Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BACAAN DO’A SHOLAT DAN DZIKIR SETELAH


SHOLAT

Nama : MUKHOLIS

Nim : 212310094

Mata Kuliah : AIK III

Prodi. : AGRIBISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2021
BACAAN DO’A SHOLAT DAN DZIKIR SETELAH SHOLAT

Sholat merupakan rukun islam kedua yang hukumnya wajib dikerjakan karena
ibadah ini tidak bisa digantikan. Apabila ditinggalkan akan mendapatkan dosa.
Sahabat muslim yang dimuliakan oleh Allah, berikut ini akan dikupas secara
lengkap mengenai do’a sholat 

Tata Cara Sholat

 Membaca Niat

Sahabat muslim yang budiman, sebelum sholat dimulai maka langkah pertama
yang harus dilakukan adalah membaca niat. Niat boleh dilafalkan keras atau lirih
dan bisa juga diucapkan di dalam hati.

 Takbiratul Ihram

Caranya adalah kedua tangan diangkat sejajar dengan telinga sembari mengucap
takbir. Setelah itu, membaca surat Al-Fatihah dan salah satu surat pendek yang
terdapat di dalam Al-Qur’an.

 Rukuk

Tangan diangkat setinggi telinga, kemudian membungkukkan badan dengan


tangan memegang kedua lutut sembari membaca takbir. Posisi yang sempurna
yaitu antara kepala dan punggung rata, kemudian membaca do’a.

 I’tidal

Selesai rukuk, kembali berdiri tegak sembari mengangkat kedua tangan hingga
sampai ke telinga sambil mengucapkan sami’allahu liman hamidah. Selanjutnya,
sahabat muslim membaca do’a.

 Sujud
Posisi sujud yang benar adalah dahi diletakkan pada alas sholat. Ketika sujud
membaca tasbih. Selanjutnya, mengucapkan takbir dan duduk di antara dua sujud
sembari membaca do’a lalu sujud kembali dan berdiri.

 Tasyahud Awal dan Akhir

Tasyahud awal dikerjakan pada rakaat kedua sholat. Setelah itu, kembali berdiri
sambil mengucapkan takbir. Tasyahud akhir dikerjakan di rakaat keempat atau
rakaat terakhir. Posisi duduk tawarruk (kaki bersilang) lalu membaca do’a.

 Salam

Salam diucapkan sambil menengok ke sebelah kanan dan ke kiri secara


bergantian. Salam juga menjadi tanda bahwa serangkaian ibadah sholat sudah
selesai. Banyak keutamaan mengucapkan salam karena mengandung do’a.

Bacaan Do’a Sholat

 Do’a Iftitah

ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬
‫ب‬ ِ ‫ي َك َما با َ َعدْتَ بَ ْينَ ْال َم ْش ِر‬
َ َ ‫اَللّهُ َّم با َ ِع ْد بَ ْينِى َوبَ ْينَ َخطَايا‬

ِ ‫للّهُ َّم نَقِّنِى ِمنَ ْال َخطَايا َ َكما َ يُنَقَّى الثَّوْ بُ ْاألَ ْبيَضُ ِمنَ ال َّدن‬
‫َس‬

‫ج َو ْالبَ َر ِد‬
ِ ‫ي با ِ ْلما َ ِء َوالثَّ ْل‬
َ َ ‫اَللّهُ َّم ا ْغ ِسلْ خَ طَايا‬.

Artinya:

“Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku


sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku
dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran. Ya Allah,
cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.”

 Do’a Rukuk

َ‫ا ْغفِرْ لِى اَللّهُ َّم َوبِ َح ْم ِدكَ َربَّنا َ اللّهُ َّم ُسب َْحانَك‬

Artinya:
“Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah
ampunilah aku”.

 Do’a I’tidal

‫لح ْمد ُْا َولَكَ َربَّنَا‬


َ ‫ار ًكا طَيِّبًا َكثِ ْيرًا َح ْمدًا‬
َ َ‫فِ ْي ِه ُمب‬

Artinya:

“Ya Tuhan kami, (hanya) untukMu lah (segala) pujian yang banyak, baik dan
diberkahi padanya ”.

 Do’a Sujud

َ‫ا ْغفِرْ لِى اَللّهُ َّم َوبِ َح ْم ِدكَ َربَّنا َ اللّهُ َّم ُسب َْحانَك‬

Artinya:

“Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu ya Allah
ampunilah
aku”.

 Do’a Duduk di antara Dua Sujud

‫َوارْ ُز ْقنِى َوا ْه ِدنِى َواجْ بُرْ نِى َوارْ َح ْمنِى ا ْغفِرْ لِى اَللّهُ َّم‬

Artinya:

“Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku, dan
berilah rizki untukku”.

 Do’a Tasyahud Awal

ُ ‫ات هّلِل ِ اَلتَّ ِحي‬


. ‫َّات‬ ُ ‫صلَ َو‬ ُ َ ‫والطَّيِّبا‬.
َّ ‫ت َوال‬ َ ‫هللاِ َو َرحْ َمةُ النَّبِ ُّي أَيُّها َ َعلَ ْيكَ اَل َّسالَ ُم‬  َ ‫تُهُ َوبَ َركا‬

‫الصَّالِ ِح ْينَ هللِ ِعبا َ ِدا َو َعلَى َعلَيْنا َ اَل َّسالَ ُم‬

                       َ‫سُوْ لُهُ َر َو َع ْب ُدهُ ا ُم َح َّم ًد أَ َّن ْشهَ ُد أَ َو لل ِها اِالَّ الَاِلَهَ اَ ْن ْشهَ ُد أ‬

Artinya:
“Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah,
semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan
kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan
hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan
Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya”.

 Do’a Shalawat kepada Nabi

‫ال‬ ِ ‫ص •لَّيْتَ َك َم ُم َح َّم ٍد‬


َ ‫•را ِه ْي َم َعلَى‬ ِ •َ‫َوا ِل إِ ْب• َرا ِه ْي َم َعلَى بَ••ا َر ْكتَ َك َم••ا ُم َح َّم ٍد َوا ِل ُم َح َّم ٍد َعلَى َوب‬
َ •‫•ار ْك ِه ْي َم••اب َْرإِاِل َو إِ ْب‬
‫ص ِّل اَللّهُ َّم‬
َ ‫َو َعلَى ُم َح َّم ٍد َعلَى‬

َ َّ‫َم ِج ْي ٌد َح ِم ْي ٌد إِن‬
‫ك إِب َْرا ِه ْي َم‬

Artinya:

“Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya,


sebagaimana Kau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya, berkahilah
Muhammad dan keluarganya sebagaimana Kau telah berkahi Ibrahim dan
keluarganya. Sesungguhnya Engkau yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.

Banyak manfaat yang bisa kita ambil dengan memperbanyak membaca sholawat,
antara lain adalah sebagai berikut:

 Memicu datangnya nikmat dan karunia dari Allah SWT.


 Sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
 Ditinggikan sepuluh derajat dan dihapus sepuluh keburukan.
 Membaca sholawat juga dapat menjanjikan tempat kembali terbaik dan
pahala yang banyak bagi yang mengamalkannya.
 Amalan yang paling membuat do’a-do’a gampang dikabulkan karena
turunnya barokah dan bisa membersihkan hati.
 Sholawat dapat menjadikan sahabat muslim bahagia dan mendapatkan
kepuasan baik lahir maupun batin serta dosa-dosanya akan diampuni.
 Pahala membaca sholawat setara dengan pahala memerdekaan seorang
budak.
 Bagi yang banyak membacanya maka Nabi akan senantiasa hadir ketika
seseorang itu dalam sakaratul maut.
 Sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi.

 Do’a sesudah Tasyahud Awal

‫وب يَ ْغفِ• ُر َوالَ اً َكثِ••ير ظُ ْلم•ا ً نَ ْف ِس•ي‬


َ ُ‫ك ِم ْن ةً َم ْغفِ َر لِي فَ••ا ْغفِرْ أَ ْنتَ الَّإِ ل• ُّذن‬ َ َّ‫ال َّر ِحي ُم ْال َغفُو ُر أَ ْنتَ إِن‬
•َ ‫ ِع ْن ِد‬،‫ك َوارْ َح ْمنِي‬
‫ت إِنِّي اللَّهُ َّم‬
ُ ‫ظَلَ ْم‬

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang
banyak. Tiada sesiapa yang dapat mengampunkan dosa-dosa melainkan Engkau,
maka ampunilah bagiku dengan keampunan dari pada-Mu dan rahmatilah aku.
Sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang.”

Ada empat macam do’a yang dapat dibaca setelah tasyahud sebelum salam. Do’a
tersebut tidak wajib dibaca karena bukan merupakan rukun sholat. Namun,
alangkah baiknya jika sahabat muslim semua membacanya seperti yang telah
dianjurkan di dalam banyak hadits. Salah satunya adalah do’a seperti di atas.

Di dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa ada seorang sahabat yang pernah
melihat Rasulullah sholat. Pada saat itu, Rasulullah meletakkan tangan kiri di atas
paha kiri dan tangan kanan di atas paha kanan sembari menggenggam jarinya
serta jari telunjukkan dibentangkan. Kemudian Rasulullah berdo’a, do’a ini sering
dibaca oleh beliau. Bunyinya:

ِ ‫ِّت ْالقُلُو‬
َ ِّ‫ب ُمقَل‬
‫ب يَا‬ ْ ‫ِدينِكَ َعلَى قَ ْلبِى ثَب‬

Artinya:

“Wahai zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.

 Do’a Tasyahud Akhir


‫ب ِم ْن ُعوْ ُذبِ َكأ َ نِّىأ اَللّهُ َّم‬ ِ ‫لقَب ِْر َع َذا‬,ْ ‫ت ْال َمحْ يا َ فِ ْتنَ ِة َو ِم ْن‬
ِ ‫ َجهَنَّ َم َع َذا‬, ‫ب َو ِم ْن‬ ِ ‫ َو ْال َم َما‬,‫ْح فِ ْتنَ ِة َش ِّر َو ِم ْن‬
ِ ‫ال َّدجَّا ِل ْال َم ِسي‬

Artinya:

“Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari siksa jahannam dan siksa kubur,
begitu juga dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah Dajjal
(pengembara yang dusta)”.

 Do’a Salam

‫َكاتُهُ َوبَ َر هللاِ َو َرحْ َمةُ َعلَ ْي ُك ْم ال َّسالَ ُم‬

Artinya:

“ Berbahagialah kamu sekalian dengan rahmat dan berkah Allah”.

Keutamaan Mengerjakan Sholat

 Sebagai Penyejuk Hati

Sholat merupakan kegiatan berdzikir kepada Allah SWT sehingga bisa


memberikan efek menenangkan jiwa. Sholat juga merupakan bentuk interaksi
antara hamba dengan Tuhan untuk memuji dan mengagungkan Allah serta
berdo’a memohon suatu permintaan kepada-Nya.

 Menggugurkan Dosa

Di dalam sholat terdapat banyak do’a-do’a yang salah satunya adalah untuk
memohon ampunan. Dengan demikian, sholat bisa menghapus kesalahan dan dosa
dengan catatan tidak mengerjakan dosa besar.

 Sebagai Penghubung Hamba dan Tuhan


Hal ini tampak pada saat sahabat muslim sedang membaca surat Al-Fatihah ketika
sholat. Misalnya adalah saat seorang hamba membaca ayat kedua yang berbunyi
“Alhamdulillahi rabbil ‘alamin” maka Allah berfirman “Hamba-Ku memujiku.”
Saat ayat ketiga dibaca, Allah juga berfirman “Hamba-Ku menyanjungku,” 
begitu seterusnya sampai ketujuh.

Uraian tersebut menggambarkan bahwa sholat dapat mempererat hubungan


dengan Tuhan. Betapa besarnya keutamaan sholat bagi sahabat muslim semua
karena di dalamnya banyak bacaan-bacaan do’a.

 Sebagai Cahaya Sekaligus Penolong

Sholat bisa menjadi cahaya yang menerangi di alam kubur dan penolong baik di
dunia maupun di akhirat. Bahkan, Nabi pun mendirikan sholat ketika mengalami
sebuah perkara yang sulit.

Do’a sholat  di atas dapat menjadi panduan bagi Anda saat mengerjakan baik itu
sholat fardhu maupun sholat sunnah. Do’a-do’a tersebut mengandung makna yang
sangat baik. Oleh karena itu, harus khusuk ketika membacanya di dalam sholat.
Harapannya agar do’a yang sahabat muslim semua panjatkan dikabulkan  oleh
Allah SWT.

Do’a dan Dzikir Setelah Shalat Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid

Diantara dzikir dan do'a yang dicontohkan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa
Sallam adalah dzikir yang dikerjakan setelah melaksanakan shalat fardhu atau
shalat wajib lima waktu. Berikut ini dzikir dan do'a yang dapat kita amalkan
seusai melaksanakan shalat fardhu.

1. Membaca Istighfar Tiga Kali

َ ‫ ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ‬، َ ‫ ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ‬، َ ‫ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ‬
“Aku mohon ampunan kepada Allah, Aku mohon ampunan kepada Allah, Aku
mohon ampunan kepada Allah”.

2. Mengucapkan "Allahumma Antas Salaam …"

‫ﻚ ﺍﻟ َّﺴﻼَ ُﻡ ﺗَﺒَﺎ َﺭ ْﻛﺖَ ﻳَﺎ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠﻼَ ِﻝ َﻭﺍﺈْﻟ ِ ْﻛ َﺮ ِﺍﻡ‬


َ ‫ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﺃَ ْﻧﺖَ ﺍﻟ َّﺴﻼَ ُﻡ َﻭ ِﻣ ْﻨ‬

“Ya Allah, Engkau lah Yang Maha Damai, dan dari-Mu jua (datang) kedamaian;
Maha Banyak berkah-Mu wahai Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan”.

3. Membaca Bacaan "Laa Ilaaha Illallah …"

‫ﻚ َﻭﻟَﻪُ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُ•ﺪ َﻭﻫُ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪﻳ ٌ•ﺮ ﻻَ َﺣﻮْ َﻝ َﻭﻻَ• ﻗُ َّﻮﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻪَّﻠﻟ ِ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﺎَّﻟ‬ ُ ‫ﻚ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ‬
َ ‫ﻻَ• ِﺇﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻭﺣْ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮﻳ‬
َ‫ِّﻳﻦ َﻭﻟَ ْ•ﻮ َﻛ ِﺮﻩ‬•َ ‫ﻴﻦ ﻟَﻪُ• ﺍﻟﺪ‬ •َ ‫ﺼ‬ ِ ِ‫ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻭﺎَﻟ ﻧَ ْﻌﺒُ ُﺪ• ﺇِﺎَّﻟ ﺇِﻳَّﺎﻩُ• َﻭﻟَﻪُ• ﺍﻟﻨِّ ْﻌ َﻤﺔُ• َﻭﻟَﻪُ• ْﺍﻟﻔَﻀْ ُ•ﻞ َﻭﻟَﻪُ• ﺍﻟﺜَّﻨَﺎﺀُ• ْﺍﻟ َﺤ َﺴ ُ•ﻦ ﺎَﻟ ِﺇﻟَﻪَ• ﺇِﺎَّﻟ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• ُﻣ ْﺨﻠ‬
َ‫ْﺍﻟ َﻜﺎﻓِﺮُﻭﻥ‬

“Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki
segala kekuasaan, dan Dia pula yang memiliki segala pujian, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan hanya Allah. Dialah
yang memiliki nikmat dan Dia pula yang memiliki segala keutamaan, dan Dia
yang memiliki segala pujian yang indah. Tiada Tuhan selain Allah dengan
mengikhlaskan agama kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membenci”.

4. Membaca "Laa Ilaaha Illallah …"

•َ ‫ﻚ َﻭﻟَﻪُ• ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُ•ﺪ َﻭﻫ َ•ُﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ• ﻗَ ِﺪﻳ ٌ•ﺮ ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﻻَ• َﻣﺎﻧِ َ•ﻊ ﻟِ َﻤﺎ ﺃَ ْﻋﻄَﻴ‬
َ‫ْﺖ َﻭﻻ‬ •ُ ‫ﻚ ﻟَﻪُ• ﻟَﻪُ• ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ‬ •َ ‫ﻻَ• ﺇِﻟَﻪَ• ﺇِﻻََّ• ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻭﺣْ َﺪﻩُ• ﻻَ• َﺷ ِﺮﻳ‬
‫ﻚ ْﺍﻟ َﺠ ُّﺪ‬ َ ‫ْﻄ َﻲ ﻟِ َﻤﺎ َﻣﻨَﻌْﺖَ َﻭﻻَ ﻳَ ْﻨﻔَ ُﻊ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠ ِّﺪ ِﻣ ْﻨ‬ ِ ‫ُﻣﻌ‬
“Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki
segala kekuasaan dan Dia pula yang memiliki segala pujian, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada satupun yang menghalangi apa saja yang
Engkau berikan, dan tidak ada satupun yang dapat memberi apa saja yang Engkau
halangi. Dan kekayaan itu tidak berguna bagi pemiliknya (untuk menyelamatkan
diri) dari (siksa)Mu”.

5. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir

) x33 ( ‫ ﻪﻠﻟﺍُ ﺃَ ْﻛﺒَ ُﺮ‬، ) x33 ( َ ‫ ﺍَ ْﻟَ َﺤ ْﻤ َ•َُُﺪ ﻪَّﻠﻟﺍ‬، ) x33 ( ِ‫ُﺳ ْﺒ َﺤﺎﻥَ ﻪﻠﻟﺍ‬

“ Maha suci Allah (33 kali), segala puji bagi Allah (33 kali), Allah Maha Besar
(33 kali).

6. Membaca "Laa ilaaha illallah ..."

‫ﻚ َﻭﻟَﻪُ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ َﻭﻫُ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪﻳ ٌﺮ‬


ُ ‫ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻭﺣْ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮﻳﻚَ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ‬

“Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki
segala kekuasaan dan Dia pula yang memiliki segala pujian, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu”

7. Membaca Do’a "Allahumma innii a'uudzu bika minal bukhli …"

‫ﻚ ﺃَ ْﻥ ﺃُ َﺭ َّﺩ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﺭْ َﺫ ِﻝ ْﺍﻟ ُﻌ ُﻤ ِﺮ َﻭﺃَﻋُﻮ ُﺫ ﺑِﻚَ ِﻣ ْﻦ ﻓِ ْﺘﻨَ ِﺔ ﺍﻟ ُّﺪ ْﻧﻴَﺎ‬


َ ِ‫ﻚ ِﻣ ْﻦ ْﺍﻟ ُﺠ ْﺒ ِﻦ َﻭﺃَﻋُﻮ ُﺫ ﺑ‬
•َ ِ‫ﻚ ِﻣﻦَ ْﺍﻟﺒ ُْﺨ ِﻞ َﻭﺍَ ُﻋﻮْ ُﺫﺑ‬
َ ِ‫ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮ ُﺫ ﺑ‬
‫ﺏ ْﺍﻟﻘَﺒ ِْﺮ‬
ِ ‫ﻚ ِﻣ ْﻦ َﻋ َﺬﺍ‬َ ِ‫َﻭﺃَﻋُﻮ ُﺫ ﺑ‬
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari sifat bakhil, aku berlindung kepada-
Mudari sifat pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari usia pikun, aku berlindung
kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur”.

8. Membaca Do’a "Allahumma A’innii 'alaa dzikrika …"

َ ‫ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﺃَ ِﻋﻨِّﻲ َﻋﻠَﻰ ِﺫ ْﻛ ِﺮ‬


َ ‫ﻙ َﻭ ُﺷ ْﻜ ِﺮ‬
َ‫ﻙ َﻭ ُﺣ ْﺴ ِﻦ ِﻋﺒَﺎ َﺩﺗِﻚ‬

“ Ya Allah tolonglah aku dalam mengingat kepada-Mu, dalam bersyukur kepada-


Mu, dan melakukan ibadah yang baik kepada-Mu”.

9. Membaca "Rabbi Qinii 'adzaabaka … "

َ ‫ﺚ ﺃَﻭْ ﺗَﺠْ َﻤ ُﻊ ِﻋﺒَﺎ َﺩ‬


‫ﻙ‬ ُ ‫ﻚ ﻳَﻮْ َﻡ ﺗَ ْﺒ َﻌ‬
َ َ‫َﺭﺏِّ ﻗِﻨِﻲ َﻋ َﺬﺍﺑ‬

“Tuhan kami lindungilah kami dari adzabmu, pada hari Engkau bangkitkan atau
Engkau kumpulkan hamba-hambaMu”.

10. Membaca Ayat Kursi

‫ض ۗ َم ْن َذا الَّ ِذي يَ ْش •فَ ُع‬ ِ ْ‫ت َو َم••ا فِي اأْل َر‬ َّ ‫هَّللا ُ اَل إِ ٰلَهَ إِاَّل هُ َو ْال َح ُّي ْالقَيُّو ُم ۚ اَل تَأْ ُخ ُذهُ ِسنَةٌ َواَل نَوْ ٌم ۚ لَهُ َم••ا فِي‬
ِ ‫الس • َما َوا‬
ُ‫ِع ْن• َدهُ إِاَّل بِإ ِ ْذنِ • ِه ۚ يَ ْعلَ ُم َم••ا بَ ْينَ أَ ْي• ِدي ِه ْم َو َم••ا َخ ْلفَهُ ْم ۖ َواَل يُ ِحيطُ••ونَ بِ َش • ْي ٍء ِم ْن ِع ْل ِم• ِه إِاَّل بِ َم••ا َش•ا َء ۚ َو ِس • َع ُكرْ ِس •يُّه‬
‫ض ۖ َواَل يَئُو ُدهُ ِح ْفظُهُ َما ۚ َوه َُو ْال َعلِ ُّي ْال َع ِظي ُم‬
َ ْ‫ت َواأْل َر‬
ِ ‫ال َّس َما َوا‬

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi
syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan
bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi
lagi Maha besar” . [1]

11. Membaca Al Mu’awwidzaat (Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas)

- QS. Al-Ikhlas: 1-4

‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ٰـ ِن ال َّر ِح ِيم‬

﴾٤﴿ ‫﴾ َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُ ًوا أَ َح ٌد‬٣﴿ ‫﴾ لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد‬٢﴿ ‫ص َم ُد‬
َّ ‫﴾ هَّللا ُ ال‬١﴿ ‫قُلْ ه َُو هَّللا ُ أَ َح ٌد‬

“Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu.Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

- QS. Al-Falaq: 1-5

 ‫بِس ِْم اللَّـ ِه الرَّحْ َم ٰـ ِن ال َّر ِح ِيم‬ 

﴾٤﴿ ‫ت فِي ْال ُعقَ • ِد‬


ِ ‫﴾ َو ِمن َش • ِّر النَّفَّاثَ••ا‬٣﴿ ‫ب‬
َ َ‫ق إِ َذا َوق‬ َ َ‫﴾ ِمن َشرِّ َما َخل‬١﴿ ‫ق‬
ٍ ‫﴾ َو ِمن َش ِّر غَا ِس‬٢﴿ ‫ق‬ ِ َ‫قُلْ أَعُو ُذ بِ َربِّ ْالفَل‬
٥﴾﴿ ‫َو ِمن َش ِّر َحا ِس ٍد إِ َذا َح َس َد‬

Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, Dari


kejahatan makhluk-Nya, Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap
gulita,Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada
buhul-buhul. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

- QS. An-Nas: 1-6

 ‫بِس ِْم اللَّـ ِه الرَّحْ َم ٰـ ِن ال َّر ِح ِيم‬ 


ِ َّ‫اس ْالخَ ن‬
‫) الَّ ِذي يُ َو ْس• ِوسُ فِي‬4( ‫اس‬ ِ ‫) ِم ْن َش• ِّر ْال َو ْس• َو‬3( ‫اس‬
ِ َّ‫) إِلَ• ِه الن‬2( ‫اس‬
ِ َّ‫ك الن‬
ِ •ِ‫) َمل‬1( ‫اس‬ ِ َّ‫قُلْ أَعُو ُذ بِ• َربِّ الن‬
ِ َّ‫) ِمنَ ْال ِجنَّ ِة َوالن‬5( ‫اس‬
٥‫اس‬ ِ َّ‫ُور الن‬
ِ ‫صد‬ ُ

“Katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai)


manusia. Raja manusia. Sembahan manusia.Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang
biasa bersembunyi,Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari
(golongan) jin dan manusia. Dari (golongan) jin dan manusia.”

--------------------
Alasan Dalil :

1. Membaca Istighfar Tiga Kali


َ ‫ ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ‬، َ ‫ ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ‬، َ ‫ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ‬

2. Mengucapkan Allahumma Antas Salaam…

‫ﻚ ﺍﻟ َّﺴﻼَ ُﻡ ﺗَﺒَﺎ َﺭ ْﻛﺖَ ﻳَﺎ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠﻼَ ِﻝ َﻭﺍﺈْﻟ ِ ْﻛ َﺮ ِﺍﻡ‬


َ ‫ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﺃَ ْﻧﺖَ ﺍﻟ َّﺴﻼَ ُﻡ َﻭ ِﻣ ْﻨ‬

Berdasarkan hadits dari Tsauban:

َ‫ﺻﺎَﻠ ﺗِ ِﻪ• ﺍ ْﺳﺘَ ْﻐﻔَ َ•ﺮ ﺛَﺎَﻠ ﺛًﺎ َﻭﻗَﺎ َ•ﻝ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَ ْﻧﺖ‬
َ ‫ﻑ ِﻣ ْ•ﻦ‬ َ ‫ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ• َﻭ َﺳﻠَّ َ•ﻢ ﺇِ َﺫﺍ ﺍ ْﻧ‬
•َ ‫ﺼ َﺮ‬ َ •ِ ‫ﺎﻥ َﺭﺳُﻮ ُ•ﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ‬ •َ ‫ﺎﻥ ﻗَﺎ َ•ﻝ َﻛ‬•َ َ‫ﻋ ْ•َﻦ ﺛَﻮْ ﺑ‬
‫ﺍﻋ ِّﻲ َﻛ ْﻴﻒَ ﺍﺎْﻟ ْﺳﺘِ ْﻐﻔَﺎ ُﺭ ﻗَﺎ َﻝ ﺗَﻘُﻮ ُﻝ ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ‬ ِ ‫ﺖ ﻟِﺄْﻠ َﻭْ َﺯ‬
ُ ‫ﺍﻟ َّﺴﺎَﻠ ُﻡ َﻭ ِﻣ ْﻨﻚَ ﺍﻟ َّﺴﺎَﻠ ُﻡ ﺗَﺒَﺎ َﺭ ْﻛﺖَ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠﺎَﻠ ِﻝ َﻭﺍﺈْﻟ ِ ْﻛ َﺮ ِﺍﻡ ﻗَﺎ َﻝ ْﺍﻟ َﻮﻟِﻴ ُ•ﺪ ﻓَﻘُ ْﻠ‬
َ ‫ﻪَّﻠﻟﺍ َ ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ‬

“Diriwayatkan dari Tsauban ia berkata: “Adalah Rasulullah saw apabila selesai


melaksanakan shalatnya beliau mengucapkan Astaghfirullah tiga kali, kemudian
mengucapkan: Allahumma antas salaam, wa minkas-salaam tabaarakta Dzal-
jalaali wal-ikraam” . [2]

َ ‫ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ َﻭ َﺳﻠَّ َﻢ ِﺇ َﺫﺍ ﺃَ َﺭﺍ َﺩ ﺃَ ْﻥ ﻳَ ْﻨ‬


َ‫ﺼ ِﺮﻑ‬ َ ِ ‫ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ َﻭ َﺳﻠَّ َﻢ ﻗَﺎ َﻝ َﻛﺎﻥَ َﺭﺳُﻮ ُﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ‬ َ ِ ‫ﻋ َْﻦ ﺛَﻮْ ﺑَﺎﻥَ َﻣﻮْ ﻟَﻰ َﺭﺳُﻮ ِﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ‬
‫ﺎﺭ ْﻛﺖَ ﻳَﺎ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠﺎَﻠ ِﻝ َﻭﺍﺈْﻟ ِ ْﻛ َﺮ ِﺍﻡ‬ َ ‫ﺕ ﺛُ َّﻢ ﻗَﺎ َﻝ ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﺃَ ْﻧﺖَ ﺍﻟ َّﺴﺎَﻠ ُﻡ َﻭ ِﻣ ْﻨ‬
َ َ‫ﻚ ﺍﻟ َّﺴﺎَﻠ ُﻡ ﺗَﺒ‬ ٍ ‫ﺙ َﻣﺮَّﺍ‬ َ ‫ﺻﺎَﻠ ﺗِ ِﻪ ﺍ ْﺳﺘَ ْﻐﻔَ َﺮ ﺛَﺎَﻠ‬
َ ‫ِﻣ ْﻦ‬

“Diriwayatkan dari Tsauban ia berkata: “Adalah Rasulullah saw apabila selesai


melaksanakan shalatnya beliau mengucapkan Astaghfirullah tiga kali, kemudian
mengucapkan: Allahumma antas salaam, wa minkas-salaam tabaarakta Dzal-
jalaali wal-ikraam ”.

Dalam riwayat ibnu Numair,( ‫ ) ﻳَﺎ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠﺎَﻠ ِﻝ َﻭﺍﺈْﻟ ِ ْﻛ َﺮ ِﺍﻡ‬Yaa dzal jalaali wal ikraam , juga
dari abdul Harits bin ‘Abdis Shamad dari jalur ‘Aisyah menggunakan lafadz, Ya
dzal jalaali wal ikraam ”. [3]

3. Membaca Bacaan Laa Ilaaha Illallah…

‫ﻚ َﻭﻟَﻪُ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُ•ﺪ َﻭﻫُ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪﻳ ٌ•ﺮ ﻻَ َﺣﻮْ َﻝ َﻭﻻَ• ﻗُ َّﻮﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻪَّﻠﻟ ِ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﺎَّﻟ‬
ُ ‫ﻚ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ‬
َ ‫ﻻَ• ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻭﺣْ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮﻳ‬
َ‫ِّﻳﻦ َﻭﻟَ ْ•ﻮ َﻛ ِﺮﻩ‬
•َ ‫ﻴﻦ ﻟَﻪُ• ﺍﻟﺪ‬ ِ ِ‫ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻭﺎَﻟ ﻧَ ْﻌﺒُ ُﺪ• ﺇِﺎَّﻟ ﺇِﻳَّﺎﻩُ• َﻭﻟَﻪُ• ﺍﻟﻨِّ ْﻌ َﻤﺔُ• َﻭﻟَﻪُ• ْﺍﻟﻔَﻀْ ُ•ﻞ َﻭﻟَﻪُ• ﺍﻟﺜَّﻨَﺎﺀُ• ْﺍﻟ َﺤ َﺴ ُ•ﻦ ﺎَﻟ ﺇِﻟَﻪَ• ﺇِﺎَّﻟ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• ُﻣ ْﺨﻠ‬
•َ ‫ﺼ‬
َ‫ْﺍﻟ َﻜﺎﻓِﺮُﻭﻥ‬

Berdasarkan hadits dari Abu Zubair :


BACA JUGA

 Bab I. Sumber Hukum Islam (Fikih Kelas X)


 KITAB SHALAT (Himpunan Putusan Tarjih)
 Kitab Thaharah (Himpunan Putusan Tarjih)

‫ﻚ‬ُ ‫ﺻﺎَﻠ ٍﺓ ِﺣﻴﻦَ ﻳُ َﺴﻠِّ ُﻢ ﺎَﻟ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﺎَّﻟ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻭﺣْ َﺪﻩُ ﺎَﻟ َﺷ ِﺮﻳﻚَ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ‬ َ ‫ﺍﻟﺰﺑَﻴ ِْﺮ ﻳَﻘُﻮ ُﻝ ﻓِﻲ ُﺩﺑ ُِﺮ ُﻛ ِّﻞ‬ ُّ ‫ﻋ َْﻦ ﺃَﺑِﻲ‬
ُّ ُ‫ﺍﻟﺰﺑَﻴ ِْﺮ ﻗَﺎ َﻝ َﻛﺎﻥَ ﺍﺑْﻦ‬
ُ‫َﻭﻟَﻪُ• ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ• َﻭﻫُ َ•ﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ• ﻗَ ِﺪﻳ ٌ•ﺮ ﺎَﻟ َﺣﻮْ َ•ﻝ َﻭﺎَﻟ ﻗُ َّﻮﺓَ• ﺇِﺎَّﻟ ﺑِﺎﻪَّﻠﻟ ِ• ﺎَﻟ ﺇِﻟَﻪَ• ﺇِﺎَّﻟ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻭﺎَﻟ ﻧَ ْﻌﺒُ ُﺪ• ﺇِﺎَّﻟ ﺇِﻳَّﺎﻩُ• ﻟَﻪُ• ﺍﻟﻨِّ ْﻌ َﻤﺔُ• َﻭﻟَﻪ‬
ُ ‫ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ‬
َ •ِ ‫ﺎﻥ َﺭﺳُﻮ ُ•ﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ‬ •َ ‫ِّﻳﻦ َﻭﻟَ ْ•ﻮ َﻛ ِﺮﻩَ• ْﺍﻟ َﻜﺎﻓِﺮ‬
•َ ‫ُﻭﻥ َﻭﻗَﺎ َ•ﻝ َﻛ‬ •َ ‫ﻴﻦ ﻟَﻪُ• ﺍﻟﺪ‬ ِ ِ‫ْﺍﻟﻔَﻀْ ُ•ﻞ َﻭﻟَﻪُ• ﺍﻟﺜَّﻨَﺎﺀُ• ْﺍﻟ َﺤ َﺴ ُ•ﻦ ﺎَﻟ ﺇِﻟَﻪَ• ﺇِﺎَّﻟ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• ُﻣ ْﺨﻠ‬
•َ ‫ﺼ‬
‫ﺻﺎَﻠ ٍﺓ‬ َ ‫َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ َﻭ َﺳﻠَّ َﻢ ﻳُﻬَﻠِّ ُﻞ ﺑِ ِﻬ َّﻦ ُﺩﺑُ َﺮ ُﻛ ِّﻞ‬

“Diriwayatkan dari Abu Zubair ia berkata: “Adalah Ibnu Zubair setiap selesai
shalat sesudah mengucapkan salamselalu membaca Laa ilaaha illallah wahdahu
laa syariikalah, lahul-mulku wa lahul-hamdu, wa huwa ‘laa kulli syai-inqadiir, laa
haula wa laa quwwata illaa billaah, laa ilaaha illallah, wa laa na’budu illaa iyyaah,
lahun-ni’matu wa lahul-fadllu, wa lahuts-tsanaa’ulhasan, laa ilaaha illallaahu
mukhlishiina lahud-diina walau karihal-kaafiruun . Dan Ibnu Zubair
mengatakan:”Adalah Rasulullah saw selalu mengucapkan laa ilaaha illaaha
illallah disertai dengan lainnya setiap selesai melaksanakan shalat”. [4]

4. Membaca Laa Ilaaha Illallah…

•َ ‫ﻚ َﻭﻟَﻪُ• ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ• َﻭﻫ َ•ُﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ• ﻗَ ِﺪﻳ ٌ•ﺮ ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﻻَ• َﻣﺎﻧِ َ•ﻊ ﻟِ َﻤﺎ ﺃَ ْﻋﻄَﻴ‬
َ‫ْﺖ َﻭﻻ‬ •ُ ‫ﻚ ﻟَﻪُ• ﻟَﻪُ• ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ‬ •َ ‫ﻻَ• ِﺇﻟَﻪَ• ﺇِﻻََّ• ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻭﺣْ َﺪﻩُ• ﻻَ• َﺷ ِﺮﻳ‬
‫ﻚ ْﺍﻟ َﺠ ُّﺪ‬ َ ‫ْﻄ َﻲ ﻟِ َﻤﺎ َﻣﻨَﻌْﺖَ َﻭﻻَ ﻳَ ْﻨﻔَ ُﻊ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠ ِّﺪ ِﻣ ْﻨ‬ ِ ‫ُﻣﻌ‬

Berdasarkan hadits dari Mughirah bin Syu’bah:

ُ ‫ﺻﺎَﻠ ٍﺓ• ﺇِ َﺫﺍ َﺳﻠَّ َ•ﻢ ﺎَﻟ ﺇِﻟَﻪَ• ﺇِﺎَّﻟ ﻪَّﻠﻟﺍ‬ َ •ِ ‫ﻋﻦ ﻣﻐﻴﺮﺓ ﺑﻦ ﺷﻌﺒﺔ ﺃَﻥَّ َﺭﺳُﻮ َ•ﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ‬
•َ ‫ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ• َﻭ َﺳﻠَّ َ•ﻢ َﻛ‬
َ ‫ﺎﻥ ﻳَﻘُﻮ ُ•ﻝ ﻓِﻲ ُﺩﺑ ُِﺮ• ُﻛ ِّﻞ‬
َ‫ْﻄ َﻲ ﻟِ َﻤﺎ َﻣﻨَﻌْﺖ‬ ِ ‫ﻚ َﻭﻟَﻪُ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ َﻭﻫُ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪﻳ ٌﺮ ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﻻَ َﻣﺎﻧِ َﻊ ﻟِ َﻤﺎ ﺃَ ْﻋﻄَﻴْﺖَ َﻭﻻَ ُﻣﻌ‬ ُ ‫ﻚ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ‬
َ ‫َﻭﺣْ َﺪﻩُ ﺎَﻟ َﺷ ِﺮﻳ‬
‫َﻭﻻَ ﻳَ ْﻨﻔَ ُﻊ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠ ِّﺪ ِﻣ ْﻨﻚَ ْﺍﻟ َﺠ ُّﺪ‬

“Dari Mughirah bin Syu ‫ﻁ‬bah, bahwasanya Rasulullah saw, setiap selesai shalat
membaca:” Laa ilaaha illallah wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul
hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-inqadiir, Allahumma laa maani’a limaa a’thaita ,
walaa mu’thiya limaa mana’ta, walaa yanfa’u dzal jaddi minkal jadd” . [5]
5. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir

) x33 ( ‫ ﻪﻠﻟﺍُ ﺃَ ْﻛﺒَ ُﺮ‬، ) x33 ( َ ‫ ﺍَ ْﻟَ َﺤ ْﻤ َ•َُُﺪ ﻪَّﻠﻟﺍ‬، ) x33 ( ِ‫ُﺳ ْﺒ َﺤﺎﻥَ ﻪﻠﻟﺍ‬

6. Membaca laa ilaaha illallah

ٌ ‫ﻚ َﻭﻟَﻪُ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ َﻭﻫُ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪﻳﺮ‬


ُ ‫ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻭﺣْ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮﻳﻚَ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ‬

Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah:

َ ‫ﻴﻦ َﻭ َﺣ ِﻤ َ•ﺪ ﻪَّﻠﻟﺍ‬ •َ ِ‫ٍ•ﺓ ﺛَﺎَﻠ ﺛًﺎ َﻭﺛَﺎَﻠ ﺛ‬ ‫ﺻﺎَﻠ‬ َ •ِ ‫ﻋ ْ•َﻦ ﺃَﺑِﻲ ﻫ َُﺮ ْﻳ َﺮﺓَ• ﻋ ْ•َﻦ َﺭﺳُﻮ ِ•ﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ‬
َ ‫ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ• َﻭ َﺳﻠَّ َ•ﻢ َﻣ ْ•ﻦ َﺳﺒَّ َ•ﺢ ﻪَّﻠﻟﺍ َ• ﻓِﻲ ُﺩﺑ ِ•ُﺮ ُﻛ ِّﻞ‬
ُ‫ﻳﻚ ﻟَﻪُ• ﻟَﻪ‬ •َ ‫ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻭﺣْ َﺪﻩُ• ﺎَﻟ َﺷ ِﺮ‬ ‫ُﻮﻥ َﻭﻗَﺎ َ•ﻝ ﺗَ َﻤﺎ َ•ﻡ ْﺍﻟ ِﻤﺎﺋَ ِ•ﺔ ﺎَﻟ ﺇِﻟَﻪَ• ﺇِﺎَّﻟ‬
•َ ‫ﻚ ﺗِ ْﺴ َﻌﺔٌ• َﻭﺗِ ْﺴﻌ‬ •َ ِ‫ﻴﻦ َﻭ َﻛﺒَّ َ•ﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ َ• ﺛَﺎَﻠ ﺛًﺎ َﻭﺛَﺎَﻠ ﺛ‬
•َ ِ‫ﻴﻦ ﻓَ ْﺘﻠ‬ •َ ِ‫ﺛَﺎَﻠ ﺛًﺎ َﻭﺛَﺎَﻠ ﺛ‬
‫َﺖ ِﻣ ْﺜ َﻞ ﺯَ ﺑَ ِﺪ ْﺍﻟﺒَﺤْ ِﺮ‬ ْ ‫ﻚ َﻭﻟَﻪُ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ َﻭﻫُ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪﻳ ٌﺮ ُﻏﻔِ َﺮ‬
ْ ‫ﺕ َﺧﻄَﺎﻳَﺎﻩُ َﻭﺇِ ْﻥ َﻛﺎﻧ‬ ُ ‫ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ‬

“Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw., (Beliau bersabda):” subhaanallah tiga
puluh tiga kali, al hamdulullah tiga puluh tiga kali, dan Allahu Akbar tiga puluh
tiga kali, setiap selesai shalat, dan untuk mencukupkan seratus ia membaca laa
ilaaha illallah wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa
‘alaa kulli syai-inqadiir , niscaya diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih
di laut”.

[6]

7. Membaca Do’a

‫ﻚ ﺃَ ْﻥ ﺃُ َﺭ َّﺩ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﺭْ َﺫ ِﻝ ْﺍﻟ ُﻌ ُﻤ ِﺮ َﻭﺃَﻋُﻮ ُﺫ ﺑِﻚَ ِﻣ ْﻦ ﻓِ ْﺘﻨَ ِﺔ ﺍﻟ ُّﺪ ْﻧﻴَﺎ‬


َ ِ‫ﻚ ِﻣ ْﻦ ْﺍﻟ ُﺠ ْﺒ ِﻦ َﻭﺃَﻋُﻮ ُﺫ ﺑ‬
•َ ِ‫ﻚ ِﻣﻦَ ْﺍﻟﺒ ُْﺨ ِﻞ َﻭﺍَ ُﻋﻮْ ُﺫﺑ‬
َ ِ‫ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮ ُﺫ ﺑ‬
‫ﺏ ْﺍﻟﻘَﺒ ِْﺮ‬
ِ ‫ﻚ ِﻣ ْﻦ َﻋ َﺬﺍ‬َ ِ‫َﻭﺃَﻋُﻮ ُﺫ ﺑ‬

Berdasarkan hadits dari Sa’ad bin Abi Waqash:


‫ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ• َﻭ َﺳﻠَّ َﻢ‬ •َ ‫ﺎﻥ ْﺍﻟ ِﻜﺘَﺎﺑَﺔَ• َﻭﻳَﻘُﻮ ُ•ﻝ ﺇِﻥَّ َﺭﺳ‬
َ •ِ ‫ُﻮﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ‬ •َ ‫ﺕ َﻛ َﻤﺎ ﻳُ َﻌﻠِّ ُ•ﻢ ْﺍﻟ ُﻤ َﻌﻠِّ ُ•ﻢ ْﺍﻟ ِﻐ ْﻠ َﻤ‬
•ِ ‫ﻋﻦ َﺳ ْﻌ ِ•ﺪ ﻳُ َﻌﻠِّ ُ•ﻢ ﺑَﻨِﻴ ِﻪ• ﻫَﺆُﺎَﻟ ﺀِ• ْﺍﻟ َﻜﻠِ َﻤﺎ‬
‫ﻚ ِﻣ ْﻦ‬ •َ ِ‫ﻚ ﺃَ ْﻥ ﺃُ َﺭ َّﺩ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﺭْ َﺫ ِ•ﻝ ْﺍﻟ ُﻌ ُﻤ ِ•ﺮ َﻭﺃَﻋُﻮ ُ•ﺫ ﺑ‬
•َ ِ‫ﻚ ِﻣ ْ•ﻦ ْﺍﻟ ُﺠ ْﺒ ِ•ﻦ َﻭﺃَﻋُﻮ ُ•ﺫ ﺑ‬ •َ ِ‫ﺼﺎَﻠ ِﺓ ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮ ُ•ﺫ ﺑ‬ َّ ‫ﺎﻥ ﻳَﺘَ َﻌ َّﻮ ُ•ﺫ ِﻣ ْﻨﻬُﻦَّ ُﺩﺑُ َ•ﺮ ﺍﻟ‬ •َ ‫َﻛ‬
‫ﺏ ْﺍﻟﻘَﺒ ِْﺮ‬ َ ِ‫ﻓِ ْﺘﻨَ ِﺔ ﺍﻟ ُّﺪ ْﻧﻴَﺎ َﻭﺃَﻋُﻮ ُﺫ ﺑ‬
ِ ‫ﻚ ِﻣ ْﻦ َﻋ َﺬﺍ‬

“Dari Sa’ad bin Abi Waqqas r.a ia mengajarkan pada anaknya beberapa kalima,
lalu ia berkata sesungguhnyaRasulullah SAW, ia memohon perlindungan dari
beberapa hal setelah selesai shalat (dengan mewmbaca):” Allahumma inii a’u-
dzubika minal jubni wa a’u-dzubika an uradda ila- adzalil ‘umuri wa a’u-dzubika
min fitnatid dunya- wa a’u-dzubika min ‘udza-bil qabri ”[7]

Dalam satu riwayat yang juga bersumber dari Sa’ad bin Abi Waqash Imam
Bukhari dan beberapa perawi hadits lainnya meriwayatkan dengan tanpa kalimat
‫ﺼﺎَﻠ ِﺓ‬
َّ ‫ ُﺩﺑُ َﺮ ﺍﻟ‬:

ْ •َ ‫ﻲ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻋ ْﻨﻪُ• َﻛ‬


‫ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ• َﻭ َﺳﻠَّ َﻢ‬ َ ‫ﻲ‬ ِ ‫ﺎﻥ ﻳَﺄ ُﻣ ُ•ﺮ ﺑِﻬَﺆُﺎَﻟ ﺀِ• ْﺍﻟ َﺨ ْﻤ‬
ِّ ِ‫ﺲ• َﻭﻳ َُﺤ ِّﺪﺛُﻬُﻦَّ ﻋ ْ•َﻦ ﺍﻟﻨَّﺒ‬ •َ ‫ﺿ‬ ِ ‫ﺹ• َﺭ‬ ٍ ‫ﻋ ْ•َﻦ َﺳ ْﻌ ِ•ﺪ ْﺑ ِ•ﻦ ﺃَﺑِﻲ َﻭﻗَّﺎ‬
‫ﻚ ِﻣ ْ•ﻦ ﻓِ ْﺘﻨَ ِﺔ‬ •َ ِ‫ﻚ ﺃَ ْ•ﻥ ﺃُ َﺭﺩَّ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﺭْ َﺫ ِ•ﻝ ْﺍﻟ ُﻌ ُﻤ ِﺮ• َﻭﺃَﻋُﻮ ُﺫ• ﺑ‬
•َ ِ‫ﻚ ِﻣ ْ•ﻦ ْﺍﻟ ُﺠ ْﺒ ِ•ﻦ َﻭﺃَﻋُﻮ ُ•ﺫ ﺑ‬
•َ ِ‫ﻚ ِﻣ ْ•ﻦ ْﺍﻟﺒ ُْﺨ ِ•ﻞ َﻭﺃَﻋُﻮ ُﺫ• ﺑ‬•َ ِ‫ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ِﺇﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮ ُﺫ• ﺑ‬
‫ﺏ ْﺍﻟﻘَﺒ ِْﺮ‬
ِ ‫ﻚ ِﻣ ْﻦ َﻋ َﺬﺍ‬ َ ِ‫ﺍﻟ ُّﺪ ْﻧﻴَﺎ َﻭﺃَﻋُﻮ ُﺫ ﺑ‬

“Dari Sa’ad bin Abi Waqqas r.a ia menyuruh memohon perlindungan dari lima
perkara, dan ia menyampaikan hadits tentang lima perkara itu dari nabi saw;
Allahumma inii a’u-dzubika minal bukhli wa a’u-dzubika munal jubni wa a’u-
dzubika an uradda ila- adzalil ‘umuri wa a’u-dzubika min fitnatid dunya- wa a’u-
dzubika min ‘udza-bil qabri“.
DAFTAR PUSTAKA

https://sahabatmuslim.id/doa-sholat-muhammadiyah/

https://www.sekolahmuonline.com/2018/03/doa-dan-dzikir-setelah-shalat-
menurut-majelis-tarjih-dan-tajdid-muhammadiyah.html

Anda mungkin juga menyukai