Anda di halaman 1dari 9

a.

UKGS Tahap I
Upaya kesehatan gigi dan mulut pada SD yang belum terjangkau oleh tenaga kesehatan gigi, yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan lain dan guru UKS pada sekolah tersebut kegiatannya berupa :
1) Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut oleh guru UKS dengan materi sesuai dengan
kurikulum olahraga dan kesehatan (orkes)
2) Upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut berupa bimbingan memelihara diri : sikat gigi
bersama satu bulan sekali.
3) Rujukan kesehatan gigi dan mulut bagi yang memerlukan.
b. UKGS Tahap II
Sudah ada tenaga/sarana kesehatan gigi yang terbatas. Kegiatannya berupa :
1). Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut oleh guru UKS.
2). Pengobatan ringan dan pertolongan pertama untuk menghilangkan rasa sakit gigi disekolah
oleh guru UKS atau dokter kecil.
3). Upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut.
4). Sikat gigi bersama dengan pasta gigi yang mengandung fluor satu kali perbulan, pembersihan
karang gigi, kumur-kumur dengan larutan fluor untuk daerah yang rawan karies.
5). Pencabutan gigi sulung bagi yang memerlukan.
6). Upaya pengobatan medik dasar bagi peserta didik yang memerlukan.
c. UKGS Tahap III
UKGS tahap III yaitu, sudah ada tenaga dan sarana kesehatan gigi yang memadai pada sekolah.
Kegiatannya berupa;
1) Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut oleh guru UKS
2) Pengobatan ringan dan pertolongan pertama untuk menghilangkan rasa sakit gigi disekolah
oleh guru UKS dan atau dokter kecil.
3) Upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti UKGS tahap I dan tahap II.
4) Pencabutan gigi sulung bagi yang memerlukan,
5) Upaya pengobatan berupa :
Pengobatan atas permintaan pada murid kelas I-VI dan perawatan lengkap pada murid kelas
selektif sesuai dengan kondisi penyakit setempat.

Karies gigi merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut bersama-sama
dengan penyakit periodontal, sehingga merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut. 
Karies gigi atau dental caries menurut Susanto (2009) adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai
dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi dan meluas kearah pulpa.
Penyakit karies gigi terjadi karena demineralisasi jaringan permukaan gigi oleh asam organis yang
berasal dari makanan yang mengandung gula. Karies gigi bersifat kronis dan dalam
perkembangannya membutuhkan waktu yang lama, sehingga sebagian besar penderita
mempunyai potensi mengalami gangguan seumur hidup. Namun demikian penyakit ini sering tidak
mendapat perhatian dari masyarakat dan perencana program kesehatan, karena jarang
membahayakan jiwa.
Karies gigi merupakan penyakit kronis nomor satu di dunia dan prevalensi penyakit tersebut
meningkat pada jaman modern. Peningkatan tersebut dihubungkan dengan perubahan pola dan
jenis makanan. Penyebaran penyakit karies dilihat sebagai fenomena gunung es. Menurut
Schuurs, karies adalah suatu proses kronis yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan
antara gigi dan lingkungan dalam rongga mulut.

Proses Terjadinya Karies Gigi


Dalam konsep yang baru, ternyata proses terjadinya karies adalah dinamik, perubahan pH pada
pertemuan plak dan permukaan gigi selalu berubah-ubah sesuai sesuai dengan adanya ion-ion
yang menentukan keasaman pada daerah tersebut. Hal ini dimungkinkan dengan sifat email yang
berpori dan memungkinkan pertukaran ion-ion dari dan keluar email terjadi. Proses karies juga
merupakan proses yang terjadi antara penyerangan dan pertahanan, namun proses tersebut dapat
dihentikan. Selanjutnya dapat menjadi aktif kembali jika keadaan dalam plak di sekitar gigi berubah
menjadi asam dan menyebabkan kelarutan email lebih tinggi.
Menurut teori Miller, mikroorganisme Laktobasillus acidophilus dan streptococcus
mutans berhubungan erat dalam proses karies gigi. Telah dibuktikan bahwa dengan melakukan
penambalan gigi yang karies maka jumlah kuman dalam mulut berkurang.
Pengertian / Definisi Pulpitis adalah suatu radang yang terjadi pada jaringan pulpa gigi dengan
gambaran klinik yang akut. Merupakan kelanjutan dari Hiperemi Pulpa, yaitu bakteri telah
menggerogoti jaringan pulpa (Tarigan 2006).

Macam atau Klasifikasi Penyakit Pulpa menurut Walton dan Torabinejad (1998) adalah :
1. Pulpitis Reversibel
Adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang tidak parah. Jika penyebabnya dihilangkan,
inflamasinya akan pulih kembali dan pulpa akan kembali normal. Penyebab Pulpitis Reversibel
karies
adalah stimuli ringan seperti   insipien dan fraktur email yang mengakibatkan terbukanya
dentin.
2. Pulpitis Irreversibel
Adalah inflamasi parah yang tidak akan pulih kembali sekalipun penyebabnya dihilangkan. Pulpa
lambat atau cepat akan menjadi nekrosis.
Gejala pulpitis jenis ini menyebabkan episode nyeri spontan atau terus menerus tanpa ada
stimulus eksternal.
3. Degenerasi Pulpa
Degenerasi pulpa biasanya terdapat pada gigi orang dewasa. Penyebabnya adalah iritasi ringan
yang persisten pada saat muda. Degenerasi pulpa tidak selalu berhubungan dengan infeksi atau
karies walaupun kadang-kadang terjadi pada gigi yang telah ditumpat. Jika degenerasi pulpa total,
misalnya akibat trauma dan infeksi, gigi dapat berubah warna.
4. Nekrosis Pulpa
Adalah kematian pulpa gigi yang merupakan lanjutan dari radang pulpa akut maupun kronis atau
terhentinya sirkulasi darah secara tiba-tiba akibat trauma. Nekrosis pulpa dapat mengenai
sebagian atau seluruhnya bagian pulpa. Gigi yang nekrosis tidak terasa sakit, terlihat perubahan
warna gigi,

Sterilisasi Kimia dan Sterilisasi Radiasi Alat Kedokteran Gigi


Sterilisasi Kimia
Selain penguapan tekanan tinggi atau sterilisasi panas kering sebagai alternative adalah sterilisasi
kimia. Sejumlah desinfektan tingkat tinggi akan membunuh endospora setelah paparan
berkepanjangan (10-24 jam). 
Desinfektan umum yang dapat digunakan untuk sterilisasi kimia terdiri dari glutaraldehid dan
formaldehid. Sterilisasi berlangsung dengan merendam alat selama sekurang-kurangnya 10 jam
dalam larutan glutaraldehid 2-4% atau dengan bahan formaldehid 8% direndam selama 24 jam.
Sterilisasi Radiasi
Sterilisasi radiasi dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah :
1) Sterilisasi gas, bahan yang dipakai adalah gas formaldehid, pemakaian dengan cara mengasapi
ruangan dengan temperature rendah. Di Amerika Serikat dan sejumlah Negara lain, gas etilen
oksida (ETO) digunakan untuk proses sterilisasi Instrumen bedah yang sensitive terhadap panas
dan kelembapan, seperti plastic dan Instrumen, namun proses sterilisasi menggunakan ETO
adalah suatu proses yang rumit (butuh waktu paparan 2 jam dan periode aerasi 24 jam).
2) Sterilisasi dengan sinar ultraviolet, cahaya ultraviolet (UV) telah digunakan untuk membantu
mensterilkan ruangan. Energi UV sangat terbatas, cahaya UV tidak memenetrasi debu, lender atau
air. Sinar UV dapat membunuh mikroorganisme yang terkena secara langsung oleh cahaya UV,
untuk permukaan yang tidak dapat dijangkau oleh sinar UV (misalnya di dalam semprit atau
laparoskop) keberadaan mikroorganisme tertentu tidak akan terbunuh. (Tietjen L, Bossemeyer, D
dan McIntosh N. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan
Sumber Daya Terbatas.

Sterilisasi pemanasan kering yaitu mensterilkan alat dengan menggunakan oven dengan panas yang


tinggi, misalnya alat dari logam yang tajam, alat dari kaca yang tahan terhadap panas. Sterilisator
pemanasan kering dapat juga digunakan untuk mensterilkan Instrumen endodonti dan dressing
endodonti.
Sterilisaasi oven dengan mengalirkan udara kering kurang efisien sebagai konduktor panas dari
pada uap panas pada temperature yang sama, sehingga diperlukan temparetur yang lebih tinggi
dibandingkan penggunaan autoklaf untuk sterilisasi. Suhu yang dianjurkan adalah
mempertahankan pada temperature 1600C selama 2 jam. Pemajanan selama 1 jam dengan
temperature 1700C juga efektif.
Banyak dokter gigi atau tempat-tempat praktik gigi lebih suka menggunakan sterilisator
pemanasan kering di praktiknya, karena dapat mempertahankan ketajaman ujung alat dari
Instrumen bedah, tidak berkarat atau korosi serta efektif dan aman untuk sterilisasi Instrumen
logam. 
Dengan temperature yang tinggi dapat merusak bahan karet dan bahan dasar plastic, melelehkan
solder dari kebanyakan sendok cetak dan melemahkan beberapa kain, serta mengubah warna
kain dan bahan kertas. Pembungkus yang tebal dan lebih besar dari kemasan normal, juga dapat
meningkatkan interval waktu yang dibutuhkan untuk mencapai alat steril. Beberapa individu juga
menganggap bahwa waktu pemaparan yang lama dari pemanasan kering merupakan suatu
kekurangan. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa periode sterilisasi 1-2 jam ditambah waktu
pendinginan akan menghalangi kelancaran sirkulasi ulang dari instrumen.
Sterilisasi menggunakan oven udara panas membutuhkan suhu yang lebih tinggi dan waktu yang
lebih lama, dibandingkan dengan menggunakan autoklaf dalam pemusnahan spora bakteri, oven
cenderung membentuk titik-titik panas dan dingin didalamnya, yang mengakibatkan ada beberapa
instrumen tertentu yang tidak mencapai suhu yang diperlukan. Sementara ada instrumen yang
menerima panas lebih besar dari yang seharusnya, sehingga dapat menyebabkan kerusakan
instrumen.

Sterilisasi Uap Panas Tekanan Tinggi (Autoklaf) Alat Kedokteran Gigi


Sterilisasi yang efisien dapat diperoleh dengan menggunakan uap panas pada temperature lebih
tinggi dalam bentuk uap panas saturasi bertekanan. Metode uap panas adalah cara sterilisasi
instrumen secara fisik yang paling tua dan paling dapat diterima. 
Pada penerapan yang biasa autoklaf digunakan untuk tujuan sterilisasi, temperature 1210C
diaplikasikan selama 15-20 menit. Kondisi ini akan memberikan tekanan uap sebesar 15 pound.
Pemanjanan langsung terhadap uap saturasi pada 1210C selama 10 menit, normalnya dapat
merusak semua bentuk kehidupan mikrobial.
Pada autoklaf dengan tekanan vakum yang tinggi, udara pertama-tama dievakuasi dan kemudian
dimasukkan, sedangkan pada autoklaf dengan pergeseran ke bawah udara langsung diganti
dengan uap. Instrumen yang tidak terbungkus dapat disterilkan dalam waktu 3 menit pada suhu
1340C atau dalam waktu 15 menit pada suhu 1210C. instrumen yang dibungkus dapat
ditambahkan waktu selama lima menit dan instrumen tersebut dapat dibungkus dengan kain
muslin, kertas, nilon, aluminium foil atau plastik yang dapat menyalurkan (permeable) uap.
Instrumen yang dibungkus pada saat penyimpanan dan dibawa dalam kondisi steril, dapat
digunakan autoklaf vakum yang besar. 
Peralatan seperti ini biasanya hanya tersedia di rumah sakit, tetapi untuk instrumen yang tidak
terbungkus biasanya sudah cukup bila digunakan autoklaf yang sederhana, peralatan ini biasanya
dipasarkan dalam ukuran kecil yang cocok digunakan untuk praktik dokter gigi.
Sterilisasi dengan menggunakan uap panas atau autoklaf mempunyai beberapa keuntungan dan
kekurangan. Keuntungan penggunaan autoklaf adalah waktu putaran yang singkat, penetrasi yang
baik dan kisaran lingkup bahan yang luas yang dapat diproses tanpa terjadi kerusakan.
Adapun kekurangannya adalah korosi dari instrumen baja karbon yang tidak terlindungi, tumpulnya
ujung potong yang tidak terlindungi, kemasan tetap basah pada akhir putaran serta dapat merusak
bahan yang peka terhadap panas.

Syarat-Syarat Melakukan Sterilisasi Alat Kedokteran Gigi


Dalam melakukan sterilisasi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
a. Sterilisator harus dalam keadaan baik dan berfungsi.
b. Sebelum dimasukkan ke dalam sterilisator, alat harus dicuci bersih.
c. Bila alat tersebut harus dibungkus, maka etiketnya harus jelas (tertulis nama alat, tanggal dan
jam dilakukan sterilisasi).
d. Menaruh alat di sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga setiap bagian alat dapat disterilkan.
e. Perhatikan lamanya waktu yang diperlukan untuk mensterilkan masing-maasing alat dan harus
tepat benar (dihitung pada saat alat mulai disterilkan).
f. Jangan masukkan alat-alat lagi ke dalam sterilisator sebelum jangka waktu yang ditentukan
habis.
g. Setelah waktu sterilisasi selesai, sterilisator dibuka dan alat dipindahkan ke tempat
penyimpanan steril, dengan memakai korentang steril.
h. Pada alat yang dibungkus, bungkusnya jangan dibuka dengan maksud untuk mendinginkan alat
tersebut.
i. Bila alat yang baru disterilkan itu terkontaminasi, harus disterilkan kembali.
(Pedoman Pelaksanaan tentang Higiene Klinik Gigi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Direktorat Kesehatan Gigi, Departemen Kesehatan RI; 1988).
[20.56, 17/9/2021] Arum: FR terapis gigi 05 september 2020

1.Sterilisasi oven untuk alat apa?(pilihannya semi kritis, kritis, non kritis)

2. Teknik Boiling ( pilihannya 15-30 menit, 20-25 menit)

3.palpasi kelenjar pada keadaan kronik(pilihannya lunak,teraba, sakit)

4. Pada gigi dengan ciri sondasi +, thermis -, perkusi + diagnosanya apa(kmd, kmp vital/nonvital)
lumayan ada 3 soal

5. Sisa akar decidui yg merobek gusi diagnosanya apa

6. Sterilisasi UV terdapat dimana(pilihannya autoclave, dental cabinet

7. Untuk memudahkan perawat gigi bekerja penempatan alat harus bagaimana(pilihannya dekat
dengan dental unit, atau penyimpanan sesuai prosedur)

8. Untuk scalling bagian posterior menggunakan scaller apa ( pilihannya sicle, wingshape)

9. Untuk menghitung karies digunakan indeks apa ( pilihannya DI, CI, Dmft, atau ohis)

10. DMFT digunakan untuk menghitung apa ( pilihannya gigi ditambal karena trauma, gigi dicabut
karena trauma)

11. Diketahui skor D 3 M 5 F 2, maka yg harus dilakukan adalah ( pilihannya membagi jumlah dmft
dengan jimlah gigi sehat, atau menjumlah dmft saja)

12. Pemeriksaan untuk mencegah kerusakan gigi pada anak ( pilihannya pemeriksaan ohis,
pemeriksaan dmft, pemeriksaan gigi lengkap)

13. Penambalan untuk gigi anterior menggunakan(pilihannya fuji 7, fuji 9)

14. Amalgam dpt mematikan pulpa karena( pilihannya termis, mekanis)

15. Setelah selesai melakukan pelayanan untuk tertib administrasi apakah yg harus
dilakukan( sterilisasi ruangan, sterisilsasi DU, inventaris alat)

16.pada saat akan bekerja apakah yg harus dilakukan( mengelap DU dengan kain basah, menyapu dan
mengepel dengan lysol)

17. Dalam fungsi pengendalian alat apa yg harus dilakuakn( mengecek barang yg masuk)

18.apabila menerima alat yg baru apakah yg harus dilakukan ( pilihannya menjadikan 1 dengan alat yg
lama, memusnahkan alat yg lama, memilih dan memisahkan alat yg sudah rusak)

Mohon maaf, Sementara cuma ini soal yg masih bs diingat.

Semoga bermanfaat

[20.59, 17/9/2021] Arum: Yang bisa mengurangi pendarahan saat pencabutan (pilihannya kayak cotton
pellet, tampon gitu)

Terus boiling (15-30 menit)


Rencana 1 tahunan apa yang dilakuin (pilihannya kayak rencana harian , rencana triwulan dll)

Pengelompokkan alat itu sesuai apanya pilihannya sesuai jenisnya , sesuai ukurannya.

Scaller manual yang membersihkan calculus bagian 1/3 gigi molar gitu lupaaaa

Untuk mengecek gigi vital menggunakan apa (pilihannya kayak perkusi , palpasi, tes vitalitas)

Terus KMD KME lumayan beberapa soal

Kriteria ohis ( misalnya 3,5 buruk dll)

Mengitung gigi permanen menggunakan index apa ?

Waktu penjaringan alat apa aja yang dibawa ?

Untuk pemeriksaan alat apa aja yang disiapkan ?

Sterilisasi menggunakan sinar uv

Terus dosis infiltrasi labial brp (1,5cc)

Kurang lebih gitu kak sisanya udah lupaaa 😭🙏

[20.59, 17/9/2021] Arum: [4/9 20.31] PTGMI.Intan: Fr dr aq yg aku ingat yah,, ttg prwt gigi nya :

-tang utk cabut gigi extopik gigi 23 pake tang ap? Mahkota ap sisa akar, ap

pake tang gigi susu. Pilhannya mah,,

-gigi 23 di injeksi pake brp cc utk permukaan labial nya Pilhjwbnya : 1,5 cc, 0,5 cc, 1 cc dll.

- gigi utk pemeriksaan DMFT..

- pelajri ttg ohis.. Td yg aku ingat soal ohis misalnya,, stlh pemeriksaan ohis tindakan ap yg di lakukan
pilh jwbnya : a. Rekap hasil,, nama dll,, b. Rekap usia c. Rekap no..

- kelenjar limfe radang kronis : pilhan jwbnya, a. misal ad teraba keras dan sakit,, b. Tdk teraba,, sakit
dll.

-seroang perwt gigi, di kasih tanggung jwb penyimpan alat agar mempelancar pkerjaannya bagamana
cra: pilhn jwb : a. Berdasarkan jenis alat,, b. P…

[21.00, 17/9/2021] Arum: FR perawat gigi 08 september 2020

1.Sterilisasi oven untuk alat apa?(pilihannya semi kritis dan kritis, non kritis dan semi kritis)

2. Teknik Boiling ( pilihannya 15-30 menit sebelum air mendidih/sesudah, 20-25 menit)

3. Pada gigi dengan ciri sondasi +, thermis panas(+), perkusi dan drug (-) diagnosanya apa(kmd, kmp
vital/nonvital)

5. Sisa akar decidui yg merobek gusi diagnosanya apa (ulcus decubitus)

6. Sterilisasi UV terdapat dimana(pilihannya autoclave, dental cabinet)

7. Untuk scalling bagian 1/3 permukaan gigi posterior menggunakan scaller apa ( pilihannya sicle,
wingshape)

8. Tang radix
9. Untuk menghitung karies digunakan indeks apa ( pilihannya DI, CI, Dmft, atau ohis)

10. DMFT digunakan untuk menghitung apa ( pilihannya gigi ditambal karena trauma, gigi dicabut
karena trauma, pengalaman karies)

11. Diketahui skor D 3 M 5 F 2, maka yg harus dilakukan adalah ( pilihannya membagi jumlah dmft
dengan jimlah gigi sehat, atau menjumlah dmft saja)

12. Pemeriksaan untuk mencegah kerusakan gigi pada anak ( pilihannya pemeriksaan ohis,
pemeriksaan dmft, pemeriksaan gigi lengkap)

13. Penambalan untuk gigi anterior menggunakan(pilihannya fuji 7, fuji 9, fuji 2)

14. Amalgam dpt mematikan pulpa bila tanpa base karena( pilihannya termis, mekanis)

15. Setelah selesai melakukan pelayanan untuk tertib administrasi apakah yg harus
dilakukan( sterilisasi ruangan, sterisilsasi DU, inventaris alat)

16.pada saat akan melakukan pelaynan apakah yg harus dilakukan( mengelap DU dengan kain basah,
menyapu dan mengepel dengan lysol)

17. Dalam fungsi pengendalian alat apa yg harus dilakuakn( mengecek barang yg masuk)

18.apabila menerima alat yg baru apakah yg harus dilakukan jika alat lama msih ada( pilihannya
menjadikan 1 dengan alat yg lama, memusnahkan alat yg lama, memilih dan memisahkan alat yg
sudah rusak, memisahkan alat baru dan lama)

19. Kasus gigi ektopik, yg akan di exo gigi caninus jadi pkai tang apa?

20. Tahap topical aplikasi flour

21. Menghitung jumlah OHIS dan msuk kategori apa

22. Pd pemeriksaan debris dimulai dri regio apa

23. Alat dan bahan yg minimal perlu disiapkan saat penjaringan

24. Kasus KMD dilakukan tindakan apa? (penambalan ART, scalling, fissure sealant)

25. Sebelum melakukan pemeriksaan apa yg hrus disiapkan (alat pemeriksaan, alat dan bahan)

26. Alat gigi yg menggunakan selang (saliva ejector, contra angel, handpiece)

27. Jika akan melakukan penjaringan ke sekolah apa yg akan disiapkan dgn jumlah siswa 260 org apa yg
harus disiapkan (siapkan sikat gigi sebanyak 260 buah, siapkan alat OD 260 set, siapkan pasta pumice
260 buah)

28. Pengertian SOP

Fr umum

1. Uu bpjs (uu 24 tahun 2011)

2. Kepanjangan BPJS

2. Uu sjsn (uu 40 tahun 2004)

4. PP no. 12 Tahun 2013 (jaminan kesehatan)

3. Nawacita terkait RPJMN (meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia)

4. Visi kemenkes 2020-2024

5. Visi kemenkes 2015-2019


6. Sdgs ke 2

7. Langkah cuci tangan ke 7 (mencuci pergelangan tangan)

8. PHBS rumah tangga

9. Five moment cuci tangan

10. Program p2pl (surveilans)

11. Revitalisasi puskesmas

12. Tujuan cuci tngan yaitu menerapkan PHBS dan mencegah penularan penyakit apa? (diare, malaria)

13. Program generik kemenkes yg sejalan dgn nawacita

14. Rpjmn untuk program ibu dan anak

TEMA HKN (12 NOPEMBER)

1. TAHUN 2020 (56) : SATUKAN TEKAT MENUJU INDONESIA SEHAT


2. TAHUN 2019 (55) : GENERASI SEHAT INDONESIA UNGGUL
3. TAHUN 2018 (54) :AKU CINTA SEHAT
4. TAHUN 2017 (53) : SEHAT KELUARGAKU SEHAT INDONESIAKU
5. TAHUN 2016 (52) : INDONESIA CINTA SEHAT

Anda mungkin juga menyukai