OLEH :
RIFKAH ARYANI
2010054
ANG. 2020
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Gambaran Epidemiologi Penyalahgunaan Obat Terlarang Tramadol di
Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat“ tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
pemenuhan tugas pada Mata Kuliah Epidemiologi oleh Bapak Baharuddin, S.K.M.,
M.Kes. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
masalah penyalahgunaan obat terlarang di kalangan para remaja di Indonesia.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
a) Tujuan Umum
b) Tujuan Khusus
BAB II PEMBAHASAN
A. Gambaran Epidemiologi Kejadian Penyakit
a) Host
b) Waktu Kejadian
c) Tempat/Lingkungan
B. Usaha Pencegahan Yang Dapat Dilakukan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran epidemiologi kejadian (Segitiga Epidemiologi) pada
kasus penyalahgunaan obat Tramadol di kalangan remaja di Kecamatan
Madapangga Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat?
2. Apa saja usaha pencegahan yang dilakukan untuk meminimalkan jumlah
kasus penyalahgunaan obat Tramadol di kalangan remaja di Kecamatan
Madapangga Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
a) Tujuan Umum
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah
pengetahuan dan wawasan saya beserta para pembaca terkait permasalahan
penyalahgunaan obat Tramadol di kalangan remaja di Kecamatan
Madapangga Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat.
b) Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran epidemiologi kejadian kasus penyalahgunaan obat
Tramadol di kalangan remaja di Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2. Mengetahui gambaran usaha pencegahan kasus penyalahgunaan obat
Tramadol di kalangan remaja di Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan cara mengantisipasi
penyalahgunaan obat terlarang Tramadol yaitu dengan melakukan beberapa
langkah di antaranya adalah memberikan nasehat, memberikan perhatian dan
lain sebagainya. Penyalahgunaan obat terlarang Tramadol ini dilakukan dalam
berbagai bentuk dan keadaan. Yang paling sering dan paling umum terjadi
adalah Tramadol digunakan untuk mabuk-mabukan dan menjadi obat penenang
dengan dikonsumsi melebihi batas dan tanpa resep dokter. Penyalahgunaan
obat terlarang Tramadol ini mengakibatkan remaja mengalami beberapa gejala
seperti mual-mual, sakit kepala, stres, kecanduan, depresi maupun kejang-
kejang.
B. Saran
Kasus penyalahgunaan obat terlarang Tramadol di Kabupaten Bima
khususnya di Kecamatan Madapangga Provinsi NTB semakin hari semakin
memprihatinkan. Pemerintah harus serius dalam mencegah dan lebih ketat
mengawal adanya obat terlarang yang disalahgunakan oleh remaja ini karena
dengan adanya obat yang dikonsumsi seperi Tramadol akan sangat
membahayakan kesehatan para remaja itu sendiri. Maka dari itu, saran pertama
untuk pemerintah maupun masyarakat yaitu dengan memberikan penyuluhan
tentang obat-obatan Tramadol dengan melakukan sosialisasi di sekolah maupun
di tengah-tengah masyarakat, memberikan penyuluhan tentang bahayanya
mengonsumsi obat Tramadol secara berlebihan, mengadakan kerja sama
dengan pihak keamanan maupun masyarakat setempat dalam mencegah
terjadinya penyalahgunaan obat Tramadol, serta partisipasi orang tua harus lebih
serius dalam membina anak-anaknya agar bisa terhindar dari pengaruh obat-
obatan terlarang seperti Tramadol.
DAFTAR PUSTAKA
Hurwitz, Stephan, 1986, Kriminologi, Disadur oleh: Ny. L. Moeljatno, Jakarta: Bina
Aksara.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Terjemahan Moeljatno.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Terjemahan R. Soebekti dan R. Tjitrosudibio
(Burgelijk Wetboek).
Kusumah, Mulyana W, 1982, Analisa Kriminologi tentang Kejahatan-kejahatan
Kekerasan, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Saherodji, Hari. 1980, Pokok-Pokok Kriminologi, Jakarta: Aksara Baru. Sarwono,
Sarlito W, Psikologi Remaja, 0p.Cit. hal. 280
Sudarsono, 1990, Kenakalan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta.
Sudarto, 1981, Kapita Selekta Hukum Pidana, Bandung: Alumni, hal.118 Susanto,
I.S, 2011, Kriminologi, Yogyakarta: Genta Publishing.
Taufik, Makaro, Suhasril, Moh. Zakky, 1993, Tindak Pidana Narkotika, Cetakan
Kedua, Bogor: Ghalia Indonesia.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Willis, Sofyan S, 2005,
Remaja & Masalahnya, Bandung: Alfabeta.
Akhmad, Sudrajat. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model
Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2008.
Alwi, Syafarudin. Manajemen Sumber Daya Manusia: Strategi Keunggulan
Kompetitf, Edisi Kedua. Yokyakarta: BPFE, 2008.
Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya
Media, 2008.
BNN, Pedoman Kerja Dan Petunjuk Teknis Pemberdayaan Alternatif Masyarakat
Desa Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012. Dasar Presiden Republik Indonesia, dan No. 29 Tahun 1990:
Tentang Pendidikan Menengah Presiden Republik Indonesia.