HASMAYANTI
TINGKAT II A
Glaukoma adalah sekelompok gangguan yang melibatkan beberapa perubahan atau gejala
patologis yang di tandai dengan peningkatan intra ocular (TIO) dengan segala
akibatnya.Glaukoma adalah suatu keadaan dimana tekana mata tidak normal atau lebih tinggi
dari pada normal yang mengakibatkan kerusakan saraf.
Glaukoma merupakan kelainan mata yang mempunyai gejala kenaikan tekana intra
okuler,dimana dapat mengakibatkan pencekungan papil syaraf optic sehingga terjadi atropi
syaraf optic,penyempitan lapang pandang.
B.Etiologi
Penyebabnya tergantung dari klasifikasi glaucoma itu sendiri tetapi pada umumnya
disebabkan karena aliran aqueus humor terhambat yang bisa meningkatkan tekanan intra okuler.
1. Umur
2. Riwayat anggota keluarga yang terkena glaucoma
3. Tekanan bola mata/kelainan lensa
4. Obat-obatan
C.Patofisiologi
Tingginya tekanan intraokule bergantung pada besarnya produksi humor aqueus oleh
badan siliari yang mengalirkannya keluar.Besarnya aliran keluar humor aqueus melalui sudut
bilik mata depan juga bergantung pada keadaan kanal schlemm dan keadaan tekanan
episklera.Tekanan intraokuler dianggap normal bila kurang dari 20 mmHg pada pemeriksaan
dengan tonometer schiotz (aplasti).Jika terjadi peningkatan tekanan intra okuli lebih dari 23
mmHg diperlukan evaluasi lebih lanjut.
D.Manifestasi Klinis
E.Pemeriksaan Penunjang
1.Pemeriksaan fisik
2.Pemeriksaan opthalmologist
F.Penatalaksanaan
Opthamologist melakukan tindakan iridetomi laser kepada klien dan memberikan instruksi pada
klien agar tidak membungkuk,batuk,bersin,atau mengangkat beban berat sampai kondisi klien
membaik.
PENGKAJIAN
a.Biodata
Nama : Ny.N
Usia : 32 tahun
Alamat :-
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Agama : Islam
BB : 45 kg
b.Keluhan Utama : Sakit kepala di bagian frontal dan temporal dan nyeri di mata kanan
c.Keluhan dasar
Makan : terganggu
Minum :-
Aktifitas : terganggu
d.Pemeriksaan fisik
1.Tanda-tanda vital
BB : 45 kg
TB : 160 cm
TD :-
Nadi :-
Data Subjektif Data Objektif
1. Pasien mengatakan sakit kepala selama 1. TIO 40 mmHg
3 hari terakhir di bagian frontal dan 2. Pengkajian nyeri :
temporal P : Nyeri pada mata
2. Pasien mengatakan nyeri pada mata Q:-
bagian kanan R : Nyeri pada mata bagian kanan
S :-
T : Hilang Timbul
3.Pasien tampak gelisah dan sering menutup
mata kanannya
4.Pasien mengalami penurunan ketajaman
penglihatan
5.Pasien merasa mual di sertai dengan muntah
sebanyak 5 kali sejak 2 hari yang lalu
6.Pasien tampak lemas dan klien mengatakan
nafsu makan berkurang sehingga mengalami
penurunan berat badan dari 48 kg menjadi 45
kg.
ANALISA DATA
No Data Pasien Etiologi Masalah
1 DO TIO meningkat Gangguan rasa
1. Tio 40 mmHg ↓ nyaman : nyeri
2. Pengkajian nyeri Inflamasi spasme otot
P : Nyeri pada mata ↓
Q:- Nyeri
R : Nyeri pada mata
bagian kanan
S:-
T : Hilang Timbul
DS
1. Pasien mengatakan nyeri
pada mata bagian kanan
DS
1. Pasien mengatakan sakit
kepala selama 3 hari
terakhir di bagian frontal
dan temporal
DIAGNOSA
1.Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan peningkatan tekanan intra okuler ditandai dengan
nyeri
2.Gangguan persepsi sensorik (melihat) berhubungan dengan perubahan penerimaan sensorik
3.Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan iritasi saraf vegal di tandai dengan pasien
mengeluh mual dan muntah.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
1 Gangguan rasa Tupen : a. Observasi skala nyeri a) Mengetahui
nyaman berhubungan Dalam 1x24 jam pemberian
dan TTV
dengan peningkatan rasa nyaman klien intervensi
tekanan intra okuler dapat kembali b. Pertahankan tirah yang sesuai
ditandai dengan nyeri pulih dan kriteria baring ketat pada b) Tekanan pada
hasil : posisi semi fowler dan mata
Klien tidak cegah tindakan yang meningkat
mengeluh nyeri dapat mengakibatkan jika tubuh
mata TIO (batuk,bersin dan datar dan
Berkurangnya mengejan) maneuver
tekanan intra valsava di
okuler aktifkan
Klien merasa seperti pada
nyaman aktivitas
beraktivitas tersebut
sehari-hari
2 Gangguan persepsi Tupen : Neurologic Monitoring Mengetahui dan
sensorik (melihat) Setelah dilakukan 1.Monitor TTV menjalankan
berhubungan dengan tindakan 2.Monitor ukuran pemberian
perubahan keperawatan pupil,ketajaman,kesimetris intervensi yang
penerimaan sensorik selama 1x24 jam an dan reaksi sesuai
gangguan rasa 3.Monitor adanya
diplopia,pandangan
nyaman dapat
kabur,nyeri kepala
teratasi dengan
kriteria hasil :
Sensori fuction :
vision
1.Peningkatan
ketajaman
penglihatan
(kanan kiri)
2.Lapang pandang
normal
3.Pandangan tidak
kabur
4.Pandangan tidak
silau
5.Penglihatan tidak
terganggu
3 Gangguan Tupen : a. Buat pilihan menu yang a) Pasien yang
pemenuhan nutrisi ada dan izinkan pasien meningkat
Dalam 1x24 jam
berhubungan dengan untuk mengontrol kepercayaan
kebutuhan nutrisi
iritasi saraf vegal di pilihan sebanyak dirinya dan
klien
tandai dengan pasien mungkin merasa
terpenuhi,dengan
mengeluh mual dan b. Pertahankan jadwal mengontrol
kriteria :
muntah. penimbangan berat lingkungan
Rasa mual dan
badab klien secara lebih suka
muntah berkurang teratur menyediakan
Kebutuhan nutrisi c. Kolaborasi dengan ahli makanan untuk
klien terpenuhi gizi untuk menetukan dimakan
dan adekuat kebutuhan kalori harian b) Memberikan
yang adekuat catatn lanjut
penurunan
dan/atau
peningkatan
berat badan
yang akurat
c) Menentukan
makanan yang
tepat untuk
klien