DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP TENAGA KERJA DAN ANGKA PEN

GANGGURAN

Oleh :
Falyansuri Arsi Syafarah
Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota
Email : falyansuriarsi@gmail.com

Abstrak

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia sedang mengalami pertumbuhan laju

ekonomi yang meyakinkan. Namun laju pertumbuhan ekonomi tersebut
sekarang harus mengalami hambatan terlebih dahulu. COVID-19 yang terjadi di
berbagai negara mengakibatkan terhambatnya laju pertumbuhan ekonomi.
Dalam hal ini pemerintah tidak tinggal diam, mulai dari memberikan banyak
himbauan-himbauan dan bantuan kepada masyarakat dalam mengatasi wabah C
ovid-19 ini agar berjalan efektif dan efisien. Perubahan – perubahan sosial pun
dilakukan untuk menekan angka korban COVID-19. Tidak hanya berdampak
pada kesehatan, perekonomian, tetapi juga pada Tenaga Kerja. Dengan adanya
aturan sistem dirumah aja yakni masyarakat Indonesia diharuskan untuk diam
dan bekerja dirumah masing-masing ini membuat para pekerja dan buruh pabrik
terpaksa diam dirumah,dikurangi gajinya, dan beberapa perusahaan melakukan
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) padahal masih produktif untuk bekerja.
Kurangnya lapangan kerja yang sudah menjadi permasalahan di Indonesia kini
dibebani pertambahan jumlah pengangguran yang diakibatkan oleh pandemi
tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji dampak pandemi COVID-19
terhadap perekonomian di Indonesia khususnya terhadap tenaga kerja dan
tingkat pengangguran.

Kata Kunci : COVID-19, Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah, Tenaga Kerja, Peng

angguran
I. PENDAHULUAN
Sejarah perjalanan umat manusia
tidak terlepas dari musibah. Entah itu
bencana alam, peperangan, kelaparan,
dan bahkan wabah penyakit yang
menelan banyak korban jiwa dan
kerugian-kerugian lainnya. Pada awal
tahun 2020 sudah banyak terjadi
bencana mulai dari banjir, bencana
alam seperti puting beliung, tanah
longsor, erupsi gunung, gelombang
pasang atau abrasi, kebakaran hutan
dan lahan (Karhutla) dan gempa
bumi. Dan pada Maret 2020
dikejutkan dengan wabah virus
corona (Covid-19) yang menginfeksi
hampir seluruh negara di dunia.
Dimana Covid-19 ini bermula dan
terdeteksi di negara Wuhan, China
pada Desember 2019 dan mulai
tersebar keberbagai penjuru dunia
termasuk Indonesia pada Maret 2020.
Jumlah kasus terus bertambah seiring
berjalannya waktu, hingga petugas
medis pun terkena infeksi virus
corona. Efek berbahaya virus korona
akan fatal apabila terjadi pada orang
lanjut usia, orang yang memiliki
penyakit tertentu, orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang lemah,
perokokm dan ibu hamil. Apabila
wabahnya mematikan, bahkan bisa
menaikan angka kematian dan
menurunkan populasi suatu bangsa.
Infrastruktur penunjang kesehatan
masyarakat atau healthcare juga
pastinya akan kewalahan karena
kurangnya sumber daya manusia
tenaga medis ataupun peralatan yang
menunjang. Di Indonesia terhitung
pada tanggal 20 April 2020, total
kasus positif corona telah mencapai
6.760 pasien. Pemerintah
menerbitkan PP Nomor 21 Tahun
2020 tentang kebijakan PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar)
banyak sekolah dan Universitas yang
diliburkan oleh pemerintah dengan
memberlakukan belajar dan bekerja
didalam rumah, membatasi kegiatan
keagamaan, pembatasan moda
transportasi, pembatasan kegiatan
ditempat umum dan meliburkan
tempat kerja dan kegiatan lainnya
khusus terkait aspek pertahanan
keamanan tersebut hanya berlaku
namun walaupun sudah adanya
kebijakan yang diberikan pemerintah
kepada masyarakat, penerapan PSBB
membuat tenaga kerja di Indonesia
hampir kehilangan pekerjaannya.
Karena pada situasi seperti ini usaha
diberbagai sektor ekonomi akan
menghadapi kerugian besar, yang
akan mengancam operasi dan
kesehatan para pekerja terutama
pada perusahaan-perusahaan kecil,
dalam hal ini jutaan pekerja rentan
kehilangan pekerjaan dan hal ini akan
memperbanyak angka pengangguran
di Indonesia.
II. PEMBAHASAN
A. Tenaga Kerja
Diagram di atas adalah beberapa hasil
survey tentang angka yang di PHK di
perusahaan. Bisa kita lihat banyak nya
pihak yang di PHK membuat
bertambahnya pengangguran di
indonesia dan berkurangnya tenaga
kerja di Indonesia.

Diagram diatas adalah beberapa hasil
survey tentang kekhawatiran mereka
akan pekerjaan di masa pandemi.
Bagi tenaga kerja mereka merasa
khawatir akan pemotongan gaji yang
mungkin tidak mereka ketahui akan
mendapatkan berapa persen dari gaji
pokok utama sedangkan mereka
memiliki kebutuhan yang perlu
dikeluarkan untuk keberlangsungan
hidup mereka baik dirinya sendiri dan
keluarga yang ditanggungnya. Karena
pendemi corona ini maka anggaran
negara akan banyak dipakai untuk
kepentingan bangsa dan masyarakat
Indonesia, sehingga bagi para pekerja
honorer merasa resah dan takut di
PHK karena tidak adanya anggaran.
Dan sebagian bekerja dirumah namun
tidak mendapatkan pendapatan
apapun sehingga merasa resah akan
keberlangsungan hidupnya pada masa
pendemi ini. Patut seorang pekerja
merasa resah akan kondisi ini karena
tidak semua perusahaan akan dapat
menampung dan membiayai para
pekerja jika kondisi perusahaan
mereka pun sedang mengalami
penurunan ekonomi. Keadaan
yang memprihatinkan ini akan
membuat kondisi ekonomi negara
terancam dan bonus demografi di
Indonesia akan kembali melemah,
karena banyak masyarakat Indonesia
terpaksa menganggur karena kejadian
ini dan sulit untuk kembali mencari
pekerjaan dikarenakan PSBB yang
diakibatkan oleh wabah virus corona
ini serta telah memaksa banyak
perusahaan untuk menutup usaha dan
menghentikan karyawannya. Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
3
mengatakan telah meminta para
pelaku usaha agar menjadikan PHK
menjadi opsi terakhir mereka. Para
pengusaha diminta untuk lebih dulu
mengurangi gaji pokok mereka dan
fasilitas bagi pekerja tingkat atas,
mengurangi jam kerja, menghapuskan
kerja lembur, mengurangi hari kerja,
dan merumahkan para pekerja secara
bergantian.
Tidak hanya itu dalam surat
edarannya No.M/3/HK.04/III/2020
secara ringkas meminta gubernur
daerah untuk memerintahkan para
pendiri usaha untuk melakukan 3 hal
pokok yakni,
Pertama, dengan mengantisipasi
penyebaran Covid-19, para pekerja
atau buruh melakukan perilaku hidup
bersih dan sehat serta program
keselamatan dan kesehatan kerja
(K3).
Kedua, membuat rencana kessiagaan
dalam menghadapi pendemi
viruscorona, dengan tujuan
mengurangi resiko penularan
ditempat kerja seerta menjaga
kelangsungan usaha.
Ketiga, mengambil langkah
penanganan risiko terhadap
viruscorona sesuai standar
penanganan kementrian kesehatan.
Dalam menyikapi virus corona
ini pemerintah memberikan
kebijakan berupa bantuan bagi 6
juta buruh korban PHK dengan
menggagarkan dana sebesar 10
triliun untuk dapat mengantisipasi
jika terjadi lonjakan
jumlahpengangguran akibat
banyaknya perusahaan yang sudah
melakukan pemutusan hubungan
kerja ditengah pendemi virus corona
ini. Program tersebut akan
direalisasikan dalam bentuk kartu
Pra-kerja. Kartu Pra-kerja sendiri
adalah program pengembangan
kompetensi berupa bantuan biaya
yang ditunjukan untuk pencari pengangguran, semakin tinggi pula
kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja angka kemiskinan di Indonesia.
yang membutuhkan peningkatan
kompetensi. Komite Cipta Kerja
dibentuk melalui Presiden Nomor. - Dampak Negatif Pengangguran
36 tahun 2020 tentang
pengembangan kompetensi kerja 1. Terganggunya Stabilitas
melalui program kartu Prakerja. Perekonomian. Pengangguran
Bagi para penerima kartu Pra-kerja struktural dan atau kronis akan
akan mendapatkan bantuan uang mengganggu stabilitas perekonomian
sebesar Rp. 3.550.000 untuk biaya dilihat dari sisi permintaan dan
pelatihan dan isentif. Dimana penawaran agregat
pembagiannya yakni untuk biaya
insentif pelatihan sebesar Rp. 2. Terganggunya Stabilitas Sosial
600.000/bulan (selama 4 bulan) Politik. Dampak sosial dari
dan insentif survei keberkerjaan pengangguran sudah jauh lebih besar
sebesar Rp. 50.000/survei (akan dari masa-masa sebelumnya.
ada 3 survei) dan setiap pemegang Pengangguran yang tinggi akan
kartu pra-kerja akan meneriman meningkatkan angka kriminalitas,
sekali bantuan untuk seumur hidup. baik berupa kejahatan pencurian,
perampokan, penyalahgunaan obat-
obatan terlarang maupun kegiatan-
kegiatan ekonomi ilegal lainnya.
B. PENGANGGURAN
3. Melambatnya laju perkembangan
ekonomi Indonesia dan meningkatnya
Angka Pengangguran di Indonesia angka kemiskinan
(dalam Persen)
Apabila kondisi seperti ini terus
9
8 berlanjut, jumlah pengangguran di
7 Indonesia bisa lebih tinggi dari yang
6 diprediksikan dan akan
5
4 memperburuk kondisi perekonomian
3 di Indonesia. Menurut saya langkah
2 yang dapat dilakukan untuk menekan
1
0 peningkatan pengangguran karena
2015 2016 2017 2018 2019 2020 Covid-19 antara lain :
1. Memberikan subsidi untuk bahan
Angka Pengangguran pokok dan memotong anggran yang
kurang relevan dengan situasi saat ini
Dapat dilihat melalui grafik
tersebut,pada tahun 2020 terdapat 2. Menjadi pengajar online, karena
peningkatan signifikan pada angka banyaknya sekolah dan Universitas
pengangguran di Indonesia. Kenaikan yang terpaksa harus diliburkan dan
tersebut muncul setelah munculnya diganti dengan kelas online dapat kita
virus Covid-19 di Indonesia, manfaatkan menjadi pengajar online,
mengingat angka kemiskinan sesuai dengan kemampuan yang kita
dipengaruhi oleh tingkat miliki

4
3. Memberi subsidi kepada usaha
mikro supaya usaha masyarakat dapat
bertahan hidup dalam kondisi
pandemi
4. Memberi subsidi untuk kebutuhan
pokok yang sumberdayanya di
monopli oleh negara seperti air,
listrik, gas dan lain lain
5. Berjualan online shop
III. KESIMPULAN
Dampak Covid-19 terhadap Tenaga
Kerja dan Pengangguran sangat
berpengaruh ke perekonomian di
Indonesia. Gangguan ekonomi yang
besar dan masif ini yang diakibatkan
Covid-19 telah mempengaruhi tenaga
kerja dunia sebesar 3,3 miliar, soal
gaji yang terlambat dan pemotongan
gaji, yang mungkin saja bulan
berikutnya tidak mendapatkan
penghasilan yang semestinya
dikarenakan keuntungan kantor yang
sudah tidak stabil dan terus menurun,
sedangkan masih banyaknya
kebutuhan yang perlu dikeluarkan
untuk keberlangsungan hidup mereka
baik dirinya sendiri dan keluarga yang
ditanggungnya. Dan yang diakibatkan
Covid-19 ini meningkatkan adanya
pengangguran yang akan
berpengaruh juga kepada tingkat
kemiskinan di Indonesia
Maka dari itu masyarakat harus
menemukan solusi ditengah Pandemi
seperti ini seperti menjadi Guru Kelas
online,Membuka online shop dan
banyak lagi yang tidak melibatkan
pertemuan langsung . Semakin
produktif dan kreatif yang kita
lakukan dimasa pandemi ini, maka
semakin besar jumlah tabungan
penduduk produktif sehingga dapat
memacu investasi dan pertumbuhan
ekonomi agar tetap stabil dan
semakin sedikit pula pengangguran
dan bagi para pekerja semakin sedikit
anggota rumah tangga yang
ditanggung. Sehingga dapat
menciptakan kelebihan pendapatan
yang dapat disimpan sebagai
tabungan.
IV. DAFTAR PUSTAKA
(t.thn.). Diambil kembali dari
fk.unair.ac.id:
https://fk.unair.ac.id/mengenal-apa
itu-virus-corona/
(t.thn.). Diambil kembali dari
Prakerja.go.id:
https://www.prakerja.go.id/tentang
Kami
Brataa, J. (2020, Februari 12). Diambil
kembali dari Beritajatim.com:
https://beritajatim.com/peristiwa/40
0-bencana-terjadi-sepanjang-tahun-
2020/
Cahyadi, R. K. (2020, Maret 24).
Diambil
kembali dari gadjia.com:
https://www.gadjian.com/blog/2020
/
03/24/5-langkah-perusahaan
lindungi-karyawan-dari-wabah
corona/
Elen, T. (2020, April 21). Diambil
kembali dari news.detik.com:
https://news.detik.com/kolom/d-
4985239/kartu-pra-kerja-solusi
korban-phk-di-masa-corona
-besar-besaran-dan-sepiny
Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19. (2020). Situasi
COVID-19 di Indonesia.
Diunduh dari: covid19.go.id