Anda di halaman 1dari 24

STEI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Program Studi S1 Akuntansi Program Studi D3 Akuntansi Program Studi S2 Magister Akuntansi
Program Studi S1 Manajemen Program Studi D3 Manajemen Perdagangan Program Studi S2 Magister Manajemen
STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Permintaan Individu
dan
Permintaan Pasar
STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Kurva Permintaan Individu


Efek Perubahan Harga

Penurunan harga pangan (food), dimana


pendapatan dan harga sandang (clothing)
tetap, menyebabkan konsumen
mengubah pilihan kombinasi konsumsi.
Pada gbr (a), pilihan yang memaksimum-
kan utilitas pada berbagai harga pangan
(titik A, $2; B, $1; D, $0.50), garis yang
menghubungkan kombinasi tersebut
disebut kurva konsumsi-harga (price-
consumption curve).
(b) Menggambarkan kurva permintaan,
yang menghubungkan jumlah pangan
yang diminta pada berbagai tingkat harga
(titik E, G, dan H berhubungan dengan A,
B, dan D, demikian pula sebaliknya).

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Kurva Permintaan Individu


Efek Perubahan Pendapatan

Jika harga semua komoditi tidak berubah,


meningkatnya pendapatan menyebabkan
perubahan pilihan konsumsi.
Gbr (a), kombinasi konsumsi yang
memaksimumkan kepuasan pada berbagai
tangkat pendapatan (titik A, $10; B, $20; D,
$30).
Garis yang menghubungkan pilihan
konsumen tersebut disebut kurva konsumsi-
pendapatan (income-consumption curve).
Kurva permintaan bergeser ke kanan
sebagai respon kenaikan pendapatan di
gambarkan pada (b). (Titik E, G, and H
berkaitan dengan A, B, and D.)

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Barang Normal VS Inferior

Meningkatnya pendapatan konsumen


menyebabkan turunnya konsumsi salah
satu barang
Hamburger mulanya barang normal, dari
A ke B
Namun ketika pendapatan naik lagi
hamburger menjadi inferior (dari B ke C).

DISKUSI:
Definisikan barang normal dan barang inferior, berikut karakteristik ICC nya

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Kurva Engel
Kurva yang menghubungkan jumlah komoditi yang dikonsumsi dengan pedapatan

Gbr (a) Food merupakan barang


normal dan kurva Engel berslope
positif (menaik)

Gbr (b), Hamburger awalnya barang


normal pada tingkat pendapatan
kurang dari $20 per bulan, kemudian
menjadi inferior pada tingkat
pendapatan di atas $20 per bulan.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi

Penurunan harga suatu barang menimbulkan dua dampak :

1. Konsumen cenderung membeli lebih banyak apabila


harga suatu barang semakin murah dan membeli lebih
sedikit barang yang relatif lebih mahal.

2. Akibat salah satu barang menjadi lebih murah, konsumen


menikmati kenaikan daya beli riil.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Barang Normal

Kondisi awal konsumen berada di titik A


pada garis anggaran RS.
Ketika harga food turun, konsumsi naik
sebesar F1F2 dan konsumen berada di
titik B.
Efek substitusi F1E (pergerakan dari A ke
D), mengubah harga relatif food dan
clothing tetapi diukur dengan
pendapatan riil (kepuasan) konstan.
Efek pedapatan EF2 (pergerakan dari D
ke B) dampak kenaikan daya beli
dengan harga.
Food merupakan barang normal karena
efek pendapatannya positif (EF2)

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Barang Normal

● Efek substitusi
Perubahan konsumsi karena perubahan
harga suatu barang, dengan
mempertahankan tingkat utilitas yang
sama (utilitas konstan).
● Efek pendapatan
Perubahan konsumsi akibat peningkatan
daya beli (pendapatan), dengan
mempertahankan harga realtif konstan.
● Efek total
Jumlah dari efek subtitusi dan efek
pendapatan.

Total Effect (F1F2) = Efek Substitusi (F1E) + Efek Pendapatan (EF2)

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Barang Inferior
• Awalnya konsumen berada di titik A
dengan garis anggaran RS.
• Ekuilibrium konsumsi konsumen bergeser
ke B, akibat harga food turun.
• Dampak perubahan pembelian food dapat
dibagi atas :
1. efek substitusi F1E (berasosiasi dengan
bergesernya titik A ke D),
2. efek pendapatan EF2 (bergesernya D ke B).
• Dalam kasus ini efek pendapatannya
negatif, jadi food merupakan barang inferior
• Namun karena efek substitusi lebih besar
dari efek pendapatan, penurunan harga
food menyebabkan meningkatnya permin-
taan terhadap food.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Barang Giffen - kasus khusus


● Barang Giffen : Suatu barang yang kemiringan (slope) kurva permintaannya menaik
(Upward-Sloping Demand Curve), karena efek pendapatan yang negatif lebih besar dari
efek substitusinya.

Awalnya konsumen berada di titik


A, namun karena harga food
turun, konsumen membeli lebih
sedikit (titik B).

Efek pendapatan EF2 lebih besar


dari efek substitusi F1E, sehingga
penurunan harga food
menyebabkan permintaan food
menjadi lebih sedikit (dari E ke F1)

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Kasus Dampak Pajak BBM

Awalnya konsumsi BBM sebanyak


1200 gallons di titik C.
Ketika dikenakan pajak, garis
anggaran bergeser dari AB ke AD
dan preferensi konsumen
dimaksimumkan pada E, dengan
konsumsi 900 gallons.
Apabila sebagian pajak tersebut
dikembalikan ke konsumen,
menyebabkan konsumsi BBM sedikit
naik menjadi 913.5 gallons di titik H.
Meskipun program pengembalian
pajak mendorong kenaikan konsumi
BBM, namun kepuasan konsumen
mengalami penurunan.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Permintaan Pasar
● Kurva Permintaan Pasar
Kurva yang menghubungkan jumlah komoditi yang akan dibeli oleh seluruh konsumen di
pasar, dengan harganya.

Dari Permintaan Individu ke Permintaan Pasar

TABLE 5.1 Menentukan Kurva Permintaan Pasar


(1) (2) (3) (4) (5)
Harga Individu A Individu B Individu C Pasar
per unit (Unit ) (Unit ) (Unit ) (Unit )
1 6 10 16 32
2 4 8 13 25
3 2 6 10 18
4 0 4 7 11
5 0 2 4 6

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Permintaan Pasar
Dari Permintaan Individu ke Permintaan Pasar

Kurva permintaan pasar diperoleh dengan


menjumlahkan permintaan seluruh
konsumen. ie. Tiga konsumen dengan kurva
permintaan masing-masing DA, DB, and DC.
Pada masing-masing tingkat harga,
permintaan pasar merupakan penjumlahan
dari permintaan masing-masing konsumen.
Pada harga $4, jumlah permintaan pasar
sebanyak 11 unit, yang merupakan
penjumlahan dari permintaan A (0 unit),
B (4 unit), dan C (7 unit).

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Permintaan Pasar
Dari Permintaan Individu ke Permintaan Pasar

Dua hal yang harus dicatat :


1. Semakin banyak konsumen masuk ke pasar, kurva permintaan pasar
semakin bergeser ke kanan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen, juga
berpengaruh terhadap permintaan pasar

Agregasi permintaan individu ke dalam pasar menjadi penting dalam praktik


ketika permintaan pasar dibentuk dari permintaan berbagai kelompok
demografis yang berbeda atau dari konsumen yang berlokasi di area yang
berbeda.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Contoh 5.1 : Total permintaan gandum dunia

Persamaan Permintaan Domestik: : QDD = 1430 – 55P


Persamaan Permintaan Eksport : QDE = 1470 − 70P
Persamaan Permintaan Dunia : QDD + QDE = (1430 − 55P) + (1470 − 70P)
= 2900 − 125P

Total permintaan gandum dunia adalah


penjumlahan dari permintaan domestik
AB dan permintaan ekspor CD.
Meskipun permitaan domestik dan dunia
adalah linear, namun kurva permintaan
dunia menjadi patah (kinked), yang
merefleksikan jika harga lebih dari $21
per ton maka tidak akan ada ekspor.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Surplus Konsumen
Selisih antara harga yang konsumen bersedia untuk membayarnya dengan harga
yang dibayar konsumen.

Surplus Konsumen dan Permintaan

Surplus konsumen merupakan manfaat


yang diperoleh dari mengonsumsi suatu
komoditi, lebih kecil daripada total biaya
yang dikeluarkan untuk mendapatkan
komoditi tersebut.
Contoh, surplus konsumen untuk
pembelian enam tiket konser (dibeli
seharga $14 per tiket) ditujukkan oleh
daerah yang diarsir.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Surplus Konsumen
Surplus Konsumen dan Permintaan

Generalisasi Surplus Konsumen

Surplus konsumen diukur berdasarkan daerah di


bawah kurva permintaan tapi diatas garis harga
pembelian untuk komoditi yang bersangkutan.
Besarnya surplus konsumen digambarkan oleh
daerah yang diarsir, yang nilainya :
1/2 × ($20 − $14) × 6500 = $19,500.
Surplus konsumen dapat menjadi ukuran manfaat yang
diperoleh konsumen dari pembelian suatu komoditi.
Surplus konsumen ketika dikombinasikan dengan
keuntungan yang diperoleh produsen, dapat menjadi
dasar evaluasi biaya dan manfaat dari berbagai
alternatif struktur pasar dan kebijakan publik.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Eksternalitas Jaringan
Situasi dimana permintaan setiap individu bergantung pada pembelian individu lainnya.
• Eksternalitas jaringan POSITIF terjadi apabila permintaan seorang konsumen
meningkat akibat kenaikan pembelian yang dilakukan konsumen lainnya.
• Eksternalitas jaringan NEGATIF : sebaliknya

The Bandwagon Effect


Efek ikut-ikutan
Merupakan eksternalitas jaringan positif, dimana seorang konsumen ingin
membeli suatu komoditi, karena orang lain membelinya.

Snob Effect
Efek gengsi
Merupakan eksternalitas jaringan negatif, dimana permintaan seorang
konsumen menjadi berkurang, karena semakin banyak konsumen yang juga
membeli komoditi tersebut.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Eksternalitas Jaringan Positif


The Bandwagon Effect

Dari gambar, ketika harga turun


dari $30 ke $20, bandwagon effect
mengakibatkan naiknya
permintaan sehingga kurva
permintaaan bergeser ke kanan
dari D40 ke D80.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Eksternalitas Jaringan Negatif


Snob Effect

Dari gambar, ketika harga turun


dari $30,000 menjadi $15,000
semakin banyak konsumen yang
membeli.
Snob effect mengakibatkan
permintaan seorang konsumen
turun dan kurva permintaan
bergeser ke kiri dari D2 ke D6.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Ilustrasi :
Objek Wisata Ranu Manduro 'Feeling Good'

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Ilustrasi : Ranu Manduro objek wisata Feeling Good di Mojokerto yang viral
belakangan ini, mengundang minat wisatawan untuk menyinggahinya.

The Bandwagon Effect


Teori Ekonomi Mikro
STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Ilustrasi :

Teori Ekonomi Mikro

Anda mungkin juga menyukai