Dikutip
dari Peradaban Turki (2019), kejayaan Turki Usmani disebabkan empat faktor utama
yakni:
Di bawah pendirinya, Osman, Turki Usmani menyerang dua kekuatan besar di sekitarnya
yakni Kerajaan Mamluk dan Kekaisaran Byzantium.Wilayah Turki Usmani pun meluas.
Langkah Usmani diikuti oleh putranya, Orhan.
Pada masa pemerintahan Orhan, dibangun sistem pertahanan militer yang tangguh. Orhan
dikenal keras terhadap tentaranya.Perang melawan Kekaisaran Byzantium dilanjutkan
Orhan. Ia menaklukkan Bursa pada tahun 1324 dan menjadikannya ibu kota Usmani.
Setelah Orhan, sultan yang berkuasa yakni Sultan Murad I (1360), Sultan Bayazid I
(1389), Sultan Muhammad I (1413) dan Sultan Murad II (1421).Baru setelah
kepemimpinan Sultan Muhammad II (1451), Turki Usmani merebut Konstantinopel, ibu
kota Byzantium.Konstatinopel dijadikan ibu kota oleh Turki Usmani. Namanya diganti
jadi Istanbul.
Pada abad ke-15 hingga abad ke-17, Turki Usmani menjadi kekhalifan Islam terpenting di
Timur Tengah dan Semenanjung Balkan. Kendati demikian, muncul persaingan dari
Dinasti Shafawi. Dinasti Shafawi berusaha menanamkan pengaruh mereka di kawasan
Persia. Permusuhan antara Usmani dan Dinasti Shafawi berlangsung cukup lama. Kondisi
ini dimanfaatkan musuh-musuh Turki Usmani di Eropa untuk menyusun kekuatan baru
Setelah Sultan Salim I wafat, Sultan Sulaiman I naik tahta pada 1520.Di bawah
kekuasannya, Turki Usmani berhasil menguasai Lembah Sungai Nil di Mesir dan Lembah
Sungai Furat, hingga ke Gibraltar.
Di Afrika Utara, pasukan Turki Usmani menahan pasukan Kerajaan Spanyol yang
menyerang lewat lautan.Satu-satunya wilayah yang tak berhasil dikuasai Usmani hanya
Maroko.Untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan di wilayahnya, Sulaiman I
menyusun peraturan perundang-undangan bagi rakyat dari berbagai golongan. Sulaiman I
diberi gelar Al Kanuni atau ahli penyusun perundang-undangan. Di masa ini, ajaran Islam
berkembang pesat. Kebudayaan dan perdagangan juga mengalami kemajuan. Begitu pula
kesusastraan dan ilmu pengetahuan. Rakyat hidup sejahtera.