Oleh
Yunisa Sari Pandela
1513023021
NPM : 1513023021
Kelompok : 3 (Tiga)
NPM. 14130230
I. PENDAHULUAN
Ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan zat- zat yang
terkandung di dalamnya, serta cara-cara pengolahannya. Jadi sangatlah perlu bagi
seorang farmasist, untuk mengetahui tentang seluk beluk tentang pengidentifikasian
dan pemisahan suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu pengetahuan tentang
analisis kualitatif sangat esensial untuk dijadikan salah satu keahlian bagi seorang
farmasist. Praktikum analisis kualitatif ini dilakukan karena praktikan harus
mengetahui dan mengenal cara-cara analisis kualitatif. Praktikum diperlukan untuk
mendukung pengetahuan farmasist tentang analisa kualitatif, selain pengetahuan
teori. Perlunya diadakan pengenalan terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan
analisa padakegiatan-kegiatan praktikum di farmasi. Kita dapat lebih mengenal
sifat-sifatnya dan cara-cara analisanya dengan bantuan praktikum. Senyawa-
senyawa yang mengandung anion benzoat, klorida dan borak banyak digunakan
sebagai pengawet. Senyawa-senyawa fosfat banyak digunakan sebagai pupuk
tanaman senyawa-senyawa karbonat dan sitrat banyak digunakan sebagai penyegar
pada minuman-minuman ringan.
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari reaksi pengenal dari
beberapa kation.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kimia analisis kuantitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion (kation/anion)
tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif adalah
pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis kation/anion tertentu. Dengan
menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan terlihat adanya perubahan-perubahan
kimia yang terjadi, misalnya terbentuk endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan
timbulnya gas (G. Svehla,1985).
Reaksi identifikasi yang lebih sederhana dikenal sebagai reaksi spesifik untuk golongan
tertentu. Reaksi golongan untuk anion golongan III adalah AgNO3 yang hasilnya adalah
endapan coklat merah bata. Anion kompleks halida seperti anion kompleks berbasa
banyak seperti oksalat misalnya (CO(C2O4)3)3- dan anion oksa dari oksigen. Klorat,
Bromat dan iodat merupakan ion yang bipiramidal yang terutama dijumpai pada garam
lokal alkali. Anion okso logam transisi jarang digunakan, yang paling dikenal adalah
kalium permanganat (KMnO4) dan kromat CrO4) atau dikenal sebagai pengoksida .
Anion berinti banyak dijumpai pada anion okso yang berinti 2, 3 atau 4 atom oksigen
yang terikat pada atom inti dan menghasilkan atom deskret. Namun demikian, mungkin
hanya terdiri dari 2 atom oksigen dan menghasilkan ion dengan jembatan oksigen seperti
ion bikarbonat yang terbentuk dari CrO4 yang diasamkan (Ismail Besari, 1982).
Kimia analisis dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Urusannya adalah
unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel. Sedangkan analisis
kuantitatif berurusan dengan penetapan banyaknya satu zat tertentu yang ada dalam
sampel (Underwood , 1993).
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti prosedur
kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam bentuk suatu
larutan. Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut yang cocok. Ion-ion logam pada
golongan-golongan diendapakan satu persatu, endapan dipisahkan dari larutannya
dengan cara disaring atau diputar dengan sentrifuge, endapan dicuci untuk
membebaskan dari larutan pokok atau dari filtrat dan tiap-tiap logam yang mungkin ada
harus dipisahkan. Kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-
sifat kation itu terhadap beberapa reagensia (Cokrosarjiwanto,1977).
Adapun alat – alat yang digunakan pada percobaan ini antara lain, 6 buah tabung
reaksi, 1 buah botol semprot, 1 buah spot plate, 6 buah pipet tetes, 1 buah rak
tabung reaksi, dan kertas pH
Adapun bahan – bahan pada percobaan ini antara lain, CuSO4 0,1 M, NaOH 0,1
M, NH4OH 0,1 M, BaCl2 0,1 M, K2CrO4 0,1 M, FeCl3 1 M, NH4CNS 1 M, HCl
0,1 M, MgSO4 0,1 M, NH4Cl 1 M, Na2HPO4 2 M, Co(NO3)2 1 M, Na2S2O3 1 M,
K4Fe(CN)6 0,1 M, KCNS 1 M, NH4Cl kristal, SnCl2 dalam HCl, CaSO4 jenuh,
amil alkohol, asam asetat, logam seng, kertas saring dan akuades
Tabung reaksi
- Dimasukkan larutan CuSO4 0,1 M
Hasil
Tabung reaksi
Tabung reaksi
Tabung reaksi
Tabung reaksi
Tabung reaksi
Hasil
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Lalu melakukan percobaan kedua, yaitu reaksi pengenal ion ferri (Fe 3+).
Pertama, menyiapkan 2 tabung reaksi dan 1 lembar kertas saring. Pada
tabung reaksi I, memasukkan 10 tetes larutan FeCl 3 lalu menambahkan
dengan 5 tetes NaOH, aken terbentuk endapan yang tidak larut dalam
kelebihan NaOH, jika terdapat enadapan lalu menambahkan kembai 10 tetes
NaOH. Hasilnya, mulanya FeCl3 berwarna orange ketika ditambahkan 5
tetes NaOH warna larutan menjadi merah teh terbentuk endapan warna
coklat. Setelah ditambah 10 tetes NaOH kembali larutannya menjadi warna
coklat. Adanya endapan coklat tersebut menunjukkan adanya kation Fe 2+.
Adapun reaksi yang terjadi yaitu
FeCl3(aq) + 3 NaOH(aq) Fe(OH)3(s) + 3 NaCl(aq)
Endapan coklat
Besari, Ismail. 1982. Kimia Organik untuk Universitas Edisi I. Bandung: Armico
Bandung
Jawab: