Anda di halaman 1dari 4

IDE ATAU KONSEP DAN TERM

A. Pengertian Ide atau Konsep

Ide atau gagasan seringkali dipersepsikan sama dengan Konsep, padahal secara etimologis
keduanya berbeda artinya.
Ide adalah fenomena mental berupa penyimpulan murni pengejawantah pikiran tanpa tercampur
adanya suatu sebab-alasan sebelumnya, ide adalah bentuk pikiran itu sendiri. Sementara konsep
dapat diartikan sebagai ungkapan pikiran atau produk pemikiran hasil daya tangkap otak manusia
terhadap suatu hal baik yang berbentuk materi maupun nonmateri, nyata atau tidak nyata.
Konsep sedikit banyak beroleh pengaruh dari faktor eksternal.

Konsep atau ide dan bisa juga di sebut gagasan merupakan salah satu proses pemikiran
pemikiran untuk sampai pada sustu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa
pernyataan lain yang telah diketahui. Adapun konsep menurut bahasa adalah sebuah kata yang
berasa dari bahasa latin conceptus (kata benda masculinum) yang di bentuk dari
kata conceptum yang berasal dari kata kerja concipio berarti mengambil ke dalam dirinya,
menerima, mengisap, menampung, mnenyerap atau menagkap. Conceptus berarti cerapan,
bayangan dalam pikiran, oengertian dan tangkapan. Dengan demikian dapat disimpulkan konsep
adalah segala sesuatu yang ada didalam pikiran tentang penalaran sesuatu yang belum
dituangkan dalam perbuatan.

B. Pengertian Term

Term adalah ‘kata” atau ‘kesatuan kata-kata “ yang dapat di pergunakan sebagai subjek atau
predikat dalam sebuah proposisi logika.(pengantar logika tradisional.1964)

Term adalah pernyatan lahiriah dari pengertian, atau sebagai ungkapan pengertian jika terdiri
atas satu kata .( dasar-dasar logika,2007)

1. Jenis-jenis term
Dalam buku pengantar logika tradisional ada tujuh kelompok jenis term, antara lain :
a) Term Bersahaja dan term Komposit
Term bersahaja ialah term yang terdiri hanya satu kata saja. Contoh : manusia, kuda,
rumah dan lain-lain.
Term komposit ialah term yang terdiri lebih dari saru kata. Contoh : penyair modern,
kuda putih, rumah besar dan lain-lain.

b) Term Khusus dan term Umum

Term umum ialah term yang dapat dipergunakan bagi setiap anggaota suatu kelompok
atau perkumpulan dengan arti yang sama. Contoh : manusia, buku mahasiswa dan lain-
lain.
Term khusus dibagi menjadi 2(dua) sub kelas yaitu term tunggal signifikan dan term
tunggal non signifikan. Term tunggal signifikan term khusus yang menunjukan objek
dengan menunjukan kualitas tertentu. Contoh : gunung yang tertiunggi di indonesia,
Presiden RI yang pertama dan lain-lain. Sedangkan term tunggal non signifikan
merupakan term khusus yang tidak menunjukan objek dengan mengemukakan kualitas
yang tertentu. Contoh : gunung yang tertinggi, Presiden RI dan lain-lain.

c) Term Kolektif dan Term non-Kolektif


Term Kolektif ialah term yang dipergunakan untuk menunjukan sekelompok benda
yang membentuk satu keseluruhan atau satu kelomok. Contoh: juri, mahasiswa,
angkatan darat dan lain-lain.
Term non-Kolektif ialah term yang yang tidak menyatakan kelompok benda-benda
yang mengandung keseluruhan. Contoh : orang-orang indonesia, mahasiswa IAIN
Cirebon dan lain-lain.

d) Term Kongkrit dan term Abstrak


Term kongkrit ialah nama benda. Contoh : meja, kursih dan lain-lain
Term abstrak ialah nama kualitas atau kumpulan kualitas yang dapat dibicarakan
terlepas dari hubunganya denganm benda lain. Contoh : persegi, putih, merah dan
sebagainya.

e) Term Positif, Negatif dan Privatif


Term positif ialah term yang akan dinyatakan positif apabila menyatakan benda atau
artibut yang ada. Contoh : meja, kersih dan lain-lain
Term negatif ialah term yang akan dinyatakan negatif apabila menyatakan benda atau
artibut yang tidak ada. Contoh : angin, oksigen dan lain-lain
Term privatif ialah term yang menyatan bahwa artibut atau benda itu tidak ada pada
waktu sekarang, tetapi mungkin dimilikinya pada waktu yang lain. Contoh : buta, lumpuh,
tuli dan lain-lain.

f) Term Absolut dan term Relatif


Term absolut ialah nama suatu benda atau artibut yang dapat dipahami dengan
sendirinya dan tidak usah dihubunbgkan dengan denda lain. Contoh : pohon manusia
kuda dan lain-lain.
Term relatif ialah term yang tak pernah dapat di pahami dengan sendirinya dan selalu
harus ada hubunganya dengan benda lain. Contoh : “Abang” adalah term relatif karena
term ini akan berlaku apabila ada dua saudara yang dilahirkan dari orang tua yang sama.
Demikian pula halnya denga suami, anak kandung, orang tua dan lain-lain.

g) Term konotatif dan term non-Konotatif


Term konotatif ialah term term yang menunjukan denotasi (nama suatu benda atau
sejumlah yang ditunjukan oleh term tersebut) konotasi (kualitas atau karakteristik dari
suatu benda atau sekelompok benda). Contoh : “manusia” adalah konotatif karena
menunjukan semua manusia dan juga menunjukan kualitas.
Term non-Konotatif ialah term yang hanya menunjukan salah satunya saja konotasinya
saja atau denokasinya saja. Contoh : “kekuatan” adalalah non-Konotatif karena tidak
menunjukan denokasi apa-apa.

Sedangkan Didalam buku Dasar-dasar logika yang dikarang Drs. Surajiyo, Drs. Sugeng
Astanto dan Dra. Sri Andiani terdapat empat kelompok besar jenis-jenis pembagian term
yaitu :
a) Pembagian term menurut komprehensi ( lingkungan , hakikat dan sifat)
Term yang mempunyai persamaan satuan dalam satu makna tanpa ada tingkatan
menurut hakikatnya. Term ini di bagi dua cangkupan sifat : Kongkret yaitu menuju ke
“hal”-nya suatu kenyatan atau apa saja yang berkualitas dan bereksistensi tertentu,
misalnya manusia, kera dan sebagainya dan Abstrak yaitu menyatakan kualitas yang
terlepas dari eksitensi tertentu, masalnya kemanusiaan, kebenaran dan sebagainya.

b) Pembagian term menurut Ekstensi (cangkupan)


Berdasarkan Ekstensi (cangkupan ) term dapat di bedakan menjadi
• Term umum :
1) Universal, sifat umum yang berlaku didalamnya tidak terbatas ruang dan waktu.
Misalnya, organisme, manusia, bangsa, mahasiswa dan sebagainya.
2) Kolektif, sifat umum yang berlaku didalamnya menunjuk pada suatu kelompok
tertentu sewbagai suatu kesatuan. Misalnya, rakyat Indonesia, bagsa Cina dan
sebagainya.
• Term Khusus :
1) Partikular, sifat khusus yang berlaku didalamnyahanya menunjukan sebagian
tidak tertentu dari satu keseluruhan. Misalnya, sebagian manusia , ada
Mahasiswa dan sebagainya.
2) Singular, sifat khusus yang berlaku didalamnya hanya menunjuk pada satu hal
atau suatu himpunan yang hanya mempunyai satu anggaota. Misalnya, Presiden
RI pertama, Nama dan sebagainya.

c) Pembagian term menurut predikabilia (cara menerangkan sesuatu)


Predikabilia adalah cara menerangkan sesuatu. Predikabilia ini ada lima macam yaitu:
• Genius ialah himpunan golongan yang menunjukan hakikat berbeda bebtuk, tetapi
terpadu oleh kesaamaan sifat. Misalnya, golongan manusia, golongan hewan (kera ,
kerbau, sapi).
• Spesies ialah himpunan sesuatu yang menunjukan hakikat bersamaan bentuk
maupun sifatnya sehingga dapat memisahkan dari golongan ini. Misalnya, genius
ilmu spesiesnya ialah berupa Hukum, Ekonomi, Kimia, Matematika dan sebagainya.
• Diferensia ialah sifat pembeda yang menunjukan hakikat suatu golongan sehingga
terwujud kelompok diri. Misalnya, term Manusia Diferensianya berakal, term
api Diferensianya panas dan sebagainya.
• Propium ialah sifat khusus sebagai predikat yang niscaya terletak pada hakikat
sesuatu diri sehingga dimiliki oleh seluruh anggaota golongan. Misalnya, berpolitik ,
bebrkehendak bebas, bersifat sosial dan sebagainya.
• Aksidens ialah sifat kebetulan sebagai predikat yang tidak bertalian dengan hakikat
diri sehinga tidak dimiliki oleh seluruh anggota golongan. Misalnya: berambut pirang,
berkulit putih adalah golongan darah “O”, dan sebagainya.

d) Pembagian term menurut kategori


Terdapat sepuluh kategori dalam term yaitu :
• Substansi, hal yang terlepas dari hal-hal lainya. Misalnya, kursi, meja, rumah dan
sebagainya.
• Kuantitas, yaitu sifat yang menunjuk pada pengertian yang luas dan jumlah atau
menunjuk pada banyak sedikitnya substansi. Misalnya, besar, kecil, bundar,bulat dan
sebagainya.
• Kualitas, yaitu suatu sifat yang menunjukan pada pengertian artubut substansi.
Misalnya, bagus, baik, indah dan sebagainya.
• Relasi, yaitu hubungan antara satu hal dengan hal lainya. Misalnya, majikan,
bawahan bagianya dsan sebagainya.
• Aksi, yaitu suatu tundakan dan dengan tindakan tersebut dapat mempengaruhi yang
lain. Misalnya, menulis, membaca, mengajar dan sebagainya.
• Passi, yaitu sesustu tindak oleh yang lain dipengaruhi yang lain. Misalnya. dibangun,
tertulis, dilempar, dipotong dan sebagainya.
• Ruang/tempat, yaitu yang menyertai perwujudan dimana sesuatu itu ada. Misalnya,
di Desa, di Kota, di Lemari, di Jakarta dan sebagainya.
• Waktu, yaitu sesuatu yang menyatakan ketika terjadinya kejadian tertentu. Misalnya,
kemarin, sekarang, besok dan sebagainya.
• Sikap, yaitu suatu keadaan tertentu. Misalnya, duduk, berdiri, jongkok dan
sebagainya.
• Keadaan, yaitu term suasana tertentu. Misalnya, gembira, sedih, sakit dan
sebagainya.

Jadi hubungan struktural paling sederhana antara ide, konsep, dan term dengan prinsip
penalaran adalah Logika berfondasikan silogisme, silogisme terbentuk dari proposisi-proposisi,
sementara proposisi merupakan gabungan term. Dan seperti yang kita tahu, term merupakan
kata atau gabungan kata berupa output atau hasil pemikiran-pemikiran yang bermula dari adanya
konsep berpikir dimana ide adalah inti dari pemikiran tersebut.

Sumber referensi :
BMP Logika/ISIP 4211

Anda mungkin juga menyukai