Anda di halaman 1dari 11

1.

Dasar hukum yang mengatur syarat penerapan sistem proteksi kebakaran di tempat kerja
diwilayah kekuasaan hukum R.I. adalah
a. Peraturan Bangunan Indonesia.
b. Undang-undang No. 1 Th 1970
c. Undang-undang Jasa Konstruksi
d. KEP-186/MEN/1999 TENTANG UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI
TEMPAT KERJA

2. Undang undang yang mengatur tentang ketenagalistrikan adalah


a. Undang undang No. 20 Th. 2002
b. Undang undang No 1 Th. 1970
c. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia Th 1987
d. UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

3. Peraturan keselamatan kerja listrik


a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/Men/1978
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.02/Men/1989
c. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep.75/Men/2002
d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 12 Tahun 2015
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Listrik di Tempat Kerja

4. Setiap instalasi atau pesawat yang digunakan di tempat kerja diharuskan memiliki izin
pemakaian, hal tersebut bertujuan :
a. agar efektif, efisien dan aman dalam pemakaiannya
b. memenuhi peraturan perundangan
c. memperpanjang masa umur pesawat
d. Jawaban a, b dan c benar

5. P2K3 yang dibentuk di suatu perusahaan terdiri dari unsur :


a. Bipartite
b. Tripartite
c. Organisasi pekerja
d. Organisasi independent

6. P2K3 adalah :
a. Komitte K3 yang bersifat tetap
b. Komitte K3 yang bersifat temporer bila terjadi kecelakaan kerja
c. Organisasi struktural dalam perusahaan
d. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) merupakan badan
pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan
pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif
dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja

7. Job Safety Analisis bertujuan untuk :


a. Menganalisis potensi bahaya proses pekerjaan;
b. Menganalisis potensi bahaya cara kerja karyawan
c. Menganalisis kinerja pelaksanaan K3
d. Menganalisis penerapan SMK3
8. Job Safety Observation bertujuan untuk:
a. Menganalisis potensi bahaya proses pekerjaan;
b. Menganalisis potensi bahaya cara kerja karyawan
c. Menganalisis kinerja pelaksanaan K3
d. Menganalisis penerapan SMK3

9. Analisa kecelakaan bertujuan untuk:


a. Menemukan sumber penyebab kecelakaan;
b. Menentukan rekomendasi syarat K3;
c. Mengolah data kecelakaan untuk menentukan kebikakan K3
d. Jawaban a, b dan c semuanya benar

10. Safety audit bertujuan untuk:


a. menilai kelaikan semua peralatan dan mesin-mesin yang berbahaya
b. menganalisis potensi bahaya proses pekerjaan dan cara kerja karyawan
c. mengukur kinerja penerapan SMK3
d. meneliti kejadian kecelakaan kerja

11. Penerapan SMK3 di tempat kerja bersifat


a. Wajib bagi setiap perusahaan
b. Suka rela bagi perusahaan yang berorientasi export
c. Wajib bagi perusahaan besar dan beresiko bahaya tinggi

12. Manajemen K3 merupakan integral dari manajemen perusahaan adalah mutlak diperlukan
untuk penanganan masalah K3.
a. Dari awal perencanaan sampai pengoperasian perusahaan.
b. Pada pelaksanaan proses produksi.
c. Sejak dibentuk P2K3.

13. Undang undang yang mengatur masalah ketenagalistrikan adalah :


a. Undang undang No 1 Tahun 1970
b. Undang undang No 20 Tahun 2002
c. SNI 04-0225-2000 tentang PUIL 2000

14. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000,dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja
No Transmigrasi Kep.75/Men/2003 diberlakukan secara :
a. wajib
b. sukarela
e. wajib, khusus bagi jaringan instalasi listrik swasta

15. Ruang lingkup obyek pengawasan keselamatan kerja menurut undang-undang keselamatan
kerja ialah :
a. Perusahaan swasta
b. Tempat kerja
c. Perusahaan negara
d. Tempat usaha

16. Batasan pengertian kecelakaan kerja adalah setiap insiden yang berakibat:
a. Adanya korban yang cidera luka-luka atau meninggal dunia
b. Adanya kerusakan peralatan dan nyaris terjadi koban manusia
c. Terganggunya proses pekerjaan walaupun tidak terjadi korban yang cidera maupun
kerusakan peralatan.
d. Jawaban a, b dan c benar

17. Sumber bahaya yang termasuk dalam lingkungan kerja adalah :


a. Peralatan/Instalasi/mesin
b. Cara penanganan bahan yang salah
c. Tempat kerja yang bising, kotor dsb.
f. Jawaban a, b dan c benar

18. Pengertian bahan mudah terbakar menurut Peraturan K3 yang berlaku adalah :
a. Setiap bahan cair yang memiliki suhu penguapan kurang dari 55 derajat C.
b. Semua jenis gas
c. Semua jenis bahan yang mudah terbakar pada umumnya, cairan dan gas yang
mempunyai flash point sama dengan atau kurang dari 55 derajat C.
d. produk minyak bumi dan turunan kimianya yang mempunyai titik nyala kurang
dari 55 derajat C.

19. Prinsip teknik pencegahan kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar dilakukan
dengan cara antara lain :
a. penyediaan alat pemadam api secara lengkap
b. pengendalian akumulasi uap flammable diudara
c. latihan pemadaman kebakaran
d. jawaban a, b dan c semuanya salah

20. Bahan yang digolongkan dapat meledak adalah


a. jenis bahan oksidator
b. jenis ramuan bahan flammable dan bahan oksidator
c. jenis bahan kimia tertentu yang berdiri sendiri dapat meledak tanpa adanya
oksigen dari luar (udara)
d. jawaban a, b dan c semuanya benar

21. Boiling Liquid Expanding Vapour Explosion dapat terjadi :


a. Pada gudang amunisi militer
b. Pada timbunan serbuk batu bara
c. Tangki penimbunan gas cair flammable
d. Jawaban a, b dan c semuanya benar

22 Tanki tempat penimbunan bahan mudah terbakar dalam jumlah yang melampaui Nilai
ambang kuantiatas potensi bahaya besar salah satu pertimbangan pertama adalah:
a. Konstruksi memenuhi syarat menahan tekanan
b. Penyediaan sistem proteksi kebakaran yang handal
c. Lokasi geografis dan lingkungan masyarakat disekitarnya
d. Tersedianya jalan penghubung

23 Listrik mengandung potensi bahaya antara lain :


a. Kecelakaan
b. kebakaran
c. tegangan dan arus listrik

24 Bahaya listrik sentuhan tidak langsung adalah bahaya:


a. Tersentuh tidak sengaja pada hantaran listrik yang bertegangan
b. Tersentuh pada penghantar telanjang yang bertegangan
c. Tersentuh bagian konduktor peralatan listrik yang normalnya tidak
bertegangan

25 Bahaya sentuhan langsung dapat dicegah melalui :


a. Sistem isolasi pengaman
b. Sistem penghantar pengaman
c. sistem pembumian pengaman

26. Sistem pengaman listrik terhadap hubung singkat dan untuk mencegah terjadinya
kebakaran adalah:
a. Pembumian instalasi listrik pada setiap panel listrik
b. Pemasangan pembatas arus pada setiap sirkit pembebanan listrik
c. Pemasangan isolasi lantai kerja ditempat terdapat gas yang mudah terbakar

27. Nilai resistans isolasi kabel penghantar listrik untuk ruang normal sekurang-kurangnya:
a. 1000 ohm per volt
b. 500 ohm per volt
c. 1500 ohm per volt

28. Proses akumulasi listrik statis dapat terjadi karena :


a. Sambaran petir
b. Penimbunan bahan yang tersekap
c. Pengaruh mekanis terhadap bahan non konduktor

29. Masalah listrik yang memungkinkan menjadi penyebab kebakaran adalah :


a. Pemakaian kotak kontak kombinasi seluruhnya dibebani,
b. Pemakaian penghantar listrik dari bahan aluminium;
c. Pemakaian beban melebihi KHA penghanyar

30. Jenis pengaman hubung singkat pada sirkit motor pompa hydrant atau sprinkler adalah:
a. Earth Leaks Circuit Breaker (ELCB) yang sangat peka terhadap arus kebumi
b. Circuit Breaker (CB) dengan arus jatuh minimal 600 %
c. Thermal Protection yang peka terhadap panas untuk melindungi motor agar tidak
terbakar.

31. Suatu keadaan pada instalasi listrik yang dinyatakan “berbahaya” (danger) contohnya
adalah:
a. Beban lebih
b. Kebakaran
c. Sentuhan langsung

32. Tingkat kehandalan instalasi listrik ditentukan oleh :


a. besarnya nilai tahanan isolasi
b. perencanaan sesuai dengan PUIL
c. pemasangan sesuai gambar rencana

33. Sebelum melakukan pengkuran tahanan isolasi harus dilakukan :


a. semua peralatan listrik yang dipasang parallel harus dilepas.
b. volt meter dipasang.
c. Saklar lampu dimasukkan

34. Sambungan ukur pada instalasi penyalur petir digunakan untuk:


a. memudahkan perbaikan elektroda.
b. pemasangan arrester.
c. melakukan pengukuran tahanan pembumian.

35. Persyaratan resistans sebaran elektroda pembumian instalasi penyalur petir:


a. Maksimum 5 ohm.
b. Minimum 5 ohm.
c. Lebih dari 10 ohm.

36. Alat ukur resistans isolasi kabel listrik adalah :


a. Mega Ohm Meter
b. Multi meter
c. Volt meter

37. Alat untuk mengukur tahanan sebaran elektroda pembumian listrik maupun instalasi penyalur
petir adalah
a. Mega Ohm Meter
b. Insulation tester
c. Earth resistans meter

38. Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989 disebutkan “Pengaruh kilat”. yang
artinya adalah
a. karakteristik kekuatan petir
b. jumlah hari terjadi petir dalam setahun
c. a dan b tidak benar

39. Untuk mencegah kerusakan atau gangguan pada peralatan elektronik akibat fluktuasi tegangan
yang disebabkan adanya arus sambaran petir, maka sistem pembumian instalasi penyalur
petir dan pembumian instalasi listrik:
a. Harus digabung menjadi satu
b. Tidak digabung
c. Dapat digabung dengan dengan syarat konsisten semua bagian konduktif dibonding
dan diproteksi menggunakan arrester pada setiap line.

40. Instalasi penangkal petir Radioactive, saat ini telah tidak diijinkan untuk dipasang di
Indonesia, dengan alasan
a. Bahaya radiasi
b. Diragukan kehandalannya
c. Keduanya a dan b salah
41. Instalasi penyalur petir harus dilengkapi dengan pembumian sekurang-kurangnya:
a. 1 (satu) buah
b. 3 (tiga) buah
c. 2 (dua) buah

42. Sudut perlindungan setiaap penerima petir adalahh :


a. 90 
b. 112 
c. 120 

43. Salah satu syarat pembumian instalasi penyalur petir adalah :


a. Kedalaman lebih dari 5 meter
b. Nilai resistan pembumian maksimum 5 ohm
c. Nilai resistan pembumian minimum 5 ohm
d. Jawaban a, b dan c benar

44. Untuk menjamin kehandalan suplai daya listik pada peralatan pengaman gedung seperti pompa
pemadam kebakaran, maka persyaratan instalasi listriknya harus memenuhi syarat a.l.
a. Sirkit listrik harus ditarik dari panel utama pada sisi masuk
b. Sirkit listrik harus ditarik dari panel utama pada sisi keluar
c. Pengaman sirkit harus menggunakan ELCB dan themal overload
d. Jawaban a, b dan c benar

45. Konsep perencanaan water spray system untuk proteksi pada tangki LPG adalah :
a. kepala springkler akan otomatik pecah dan memancarkan air apabila mencapai suhu
tertentu sehingga pecah
b. kepala springkler akan otomatik memancarkan air mendingikan dinding tangki
walaupun tidak terjadi kebakaran disekitar daerah tangki
c. Jawaban a, dan b semuanya salah

46. Selaku penanggung jawab umum dalam keadaan darurat bahaya kebakaran adalah :
a. pejabat kepala personalia
b. pejabat kepala keamanan
c. pejabat kepala bagian safety
d. pejabat manajer pabrik/gedung

47. Setiap tangki penimbunan bahan mudah terbakar dilengkapi sistem pengaman yang
disebut sistem “bonding”adalah:
a. memasang elektroda pembumian yang dihubungkan pada badan tangki
b. menghubungkan antara tangki ke tangki dengan bahan konduktor
c. memasang instalasi proteksi petir dengan pembumian yang baik
d. jawaban a, b dan c semuanya salah
48. Bila terjadi kebocoran pada pipa saluran cairan atau gas yang mudah terbakar bahan yang,
dimana harus dilakukan pengelasan, prosedur pada saat dilakukan pengelasan adalah :
a. menutup valve agar tidak ada aliran
b. mengosongkan cairan dan gas dengan divakum
c. aliran cairan atau gas tetap mengalir dengan tekanan rendah sedikit diatas tekanan
atmosfir
d. jawaban a, b dan c semuanya salah

49. Bahaya yang mungkin terjadi pada ruangan komputer yang diproteksi instalasi pemadam
"Halon Total Flooding System" adalah :
a. Bahaya sentuhan listrik
b. Kebocoran gas
c. Discharge karena fault alarm

50 Pompa hydrant atau pompa springkler yang harus set start dan stop otomatik adalah :
a. Pompa jockey,
b. Pompa utama
c. Pompa cadangan.

51. Indikator alarm kebakaran di Ruang Genset yang tepat adalah :


a. sirene
b. Bell
c. Visible alarm

52. Untuk memberikan jaminan keamanan pada jalur/shaft tangga darurat dari gas dan asap
diperlukan perlengkapan
a. Sistem penyedot asap
b. Sistem tekanan udara
c. Semuanya benar

53. Interconeksi Indikator pompa hydrant/sprinkler adalah berfungsi untuk :


a. Mendeteksi motor pompa jalan
b. Mendeteksi status suplai daya listrik motor pompa terputus
c. Mendeteksi status motor pompa jalan tidak ada aliran air atau flow switch tidak
berfungsi)
d. Mendeteksi motor pompa cadangan jalan

54. Dokumen pengawasan K3 terhadap instalasi listrik berupa :


a. Surat ijin penyambungan listrik dari PLN;
b. Berkas pemeriksaan dan pengujian oleh instalatir
c. Berita Acara pemeriksaan dan pengujian oleh pegawai pengawas K3
d. Berkas Pengesahan pemakaian instalasi listrik
55. Dokumen pengawasan K3 terhadap sistem proteksi kebakaran berupa :
a. Surat ijin penggunaan sistem proteksi kebakaran;
b. Berkas pemeriksaan dan pengujian oleh instalatir
c. Berita Acara pemeriksaan dan pengujian oleh pegawai pengawas K3
d. Berkas Pengesahan pemakaian sistem proteksi kebakaran
56. Pengertian phase out penggunaan media pemadam kebakaran jenis halon adalah :
a. Surat ijin penggunaan sistem proteksi kebakaran tidak berlaku ;
b. Batas akhir penggunaan media jenis halon
c. Batas produksi dan pemasangan instalasi pemadam kebakaran jenis halon
d. Penerapan mekanisme pemantauan keberadaan halon yang harus dilaksanakan penuh
oleh negara yang meratifikasi konvensi penghapusan halon

57. Pengertian unit lebar exit adalah


a. Jumlah pintu darurat yang harus disediakan sesuai jumlah penghuni
b. Satuan lebar yang diperhitungkan untuk dilalui satu baris orang
c. Standar ukuran pintu darurat
d. a, b, c tidak ada yang benar

58. Panjang jarak tempuh yang diperhitungkan dalam perencanaan sarana evakuasi kebakarann
adalah :
a. Jarak antara pintu masuk utama dan darurat .
b. Jarak terjauh yang harus dilalui dari dalam ruangan untuk mencapai pintu keluar
darurat
c. Jarak yang harus ditempuh dari daerah bahaya sampai ketempat aman untuk
berkumpul setelah evakuasi
d. a, b, c tidak ada yang benar

1. Jelaskan penertian penanggulangan kebakaran ?

Penanggulangan Kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka


memadamkan kebakaran.
2. Apa beda rescue dan evakuasi ?

Rescue adalah tindakan penyelamatan sedangkan evakuasi adalah tindakan


memindahkan korban dari tempat berbahaya ke tempat yang aman

3. Sebutkan landasan hukum pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran ?

4. Sebutkan penggolongan kebakaran ?

Kebakaran Kelas A
Kebakaran Kelas A merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-
logam seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk
memadamkan kebakaran Kelas A adalah APAR jenis Cairan (Water), APAR jenis Busa (Foam) dan
APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).

Kebakaran Kelas B
Kebakaran Kelas B merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang
mudah terbakar seperti Minyak (Bensin, Solar, Oli), Alkohol, Cat, Solvent, Methanol dan lain
sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas B adalah  APAR jenis
Karbon Diokside (CO2), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).

Kebakaran Kelas C
Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh Instalasi Listrik yang
bertegangan. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas C adalah APAR jenis
Karbon Diokside (CO2) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).

Kebakaran Kelas D
Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan logam yang
mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium, lithium dan potassium. Kebakaran Jenis
ini perlu APAR khusus dalam memadamkannya.

Kebakaran Kelas K
Kebakaran Kelas K merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh minyak masak (minyak
sayur, minyak hewan) ataupun lemak yang biasanya dipergunakan dalam dapur masak. Jenis
APAR yang cocok untuk memadamkan Kebakaran Kelas K adalah  APAR jenis Busa (Foam) dan
APAR jenis Karbon Diokside (CO2).

5. Apa yang menjadi pertimbangan di dalam memilih jenis detektor ?

sesuai dengan lingkungan di mana alatnya berada

6. Sebutkan Peralatan yang ada pada panil kontrol ?


7. Sebutkan syarat-syarat pemasangan APAR ?
- Tempatkan APAR di tempat yang mudah diakses dan tidak terhalang oleh
bendabenda lain.
- Pasang APAR pada dinding, minimal 15 cm dari atas lantai atau idealnya 125 cm dari
atas lantai.
- Lengkapi dengan tanda APAR yang dapat dipasang tepat di atas APAR.
- Jarak pemasangan APAR satu dengan lainnya adalah 15 meter atau dapat disesuaikan
dengan saran yang diberikan oleh ahli K3.

8. Sebutkan apa saja yang harus ada pada kelompok alarm ?

relai, lampu, saklar, hantaran dan detektor sehubungan dengan perlindungan satu area

9. Sebutkan syarat-syarat yang perlu dlakukan dalam pengujian APAR jenis C02 ?

a. percobaan tekan pertama satu setengah kali tekanan kerja;

b. percobaan tekan ulang satu setengah kali tekanan kerja;

c. jarak tidak boleh dari 10 tahun dan untuk percobaan kedua tidak lebih dari 10 tahun
dan untuk percobaan tekan selanjutnya tidak boleh lebih dari 5 tahun.

10. Kewajiban mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja meliputi
apa saja, sebutkan !
- Pengendalian setiap bentuk energi;
- Penyediaan sarana deteksi, alarm, memadamkan kebakaran dan sarana
evakuasi;
- Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
- Pembentukan unit penanggulanan kebakaran di tempat kerja
- Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala;
- Memilki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi
tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga
kerja dan atau tempat yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.

11. Sebut klasifikasi tingkat potensi bahaya kebakaran sesuai dengan Kepmenaker
186/Men/1999 !
a. klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran ringan;

b. klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran sedang I

c. klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran sedang II

d. klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran sedang III dan;

e. klasifikasi tingkat resiko bahaya kebakaran berat.

12. Sebutkan tugas dan kewenangan dari koordinator unit penanggulangan kebakaran !

a. Memimpin penanggulangan kebakaran sebelum mendapat bantuan dari instansi yang


berwenang;

b. Menyusun progarm kerja dan kegiatan tentang cara penanggulangan kebakaran;

c. Mengusulkan anggaran, sarana dan fasilitas penanggulangan kebakaran kepada


pengurus.

13. Apa yang dimaksud dengan proteksi kebkaran pasif ?

sistem proteksi kebakaran pasif merupakan sistem proteksi kebakaran yang


terbentuk atau terbangun melalui pengaturan penggunaan bahan dan komponen struktur
bangunan, kompartemenisasi atau pemisahan bangunan berdasarkan tingkat ketahanan
terhadap api, serta perlindungan terhadap bukaan

14. Apa yang dimaksud dengan proteksi kebakaran aktif ?

proteksi kebakaran aktif adalah sistem proteksi kebakaran yang secara lengkap


terdiri atas sistem pendeteksian kebakaran baik manual ataupun otomatis

Anda mungkin juga menyukai