Kel 1 Pegadaian Syariah
Kel 1 Pegadaian Syariah
Semester/Lokal : V (LIMA)/B
Dalam penyusunan makalah ini mungkin masih bisa dikatakan jauh dari
kata sempurna, karena penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari
salah dan khilaf. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
(marhun) dari debitur (rahin) sebagai jaminan atas utangnya (rahn), sehingga
apabila debitur itu tidak mampu melunasi hutangnya maka barang jaminan
boleh dijual oleh kreditur. Konsep tersebut dalam hukum Islam dikenal
dengan istilah rahn atau gadai.
Gadai atau rahn bukan hanya ada di masa sekarang, tapi telah ada
pada masa Rasulullah, bahkan Rasulullah pernah membeli makanan dengan
berhutang dari seorang yahudi, dan Rasulullah menggadaikan sebuah baju
besi kepadanya. Hal ini menunjukkan bahwa rahn telah mempunyai dasar
hukum yang bukan hanya berasal dari hadits nabi tetapi juga ada dalil al
Quran yang mendasarinya. Untuk lebih jelasnya tentang gadai akan kami
bahas pada bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa rahn atau gadai adalah menahan salah
satu harta milik sipeminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang
diterimanya. Barang tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian,
pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil
kembali seluruh atau sebagian piutangnya.1
1
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 105
4
B. RUKUN DAN SYARAT GADAI
Rukun akad rahn atau gadai terdiri atas Rahin (orang yang
menyerahkan barang), Murtahin (penerima barang), Marhun/Rahn (barang
yang digadaikan), dan Marhun Bih (hutang), serta Sighat (ijab qabul).
Menurut Hanafiyah, rukun rahn hanya terdiri dari ijab dan qabul, rukun
selebihnya merupakan turunan dari adanya ijab dan qabul.
2. Syarat Sighat
5
Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa shighat dalam rahn tidak
boleh memakai syarat atau dikaitkan dengan sesuatu. Hal ini karena
sebab rahn jual beli, jika memakai syarat tertentu, syarat tersebut batal
dan rahn tetap sah.
6
3. Syarat Marhun Bih
7
Ulama Hanafiyah mensyaratkan marhun, antara lain:
a. Dapat diperjualbelikan
b. Bermanfaat
c. Jelas
d. Milik rahim
e. Bisa diserahkan
Ketika akad rahn telah disepakati antara rahin dan murtahin, dan
telah terjadi serah terima marhun, terdapat beberapa konsekuensi hukum
yang melingkupinya.
8
Ketika murtahin menahan marhun, maka la berkewajiban untuk
menjaganya sebagaimana ia menjaga harta kekayaan pribadinya.
Penjagaan itu bisa dilakukan oleh diri pribadinya, isteri, anak atau
pembantu yang telah lama tinggal bersamanya. Jika marhun diserahkan
kepada orang lain, dan terjadi kerusakan, maka ia berkewajiban untuk
menggantinya.
2
Rachmat syafe’I, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), hlm. 159
9
C. GADAI PADA MASA RASULULLAH
10
saw sebab gadai pada saat ini tidak hanya bersifat social semata akan
tetapi menjadi lading bisnis bagi para pengusaha.
3
Dimyaudin Djuwaini, Pengantar Fiqih Muamalah, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2008),
hlm.263
11
Beberapa bank umum syariah yang ada di Indonesia pun telah
terjun di pasar pegadaian dengan menjalankan prinsip syariah. Ada bank
syariah yang bekerja sama dengan PT Pegadaian membentuk unit layanan
gadai syariah di beberapa kota di Indonesia dan beberapa bank umum
syariah lainnya menjalankan kegiatan pegadaian syariah sendiri.
12
b. Dapat Diproses dengan Virtual Account BNI
Hal penting lainnya yang perlu diketahui adalah transaksi
pembelian dan pembayaran di Pegadaian Digital kini lebih mudah
karena menggunakan layanan transfer via Virtual Account (VA) BNI.
Nasabah pun dapat melakukan pembayaran secara lebih mudah
layaknya melakukan transfer bank. Kabar baiknya, dalam waktu dekat
ini PT Pegadaian akan menambah channel pembayaran lain untuk
semakin memudahkan nasabahnya.
c. Download Aplikasinya Secara Gratis
Supaya nasabah dapat bertransaksi menggunakan aplikasi
Pegadaian Digital, segera unduh aplikasinya secara gratis di Google
Play Store maupun App Store dari smartphone anda. Lanjutkan dengan
proses instalasi aplikasi, serta aktivasi di perangkat digital yang anda
miliki.
d. Keuntungan Bagi Nasabah Pegadaian
Apabila sudah terdaftar sebagai nasabah Pegadaian, bisa
mendapatkan keuntungan lebih. Salah satunya kelebihan yang bisa
didapatkan adalah, nasabah bisa melakukan proses Link CIF di menu
Pengaturan. Dengan melakukan proses link CIF ke Aplikasi Pegadaian
Digital, semua portofolio transaksi nasabah di Pegadaian dapat
terpantau secara realtime sesuai data di sistem yang dimiliki
pegadaian. Sehingga nasabah dapat memantau posisi kreditnya dengan
mudah hanya melalui aplikasi Pegadaian Digital pada smartphone.4
13
dan Belanda. Sistem gadai tersebut masuk ke Indonesia di bawa dan
berkembang oleh Belanda (VOC) yaitu sekitar abad ke 19. Dalam rangka
memperlancar kegiatan perekonomian VOC mendirikan Bank Van
Leening yaitu lembaga kredit dengan system gadai. Bank Van Leening di
dirikan pertama di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1764 berdasarkan
keputusan Gubernur Jendral Van Imhoff. Tetapi setelah inggris
mengambil alih kekuasaan Indonesia dari Belanda (1811-1816) Bank Van
Leening milik Belanda tersebut di bubarkan dan Gubenur Jendral Thomas
Stamford Raffles menyatakan setiap orang boleh mendirikan usaha
pegadaian dengan izin pemerintah daerah setempat.
14
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1990 berubah menjadi perusahaan umum
(PERUM) hingga sekarang. 5
5
Dahlan Siamat, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm.
504.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa rahn atau gadai adalah menahan salah
satu harta milik sipeminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang
diterimanya. Barang tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian,
pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil
kembali seluruh atau sebagian piutangnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Siamat Dahlan. 2002. Hukum Gadai Syariah, PT Raja Grafindo Persada: Jakarta:
Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
17