Anda di halaman 1dari 20

PELAKSANAAN PEMERINTAH YANG BERDASARKAN PANCASILA TIDAK AKAN

MENIMBULKAN KORUPSI

Dosen Pengampu

Dr. Dahlan A.Rahman, S.Ag., M.Si

Disusun Oleh :

Risky Rahman 210240102

Tiara Aprilia 210240241

Nur Indah Fahrunnisyah 210240105

Nurul Izati 210240098

Ami Lusiwahyuni 210240103

KELAS : ILMU KOMUNIKASI 1C

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

LHOKSEUMAWE

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
kami dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lhokseumawe, 25 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................... ................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................... ................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................... ................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. ................................................... 2

1.3 Tujuan .................................................................................... ................................................... 2

1.4 Manfaat .................................................................................. ................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................. ................................................... 3

2.1 Sistem Pemerintahan Berdasarkan Pancasila ......................... ................................................... 3-6

2.2 Latar Belakang Adanya Korupsi di Indonesia ....................... ................................................... 7-11

2.3 Cara Mengatasi Korupsi di Indonesia .................................... ................................................... 12-15

BAB 3 PENUTUP ...................................................................... ................................................... 16

Kesimpulan .................................................................................. ................................................... 16

Saran ............................................................................................ ................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. ................................................... 17

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kamus bahasa indonesia korupsi adalah penyelewengan atau
penyalahgunaan uang negara,pereusahaan,dan seterusnya,untuk keuntungan pribadi atau
orang lain.dalam segi bahasa, kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio. Kata
ini sendiri memiliki kata kerja corrumpr yang berarti busuk, rusak, menggoyakan,
memutar balikan atau menyogok. Korupsi bukan menjadi persoalan baru dalam
kehidupan masyarakat indonesia. Ketika indonesia memperoleh kemerdekaan, persoalan
korupsi belum juga selesai mengingangat karakter dasar manusia yang tidak pernah
puas.sehingga meski sudah memperoleh kedudukan tinggi sekalipun, ketikah ada peluang
melakukan korupsi ditambah system hukum yang lemah, penyebab korupsi masih
berkembang pesat. (saputra,2017)
Konduksi ini masih berlanjut sampai sekarang ketika napas kebebasan di era
reformasi sudah berhembus kencang.melihat kondisi bangsa yang semangkin terpuruk
menghadapi korupsi di indonesia,tentunya menjadi penting untuk melihat sejauh mana
korupsi menabrak pitrah menuasia sebagai makluk yang memiliki etika dan akhlak mulia,
seorang koruptor secara nyata telah merugikan kepentingan masyarakat, menghambat
kemajuan ekonomi, merusak moralitas dan memperlemah perekonomian nasional.
Sehingga sangat tepat jika disebut korupsi adalah sarana yang dapat menghancurkan
sebuah bangsa. Korupsi adalah realitas tindakan penyimpangan norma sosial dan hukum
yang tidak dikehendaki masyarakat dan diancam sanksi oleh negara. Korupsi sebagai
bentuk penyalahgunaan kedudukan (jabatan), kekuasaan, kesempatan untuk memenuhi
diri sendiri atau kelompoknya yang melawan kepentingan bersama. (Yustisia,2014)
Korupsi merupakan penyakit sosial yang memgerogoti sendi-sendi bangsa dan
merusak tatanan hidup bernegara korupsi diindonesia sudah tergolong ekstra ordinaryn
cerime karena telah merusak,tidak saja keuangan negara dan potensi ekonomi negara,
tetapi juga melulukan pilar-pilar sosial budaya, moral, politikdan tatanan hukum dan
keamanan nasional. Oleh karena itu, pola pemberantasannya tidak bisa hanya oleh
persyaratan, dan setiap individu sebagai anggota masyarakat. (Suroto,2015)
1
1.2 Rumusan Masalah
Dalam Membuat makalah kita perlu mencari perumusan masalah agar kita mengetahui isi
makalah tersebut. Adapun beberapa rumusan makalah yaitu :
1. Bagaimana Sistem Pemerintah Berdasarkan Pancasila ?
2. Apa yang Melatarbelakangi Adanya Korupsi di Indonesia ?
3. Bagaimana Cara Mengatasi Korupsi di Indonesia ?

1.3 Tujuan
Beberapa tujuan yang ada dalam pembuatan makalah diantaranya :
1. Mengetahui Sistem Pemerintahan Berdasarkan Pancasila.
2. Menjelaskan Tentang Latar Belakang Adanya Korupsi di Indonesia.
3. Mengetahui Cara Mengatasi Korupsi di Indonesia.

1.4 Manfaat Makalah


Berikut adalah manfaat pembuatan makalah :
1. Medapat referensi tentang Pemeritahan di Indonesia sekarang Ini
2. Mengetahui seberapa banyak korupsi di Indonesia saat ini
3. Mendapat wawasan tentang cara mengatasi korupsi agar tidak semakin memarak di
Indonesia.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pemerintahan Berdasarkan Pancasila

Indonesia adalah negara kesatuan dan bentuk pemerintahannya republik dengan sistem
presidensial. Indonesia merupakan negara demoikrasi, pancasila sebagai sebuah ideologi dan
reprensi sebuah demokrasi diindonesia. Pancasila dijadikan acuan untuk berdemokrasi karena
dinilai tepat dalam melakukan penyelenggaraan negara dengan edial. Demokrasi memiliki
beberapa unsur seperti adanya partisipasi masyarakat secara aktif dalam kehidupan bermasyarat,
berbangsa dan bernegara.

Sistem pemerintahan demokrasi merupakan pemerintahan yang dekat dengan fitriah hati
nurani rakyat karena dengan demokrasi pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan
kekeluargaan dan gotong royong yang ditunjukkan kepada kesejahteraan rakyat.

Pengertihan sestem menurut Musanef “sisitem merupakan suatu sarana untuk


menguasahi keadaan dan pekerjaan agar dalam menjalankan tugas dapat terater”.

Tiap-tiap sistem merupakan suatu kelompok antivitas-aktivitas usaha yang diikat satu
sama lain melalu cara kerja tertentu dan melalui tata urutan untuk mengerjakan suatu aktivitas
tertentu.

Jadi sistem adalah suatu tatanan dari hal-hal yang saling berkaitan dan berhubungan,
sehingga membentuk satu kesatuan dan satu keseluruhan. Sedangkan yang dimaksud dengan
sistem adalah sesuatu yang teratur dari seatu objek dimana bagian-bagian yang ada didalamnya
sudah tertur dan menduduki tempat sendiri-sendiri, sehingga jelas hubungan yang satu dengan
yang lain.(Musanef,1983:7)

3
Adapun tujuan dari sistem pemerintahan indonesia sebagai berikut:

1. ketertipan intern (Internal Order)

Tidak kurang penting bagi hidupnya suatu negara ianlah ketertiban intern yang harus
ada di dalam wilayah negara. Hal ini menjadikan setiap orang dapat merasa aman dan
tentram hidup didalam negara, serta merasa terjamin keselamatan dirinya. Bila mana tujuan
ini tidak tercapai, maka kebelangsungan hidup negara tidak mempunyai dasar lagi, sebab
negara itu tidak mempu menyelenggarakan tujuan primer yang paling utama, dapat
tercapainya tujuan-tujuan negara yang lainya tergantung sepenuhnya kepada kemampuan
negara untuk menunaikan tujuan utama.

Ketertipan intern dalam suatu negara adalah menenal tat tertib yang harus ada dalam
hidup kenegaraan antara para anggota masyarakat, antara mereka disatu pihak dan alat-alat
perlengkapan dari pemerintah dipihak lain, antara alat-alat perlengkapan itu sendiri dalm
perhubungan mereka satu sama lain.(Mulyaman:2015:118-119)

2. Kesejahteraan Rakyat

Dalam tujuan ini ada paham yang berpendapat, bahwakeputusan-keputusan adalah


cara untuk menentukan berbagai usaha untuk mengejar tujuan dan dapat dibuat pula untuk
mengejar tujuan Dan dapat dibuat pula untuk kepentingan individu oleh orang lain. Jadi
keputusan itu dapat “made by him self “ atau”made for him”. Paham yang pertama
menimbulkan “ teori demokrasi “ dan paham kedua menumbuhkan “teori otokrasi” dan “teori
totaliter “.

Kepentingan dan kesejahteraan dalam teori-teori kedegaraan modern seluruh


masyarakat atau kesejahteraan umum tidak boleh diabaikan pula. Ini berarti, bahwa negara
menyelenggarakan kesejahteraan dan kepentingan individu harus juga berdaya upaya untuk
meningkatkan usaha bersama untuk mencapai tujuan yang tidak mungkin dapat dicapai
individu atau kelompok0kelompok induvidu masing-masing.

4
3. Kebenaran dan Keadilan

Aristoteles mengemukakan bahwa “keadilan” tidak berarti bahwa setiap orang


memperoleh bagian yang sama banyaknya atau sama besarnya dari sesuatu. Konsepsi tentang
keadilan seperti dikemukakan Aristoteles, teramat sukar untuk dipraktekan apalagi untuk
ketentuan atau peraturan yang dibuat oleh negara. Sebab ialah negara tidak mungkin untuk
berlalu adil dengan cara membuat ketentuan-ketentuan ataupun peraturan hukum yang
khusus untuk setiap orang, melainkan hanya dapat membuat ketentuan atau peraturan yang
bersifat umum saja.

Kesejahteraan para anggota masyarakat, apabila tercapai, belumlah cukup bagi


pemerintah yang baik. Disamping kesejahteraan ini dirasahkan perlu adanaya “kebenaran dan
keadilan”

4. Pertahanan

Mempertahankan eksistensi manusia atau warga negara dengan jalan memelihara


kelangsungan hidup negara, terutama melindungi warga negara dan pemerintahan dari
ancaman-ancaman dan ganguan yang datang dari luar yang bertujuan untuk mengganggu,
merongrong atau bahkan menghancurkan esksistensi pemerintahan.

Tujuan pemerintahan ini merupakan tujuan ekstern, yakni tercapainya suatu “external
security”, karena ditunjukan khusus terhadap serangan-serangan yang mungkin datang dari
musuh yang berada atau berasal dari luar wilayah negara.

Tidak satupun sistem pemerintahan suatu negara, yang benar-benar sama dengan sistem
pemerintahan negara lainya, jadi oleh karena itu yang sering kita temui hanyalah perbandingan
pemerintah dengan patokan-patokan perbandingan tertentu. Namun demikian dapat juga
digolongkan beberapa sistem pemerintah yang ada didunia sekarang ini.

Pengelompokan sistem pemerintahan ini tidak lain untuk lebih jauh melihat perbedaan
dan kesamaan dari berbagai sistem pemerintahan, dengan mengetahui tolak ukur pertanggung
jawab pemerintah suatu negara terhadap rakyat yang diurusnya.

5
Adapun sistem-sistem pemerintahan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Sistem Pemerintahan Parlementer

Dalam sistem ini dilakukan pengawasan terhadap eksekutif oleh legislatif. Jadi
kekuasaan parlemen yang besar dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada
rakyat, maka pengawasan atas jalanya pemerintahan dilakukan wakil rakyat yang duduk
dalam parlemen.

2. Sistem Pemerintahan Presidensial

Dalam sistem ini presiden memiliki kekuasaan yang kuat, karena selain sebagai
Kepala Negara juga sebagai Kepala Pemerintahan yang mengetuai Kabinet. Oleh karena itu,
agar tidak menjurus kepada diktatorasme, maka diperlukan cheek and balance.Anatar
lembaga tinggi negara.

3. Sistem Pemerintahan Cmapuran

Sistem ini terbentuk dari penelaahan sejarah pemerintahan suatu negara. Jadi sistem
pemerintahan ini, selain memiliki presiden sebagai kepala negara, juga memiliki Perdana
Menteri sebagai kepala pemerintahan, untuk memimpin Kabinet yang bertanggung jawab
kepada Parlemen. Sistem pemerintahan ini memiliki Presiden sebagai kepala negara dan
memiliki Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan, untuk memimpin Kabinet yang
bertanggung jawab kepada Parlemen.

4. Sistem Kediktatoran Proletariat

Dalam sistem ini, usaha pertama mereka sebenarnya juga ditunjukan untuk
kemakmuran rakyat banyak (kaum proletar). Akan tetapi, karena kemudian rakyat banyak
dihimpun dalam suatu organisasi kepartaian tunggal, ahkirnya terjadi dominasi mutlak partai
tunggal tersebut.

6
2. 2 Latar Belakang Adanya Korupsi di Indonesia

Di Indonesia korupsi sudah terbilang lazim dikalangan masyarakat. Perkembangan


korupsi di Indonesia dari tahun ketahun semakin meningkat, baik dari kuantitas atau jumlah
kerugian keuangan negara maupun dari segi kualitas yang semakin sistematis, cahgih serta
lingkupnya sudah meluas dalam seluruh aspek masyarakat. Maraknya kasus tindak pidana
korupsi di Indonesia, tidak lagi mengenal batas-batas siapa, mengapa, dan bagaimana. Tidak
hanya pemangku jabatan dan kepentingan saja yang melakukan tindak pidana korupsi, baik
sektor publik maupun privat, tetapi tindak pidana korupsi sudah menjadi suatu fenomena.

Tindak pidana korupsi merupakan perbuatan yang bukan saja dapat merugikan keuang
negara akan tetapi juga dapat menimbulkan kerugian –kerugian pada perekonomian rakyat.
Tindak pdana korupsi merupakan perbuatan yang sangat tercela, terkutuk dan sangat dibenci
oleh sebagian besar masyarakat, tidak hanya oleh masyarakat dan bangsa Indonesia tetapi juga
oleh masyarakat bangsa-bangsa di dunia.

Perkembangan korupsi di Indonesia masih terbilang tinggi, sedangkan pemberantasanya


masih sangat lamban. Korupsi di Indonesia sudah merupakan virus yang menyebar je seluruh
tubuh pemerintah sejak tahun 1960-an langkah-langkah pemberantasannya pun masih tersndat-
sendat sampai sekarang. Oleh karena itu, tindak pidana korupsi tidak lagi dapat digolongkan
sebagai kejahatan biasa melainkan telah menjadi suatu kejahatan luar biasa.

Sementara itu, penanganan tindak pidana korupsi di Indonesia masih dihadapkan pada
beberapa kondisi, yakni masih lemahnya upaya penegakkan hukum tindak pidana korupsi,
kualitas SDM aparat penegak hukum yang masih rendah, lemahnya koordinasi penegakan
hukum tindak pidana korupsi, serta masih sering terjadinya tindak pidana korupsi dalam
penanganan kasus korupsi.Tindak pidana korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa, karena
dapat merusak sendi-sendi kehidupan bernegara. Namun demikian, pada kenyataanya,
penjatuhan hukuman kepada pelakunya sangat ringan dibanging dengan ancaman pidananya,
sehingga menimbulkan angapan bahwa meningkatnya kejahatan dikarenakan para hakim
memberikan hukuman ringan atas pelaku koruptor.

7
1. Penyebab Terjadinya Korupsi
Permainan uang korupsi ini tidak akan terputus, bila tak ada perubahan dalam
memandang kekayaan. Berikut penyebab terjadinya korupsi yaitu :
a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor penyebab terjadinya korupsi, yang berasal dari
dalam dari pribadi seseorang. Hal ini ditandai dengan sifat manusia yang terbagi menjadi
dua aspek yaitu :

1. Berdasarkan aspek perilaku individu


a. Sifat tamak/rakus.
Tamak adalah sifat manusia yang selalu merasa kurang dengan apa yang
telah dimiliki, atau bisa pula disebut kurangnya rasa bersyukur.
b. Moral yang tidak kuat.
Orang yang tidak memiliki moral yang kuat atau kurang konsisten dalam
mengerjakan sesuatu akan dengan mudah tergoda.
c. Gaya hidup yang konsumtif
Gaya hidup yang berlebihan menjadi suatu penyebab terjadinya korupsi,
gaya hidup yang konsumtif dan pendapatan lebih kecil dari konsumsinya.
2. Berdasarkan Aspek Sosial
Berdasarkan aspek sosial, bisa membuat seseorang tergiur melakukan
tindakan korupsi. Hal ini terjadi karena dorongan da dukungan dari keluarga.,
malah memberi dorongan untuk melakukan lorupsi, bukan mencegah atau
memberi hukuman.

8
b. Faktor Ekternal
Penyebab terjadinya korupsi dilihat dari faktor eskternal, lebih condong terhadap
pengaruh dari luar yang terbagi dalam aspek berikut ini :
1. Aspek Masyarakat Terhadap Korupsi
Masyarakat tidak menyadari, bahwa paling rugi atau korban utama dari
adanya korupsi adalah mereka sendiri. Korupsi tentunya akan bisa dicegah
dan diberantas, bila ikut dalam agenda pencegahan dan pemberantasan.
Berikut aspek sikap masyarakat yang memicu terjadinya korupsi :
a. Aspek Ekonomi
Aspek ini memilih pendapat yang dinilai tidak mencukupi, bisa menjadi
penyebab terjadinya korupsi dilakukan seseorang.
b. Aspek Politis
Penyebab terjadinya korupsi karena kepentingan politik serta haus
kekuasaan, ingin meraih dan mempertahankan jabatan.
c. Aspek Organisasi
Penyebab terjadinya korupsi dari aspek organisasi, bisa terjadi karena
beberapa hal berikut :
1. Kurang adanya sikap keteladanan pemimpin.
2. Tidak adanya kultur budaya organisasi yang benar.
3. Kurang Memadainya sistem aku tabilitas.
4. Keleman sistem pengendalian menejemen.

9
2. Dampak Adanya Korupsi di Indonesia

Korupsi adalah hal yang konstan dalam masyarakat dan terjadi disemua peradapan dunia,
korupsi terwujud dalam berbagai dampak, baik pada ekonomi dan masyarakat luas. Berbagai
penelitian maupun studi komprehensif soal dampak korupsi terhadap ekonomi dan juga
masyarakat luas telah banyak dilakukan hingga saat ini.

Penyebab paling sering terjadinya korupsi adalah lingkungan politik dan ekonomi, etika
personal dan moralitas, serta kebiasaan, adat istiadat, tradisi dan demografi. Korupsi
menghambat pertumbuhan eonomi dan memengaruhi operasi bisnis, lapangan kerja dan
investasi. Korupsi juga mengurangi pendapatn pajak dan efektivitas berbagai program bantuan
keuangan.

Tingginya tingkat korupsi pada masyarakat luas berdampak pada menurunya


kepercayaan terhadap hukum dan supremasi hukum, pendidikan dan akibatnya kualitas hidup.
Berikut adalah dampak-dampak korupsi dalam beberapa bidang :

a. Dampak Korupsi di Bidang Ekonomi


1. Penurunan produktifitas.
2. Menurunya pendapatan negara dari pajak.
3. Meningkatkan utang negara.
4. Menurunya pertumbuhan ekonomi dan investasi.
5. Rendahnya kualitas barang dan jasa
6. Menambah beban dalam transaksi ekonomi.
7. Ketimpangan pendapat
8. Meningkatnya kemiskinan
b. Dampak Korupsi dibidang pemerintahan
1. Etika sosial yang mati
2. Birokrasi tidak efisien
3. Hilangnya fungsi pemerintah

10
c. Dampak korupsi di Bidang Hukum
1. Peraturan perundang-undnagan tidak efektif.
2. Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap negara.
d. Dampak korupsi di bidang politik
1. Pemimpinan Koruptor.
2. Publik tidak lagi percaya demokrasi.
3. Mengutkan plutokrasi
4. Kedaulatan rakyat hancur
e. Dampak Korupsi di Bidang Pertahanan dan Keamanan.
1. Kerawanan pertahanan dan keamanan
2. Garis batas negara yang lemah
3. Kekerasan dalam masyarakat
f. Dampak Korupsi di Bidang Lingkungan
1. Kualitas lingkuan rendah.
2. Kualitas hidup yang menurun.

11
2.3 Cara Mengatasi Korupsi di Indonesia

Korupsi atau rasuah atau mencuri adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun
pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan
tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak.

Tidak ada senjata yang benar-benar ampuh untuk memberantas korupsi. Korupsi seolah
telah menjadi budaya yang mendarah daging di Indonesia. Berbagai cara telah dilakukan untuk
menghapuskan korupsi hingga ke akar-akarnya, namun bak belut para koruptor tetap mampu
mencari cela untuk korupsi. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk
menurunkan angka korupsi.

Cara masyarakat dan pemerintah bekerja sama dalam perang melawan korupsi

Akhiri impunitas

Penegakan hukum yang efektif sangat penting untuk memastikan para koruptor dihukum
dan memutus siklus impunitas, atau kebebasan dari hukuman atau kerugian. Pendekatan
penegakan hukum yang sukses harus didukung oleh kerangka hukum yang kuat, cabang
penegakan hukum dan sistem pengadilan yang independen dan efektif. Sedangkan masyarakat
sipil sendiri dapat mendukung proses tersebut dengan melakukan inisiatif tertentu seperti
kampanye yang dilakukan secara bijak, dan tetap memperhatikan hukum. Pasalnya menghukum
pihak yang terlibat korupsi adalah komponen vital dari setiap upaya anti korupsi yang efektif.

1. Mereformasi administrasi publik dan manajemen keuangan

Reformasi yang berfokus pada peningkatan manajemen keuangan dan memperkuat


peran lembaga audit di banyak negara telah mencapai dampak yang lebih besar daripada
hanya melakukan di sektor publik dalam mengendalikan korupsi.

12
Bahkan salah satu reformasi tersebut merupakan pengungkapan informasi anggaran,
yang dimana upaya ini dilakukan untuk mencegah pemborosan dan penyalahgunaan sumber
daya. Misalnya, dengan melakukan transparansi dan partisipatif , dimana cara ini juga
melatih masyarakat setempat untuk mengomentari anggaran yang diusulkan pemerintah
daerah mereka. Namun harus diakui cara ini belum bisa diterapkan di banyak negara, karena
ada dampak yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan.

2. Mengenali jenis korupsi

Korupsi tidak hanya menyangkut suap, tapi juga bicara mengenai masyarakat
ekonomi lemah, yang masih sering menjadi sumber daya yang perannya belum maksimal di
tengah suatu ngara. Itulah mengapa sangat penting untuk memahami berbagai jenis korupsi
untuk mengembangkan respons yang cerdas, dan sesuai dengan kebutuhan negara tersebut.

3. Memaksimalkan kekuatan masyarakat

Kontribusi masyarakat di setiap aspek bagian negara yang masih relevan, dapat
membantu pemerintahan. Untuk itu dalam hal ini sangat perlu untuk melakukan identifikasi
prioritas, masalah, dan menemukan solusi. Setiap kontribusi yang diberikan masyarakat akan
sangat bermanfaat untuk kemajuan suatu negara, meskipun hanya dapat dilakukan dalam
skala kecil. Misalnya saja dengan melakukan inisiatif pemantauan masyarakat dalam
beberapa kasus berkontribusi pada deteksi korupsi, mengurangi kebocoran dana,
meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan publik.

13
4. Menggunakan Jalur Komunikasi Alternatif

Saat membacanya mungkin Anda merasa kebingungan, namun dalam hal ini kita
sedang berbicara tentang bagaimana menyatukan proses formal dan informal, yang dimana
berarti Anda dapat melakukan kerjasama dengan pemerintah dan kelompok non-pemerintah
atau organisasi, untuk mengubah perilaku dan memantau kemajuan.

5. Memanfaatkan teknologi

Bersyukur saat ini sudah teknologi yang menunjang segala aktivitas masyarakat,
menjalin komunikasi serta untuk membangun pertukaran yang dinamis hingga berkelanjutan
antara pemangku kepentingan utama baik pemerintah, warga negara, bisnis, kelompok
masyarakat sipil, media, akademisi dll. Bahkan dengan teknologi seperti internet siapapun
dapat melakukan tindakan pencegahan baik di tingkat global dan lokal, yang dapat
disesuaikan dengan skala dan ruang lingkup itu sendiri. Sehingga sangat disarankan untuk
masyarakat dapat memanfaatkan teknologi dan ikut terlibat dengancara yang bijaksana.

6. Memberikan kontribusi

Sebagai masyarakat berinvestasilah dalam institusi dan kebijakan yang di ambil oleh
pemerintah. Meskipun sifatnya sangat terbatas dan tentunya disertai dengan berbagi aturan
yang sudah ada sebelumnyaa.

7. Menutup celah Internasional

Salah satu yang menyebabkan korupsi susah untuk dilacak adalah saat pejabat publik
melakukan pencucian uang dan menyembunyikannya di negara lain. Sehingga sangat perlu
bagi pusat keuangan untuk memiliki sistem yang maju, dan mampu menghentikan transaksi
gelap yang terjadi.

14
8. Menetapkan Standar

Jika bicara soal korupsi maka tentunya tidak akan terlepas dari melakukan analisa
kekuatan pasar, perilaku, dan sosial. Karena semua aspek yang telah disebutkan mengadopsi
standar integritas yang baik, maka hasil yang diberikan juga akan positif.

9. Menetapkan langkah yang tepat

Saat mengambil sebuah keputusan dan strategi tentunya harus ada evaluasi yang
nantinya dapat menjadi tolak ukur mengenai langkah langkah yang sudah diambil, juga
melakukan antisipasi saat situasi di lapangan berubah.

Cara Memberantas Korupsi

Tindakan korupsi yang menyalagunakan kewenangan dan merugikan keuangan


negara masih menjadi persoalan yang tak kunjung tuntas. Setiap orang bisa saja secara tidak
sadar sudah terlibat dalam tindakan korupsi. Cara memberantas korupsi yaitu :

1. Berikan hukuman berat pada koruptor.


2. Jadi pemimpin yang berintegritas.
3. Manfaatkan teknologi pada sistem.
4. Bangun pendidikan moral sejak kecil.
5. Tanamkan nilai religi secara intensif.
6. Supremasi hukum yang kuat.
7. Menutup celah internasional

15
Kesimpulan

Korupsi merupakan suatu kejahatan yang sangat berbahaya, korupsi merupakan suatu
kejahatan yang luar biasa memang telah tumbuh sering dengan perkembangan peradaban
manusia. Semakin hari perkembangan korupsi di dunia dan khususnya di Indonesia bukanlah
semakin berkurang, akan tetapi makin hari makin meluas dan bertambah. Hal ini dapat dilihat
dari berbagai macam kasus korupsi yang ditangani oleh para penegak hukum, baik oleh KPK,
Kepolisian, maupun kejaksaan itu sendiri.

Jadi unsur dari perbuatan korupsi meliputi dua aspek, yaitu aspek yang memperkaya diri
dengan menggunakan kedudukannya dan aspek penggunaan uang Negara untuk kepentingannya.
Adapun penyebabnya antara lain, ketiadaan dan kelemahan pemimpin, kelemahan pengajaran
dan etika, dan penjajahan rendah pendidikan.

Saran

Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan
yang jauh dari kata sempurna.Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu kepada sumber yang busa dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis
sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Musanef,1983:7

Mochtar. 2009, Pemberantasan korupsi : Kompas

Mulyaman:2015:118-119

Yustisia,2014

Anda mungkin juga menyukai