Anda di halaman 1dari 13

Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,17-29

Available online at: http://ojs.unpkediri.ac.id/index


DOI: https://doi.org/10.29407/pn.v5i2.14428

(Pand) Economics: Refleksi atas Sistem Ekonomi


di Masa Pandemi Covid-19

Surya Desismansyah Eka Putra


surya.putra.fis@gmail.ac.id
Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang

Abstrak
Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak kebiasaan manusia, termasuk ekonomi.
Aktivitas ekonomi yang biasanya masif berjalan berubah melambat karena alur pada
sistem ekonominya terhambat. Covid-19 secara sistemik telah membuka tabir
sirkulasi ekonomi di Indonesia yang timpang antara pusat dan daerah. Ketimpangan
ini timbul akibat model ekonomi Keynesian yang menjadi dasar pengambilan
kebijakan ekonomi, bahkan di masa pandemi. Akibatnya, depresi ekonomi menjadi
tak terelakkan dan defisit anggaran pun terjadi. Problem yang dibahas dalam tulisan
akan ditelaah melalui dua sudut pandang yaitu ideologi ekonomi dan Pancasila.
Ideologi ekonomi dipakai untuk menyingkap metakonsep apa yang menjadi dasar
penyelenggaraan perekonomian di Indonesia, sedangkan Pancasila digunakan
sebagai kacamata refleksi penting tentang usaha untuk mencapai cita-cita ekonomi
yang semestinya. Dua sudut pandang ini nantinya akan memberi gambaran dan
refleksi terhadap kondisi ekonomi pada saat pandemi Covid-19 seperti sekarang,
yang penulis sebut dengan pandeconomics. Metode yang dipakai dalam penulisan
artikel ini adalah studi kepustakaan dan verifikasi media. Hasilnya, (a) sistem
ekonomi yang berlaku di Indonesia saat ini adalah sistem ekonomi kapitalisme
periferal dengan jiwa Keynesian, dan (b) redefinisi konsep ekonomi ala Indonesia
melalui sistem koperasi Hatta dan trisaktiSoekarno ternyata telah secara
implementatif dilakukan di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.

Kata Kunci: Pandemi, Ekonomi, Pandeconomics

Abstract
The Covid-19 pandemic has changed many human habits, including the economy.
Economic activity that is usually massive is slowing down because of the flow in the
economic system is hampered. Covid-19 has systemically opened the veil of
economic circulation in Indonesia which is lame between the center and the regions.
This imbalance arises due to the Keynesian economic model which is the basis of
economic policymaking, even during the pandemic. As a result, economic depression
became inevitable and budget deficits ensued. The problems discussed in the paper
will be explored through two points of view, namely economic ideology and
Pancasila. Economic ideology is used to uncover the meta concepts that are the
basis of the administration of the economy in Indonesia, while the Pancasila is used
as an important reflection lens on efforts to achieve economic goals that should be.
These two perspectives will later give an overview and reflection on the economic
conditions during the Covid-19 pandemic as it is now, which it calls
"pandeconomics".The method used in this article is literature study and media

Peer reviewed under responsibility of Universitas Nusantara PGRI Kediri.


© 2020 Surya Desismansyah Eka Putra, This is an open access article
under the CC BY-SA license ( https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/ )
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,
Surya Desismansyah Eka Putra

verification. As the result, (a) the current economic system in Indonesia is the
economic system of peripheral capitalism with a Keynesian spirit, and (b) the
redefinition of the Indonesian-style economic concept through the “koperasi”s Hatta
and Trisakti Soekarno system has actually been implemented in the Trenggalek
Regency in East Java.

Keywords: Pandemic, Economic, Pandeconomics

PENDAHULUAN produksi yang umum dipakai oleh


Pandemi Covid-19 yang pelaku ekonomi tidak memungkinkan
menyebar ke berbagai belahan dunia terciptanya iklim dan sirkulasi ekonomi
telah berhasil merehatkan beragam secara mandiri, karena sistem pembagian
aktivitas manusia. Gerak sosial yang kerja yang terlalu detail.
biasanya masif terpaksa ditunda dan Sejak perusahaan mobil Ford
dibatasi melalui serangkaian pembatasan merevisi cara kerja produksi, “semua
di semua sektor, termasuk ekonomi. perilaku kerja manusia menjadi terkon-
Tetapi aktivitas ekonomi tak mungkin disi dengan tugas kerja masing-masing
dihentikan secara sempurna, sebab yang saling berkelindan satu sama lain,
pemenuhan kebutuhan akan barang dan agar produksi yang dihasilkan masif dan
jasa adalah algoritma alamiah yang efisien. Model ini umum disebut dengan
mendukung kelangsungan hidup istilah fordisme” (Galbraith, 1983:13).
manusia. Terlebih manusia yang hidup Dampak dari sistem pembagian kerja
di zaman ultra teknologi yang serba spesifik ini sangat sistemik, sebab tak
cangih seperti saat ini telah mewujudkan satupun sub kerja yang berada di dalam
sirkulasi perekonomian yang tak satu rangkaian sistem mampu berdikari.
mungkin dimatikan sepenuhnya. Hasil kerja produksinya memang
Teknologi telah memberi fasilitas terbaik meningkat karena efisiensi waktu dan
bagi kegiatan ekonomi untuk tetap jenis pekerjaannya. Akan tetapi, model
berjalan dalam berbagai kondisi, ini tak mengizinkan terjadinya kesalahan
meskipun aktivitas ekonomi itu sendiri atau penundaan kerja. Karena capaian
tidaklah selalu rasional. hasil produksi sangat bergantung dari
Ekonomi dibaca sebagai serang- bagaimana rangkaian kerja ini dapat
kaian kerja manusia yang dimulai dari berjalan dengan lancar. Atau dengan
produksi, distribusi hinga konsumsi. Di kata lain, ada depedensi luar biasa besar
tengah kondisi pandemi, laju ekonomi antara sub kerja satu dengan lainnya
yang kencang berubah melambat karena dalam menghasilkan barang produksi
rangkaian kerja ekonomi tadi (produksi, yang bagus. Problemnya adalah jika
distribusi, dan konsumsi) sedang ter- kondisi krisis seperti pandemi Covid-19
ganggu. Gangguan ini terjadi akibat ini terjadi dan mengganggu salah satu
adanya depedensi atau ketergantungan sub kerja tadi, apa dampaknya?
yang luar biasa antar sub-sub kerja yang Jawabannya adalah gerak ekonomi pasti
terlalu mengikat. Selain itu, model terganggu, karena bidang produksi gagal

Vol 5 No 2
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 18 Tahun 2020
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,
Surya Desismansyah Eka Putra

menghasilkan barang yang secara melanda Indonesia melalui dua sudut


otomatis memengaruhi distribusi hingga pandang yaitu ideologi ekonomi dan
aktivitas konsumsi. Bahkan keadaan Pancasila. Ideologi ekonomi dipakai
krisis sangat mungkin terjadi. untuk menyingkap metakonsep apa yang
Sistem depedensi ekonomi ini menjadi dasar penyelenggaraan
menciptakan relasi ekonomi kompleks perekonomian di Indonesia, sedangkan
yang kuat sekaligus rentan. Kuat, karena Pancasila digunakan sebagai kacamata
relasi kebutuhan antar unit kerja menjadi refleksi penting tentang usaha untuk
tak terpisahkan. Namun berubah rentan mencapai cita-cita ekonomi yang
ketika salah satu unit kerja tak mampu semestinya. Dua sudut pandang ini
berjalan semestinya dan menghambat nantinya akan memberi gambaran dan
kelanjutan sub kerja lain. Sebagai contoh refleksi terhadap kondisi ekonomi pada
misalnya, ada seorang akademisi yang saat pandemi Covid-19 seperti sekarang,
hanya berkutat dengan riset kampus pasti yang penulis sebut dengan (pand)-
membutuh-kan seorang pedagang sayur economics.
keliling di sekitar komplek perumahan
dia tinggal untuk memenuhi kebutuhan METODE
pokoknya, yaitu makanan. Tukang sayur Sesuai dengan dua sudut pan-
keliling inipun punya ketergantungan dang tersebut, metode yang digunakan
kepada pengepul sayuran, pembuat tahu dalam penulisan artikel ini adalah studi
dan tempe, pembuat roti goreng, dan kepustakaan dan verifikasi media
banyak lagi agar barang dagangan yang (press). Studi kepustakaan adalah upaya
dijual menjadi beragam. Pun begitu untuk menggali sumber-sumber
dengan pengepul sayuran dan pembuat informasi yang perlu melalui beragam
tahu-tempe yang bergantung pada hasil teori, untuk diformulasikan ke dalam
kerja petani yang menanam aneka subtansi nilai baik dalam hal sosial,
sayuran dan kedelai. Petani ini juga budaya, politik dan lainnya. Selain itu,
sangat bergantung pada pabrik budidaya penelaahan teori ini juga dimaksudkan
bibit sayuran dan kedelai, serta pupuk untuk memperkaya khasanah keilmuan
hingga desinfektan yang berkualitas baik sekaligus penelusuran jejak-jejak
guna mendukung hasil pertaniannya, pemikiran yang berkaitan dengan objek
yaitu ketika panen sayuran dan/atau kajian. Sehingga, hasil kajiannya dapat
kedelai, hasilnya melimpah dan dapat dipakai sebagai objek kritis terhadap
memberinya hidup, dan seterusnya. kondisi yang sedang terjadi maupun
Serial depedensi kompleks ini hanya refleksi masa depan yang akan datang.
mungkin berlanjut dengan syarat tidak Kemudian, verifikasi media me-
ada salah satu aktor kerja tersebut absen. rupakan cara untuk mempertegas citra
Karena baik dosen, tukang sayur realita yang menjadi objek kajian
keliling, petani, hingga pabrik saling melalui penelusuran berita tentang
menggantungkan hidup satu sama lain. sesuatu. Hal ini ditujukan agar ada
Tulisan ini berupaya pembanding ataupun penegasan bahwa
menganalisis dampak Covid-19 yang objek yang sedang diteliti memiliki bukti

Vol 5 No 2
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 19 Tahun 2020
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,
Surya Desismansyah Eka Putra

atau jejak digital yang memiliki relasi mau bekerjasama secara sukarela untuk
sedemikian rupa sehingga upaya mencapai tujuan bersama. Sebab untuk
penelusuran ulang terhadap suatu berita ikut bergabung dan melakukan tindakan
atau kejadian dapat dilakuan dan kolektif, risiko yang ditanggung tetap
dipertanggungjawabkan. bersifat individual. Sedangkan hasilnya
yang berupa keuntungan dapat dinikma-
PEMBAHASAN ti oleh semua orang, tak peduli apakah
Perilaku Irasional dan Ideologi mereka aktif ikut ambil bagian dalam
Ekonomi Kita tindakan kolektif tersebut atau tidak”.
Beberapa waktu lalu, tanggal 10 Dalam hal ini, tindakan irasional kaum
Mei 2020, media nasional heboh dengan menengah di Jakarta tadi adalah bentuk
perilaku kaum menengah kota Jakarta negasi dari kerjasama antar anggota
yang berkerumun di depan Sarinah Mall masyarakat untuk patuh terhadap aturan,
guna memberi salam perpisahan pada yaitu aturan PSBB. Ketidak-patuhan
sebuah restoran cepat saji pertama di aturan bukanlah faktor tunggal mengapa
Indonesia (lih.https://tirto.id/lebay- perilaku tersebut dapat terjadi. Terlepas
perpisahan-mcd-sarinah-dan-lemahnya- dari kurangnya akal maupun sikap abai
pene rapan-psbb-jakarta-fqpf, akses 18 yang dilakukan, faktor paling
Mei 2020. Bdk. https://news.detik. berpengaruh adalah pilihan psikologis
com/berita/d-5011193/warga-berkeru warga sebagai tujuan. Perilaku tersebut
mun-di-penutupan-mcd-sarinah-idi-min sangat mungkin dilakukan secara senga-
ta-dki-tegas, akses 18 Mei 2020). Di ja untuk menegaskan status sosial suatu
tengah kondisi pandemi Covid-19 dan kelompok. Alasannya jelas, hanya me-
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala reka yang surplus pendapatanlah yang
Besar (PSBB) yang sedang diberlakukan sering mampir ke restoran cepat saji
di Jakarta, perilaku semacam ini tentu tersebut. Artinya, ada relasi ekonomi
irasional. Selain alasan kesehatan, faktor yang telah terbentuk untuk mengaskan
sejarah juga tidak merekam jejak status sosial seseorang.
memori kolektif yang kuat antara warga Peristiwa tersebut setidaknya
dengan restoran tersebut. Jikapun ada memberi dua analogi teoritis tentang
hanyalah kenangan personal dari realita perekonomian di Indonesia.
individu yang tak berdampak sistemik. Pertama, ideologi ekonomi modal
Namun, fenomena yang terjadi seolah (kapitalisme) telah berhasil secara intim
menegaskan betapa akrabnya hubungan menghegemoni pasar yang terbentuk
antara konsumen dan perusahaan hingga menyentuh aspek psikologi
makanan cepat saji tersebut. sosial, sehingga mampu menciptakan
Fenomena ganjil tersebut meru- perilaku irasional sebagai bentuk ke-
pakan cermin dari gerakan ekonomi setiaan konsumen terhadap perusahaan.
politik. Deliarnov (2006: 149) yang Hadirnya kerumunan warga yang suka
memakai pisau analisis Mancur Olson rela di hari penutupan restoran cepat saji
menjelaskan bahwa “bentuk masyarakat ini adalah bukti yang cukup tentang
di negara demokratis tidak sepenuhnya keberhasilan perusahaan mencetak kon-

Vol 5 No 2
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 20 Tahun 2020
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,
Surya Desismansyah Eka Putra

sumen ideologis yang solid (https:// Indonesia tak beranjak dan justru jatuh
money.kompas.com/read/2020/05/15/15 menghamba pada model-model ekonomi
0411826/conversation-marketing-ala- dunia. Hal ini sangat paradoksal karena
mcdonalds-sarinah?page=all, dan https: keterbukaan pasar dan “kecanggihan
//kumparan.com/kumparannews/teka- teknologi justru memfasilitasi kaum
teki-menelusuri-penggerak-massa-ke- feodal untuk semakin mencengkeramkan
mcd-sarinah-1tOT71gKzDj, akses 18 kekuasaan-nya, bahkan semakin mudah
Mei 2020). Kedua, ideologi ekonomi dalam menentukan arah dan kebijakan
Indonesia kalah bersaing dengan sistem politik” (Surya, 2018).
ekonomi internasional. Dengan logika Sejak awal berdiri, Indonesia
peristiwa sejenis, dapat dianalogikan memang bukan negara dengan ideologi
bahwa “tak ada konsumen yang merasa ekonomi yang berdikari. Pasca prokla-
kehilangan ketika Warteg (Warung masi kemerdekaan Indonesia, langkah
Tegal) atau Burjo (Warung Bubur strategis pertama yang dilakukan adalah
Kacang Hijau) langganannya tutup se- nasionalisasi aset negara secara besar-
lamanya, dan tak ada satupun berita yang besaran. “Nasionalisasi mengacu pada
viral membahasanya”. Padahal aspek penghapusan pengawasan Belanda dan
sosial yang disumbangkan oleh warung- reorientasi ekonomi secara mendasar.
warung tersebut sangat signifi-kan dan Istilah nasionalisasi juga dapat dimaknai
bahkan surplus moral, karena menggantikan pegawai-pegawai berke-
meletakkan pondasi kemanusiaan di atas bangsaan Belanda dengan para manajer
keuntungan ekonomi. Tidak sedikit para berkebangsaan Indonesia dalam biro-
pemilik warteg atau burjo tadi tetap krasi dan perusahaan-perusahaan swasta
memberi pelayanan, meskipun di Indonesia selama berlangsungnya
konsumen menunda pembayarannya nasionalisasi aset bisnis Belanda”
alias hutang. (Wasino, 2016: 65). Nasionalisasi tepat
Kekalahan sistem ekonomi ala disebut sebagai langkah awal
Indonesia ini adalah akibat panjang dari nasionalisasi ekonomi, namun bukan
terlambatnya pembaruan dan peningkat- upaya untuk menciptakan sistem
an (to renewable and upgrading system) nasional yang mapan guna menggerakan
model ekonomi dalam menghadapi pasar ekonomi. Nasionalisasi aset merupakan
terbuka (open market system) yang gerakan politik yang berumaksud
menjadi arena pertarungan antar sistem mengubah kepemilikan dan pola-pola
ekonomi internasional dengan segala ekonomi dari sistem kolonial menjadi
agenda ideologis di belakangnya seperti sistem ekonomi republik. Atau secara
yang gencar dibahas di awal tahun 2010- kasar dapat dikatakan sebagai upaya
an lalu yaitu Masyarakat Ekonomi mengganti identitas kepemilikan aset
ASEAN (MEA). Selain itu, mental dari Hindia Belanda menjadi
feodal yang masih melekat pada jatidiri kepemilikian Negara Kesatuan Republik
warga yang sengaja dipelihara dan terus Indonesia termasuk ideologi yang
menggejala pada hampir semua aspek menjadi dasar pelaksana-an ekonomi
kehidupan ikut membuat sistem ekonomi yang hanya berganti nama. Pada

Vol 5 No 2
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 21 Tahun 2020
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,
Surya Desismansyah Eka Putra

praktiknya, sistem ekonomi yang berlaku pasar, karena secara kualitas barang
tetap menggunakan model kolonial. yang dihasilkan tertinggal jauh dari
Sebagai peraturan pelaksana-annya pada produksi pusat. Sistem produksi yang
tahun 1959 dikeluarkan Peraturan statis dan kurang efisien mengakibatkan
Pemerintah No. 2 tahun 1959 tentang kualitas barang yang dihasilkan juga
pokok-pokok pelaksanaan UU No. 86 tidak variatif. Apalagi jenis barang yang
Tahun 1958 tentang Nasio-nalisasi beredar di pasar didomi-nasi oleh hasil
Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda produksi pusat. Selain itu, barang hasil
(Wardodjo, 2018: 101). produksi daerah seringkali sejenis dan
Pada tahun 1950-an, sistem sama dengan daerah lainnya. Ini
ekonomi Indonesia belum beranjak dan menyebabkan ketersediaan barang
belum memiliki bentuk yang jelas atau menjadi melimpah dan secara spontan
nir konsep. Musyadat (2003: 49) menurunkan harga barang. Pola
menjelaskan bahwa “konsep ekonomi di kompetisi dagang yang seharusnya “pu-
Indonesia masih mengalami sat vs daerah” justru tidak terjadi dan
kebimbangan karena sejarah panjang berubah menjadi persaingan “daerah vs
perlawanan Indonesia terhadap daerah”. Dengan kata lain, daerah tak
penghisapan dari sistem kapitalisme mampu bersaing dengan pusat karena
yang berakibat pada model ekonomi sistem ekonominya yang statis menye-
kapitalisme yang dibawa oleh Belanda babkan variasi hasil produksi terbatas
ke Indonesia tak mampu tumbuh dan tak bertumbuh. Berbeda dengan
sempurna”. Hal ini dikarenakan sistem pusat yang berhasil mendominasi pasar
kapitalisme yang mestinya dikendalikan dan mendikte kebutuhan barang di
sepenuhnya oleh pusat kekuasaan, yaitu daerah karena jenis barang yang
kaum kolonualis Belanda, harus dihasilkan beragam dengan kualitas yang
berkolaborasi dan mem-bagi kuasanya lebih baik. Akibatnya, kondisi ekonomi
dengan penguasa lokal feodal, yaitu raja- daerah mengalami depresi dan secara
raja lokal atau kaum priyayi. Karena bertahap bermetamorfosis menja-di
itulah kapitalisme di Indonesia perpanjangan tangan pusat yang tun-duk
mengalami mutasi ideologi. Mutasi sebagai wilayah konsumtif. Sistem
ideologi ini terjadi akibat dari perumusan penaklukan ini sering disebut dengan
model produksi yang baru, dengan jalan model kapitalisme periferal, dan ini
melumerkan dua model produksi dari masih terjadi sampai sekarang.
model kapitalisme asli yang dinamis dan Sistem ekonomi kapitalisme
dikendalikan oleh pusat ala Belanda periferal punya efek samping yang
dengan model produksi statis yang masif. Karena faktor produksi yang
dilanggengkan oleh kaum feodal dimiliki masing-masing daerah sangat
nusantara melalui perdagangan. terbatas, mau tidak mau pemenuhan
Implikasi yang timbul kemudian kebutuhan daerah didikte dan menjadi
ialah pertukaran barang yang tidak agenda pusat. Sebagai contoh, revolusi
seimbang antara pusat dengan daerah. hijau di era Soeharto dengan tagline
Hasil produksi daerah sering tak terserap “swasembada pangan” yang justru men-

Vol 5 No 2
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 22 Tahun 2020
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,
Surya Desismansyah Eka Putra

ciptakan ketergantungan warga daerah ikut melembagakan ideologi ekonomi.


terhadap pasokan beras dari pusat Pada titik ini, negara justru turut serta
(https://www.qureta.com/post/dampak- memfabrikasi cara kerja media sema-
revolusi-hijau-dan-swasembada-pangan - cam ini sebagai upaya untuk mening-
orde-baru, akses 19 Mei 2020). Pada-hal katkan perekonomian nasional melalui
tidak semua daerah memiliki luas kebijakan strategis nasional seperti
persawahan subur nan produktif, dan proyek infrastruktur (lih. https://www.
petani yang cukup ulet. Sehingga, tidak pu.go.id/berita/view/3435/pemerintah-
ada jaminan bahwa hasil panen padi keluarkan-paket-kebijakan-infrastruk tur,
pasti berlimpah dan dapat menjadi akses 19 Mei 2020).
lumbung beras yang mampu menyuplai Jika menggunakan kacamata
beras ke seluruh provinsi di Indonesia John Maynard Keynes (1883–1946),
setiap tahun. Kondisi semacam ini justru langkah kebijakan ekonomi yang
membuka peluang terjadinya kelangkaan diambil pemerintah dengan mengede-
beras di daerah yang secara berangsur- pankan proyek infrastruktur adalah
angsur memaksa pusat untuk mengambil benar. Keynes (2013) dalam bukunya
kebijakan impor beras pada negara lain, The General Theory of Employment,
karena sentra produksi beras tak Interest, and Money yang terbit pertama
memenuhi target. Semestinya kata kali di tahun 1936 menjelaskan bahwa
swasembada pangan tidak diarti-kan “pengeluaran pemerintah merupakan
sebagai swasembada beras, melain-kan faktor penting yang mendorong agregat
swasembada karbohidrat. Maksud-nya, permintaan. Itu berarti peningkatan
daerah harus diberi kemerdekaan dalam pengeluaran yang dilakukan pemerintah
menentukan produksi apa yang sesuai akan berdampak setara secara makro
kebutuhan makanan pokok war-ganya, ekonomi dengan meningkatnya penda-
bukan mengikuti pusat dengan patan”. Pengeluaran yang dimaksud
menyamaratakan kebutuhan pokok di adalah investasi pemerintah pada
setiap daerah adalah beras. Sehingga, beberapa sektor strategis seperti jalan
kebutuhan pokok daerah dapat dipenuhi raya, rel kereta api, bandara, rumah
secara mandiri dan tidak bergantung dari sakit, dan sekolah dengan harapan terjadi
supply barang pusat. peningkatan aktivitas kerja, kon-sumsi
domestik dan agregat permintaan pada
Sistem Ekonomi Keynesian sektor ekonomi (Muzhani, 2017: 282).
Di era sekarang, model-model Artinya aktivitas belanja peme-rintah
ketergantungan semacam ini terus dicip- harus dibaca sebagai stimulus percepatan
takan dan ditransformasi secara baru dan penggandaan sirkulasi ekonomi dari
dalam bentuk kebutuhan palsu melalui produksi, distribusi dan konsumsi dalam
perantara iklan produk tertentu. Media waktu yang relatif pendek, dengan
dari berbagai platform telah secara fasih harapan dapat menaik-kan pendapatan
menciptakan kepatuhan konsumen da- negara. Tetapi kemun-culan Covid-19
lam menentukan pemilihan konsumsi mengoreksi itu semua.
suatu barang, yang tanpa disadari juga

Vol 5 No 2
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 23 Tahun 2020
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,
Surya Desismansyah Eka Putra

Sistem ekonomi yang dicetuskan harga hingga perubahan konstelasi


oleh Keynes sebenarnya secara implisit sosial-politik. Bahkan ada anecdote,
mensyarakatkan dua hal pokok, yaitu “bila harga cabe di pasar Godanglegi di
trust warga kepada pemerintah yang kuat Kediri naik, maka Bursa Efek Jakarta
dan kalkulasi anggaran yang matang. akan mengalami inflasi” (bdk.
Kepercayaan warga kepada pemerintah https://katadata.co.id/berita/2019/12/02/p
hanya bisa terjadi ketika pengeluaran edasnya-harga-cabai-yang-kerap-mem
yang dilakukan pemerintah benar-benar buat-gejolak-inflasi, akses 18 Mei 2020).
terukur dan dapat diper- Apalagi kondisi pandemi Covid-19 yang
tanggungjawabkan. Sebab, pengeluaran melanda memaksa pemerintah untuk
negara tersebut harus mampu merelokasi anggaran dari agenda
menciptakan iklim ekonomi yang baik investasi strategis menjadi agenda
sekaligus dapat dinikmati secara penanggulangan pandemi. Kalkulasi ke-
langsung dan luas oleh warga, karena untungan ekonomi yang semestinya
menyangkut pemulihan pendapatan diperoleh pun meleset dari target.
pasca aktivitas mega belanja maupun Sebelum wabah Covid-19 mulai
pinjaman utang dari negara lain. Bila merebak di Indonesia, proyek besar
tidak dilakukan secara hati-hati, inflasi infrastruktur nasional sebenarnya telah
nasional akan memukul pemasukan mengalami depresi. Pembangunan infra-
negara dan beraki-bat cukup fatal pada struktur ini tidak menghasilkan multi-
defisitnya anggaran serta dibarengi plier effect yang signifikan bagi penda-
dengan resesi ekonomi yang berujung patan pemerintah dan justru menimbul-
pada krisis nasional. kan kelesuan ekonomi. Pada akhirnya
Berkaca pada kondisi Indonesia banyak proyek infrastruktur seperti jalan
saat ini, maka dua prasyarat tadi tidak tol ditawarkan kembali kepada swasta
terpenuhi. Trust rakyat terhadap peme- untuk menambal pembayaran hutang
rintah cukup lemah karena tidak pembangunannya (https://tirto
dibangun secara solid akibat segregasi .id/polemik-bangun-jalan-tol-pakai-
politik pasca pemilu yang membelah dana-utang-lalu-dijual-ke-swasta-ddWl;
warga menjadi dua kubu dimana residu bdk.
api konfliknya tak kunjung padam. https://www.cnbcindonesia.com/news/20
Kemudian, ketahanan ekonomi warga 191030174429-4-111463/di-periode-
mayoritas masih berada pada posisi kedua-jokowi bakal-banyak-tol-dilepas-
rentan ketika menghadapi gejolak atau ke-asing; bdk,
operubahan ekonomi. Belum tuntasnya https://economy.okezone.com/read/2019
kebutuhan dasar yaitu sandang, pangan, /11/21/320/2132635/4-proyek-jalan-
dan papan dari warga selalu menjadi tolrp113-triliun-ditawarkan-ke-swasta-
alasan utamanya. Kerentanan ini mem- ini-daftarnya, diakses 19 Mei 2020).
buat gerak ekonomi makro tak mungkin Selain itu, pemerintah juga
tercapai karena konsumsi di kalangan mengupayakan pendapatan baru dengan
warga sangat terbatas, sehingga sangat mengoptimalisasi pendapatan di luar
riskan ketika berhadapan perubahan pajak, termasuk menaikkan iuran BPJS

Vol 5 No 2
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 24 Tahun 2020
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,
Surya Desismansyah Eka Putra

di tengah pandemi ini (Tirto.id, Mei tulang punggungnya (sokoguru).


2020; theconversation.id, Novem-ber Sedangkan menurut Soe-karno,
2019). kemandirian ekonomi hanya bisa dicapai
Pada aspek industri, Pemutusan ketika ekonomi, politik dan budaya
Hubungan Kerja (PHK) secara masal terintegrasi dalam satu tarikan nafas
yang dilakukan oleh sebagai akibat bernama Trisakti.
resesi ekonomi di masa pandemi men- Model koperasi sebagai wujud
jadi yang tak terelakan (https://www. sistem ekonomi Pancasila dalam sudut
kompas.com/tren/read/2020/04/19/08100 pandang Hatta adalah upaya untuk
0465/total-19-juta-pekerja-di-phk-dan- mendistribusikan keadilan. Pelaksanaan
dirumahkan-akibat-pandemi-virus-coro bagi hasil usaha adalah prinsip berke-
na, akses 20 Mei 2020). Menurunnya adilan untuk meminimalisasi penguasa-
permintaan mengakibatkan intensitas an individu terhadap sumber-sumber
produksi dipangkas demi menjaga kese- ekonomi melalui prinsip gotong-royong.
hatan keuangan perusahaan. Hal ini Maksudnya tidak ada dominasi kepemi-
terjadi karena pemerintah kurang tegas likan individu sehingga ada sharing of
dalam menerbitkan kebijakan prioritas di benefit yang mampu menghasilkan rasa
tengah pandemi, yang membuat para adil. “Konsep koperasi merupakan bukti
pelaku usaha tak memiliki kepastian ha- keprihatinan Hatta akan kondisi ekono-
rus melakukan apa. Kerugian hingga mi masyarakat Indonesia. Koperasi dita-
kebangkrutan pun tak terhindarka. Oleh warkan guna memperlihatkan semangat
karena itu, reorientasi ideologi ekonomi kolektivitas gotong-royong dan tolong
menjadi perlu. menolong. Kedua spirit ini menjadi
dasar dari budaya bangsa Indonesia”
Pandeconomics dan Sistem Ekonomi (Pohan dkk., 2018: 28). Selain itu, ko-
Pancasila perasi melahirkan kemandirian pada
Kemandirian ekonomi dari sub- sektor kerja karena membentuk sub
sub kerja harus ditata ulang tanpa mele- sistem yang solid meski dengan jaringan
pas relasi ekonomi yang telah terjalin yang kecil dan terbatas.
kuat antara faktor produksi, distribusi Pada model Trisakti Soekarno,
dan konsumsi. Hal ini dimaksudkan ekonomi harus dikontekskan pada
untuk menghasilkan alternatif sistem kondisi politik dan budaya masyarakat.
ekonomi yang lebih mapan dan mampu Artinya, ekonomi hanya akan mandiri
bertahan di segala kondisi. Sistem eko- ketika kondisi politik dan sosial-budaya
nomi berdasar ideologi Pancasila telah suatu bangsa benar-benar terbebas dari
sering menjadi wacana pembaharuan campur tangan negara lain. Karena
model. Akan tetapi secara konsep, model “Soekarno hanya mengakui
yang sesuai dengan kondisi di Indonesia kemakmuran, bila diraih dengan kerja
belum juga terealisasi. Muhammad Hatta dan keringat sendiri” (Surya, 2019: 107).
pernah menawarkan konsep ekonomi Dengan kata lain, political will dari
Pancasila yang dengan nama Demokrasi penguasa sangat menentukan bagaimana
Ekonomi dengan ko-perasi sebagai bentuk ekonomi yang ingin dicapai

Vol 5 No 2
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 25 Tahun 2020
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,
Surya Desismansyah Eka Putra

secara ideal melalui policy yang adil timur/d-3529134/di-treng galek-toko-


dengan prinsip “semua buat semua”. modern-wajib-berbadan-hukum-
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah koperasi, akses 20 Mei 2020).
mungkin sistem ekonomi Pancasila ini Dengan model kerjasama antara
mampu bebas dari kekangan pemilik modal besar dan warga melalui
kapitalisme? Jika melihat realitas sistem koperasi, pemerataan hasil dan
Indonesia hari ini, jelas tidak mungkin. keuntungan dapat didistribusikan secara
Sistem kemandirian dengan model berkeadilan. Dominasi individu ataupun
koperasi saat ini tidak mungkin bersifat kelompok dalam bentuk korporasi yang
mandiri, lebih-lebih menyangkut sektor surplus modal berlimpah menjadi
ekonomi makro. Sistem koperasi harus terbatas dan dibatasi, sehingga relasi
mampu masuk ke dalam sistem yang kerja ekonomi yang dilakukan menjadi
telah ada dengan mendefinisikan sistem minim dari aspek penindasan. Semua ini
alternatif agar kelompok warga dengan mampu dilakukan jika sinergi antara
kondisi ekono-mi rentan tidak menjadi pemerintah dengan kekuasaan politik-
korban. Pada titik inilah negara harus nya mampu mendukung sistem ekonomi
hadir dengan mengintervensi ekonomi yang berkeadilan. Terlebih kondisi
kapital yang telah mapan melalui ekonomi di masa pandemi seperti saat
kebijakan yang melindungi sektor ini atau bisa disebut dengan istilah
produksi warganya. Melalui nilai-nilai pandeconomics. Pada akhirnya negara
ke-koperasian yang tertuang di dalam yang tanpa ideologi ekonomi mandiri
kebijakan pemerintah, diharapkan sistem adalah negara yang tanpa tujuan. Sebab,
ekonomi yang berjalan kemudian amanat konstitusi Indonesia adalah
menghasilkan jalin-kerjasama mencapai Keadilan Sosial Bagi Seluruh
mutualisme bagi para pemilik modal Rakyat Indonesia.
besar dengan warga. Secara rill,
kerjasama mutualisme ini dapat KESIMPULAN
diwujudkan dengan menerbitan aturan Pandemi Covid-19 yang telah
“bahwa setiap toko modern wajib melanda di hampir semua negeri telah
berbadan hukum koperasi”. Model membuka alternatif cara berpikir dan
kebijakan ini telah secara fasih sistem ekonomi yang bekerja di dalam
dilaksanakan di Kabupaten Trenggalek sebuah negara, termasuk Indonesia.
Jawa Timur dimana toko swalayan Sistem ekonomi Indonesia yang dari
modern yang mau didirikan dipaksa awal berdiri belum berdikari dan belum
untuk mengurus ijin usaha yang memiliki struktur mapan justru secara
berbadan hukum koperasi dan memberi bertahap menciptakan ketergantungan
kesempatan warga sekitar untuk antara pusat dengan daerah. Karena
diikutsertakan dalam mengembangkan sistem ekonomi tidak dibangun dengan
toko tersebut, yaitu warga diizinkan pondasi kemandirian yang tegak, terlebih
untuk memajang barang produksi sistem ekonomi kapitalisme periferal
setempat di etalase toko setempat sebagai bentuk perkawinan antara
(https://news.detik.com /berita-jawa- kapitalisme kolonial dengan struktur

Vol 5 No 2
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 26 Tahun 2020
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,
Surya Desismansyah Eka Putra

feodal di daerah, telah berhasil bahwa “ekonomi tak mungkin berbo-


memposisikan daerah hanya sebagai hong, tapi para ekonom sering, lalu,
agen atau perpanjangan tangan dari bagaimana dengan Menteri Ekonomi?”.
kekuasaan pusat.
Guna menormalisasi kondisi, DAFTAR RUJUKAN
aternatif model ekonomi di Indonesia Deliarnov, 2006. Ekonomi Politik.
semestinya kembali pada konsep Jakarta: Penerbit Erlangga.
ekonomi nasional. Ekonomi nasional Desismansyah Eka Putra, Surya. 2018.
yang dimaksud bukan sekadar semangat Feodalisme 4.0. dalam Seri Studi
untuk menasionalisasi seluruh aset atau Kebudayaan II, Indonesia
perusahaan yang dulu dimiliki oleh Sebagai Ruang Imajinasi.
kaum kolonialis Belanda menjadi milik Malang: Program Studi
NKRI, tetapi merencanakan sistem dan Antropologi Fakultas Ilmu
melaksanakannya. Hatta dan Soekarno Budaya Universitas Brawijaya.
memiliki terjemahan tentang sistem Desismansyah Eka Putra, Surya. 2019.
ekonomi yang dimaksudkan. Hatta Autarkeia Pendidikan Demokrasi
menyebutnya dengan demokrasi eko- Di Indonesia. Jurnal Majalah
nomi yang berwujud koperasi, sedang- Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran
kan Soekarno berupaya mengawinkan Keagamaan Tajdid, Volume 2
antara ekonomi, politik dan budaya Nomor 2, November 2019. E-
dalam satu kerangka berpikir Trisakti. ISSN 2685-466X, P-ISSN 1410-
Dua konsep ini berupaya untuk 2617, hlm. 104-116.
mewujudkan keadilan sosial agar tidak Galbraith, J.K. 1983. Tuntutan-Tuntutan
terjadi segmentasi kelas sosial yang tidak Teknologi. Dalam Bunga Rampai
adil, karena perbedaan kepemilik-an “Teknologi dan Dampak
modal. Sebenarnya ide dua tokoh besar Kebudayaannya, Volume I”.
ini telah terwujud di daerah dengan Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
adanya aturan yang berlaku di Keynes, John Maynard. 2013. The
Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, General Theory Of Employment,
dimana setiap pengusaha toko swalayan Interest And Money, Volume VII.
modern yang ingin berdiri di wilayahnya Cambridge: Cambridge
wajib berbadan hukum koperasi. Tata University Press.
kelolanya pun mewajibkan pada Musyaddad, A. 2003. Kapitalisme
penguasa untuk berkolaborasi dengan Indonesia: Langkah-Langkah
warga sekitar agar terjadi pemerataan Tanpa Peta. Jurnal Ilmu Sosial
distribusi supaya barang yang dipajang dan Ilmu Politik UGM, Volume
dan dijual pada etalase-etalase toko juga 7, Nomor 1, Juli 2003, ISSN
merupakan hasil produksi warga. 1410-4949, hlm. 35-62.
Sehingga, warga juga memiliki peluang Muzhani, Marin. 2017. Fixed or Flexible
untuk mendapatkan keuntungan. Exchange Rates? History and
Kondisi ekonomi seperti ini Perspectives. Malaga: Vernon
memberi refleksi yang cukup relevan Press.

Vol 5 No 2
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 27 Tahun 2020
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,
Surya Desismansyah Eka Putra

Pohan, Ibnu Asqori. Krisdayanti, Aylia https://katadata.co.id/berita/2019/12/02/p


Eka. & Simanjuntak, Dakka edasnya-harga-cabai-yang-kerap-
Bangun. 2018. Rekonstruksi membuat-gejolak-inflasi, akses
Pemikiran Ekonomi Kerakyatan 18 Mei 2020.
Mohammad Hatta. Jurnal JIPP, https://www.kompas.com/tren/read/2020
Vol. 4, No. 1, November 2018, /04/19/081000465/total-19-juta-
hlm. 21-31. pekerja-di-phk-dan-dirumahkan-
Wardodjo, Waskito Widi. 2018. akibat-pandemi-virus-corona,
Ekonomi Indonesia 1950-an dan akses 20 Mei 2020.
Penguasaan Negara terhadap https://news.detik.com/berita-jawa-
Perusahaan Kereta Api Pasca- timur/d-3529134/di-trenggalek-
KMB 1949. Jurnal Indonesian toko-modern-wajib-berbadan-
Historical Studies, Vol. 2, No. 2, hukum-koperasi, akses 20 Mei
Tahun 2018, hlm. 96-106. 2020.
Wasino. 2016. Nasionalisasi https://www.qureta.com/post/dampak-
Perusahaan-Perusahaan Asing revolusi-hijau-dan-swasembada-
Menuju Ekonomi Berdikari. pangan-orde-baru, akses 19 Mei
Jurnal Paramita Vol. 26, No. 1, 2020.
Tahun 2016, ISSN: 0854-0039, https://www.pu.go.id/berita/view/3435/p
E-ISSN: 2407-5825, hlm. 62-71. emerintah-keluarkan-paket-
kebijakan-infrastruktur, akses 19
Online Mei 2020.
https://tirto.id/lebay-perpisahan-mcd- https://tirto.id/polemik-bangun-jalan-tol-
sarinah-dan-lemahnya- pakai-dana-utang-lalu-dijual-ke-
penerapan-psbb-jakarta-fqpf, swasta-ddWl, akses 19 Mei 2020.
akses 18 Mei 2020. https://www.cnbcindonesia.com/news/20
https://news.detik.com/berita/d- 191030174429-4-111463/di-
5011193/warga-berkerumun-di- periode-kedua-jokowibakal-
penutupan-mcd-sarinah-idi- banyak-tol-dilepas-ke-asing,
minta-dki-tegas, akses 18 Mei akses 19 Mei 2020.
2020. https://economy.okezone.com/read/2019
https://money.kompas.com/read/2020/05 /11/21/320/2132635/4-proyek-
/15/150411826/conversation- jalan-tol-rp113-triliun-
marketing-ala-mcdonalds- ditawarkan-ke-swasta-ini-
sarinah?page=all, akses 18 Mei daftarnya, akses 19 Mei 2020.
2020. https://www.kompas.com/tren/read/2020
https://kumparan.com/kumparannews/te /04/19/081000465/total-19-juta-
ka-teki-menelusuri-penggerak- pekerja-di-phk-dan-dirumahkan-
massa-ke-mcd-sarinah- akibat-pandemi-virus-corona,
1tOT71gKzDj, akses 18 Mei akses 20 Mei 2020.
2020. https://news.detik.com/berita-jawa-
timur/d-3529134/di-trenggalek-

Vol 5 No 2
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 28 Tahun 2020
Jurnal PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 5 (2), 2020,
Surya Desismansyah Eka Putra

toko-modern-wajib-berbadan- 2020.
hukum-koperasi, akses 20 Mei

Vol 5 No 2
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 29 Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai