Anda di halaman 1dari 9

`LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BIOREMEDIASI AIR TERCEMAR OLI BEKAS

OLEH

NAMA: ABDUR RAZAQ AL-FAUZAN

NIM: 200301027

KELAS: AET 1

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
BAB.I PENDALUAN

I.1 Latar belakang


Minyak bumi merupakan bagian dari kehidupan yang sulit untuk dipisahkan. Minyak
bumi merupakan bahan yang sangat penting dalam kehidupan sebagai sumber energi. Berbagai
manfaat banyak diperoleh dari minyak bumi tapi disamping itu minyak bumi banyak pula
memberikan efek yang buruk diantaranya pencemaran lingkungan, baik itu tanah, air dan udara.
Minyak bumi yang merusak atau bisa juga disebut limbah minyak bersumber dari
hasil eksplorasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan,
pemrosesan, dan tangki penyimpanan minyak pada kapal laut. Limbah minyak bersifat mudah
meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif.
Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi
maupun jumlahnya dapat mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta
kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya (Ginting, 2007).

Dimana yang menjadi salah satu penyebab pencemaran nya adalah oli mesin bekas
dimana oli bekas ini merupakan salah satu hasil olahan minyak bumi yang dapat di artikan sebagai
pelumas mesin ,peredam panas,dan sebagai pelindung dari karatnya mesin .oli bekas di hasilkan
dari berbagai macam aktifitas manusia yang salah satu nya adalah aktifitas otomotif atau
pembengkelan kenderaan bermotor .limbah oli bekas merupakan produk yang tidak mungkin di
hindari leh setiap industry bengkel bengkel kenderaan bermotor dan menyebabkan pencemaran
terhadap lingkungan(kurniawan 2014) .

Limbah oli bekas yang merupakan sumber pencemaran yang keberadaanya dapat
mengahambat produktivitas tanah ,merubah struktur tanah ,dan fungsi tanah(sumarsi ,2005) ,dan
pencemaran akibat limbah li bekas ini dapat diolah melalui proses fisika ,kimia ,maupun biologi
,dimana pada proses fisika dapat diolah ataupun di daur ulang lagi namun secara biologi limbah
ini dapat di lag dengan cara bioremediasi ,yaitu pemuliaan komponen lingkungan tercemar dengan
agen biologi , dimanan metode yang digunakan adalah metode fitoremediasi .9ginting 1995)

Bioremediasi oli bekas juga bisa dilakukan ,terutama pada saat oli bekass di buang lansung
ketanah atau air sekitar nya .

1.2 Tujuan

Adaun tujuan dari di lakukanya praktikum ini adalah untuk mengetahui hal hal sebgai berikut :

 Untuk melihat pertumbuhan mikroba yang sudah tercemar oli bekas


BAB.II TINJAUAN PUSTAKA

Bioremediasi merupakan alternatif pengolahan limbah minyak bumi dengan cara


degradasi oleh mikroorganisme yang menghasilkan senyawa 11 akhir yang stabil dan tidak
beracun. Proses degradasi relatif murah, efektif, dan ramah lingkungan. Namun metode ini
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan cara fisika atau kimia (Eweis et al.,
1998). Kebutuhan remediasi lahan tercemar membangkitkan pengembangan teknologi baru yang
ditekankan pada detoksifikasi dan penghancuran kontaminan. Bioremediasi memanfaatkan proses
mikroorganisme untuk mendetoks atau mendegradasi kontaminan di lingkungan. Walaupun
bioremediasi dipandang sebagai teknologi yang baru, namun mikroorganisme telah digunakan
secara rutin untuk pengolahan dan transformasi limbah paling tidak selama 100 tahun (Baker dan
Herson, 1994).
Lampiran KEPMENLH No. 128 Tahun 2003 menyebutkan bahwa bioremediasi
adalah proses pengolahan limbah minyak bumi yang sudah lama atau tumpahan/ceceran minyak
pada lahan terkontaminasi dengan memanfaatkan makhluk hidup termasuk mikroorganisme,
tumbuhan atau organisme lain untuk mengurangi konsentrasi atau menghilangkan daya racun
bahan pencemar. Menurut Dutta (2002), bioremediasi adalah teknologi pengolahan yang
menggunakan biodegradasi kontaminan organik melalui simulasi populasi mikroba asli dengan
menyediakan beberapa faktor pendukung, seperti menambahkan oksigen, membatasi nutrisi, atau
menambahkan spesies mikroba asing. Teknologi secara spesifik telah terbagi menjadi dua katagori
besar, yaitu: (1) teknologi ex situ (misalnya slurry phase, land treatment, solid phase, dan
composting), dan (2) teknologi in situ.
Dutta (2002) menjabarkan beberapa kunci utama dalam bioremediasi, yaitu:
1.Kebanyakan teknologi pengolahan bioremediasi menghancurkan kontaminan dan struktur tanah.
2. Teknologi pengolahan ini umumnya dirancang untuk mengurangi toksisitas baik dengan
menghancurkan maupun mengubah kandungan zat beracun menjadi komponen dengan racun yang
lebih rendah.
3. Mikroorganisme asli, termasuk bakteri dan fungi, merupakan mikroorganisme yang paling
banyak digunakan. Pada beberapa kasus, limbah dapat diinokulasi dengan bakteri khusus atau
jamur yang diketahui dapat 12 mendegradasi kontaminan yang dipermasalahkan. Tanaman juga
dapat digunakan untuk meningkatkan biodegradasi dan stabilitas tanah
. 4. Penambahan nutrisi atau reseptor elektron (seperti hidrogen peroksida atau ozon) untuk
meningkatkan pertumbuhan dan reproduksi organisme asli yang dibutuhkan.
5. Aplikasi bioremediasi di lapangan diantaranya adalah penggalian, penanganan tanah,
penyimpanan lapisan tanah tercemar, pencampuran tanah tercemar, aerasi tanah tercemar, injeksi
fluida, ekstraksi fluida, dan pengenalan terhadap nutrisi dan substrat.
BAB.III METODE PENELITIAN
III.1 lokasi penelitian

Lokasi penelitian di lakukan di Dusun I Emplasmen Gunung Para II, Kecamatan Dolok Merawan,
Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara

III .2 waktu penelitian


penelitian praktium ini di lakukan selama satu minggu yaitu pada tanggal 6 januari sampai tanggal
13 januari 2021 .

III. 3 alat dan bahan


Alat :

Blender
Gelas palstik 3 buah

Dan gelas pengukur

Bahan
Kentang 250 gr
Tomat 250 gr
Gula aren 50 gr

Air 500 ml

Oli bekas 30 ml
III.4 rancangan penelitian
Rancanagn penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah bersifat eksperimental ,yaitu
mengadakan percobaan untuk melihat pengaruh variable yang di teliti adalah

 Perubahan warna pada air


 Ada tidak nya perubahan bau yang terjadi

III.5 Metode kerja

Adapun cara kerja yang dilakukan dalm proses bioremediasi ini adalah sebagai berikut

 Yang pertama siapkan bahan bahan yang diperlukan sebagai biokatasilator nya .
 Blender semua bahan bahan biokatasilator tersebut
 Siapkan 3 gelas palstik ,lalu masukkan bahan kedu atau biokatasilator nya kedalam gelas
plastic dengan ukuran 50 ml setiap gelas
 Setelah semua gelas di isi bahan bahan biokatasilator tersebut maka masukkan oli kedalam
setiap gelas dengan ukuran ,gelas pertama 5ml , gelas kedua 6ml ,dan gelas ketiga 10 ml
oli
 Lalu aduk semua bahan sampai rata ,setelah itu letakkan di tempat yang gelap selama satu
minggu.
BAB. IV HASIL DAN KESIMPULAN
IV.1 Pembahasan

TABEL DATA PENGAMATAN

No Data awal Gelas 1 (5ml oli) Gelas 2(6 ml oli) Gelas 3 (10 ml oli)

1 Foto air
tercemar oli

2 Bau busuk
(ada /tidak ) Tidak Tidak Tidak

3 Data setelah
satu minggu

4 Bau busuk
(ada/ tidak ) Tidak Tidak Tidak
1. Mengapa terjadi /tidak perubahan pada air ?

Jawab : pada proses bioremediasi ini terjadi perubahan pada air

Yang di mana setelah di lakukan bioremediasi selama satu minggu terjadi perubahan
warna pada air yang sudah bercampur dengan oli bekas maka pada hari pertama warna dari air
tersebut berwarna merah mudah dan pada hari k e 7 dilakukan penelitian kembali warna dari
cairan air tersebut berwarna merah kecoklat coklatan dan tidak ada bau yang di timbulkan yang
menyengat .

Perubahan warna itu terjadi akibat pada saat proses pengolahan biokatasilator yang
mengakibatkan terjadi penguraian biologi oleh mikroorganisme.

2. Mengapa terjadi /tidak bau ?

Jawab

Pada bioremediasi yang sudah saya lakukan dan sudah mnecapai hari ke 7 dari praktikum ini tidak
ada bau yang ditimbulkan ,namun pada hari ketiga ketika saya mengamati hasil dari praktikum
saya ada bau yang di timbulkan seperti bau busuk hal itu di sebabkab oleh bahan bahan yang
berperan sebagai biokatasilatr nya mengalami pembusukan Salh satu factor yang menetukan tidak
adanya bau pada biremediasi ini adalah karena bahan bahan yang di gunakan dimana di setiap
kandunnganbahan terdapat hal hal yang dapat membantu prses bioremediasi air yang tercemar
oleh oli bekas tersebut
IV.2 kesimpulan

 Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme yang telah di pilih unutk di


tumbuhkan pada polutan tertentu sebagai upaya unutk menurunkan kadar polutan tersebut
.pada saat proses bioremediasi berlangsung ,enzim yang di produksi oleh mikroorganisme
memodifikasi struktur polutan beracun menjadi tidak kompleks sehingga menjadi
metabolit yang tidak beracun dan berbahaya (priade ,2012)
 Bioremediasi di bagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Biostimulasi
Biostimulasi adalah proses penambahan suatu nutrisi dan oksigen ke dalam suaru situs
atau tempat yang tercemar yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan aktifitas
bakteri yang ada di tempat tercemat itu
2. Bioaugmentasi
Prinsip bioaugmentasi adalah penambahan bakteri tertentu pada suatu tempat yang
tercemar yang berfungsi sebagai pembersih kontaminan yang ada di daerah tersebut .
 Proses bioremediasi tidak ada bau yang di hasilakn karena mikroorganisme yang tumbuh
dalam gelas tersebut berperan sebagai decomposer untuk bahan bahan yang di gunakan
sebagai biokatasilator nya .
BAB V DAFTAR PUSTAKA
-Adi, S Erwin. dan Nana, Dyah S. 2010. Pengurangan Konsentrasi Ion Pb dalam
Limbah Air Elektroplating dengan Proses Biosorpsi dan Pengadukan.
Jurnal Teknik Kimia. Vol 5, No. 1
-Arief, Muhammad. Sulmartiwi Laksmi. Prayogo. dan Saputri Herlina Maya.
2010. Isolasi Bakteri Indigen Sebagai Pendegradasi Bahan Organik pada
Media Pembenihan Ikan Lele Dumbo (Clarias Sp.) Sistem Resirkulasi
Tertutup. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 2 No. 2: 117
-Ariono, David. 1996. Bioremediasi Logam Berat di Lingkungan Perairan dengan
Bantuan Mikrobia. Biota. Vol. 1 (2)
-Asriani, Betty Sri laksmi, Sedamawati Yasni, dan Lawan Sudirman. 2007.
Mekanisme Antibakteri Metabolit L.b. plantrum kik dan Monoasilgliserol
Minyak Kelapa Terhadap Bakteri Patogen Pangan. Hasil Penelitian. Jurnal
Teknologi dan Indistri Pangan, Vol. XVIII, No. 2
-Atlas R. M. dan R. Bartha.1993. Microbial Ecology : Fundamental and
Applications. California : Benyamin/Cummings Publishing Co.Inc
Atlas, R. M. 1992. Petroleum Microbiology, In : Encyclopedia of Microbiology.
Vol 3. Academic press. Inc
-Awwalurizki, N. dan Surya RP. 2008. Hidrolisis Sukrosa Dengan Enzim Invertase
Untuk Produksi Etanol Menggunakan Zymomonas mobilis. Prosiding
skripsi. Surabaya: ITS

Anda mungkin juga menyukai