Anda di halaman 1dari 1

DISKUSI 6 ASAS MANAJEMEN 4

Pengawasan Kuantitas
Pengawasan Kuantitas adalah pengawasan yang ditujukan terhadap bahan-bahan mentah, produk atau
jasa serta dokumen-dokumen dari berbagai sumber dengan tujuan mendapatkan, mengolah dan
mendistribusikan barang-barang tersebut dengan cara terbaik dan sesuai dengan yang direncanakan.
Pengawasan ini mengikuti suatu aliran atau sistem tertentu, yaitu :
1) Input (perolehan bahan-bahan mentah dari berbagai sumber).
2) Proses (pengolahan terhadap input).
3) Output (hasil dari pengolahan tersebut, yang bisa disebut dengan produk).
Dimana output yang dihasilkan ini selanjutnya akan didistribusikan pada konsumen dan akan
menghasilkan umpan balik tertentu yang merupakan sumber informasi untuk mengadakan tindakan-
tindakan perbaikan.
Singkatnya pengawasan ini merupakan pengawasan terhadap keseluruhan sistem yaitu input-proses-
output yang dijalankan dengan cara mengevaluasi jalannya sistem tersebut, membandingkannya
dengan standar yang telah ditentukan, serta mengadakan perbaikan tertentu berdasarkan informasi
dari feedback tersebut.
Jadi terlihat bahwa pengawasan kuantitas ini mencakup lingkup yang luas, tetapi pengawasan ini
dibatasi oleh pengawasan terhadap pendistribusian output saja dengan alasan bahwa hal tersebut
merupakan penyebab utama timbulnya sistem keseluruhan dan merupakan kunci yang mengatur
jalannya sistem pengawasan kuantitas tersebut.

Pengawasan Kuantitas
Pengawasan Kuantitas adalah pengawasan yang berfungsi agar kualitas barang yang dihasilkan
memenuhi atau sesuai dengan fungsi barang tersebut, sesuai dengan harga barang dan jasa tersebut
dan berada pada tingkat yang dapat diandalkan. Jadi pengawasan kualitas bukan semata-mata
ditujukan untuk memperoleh mutu yang tinggi.
Ada dua macaram cara pengawasan terhadap kualtias yaitu :
1) Pengawasan secara inspeksi, yaitu pengawasan yang dilakukan dengan cara membandingkan
kualitas dari suaut produk tertentu dengan standar yang dipakai, melalui suatu test atau ujian secara
visual. Adapun orang yang berperan di dalam inspeksi ini adalah pekerja pabrik karena merekalah
yang mengerjakan suatu produk, dapat diterima tidaknya kualitas produk dipengaruhi oleh
kesungguhan pekerja dalam mengerjakan produk tersebut.
2) Pengawasan kualitas secara statistik, yaitu suatu pengukuran yang disebut dengan standar deviasi.
Dimana pada pengawasan secara inspeksi berdasarkan sampel mempunyai kemungkinan kesalahan
besar, dan untuk mengurangi resiko terjadinya kesalahan maka suatu pengawasan kualitas dapat
didasarkan pada teori-teori statistik dan metode probabilitas dengan metode ini keterandalah suatu
sampel dinyatakan dalam bentuk angka-angka dan dapat mengurangi terjadinya kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai