Anda di halaman 1dari 30

“METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN”

DESIGN AND BUILD PEKERJAAN PENYIAPAN


INFRASTRUKTUR DASAR DAN FASILITAS
UMUM PENUNJANG PARIWISATA DI
PELABUHAN BENOA (PEKERJAAN JALAN,
SALURAN, PEDESTRIAN DAN
LANSEKAP)
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), Jl. Tanjung Perak Timur Nomor 610, Surabaya
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 2 of 47
0

PEKERJAAN JALAN

Gambar – Layout Pekerjaan Jalan

Pekerjaan jalan pada proyek ini di bagi menjadi:

• Pekerjaan Jalan Suspended


• Pekerjaan Jalan Selain Suspended
• Pekerjaan Ponds
1. PEKERJAAN JALAN SUSPENDED

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 20 of 47
0

2. PEKERJAAN JALAN SELAIN SUSPENDED


Pekerjaan Jalan Selain Suspended terdiri dari:
• Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat
• Lapis Pondasi bawah Beton Kurus
• Perkerasan Beton Semen
• Lapis Pengikat - Aspal Cair / Emulsi
• Lapis Perekat - Aspal Cair / Emulsi
• Aspal HotMix

2.1. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat

Gambar – Detail Pekerjaan Lapis Pondasi

Urutan Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat:


1. Survei Quarry dan Sampling Material
Melaksanakan survei lapangan guna mendapatkan lokasi quarry material lapis
pondasi agregat yang akan digunakan, misalnya dari bukit berbatu atau sungai

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 21 of 47
0

berbatu. Melaksanakan pengambilan contoh material (sampling) pada


beberapa titik untuk di tes di laboratorium. Jenis tes yang dilaksanakan meliputi
dan tidak terbatas pada :
a. Batas Cair dengan Alat Casagrande (SNI 03-1967-1990)
b. Pengunjian Batas Plastis (SNI 03-1966-1990)
c. Keausan Agregat dengan Mesin LA (SNI 03-1966-1990)
d. Kepadatan Berat Untuk Tanah (SNI 03-1743 1989)
e. Gumpalan Lempung dan Butir-Butir Mudah Pecah dalam Agregat
(SK SNI M –01-1994-03)
f. Kepadatan Lapangan dg Konus Pasir (SNI 03-2827-1992)
g. Kepadatan Berat Untuk Tanah (SNI 03-1743-1989)
h. Pengujian CBR Laboratorium (SNI 03-1744-1989)

Selanjutnya dilakukan pembuatan Job Mix Formula, sehingga didapat


komposisi material yang akan dipergunakan. Berikutnya juga dilakukan Trial
Compaction, guna mengatahui berapa jumlah lintasan masing-masing alat yang
akan digunakan, untuk mendapatkan nilai kepadatan sesuai dengan Spesifikasi.

Gambar – Gradasi Lapis Pondasi Agregat

Gambar – Sifat Lapis Pondasi Agregat


2. Staking Out
Staking out di lapangan untuk menentukan :

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 22 of 47
0

a. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat).


b. Patok Centre Line.
c. Patok Batas Lapis pondasi agregat.

Penyiapan Tempat Kerja


a. Pengendalian lalu lintas sesuai ketentuan agar kegiatan tidak terganggu.
b. Pembuatan patok sebagai tanda ketinggian atau elevasi sesuai gambar
rencana.
c. Bilamana lapis pondasi agregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu
jalan lama, semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan
diperbaiki terlebih dahulu sampai mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.

3. Pemeriksaan Kadar Air (Water Content).


Pemeriksaan kadar air material Agregat dilaksanakan dengan dengan
ketentuan :
a. Apabila kadar air material berada dalam batas toleransi yang disyaratkan
(biasanya diukur dari kadar air optimum) material dapat langsung dihampar
dan dipadatkan.
b. Apabila kadar air melebihi batas toleransi yang diijinkan, material
dikeringkan terlebih dulu dengan cara dihampar (diangin-anginkan) sampai
kadar air mencapai toleransi tersebut.
c. Apabila kadar air material lebih kecil dari batas toleransi yang diijinkan,
material dihampar dan disiram dengan air untuk menaikkan kadar air.

4. Penghamparan Material.
Penghamparan material dilaksanakan dengan menggunakan Motor Grader.
Pada penghamparan material ini yang perlu diperhatikan adalah :
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan.
b. Pengaturan jarak bongkar material agar didapatkan ketebalan yang rata,
karena akan terjadi segregasi material bila terlalu banyak pengaturan untuk
penambahan atau pengurangan sesuai tebal rencana.
c. Bila penghamparan agregat dilakukan lebih dari satu lapis, maka dibuat
ketebalan yang sama. Tetapi ketebalan ideal dalam penghamparan adalah
sebesar dua kali ukuran maksimum agregat.
Bila terjadi segregasi, maka lakukan segera perbaikan dengan menambah
atau mengganti dengan material yang baru.

5. Pemadatan.

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 23 of 47
0

Pemadatan (compaction) dilaksanakan dengan menggunakan Vibro


Roller/Smooth Drum dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah. Setelah
pemadatan satu pas selesai, alat pemadat dipindahkan ke sebelahnya dengan
overlapping 1/8 lebar drum dan seterusnya hingga mencakup seluruh area
pemadatan. Langkah tersebut diulang kembali hingga jumlah passing
pemadatan tiap lintasan mencapai jumlah passing tertentu (Sesuai hasil Trial).
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah:
a. Lapis pondasi agregat paling atas yang diselesaikan setiap section
pemadatan harus dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemiringan
sesuai spesifikasi. Hal ini dimaksudkan agar air hujan cepat terbuang keluar
area timbunan biasa dan tidak meninggalkan genangan yang dapat
mengganggu pekerjaan pada lapis diatasnya.
b. Apabila kadar air material kurang maka ditambahkan air dengan cara
menyemprotkan air dari truck tangki air. Banyaknya air yang disemprotkan
harus diperhitungkan agar tidak kelebihan. Kurangnya kadar air biasanya
dikarenakan kadar air dari quarry kurang atau penguapan.
c. Patok referensi elevasi lapis pondasi agregate, centre line, batas-batas lapis
pondasi agregate dan patok kemiringan agar dibuat dengan jelas, diupdate
sesuai dengan elevasi lapis pondasi agregate yang telah diselesaikan dan
dijaga keberadaannya untuk memudahkan pemeriksaan dan pengontrolan
pekerjaan.
d. Untuk lokasi lapis pondasi agregate yang tidak dapat dijangkau dengan Vibro
Roller/Smooth drum, digunakan Baby Roller atau Stamper disesuaikan
dengan kondisi lapangan, misalnya pada pertemuan timbunan dengan
struktur jembatan, box culvert, dan lain-lain.

Pada lokasi lapis pondasi agregate harus dibuatkan temporary drain


sedemikian rupa sehingga setiap terjadi hujan saluran tersebut dapat
menapung air dan berfungsi dengan baik sehingga tidak mengakibatkan
genangan atau kelongsoran yang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan.

6. Pengujian.
Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan dilaksanakan untuk
mengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi pekerjaan.
Pengujian yang dilakukan meliputi;
a. Pengujian kadar air agregat untuk kontrol penghamparan.
b. Pengujian indeks plastisitas.
c. Pengujian gradasi.
d. Pengujian Kepadatan Kering Maksimum.
e. Pengujian Kepadatan Lapangan dengan alat Konus Pasir.

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 24 of 47
0

Pengiriman dan Penghamparan Material

Penghamparan dan pemadatan

Gambar - Penghamparan dan Pemadatan Agregat

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 25 of 47
0

2.2. Lapis Pondasi bawah Beton Kurus

Gambar – Detail Pekerjaan Lapis Pondasi bawah Beton Kurus

Urutan Pekerjaan:
➢ Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda
lain yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)
harus sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat
pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan
dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang
diperlukan selama pengecora, pemadatan dan perawatan, dan acuan dibuat
sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton. Segera sebelum
beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak disisi
dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan material
yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan Concrete Mixer
dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam acuan.
➢ Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
Untuk pemadatan campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan
penggunaan mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan
menggunkan alat bantu akan merapihkan pengecoran setelah pengecoran
dilaksanakan.

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 26 of 47
0

➢ Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur
yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang
ditopang oleh perancah dibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur,
tidak dibongkar hingga pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari
kekuatan rancangan beton telah dicapai.

Gambar - Lapis Pondasi bawah Beton Kurus

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 27 of 47
0

2.3. Perkerasan Beton Semen

Gambar – Detail Pekerjaan Perkerasan Beton Semen

Urutan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen:


• Instal Bekisting
Setelah dilakukan pengukuran oleh tim surveyor di lokasi Pekerjaan Jalan
utama dengan waterpass.
• Instal plastik,profil kayu,dowel
Lembaran plastik dihamparkan diatas lean concrete sebagai alas beton.
Dowel terbuat dari besi yang ditutup PVC agar beton bisa bergerak (tidak
terikat tulangan). Besi polos ф25mm dipasang memanjang & besi ulir
ф19mm dipasang melintang.
• Hauling & Pouring Beton
Beton dituangkan perlahan-lahan menggunakan Truck Mixer sesuai
ketebalan yang direncanakan. Perhatikan cuaca & suhu karena beton yang
digunakan slum-nya sangat rendah (±5 cm). Untuk menghindari retak
rambut, sebaiknya dilakukan saat malam hari (terutama untuk daerah
panas).
• Spreading
Beton fs’45 diratakan keseluruh lebar jalan menggunakan spreader.

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 28 of 47
0

• Vibrating
Vibrating yaitu proses penggetaran beton agar diperoleh beton yang padat
sehingga tidak terjadi keropos.
• Pekerjaan Jidar
Pekerjaan ini dilakukan untuk menguji kerataan permukaan beton.
Dilakukan dengan mengetok jidar alumunium diatas permukaan beton. Jika
ada permukaan yang bergelombang, maka ditambah adukan beton yang
telah diambil 2/3 splitnya.
• Pekerjaan Trowelling
Sambil menunggu beton setting (proses mengeras) penghalusan permukaan
beton terus dilakukan. Hasil trowel ini sangat bagus dengan permukaan
kelihatan rata & mengkilap.
• Grooving dan Perencanaan
Grooving dan perencanaan yaitu pemberian tekstur pada permukaan beton.
Dilakukan oleh orang yang dapat mengenal tingkat kekerasan beton.
• Curing Compound
Untuk melindungi beton dari retak rambut akibat cepatnya susut beton. Hal
ini harus lebih diperhatikan bila pelaksanaannya di siang hari. Bahan yang
digunakan berupa produk perawatan beton yang banyak di pasaran.
Penyemprotannya dilakukan setelah grooving saat beton belum mengeras.
• Pekerjaan Tenda Pelindung
Mengurangi terlalu cepatnya penguapan pada permukaan beton.
Melindungi dari benda-benda jatuh atau binatang. Melindungi bila tiba-tiba
terjadi hujan.
• Curing dengan Karung
Perawatan beton setelah umur 1-7 hari. Dengan menutup permukaan beton
dengan karung goni yang dibasah. Hal ini,untuk mencegah retak rambut
beton akibat susut yang terlalu cepat.

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 29 of 47
0

• Cutting
Dilakukan dengan mesin pemotong khusus (Cutter Beton). Pemotongan
beton dilakukan saat beton masih cukup lunak, kira-kira jam ke 12-18
setelah pengecoran.
• Hasil Akhir
Hasil akhir ketebalan Perkerasan Beton Semen untuk Jalan utama yaitu, 30
cm.

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 30 of 47
0

Bagan Alir (Flowchart)

Gambar - Flowchart Pekerjaan Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Utama dan Jalan Sekunder

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 31 of 47
0

Gambar – Bekisting Pekerjaan Perkerasan Beton

Gambar – Pembesian Pekerjaan Perkerasan Beton

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 32 of 47
0

2.4. Lapis Pengikat – Aspal Cair / Emulsi


2.5. Lapis Perekat – Aspal Cair / Emulsi

Gambar – Detail Pekerjaan Lapis Perekat – Aspal Cair / Emulsi

Urutan Pekerjaan:
➢ Menyiapkan permukaan yang akan dihampar dengan menggunakan mesin
kompresor yang dibantu dengan alat manual seperti : sikat dan sapu lidi.
Permukaan rencana dibersihkan terlebih dahulu dengan air compressor
agar lapis perekat menempel dengan sempurna.
➢ Menyiapkan material yang digunakan dengan Aspal Emulsi CRS-1/RS-1
sesuai komposisi yang ditentukan.
➢ Penghamparan dilakukan dengan menggunakan aspal Distributor secara
seksama, dengan mengacu pada rentang suhu yang disyaratkan dalam
Spesifikasi.
➢ Perapian dilakukan setelah penyemprotan selesai dilakukan.
➢ Peralatan yang digunakan adalah : compressor, asphalt distributor dan
Dump Truck.

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 33 of 47
0

Gambar – Pembersihan Lahan dengan Compressor

Gambar - Proses Penyemprotan Aspal

- Pelapisan Lapis Perekat (Tack Coat).


Sebelum Lapis perekat dikerjakan maka permukaan perkerasan dibersihkan
terlebih dahulu dengan Compressor. Pekerjaan Lapis perekat dilaksanakan
di atas permukaan perkerasan secara merata dengan menggunakan Asphalt
distributor. Tujuannya adalah untuk perkuatan ikatan antara lapisan Hot
Mix dengan lapisan dibawahnya menjadi baik.
Bagan Alir (FlowChart):

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 34 of 47
0

Gambar – Flowchart Pekerjaan Lapis Perekat – Aspal Cair / Emulsi

2.6. Aspal Hotmix

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 35 of 47
0

Gambar – Detail Pekerjaan Lapis Perekat – Aspal Cair / Emulsi


Uraian Pekerjaan :

Sebelum dimulainya pekerjaan, disiapkan gambar pelaksanaan (Shop Drawing)


minimal terdiri dari Gambar Denah, Gambar Potongan dan Gambar Detail yang
dapat memberikan kemudahan dalam pelaksanaan.

Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Hotmix dilaksanakan sesuai dengan tahapan berikut :
- Persiapan Material
Material yang akan dipakai untuk pekerjaan Hotmix terlebih dahulu
dilakukan pengujian properties masing-masing material dan kombinasinya.
Dari hasil pengujian ini akan dijadikan dasar untuk komposisi campuran
Hotmix yang akan digunakan sesuai dengan persyaratan.

- Trial Mix dan Trial Compaction


Trial Mix dilaksanakan berdasarkan analisa dari hasil tes material yaitu dari
Design Mix Formula (DMF). Trial mix dilaksanakan untuk mengadakan Trial
Compaction. Dimana dari Trial Compaction akan didapat gambaran
mengenai pelaksanaan yang sebenarnya yaitu berupa :
1) Jenis alat pemadat dan kapasitasnya.
2) Suhu hotmix pada saat pengamparan dan pemadatan.
3) Waktu pelaksanaan dan,

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 36 of 47
0

4) Jumlah lintasan yang diperlukan untuk memadatkan material.

- Staking Out
Laksanakan staking out di lapangan untuk menentukan :
1. Patok Referensi (elevasi dan koordinat).
2. Patok Centre Line.
3. Patok Batas Penggelaran Hotmix.

- Pelapisan Lapis Perekat.


Sebelum lapis perekat dikerjakan maka permukaan perkerasan dibersihkan
terlebih dahulu dengan Compressor. Pekerjaan lapis perekat dilaksanakan
di atas permukaan perkerasan secara merata dengan menggunakan Asphalt
Distributor. Tujuannya adalah untuk perkuatan ikatan antara lapisan Hot
Mix dengan lapisan dibawahnya menjadi baik.

Gambar - AMP yang sedang Produksi

- Penghamparan Hotmix
Hotmix dari Asphalt Mixing Plant (AMP) diangkut dengan Dump Truck ke
lokasi pekerjaan. Pada saat pengangkutan temperatur Hotmix dijaga
dengan menutupinya dengan terpal. Penghamparan Hotmix dilakukan
dengan cara menuangkan Hotmix dari Dump Truck ke Asphalt Finisher.
Selanjutnya Asphalt Finisher tersebut melakukan penggelaran Hot Mix.

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 37 of 47
0

Ketebalan dan temperatur Hotmix pada saat penggelaran disesuai dengan


Design. Apabila cuaca tidak memungkinkan (hujan) maka penghamparan
akan dihentikan dan dilanjutkan kembali setelah cuaca memungkinkan.

Penggelaran Hot Mix dengan Asphalt Finisher

- Pemadatan Hotmix
Pemadatan Hotmix terbagi dalam 3 tahap yaitu :
a. Pemadatan pertama (breakdown rolling).
Pemadatan pertama dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 125
0C s/d 145 0C atau sekitar 0 - 10 menit sejak Hotmix digelar. Penggelaran

ini menggunakan Tandem Roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan


trial compaction.
b. Pemadatan kedua (intermediate rolling).
Pemadatan kedua dilaksanakan pada saat temperatur mencapai 100 0
C s/d 125 0C atau sekitar 10 - 20 menit sejak Hotmix digelar. Penggelaran

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 38 of 47
0

ini menggunakan Pneumatic Tire Roller dengan jumlah lintasan sesuai


dengan trial compaction.
c. Pemadatan terakhir (final rolling).
Pemadatan terakhir dilaksanakan pada saat temperatur mencapai > 95
0C atau sekitar 20 - 45 menit sejak Hotmix digelar. Penggelaran ini

menggunakan Tandem Roller dengan jumlah lintasan sesuai dengan


trial compaction.

Pemadatan Laston dengan Tandem Roller Pemadatan Laston dgn Pneumatic Tire

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pemadatan adalah:


a. Lapis Hotmix paling atas yang diselesaikan setiap section pemadatan
dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemiringan sesuai Design.
b. Patok referensi elevasi Hotmix, centre line, batas-batas Hotmix dan patok
kemiringan agar dibuat dengan jelas, diupdate sesuai dengan elevasi
Hotmix yang telah diselesaikan dan dijaga keberadaannya untuk
memudahkan pemeriksaan dan pengontrolan pekerjaan.

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 39 of 47
0

c. Pemadatan pada jalan lurus dimulai dari tepi perkerasan sejajar as jalan
menuju ke tengah. Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang
rendah sejajar as jalan menuju ke bagian lebih tinggi. Pada bagian tanjakan
dan turunan harus dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju
ke bagian yang tinggi.
d. Tandem Roller pada lintasan pertama ditempatkan di muka.
e. Pada waktu pemadatan roda Tandem Roller dibasahi (dilap) dengan air.

Sambungan
a. Sambungan memanjang maupun melintan pada lapisan yang berurutan
harus diatur sedemikian rupa agar sambungan pada lapis satu tidak
terletak segaris yang lainnya. Sambungan memanjang harus diatur
sedemikian rupa agar sambungan pada lapisan teratas berada di pemisah
jalur atau pemisah lajur lalu lintas.
b. Campuran aspal tidak boleh dihampar di samping campuran aspal yang
telah dipadatkan sebelumnya kecuali bilamana tepinya telah tegak lurus.
Sapuan aspal sebagai lapis perekat untuk melekatkan permukaan lama dan
baru harus diberikan sesaat sebelum campuran aspal dihampar di sebelah
campuran aspal yang telah digilas sebelumnya.
Pengendalian Mutu dan Pemeriksaan di Lapangan
1. Kerataan Permukaan Perkerasan
Permukaan perkerasan diperiksa dengan mistar lurus sepanjang 3 m,
dilaksanakan tegak lurus dan sejajar dengan sumbu jalan. Toleransi sesuai
dengan ketentuan/spesifikasi.
Pengujian untuk memeriksa toleransi kerataan yang disyaratkan
dilaksanakan segera setelah pemadatan awal, penyimpangan yang terjadi
akan diperbaiki dengan membuang atau menambah bahan sebagaimana
diperlukan. Selanjutnya pemadatan dilanjutkan seperti yang dibutuhkan
dan setelah penggilasan akhir, kerataan lapisan ini akan diperiksa kembali
dan setiap ketidakrataan permukaan yang melampaui batas-batas yang
disyaratkan dan setiap lokasi yang cacat dalam tektur, pemadatan atau
komposisi akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

2. Ketentuan Kepadatan

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 40 of 47
0

a. Kepadatan semua jenis campuran aspal yang telah dipadatkan, seperti


yang ditentukan dalam AASHTO T 166, tidak boleh kurang dari 97%
Kepadatan Standar Kerja (Job Standard Density) untuk HRS dan 98%
untuk semua campuran aspal lainnya.
b. Cara pengambilan benda uji campuran aspal dan pemadatan benda uji di
laboratorium masing-masing sesuai dengan AASHTO T 168 dan SNI 06-
2489-1991 untuk ukuran butir maksimum 25 mm atau ASTM D 5581
untuk ukuran maksimum 50 mm.

3. Jumlah Pengambilan Benda Uji Campuran Aspal


a. Pengambilan Benda Uji Campuran Aspal
Pengambilan benda uji dilakukan di instalasi pencampuran asphalt dan di
lokasi pekerjaan, sesuai dengan jumlah produktifitas dari AMP.
b. Pengendalian Proses
Frekuensi pengujian yang diperlukan sebagai berikut :
1) Aspal drum setiap 3 dari jumlah drum.
2) Aspal curah setiap tangki aspal.
3) Abrasi agregat setiap 5000 m3.
4) Gradasi agregat setiap 1.000 m3.
5) Gradasi hotbin setiap 250 m3 .
6) Suhu hotmix setiap pengiriman.
7) Gradasi dan kadar aspal ( ekstaksi ) setiap 200 ton/hari.
8) Marshall Test setiap 200 ton/hari.
9) VIM pada kepadatan membal setiap 3.000 ton.
10) Benda inti Core Drill setiap 200 m.
11) Elevasi permukaan minimal tiga titik.

c. Pemeriksaan dan Pengujian Rutin


Pemeriksaan dan pengujian rutin akan dilaksanakan untuk pekerjaan
yang sudah diselesaikan sesuai toleransi dimensi, mutu bahan dan
kepadatan pemadatan.

d. Pengambilan Benda Uji Inti Lapisan beraspal


Pengambilan benda uji inti dilaksanakan dengan menggunakan mesin bor
(Core Drill Machine) sesuai ketentuan yang disyaratkan.

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 41 of 47
0

Pengetasan Marshall di Laboratorium Penimbangan Benda Uji di Laboratorium

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 42 of 47
0

Bagan Alir (Flowchart) :

MULAI

Penyelesaian Persetujuan Material


Prime / Tack Coat (JMF)

Tidak Tidak
Check I - Kondisi lapis permukaan Check II
- Kondisi cuaca

Ya Ya

Setting Out di pinggir Produksi


& di center line Hot Mix di AMP

- Mixing time
Tidak Ya Tidak - Temperatur
Check IV Check III - Komposisi
- Berat
- Contoh untuk QC Test
Ya

Pengangkutan
Ya
Penghamparan

Check Tidak
Temperatur Tolak/Reject
Tidak - Temperatur truck
Tolak/Reject Check V
- Segregasi

Ya

Pemadatan

Check VI
- Temperatur
- Break Down Rolling
- Intermediate Rolling
- Finishing Rolling
Core Drilling - Kerataan / Tekstur

Check VII

Ya

Koreksi / Perhitungan
Kuantitas - Kepadatan
- Ketebalan
Tidak
Ditolak / Reject

SELESAI

Gambar - Flowchart Pekerjaan HotMix

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 43 of 47
0

3. PEKERJAAN PONDS
3.1. Pekerjaan Cerucuk Dolken

Gambar - Detail Pekerjaan Cerucuk Dolken

Urutan Pekerjaan:
a. Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.Staking-out dimensi, bentuk dan
lokasi sesuai gambar rencana
b. Pasang patok-patok ukur untuk menentukan lebar dan panjang pondasi.
c. Lakukan penyiapan tanah dasar sesuai dengan gambar rencana dan hal-hal
sebagai berikut:
a. Bersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan.
b. Ratakan lahan dengan cara Penyiapan lahan Tanpa Bakar (PLTB).
c. Bila muka air mencapai permukaan tanah, maka timbun tanah dasar
sehingga muka tanah timbunan di atas muka air.
d. Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang
dan diberi tanda dengan menggunakan patok-patok
d. Runcingkan bagian ujung bawah cenrcuk kayu agar mudah rnenembus ke dalam
tanah.
e. Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan
mudah

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 44 of 47
0

f. Memukul kepala tiang pada ketinggian tertentu.


g. Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang.
h. Tegakkan tiang cerurcuk dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat
dipukul dcngan stabil dan tetap tegak lurus.
i. Pukul tiang dengan palu pcmukul pada ujung atas cenrcuk yang sudah diberi
topi sampai kedalaman rencana.
FlowChart:

Gambar - Flowchart Pekerjaan Cerucuk Dolken

3.2. Pekerjaan Bekisting

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 45 of 47
0

Bahan
- Multipleks
- Kayu
- Pelumas

Alat
- Alat Bantu

Urutan Pekerjaan :
Pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan tiang pancang. Berikut
ini adalah prosedur pelaksanaan bekisting:
8. Menentukan zona yang akan dipasangi bekisting,
9. Melakukan pengukuran rencana lokasi pengecoran sesuai gambar
rencana,
10. Membersihkan lokasi bekisting dari segala yang akan mengganggu
pemasangan bekisting,
11. Menyiapkan komponen-komponen dan panel-panel bekisting besi di
lapangan,
12. Merakit dan setting panel/komponen bekisting di lapangan dengan kuat
dan tepat,
13. Melakukan pengecekan apakah letak dan posisi bekisting sudah sesuai,
14. Olesi dengan pelumas bagian dalam bekisting yang akan dilapisi beton
basah, agar mudah untuk membuka dan menghasilkan beton keras yang
bagus dan tidak keropos.

3.3. Pekerjaan Baja Tulangan Polos / Sirip


Bahan
- Baja Tulangan Sirip/Polos
- Kawat Beton

Alat
- Alat Bantu

Urutan Pekerjaan:
➢ Pembengkokan :

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 46 of 47
0

Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan


dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur ACI 315,
menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-
lekukan, bengkokanbengkokan atau kerusakan. Bila pembengkokan secara
panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan pengamanan
harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu
berubah banyak. Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih
besar harus dibengkokkan dengan mesin pembengkok.
➢ Penempatan dan Pengikatan :
Tulangan ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan
kebutuhan selimut beton minimum yang disyaratkan atau seperti yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Batang tulangan harus diikat kencang
dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat
pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup) terhadap
tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.

3.4. Pekerjaan Pengecoran Beton Struktur


Bahan (akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan)
- Semen
- Pasir Beton
- Agregat Kasar
- Kayu Perancah
- Paku
Alat (akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan)
- Batching Plan
- Concrete Pan Mixer
- Water Tank
- Alat Bantu lainnya

Urutan Pekerjaan:
➢ Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air)

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)
PT. Istaka Karya (Persero)

METODE PELAKSANAAN – PEKERJAAN JALAN


Rev. Hal 47 of 47
0

➢ Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan


menggunakan concerete pan mixer.
➢ Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pembesian dan bekisting.
Pembesian, bekisting dan benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan ke
dalam beton harus diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat
pengecoran.
➢ Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam
cetakan.
➢ Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator.
➢ Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan
Towel dan dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan
menjadi rata dan halus.
➢ Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan
karung basah.
➢ Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar.

Design And Build Pekerjaan Penyiapan Infrastruktur Dasar Dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata
Di Pelabuhan Benoa (Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian Dan Lansekap)

Anda mungkin juga menyukai