Nama : MUKHOLIS
Nim : 212310094
Prodi. : AGRIBISNIS
2021
BACAAN DO’A SHOLAT DAN DZIKIR SETELAH SHOLAT
Sholat merupakan rukun islam kedua yang hukumnya wajib dikerjakan karena
ibadah ini tidak bisa digantikan. Apabila ditinggalkan akan mendapatkan dosa.
Sahabat muslim yang dimuliakan oleh Allah, berikut ini akan dikupas secara
lengkap mengenai do’a sholat
Membaca Niat
Sahabat muslim yang budiman, sebelum sholat dimulai maka langkah pertama
yang harus dilakukan adalah membaca niat. Niat boleh dilafalkan keras atau lirih
dan bisa juga diucapkan di dalam hati.
Takbiratul Ihram
Caranya adalah kedua tangan diangkat sejajar dengan telinga sembari mengucap
takbir. Setelah itu, membaca surat Al-Fatihah dan salah satu surat pendek yang
terdapat di dalam Al-Qur’an.
Rukuk
I’tidal
Selesai rukuk, kembali berdiri tegak sembari mengangkat kedua tangan hingga
sampai ke telinga sambil mengucapkan sami’allahu liman hamidah. Selanjutnya,
sahabat muslim membaca do’a.
Sujud
Posisi sujud yang benar adalah dahi diletakkan pada alas sholat. Ketika sujud
membaca tasbih. Selanjutnya, mengucapkan takbir dan duduk di antara dua sujud
sembari membaca do’a lalu sujud kembali dan berdiri.
Tasyahud awal dikerjakan pada rakaat kedua sholat. Setelah itu, kembali berdiri
sambil mengucapkan takbir. Tasyahud akhir dikerjakan di rakaat keempat atau
rakaat terakhir. Posisi duduk tawarruk (kaki bersilang) lalu membaca do’a.
Salam
Do’a Iftitah
ِ ق َو ْال َم ْغ ِر
ب ِ ي َك َما با َ َعدْتَ بَ ْينَ ْال َم ْش ِر
َ َ اَللّهُ َّم با َ ِع ْد بَ ْينِى َوبَ ْينَ َخطَايا
ِ للّهُ َّم نَقِّنِى ِمنَ ْال َخطَايا َ َكما َ يُنَقَّى الثَّوْ بُ ْاألَ ْبيَضُ ِمنَ ال َّدن
َس
ج َو ْالبَ َر ِد
ِ ي با ِ ْلما َ ِء َوالثَّ ْل
َ َ اَللّهُ َّم ا ْغ ِسلْ خَ طَايا.
Artinya:
Do’a Rukuk
َا ْغفِرْ لِى اَللّهُ َّم َوبِ َح ْم ِدكَ َربَّنا َ اللّهُ َّم ُسب َْحانَك
Artinya:
“Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah
ampunilah aku”.
Do’a I’tidal
Artinya:
“Ya Tuhan kami, (hanya) untukMu lah (segala) pujian yang banyak, baik dan
diberkahi padanya ”.
Do’a Sujud
َا ْغفِرْ لِى اَللّهُ َّم َوبِ َح ْم ِدكَ َربَّنا َ اللّهُ َّم ُسب َْحانَك
Artinya:
“Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu ya Allah
ampunilah
aku”.
َوارْ ُز ْقنِى َوا ْه ِدنِى َواجْ بُرْ نِى َوارْ َح ْمنِى ا ْغفِرْ لِى اَللّهُ َّم
Artinya:
“Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku, dan
berilah rizki untukku”.
الصَّالِ ِح ْينَ هللِ ِعبا َ ِدا َو َعلَى َعلَيْنا َ اَل َّسالَ ُم
َسُوْ لُهُ َر َو َع ْب ُدهُ ا ُم َح َّم ًد أَ َّن ْشهَ ُد أَ َو لل ِها اِالَّ الَاِلَهَ اَ ْن ْشهَ ُد أ
Artinya:
“Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah,
semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan
kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan
hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan
Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya”.
َ ََّم ِج ْي ٌد َح ِم ْي ٌد إِن
ك إِب َْرا ِه ْي َم
Artinya:
Banyak manfaat yang bisa kita ambil dengan memperbanyak membaca sholawat,
antara lain adalah sebagai berikut:
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang
banyak. Tiada sesiapa yang dapat mengampunkan dosa-dosa melainkan Engkau,
maka ampunilah bagiku dengan keampunan dari pada-Mu dan rahmatilah aku.
Sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang.”
Ada empat macam do’a yang dapat dibaca setelah tasyahud sebelum salam. Do’a
tersebut tidak wajib dibaca karena bukan merupakan rukun sholat. Namun,
alangkah baiknya jika sahabat muslim semua membacanya seperti yang telah
dianjurkan di dalam banyak hadits. Salah satunya adalah do’a seperti di atas.
Di dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa ada seorang sahabat yang pernah
melihat Rasulullah sholat. Pada saat itu, Rasulullah meletakkan tangan kiri di atas
paha kiri dan tangan kanan di atas paha kanan sembari menggenggam jarinya
serta jari telunjukkan dibentangkan. Kemudian Rasulullah berdo’a, do’a ini sering
dibaca oleh beliau. Bunyinya:
ِ ِّت ْالقُلُو
َ ِّب ُمقَل
ب يَا ْ ِدينِكَ َعلَى قَ ْلبِى ثَب
Artinya:
Artinya:
“Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari siksa jahannam dan siksa kubur,
begitu juga dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah Dajjal
(pengembara yang dusta)”.
Do’a Salam
Artinya:
Menggugurkan Dosa
Di dalam sholat terdapat banyak do’a-do’a yang salah satunya adalah untuk
memohon ampunan. Dengan demikian, sholat bisa menghapus kesalahan dan dosa
dengan catatan tidak mengerjakan dosa besar.
Sholat bisa menjadi cahaya yang menerangi di alam kubur dan penolong baik di
dunia maupun di akhirat. Bahkan, Nabi pun mendirikan sholat ketika mengalami
sebuah perkara yang sulit.
Do’a sholat di atas dapat menjadi panduan bagi Anda saat mengerjakan baik itu
sholat fardhu maupun sholat sunnah. Do’a-do’a tersebut mengandung makna yang
sangat baik. Oleh karena itu, harus khusuk ketika membacanya di dalam sholat.
Harapannya agar do’a yang sahabat muslim semua panjatkan dikabulkan oleh
Allah SWT.
Do’a dan Dzikir Setelah Shalat Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid
Diantara dzikir dan do'a yang dicontohkan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa
Sallam adalah dzikir yang dikerjakan setelah melaksanakan shalat fardhu atau
shalat wajib lima waktu. Berikut ini dzikir dan do'a yang dapat kita amalkan
seusai melaksanakan shalat fardhu.
َ ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ، َ ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ، َ ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ
“Aku mohon ampunan kepada Allah, Aku mohon ampunan kepada Allah, Aku
mohon ampunan kepada Allah”.
“Ya Allah, Engkau lah Yang Maha Damai, dan dari-Mu jua (datang) kedamaian;
Maha Banyak berkah-Mu wahai Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan”.
ﻚ َﻭﻟَﻪُ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُ•ﺪ َﻭﻫُ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪﻳ ٌ•ﺮ ﻻَ َﺣﻮْ َﻝ َﻭﻻَ• ﻗُ َّﻮﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻪَّﻠﻟ ِ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﺎَّﻟ ُ ﻚ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ
َ ﻻَ• ِﺇﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻭﺣْ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮﻳ
َِّﻳﻦ َﻭﻟَ ْ•ﻮ َﻛ ِﺮﻩ•َ ﻴﻦ ﻟَﻪُ• ﺍﻟﺪ •َ ﺼ ِ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻭﺎَﻟ ﻧَ ْﻌﺒُ ُﺪ• ﺇِﺎَّﻟ ﺇِﻳَّﺎﻩُ• َﻭﻟَﻪُ• ﺍﻟﻨِّ ْﻌ َﻤﺔُ• َﻭﻟَﻪُ• ْﺍﻟﻔَﻀْ ُ•ﻞ َﻭﻟَﻪُ• ﺍﻟﺜَّﻨَﺎﺀُ• ْﺍﻟ َﺤ َﺴ ُ•ﻦ ﺎَﻟ ِﺇﻟَﻪَ• ﺇِﺎَّﻟ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• ُﻣ ْﺨﻠ
َْﺍﻟ َﻜﺎﻓِﺮُﻭﻥ
“Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki
segala kekuasaan, dan Dia pula yang memiliki segala pujian, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan hanya Allah. Dialah
yang memiliki nikmat dan Dia pula yang memiliki segala keutamaan, dan Dia
yang memiliki segala pujian yang indah. Tiada Tuhan selain Allah dengan
mengikhlaskan agama kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir membenci”.
•َ ﻚ َﻭﻟَﻪُ• ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُ•ﺪ َﻭﻫ َ•ُﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ• ﻗَ ِﺪﻳ ٌ•ﺮ ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﻻَ• َﻣﺎﻧِ َ•ﻊ ﻟِ َﻤﺎ ﺃَ ْﻋﻄَﻴ
َْﺖ َﻭﻻ •ُ ﻚ ﻟَﻪُ• ﻟَﻪُ• ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ •َ ﻻَ• ﺇِﻟَﻪَ• ﺇِﻻََّ• ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻭﺣْ َﺪﻩُ• ﻻَ• َﺷ ِﺮﻳ
ﻚ ْﺍﻟ َﺠ ُّﺪ َ ْﻄ َﻲ ﻟِ َﻤﺎ َﻣﻨَﻌْﺖَ َﻭﻻَ ﻳَ ْﻨﻔَ ُﻊ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠ ِّﺪ ِﻣ ْﻨ ِ ُﻣﻌ
“Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki
segala kekuasaan dan Dia pula yang memiliki segala pujian, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada satupun yang menghalangi apa saja yang
Engkau berikan, dan tidak ada satupun yang dapat memberi apa saja yang Engkau
halangi. Dan kekayaan itu tidak berguna bagi pemiliknya (untuk menyelamatkan
diri) dari (siksa)Mu”.
) x33 ( ﻪﻠﻟﺍُ ﺃَ ْﻛﺒَ ُﺮ، ) x33 ( َ ﺍَ ْﻟَ َﺤ ْﻤ َ•َُُﺪ ﻪَّﻠﻟﺍ، ) x33 ( ُِﺳ ْﺒ َﺤﺎﻥَ ﻪﻠﻟﺍ
“ Maha suci Allah (33 kali), segala puji bagi Allah (33 kali), Allah Maha Besar
(33 kali).
“Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki
segala kekuasaan dan Dia pula yang memiliki segala pujian, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu”
“Tuhan kami lindungilah kami dari adzabmu, pada hari Engkau bangkitkan atau
Engkau kumpulkan hamba-hambaMu”.
ض ۗ َم ْن َذا الَّ ِذي يَ ْش •فَ ُع ِ ْت َو َم••ا فِي اأْل َر َّ هَّللا ُ اَل إِ ٰلَهَ إِاَّل هُ َو ْال َح ُّي ْالقَيُّو ُم ۚ اَل تَأْ ُخ ُذهُ ِسنَةٌ َواَل نَوْ ٌم ۚ لَهُ َم••ا فِي
ِ الس • َما َوا
ُِع ْن• َدهُ إِاَّل بِإ ِ ْذنِ • ِه ۚ يَ ْعلَ ُم َم••ا بَ ْينَ أَ ْي• ِدي ِه ْم َو َم••ا َخ ْلفَهُ ْم ۖ َواَل يُ ِحيطُ••ونَ بِ َش • ْي ٍء ِم ْن ِع ْل ِم• ِه إِاَّل بِ َم••ا َش•ا َء ۚ َو ِس • َع ُكرْ ِس •يُّه
ض ۖ َواَل يَئُو ُدهُ ِح ْفظُهُ َما ۚ َوه َُو ْال َعلِ ُّي ْال َع ِظي ُم
َ ْت َواأْل َر
ِ ال َّس َما َوا
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi
syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan
bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi
lagi Maha besar” . [1]
﴾٤﴿ ﴾ َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُ ًوا أَ َح ٌد٣﴿ ﴾ لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد٢﴿ ص َم ُد
َّ ﴾ هَّللا ُ ال١﴿ قُلْ ه َُو هَّللا ُ أَ َح ٌد
“Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu.Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
--------------------
Alasan Dalil :
َﺻﺎَﻠ ﺗِ ِﻪ• ﺍ ْﺳﺘَ ْﻐﻔَ َ•ﺮ ﺛَﺎَﻠ ﺛًﺎ َﻭﻗَﺎ َ•ﻝ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَ ْﻧﺖ
َ ﻑ ِﻣ ْ•ﻦ َ ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ• َﻭ َﺳﻠَّ َ•ﻢ ﺇِ َﺫﺍ ﺍ ْﻧ
•َ ﺼ َﺮ َ •ِ ﺎﻥ َﺭﺳُﻮ ُ•ﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ •َ ﺎﻥ ﻗَﺎ َ•ﻝ َﻛ•َ َﻋ ْ•َﻦ ﺛَﻮْ ﺑ
ﺍﻋ ِّﻲ َﻛ ْﻴﻒَ ﺍﺎْﻟ ْﺳﺘِ ْﻐﻔَﺎ ُﺭ ﻗَﺎ َﻝ ﺗَﻘُﻮ ُﻝ ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ِ ﺖ ﻟِﺄْﻠ َﻭْ َﺯ
ُ ﺍﻟ َّﺴﺎَﻠ ُﻡ َﻭ ِﻣ ْﻨﻚَ ﺍﻟ َّﺴﺎَﻠ ُﻡ ﺗَﺒَﺎ َﺭ ْﻛﺖَ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠﺎَﻠ ِﻝ َﻭﺍﺈْﻟ ِ ْﻛ َﺮ ِﺍﻡ ﻗَﺎ َﻝ ْﺍﻟ َﻮﻟِﻴ ُ•ﺪ ﻓَﻘُ ْﻠ
َ ﻪَّﻠﻟﺍ َ ﺃَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ
Dalam riwayat ibnu Numair,( ) ﻳَﺎ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠﺎَﻠ ِﻝ َﻭﺍﺈْﻟ ِ ْﻛ َﺮ ِﺍﻡYaa dzal jalaali wal ikraam , juga
dari abdul Harits bin ‘Abdis Shamad dari jalur ‘Aisyah menggunakan lafadz, Ya
dzal jalaali wal ikraam ”. [3]
ﻚ َﻭﻟَﻪُ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُ•ﺪ َﻭﻫُ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪﻳ ٌ•ﺮ ﻻَ َﺣﻮْ َﻝ َﻭﻻَ• ﻗُ َّﻮﺓَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺎﻪَّﻠﻟ ِ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﺎَّﻟ
ُ ﻚ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ
َ ﻻَ• ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻭﺣْ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮﻳ
َِّﻳﻦ َﻭﻟَ ْ•ﻮ َﻛ ِﺮﻩ
•َ ﻴﻦ ﻟَﻪُ• ﺍﻟﺪ ِ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻭﺎَﻟ ﻧَ ْﻌﺒُ ُﺪ• ﺇِﺎَّﻟ ﺇِﻳَّﺎﻩُ• َﻭﻟَﻪُ• ﺍﻟﻨِّ ْﻌ َﻤﺔُ• َﻭﻟَﻪُ• ْﺍﻟﻔَﻀْ ُ•ﻞ َﻭﻟَﻪُ• ﺍﻟﺜَّﻨَﺎﺀُ• ْﺍﻟ َﺤ َﺴ ُ•ﻦ ﺎَﻟ ﺇِﻟَﻪَ• ﺇِﺎَّﻟ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• ُﻣ ْﺨﻠ
•َ ﺼ
َْﺍﻟ َﻜﺎﻓِﺮُﻭﻥ
ﻚُ ﺻﺎَﻠ ٍﺓ ِﺣﻴﻦَ ﻳُ َﺴﻠِّ ُﻢ ﺎَﻟ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﺎَّﻟ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ َﻭﺣْ َﺪﻩُ ﺎَﻟ َﺷ ِﺮﻳﻚَ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ َ ﺍﻟﺰﺑَﻴ ِْﺮ ﻳَﻘُﻮ ُﻝ ﻓِﻲ ُﺩﺑ ُِﺮ ُﻛ ِّﻞ ُّ ﻋ َْﻦ ﺃَﺑِﻲ
ُّ ُﺍﻟﺰﺑَﻴ ِْﺮ ﻗَﺎ َﻝ َﻛﺎﻥَ ﺍﺑْﻦ
َُﻭﻟَﻪُ• ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ• َﻭﻫُ َ•ﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ• ﻗَ ِﺪﻳ ٌ•ﺮ ﺎَﻟ َﺣﻮْ َ•ﻝ َﻭﺎَﻟ ﻗُ َّﻮﺓَ• ﺇِﺎَّﻟ ﺑِﺎﻪَّﻠﻟ ِ• ﺎَﻟ ﺇِﻟَﻪَ• ﺇِﺎَّﻟ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻭﺎَﻟ ﻧَ ْﻌﺒُ ُﺪ• ﺇِﺎَّﻟ ﺇِﻳَّﺎﻩُ• ﻟَﻪُ• ﺍﻟﻨِّ ْﻌ َﻤﺔُ• َﻭﻟَﻪ
ُ ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ
َ •ِ ﺎﻥ َﺭﺳُﻮ ُ•ﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ •َ ِّﻳﻦ َﻭﻟَ ْ•ﻮ َﻛ ِﺮﻩَ• ْﺍﻟ َﻜﺎﻓِﺮ
•َ ُﻭﻥ َﻭﻗَﺎ َ•ﻝ َﻛ •َ ﻴﻦ ﻟَﻪُ• ﺍﻟﺪ ِ ِْﺍﻟﻔَﻀْ ُ•ﻞ َﻭﻟَﻪُ• ﺍﻟﺜَّﻨَﺎﺀُ• ْﺍﻟ َﺤ َﺴ ُ•ﻦ ﺎَﻟ ﺇِﻟَﻪَ• ﺇِﺎَّﻟ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• ُﻣ ْﺨﻠ
•َ ﺼ
ﺻﺎَﻠ ٍﺓ َ َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ َﻭ َﺳﻠَّ َﻢ ﻳُﻬَﻠِّ ُﻞ ﺑِ ِﻬ َّﻦ ُﺩﺑُ َﺮ ُﻛ ِّﻞ
“Diriwayatkan dari Abu Zubair ia berkata: “Adalah Ibnu Zubair setiap selesai
shalat sesudah mengucapkan salamselalu membaca Laa ilaaha illallah wahdahu
laa syariikalah, lahul-mulku wa lahul-hamdu, wa huwa ‘laa kulli syai-inqadiir, laa
haula wa laa quwwata illaa billaah, laa ilaaha illallah, wa laa na’budu illaa iyyaah,
lahun-ni’matu wa lahul-fadllu, wa lahuts-tsanaa’ulhasan, laa ilaaha illallaahu
mukhlishiina lahud-diina walau karihal-kaafiruun . Dan Ibnu Zubair
mengatakan:”Adalah Rasulullah saw selalu mengucapkan laa ilaaha illaaha
illallah disertai dengan lainnya setiap selesai melaksanakan shalat”. [4]
•َ ﻚ َﻭﻟَﻪُ• ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ• َﻭﻫ َ•ُﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ• ﻗَ ِﺪﻳ ٌ•ﺮ ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﻻَ• َﻣﺎﻧِ َ•ﻊ ﻟِ َﻤﺎ ﺃَ ْﻋﻄَﻴ
َْﺖ َﻭﻻ •ُ ﻚ ﻟَﻪُ• ﻟَﻪُ• ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ •َ ﻻَ• ِﺇﻟَﻪَ• ﺇِﻻََّ• ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻭﺣْ َﺪﻩُ• ﻻَ• َﺷ ِﺮﻳ
ﻚ ْﺍﻟ َﺠ ُّﺪ َ ْﻄ َﻲ ﻟِ َﻤﺎ َﻣﻨَﻌْﺖَ َﻭﻻَ ﻳَ ْﻨﻔَ ُﻊ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠ ِّﺪ ِﻣ ْﻨ ِ ُﻣﻌ
ُ ﺻﺎَﻠ ٍﺓ• ﺇِ َﺫﺍ َﺳﻠَّ َ•ﻢ ﺎَﻟ ﺇِﻟَﻪَ• ﺇِﺎَّﻟ ﻪَّﻠﻟﺍ َ •ِ ﻋﻦ ﻣﻐﻴﺮﺓ ﺑﻦ ﺷﻌﺒﺔ ﺃَﻥَّ َﺭﺳُﻮ َ•ﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ
•َ ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ• َﻭ َﺳﻠَّ َ•ﻢ َﻛ
َ ﺎﻥ ﻳَﻘُﻮ ُ•ﻝ ﻓِﻲ ُﺩﺑ ُِﺮ• ُﻛ ِّﻞ
َْﻄ َﻲ ﻟِ َﻤﺎ َﻣﻨَﻌْﺖ ِ ﻚ َﻭﻟَﻪُ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ َﻭﻫُ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪﻳ ٌﺮ ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﻻَ َﻣﺎﻧِ َﻊ ﻟِ َﻤﺎ ﺃَ ْﻋﻄَﻴْﺖَ َﻭﻻَ ُﻣﻌ ُ ﻚ ﻟَﻪُ ﻟَﻪُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ
َ َﻭﺣْ َﺪﻩُ ﺎَﻟ َﺷ ِﺮﻳ
َﻭﻻَ ﻳَ ْﻨﻔَ ُﻊ َﺫﺍ ْﺍﻟ َﺠ ِّﺪ ِﻣ ْﻨﻚَ ْﺍﻟ َﺠ ُّﺪ
“Dari Mughirah bin Syu ﻁbah, bahwasanya Rasulullah saw, setiap selesai shalat
membaca:” Laa ilaaha illallah wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul
hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-inqadiir, Allahumma laa maani’a limaa a’thaita ,
walaa mu’thiya limaa mana’ta, walaa yanfa’u dzal jaddi minkal jadd” . [5]
5. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir
) x33 ( ﻪﻠﻟﺍُ ﺃَ ْﻛﺒَ ُﺮ، ) x33 ( َ ﺍَ ْﻟَ َﺤ ْﻤ َ•َُُﺪ ﻪَّﻠﻟﺍ، ) x33 ( ُِﺳ ْﺒ َﺤﺎﻥَ ﻪﻠﻟﺍ
َ ﻴﻦ َﻭ َﺣ ِﻤ َ•ﺪ ﻪَّﻠﻟﺍ •َ ٍِ•ﺓ ﺛَﺎَﻠ ﺛًﺎ َﻭﺛَﺎَﻠ ﺛ ﺻﺎَﻠ َ •ِ ﻋ ْ•َﻦ ﺃَﺑِﻲ ﻫ َُﺮ ْﻳ َﺮﺓَ• ﻋ ْ•َﻦ َﺭﺳُﻮ ِ•ﻝ ﻪَّﻠﻟﺍ
َ ﺻﻠَّﻰ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ• َﻭ َﺳﻠَّ َ•ﻢ َﻣ ْ•ﻦ َﺳﺒَّ َ•ﺢ ﻪَّﻠﻟﺍ َ• ﻓِﻲ ُﺩﺑ ِ•ُﺮ ُﻛ ِّﻞ
ُﻳﻚ ﻟَﻪُ• ﻟَﻪ •َ ﻪَّﻠﻟﺍ ُ• َﻭﺣْ َﺪﻩُ• ﺎَﻟ َﺷ ِﺮ ُﻮﻥ َﻭﻗَﺎ َ•ﻝ ﺗَ َﻤﺎ َ•ﻡ ْﺍﻟ ِﻤﺎﺋَ ِ•ﺔ ﺎَﻟ ﺇِﻟَﻪَ• ﺇِﺎَّﻟ
•َ ﻚ ﺗِ ْﺴ َﻌﺔٌ• َﻭﺗِ ْﺴﻌ •َ ِﻴﻦ َﻭ َﻛﺒَّ َ•ﺮ ﻪَّﻠﻟﺍ َ• ﺛَﺎَﻠ ﺛًﺎ َﻭﺛَﺎَﻠ ﺛ
•َ ِﻴﻦ ﻓَ ْﺘﻠ •َ ِﺛَﺎَﻠ ﺛًﺎ َﻭﺛَﺎَﻠ ﺛ
َﺖ ِﻣ ْﺜ َﻞ ﺯَ ﺑَ ِﺪ ْﺍﻟﺒَﺤْ ِﺮ ْ ﻚ َﻭﻟَﻪُ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ َﻭﻫُ َﻮ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲﺀٍ ﻗَ ِﺪﻳ ٌﺮ ُﻏﻔِ َﺮ
ْ ﺕ َﺧﻄَﺎﻳَﺎﻩُ َﻭﺇِ ْﻥ َﻛﺎﻧ ُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻠ
“Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw., (Beliau bersabda):” subhaanallah tiga
puluh tiga kali, al hamdulullah tiga puluh tiga kali, dan Allahu Akbar tiga puluh
tiga kali, setiap selesai shalat, dan untuk mencukupkan seratus ia membaca laa
ilaaha illallah wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa
‘alaa kulli syai-inqadiir , niscaya diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih
di laut”.
[6]
7. Membaca Do’a
“Dari Sa’ad bin Abi Waqqas r.a ia mengajarkan pada anaknya beberapa kalima,
lalu ia berkata sesungguhnyaRasulullah SAW, ia memohon perlindungan dari
beberapa hal setelah selesai shalat (dengan mewmbaca):” Allahumma inii a’u-
dzubika minal jubni wa a’u-dzubika an uradda ila- adzalil ‘umuri wa a’u-dzubika
min fitnatid dunya- wa a’u-dzubika min ‘udza-bil qabri ”[7]
Dalam satu riwayat yang juga bersumber dari Sa’ad bin Abi Waqash Imam
Bukhari dan beberapa perawi hadits lainnya meriwayatkan dengan tanpa kalimat
ﺼﺎَﻠ ِﺓ
َّ ُﺩﺑُ َﺮ ﺍﻟ:
“Dari Sa’ad bin Abi Waqqas r.a ia menyuruh memohon perlindungan dari lima
perkara, dan ia menyampaikan hadits tentang lima perkara itu dari nabi saw;
Allahumma inii a’u-dzubika minal bukhli wa a’u-dzubika munal jubni wa a’u-
dzubika an uradda ila- adzalil ‘umuri wa a’u-dzubika min fitnatid dunya- wa a’u-
dzubika min ‘udza-bil qabri“.
DAFTAR PUSTAKA
https://sahabatmuslim.id/doa-sholat-muhammadiyah/
https://www.sekolahmuonline.com/2018/03/doa-dan-dzikir-setelah-shalat-
menurut-majelis-tarjih-dan-tajdid-muhammadiyah.html