Artikel Tekkom Tai BGT
Artikel Tekkom Tai BGT
Oleh:
Kamal Hidayatuloh
NPM : 10121474
ARTIKEL
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
SEJARAH MEDIA SOSIAL
Baru pada tahun 1920-an-menurut the Oxford English Dictionary orang mulai
bicara tentang 'media massa, dan satu generasi kemudian, pada tahun 1950-an, orang
mulai bicara tentang "revolusi komunikasi", namun perhatian terhadap sarana-sarana
komunikasi jauh lebih tua daripada itu. Retorika, yaitu studi tentang seni berkomunikasi
secara lisan dan tulisan, sudah mendapat tempat yang sangat terhormat di masa Yunani
dan Romawi kuno. Retorika juga dipelajari di Abad Pertengahan, dan dengan semangat
yang lebih besar lagi di zaman Renaissance.
Retorika masih tetap dianggap penting sekali di abad ke-18 dan abad ke-19
ketika muncul gagasan-gagasan kunci yang lain. Konsep pendapat umum muncul pada
akhir abad ke-18, sedangkan kepedulian terhadap "massa' mulai kelihatan sejak
permulaan abad ke-19 dan selanjutnya, pada saat surat-kabar, seperti dikemukakan
Benedict Anderson dalam bukunya Imagined Communities (1983), membantu
membentuk kesadaran nasional dengan jalan menjadikan orang sadar akan rekan-rekan
mereka sesama pembaca.
Dalam paruh pertama abad ke-20, terutama sekali ketika munculnya dua perang
dunia, perhatian para ilmuwan pindah ke sool studi tentang propaganda. Baru-baru ini,
beberapa ahli teori yang ambisius, mulai dari pakar antropologi Prancis Claude Lévi-
Strauss sampai pakar sosiologi Jerman Niklas Luhmann, telah memperluas konsep
"kommunikasi itu lebih jauh lagi. Lévi Strauss menulis tentang pertukaran barang-
barang dan wanita, Luhmann tentang kekuasaan, uang dan cinta karena demikian
banyaknya Kommukationsmedien. Jika memang demikian keadaannya, sebagaimana
para pembaca mungkin bertanya tanya sendiri, maka apakah kiranya yang tidak dapat
dikatakan sebagai komunikasi? Sebaliknya, sejarah komunikasi yang dibahas di dalam
buku ini akan membatasi diri pada komunikasi informasi dan gagasan-gagasan tentang
kata-kata dan pencitraan (images) lewat sarana-sarana pidato, tulisan, media cetak,
radio, televisi dan yang paling akhir, Internet.
1
2
Di manapun juga titik berangkatnya, adalah penting bagi orang yang bergumul
dalam studi-studi ilmu komunikasi dan budaya yang jumlahnya masih akan terus
berkembang-untuk memperlakukan sejarah dengan serius, sebagaimana para pakar
sejarah-terlepas dari periode dan bidang kesibukan mereka memperlakukan komunikasi
(termasuk teori komunikasi) dengan serius pula.
bagai seorang Superman dalam komik-komik empat-ratus tahun setelahnya, yang terjun
dengan kepala terlebih dahulu dari Surga untuk menyelamatkan seorang tawanan
Kristiani (Gambar 1).
BAB 2
Media hadir untuk menjadi bagian dari kehidupan manusia. Kehadiran dan
perkembangan internet membawa cara baru dalam berkomunitas dalam kehidupan
bermasyarakat. Media sosial menghadirkan dan mengubah paradigma komunikasi di
masyarakat saat ini. Komunikasi di media sosial tidak dibatasi oleh jarak, waktu, dan
ruang. Itu bisa terjadi di mana saja, kapan saja, tanpa harus bertatap muka. Bahkan
media sosial dapat meniadakan status sosial yang seringkali menjadi penghambat dalam
berkomunikasi.
4
Melalui revolusi media teknologi, maka memang jarak terasa begitu dekat.
Revolusi media teknologi sebagai gelombang empat perkem-bangan masyarakat dunia,
telah mengantarkan dunia yang sesungguh-nya sangat luas tersebut seakan tidak ada
jarak. Semenjak ditemukan listrik oleh Thomas Edison, maka perubahan demi
perubahan di bidang teknologi informasi demikian pesat. Lalu juga ditemukannya
media cetak oleh Napoleon Bonaparte, maka gelombang pengiriman berita dari dan ke
daerah lain, bahkan dunia internasional juga berkembang dengan sangat pesat. Juga
ditemukannya alat percakapan dalam bentuk telepon yang ditemukan oleh Graham Bell,
maka jarak untuk bertemu di dalam komunikasi lisan juga menjadi sangat efektif dan
cepat. Kemudian dimulai dengan ditemukannya gelombang radio oleh Marconi dan
kemudian gelombang audiovisua] melalui televisi dan terus ditemukannya teknologi
internet dengan berbagai variannya, tentu menjadikan dunia global bukan sekadar
isapan jempol belaka akan tetapi telah menjadi keniscayaan yang mengagumkan.
Kemajuan media informasi dan teknologi sudah dirasakan oleh hampir seluruh
lapisan masyarakat, baik dari segi positif maupun negatif dari penggunaanya. Hal ini
5
dikarenakan pengaksesan media informasi dan teknologi ini tergolong sangat mudah
atau terjangkau untuk berbagai kalangan, baik untuk para kaula muda maupun tua dan
kalangan kaya maupun menengah ke bawah. Bahkan pada umumnya, saat ini anak-anak
usia 5 hingga 12 tahun yang menjadi pengguna paling banyak dalam memanfaatkan
kemajuan media informasi dan teknologi pada saat ini.
Oleh karena itu, tidak heran jika dampak positif dari perkembangan media
informasi dan teknologi untuk anak usia 5 hingga 12 tahun dikatakan sebagai generasi
multi-tasking. Seperti yang dikutip pada New York Times, sebuah kasus terjadi dimana
seorang anak kecanduan pada iPad. Anak tersebut terus merengek ketika gadget
kesayangannya itu tidak berada dalam genggaman tangannya. Anak ini dapat dikatakan
telah mengalami ketergantungan terhadap salah satu terobosan terbaru pada era
globaisasi ini. Pada saat makan, saat belajar, saat bermain, bahkan saat tidur tidak dapat
lepas dari gadget tersebut. Orang tua tidak dapat melakukan banyak hal selain menuruti
keinginan anak tersebut. Pada hakikatnya, anak-anak belum saatnya mengenal gadget,
mereka masih memerlukan interaksi yang lebih luas dengan crayon, buku gambar,
teman bermain, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Briggs, Peter. 2000. A Social History of the Media : dari Gutenberg sampai Internet
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia . Hal 2 - 4
Dwi, Erika. 2016. Communications and The Social Media : Komunikasi dan Sosial
Media Jawa Tengah : Universitas Semarang. Hal 3