Anda di halaman 1dari 145

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA

OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN


BILANGAN BULAT NEGATIF MELALUI METODE
DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

(Penelitian Tindakan kelas di kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi


Persyaratan Program Kualifikasi S1 Kependidikan dan Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan Islam

Oleh
ZURISMIATI
NIM 809018300083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul upaya meningkatkan pemahaman siswa pada operasi


penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif melalui metode demonstrasi
disusun oleh Zurismiati, NIM 809018300083, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
ilmiah yang behak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.

i
ii
ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Operasi Penjumlahan dan


Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Metode Demonstrasi Dengan
menggunakan Alat Peraga

Kata Kunci : Pemahaman Siswa, Operasi penjumlahan dan Pengurangan,


Bilangan Bulat, Metode Demonstrasi, Alat Peraga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan


pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
melalui metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga, serta apakah
penggunaan metode demonstrasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa
pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.Penelitian ini
telah dilaksanakan pada bulan mei 2013 di MI Sirojul Athfal Bekasi. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ). Metode ini
dilakukan melalui 4 tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi guru dan siswa,
instrumen tes, dan catatan lapangan.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil tes pemahaman
siswa diakhir siklus I adalah 62, kemudian meningkat menjadi 74 di akhir siklus
II. Sedangkan persentase aktivitas guru juga mengalami peningkatan yakni dari
siklus I 70,9%, dan di siklus II menjadi 87,1%.di samping itu aktivitas siswa juga
turut meningkat dari 63,35% menjadi 82,13%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrai
dengan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman siswa pada operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

iii
ABSTRACT

Effort to Enhance students’ understanding about Addition and Minus


Operation of Negative Number Through Demonstration Method with visual
aid

Key word: Students’ understanding, addition operation and Minus operation,


Number, Demonstration Method, visual aid.

The research is aimed to figure out how to enhance students’ understanding


about addition and minus operation of number through demonstration method and
whether using demonstration method can enhance students’ understanding about
addition and minus operation of number. The research has been carried out on
May 2013 at MI Sirojul Athfal Bekasi. The research method used Class Action
Research. The method was done through four phases, planning, doing, observing,
reflecting. The instruments were a paper of teacher’s observation and students,
test instrument, and field note.
The result of the research showed that the average of test score of students
understanding at the end of Cycle I was 62, then improving 74 at the end of cycle
II. The percentage of teacher activities improved from cycle I 70,9%, and cycle II
87,1% in addition to students’ activities also improve from 63,35 % become
82,13%.
Finally, it could be concluded that using demonstration method can
enhance students’ understanding about addition and minus operation of number.

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha


Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.Sholawat dan Salam semoga tetap Allah curahkan kepada
Baginda kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberi suri tauladan
yang baik untuk kita semua.
Penulis merasa senang akhirnya bisa menyelesaikan skripsi ini meskipun
dengan langkah yang tertatih-tatih.Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah turut membantu dan memberi motivasi, doa serta
dukungannya.
1. Kepada Kedua orang tua yang senantiasa mendoakan dan memberi semangat
kepada penulis
2. Bapak Abdul Muin S.Si., M.Pd atas ketulusannya membimbing dan
mengarahkan kami sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Rekan-rekan seperjuangan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
penulis mohon saran dan kritik yang membangun guna perbaikan di kemudian
hari.

Jakarta, 28 Juli 2013


Penulis,

Zurismiati
NIM. 809018300083

v
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Pembimbing................................................... i


Lembar Pengesahan Penguji ......................................................... ii
Abstrak .......................................................................................... iii
Kata Pengantar .............................................................................. v
Daftar Isi ....................................................................................... vi
Daftar Tabel ................................................................................... viii
Daftar Gambar ............................................................................... ix
Daftar Lampiran ............................................................................ x
BAB I Pendahuluan........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ..................................... 6
C. Pembatasan Fokus Penelitian ..................................................... 6
D. Perumusan Masalah Penelitian .................................................. 7
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ...................................... 7
BAB II Kajian Teoritik dan Pengajuan Konseptual Intervensi
Tindakan ........................................................................................... 9
A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti .......................................... 9
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 20
C. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 21
BAB III Metodologi Penelitian ........................................................ 22
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 22
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .................. 22
C. Subyek Penelitian ........................................................................ 26
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian ................................. 26
E. Tahapan Intervensi Tindakan ...................................................... 26
F. Hasil Intervensi Tindakan ............................................................ 30
G. Data dan Sumber Data ................................................................ 30

vi
H. Instrumen Pengumpulan data ................................................. 31
I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 34
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ...................................... 34
K. Analisis Data dan Interpretasi Data ......................................... 35
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................... 36
BAB IV Deskripsi, Analisis Data dan Pembahasan ..................... 37
A. Deskripsi Data ........................................................................ 37
B. Analisis Data .......................................................................... 50
C. Pembahasan ............................................................................ 51
BAB V Kesimpulan, Implikasi dan Saran .................................... 54
A. Kesimpulan ............................................................................. 54
B. Implikasi ................................................................................. 54
C. Saran ...................................................................................... 55
Daftar Pustaka ............................................................................. 56

vii
DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Tindakan ...................................... 22.


2. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................... 32
3. Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru ................................... 33
4. Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa .................................. 33
5. Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I .................. 40
6. Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ................. 41
7. Tabel 4.3 Data Hasil Tes Pemahaman Siswa Siklus I ...................... 42
8. Tabel 4.4 Data Hasil Catatan Lapangan Siklus I ............................. 42
9. Tabel 4.5 Data Kekurangan dan Rencana Perbaikan Siklus I ......... 44
10. Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ................ 46
11. Tabel 4.7 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................47
12. Tabel 4.8 Data Hasil Tes Pemahaman Siswa Siklus II .................... 48
13. Tabel 4.9 Data Hasil Catatan Lapangan Siklus II ............................. 48
14. Tabel 4.10 Data Hasil Observasi Guru dan Siswa Tiap Siklus .........50
15. Tabel 4.11 Data Hasil Tes Pemahaman Siswa Tiap Siklus ............. 51

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model PTK Kammis dan Mc. Taggart .................. 24

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus I 57


Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa Siklus I 73
Lampiran 3 : Instrumen Soal Siklus I 76
Lampiran 4 : Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I 77
Lampiran 5 : Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I 79
Lampiran 6 : Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 83
Lampiran 7 : Data Hasil Tes Pemahaman Siklus I 87
Lampiran 8 : Data Catatan Lapangan Siklus I 88
Lampiran 9 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 89
Lampiran 10 : Lembar Kerja Siswa Siklus II 100
Lampiran 11 : Instrumen Soal Siklus II 102
Lampiran 12 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II 103
Lampiran 13 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 106
Lampiran 14 : Data Hasil Tes Pemahaman Siklus II 109
Lampiran 15 : Data Catatan Lapangan Siklus II 110
Lampiran 16 : Foto Kegiatan Siswa 111
Lampiran 17 : Lembar Uji Referensi 114
Lampiran 18 : Surat Pernyataan Penulis 117

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu komponen dari pendidikan adalah
pembelajaran di sekolah, yang meliputi berbagai bidang studi atau mata pelajaran.
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan sejak dini adalah kemampuan berhitung
atau matematika, selain membaca dan menulis.
Pembelajaran matematika walaupun sudah diajarkan sejak dini, namun
kenyataannya matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan
sebagai pelajaran yang tidak menyenangkan oleh sebagian besar siswa, sehingga
akibatnya banyak siswa yang tidak mau belajar matematika secara mendalam.
Bagi siswa yang berpandangan demikian akan merasa berat untuk mengikuti
pelajaran tersebut.
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar diharapkan
mampu melakukan perbaikan dan perubahan, agar pandangan mengenai
matematika sebagai pelajaran yang sulit dan pelajaran yang tidak menyenangkan
dapat dirubah. Selaku pendidik, guru mempunyai tanggung jawab dalam
menyelesaikan masalah tersebut.
Guru sebagai tenaga pendidik pengembang kompetensi siswa harus memilih
strategi yang tepat untuk mengoptimalkan kompetensi siswa dengan
memperhitungkan faktor internal dan eksternal siswa tersebut. Pembelajaran yang
efektif memerlukan teknik, metode dan pendekatan tertentu yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Hal ini dapat maksimal bila guru memilih strategi
pembelajaran yang tepat untuk membawa proses belajar yang menarik dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Selama ini pembelajaran dikelas masih berupa teacher centered, dimana
pembelajaran itu berpusat pada guru, guru adalah satu-satunya sumber belajar dan
guru juga mendominasi seluruh aspek pembelajaran dan siswa hanya sebagai
objek yang pasif dan cenderung tidak kreatif. Pembelajaran berbasis kompetensi

1
2

dilakukan dengan orientasi pencapaian yang diperoleh siswa, sehingga muara


akhir hasil pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang
diajarkan.
Berdasarkan pengamatan peneliti di kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi, dapat
diketahui bahwa guru masih menggunakan metode ceramah dalam memberikan
materi pelajaran matematika. Disamping itu guru juga menekankan pada teknik
menghafal rumus atau aturan yang berlaku, padahal tidak semua siswa memiliki
kemampuan menghafal yang sama. Hal ini menyebabkan siswa merasa kurang
tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru. Akibatnya banyak siswa yang
kurang mampu memahami materi yang disampaikan dan tentu saja berimbas
dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang diberikan oleh guru.
Merujuk pada teori Ausubel, mengatakan bahwa pentingnya pembelajaran
bermakna dalam mengajar matematika1, karena kebermaknaan pembelajaran akan
membuat pembelajaran lebih bermanfaat dan akan lebih mudah dipahami dan
diingat oleh peserta didik2. Dalam belajar matematika hendaknya fakta konsep
dan prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan
penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang
(guru) ke kepala orang lain (siswa). Seperti pada operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat negatif, saat ini yang terkesan hanya menghafal
aturan-aturan yang berlaku tanpa memahami konsep sesungguhnya, jadi sebagian
besar siswa hanya mampu memahami dalam bentuk hafalan saja, padahal tidak
semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam menghafal. Pemahaman
konsep merupakan salah satu aspek dari penilaian matematika. Penilaian pada
aspek ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu menerima dan
memahami konsep dasar matematika yang telah diterima oleh siswa.
Matematika bagi siswa SD/MI berguna untuk kepentingan hidup dalam
lingkungannya, untuk mengembangkan pola pikirnya dan untuk mempelajari
ilmu-ilmu berikutnya. Kegunaan atau manfaat matematika bagi para siswa SD/MI

1
Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, (Jakarta:Universitas Terbuka, 2011), h.1.9.
2
Ibid, h. 1.20.
3

adalah sesuatu yang jelas yang tidak perlu dipersoalkan lagi, terlebih pada era
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini.
Seperti halnya dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
yang penyampaiannya kurang menekankan pada pemahaman tetapi lebih
mengarah ke hafalannya. Anak cenderung takut karena merasa tidak bisa tetapi
malu untuk bertanya. Anak lebih memilih diam ketika guru bertanya “apakah ada
yang belum jelas, Atau apa ada yang ingin ditanyakan”. Sebab mereka sendiri
bingung apa yang mau ditanyakan karena sudah minder akan ketidakbisaannya
itu.
Setiap peserta didik memiliki tingkat perkembangan yang berbeda-beda satu
sama lain, ada siswa yang dapat dengan mudah menerima materi dan ada juga
yang merasa kesulitan dalam menerima materi, kemungkinan hal itu disebabkan
karena setiap peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda-beda pula,
sehingga tingkat pemahamannya pun berbeda-beda, faktor genetik atau keturunan
pun bisa juga mempengaruhi. Bukan hanya itu saja, ternyata gaya belajar siswa
pun berbeda, ada yang senang dengan melihat, ada yang senang dengan
mendengar dan ada pula yag senang dengan melakukan atau pengalaman
langsung. Untuk itu sudah menjadi tugas guru supaya dapat membuat suatu proses
pembelajaran yang dapat memadukan karakter siswa yang berbeda-beda tersebut
dan tentunya dapat pula membuat peserta didik merasa senang dan aman dalam
menerima pembelajaran matematika.
Menurut Piaget (Desmita, 2010) tahap berfikir anak usia SD/MI masih dalam
tahap praoperasional, dimana dalam perkembangan tahap berfikirnya itu masih
belum formal3. Di lain pihak, matematika adalah ilmu deduktif dengan bahasa
simbol yang padat arti, untuk itu seorang guru harus dapat mengembangkan
sebuah sistem pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif dan dapat
memahami dengan benar apa yang sedang ia pelajari. Sehingga dikemudian hari
mampu mengaplikasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari serta mampu
mengatasi persoalan-persoalan dunia nyata. Selain yang menonjol dari
3
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2010),
h.101.
4

matematika itu adalah orang dapat membentuk pola fikirnya menjadi pola fikir
seorang matematis yang sistematis, logis, kritis dan penuh kecermatan.
Namum sayangnya, teknik penyampaian materi oleh guru saat ini masih
hanya berupa ingatan-ingatan, siswa hanya mendengarkan dan melihat penjelasan
guru dipapan tulis kemudian berlanjut dengan mengerjakan soal-soal yang
diberikan. Hal ini tentu membuat siswa yang tidak menyukai pelajaran
matematika akan lebih tidak menyukai lagi, apalagi jika penampilan dan teknik
guru yang kurang atau tidak ramah, tentunya akan menambah kecilnya nyali sang
anak untuk mau belajar matematika.
Selain tahap berpikir anak-anak usia SD/MI belum formal dan relatif masih
konkret ditambah lagi keanekaragaman intelegensinya, serta jumlah populasi
siswa SD/MI yang besar ditambah lagi dengan wajib belajar 9 tahun, maka faktor-
faktor ini harus diperhatikan oleh seorang guru agar proses pembelajaran
matematika dapat berhasil.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam perkembangannya anak itu berbeda
dengan orang dewasa. Hal ini tampak jelas baik bentuk fisiknya maupun dalam
cara-cara berpikir, bertindak, tanggung jawab, kebiasaan kerja dan sebagainya.
Namun demikian masih banyak para pendidik atau orang tua atau orang dewasa
lainnya yang beranggapan bahwa anak atau siswa tersebut dapat berpikir seperti
orang dewasa. Guru yang sedang membicarakan satu konsep matematika sering
beranggapan bahwa siswanya dapat mengikuti dan melaksanakan jalan pikirannya
untuk memahami konsep-konsep matematika tersebut sebagaimana dirinya.
Sesuatu yang mudah menurut logika berpikir kita sebagai guru ternyata belum
tentu dianggap mudah oleh logika berpikir anak, justru mungkin anak akan
menganggap itu adalah sesuatu yang sulit untuk dimengerti.
Selain karakter berpikir anak pada setiap tahapan perkembangannya yang
berbeda, guru perlu pula menyadari bahwa setiap anak merupakan individu yang
relatif berbeda. Setiap individu anak akan berbeda dalam hal minat, bakat,
kemampuan, kepribadian, dan pengalaman lingkungannya. Guru sebagai seorang
pendidik profesional yang melakukan usaha untuk melaksanakan pendidikan
5

terhadap sekelompok anak, tentunya pula harus memperhatikan dengan sungguh-


sungguh keadaan dasar anak didik tersebut.
Jadi, pada dasarnya agar pelajaran matematika di SD/MI tersebut dapat
dengan mudah dimengerti oleh siswa, maka seyogyanya dalam mengajarkan
matematika itu menggunakan strategi yang tepat sesuai dengan karakteristik
peserta didik. Disamping itu pula diharuskan menggunakan metode yang
bervariasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar pembelajaran lebih
bermakna dan siswa cenderung tidak bosan menerima materi yag disampaikan,
serta perlu juga penggunaan media atau alat peraga yang dapat menunjang
keberhasilan pemahaman siswa. Dan juga perlu adanya penguatan agar apa yang
telah dipelajari itu mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga
akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya. Untuk keperluan inilah,
maka diperlukan adanya pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak
hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja, karena hal ini akan lebih mudah
dilupakan oleh siswa karena kurang bermakna.
Dalam hal ini peneliti merasa bahwa penggunaan metode yang bervariasi
dapat mengaktifkan dan mempermudah siswa dalam memahami materi
pembelajaran, terlebih pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Kebanyakan siswa terkesan ditekankan untuk menghafal aturan-aturan yang
berlaku, jadi dalam hal ini peneliti ingin mencoba menerapkan metode yang tidak
sekedar menghafal, tapi siswa benar-benar memahami dengan mengalaminya
sendiri. Karena jika hanya dengan satu metode dan itupun adalah ceramah
kemungkinan besarnya hanya beberapa siswa saja yang mampu memahami materi
dengan baik, dan hal tersebut bisa jadi menghambat keberhasilan pembelajaran
secara umum. Untuk itulah peneliti merasa bahwa hal ini harus segera diatasi dan
dicari solusinya agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika
kedepannya dan siswapun merasa senang dalam melaksanakan.

Dengan memperhatikan masalah di atas, sudah selayaknya dalam


pembelajaran matematika perlu dilakukan inovasi. Jika dalam kegiatan
pembelajaran yang diharapkan adalah keterlibatan siswa dalam membangun
6

fikirannya, maka dalam penelitian ini akan menggunkan metode demonstrasi


dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa.
Metode demonstrasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang
sekiranya dapat mengaktifkan siswa dan memperjelas pemahaman materi yang
diajarkan, dimana siswa dapat mengalami atau melakukan sendiri tentang konsep
yang diajarkan. Dengan metode demonstrasi tersebut diharapkan dapat
memusatkan perhatian siswa pada suatu objek, sehingga dapat meningkatkan
pemahaman siswa pada materi yang sedang diajarkan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan upaya peningkatan
kualitas pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
Dalam hal ini peneliti ingin menerapkan metode demonstrasi untuk membuka
pola pikir peserta didik agar lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran.
Di samping itu juga peneliti berharap dengan adanya penerapan metode
demonstrasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang
diajarkan pada pembelajaran matematika.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat diidentifikasi
area penelitiannya sebagai berikut:
1. Pemahaman siswa akan pelajaran matematika rendah
2. Metode yang digunakan oleh guru monoton, terkesan kurang menarik, hanya
ceramah yang membuat peserta didik menjadi bosan.
3. Rendahnya minat siswa dalam belajar matematika, karena sudah merasa
kesulitan begitu mendengar kata matematika.
4. Kurangnya motivasi dari guru yang bersangkutan
5. Kurang menggunakan media sebagai alat penyampai pesan
Dari kelima penyebab masalah tersebut di atas peneliti hanya akan
mengambil satu masalah yang akan di teliti yaitu rendahnya pemahaman siswa
akan pelajaran matematika, dalam hal ini peneliti akan fokus pada metode
demonstrasi dengan menggunakan alat peraga untuk meningkatkan pemahaman
siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Mengapa hal ini
perlu dibahas, karena penggunaan metode yang baik akan sangat mempengaruhi
7

pemahaman peserta didik dalam menerima materi yang disampaikan. Karena saat
ini masih banyak guru yang tetap menggunakan metode ceramah dalam kegiatan
pembelajaran meskipun hasilnya kurang mencapai kompetensi yang diharapkan.

C. Pembatasan Fokus Penelitian


Untuk memudahkan pengkajian teoritis dan penelitian serta menghindari
pembahasan yang terlalu luas dalam penelitian ini, maka masalah yang akan
dibahas yaitu hanya sebatas penggunaan metode demonstrasi dengan
menggunakan alat peraga pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat, karena bilangan bulat ini merupakan salah satu materi yang cukup rumit
dipahami, yang selama ini hanya berupa hafalan. Anak yang memang memiliki
tingkat hafalan yang bagus akan dengan mudah menerima, namun bagaimana
dengan siswa yang kurang bisa dengan hafalan, tentu saja mereka akan sangat
merasa kesulitan. Dalam hal ini peneliti ingin membuktikan bahwa pembelajaran
tentang bilangan bulat tidak hanya bisa disampaikan dalam bentuk hafalan saja
tetapi benar-benar dapat dipahami oleh peserta didik.

D. Perumusan Masalah Penelitian


Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat melalui metode demonstrasi dengan
menggunakan alat peraga?
2. Apakah metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga dapat
meningkatkan pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian


1. Tujuan Hasil Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana penggunaan
8

metode demonstrasi dengan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman siswa


pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

2. Kegunaan hasil penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk semua orang yang
membacanya, baik secara teoritis maupun secara praktis.
a. Manfaat secara teoritis
Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada
dalam proses belajar mengajar matematika, terutama dalam hal bagaimana
meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika, kemudian
dapat dilihat “Apakah pembelajaran melalui metode demonstrasi dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran matematika, Apabila
siswa tertarik untuk belajar matematika diharapkan hasil belajar dapat meningkat
sehingga dapat tercipta sumber daya manusia yang handal, dapat dipergunakan
dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan
zaman. Hasil penelitian juga dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan dasar,
khususnya mata pelajaran matematika.
b. Manfaat Praktis
b.1. Bagi Siswa, dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga
dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan.
b.2. Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai salah satu acuan pembelajaran agar dapat
tercipta suasana pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna.
b.3.Bagi Madrasah, dapat dijadikan sebagai contoh bentuk peningkatan
pendidikan yang berbasis sekolah dalam upaya peningkatan pelaksanaan
tujuan pembelajaran.
b.4. Bagi Peneliti, sebagai upaya peningkatan profesional memperbaiki kualitas
pembelajaran matematika di kelas secara berkelanjutan.
b.5. Bagi Peneliti lain, dapat menjadi landasan saat akan mengadakan penelitian
yang sejenis pada penelitian berikutnya yang lebih luas dan mendalam.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI
TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti


1. Hakekat Pemahaman
Pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Menurut
Benyamin S. Bloom, “pemahaman merupakan kemampuan untuk memahami apa yang sedang
dikomunikasikan dan mampu mengimplementasikan ide tanpa haus mengaitkannya dengan ide
lain, dan juga tanpa harus melihat ide tersebut secara mendalam”1. „Kata kerja operasional yang
dapat digunakan diantaranya mengubah, mempertahankan, membedakan2.
Sedangkan pemahaman menurut kamus linguistik, adalah suatu proses mental dimana
pendengar dapat menyerap bunyi yang diucapkan pembicara dan memakainya untuk
membangun suatu penafsiran tantang apa yang dimaksud oleh pembicara3. Hal itu berarti
menuntut daya serap dan daya dengar seseorang agar informasi yang disampaikan tepat guna.
Seseorang dikatakan memahami sesuatu jika telah dapat mengorganisasikan dan
mengutarakan kembali apa yang dipelajarinya dengan menggunakan kalimatnya sendiri. Siswa
tidak lagi menghafal informasi yang diperolehnya, melainkan harus dapat memilih dan
mengorganisasikan informasi tersebut.
Mengajarkan suatu konsep dapat dilakukan dengan memperkenalkan kepada siswa kata-kata
kunci untuk digunakan dalam membicarakan mengenai konsep-konsep tersebut dan memeriksa
apakah siswa telah membiasakan diri dengan kata-kata dan arti yang terdapat dalam konsep-
konsep tersebut.
Pemahaman terhadap suatu konsep dapat berkembang baik jika terlebih dahulu disajikan
konsep yang paling umum sebagai jembatan antar informasi baru dengan informasi yang telah
ada pada struktur kognitif siswa. Penyajian konsep yang umum perlu dilakukan sebelum

1
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, (Jakarta:Kencana, 2004), h.73.
2
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2009), h.21.
3
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik edisi 4, (jakarta:Gramedia Pustaka Umum, 2008), h.177.

9
10

penjelasan yang lebih rumit mengenai konsep yang baru agar terdapat keterkaitan antara
informasi yang telah ada dengan informasi yang baru diterima pada struktur kognitif siswa.
Indikator pemahaman konsep menurut Benyamin S. Bloom sebagai berikut: (1)
Penerjemahan (translation), (2) Penafsiran (interpretation), (3) Ekstrapolasi (extrapolation)4.
1. Penerjemahan (translation), yaitu menterjemahkan konsepsi abstrak menjadi suatu model.
Misalnya dari lambang ke arti. Kata kerja operasional yang digunakan adalah
menterjemahkan, mengubah, mengilustrasikan, memberikan definisi, dan menjelaskan
kembali.
2. Penafsiran (Interpretation), yaitu kemampuan untuk mengenal dan memahami ide utama
suatu komunikasi, misalnya diberikan suatu diagram, tabel, grafik atau gambar-gambar dan
ditafsirkan. Kata kerja operasional yang digunakan adalah menginterpretasikan,
membedakan, menjelaskan, dan menggambarkan.
3. Ekstrapolasi (extrapolation), yaitu menyimpulkan dari sesuatu yang telah diketahui. Kata
kerja operasional yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah
memperhitungkan, menduga, menyimpulkan, meramalkan, membedakan, menentukan dan
mengisi.
Sedangkan indikator pemahaman menurut Kenneth D. Moore: “Menerjemahkan, mengubah,
menggeneralisasikan, menguraikan (dengan kata-kata sendiri), menulis ulang (dengan kalimat
sendiri), meringkas, membedakan (diantara dua), mempertahankan, menyimpulkan, berpendapat
dan menjelaskan5.
Penanaman konsep, teorema, dalil, dan rumus-rumus matematika dapat terwujud dengan
baik jika para siswa dapat memusatkan perhatiannya terhadap materi ajar yang dipelajari serta
selalu melakukan penguatan melalui latihan yang teratur. Sehingga apa yang telah dipelajari
dapat dikuasai dengan baik dan dapat digunakan untuk mempelajari materi selanjutnya.
Didalam penelitian ini merujuk pada pemahaman menurut Benyamin S. Bloom, yakni
penerjemahan, penafsiran dan ekstrapolasi.sebagai definisi operasionalnya adalah:
a. Translasi, adalah mendefinisi ulang sebuah konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat negatif.

4
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran,(Bandung:CV Alfabeta,2011), h.157.
5
Dede, op.cit, h.136.
11

b. Interpretasi, adalah memberikan penjelasan terhadap sebuah konsep matematika dalam


kehidupan sehari-hari.
c. Ekstrapolasi, adalah memberi kesimpulan atas konsep penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat negatif dengan bahasa sendiri.

2. Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah semua bilangan cacah dengan semua lawan bilangan asli (lawan 1
adalah -1, lawan 2 adalah -2)6. Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, bilangan bulat
negatif, dan bilangan nol (0)7. Bilangan bulat positif bisa disebut juga bilangan asli, sedangkan
bilangan bulat negatif merupakan lawan dari bilangan asli itu sendiri atau bilangan bulat yang
bertanda minus didepannya(di baca negatif).Sedangkan menurut Tatang Herman, dkk dalam
bukunya pendidikan matematika 1, bilangan bulat adalah merupakan gabungan antara bilangan
asli dengan bilangan-bilangan negatifnya serta bilangan nol8. Berdasarkan beberapa pengertian
tersebut diatas dapat dikatakan bahwa bilangan bulat itu adalah gabungan dari bilangan asli serta
bilangan cacah dan bilangan negatif yang merupakan lawan dari bilangan asli itu sendiri.
Sebenarnya materi bilangan bulat ini sudah kita kenal sejak pendidikan anak usia dini,
dimana kita mengenalkan berhitung dari 1, 2, 3, dan seterusnya. Namun belum ke operasi
hitungnya. Untuk mengenalkan bilangan bulat tersebut dapat digunakan suatu garis bilangan,
dengan bilangan positif disebelah kanan angka nol dan bilangan negatif berada disebelah kiri
angka nol, berurutan sesuai arah tanda panah yang terdapat di garis bilangan dengan angka
terkecil berada di dekat titik pangkal yaitu angka 3.

3. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat


Pada dasarnya operasi hitung mencakup empat pengajaran dasar, yaitu: penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Namun disini peneliti hanya akan membahas tentang
penjumlahan dan pengurangan.
a. Operasi Penjumlahan.

6
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di SD, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2010), h. 5.
7
Gatot, Op.cit, h.38
8
Tatang Herman, dkk. Pendidikan Matematika 1, (Bandung: UPI Press, 2010), h.4.
12

Operasi penjumlahan di dalam bilangan bulat sering disebut penjumlahan bilangan bulat
saja9. Dimana operasi penjumlahan tersebut dipergunakan untuk memperoleh hasil atau jumlah
dari dua buah bilangan. Atau merupakan hasil penggabungan dari 2 kumpulan benda menjadi
satu kumpulan benda yang hasilnya selalu lebih banyak dari dua kumpulan benda sebelumnya.
Penjumlahan merupakan operasi hitung yang pertama sekali diajarkan kepada anak-anak.
Pada operasi penjumlahan bilangan bulat terdapat beberapa sifat yang harus diketahui agar
tidak terjadi salah konsep dalam penyampaian materi oleh guru. Sifat-sifat tersebut
diantaranya10:

1.) Sifat tertutup


Yaitu jika dua buah bilangan bulat dijumlahkan maka hasilnya merupakan bilangan bulat
juga. Hal ini berarti himpunan bilangan bulat tertutup terhadap operasi penjumlahan.
Contoh:
-3 + 5 = 2,
Keterangan: -3 merupakan bilangan bulat, dan 5 juga merupakan bilangan bulat. Kedua bilangan
tersebut dijumlahkan dan hasilnya adalah 2,ternyata 2 juga adalah bilangan bulat.
2.) Sifat komulatif ( pertukaran )
Yaitu jika dua buah bilangan bulat dijumlahkan maka hasilnya tetap sama meskipun letak
kedua bilangan itu dipertukarkan. Secara matematis dapat ditulis:
Untuk sembarang dua bilangan bulat a dan b berlaku
a+b=b+a

Contoh:
a = -2, b = 5 → a+b = -2 + 5 = 3 a =-7, b=3 → a+b= -7 + 3 = -4
b+a = 5 + (-2) = 3 b+a= 3+ (-7)= 4
keterangan: dari kedua contoh diatas dapat diketahui bahwa dua buah bilangan bulat jika
dijumlahkan hasilnya akan tetap sama meskipun letak posisinya ditukar.
3.) Sifat asosiatif (pengelompokan)

9
Ibid, h.10
10
Gatot, Op.Cit, h.3.26.
13

Yaitu jika ada tiga buah bilangan bulat dijumlahkan maka hasilnya akan tetap sama bila
pengelompokan pada penjumlahan itu dipertukarkan. Atau secara sistematis dapat ditulis sebagai
berikut:
Untuk sembarang tiga bilangan bulat a, b, dan c berlaku:
(a+b)+c =a+(b+c)

Contoh:
a = 4, b= -6, c= 8 →( a+b) + c = (4+(-6)) + 8= -2 +8= 6
→ a + (b+c) = 4+(-6+8) = 4+ 2= 6
Keterangan: jika melakukan penjumlahan tiga buah bilangan bulat dengan cara pengelompokan
maka hasilnya pun akan tetap sama meskipun pengelompokannya tersebut dipertukarkan.

4.) Sifat bilangan nol (sebagai unsur identitas penjumlahan)


Yaitu jika suatu bilangan bulat dijumlahkan dengan nol maka hasilnya adalah bilangan bulat
itu sendiri. Karena dalam hal ini angka nol merupakan suatu unsur identitas, maksudnya adalah
bila ditambah dengan suatu bilangan atau bila suatu bilangan ditambah dengan bilangan yang
dimaksud maka hasilnya tidak berubah atau bilangan itu sendiri. Atau secara sistematis dapat
ditulis sebagai berikut:
Untuk setiap bilangan bulat yang dijumlahkan dengan nol (unsur
identitas) selalu berlaku;
a+0= a, atau 0+b=b

Contoh:
-3 + 0 = -3, 0+5=5
5.) Sifat invers penjumlahan (lawan suatu bilangan)
Yaitu semua bilangan bulat kecuali nol dapat dipasangkan dengan bilangan bulat yang lain
sedemikian sehingga jumlah pasangan itu adalah nol. Bilangan nol tidak termasuk karena nol
pasangannya adalah nol itu sendiri. Dan setiap anggota pasangan dari bilangan itu disebut invers
atau lawan dari anggota yang lain dalam pasangannya.
Misalnya;
Lawan dari 1 adalah -1, atau -3 lawannya adalah 3
14

Lawan dari 2 adalah -2, atau -2 lawannya adalah 2


Lawan dari 3 adalah -3, atau -1 lawannya adalah 1.
Jadi, setiap bilangan bulat memiliki lawan atau invers aditif(tambah), dan jika dijumlahkan
dengan lawan bilangannya itu maka akan menghasilkan bilangan nol. Atau secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut:
Setiap bilangan bulat a mempunyai invers aditif –a, sehingga berlaku:
a + -a = 0 atau, -a + a = 0

Contoh: 2 + -2 = 0, →-2 adalah lawan dari 2


-4 + 4 = 0, → 4 adalah lawan dari -4

Catatan:
Perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan a berkorespondensi dengan invers tambahnya ( -a ),
dan lawan (invers tambah) dari suatu bilangan bulat positif adalah bilangan bulat negatif, dan
lawan dari suatu bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif. Seperti yang tertera pada
contoh diatas.
b. Operasi pengurangan.
Pengurangan adalah kebalikan dari penjumlahan, biasanya hasilnya akan lebih sedikit dari
jumlah kumpulan benda yang dikurangi. Pengurangan bilangan bulat dapat diibaratkan sebagai
penambahan dengan lawan bilangan pengurangnya11. Pada operasi pengurangan ini hanya
mempunyai satu sifat, yakni sifat tertutup karena hasil pengurangan dua buah bilangan bulat
tetap menghasilkan bilangan bulat juga12.
Contoh:
7 – 4 = 3, dan 5 – (-2) = 7
Keterangan:
 Lambang bilangan 7, 4, dan 3 merupakan sama-sama bilangan bulat.
 Lambang bilangan 5, -2, dan 7 merupakan sama-sama bilangan bulat.
 Jadi, terbukti bahwa pada pengurangan berlaku sifat tertutup.

11
Tatang, Op.Cit, h.17.
12
Heruman, Op.Cit, h.16.
15

Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada sistem bilangan bulat itu sendiri dapat dilakukan
melalui 3 tahap, yaitu13: (1) tahap pengenalan konsep secara konkret, (2) Tahap pengenalan
konsep secara semi konkret atau semi abstrak, (3) Tahap pengenalan konsep secara abstrak.
Pada penelitian ini digunakan tahap yang pertama karena taraf berfikir anak usia SD masih
dari konkret dulu. Dalam tahap pertama ini ada 2 model peragaan yang dapat dikembangkan,
yaitu yang menggunakan pendekatan himpunan, sedang model yang kedua menggunakan
pendekatan hukum kekekalan panjang (yaitu menggunakan alat peraga balok garis bilangan atau
pita garis bilangan atau tangga garis bilangan)14. Dan yang akan peneliti gunakan adalah model
yang pertama yaitu peragaan dengan menggunakan pendekatan himpunan. Alat peraga disini
peneliti buat sedemikian rupa agar bisa dengan jelas dan mudah dipakai oleh siswa.

4. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan15. Metode ini dapat menyajikan bahan pelajaran secara
lebih konkret, namun dalam pembelajarannya tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh
guru.
a. Kelebihan metode demonstrasi
1.) Dapat menghindari terjadinya verbalisme, sebab siswa secara langsung memperhatikan
materi pelajaran yang dijelaskan.
2.) Proses pembelajaran lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat
peristiwa yang terjadi
3.) Siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan dengan
pengamatan langsung.

b. Kelemahan metode demonstrasi

13
Gatot Muhsetyo, Op.Cit, h.3.10
14
Ibid, h.3.11.
15
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), h.152.
16

1.) Memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi
bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
2.) Memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai, yang berarti penggunaan
metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
3.) Memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk
bekerja lebih profesional. Disamping itu juga demonstrasi juga memerlukan kemauan dan
motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
c. Langkah-langkah Menggunakan metode demonstrasi16
1.) Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
1.1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir
1.2) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
1.3) Lakukan uji coba demonstrasi
2.) Tahap Pelaksanaan
2.1) Langkah pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
2.1.1 Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan
2.1.2 Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa
2.1.3 Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
2.2) Langkah pelaksanaan demonstrasi
2.2.1. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang
siswa untuk berpikir.
2.2.2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan
2.2.3. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan
memeperhatikan reaksi seluruh siswa
2.2.4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih
lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
16
Ibid, h. 153
17

2.3.) Langkah mengakhiri Demonstrasi


Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan
memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan
proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa
memahami proses demonstrasi tersebut atau tidak. Selain memberikan tugas yang reelevan,
ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses
demonstrasi itu untuk perbaikan salanjutnya.

5. Alat Peraga ( Media Pembelajaran)


a. Pengertian Alat Peraga
Alat Peraga merupakan sebuah alat/benda yang digunakan untuk membantu guru dalam
penyampaian materi kepada siswa, sehingga siswa lebih fokus dalam menerima pelajaran.
Menurut Sudjana (2009), alat peraga adalah sebuah alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga
dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan
efisien17.Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca
indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat,
meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak sekedar
menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang konkrit dan realistik
serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan.
Alat Peraga sangat diperlukan dalam memberikan pembelajaran untuk dapat memahaminya
dengan lebih jelas. Namun alat peraga bukanlah pengganti pelajaran lisan atau tulisan, tetapi
sebagai pelengkap dari pembantu agar pelajaran dapat bertahan lama dalam ingatan peserta didik
dan mudah untuk di utarakan pada saat nanti ketika diperlukan.
Adapun beberapa contoh alat peraga yang dapat digunakan dalam mengajar yaitu:
a. Gambar
Gambar adalah suatu bentuk alat peraga yang nampaknya saling dikenal dan saling
dipakai, karena gambar disenangi oleh anak berbagai unur, diperoleh dalam keadaan siap pakai,
dan tidak mengita waktu persiapan.
b. Peta
17
File:///:E./Pengertian dan Tujuan Alat peraga Pendidikan_Fairuz El Said.htm
18

Peta bisa menolong mereka mempelajari bentuk dan letak negara-negara serta kota-kota
yang disebut Al-kitab.Salah satu yang harus diperhatikan, penggunaan peta sebagai alat peraga
hanya cocok bagi anak besar/kelas besar.
c. Papan tulis
Peranan papan tulis tidak kalah pentingnya sebagai sarana mengajar.Papan tulis dapat
dirima dimana-mana sebagai alat peraga yang efektif.Tidak perlu menjadi seorang seniman
untuk memakai papan tulis. Kalimat yang pendek, beberapa gambaran orang yang sederhana
sekali, sebuah diagram, atau empat persegi panjang dapat menggambarkan orang, kota atau
kejadian.
d. Boks pasir
Anak kelas kecil dan kelas tengah sangat menggemari peragaan yang menggunakan boks
pasir. Boks pasir dapat diciptakan “peta” bagi mereka khususnya bagi kelas tengah karena pada
umur tersebut mereka sudah mengetahui jarak dari desa ke desa. (Pepak.sabda.org.and
omtions.blogspot.com)
Selain alat peraga yang disebutkan di atas, media mengajar yang paling dikenal di dalam
pelayanan anak sering disebut dengan istilah singkat, alat peraga berbentuk fleschard, wayang,
boneka jari, rumah palestina dan sebagainya.
Adapun alat peraga yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat
peraga manipulasi, dimana peneliti buat dari kertas warna yang di bentuk menjadi setengah
lingkaran warna biru untuk melambangkan bilangan positif, dan setengah lingkaran warna
kuning untuk melambangkan bilangan negatif, dan jika kedua setengah lingkaran tersebut
digabungkan akan menjadi satu buah lingkaran penuh dan mempunyai nilai nol. Hal ini
diharapkan dapat memudahkan siswa dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat melalui metode demonstrasi.

b. Kelebihan dan Kekurangan penggunaan alat peraga


1. Kelebihan alat peraga:
1.) Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik
2.) Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya
3.) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan
19

4.)Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati, melakukan dan
mendemonstrasikan.

2. Kekurangan alat peraga yaitu:


1.) Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntuk guru.
2.) Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
3.) Perlu kesediaan berkorban secara materiil

c. Karakteristik Media Pembelajaran (Alat peraga)18


1.) Suatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indra
2.) Terdapat makna pesan yang akan disampaikan kepada peserta didik
3.) Digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran
4.) Dapat digunakan secara massa, baik kelompok atau perorangan
5.) Dapat tahan lama, bentuk dan warnanya menarik

d. Fungsi Alat Peraga


a.) Membangkitkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
b.) Menyajikan materi ke dalam bentuk yang lebih konkrit, siswa pada tingkat yang lebih
rendah akan lebih memahami dan mengerti apa yang diajarkan.
c.) Memungkinkan konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit
d.) Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
e.) Salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru karena mrupakan bagian yang
integral dari situasi mengajar
e. Kegunaan media pendidikan ( Alat Peraga) dalam proses Pendidikan19
a.) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis
b.) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
c.) Dapat mengatasi sikap pasif peserta didik

18
Syarif hidayat, Teori dan Prinsip Pendidikan, (Jakarta:Pustaka Mandiri, 2013), h.115.
19
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta:Rajawali pers, 2010), h.17.
20

d.) Dapat mempersamakan persepsi dan pengalaman

B. Hasil Penelitian yang relevan


Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kajian hasil penelitian yang
sesuai dengan apa yang akan peneliti lakukan diantaranya yaitu:
a.) Andri Setiawan ( 104017000540) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh strategi
berhitung (Different Strategies) terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi operasi
bilangan bulat. Dilaksanakan di SDIT Cordova Pondok Jati, Tangerang. Memberikan kesimpulan
bahwa20:
1. Secara deskriptif perbandingan hasil balajar matematika kelas eksperimen relatif lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol, terlihat pada nilai rata-rata kelas eksperimen
yaitu sebesar 75,67 dan kelas kontrol 72,05.
2. Pengujian dengan uji t menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen tidak secara nyata
terbukti lebih baik dibandingkan dengan kelaas kontrol. Kesimpulan uji diperoleh dengan
membandingkan t hit =0,6071 terhadap t tab= 1,6896 pada taraf signifikan α = 5%. Maka
kesimpulannya bahwa Ho diterima, yaitu Strategi berhitung tidak lebih baik daripada
algoritma tradisional, atau tidak terdapat pengaruh penggunaan Strategi berhitung terhadap
hasil belajar siswa.
b.) Rida Rindjani (104017000522) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh metode
problem posing terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Dilaksanakan di SMPN 3
Tangerang, memberikan kesimpulan bahwa21:
1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata pemahaman konsep siswa pada kelas
eksperimen 64,9 dan kelas kontrol 46,5.
2. Pengujian hipotesis dengan uji t, diperoleh t hit > t tab. Maka Ho ditolak. Dengan begitu
terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pemahaman konsep matematika,
karena ternyata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
c.) Muhamad Arifin (102017023946) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh penerapan

20
Andri Setiawan, Skripsi: Pengaruh Strategi Berhitung (Different Strategis) terhadap Hasil Belajar Matematika
Siswa pada Materi Operasi Bilangan Bulat, (Jakarta:FITK UIN, 2007).
21
Rida Rindjani, Skripsi: Pengaruh Metode Problem Posing terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa,
(Jakarta:FITK UIN, 2007).
21

strategi pembelajaran silent demonstration terhadap hasil belajar matematika siswa” yang
dilaksanakan di MTs N 6 Jakarta Timur, memberikan kesimpulan bahwa22:
1. Hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.α= 5% dengan dk=58.
t tab=1,67 dan t hit = 2,23. Dengan demikian maka Ho ditolak. Hasil 5% lebih baik, jadi ada
pengaruh positif terhadap hasil belajar.
2. Hasil penelitian terbukti mampu menjadikan pembelajaran di kelas menjadi lebih aktif, lebih
kreatif, dinamis, membangkitkan minat belajar dan terutama membuat siswa lebih perhatian
atau konsentrasi. Selain itu dapat melatih keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat,
memberikan kesempatan untuk tampil di depan kelas, menghargai apresiasi mereka terhadap
pembelajaran dan memperhatikan tingkaat pemahaman dan tingkat kejenuhan siswa

C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka hipotesis tindakannya adalah: Dengan
penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa pada operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

22
Muhamad Arifin, Skripsi: Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Silent Demonstration terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa, (Jakarta:FITK UIN, 2006).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI Sirojul Athfal Bekasi, pada siswa kelas IV
sebanyak 9 siswa yang berlokasi di jalan Kp. Setu Raya Kelurahan Bintara Jaya,
kecamatan Bekasi Barat, kota Bekasi.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yakni
pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2013. Adapun jadwal penelitian
sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Tindakan


Bulan
No Kegiatan Maret April Mei Juni
1. Persiapan dan perencanaan
2. Observasi lapangan 
3. Pelaksanaan tindakan  
4. Analisis data 
5. Laporan hasil penelitian 

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (classroom action research). Yakni sebuah penelitian tindakan
yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam masalah kegiatan keseharian yang
ditemui dalam proses pembelajaran di kelas. Menurut Carr dan Kemmis (Wijaya

22
23

Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2009)1, bahwa Penelitian tindakan kelas (PTK)
adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri ( self reflective) yang dilakukan oleh
para partisipan dalam situasi sosial untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran
tentang:
Praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri
Pengertian mengenai praktik-praktik tersebut
Situasi-situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.
Sebelum melakukan penelitian tindakan tersebut, sekiranya peneliti harus
memahami prinsip-prinsip dalam penelitian tindakan, salah satu diantaranya yaitu
adanya kesadaran untuk memperbaiki kinerja dan yang dikenai tindakan
merupakan masalah yang ada dalam situasi keseharian dalam proses
pembelajaran2. Karena pada dasarnya penelitian tindakan kelas merupakan salah
satu jenis penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi
praktik pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dengan cara
merencanakan, melaksanakan, merefleksikan tindakan secara kolaboratif sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, atau masalah yang tengah dihadapi oleh
guru didalam kelasnya3. Karena esensi dari Penelitian tindakan kelas ini adalah
terletak pada adanya tindakan dalam situasi yang mendesak (harus segera diatasi)
untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik pembelajaran serta mampu
memberi solusi pada masalah yang ada baik secara perorangan atau kelompok.
Dalam penelitian ini diupayakan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada
operasi penjumlahan dan pengurangn bilangan bulat di MI Sirojul Athfal Bekasi.
Jadi, penelitian ini lebih menekankan pada proses atau tindakan peneltian, oleh
karena itu berhasil atau tidaknya penelitian dapat dilihat dari proses tindakan
penelitian. Dalam hal ini peneliti harus mempersiapkan segala sesuatu yang
menjadi pendukung sebuah proses pembelajaran agar penelitian dapat berjalan
dengan lancar sehingga penelitian tersebut dapat dikatakan berhasil.

1
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:PT. Malta
Printindo, 2009), h.8.
2
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Bumi Aksara, 2012), h.6.
3
Op. Cit, h.9.
24

Desain intervensi tindakan atau rancangan siklus penelitian ini akan


menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Adapun prosedur kerja dalam
penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart, pada dasarnya merupakan
pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin yang
meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (obseving) dan
refleksi (reflection), dan seterusnya sampai terselesaikan refleksi dan rencana
tindakan berikutnya. Hanya saja komponen acting(tindakan) dengan pengamatan
(observing) dijadikan satu kesatuan, karena keduanya harus dilakukan dalam
waktu yang bersamaan, yaitu ketika tindakan dilaksanakan maka begitu pula
dengan observasi pun harus dilaksanakan juga4.
Untuk lebih jelasnya bagan model penelitian tindakan kelas (PTK) menurut
Kemmis dan Mc. Taggart disajikan sebagai berikut5:

Gambar 3.1. Model PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart


Adapun rancangan dari setiap aspek pokok yang akan menjadi gambaran dari
proses penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
a. Mengidentifikasi masalah yang di temui dalam pembelajaran di kelas,
khususnya pada mata pelajaran matematika.
b. Data yang telah di identifikasi, kemudian di analisis berdasarkan survei di
lapangan dan di simpulkan

4
Op.Cit, h.20
5
Op.Cit, h.21
25

c. Merencanakan tindakan yang lebih tepat berdasarkan akar masalah yang


paling dan harus segera diselesaikan secepatnya dengan menyiapkan RPP (
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan instrumen penelitian berupa
pedoman pemantau tindakan aktifitas guru, lembar kerja siswa serta
catatan lapangan yang disusun bersama kolaborator.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan kolaborasi dengan observer
untuk memantau jalannya proses kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini rancangan
pembelajaran yang telah disusun dan didiskusikan pada tahapan perencanaan itu
dilaksanakan.
3. Observasi
Pada tahap ini observer melakukan monitoring terhadap tindakan yang
dilaksanakan oleh peneliti, situasi kelas dan aktifitas siswa dan guru dengan
berpedoman pada instrumen pemantau tindakan yang telah disiapkan. Selain itu
peneliti dan observer juga mencatat segala hal yang terjadi dan diperlukan selama
pelaksanaan tindakan berlangsung.
4. Refleksi
Pada tahapan refleksi ini, data-data yang telah diperoleh pada saat observasi
tersebut dikumpulkan kemudian dianalisis secara menyeluruh. Setelah data tersbut
dianalisis baru diadakan evaluasi dengan tujuan untuk menyempurnakan tindakan
berikutnya dan memperbaiki tindakan pada kegiatan sebelumnya.
Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I,akan dilanjutkan lagi
pada penelitian siklus II. Jika hasil pembelajaran pada siklus II telah menunjukkan
bahwa indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian dihentikan. Namun
apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilanjutkan penelitian pada
siklus III dengan mengacu pada hasil refleksi siklus II.
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Sirojul Athfal Bekasi
yang hanya berjumlah 9 siswa. Partisipan dalam penelitian ini adalah Kepala MI
Sirojul Athfal Bekasi dan rekan sejawat yang merupakan guru MI Sirojul Athfal
26

Bekasi, sebagai observer yang secara kolaboratif membantu melakukan penelitian


dan pengamatan.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian


Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pemimpin perencanaan
pelaksanaan tindakan, sekaligus pembuat laporan. Sebagai pemimpin perencanaan
tindakan dalam penelitian ini, maka pada pra penelitian peneliti melakukan
pengamatan terhadap proses kegiatan pembelajaran matematika di kelas IV MI
Sirojul Athfal Bekasi. Berdasarkan hasil pengamatan proses dan hasil belajar ini
akan diperoleh data tentang kondisi awal siswa yang akan menjadi dasar bagi
penelitian unuk membuat rencana siklus pertama. Rencana ini merupakan hasil
diskusi dan refleksi antar peneliti dan kolaborator berdasarkan catatan lapangan
yang dibuat.
Adapun posisi peneliti dalam penelitian tersebut sebagai peneliti utama dalam
penelitian. Artinya keikutsertaan peneliti dikategorikan pada peran aktif dalam
pelaksanaan pembelajaran atau tindakan.Disini peneliti langsung melakukan
kegiatan pembelajaran dan berusaha sebanyak mungkin mengumpulkan data yang
sesuai dengan fokus masalah yang diteliti. Dengan keterlibatan langsung dalam
proses pembelajaran atau penelitian diharapkan data yang diperoleh lebih akurat
dan terarah.

E. Tahapan Intervensi tindakan


Penelitian tindakan ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang diawali
dengan pra penelitian (survei penelitian) dan dilanjutkan dengan tindakan melalui
beberapa siklus. Mengingat penelitian ini dibatasi oleh ruang dan waktu maka
dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan tiap siklus terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu: (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan tindakan, (c)
Pengamatan dan (d) refleksi.
Adapun uraian tahapan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pra penelitian
27

1.1) Peneliti meminta izin ke pihak sekolah untuk mengadakan penelitian


tindakan kelas dengan memberikan surat izin penelitian.
1.2) Mengumpulkan data awal tentang kegiatan pembelajaran siswa di kelas
dengan melakukan wawancara pada guru bidang studi dan siswa.
1.3) Setelah mengadakan tinjauan ternyata ditemukan beberapa masalah yaang
salah satunya adalah penggunaan metode yang kurang tepat dalam
pembelajaran, sehingga berpengaruh dalam pemahaman siswa akan materi
yang diajarkan, untuk itu peneliti akan mencoba menggunakan metode
demonstrasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa akan operasi
penjumlahan dan pengurangan pada materi bilangan bulat.

2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan (planning)
Berdasarkan permasalahan yang diperoleh, maka peneliti merencanakan
skenario pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan tingkat kemampuan
awal siswa berdasarkan hasil kesepakatan bersama dengan observer untuk
menyusun skenario pembelajaran. Adapun skenario pembelajarannya sebagai
berikut:
a.) Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.
b.) Merancang LKS yang akan digunakan dalam proses pengamatan lapangan
saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran
c.) Menyiapkan alat dan bahan yang perlukan saat berlangsungnya
pembelajaran
d.) Merencanakan strategi yang tepat agar dapat menunjang keberhasilan
kegiatan pembelajaran
e.) Menyiapkan format instrumen pengamatan dan instrumen penilaian
f.) Menyiapkan soal latihan pada tiap-tiap pertemuan

b. Tahap Pelaksanaan/ tindakan (acting)


Pertemuan pertama
28

Pada tahap ini peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa tentang
bilangan bulat serta mengenalkan alat peraga manik-manik untuk menyelesaikan
soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Kemudian menjelaskan
cara penggunaan alat peraga tersebut kepada siswa dengan warna biru sebagai
lambang positif (+1) dan kuning sebagai lambang negatif (-1), dan jika keduanya
disatukan maka bernilai nol (0). setelah itu meminta siswa mendemonstrasikan
dan menebak nilai lambang bilangan yanga dibentuk.
Pertemuan kedua
Pada tahap ini peneliti mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan alat
peraga manik-manik dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat
negatif, kemudian membagi siswa dalam 2 kelompok untuk mengerjakan soal lks.
Pertemuan ketiga
Pada tahap ini peneliti mendemonstrasikan langkah – langkah penggunaan
alat peraga manik-manik dalam menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat
negatif. Kemudian memberikan beberapa soal pengurangan untuk dikerjakan
dengan cara mendemonstrasikannya dan menuliskan hasilnya pada lembar kerja
masing-masing.
Pertemuan keempat
Pada tahap ini peneliti mengadakan tes ahir siklus I dengan memberikan soal
untuk dikerjakan siswa yang terdiri dari 6 soal essay.
c. Tahap pengamatan / observasi
Pada tahap ini yang lebih berperan adalah observer, yang mengamati jalannya
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga
manik-manik selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung yang berpedoman
pada lembar observasi yang telah disiapkan serta catatan lapangan.

d. Tahap analisis dan refleksi


Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus I,dan jika
29

nilai rata-rata siswa belum mencapai KKM, maka penelitian tindakan akan
dilanjutkan ke siklus II.

3. Siklus II
Tahap Perencanaan (planning)
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang telah diperbaiki sesuai dengan kekurangan dan kelebihan pada siklus
I. Disamping itu peneliti juga menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan
siswa, dan lembar kerja siswa.
Tahap pelaksanaan / tindakan
a.) Pertemuan pertama
Pada tahap ini peneliti menjelaskan ulang tentang langkah-langkah yang
digunakan dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat negatif dengan
alat peraga manik-manik. Kemudian meminta siswa maju satu persatu untuk
mencoba mendemonstrasikan soal yang diberikan.
b.) Pertemuan kedua
Pada tahap ini peneliti menjelaskan ulang langkah-langkah yang digunakan
dalam menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat negatif dengan alat peraga
manik-manik, kemudian meminta siswa maju satu persatu untuk mencoba
mendemonstrasikan soal yang diberikan.
c.) Pertemuan ketiga
Pada tahap ini peneliti mengadakan tes akhir siklus II dengan memberikan soal
sebanyak 6 soal essay.
Tahap pengamatan / observasi
Pada tahap ini yang lebih berperan adalah observer, yang mengamati jalannya
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga
manik-manik selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung yang berpedoman
pada lembar observasi yang telah disiapkan serta catatan lapangan.
Tahap analisis dan refleksi
Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus II,jika
30

nilai rata-rata dan pemahaman siswa belum mencapai KKM, maka penelitian
tindakan akan dilanjutkan ke siklus III dan seterusnya.

F. Hasil Intervensi yang diharapkan


Hasil intervensi tindakan yang diharapkan dalam penelitian ini ditujukan pada
keberhasilan penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan pemahaman
siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.
Keberhasilan yang diharapkan dapat pula diamati melalui dua pengamatan, yaitu
aspek proses dan aspek hasil pembelajaran.
Melalui aspek proses, keberhasilan yang diharapkan dapat dilihat jika telah
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, metode yang digunakan
telah sesuai dengan materi pembelajaran dan rencana-rencana kegiatan yang telah
dibuat dapat dilaksanakan dengan baik. Aspek proses ini dapat diamati dari hasil
pengisisan lembar pengamatan yang dilakukan oleh observer.
Melalui aspek hasil, keberhasilan yang diharapkan terjadi apabila pada tiap
siklus menunjukkan peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam
menyelesaikan soal tentang bilangan bulat negatif, khususnya pada operasi
penjumlahan dan pengurangan. Jika nilai rata-rata siswa belum mencapai skor
perolehan rata-rata minimal 70, maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Dan penelitian dianggap berhasil jika nilai rata – rata dan pemahaman siswa
mencapai 70 atau lebih.

G. Data dan Sumber Data


1. Data Penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan diatas bahwa penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas dengan menggunakan
metode demonstrasi yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman
siswa pada operasi penjumlahan daan pengurangan bilangan bulat negatif.
Oleh karena itu data yang dikumpulkan ada 2 jenis data yaitu data kualitatif
dan data kuantitatif.
31

Data kualitatif berupa data pemantauan tindakan (action) yaitu data yang
diperoleh untuk mengontrol kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan
rencana yang dibuat sebelumnya.Adapun data kualitatif ini diperoleh dari
lembar pengamatan aktifitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan.
Data kuantitatif, yakni berupa data tentang skor yang diperoleh siswa dari
suatu tes pengukuran pemahaman setelah memperoleh tindakan yang
diberikan.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan
kegiatan belajar siswa selama diberi tindakan dan hasil tes pemahaman siswa kelas
IV mengenai materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.

H. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpul data yang dipergunakan untuk mendapat data dalam
penelitian ini ada dua jenis, yaitu:
1. Instrumen tes
Teknik tes dalam penelitian ini di maksudkan untuk mengukur berapa besar
peningkatan pemahaman siswa setelah diberi tindakan. Tes itu sendiri merupakan
salah satu kegiatan pengukuran, dimana didalamnya bisa berupa pertanyaan,
pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
bentuk tes yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis, untuk
mengukur pemahaman siswa dalam materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat.dalam hal ini peneliti menyiapkan 6 buah soal essay yang harus
diselesaikan oleh peserta didik.
32

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen penelitian


Pemahaman siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat negatif
No Kompetensi Materi indikator Indikator Jumlah
dasar Pemahaman soal
1. Menjumlahkan Bilangan Menjelaskan
dan bulat negatif penggunaan
mengurangkan bilangan bulat interpretasi 2
bilangan bulat negatif
2. Penjumlahan Menyimpulkan
dan konsep
pengurangan penjumlahan dan translasi 2
bilangan bulat pengurangan
negatif bilangan bulat
negatif
3. Operasi Melakukan operasi
hitung hitung campuran ekstrapolasi 2
campuran
Jumlah 6

Keterangan :
C1 = Pengetahuan
C2 = Pemahaman
C3 = Penerapam

2. Instrumen non tes


Teknik non tes ini digunakan untuk menjaring data pemantau tindakan
(action) yaitu data pengamatan proses pembelajaran di kelas selama diberi
tindakan.instrumen ini terdiri dari lembar observasi aktifitas guru yang terdiri dari
11 butir pernyataan dan aktifitas siswa sebanyak 7 butir pernyataan, serta lembar
catatan lapangan dan foto dokumentasi.
33

Adapun format instrumenya adalah sebagai berikut:


Lembar observasi aktifitas guru
Tabel 3.3 lembar observasi aktifitas guru
Penilaian
No Aspek yang dinilai / aktifitas guru
1 2 3 4
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa
3. Memotivasi siswa dalam belajar
4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan
5. Menguasai materi pelajaran
6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa
7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar
8. penggunaan media / alat peraga
9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
10. Memberikan tugas latihan
11. Mengadakan evaluasi
Jumlah Skor
Nilai Maksimum

Lembar observasi aktifitas siswa


Tabel 3.4 lembar observasi aktifitas siswa
Penilaian
No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1 2 3 4
1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan
2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik
3. Membentuk bilangan dengan alat peraga
4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga
5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga
6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan
7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika
Jumlah Skor
Nilai Maksimum

Catatan Lapangan
Adalah sebuah catatan yang dibuat oleh peneliti atau observer selama
pelaksanaan tindakan berlangsung, baik itu berupa kekurangan yang perlu
diperbaiki atau kelebihan yang perlu dipertahankan.
34

Dokumentasi foto kegiatan


Yaitu foto – foto kegiatan guru dan siswa ketika pelaksanaan tindakan
berlangsung.

I. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengamati
proses kegiatan belajar di kelas baik itu berupa aktifitas siswa dan guru, situasi
atau kejadian selama proses pemberian tindakan berlangsung. Hal tersebut
dilakukan untuk memperoleh jawaban atas penelitian yang sedang dilakukan.
Secara rinci teknkik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
negatif diperoleh dari tes hasil pembelajaran, baik setiap akhir pembelajaran
atau akhir siklus.
2. Keterampilan guru menggunakan metode demonstrasi dalam penyampaian
materi ajar dipeoleh melalui lembar pengamatan guru yang dilakukan oleh
observer.
3. Kegiatan yang dilakukan siswa selama diberi tindakan diperoleh melalui
lembar pengamatan siswa yang dilakukan oleh observer
4. Data suasana kegiatan pembelajaran diperoleh dengan menggunakan
kamera foto.
5. Hal-hal yang belum terakomodasi dalam instrumen penelitian dicatat dengan
menggunakan lembar catatan lapangan, baik yang dilakukan oleh peneliti
ataupun observer.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan


Dalam memeriksa kevalidan data yang diperoleh maka digunakan teknik
triangulasi dan saturasi ( penjenuhan). Triangulasi adalah membandingkan
persepsi sumber data/informan yang satu dengan yang lain mengenai situasi yang
sama. dan saturasi adalah suatu keadaan dimana sudah tidak memperoleh data
yang baru untuk diolah, yakni sudah tidak diperoleh data tambahan dan waktunya
peneliti untuk mengambil sebuah keputusan berkenaan dengan data penelitian.
35

Dalam hal ini semua data yang telah terkumpul dikomunikasikan kepada para
ahli dan teman sejawat untuk mengetahui apakah data tersebut sudah sesuai dan
tepat dengan apa yang dibutuhkan oleh penelitian.Disamping itu untuk
mengetahui apakah data-data yang dikumpulkan menunjang akan penelitian yang
dilakukan atau tidak.

K. Analisis Data dan Interpretasi Data


1. Analisis Data
Teknik analisis data pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dalam penelitian ini menggunakan rumus rata-rata
sebagai berikut:

X = Jumlah skor yang diperoleh


Banyak siswa

Teknik analisis data pemantau tindakan tentang pelaksanaan metode


demonstrasi menggunakan prosentase sebagai berikut:

P (%) = Skor yang diperoleh x 100%


Skor maksimal

2. Interpretasi hasil analisis


Setelah data dianalisis, maka peneliti dan kolaborator melakukan interpretasi
hasil analisis.Untuk data kuantitatif berupa angka-angka pemahaman siswa
disajikan dengan reduksi data, display data dan kesimpulan hasil analisis. Analisis
kuantitatif ini akan menggunakan proporsi, dimana peneliti menentukan
presentase pencapaian data antara sebelum dan sesudah diberikan tindakan.
Dengan demikian peneliti dan kolaborator membandingkan presentase pencapaian
dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu nilai rata-rata siswa 70.
Jadi setiap siklus, diharapkan pemahaman siswa meningkat.
36

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan


Penelitian ini akan berakhir jika hasil yang diperoleh telah mancapai apa yang
diharapkan atau telah mencapai KKM, yakni rata-rata siswa 70. Jika penelitian ini
terbukti berhasil maka peneliti akan mengkomunikasikan dengan teman sejawat
bahwa metode demonstrasi ternyata dapat meningkatkan pemahaman siswa
khususnya pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif
untuk kemudian agar bersama-sama menggunakannya dalam proses pembelajaran
dikelas. Namun jika ternyata penelitian ini belum mencapai apa yang diharapkan
maka peneliti akan terus mencari temuan-temuan baru untuk melengkapi
kekurangan yang ada serta tak luput dari bantuan teman sejawat. Setelah
penelitian ini berakhir diharapkan peran serta teman-teman sejawat untuk
memberi masukan dan arahan agar penelitian ini bisa lebih baik lagi.tidak cukup
disini saja, peneliti akan tetap berusaha mencari kekurangan –kekurangan yang
ada didalam peenlitian ini guna kemajuan penelitian selanjutnya untuk lebih
mancari temuan –temuan baru dalam dunia pendidikan.
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
1. SIKLUS I
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Sirojul Athfal
Bekasi oleh peneliti yang direncanakan dalam dua siklus dengan rincian siklus I
diadakan 4 kali pertemuan dan di siklus II dalam 3 kali pertemuan. Waktu yang
diperlukan dalam tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Pada tiap-tiap siklus
dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan ( Planning )
Pada tahap perencanaan awal ini peneliti memulai dengan mewawancarai
guru bidang study dan siswa dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran
matematika dikelas. Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa banyak siswa
yang mengeluhkan mats pelajaran matematika karena dianggap suatu pelajaran
yang sulit dan bikin pusing, hal tersebut dibuktikan dengan adanya rekapan hasil
nilai ulangan harian siswa yang belum mencapai KKM karena rendahnya
pemahaman siswa akan konsep matematika itu sendiri. Setelah itu barn kemudian
peneliti mengidentifikasi penyebab permasalahan yang timbal dalam proses
kegiatan pembelajaran dikelas. Dapat diketahui bahwa salah satu penyebab dari
rendahnya pemahaman siswa tersebut adalah kurangnya penggunaan metode yang
tepat serta alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.Dari
permasalahan tersebut diatas, peneliti berupaya merancang suatu desain
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui
metode demonstrasi.
Perencanaan dimulai dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang menggunakan metode demonstrasi, lembar kerja siswa, instrumen
penelitian,serta alat peraga yang akan digunakan. Adapun materi ajar yang akan
digunakan dalam penelitian adalah operasi penjumlahan dan penguranganbilangan

37
38

bulat negatif. Dengan indikator pembelajaran yang digunakan antara lain:


1) Menjelaskan pengertian bilangan bulat
2) Menentukan nilai bilanganbulat dengan alat peraga manik-manik
3) Membandingkan nilai bilangan bulat
4) Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative
5) Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
6) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative
7) Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat
matematika
8) Melakukan operasi hitung campuran Menjelaskan penggunaan bilangan
bulat negative
9) Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
negative
10) Melakukan operasi hitung campuran

b. Pelaksanaan / Tindakan
Didalam pelaksanaan tindakan, peneliti berupaya menerapkan penggunaan
metode demonstrasi yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa
akan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif yang
telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Adapun kegiatan guru dan siswa pada proses kegiatan belajar secara rinci
dalah sebagai berikut:
b.1) Pertemuan pertama
Pada pertemuan awal ini guru melakukan tanya jawab terlebih dahulu tentang
bilangan bulat, kemudian menuliskan beberapa soal penjumlahan dan meminta
siswa untuk mengerjakan secara individu, namun ternyata banyak siswa yang
belum memahami langkah yang digunakan untu menyelesaikan soal tersebut,
terlebih pada soal bilangan bulat negatif. Untuk itu, guru memperkenalkan sebuah
alat peraga yang sudah disiapkan sebelumnya untuk menyelesaikan soal
penjumlahan tersebut. Terlebih dahulu guru menjelaskan cara penggunaan alat
peraga manik-manik kepada siswa, dan siswa diminta membentuk lambing
39

bilangan dengan alat peraga tersebut. Guru kembali menjelaskan bahwa alat perag
tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan soal penjumlahan.siswa menyimak
penjelasan giaru dengan seksama.

b.2) Pertemuan kedua


Pada pertemuan kedua ini guru mencoba bertanya kepada siswa tentang cara
membentuk bilangan dengan alat peraga tersebut. Kemudian menjelaskan langkah
yang digunakan dalam menyelesaikan soal penjumlahan dengan cara
mendemonstraikan di depan kelas, siswa pun memperhatikan peragaan tersent.n
un sedikit sekali siswa yang berani mengungkapkan pendapat atau bertan atau
bahkan menjawab pertanyaan guru, tampaknya mereka masih belum berani untuk
melakukan hal itu.terbukti ketika siswa diminta maju untuk mendemonstrasikan
peragaan soal penjumlahan di depan, hanya dua siswa yang berani dan ketika
dipesilahkan untuk betanya, mereka hanya terdiam, tidak ada yang bertanya.

b.3) Pertemuan ketiga


Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan soal pengurangan, caranya
hampir sama dengan soal penjumlahan kemarin, namun dalam hal ini siswa dibagi
menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan masalah yang di berikan. Siswa
berusaha mengerjakannya dengan baik, namun tampak siswa masih kebingungan
dengan soal pengurangan tersebut, terkadang mereka masih mengerjakannya
dengan cara penjumlahan.Guru tetap membimbing siswa dalam memecahkan
masalah tersebut. Setelah selesai, siswa diminta untuk menyimpulkan.
Gurumemberi kesempatan kepada siswa unuk bertanya berkaitan dengan materi
yang belum dipahami.

b.4) Pertemuan keempat


Pertemuan kali ini adalah saatnya untuk melakukan tes akhir siklus, banyak
siswa yang belum siap meskipun sudah diberitahu sebelumnya. Guru
menanamkan rasa percaya diri pada anak agar anak yakin dengan kemampuan
yang dimiliki.dengan membaca bismillah bersama-sama kemudian gum membagi
40

soallatihan kepada siswa, tidak lupa guru tetap membimbing dan mengarahkan
anak agar dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar Setelah selesai
mengerjakan, guru mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan soal
yang diberikan kemudian guru berpesan agar tetap diulang terus dirumah, minggu
depan hasilnya akann dibagikan ke siswa.

c. Hasil Pengamatan
a) Lembar observasi aktifitas guru
Hasil observasi aktivitas guru disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Data hasil observasi aktivitas guru

Kegiatan
Pertemuan ke Jumlah skor Persentase (%)
yangdiamati

Aktivitas guru I 27 61,4 %


selama tindakan II 30 68,2%
III 34 72,3%
IV 36 81,8%
Rata-rata siklus 127 70,9%

Pada tabel diatas menunjulkkan bahwa aktivitas guru dan tiap


pertemuanmengalami peningkatan,tampak jelas pada basil prosentase perolehan di
tiappertemuannya dengan perolehan rata-rata sinus 70,9%, dengan itu guru sudah
mulai menerapkan metode demonstrasi dengan dengan baik meskipun masih
terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki.
b. lembar observasi aktivitas siswa
Pada pelaksanaan siklus I ini, sebagian siswa mulai berani menyampaikan
pendapatnya. Disamping itu siswa juga mulai memiliki rasa percaya din dan tidak
malu lagi untuk maju ke depan kelaatatuk. lebih jelasnya hasil observasi tentang
aktivitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan disajikan pada tabel dibawah
ini:
41

tabel 4.2 data hasil observasi aktivitas siswa siklus I

Aspek yang diamati Pertemuan ke/ nilai


No
I II III IV

1. Berani bertanya dan menjawab 1 2 3 3


pertanyaan

2. Memahami penggunaan alat peraga 2 2 2 3


manik-manik

3. Membentuk bilangan dengan alat 2 3 3 4


peraga

4. Melakukan operasi penjumlahan dan 2 2 3 3


pengurangan dengan alat peraga

5. Melakukan operasi penjumlahan dan 2 2 3 3


pengurangan tanpa alat peraga

6. Mengerjakan soal-soal yang 2 3 3

cn
diberikan

7. Menuliskan peragaan demonstrasi 2 2 3 3


dalam kallimat matematika

Jumlah skor 13 16 20 22

Persentase (%) 46,4% 57,1% 71,4% 78,5%

Jumlah akhir siklus 71

Rata-rata siklus 63,35%

Berdasarkan tabel tersebut tampak jelas bahwa aktivitas siswa pun mulai
meningkat dan tiap pertemuan dengan rata-rata siklus mencapai 63,35%. hal ini
menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat digunakan untuk menyampaikan
materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif, meskipun
belum mencapai skor maksimal.
42

b) Hasi l t es P em aham a n
Adapun hasil tes pemahaman di akhir siklus I disajikan pada tebel berikut ini:

tabel 4.3 Data hasil tes pemahaman akhir siklus I


Tahap kegiatan Nilai rata-rata kelas siswa
Tes pemahaman akhir siklus 62

Berdasarkan tabel diatas, perolehan hasil tes akhir siklus I belum


menunjukkan peningkatan pemahaman siswa karena belum mencapai ketuntasan
belajar yang telah ditetapkan yakni 70.
c) Catatan lapangan
Catatan ini merupakan hasil observasi peneliti dan observer selama
diberikannya tindakan pada kegiatan pembelajaran.catatan tersebut disajikan pada
tabel berikut ini:

Tabel 4.4 data hasil catatan lapangan.


Pertemuan Catatan yang diperoleh Keterangan
ke
Pada awal pertemuan siswa tampak Hal ini disebabkan karena
I malu dan segan untuk bertanya terkait selama ini siswa tidak pernah
dengan materi atau alat peraga yang menggunakan alat peraga
disiapkan. siswapun masih merasa dalam belajar dan hanya
kesulitan dalam menggunakan alat menggunakan metode yang

terkesan monoton, yakni


ceramah.

peraga manik-manik.
43

Pertemuan kedua berlangsung lancar, Siswa masih bingung dalam


siswa mulai menikmati pelajaran, membedakan bentuk
namun masih terdapat beberapa siswa (menghadap kanan atau kiri)
yang masih tampak bingung dalam dan terkadang lupa mana
II menggunakan alat peraga manik- yang bernilai positif dan
manik. untuk itu siswapun enggan maju mana yang bernilai negatif
mendemonstraikn soal penjumlahan ke
depan kelas.
III Pada pertemuan ini kondisi kelas Siswa masih terpaku dngan soal
tampak nyaman untuk belajar, semua penjumlahan, jadi terkadang
siswa menyimak materi dengan baik, lupa bahwa itu soal
meskipun masih terdapat siswa yang pengurangan, karena langkah
masih bingung dalam menyelesaikan yang ditempuh cukup lebih
soal pengurangan. rumit dibandingkan dengan soal
IV Pertemuan kali ini siswa tampak serius Semua
penjumlahan.siswa berusaha
dalam mengerjakan soal yang mengerjakan soal yang
diberikan.terdapat beberapa siswa diberikan dengan baik dan
yang tampak gusar dalam penuh rasa percaya diri.
mengerjakannya,tapi ada jugs siswa
yang tekun.

Pada tabel tersebut diatas menjelaskan bahwa masih terdapat kekurangan dan
kelebihan pada tindakan yang diberikan, sehingga siswa bisaberperilaku
demikian, untuk itu harus ada yang lebih ditingkatkanlagi.
d) Refleksi
Penggunaan metode demonstrasi pada materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat negatif mampu membawa sedikit perubahan pada proses kegiatan
belajar siswa, meskipun belum maksimal.hal ini disebabkan karena selama ini
siswa hanya menerima tanpa adanya tindakan yang dilakukan siswa selain duduk
dan mendengarkan guru menjelaskan materi, tanpa adanya bantuan alat peraga
dalam menyampaikannya.
Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil tindakan sikius I, menunjukkan
44

bahwa perlakuan yang diberikan ini belum mencapai ketuntasan yang


diharapkanyakni nilai rata-rata siswa 70,namun pada tes akhir siklus I perolehan
siswa hanya 62, oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan ke siklus II, dan
diharapkan adanya perbaikan tindakan untuk meningkatkan pemahaman
siswa akan operasi penjurnlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.
Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti merencanakan tindakan perbaikan
yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa akan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Adapun kekurangan dan
rencana tindakan perbaikan siklus I disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5 data kekurangan dan tindakan perbaikan siklus I

Kekurangan yang ditemui Rencana tindakan perbaikan

• Siswa belum terbiasa menggunakan alat • Guru mengupayakan kegiatan


peraga dalam menerima materi yang lebih mengaktifkan siswa
pelajaran. sehingga siswa terbiasa
menggunakan alat peraga
• Siswa belum semuanya memahami • Guru
tersebut.harus menjelaskan ulang
cara penggunaan alat peraga dalam langkah-langkah yang digunakan
menyelesaikan soal penjumlahan dalam menyelesaikan soal
dan pengurangan bilangan bulat penjumlahan dan pengurangan
negatif. bialangan bulat negatif dengan
• Siswa masih tanipak bingung dalam • Guru harus lebih memotivasi
lebih teliti lagi.
mengerjakan soal latihan yang siswa dalam belajar agar tercipta
diberikan. rasa percaya din yang kuat dalam din
para siswa.

Berdasarkan keterangan diatas terlihat bahwa pemberian tindakan dengan


metode demonstrasi pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat negatif belum terlaksana secara optimal, sehingga hasilnya belum mencapai
ketuntasan yang telah ditetapkan.untuk itu perlu adanya perbaikan, dan proses
perbaikan itu sendiri akan dilaksanakan pada siklus II
45

2. SIKLUS II
a. Perencanaan
Tahap ini merupakan hasil perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I,
terdiri dan 3x pertemuan dengan waktu 2x35 menit tiap pertemuannya.dimulai
dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen soal,
lembar observasi dan lks.
Adapun materi yang diajarkan masih berkisar tentang penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat negatif dengan perbaikan pada kegiatan belajar
didalamnya.indikator pembelajaran yang digunakan antara lain sebagai berikut:
a) Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative
b) Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat
matematika
c) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative
d) Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
e) Melakukan operasi hitung campuranMenjelaskan penggunaan
bilangan bulat negative
f) Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
negative
g) Melakukan operasi hitung campuran

b. Tindakan/ Pelaksanaan
Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan
berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Urituk lebih jelasnya
diuraikan sebagai berikut:
1.) Pertemuan Pertama
Guru menjelaskan kembali cara penggunaan alat peraga dalam menyelesikan
soal penjumlahan.dan meminta siswa untuk maju mendemonstrasikan soal
peragaan, kemudian menuliskannya di buku masing-masing.siswapun tampak
senang, sudah tidak malu atau takutbahkan ada beberapa siswa yang bertanya.
akan materi yang belum dipahami. Ketika diberi soal latihan pun, siswa tampak
semangat mengerjakannya, meskipun ada beberapa siswa yang masih tampak
46

bingung dalam menyelesaikannya, guru pun mendekati dan membimbing


siswanya dalam pengerjaan soal tersebut.

2.) Pertemuan kedua


Pada pertemuan kedua ini guru mendemonstrasikan cara penggunaan alat
peraga dalam menyelesaikan soal pengurangan, setelah itu membagi siswa
menjadi 3 kelompok untuk memecahkan masalah soal pengurangan bersama.para
siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan tertib dan tenang. namun dalam soal
kali ini siswa masih terpaku dengan soal penjumlahan, jadi terkadang maih suka
tertukar langkahnya. Guru menjelaskan kembali dengan teliti dan kesabaran.

3.) Pertemuan ketiga


Para siswa mengerjakan soal tes akhir dengan tenang, mereka berusaha
mengerjakannya dengan penuh rasa percaya diri, dalam hal ini guru membimbing
dan mengarahkan agar tetap yakin akan kemampuan diri sendiri, jangan terpaku
dengan jawaban teman.

c. Hasil Pengamatan
a.) Lembar observasi aktifitas guru
Hasil observasi aktivitas guru dapat disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6 Data hasil observasi aktivitas guru siklus II


Kegiatan yang
Pertemuan ke Jumlah skor Persentase (%)
diamati
Aktivitas guru I 36 81,8 %
selama tindakan II 39 88,6%
III 40 90,9%
Rata-rata siklus 115 87,1%

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru dari tiap


pertemu[an mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari jumlah skor yang
47

diperoleh pada saat mengajar tiap pertemuannya, dengan ini guru telah berupaya
memperbaiki kinerjanya agar mampu menyampaikan materi yang diembannya.

b.) Lembar Observasi Aktifitas Siswa


Hasil observasi tentang aktifitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan
disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.7 Data hasil observasi aktifitas siswa siklus II

Pertemuan ke / Nilai
No Aspek Yang Diamati
I II III

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan


3 4 4

2. Memahami penggunaan alat peraga


3 3 3

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga


3 4 4

4. Melakukan operasi penjumlahan dan


3 3 3
pengurangan dengan alat peraga
5. Melakukan operasi penjumlahan dan
3 3 3
pengurangan tanpa alat peraga
6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan
3 3 4

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam


3 3 4
kalimat matematika
Jumlah Skor
21 23 25

Prosentase (%) 75% 82,1% 89,3%


Jumlah akhir siklus 69
Rata-rata siklus 82,13%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa aktifitas siswa selama
48

diberi tindakan pun mengalami peningkatan (berdampak positif), dari yang


awalnya tidak berani bertanya atau menjawab pertanyaan guru dengan perlakuan
melalui metode demonstrasi ternyatamenjadi berani. Disamping itu, siswa juga
beranrusias untuk memahami pelajaran, hal ini bisa dilihat dari prosentase yang di
peroleh pada tiap pertemuan.

c.) Hasil Tes Pemahaman


Adapun hasil tes pemahaman siswa siklus II disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.8 Data hasil tes pemahaman akhir siklus II
Tahap Kegiatan Nilai Rata-rata kelas siswa
Tes Pemahaman akhir siklus 74

Berdasarkan tabel di atas, perolehan hasil tes akhir siklus II menunjukkan


adanya peningkatan pemahaman siswa dilihat dari nilai rata-rata siswa siklus I
yang hanya 62, pada siklus Ii ini menjadi 74. Dengan begitu pemahaman siswa
akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat telah mencapai
ketuntasan belajar yang ditetapkan yakni 70.

d.) Catatan Lapangan


Hasil catatan lapangan yang diperoleh disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9 Data catatan lapangan siklus II
Pertemuan ke Catatan yang diperoleh Keterangan
Pada awal pertemuan di siklus II ini Hal ini disebabkan
siswa tmpak bingung, kenapa karena siswa merasa
materinya diulang kembali. Namun sudah pernah diajarkan
setelah dijelaskan para siswa pun materi tersebut, jadi
I
mengikuti dengan baik. Justru ada tampak bingung ketika
beberapa siswa yang tampak senang harus diulang kembali.
dengan pengulangan ini karena mereka
senang dngan metode yang digunakan.
49

Pertemuan kedua siswa tampak Siswa sudah mulai


menikmati kegiatan pembelajaran di terbiasa dengan
kelas, banyak siswa yang berantusias penggunaaan alat
II
untuk maju mendemonstrasikan peraga alam kegiatan
peragaan didepan kelas, siswa sudah belajar dikelas.
tidak malu atau takut.
Pada pertemuan ini kondisi kelas Siswa mengharapkan
tenang, siswa mengerjakan soal yang nilai maksimal dalam
diberikan dengan teliti, siswa tampak tes akhir siklus ini.
III berusaha mengerjakan soal sendiri,
meskipun masih ada beberapa siwa
yang tampak bingung mengerjakannya
namun tidak membuat gaduh suasana.

Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang berarti pada


perilaku siswa, yang tadinya belum berani, enjadi berani dan idak malu lagi.
Mulai tumbuh rasa percaya diri pada siswa itu sendiri.

d. Refleksi
Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II ini, guru telah berupaya
memperbaiki penggunaan metode demonstrasi dalam menyampaikan materi
pelajaran agar dengan mudah bisa dipahami oleh siswa. Alhasil siswa pun tampak
senang dan menikmati pelajaran dengan baik. Siswa menjadi lebih aktif dan tidak
malu lagi untuk maju ke depan kelas, dan berani bertanya ataupun menjawab.
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pemberian tindakan pada siklus
I ini, diperoleh hasil bahwa tes pemahaman akhir siklus II mengalami peningkatan
dari siklus I yakni dari nilai rata-rata pemahaman siswa 62 menjadi 74 dan telah
mencapai ketuntasan yang diharapkan yakni nilai rata-rata siswa 70. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat melalui metode demonstrasi dengan menggunakan
alat peraga mengalami peningkatan, untuk itu penelitian ini dihentikan sampai
50

pada siklus II saja.


B. Analisis Data
Data penelitian ini mengenai pemahaman siswa akan operasi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat yang menggunakan metodde demonstrasi sebagai
perklakuan tindakan yang digunakan. Data yang terkumppul berasal dari lembar
observasi aktifitas guru dan siswa, serta hasil tes pemahaman siswa.
Berdasarkan hasil refleksi tiap siklus diperoleh data observasi aktifitas guru
dan siswa yang mengalami peningkatan pada tiap pertemuannya. Untuk lebih
jelasnya, data tersebut disajikan pada tabel dibwah ini:

Tabel 4.10 data hasil observasiguru dan siswa tiap siklus

No Jenis Data Siklus I Siklus II

1. Jumlah akhir aktifitas guru 127 115

Persentase akhir aktifitas guru (%) 70,9% 87,1%

2. Jumlah akhir aktifitas siswa 71 69

Persentase akhir aktifitas siswa (%) 63,35% 82,13%

Tabel diatas menunjukkan peningkatan yang berarti terhadap kegiatan guru


dan siswa selama pemberian tindakan. Dimana guru menjadi lebih terkoordinir
dalam menyiapkan segala keperluan pembelajaran, di samping itu pula siswa
menjadi lebih aktif dan terkesan senang dalam menerima materi pelajaran.
Begitu pula dengan hasil tes pemahaman siswa, jika dicermati berdasarkan
akor yang diperoleh siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat dari tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik. Adapun
data hasil pemahaman siswa di sjikan pda tabel dibawah ini:
51

Tabel 4.11 Data hasil tes pemahaman siswa tiap siklus


Jenis Data Siklus I Siklus II
Nilai siswa ≥ 70 1 6
Nilai siswa ≤70 8 3
Nilai rata-rata kelas 62 74

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas
ketuntasan yang telah ditetapkan yakni 70, pada siklus I hanya 1 siswa, dan pada
siklus II naik menjadi 6 siswa dari 9 siswa. Rata-rata kelas pun meningkat dari 62
menjai 74.
Berdasarkan hasil refleksi pada tiap siklus diperoleh rata-rata aktifitas guru
pada siklus I 81,8% menjadi 90,9% pada siklus II. Sedangkan untuk aktifitas
siswa rata-rata pada siklus I 78,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 89,3%.
Untuk hasil pemahaman siswa sendiri juga turut naik dari rata-rata siswa 62 pada
siklus I, menjadi 74 pada siklus Ii. Oleh karena perolehan data hasil penelitian
baik yang berupa tes maupun non tes didalam 2 siklus menunjukkan bahwa telah
tercapai target yang telah ditetapkan yakni nilai rata-rata pemahaman siswa
mencapai 70, untuk itu penelitian dihentikan.

C. Pembahasan
Penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga dalam pelajaran
matematika ternyata mampu meningkatkan pemahaman siswa pada operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sebelum dilakukannya tindakan,
pembelajaran mateatika pada umunya menggunakan metod ceramah, dimana
siswa hanya duduk diam dan mendngarkan penjelasan guru tanpa adanya aktifitas
brmakna yang dilakukan siswa, sehingga siswa cenderung bosan dan tidak serius
dalam belajar yang mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa akan pelajaran
matematika.
Setelah digunakannya metode dmonstrasi dengan di bantu oleh alat peraga
dalam menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,
52

dirasakan cukup memberi pengaruh yang erarti dalam proses kegiatan


pembelajaran selama ini, hal ini tampak pada sikap dan perilaku siswa yang mulai
merasa nyaman dan senang untk belajar matematika, tidak merasa malu atau takut
lagi untuk bertanya atau menjawab pertanyaan serta untuk maju ke depan kelas,
disamping itu siswa pun tampak lebih fokus pada proses peragaan di depan kelas
sehingga mampu meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan.
Peningkatan ini tampak jelas pada hasil perolehan nilai rata-rata siswa pada
siklus I yang hanya mencapai 62. Hal ini disebabkan oleh kurang terbiasanya
siswa belajar menggunakan metode demonstrasi, siswa belum memiliki rasa
percaya diri yang kuat sehingga masih tampak malu-malu dalam menyampaikan
pendapatnya. Di samping itu, guru juga terkesan belum sepenuhnya manguasai
kelas, dalam artia hanya siswa yang aktif yang dikejar tapi lupa akan siswa yang
lain (yang pasif). Pada siklus I hanya 1 siswa yang sudah mencapai ketuntasan
yang ditetapkan, hal ini disebabkan oleh belum terbiasanya siswa belajar dengan
alat peraga sebagai media penyampai materi ajar, mereka masih bingung dengan
cara penggunaaan alat peraganya, dan sering trtukar dalam menentukan mana
bilangan yang positif dan mana bilangan yang negatif. Begitu juga dalam operasi
penjumlahan dan pengurangan yang harus dengan teliti dan suasana yang tenang
agar bisa tetap berkonsentrasi karena harus mencari pasangannya. Dengan
demikian masih abnyak siswa yang memiliki pemahaman rendah akan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada mata pelajaran matematika di
siklus I ini.
Setelah dilanjutkan pada siklus II, ternyata pemahaman siswa mengalami
peningkatan menjadi 74, hal ini tampak dari 9 orang siswa ada 6 orang yang
memiliki nilai ≥70, hal ini berarti lebih dari 50% siswa yang mendapatkan nilai
≥70 dan telah mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Hal ini disebabkan karena
siswa sudah mulai paham dengan cara penggunaan alat peraga, dan mulai tumbuh
rasa percaya diri pada siswa, terbukti dengan antusias para siswayang ingin maju
ke depan untuk memperagakan kegiatan demonstrasi. Sehingga menghasilkan
nilai yang baik pada waktu pelaksanaan tes akhir siklus II. Dengan begitu
penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga mampu meningkatkan
53

pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.


BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
1. SIKLUS I
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Sirojul Athfal
Bekasi oleh peneliti yang direncanakan dalam dua siklus dengan rincian siklus I
diadakan 4 kali pertemuan dan di siklus II dalam 3 kali pertemuan. Waktu yang
diperlukan dalam tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit. Pada tiap-tiap siklus
dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan ( Planning )
Pada tahap perencanaan awal ini peneliti memulai dengan mewawancarai
guru bidang study dan siswa dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran
matematika dikelas. Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa banyak siswa
yang mengeluhkan mats pelajaran matematika karena dianggap suatu pelajaran
yang sulit dan bikin pusing, hal tersebut dibuktikan dengan adanya rekapan hasil
nilai ulangan harian siswa yang belum mencapai KKM karena rendahnya
pemahaman siswa akan konsep matematika itu sendiri. Setelah itu barn kemudian
peneliti mengidentifikasi penyebab permasalahan yang timbal dalam proses
kegiatan pembelajaran dikelas. Dapat diketahui bahwa salah satu penyebab dari
rendahnya pemahaman siswa tersebut adalah kurangnya penggunaan metode yang
tepat serta alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.Dari
permasalahan tersebut diatas, peneliti berupaya merancang suatu desain
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui
metode demonstrasi.
Perencanaan dimulai dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang menggunakan metode demonstrasi, lembar kerja siswa, instrumen
penelitian,serta alat peraga yang akan digunakan. Adapun materi ajar yang akan
digunakan dalam penelitian adalah operasi penjumlahan dan penguranganbilangan

37
38

bulat negatif. Dengan indikator pembelajaran yang digunakan antara lain:


1) Menjelaskan pengertian bilangan bulat
2) Menentukan nilai bilanganbulat dengan alat peraga manik-manik
3) Membandingkan nilai bilangan bulat
4) Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative
5) Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
6) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative
7) Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat
matematika
8) Melakukan operasi hitung campuran Menjelaskan penggunaan bilangan
bulat negative
9) Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
negative
10) Melakukan operasi hitung campuran

b. Pelaksanaan / Tindakan
Didalam pelaksanaan tindakan, peneliti berupaya menerapkan penggunaan
metode demonstrasi yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa
akan materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif yang
telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Adapun kegiatan guru dan siswa pada proses kegiatan belajar secara rinci
dalah sebagai berikut:
b.1) Pertemuan pertama
Pada pertemuan awal ini guru melakukan tanya jawab terlebih dahulu tentang
bilangan bulat, kemudian menuliskan beberapa soal penjumlahan dan meminta
siswa untuk mengerjakan secara individu, namun ternyata banyak siswa yang
belum memahami langkah yang digunakan untu menyelesaikan soal tersebut,
terlebih pada soal bilangan bulat negatif. Untuk itu, guru memperkenalkan sebuah
alat peraga yang sudah disiapkan sebelumnya untuk menyelesaikan soal
penjumlahan tersebut. Terlebih dahulu guru menjelaskan cara penggunaan alat
peraga manik-manik kepada siswa, dan siswa diminta membentuk lambing
39

bilangan dengan alat peraga tersebut. Guru kembali menjelaskan bahwa alat perag
tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan soal penjumlahan.siswa menyimak
penjelasan giaru dengan seksama.

b.2) Pertemuan kedua


Pada pertemuan kedua ini guru mencoba bertanya kepada siswa tentang cara
membentuk bilangan dengan alat peraga tersebut. Kemudian menjelaskan langkah
yang digunakan dalam menyelesaikan soal penjumlahan dengan cara
mendemonstraikan di depan kelas, siswa pun memperhatikan peragaan tersent.n
un sedikit sekali siswa yang berani mengungkapkan pendapat atau bertan atau
bahkan menjawab pertanyaan guru, tampaknya mereka masih belum berani untuk
melakukan hal itu.terbukti ketika siswa diminta maju untuk mendemonstrasikan
peragaan soal penjumlahan di depan, hanya dua siswa yang berani dan ketika
dipesilahkan untuk betanya, mereka hanya terdiam, tidak ada yang bertanya.

b.3) Pertemuan ketiga


Guru menjelaskan tentang cara menyelesaikan soal pengurangan, caranya
hampir sama dengan soal penjumlahan kemarin, namun dalam hal ini siswa dibagi
menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan masalah yang di berikan. Siswa
berusaha mengerjakannya dengan baik, namun tampak siswa masih kebingungan
dengan soal pengurangan tersebut, terkadang mereka masih mengerjakannya
dengan cara penjumlahan.Guru tetap membimbing siswa dalam memecahkan
masalah tersebut. Setelah selesai, siswa diminta untuk menyimpulkan.
Gurumemberi kesempatan kepada siswa unuk bertanya berkaitan dengan materi
yang belum dipahami.

b.4) Pertemuan keempat


Pertemuan kali ini adalah saatnya untuk melakukan tes akhir siklus, banyak
siswa yang belum siap meskipun sudah diberitahu sebelumnya. Guru
menanamkan rasa percaya diri pada anak agar anak yakin dengan kemampuan
yang dimiliki.dengan membaca bismillah bersama-sama kemudian gum membagi
40

soallatihan kepada siswa, tidak lupa guru tetap membimbing dan mengarahkan
anak agar dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar Setelah selesai
mengerjakan, guru mempersilahkan siswa untuk bertanya berkaitan dengan soal
yang diberikan kemudian guru berpesan agar tetap diulang terus dirumah, minggu
depan hasilnya akann dibagikan ke siswa.

c. Hasil Pengamatan
a) Lembar observasi aktifitas guru
Hasil observasi aktivitas guru disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Data hasil observasi aktivitas guru

Kegiatan
Pertemuan ke Jumlah skor Persentase (%)
yangdiamati

Aktivitas guru I 27 61,4 %


selama tindakan II 30 68,2%
III 34 72,3%
IV 36 81,8%
Rata-rata siklus 127 70,9%

Pada tabel diatas menunjulkkan bahwa aktivitas guru dan tiap


pertemuanmengalami peningkatan,tampak jelas pada basil prosentase perolehan di
tiappertemuannya dengan perolehan rata-rata sinus 70,9%, dengan itu guru sudah
mulai menerapkan metode demonstrasi dengan dengan baik meskipun masih
terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki.
b. lembar observasi aktivitas siswa
Pada pelaksanaan siklus I ini, sebagian siswa mulai berani menyampaikan
pendapatnya. Disamping itu siswa juga mulai memiliki rasa percaya din dan tidak
malu lagi untuk maju ke depan kelaatatuk. lebih jelasnya hasil observasi tentang
aktivitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan disajikan pada tabel dibawah
ini:
41

tabel 4.2 data hasil observasi aktivitas siswa siklus I

Aspek yang diamati Pertemuan ke/ nilai


No
I II III IV

1. Berani bertanya dan menjawab 1 2 3 3


pertanyaan

2. Memahami penggunaan alat peraga 2 2 2 3


manik-manik

3. Membentuk bilangan dengan alat 2 3 3 4


peraga

4. Melakukan operasi penjumlahan dan 2 2 3 3


pengurangan dengan alat peraga

5. Melakukan operasi penjumlahan dan 2 2 3 3


pengurangan tanpa alat peraga

6. Mengerjakan soal-soal yang 2 3 3

cn
diberikan

7. Menuliskan peragaan demonstrasi 2 2 3 3


dalam kallimat matematika

Jumlah skor 13 16 20 22

Persentase (%) 46,4% 57,1% 71,4% 78,5%

Jumlah akhir siklus 71

Rata-rata siklus 63,35%

Berdasarkan tabel tersebut tampak jelas bahwa aktivitas siswa pun mulai
meningkat dan tiap pertemuan dengan rata-rata siklus mencapai 63,35%. hal ini
menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat digunakan untuk menyampaikan
materi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif, meskipun
belum mencapai skor maksimal.
42

b) Hasi l t es P em aham a n
Adapun hasil tes pemahaman di akhir siklus I disajikan pada tebel berikut ini:

tabel 4.3 Data hasil tes pemahaman akhir siklus I


Tahap kegiatan Nilai rata-rata kelas siswa
Tes pemahaman akhir siklus 62

Berdasarkan tabel diatas, perolehan hasil tes akhir siklus I belum


menunjukkan peningkatan pemahaman siswa karena belum mencapai ketuntasan
belajar yang telah ditetapkan yakni 70.
c) Catatan lapangan
Catatan ini merupakan hasil observasi peneliti dan observer selama
diberikannya tindakan pada kegiatan pembelajaran.catatan tersebut disajikan pada
tabel berikut ini:

Tabel 4.4 data hasil catatan lapangan.


Pertemuan Catatan yang diperoleh Keterangan
ke
Pada awal pertemuan siswa tampak Hal ini disebabkan karena
I malu dan segan untuk bertanya terkait selama ini siswa tidak pernah
dengan materi atau alat peraga yang menggunakan alat peraga
disiapkan. siswapun masih merasa dalam belajar dan hanya
kesulitan dalam menggunakan alat menggunakan metode yang

terkesan monoton, yakni


ceramah.

peraga manik-manik.
43

Pertemuan kedua berlangsung lancar, Siswa masih bingung dalam


siswa mulai menikmati pelajaran, membedakan bentuk
namun masih terdapat beberapa siswa (menghadap kanan atau kiri)
yang masih tampak bingung dalam dan terkadang lupa mana
II menggunakan alat peraga manik- yang bernilai positif dan
manik. untuk itu siswapun enggan maju mana yang bernilai negatif
mendemonstraikn soal penjumlahan ke
depan kelas.
III Pada pertemuan ini kondisi kelas Siswa masih terpaku dngan soal
tampak nyaman untuk belajar, semua penjumlahan, jadi terkadang
siswa menyimak materi dengan baik, lupa bahwa itu soal
meskipun masih terdapat siswa yang pengurangan, karena langkah
masih bingung dalam menyelesaikan yang ditempuh cukup lebih
soal pengurangan. rumit dibandingkan dengan soal
IV Pertemuan kali ini siswa tampak serius Semua
penjumlahan.siswa berusaha
dalam mengerjakan soal yang mengerjakan soal yang
diberikan.terdapat beberapa siswa diberikan dengan baik dan
yang tampak gusar dalam penuh rasa percaya diri.
mengerjakannya,tapi ada jugs siswa
yang tekun.

Pada tabel tersebut diatas menjelaskan bahwa masih terdapat kekurangan dan
kelebihan pada tindakan yang diberikan, sehingga siswa bisaberperilaku
demikian, untuk itu harus ada yang lebih ditingkatkanlagi.
d) Refleksi
Penggunaan metode demonstrasi pada materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat negatif mampu membawa sedikit perubahan pada proses kegiatan
belajar siswa, meskipun belum maksimal.hal ini disebabkan karena selama ini
siswa hanya menerima tanpa adanya tindakan yang dilakukan siswa selain duduk
dan mendengarkan guru menjelaskan materi, tanpa adanya bantuan alat peraga
dalam menyampaikannya.
Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil tindakan sikius I, menunjukkan
44

bahwa perlakuan yang diberikan ini belum mencapai ketuntasan yang


diharapkanyakni nilai rata-rata siswa 70,namun pada tes akhir siklus I perolehan
siswa hanya 62, oleh karena itu penelitian ini dilanjutkan ke siklus II, dan
diharapkan adanya perbaikan tindakan untuk meningkatkan pemahaman
siswa akan operasi penjurnlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif.
Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti merencanakan tindakan perbaikan
yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa akan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif. Adapun kekurangan dan
rencana tindakan perbaikan siklus I disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5 data kekurangan dan tindakan perbaikan siklus I

Kekurangan yang ditemui Rencana tindakan perbaikan

• Siswa belum terbiasa menggunakan alat • Guru mengupayakan kegiatan


peraga dalam menerima materi yang lebih mengaktifkan siswa
pelajaran. sehingga siswa terbiasa
menggunakan alat peraga
• Siswa belum semuanya memahami • Guru
tersebut.harus menjelaskan ulang
cara penggunaan alat peraga dalam langkah-langkah yang digunakan
menyelesaikan soal penjumlahan dalam menyelesaikan soal
dan pengurangan bilangan bulat penjumlahan dan pengurangan
negatif. bialangan bulat negatif dengan
• Siswa masih tanipak bingung dalam • Guru harus lebih memotivasi
lebih teliti lagi.
mengerjakan soal latihan yang siswa dalam belajar agar tercipta
diberikan. rasa percaya din yang kuat dalam din
para siswa.

Berdasarkan keterangan diatas terlihat bahwa pemberian tindakan dengan


metode demonstrasi pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat negatif belum terlaksana secara optimal, sehingga hasilnya belum mencapai
ketuntasan yang telah ditetapkan.untuk itu perlu adanya perbaikan, dan proses
perbaikan itu sendiri akan dilaksanakan pada siklus II
45

2. SIKLUS II
a. Perencanaan
Tahap ini merupakan hasil perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I,
terdiri dan 3x pertemuan dengan waktu 2x35 menit tiap pertemuannya.dimulai
dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen soal,
lembar observasi dan lks.
Adapun materi yang diajarkan masih berkisar tentang penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat negatif dengan perbaikan pada kegiatan belajar
didalamnya.indikator pembelajaran yang digunakan antara lain sebagai berikut:
a) Melakukan penjumlahan bilangan bulat negative
b) Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat
matematika
c) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negative
d) Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
e) Melakukan operasi hitung campuranMenjelaskan penggunaan
bilangan bulat negative
f) Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
negative
g) Melakukan operasi hitung campuran

b. Tindakan/ Pelaksanaan
Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan
berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Urituk lebih jelasnya
diuraikan sebagai berikut:
1.) Pertemuan Pertama
Guru menjelaskan kembali cara penggunaan alat peraga dalam menyelesikan
soal penjumlahan.dan meminta siswa untuk maju mendemonstrasikan soal
peragaan, kemudian menuliskannya di buku masing-masing.siswapun tampak
senang, sudah tidak malu atau takutbahkan ada beberapa siswa yang bertanya.
akan materi yang belum dipahami. Ketika diberi soal latihan pun, siswa tampak
semangat mengerjakannya, meskipun ada beberapa siswa yang masih tampak
46

bingung dalam menyelesaikannya, guru pun mendekati dan membimbing


siswanya dalam pengerjaan soal tersebut.

2.) Pertemuan kedua


Pada pertemuan kedua ini guru mendemonstrasikan cara penggunaan alat
peraga dalam menyelesaikan soal pengurangan, setelah itu membagi siswa
menjadi 3 kelompok untuk memecahkan masalah soal pengurangan bersama.para
siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan tertib dan tenang. namun dalam soal
kali ini siswa masih terpaku dengan soal penjumlahan, jadi terkadang maih suka
tertukar langkahnya. Guru menjelaskan kembali dengan teliti dan kesabaran.

3.) Pertemuan ketiga


Para siswa mengerjakan soal tes akhir dengan tenang, mereka berusaha
mengerjakannya dengan penuh rasa percaya diri, dalam hal ini guru membimbing
dan mengarahkan agar tetap yakin akan kemampuan diri sendiri, jangan terpaku
dengan jawaban teman.

c. Hasil Pengamatan
a.) Lembar observasi aktifitas guru
Hasil observasi aktivitas guru dapat disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6 Data hasil observasi aktivitas guru siklus II


Kegiatan yang
Pertemuan ke Jumlah skor Persentase (%)
diamati
Aktivitas guru I 36 81,8 %
selama tindakan II 39 88,6%
III 40 90,9%
Rata-rata siklus 115 87,1%

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru dari tiap


pertemu[an mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari jumlah skor yang
47

diperoleh pada saat mengajar tiap pertemuannya, dengan ini guru telah berupaya
memperbaiki kinerjanya agar mampu menyampaikan materi yang diembannya.

b.) Lembar Observasi Aktifitas Siswa


Hasil observasi tentang aktifitas atau kegiatan siswa selama diberi tindakan
disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.7 Data hasil observasi aktifitas siswa siklus II

Pertemuan ke / Nilai
No Aspek Yang Diamati
I II III

1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan


3 4 4

2. Memahami penggunaan alat peraga


3 3 3

3. Membentuk bilangan dengan alat peraga


3 4 4

4. Melakukan operasi penjumlahan dan


3 3 3
pengurangan dengan alat peraga
5. Melakukan operasi penjumlahan dan
3 3 3
pengurangan tanpa alat peraga
6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan
3 3 4

7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam


3 3 4
kalimat matematika
Jumlah Skor
21 23 25

Prosentase (%) 75% 82,1% 89,3%


Jumlah akhir siklus 69
Rata-rata siklus 82,13%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa aktifitas siswa selama
48

diberi tindakan pun mengalami peningkatan (berdampak positif), dari yang


awalnya tidak berani bertanya atau menjawab pertanyaan guru dengan perlakuan
melalui metode demonstrasi ternyatamenjadi berani. Disamping itu, siswa juga
beranrusias untuk memahami pelajaran, hal ini bisa dilihat dari prosentase yang di
peroleh pada tiap pertemuan.

c.) Hasil Tes Pemahaman


Adapun hasil tes pemahaman siswa siklus II disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.8 Data hasil tes pemahaman akhir siklus II
Tahap Kegiatan Nilai Rata-rata kelas siswa
Tes Pemahaman akhir siklus 74

Berdasarkan tabel di atas, perolehan hasil tes akhir siklus II menunjukkan


adanya peningkatan pemahaman siswa dilihat dari nilai rata-rata siswa siklus I
yang hanya 62, pada siklus Ii ini menjadi 74. Dengan begitu pemahaman siswa
akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat telah mencapai
ketuntasan belajar yang ditetapkan yakni 70.

d.) Catatan Lapangan


Hasil catatan lapangan yang diperoleh disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9 Data catatan lapangan siklus II
Pertemuan ke Catatan yang diperoleh Keterangan
Pada awal pertemuan di siklus II ini Hal ini disebabkan
siswa tmpak bingung, kenapa karena siswa merasa
materinya diulang kembali. Namun sudah pernah diajarkan
setelah dijelaskan para siswa pun materi tersebut, jadi
I
mengikuti dengan baik. Justru ada tampak bingung ketika
beberapa siswa yang tampak senang harus diulang kembali.
dengan pengulangan ini karena mereka
senang dngan metode yang digunakan.
49

Pertemuan kedua siswa tampak Siswa sudah mulai


menikmati kegiatan pembelajaran di terbiasa dengan
kelas, banyak siswa yang berantusias penggunaaan alat
II
untuk maju mendemonstrasikan peraga alam kegiatan
peragaan didepan kelas, siswa sudah belajar dikelas.
tidak malu atau takut.
Pada pertemuan ini kondisi kelas Siswa mengharapkan
tenang, siswa mengerjakan soal yang nilai maksimal dalam
diberikan dengan teliti, siswa tampak tes akhir siklus ini.
III berusaha mengerjakan soal sendiri,
meskipun masih ada beberapa siwa
yang tampak bingung mengerjakannya
namun tidak membuat gaduh suasana.

Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang berarti pada


perilaku siswa, yang tadinya belum berani, enjadi berani dan idak malu lagi.
Mulai tumbuh rasa percaya diri pada siswa itu sendiri.

d. Refleksi
Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II ini, guru telah berupaya
memperbaiki penggunaan metode demonstrasi dalam menyampaikan materi
pelajaran agar dengan mudah bisa dipahami oleh siswa. Alhasil siswa pun tampak
senang dan menikmati pelajaran dengan baik. Siswa menjadi lebih aktif dan tidak
malu lagi untuk maju ke depan kelas, dan berani bertanya ataupun menjawab.
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pemberian tindakan pada siklus
I ini, diperoleh hasil bahwa tes pemahaman akhir siklus II mengalami peningkatan
dari siklus I yakni dari nilai rata-rata pemahaman siswa 62 menjadi 74 dan telah
mencapai ketuntasan yang diharapkan yakni nilai rata-rata siswa 70. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat melalui metode demonstrasi dengan menggunakan
alat peraga mengalami peningkatan, untuk itu penelitian ini dihentikan sampai
50

pada siklus II saja.


B. Analisis Data
Data penelitian ini mengenai pemahaman siswa akan operasi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat yang menggunakan metodde demonstrasi sebagai
perklakuan tindakan yang digunakan. Data yang terkumppul berasal dari lembar
observasi aktifitas guru dan siswa, serta hasil tes pemahaman siswa.
Berdasarkan hasil refleksi tiap siklus diperoleh data observasi aktifitas guru
dan siswa yang mengalami peningkatan pada tiap pertemuannya. Untuk lebih
jelasnya, data tersebut disajikan pada tabel dibwah ini:

Tabel 4.10 data hasil observasiguru dan siswa tiap siklus

No Jenis Data Siklus I Siklus II

1. Jumlah akhir aktifitas guru 127 115

Persentase akhir aktifitas guru (%) 70,9% 87,1%

2. Jumlah akhir aktifitas siswa 71 69

Persentase akhir aktifitas siswa (%) 63,35% 82,13%

Tabel diatas menunjukkan peningkatan yang berarti terhadap kegiatan guru


dan siswa selama pemberian tindakan. Dimana guru menjadi lebih terkoordinir
dalam menyiapkan segala keperluan pembelajaran, di samping itu pula siswa
menjadi lebih aktif dan terkesan senang dalam menerima materi pelajaran.
Begitu pula dengan hasil tes pemahaman siswa, jika dicermati berdasarkan
akor yang diperoleh siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat dari tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik. Adapun
data hasil pemahaman siswa di sjikan pda tabel dibawah ini:
51

Tabel 4.11 Data hasil tes pemahaman siswa tiap siklus


Jenis Data Siklus I Siklus II
Nilai siswa ≥ 70 1 6
Nilai siswa ≤70 8 3
Nilai rata-rata kelas 62 74

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas
ketuntasan yang telah ditetapkan yakni 70, pada siklus I hanya 1 siswa, dan pada
siklus II naik menjadi 6 siswa dari 9 siswa. Rata-rata kelas pun meningkat dari 62
menjai 74.
Berdasarkan hasil refleksi pada tiap siklus diperoleh rata-rata aktifitas guru
pada siklus I 81,8% menjadi 90,9% pada siklus II. Sedangkan untuk aktifitas
siswa rata-rata pada siklus I 78,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 89,3%.
Untuk hasil pemahaman siswa sendiri juga turut naik dari rata-rata siswa 62 pada
siklus I, menjadi 74 pada siklus Ii. Oleh karena perolehan data hasil penelitian
baik yang berupa tes maupun non tes didalam 2 siklus menunjukkan bahwa telah
tercapai target yang telah ditetapkan yakni nilai rata-rata pemahaman siswa
mencapai 70, untuk itu penelitian dihentikan.

C. Pembahasan
Penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga dalam pelajaran
matematika ternyata mampu meningkatkan pemahaman siswa pada operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sebelum dilakukannya tindakan,
pembelajaran mateatika pada umunya menggunakan metod ceramah, dimana
siswa hanya duduk diam dan mendngarkan penjelasan guru tanpa adanya aktifitas
brmakna yang dilakukan siswa, sehingga siswa cenderung bosan dan tidak serius
dalam belajar yang mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa akan pelajaran
matematika.
Setelah digunakannya metode dmonstrasi dengan di bantu oleh alat peraga
dalam menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,
52

dirasakan cukup memberi pengaruh yang erarti dalam proses kegiatan


pembelajaran selama ini, hal ini tampak pada sikap dan perilaku siswa yang mulai
merasa nyaman dan senang untk belajar matematika, tidak merasa malu atau takut
lagi untuk bertanya atau menjawab pertanyaan serta untuk maju ke depan kelas,
disamping itu siswa pun tampak lebih fokus pada proses peragaan di depan kelas
sehingga mampu meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan.
Peningkatan ini tampak jelas pada hasil perolehan nilai rata-rata siswa pada
siklus I yang hanya mencapai 62. Hal ini disebabkan oleh kurang terbiasanya
siswa belajar menggunakan metode demonstrasi, siswa belum memiliki rasa
percaya diri yang kuat sehingga masih tampak malu-malu dalam menyampaikan
pendapatnya. Di samping itu, guru juga terkesan belum sepenuhnya manguasai
kelas, dalam artia hanya siswa yang aktif yang dikejar tapi lupa akan siswa yang
lain (yang pasif). Pada siklus I hanya 1 siswa yang sudah mencapai ketuntasan
yang ditetapkan, hal ini disebabkan oleh belum terbiasanya siswa belajar dengan
alat peraga sebagai media penyampai materi ajar, mereka masih bingung dengan
cara penggunaaan alat peraganya, dan sering trtukar dalam menentukan mana
bilangan yang positif dan mana bilangan yang negatif. Begitu juga dalam operasi
penjumlahan dan pengurangan yang harus dengan teliti dan suasana yang tenang
agar bisa tetap berkonsentrasi karena harus mencari pasangannya. Dengan
demikian masih abnyak siswa yang memiliki pemahaman rendah akan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada mata pelajaran matematika di
siklus I ini.
Setelah dilanjutkan pada siklus II, ternyata pemahaman siswa mengalami
peningkatan menjadi 74, hal ini tampak dari 9 orang siswa ada 6 orang yang
memiliki nilai ≥70, hal ini berarti lebih dari 50% siswa yang mendapatkan nilai
≥70 dan telah mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Hal ini disebabkan karena
siswa sudah mulai paham dengan cara penggunaan alat peraga, dan mulai tumbuh
rasa percaya diri pada siswa, terbukti dengan antusias para siswayang ingin maju
ke depan untuk memperagakan kegiatan demonstrasi. Sehingga menghasilkan
nilai yang baik pada waktu pelaksanaan tes akhir siklus II. Dengan begitu
penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga mampu meningkatkan
53

pemahaman siswa akan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.


BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode demonstrasi pada pelajaran matematika dapat meningkatkan
pemahaman siswa akan perasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
negatif.
Simpulan tersebut secara rinci adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi dapat menumbuhkan
rasa percaya diri siswa dan semangat dalam belajar, sehingga siswa mulai
berani bertanya atau menjawab pertanyaan dan berani maju ke depan kelas.
Karena pembelajaran ini dibantu dengan penggunaan alat peraga manik-manik
sebagai media penyampaian materi kepada siswa, sehingga membuat siswa
lebih fokus akan materi pelajaran,serta aktif dan berani.
2. Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan
pemahaman siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
negatif, karena siswa terlibat langsung dalam peragaan yang membuat siswa
lebih paham tentang apa dan bagaimana langkah yang dilakukan agar dapat
menyelesaikan soal dengan baik dan benar.hal ini terbukti dengan adanya
peningkatan rata-rata nilai tes akhir siswa pada siklus I dan siklus II, dimana
siklus I hanya mencapai 62, masih jauh dari ketuntasan yang telah ditetapkan
yakni 70.sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 74,artinya telah
tercapai ketuntasan yang ditetapkan.

B. Implikasi
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai:
a.) Bahan pertimbangan dalam pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran
matematika
b.) Bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya

54
55

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat diterapkan pada kegiatan pembelajaran
di MI Sirojul Athfal Bekasi guna peningkatan pemahaman siswa akan mata
pelajaran matematika.

C. Saran – Saran
Berdasarkan temuan, pembahasan, dan kesimpulan penelitian, maka diajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Hendaknya guru dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa menggunakan
metode yang bervariasi, salah satunya metode demonstrasi. Dimana mampu
membuat siswa aktif dan percaya diri.
2. Hendaknya menggunakan alat peraga sebagai media dalam menyampaikan
materi ajar ke siswa, sehingga mempermudah pemahaman siswa tentang materi
yang sedang dipelajari.
3. Hendaknya dalam setiap pembelajaran membiasakan siswa untuk bertanya,
atau merangsang pertanyaan pada siswa agar kondisi kelas lebih hidup.
4. Hendaknya mempersiapkan segala keperluan yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran agar proses belajar terlaksana dengan maksimal.
5. Hendaknya kegiatan dan materi yang dilakukan tiap siklus di dalam PTK
tidaklah sama, namun berurutan sesuai dengan materi yang ada. Karena bisa
jadi hasil yang diperoleh bukan karena tindakan yang dilakukan melainkan
karena hasil pengulangan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2009.


Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara,
2012.
Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, 2010.
Herman, Tatang, dkk. Pendidikan matematika I. Bandung: Upi Press, 2010.
Heruman. Model Pembelajaran Matematika di SD. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, 2010.
Hidayat, Syarif. Teori dan Prinsip Pendidikan. Jakarta: Pustaka Mandiri, 2013.
Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik, edisi 4. Jakarta:Gramedia Pustaka
Umum, 2008.
Kusumah, Wijaya dan Dedi dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas.Jakarta: Malta Pratindo, 2009.
Muhsetyo, Gatot, dkk. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: UT, 2011.
Rosyada, Dede. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta:Kencana, 2004.
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta,2008.
Sadiman, Arief S, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran berorientasi Standar proses Pendidikan,
Jakarta: Kencana, 2010.
http://www.kabarmingguan.com/2012/12/pengertian-penelitian-tindakan-kelas-
ptk.html di download12-05-13.
File:///:E./Pengertian dan Tujuan Alat peraga Pendidikan_Fairuz El Said.htm di
download 28-09-13.

56
57

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RRP)

SIKLUS I

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/2
Pertemuan ke :1
Alokasi Waktu : 2x35 menit
I. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
II. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
III. Indikator Pencapaian :
 Menjelaskan pengertian bilangan bulat
 Menentukan nilai bilanganbulat dengan alat peraga manik-manik
IV. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;
 Siswa dapat menjelaskan pengertian bilangan bulat
 Siswa dapat menentukan nilai bilangan bulat dengan alat peraga manik-manik
V. Materi pembelajaran : - Bilangan bulat
VI. Metode Pembelajaran : Demonstrasi dan diskusi
VII. Langkah-langkah pembelajaran :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

A. Kegiatan Awal (± 10 menit)

 Mengucapkan salam dan  Menjawab salam dan kabar  Religius


menanyakan kabar siswa dan rasa
 Mengajak para siswa untuk  Berdoa bersama sebelum ingin tahu
berdoa sebelum memulai memulai pelajaran
pelajaran
 Memeriksa kehadiran siswa  Mendengarkan apa yang
dan menyampaikan tujuan disampaikan guru
pembelajaran
 Memotivasi siswa agar tetap  Mengikuti instruksi guru
semangat dalam mengikuti
pembelajaran dan
mengkondisikan kelas
 beranya jawab tentang  Tanya jawab tentang
bilangan bulat bilangan bulat
58

B. Kegiatan inti (±50 menit)


B.1 Eksplorasi
 Menjelaskan penggunaan  Memperhatikan penjelasan  Tekun dan
alat peraga berwarna guru kerja keras
1. bahwa yang berwarna biru
sebagai simbol positif(+1)
dan warna kuning sebagai
simbol negatif (-1). Dan jika
kedua warna disatukan maka
akan membentuk bilangan
nol (0)
contoh:

= +2 =0

= -4

 Meminta siswa membentuk  Membentuk angka +5 dan -7


angka +5 dan -
7menggunakan alat peraga
 Membentuk beberapa  Menebak hasil bentukan dari
lambang bilangan ( +11, -6, guru.
-5, +10, -8) dan meminta
siswa menebaknya.
B.2 Elaborasi
 Membagi siswa dalam 2  Mengikuti instruksi guru  Rasa ingin
kelompok untuk dalam pembagian kelompok tahu
mengerjakan soal lks.

 Membagi dan membimbing  Mengerjakan soal lks secara


siswa dalam mengerjakan berkelompok
lks

 Meminta siswa  Mengumpulkan lembar


mengumpulkan lembar jawaban lks
jawaban lks

B.3 Konfirmasi
 Menyimpulkan bersama-  Menyimpulkan materi  Teliti
sama tentang kegiatan yang bersama-sama dengan guru
baru dilaksanakan
 Mempersilahkan siswa  Siswa bertanya berkaitan hal
untuk bertanya berkaitan yang belum di pahami
dengan materi yang belum
dipahami.
59

C. Kegiatan akhir (±10 menit)


 Melakukan evaluasi  Melakukan evaluasi bersama  Religius
guru dan patuh
 Menyampaikan pesan-pesan  Mendengarkn pesan guru
 Mengajak para siswa untuk  Membaca doa bersama-sama
berdoa selesai pembelajaran dan menjawab salam guru.
dan mengucapkan salam
penutup.

VIII. Media dan alat peraga :


 Buku matematika kelas IV
 Alat peraga manik-manik

IX. Penilaian
No Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen soal

1. Menjelaskan pengertian Tes tertulis Isian 1. Apa yang kamu


bilangan bulat ketahui tentang
bilangan bulat?
Jawab:
Bilangan bulat yaitu
bilangan yang terdiri
dari bilangan cacah,
bilangan asli dan
lawan dari bilangan
asli yaitu bilangan
negatif.
2. Coba tuliskan
bilangan-bilangan
dibawah ini!
a.bilangan cacah
b.bilangan bulat
positif
c. bilangan bulat
negatif
jawab:
a. C = {0,1,2,3,..}
b. A = {1,2,3,4,...}
c. Bilangan bulat
negatif
merupakan lawan
dari bilangan asli,
jadi anggotanya
ditambah tanda
negatif didepan
angka,seperti: -1,
-2,-3,-4,...dst
60

2. Menentukan nilai bilangan Tes Tertulis Isian 3. Tentukan nilai


bulat bilangan bulat yang
diperagakan pada
gambar berikut ini, dan
kemukakan alasanmu!

a. =

b. =

c.
=

Jawab:
a. -4, karena ada 2
pasang manik biru dan
kuning, dan ada 4 manik
warna kuning yang tidak
punya pasangan.
b. 6, karena ada 3 pasang
manik biru dan kuning,
dan ada 6 manik biru
yang tidak punya
pasangan.
c. -2, karena ada 4
pasang manik biru dan
kuning, dan ada 2 manik
kuning yang tidak punya
pasangan.

3. Didalam kelas
terdapat 2 kelompok
penggemar tenis meja,
kelompok I terdiri dari 5
laki-laki dan 3
perempuan. kelompok II
terdiri dari 4 laki-laki dan
6 perempuan.jika seorang
anak laki-laki mewakili
bilangan (+1) dan
perempuan mewakili
bilangan(-1), pasangan
laki-laki dan permpuan
mewakili bilangan nol
(0),
maka tuliskan:
61

a. Bilangan bulat yang


mewakili kelompok I
b. Bilangan bulat yang
mewakili kelompok II

Jawab:
a.
=2

b. = -2

Bekasi, 02 Mei 2013

Mengetahui,
Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati


62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RRP)

SIKLUS I

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/2
Pertemuan ke :2
Alokasi Waktu : 2x35 menit
I. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat
II. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
III. Indikator Pencapaian :
 Membandingkan nilai bilangan bulat
 Melakukan penjumlahan bilangan bulat negatif
 Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika

IV. Tujuan Pembelajaran :


Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;
 Siswa dapat membandingkan nilai bilangan bulat
 Siswa dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat negatif
 Siswa dapat Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat
matematika

V. Materi pembelajaran : Penjumlahan bilangan bulat negatif


VI. Metode Pembelajaran : tanya jawab dan demonstrasi

VII. Langkah-langkah pembelajaran :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

A. Kegiatan Awal (± 10 menit)


 Mengucapkan salam dan  Menjawab salam dan
menanyakan kabar siswa kabar
 Mengajak para siswa untuk berdoa  Berdoa bersama
sebelum memulai pelajaran sebelum memulai
pelajaran
 Memeriksa kehadiran siswa dan  Mendengarkan apa yang
menyampaikan tujuan pembelajaran disampaikan guru
 Memotivasi siswa agar tetap  Mengikuti instruksi
semangat dalam mengikuti guru
pembelajaran dan mengkondisikan
63

kelas
 bertanya jawab tentang materi yang  Bertanya jawab dengan
lalu dan yang akan d pelajari. guru
B. Kegiatan inti ( ±50 menit)
B.1Eksplorasi
 Menjelaskan perbedaan bilangan  Mendengarkan  Teliti
bulat negatif dan positif pada garis penjelasan guru
bilangan dengan memberi tanda
lebih dari (>) dan kurang dari (<).
 Menulis beberapa lambang bilangan
dipapan tulis, kemudian minta siswa  Maju kedepan untuk
memberi tanda lebih dari (>) atau memberi tanda lebih
kurang dari (<) dari (>) atau kurang dari
a. 1 .........0 d. 8 .......-8 (<)
b. -5 ........1 e. 0 .........-1
c. -6 ........-3

B.2Elaborasi
 Mendemonstrasikan penggunaan  Memperhatikan  Rasa ingin
alat peraga manik-manik dalam demonstrasi guru tahu
menyelesaikan soal penjumlahan
bilangan bulat negatif
Contoh:
Digabung hasil
dengan

1 + 0 = 1

 Meminta siswa mendemonstrasikan  Mendemonstrasikan


soal diatas dan menuliskannya pada soal penjumlahan dan
lembar kerja masing-masing. menuliskannya
0 = dalam
1
lembar kerja
B.3 Konfirmasi
 Menyimpulkan bersama-sama  Menyimpulkan materi  Tekun
tentang kegiatan yang baru bersama-sama dengan
dilaksanakan guru
 Mempersilahkan siswa untuk
bertanya berkaitan dengan materi  Siswa bertanya
yang belum dipahami. berkaitan dengan hal
yang belum di pahami
C. Kegiatan akhir (±10 menit)
 Mengevaluasi materi hari ini 
Mengevaluasi bersama
guru
 Menyampaikan pesan-pesan kepada  Mendengarkan pesan
siswa guru
 Mengajak siswa untuk berdoa  Membaca doa bersama-
setelah belajar dan mengucapkan sama dan menjawab
salam penutup salam guru.
VIII. Media dan alat peraga: Buku Matematika kelas IV
Alat peraga manik-manik
64

IX. Penilaian:
No Indikator Teknik Bentuk Instrumen soal, kunci jawaban dan skor
Pencapaian
1. Membandingkan Tes Isian 1. Beri tanda lebih dari (>) atau kurang dari (<)
nilai bilangan bulat tertulis pada lambang bilangan dibawah ini!
a. 8 ....... 5
b. 10 .....-2
c. -5 ......-6
d. -7 .......7
2. Urutkan bilangan berikut dari yang terkecil
sampai yang terbesar!
a. -5, 1, -1, 0, -3, -2
b. -11, 25, -2, 16, 7, -20
c. -9, 6, 11, -1, -5
2. Melakukan Tes Essay 3. Tentukan hasil penjumlahan dibawah ini!
penjumlahan a. 5 + (-6) =
bilangan bulat b. 8 + (-3) =
negatif c. (-4) + 8 =
d. (-9) + 5=

3. Menuliskan Tes Essay 4. Perhatikan gambar dibawah ini!


penjumlahan tertulis Tuliskan gambar peragaan berikut ke dalam
bilangan bulat kalimat matematika dan hitung hasilnya!
negatif dalam a.
kalimat matematika digabung hasilnya
dengan

b. Digabung hasilnya
Dengan

c. Digabung
a. dengan hasilnya

Bekasi, 13 Mei 2013

Mengetahui,
Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati


65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RRP)

SIKLUS I

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/2
Pertemuan ke :3
Alokasi Waktu : 2x35 menit
I. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
II. Kompetensi Dasar : 5.2 Mengurangkan bilangan bulat
III. Indikator Pencapaian :
 Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif
 Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
 Melakukan operasi hitung campuran
IV. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;
 Siswa dapat Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif
 Siswa dapat Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat
matematika
 Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran

V. Materi pembelajaran : Pengurangan bilangan bulat negatif


VI. Metode Pembelajaran : tanya jawab dan demonstrasi
VII. Langkah-langkah pembelajaran :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter

A. Kegiatan Awal (± 10 menit)


 Mengucapkan salam dan  Menjawab salam dan kabar
menanyakan kabar siswa  Berdoa bersama sebelum
 Mengajak para siswa untuk memulai pelajaran
berdoa sebelum memulai
pelajaran  Mendengarkan apa yang
 Memeriksa kehadiran siswa disampaikan guru
dan menyampaikan tujuan
pembelajaran  Mengikuti instruksi guru
 Memotivasi siswa agar tetap
semangat dalam mengikuti
pembelajaran dan
mengkondisikan kelas  Bertanya jawab dengan guru
66

 bertanya jawab tentang materi


yang lalu dan yang akan d
pelajari.
B. Kegiatan inti ( ±50 menit)
B.1 Eksplorasi
 Mendemonstrasikan cara  Memperhatikan demonstrasi
penggunaan alat peraga manik- guru
manik dalam menyelesaikan
soal pengurangan,
Yang berarti mengambil atau
memisahkan sebagian dari
suatu kumpulan.
Contoh:

Diambil hasilnya

 Membagi siswa dalam 2  Mengikuti instruksi guru


kelompok untuk memecahkan dalam pembagian kelompok
masalah bersama  Mengerjakan soal yang
Tahap 1: membagi soal ke diberikan
siswa
Tahap 2: membimbing siswa
dalam menyimpulkan maksud
dari soal tersebut
B.2 Elaborasi
 Memberikan soal lks untuk  Mengerjakan soal yang  Kerja keras
dikerjakan masing-masing diberikan dan tekun
 Membimbing siswa dalam
mengerjakan soal
B.3 Konfirmasi
 Menyimpulkan bersama siswa  Bersama-sama  Rasa ingin
tentang materi yang baru menympulkan materi tahu
dipelajari
 Mempersilahkan siswa untuk  Bertanya berkaitan dengan
bertanya berkaitan dengan hal yang belum dipahami
materi yang belum dipahami.
C. Kegiatan akhir (±10 menit)
 Mengevaluasi materi hari ini  Mengevaluasi bersama
guru
 Memberikan tugas latihan  Menerima tugas dari guru
dirumah
 Menyampaikan pesan-pesan  Mendengarkan pesan guru
kepada siswa
 Mengajak siswa untuk berdoa  Membaca doa bersama-
setelah belajar dan sama dan menjawab salam
mengucapkan salam penutup guru.
67

VIII. Media dan alat peraga:Buku Matematika kelas IV


Alat peraga manik-manik
IX. Penilaian:
No Indikator Pencapaian Teknik bentuk Instrumen soal, kunci jawaban
dan skor
1. Melakukan operasi Tes Isian 1. Lengkapi peragaan gambar
pengurangan bilangan tertulis berikut sehingga menghasilkan
bulat negatif pernyataan yang benar!

a. diambil

hasilnya

b.
diambil

hasilnya

2. Menuliskan operasi Tes 2. Dari soal nomor 1 diatas,


pengurangan bilangan tertulis Isian tuliskan hasilnya dalam
bulat negatif dalam kalimat matematika serta
kalimat matematika bandingkan jawabanya, Apa
yang dapat kamu simpulkan?
Jawab:
a. 4 – (-3) = 7
4+3 =7
Sehingga, - (-3) = +3
b. -3 – (2) = -5
-3 + (-2) = -5
Sehingga, - (2) = + (-2)
Kesimpulan: bahwa secara umum
mengurangi dengan bilangan
negatif sama dengan menambah
dengan lawannya.
3. Melakukan operasi Tes Isian 3. Kerjakan soal operasi hitung
hitung campuran tertulis campuran penjumlahan dan
pengurangan berikut ini!
a. 13 – 45 + 28 =
b. 9 -8 + (-7) =
c. 14 + (-15) – 21 =
Jawab:
68

a. 48
b. -6
c. -22

Bekasi, 14 Mei 2013

Mengetahui,
Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati


69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RRP)

SIKLUS I

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/2

Pertemuan ke :4

Alokasi Waktu : 2x35 menit

I. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat


II. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
III. Indikator Pencapaian :
 Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif
 Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif
 Melakukan operasi hitung campuran

IV. Tujuan Pembelajaran :


Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;
 Siswa dapat Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif
 Siswa dapatMenyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
negatif
 Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran

V. Materi pembelajaran : Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif


VI. Metode Pembelajaran : latihan
VII. Langkah-langkah pembelajaran :
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter
A. Kegiatan Awal (± 10 menit)  Menjawab salam dan
 Mengucapkan salam dan kabar
menanyakan kabar siswa  Berdoa bersama
 Mengajak para siswa untuk sebelum memulai
berdoa sebelum memulai pelajaran
pelajaran
 Memeriksa kehadiran siswa  Mendengarkan apa
dan menyampaikan tujuan yang disampaikan guru
pembelajaran
 Memotivasi siswa agar  Mengikuti instruksi
tetap semangat dalam guru
mengikuti pembelajaran
70

dan mengkondisikan kelas


B. Kegiatan Inti ( ± 50 menit)
B.1 Eksplorasi
 Menanamkan ras percaya  Mendengarkan nasehat  Rasa ingin
diri anak agar tidak melihat guru tahu
jawaban teman
 membagikan soal latihan  Mengerjakan soal yang
siklus I dan membimbing diberikan
siswa dalam
mengerjakannya
B.2 Elaborasi
 Mengingatkan sisa waktu  Mendengarkan peringatan  Kerja
untuk menyelesaikan soal guru keras
latihan
 Meminta siswa  Mengumpulkan lembar
mengumpulkan lembar jawaban ke depan  Tekun dan
jawaban kedepan teliti

B.3 Konfirmasi
 Mempersilahkan siswa  Bertanya tentang soal yang  Berani
untuk bertanya berkaitan dianggap sulit bertanya
soal latihan
C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)
 Mengevaluasi soal latihan  Mengevaluasi soal bersama
 Menyampaikan pesan pesan guru
 Mengajak berdoa dan  Mendengarkan pesan guru
mengucapkan salam  Berdoa dan menjawab
salam

VIII. Media dan alat peraga:Buku Matematika kelas IV


Alat peraga manik-manik
IX. Penilaian : tes tertulis
no Indikator pencapaian bentuk Instrumen soal dan jawaban

1. Menjelaskan penggunaan Isian 1. Seorang penggali sumur berada


bilangan bulat negatif pada posisi sepuluh meter dibawah
permukaan tanah, hal ini berarti
posisi penggali tersebut berada
pada....
Jawab:
Posisi penggali sumur itu berada
pada -10 meter, karena dibawah
permukaan tanah.
2. Pedagang itu mengalami kerugian
sebesar seratus tujuh ribu lima ratus
rupiah.bagaimana menuliskan
bilangan tersebut dalam
71

matematika?mengapa?
Jawab:
Bilangan tersebut dapat ditulis(-
107.500), karena pedagang tersebut
mengalami kerugian.
2. Menyimpulkan konsep Isian 3. Lengkapilah penjumlahan dibawah
penjumlahan dan ini, sifat apa yang dapat kamu
pengurangan bilangan bulat simpulkan?
negatif a. 5 + (-7) = .... dan -7 + 5 = ....
b. 4 + (-4) = ....
c. 6 + 0 = .... dan 0 + 8 = ....
Jawab:
a. 5+ (-7) =(-7) + 5 = -2,
Berlaku sifat komulatif
/pertukaran
b. 4 + (-4) = 0
Berlaku sifat invers
penjumlahan/ lawan suatu
bilangan
c. 6+0 =6 dan 0+8 = 8
Berlaku sifat bilangan nol /
unsur identitas penjumlahan
4. Hitunglah pengurangan dibawah
ini, lalu bandingkan hasil a dan b,
serta c dan d, apa yang dapat kamu
simpulkan?
a. 8 – 3 = ...
b. 8 + (-3) = ...
c. 5 – (-4) = ...
d. 5 + 4 = ....
Jawab:
a. 8 - 3 = 5
b. 8 + (-3) = 5
c. 5 – (-4) = 9
d. 5 + 4 = 9
Kesimpulan:
Jawaban soal a dan b sama,
pengurangnya (+3),lawannya (-3).
Dengan pengurangnya (-4), lawannya
(+4)soal c dan d juga sama, jadi dapat
disimpulkan bahwa mengurangi
bilangan bulat negatif sama halnya
menambahkan dengan lawan dari
pengurangnya
.

3. Melakukan operasi hitung isian 5. Kerjakan operasi hitung campuran


campuran dibawah ini dengan benar!
a. 37 – (-73) + (-10) =
b. 14 + (-15) – 24 =
72

c. -36 – 13 + 63=
d. -25 + 15 – (-8) =
Jawab:
a. 100
b. -25
c. 14
d. -2
6. Seorang pedagang mempunyai
modal Rp.250.000,-.kemarin ia rugi
Rp. 25.000,-. Hari ini ia mendapat
laba Rp. 75.000,-. Berapa jumlah
uangnya sekarang?
Jawab:
250.000 – 25.000 + 75.000 = 300.000,-

Bekasi, 16 Mei 2013

Mengetahui,
Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati


73

Lampiran 2: Lembar Kerja Siklus I

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I, PERTEMUAN I

Jika mewakili bilangan (+1), dan mewakili bilangan (-1) dan gabungan dari
mewakili bilangan nol (0), maka Tuliskan masing-masing bilangan bulat yang diperagakan
pada masing-masing gambar berikut, dan kemukakan alasanmu!

a. b. c.

………….. …………. …………..

d. e. f.

………… ……… ……….

g. h.

……… …………
74

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I, PERTEMUAN II

Tuliskan kalimat penjumlahan dari gambar berikut. Jika mewakili bilangan (+1) dan
mewakili bilangan (-1), dan jika disatukan nilainya nol (0).Kemudian tentukan hasilnya!

di gabung hasilnya

dengan

Digabung hasilnya
dengan

+ =

1.
Digabung hasilnya

dengan
+ =

2.
Digabung hasilnya
dengan
+ =

3. Bandingkan hasil dari soal nomor 1 dan 3, nomor 2 dan 4. Apa yang dapat kamu
simpulkan?
4. Sebutkan sifat dari soal diatas!
75

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I, PERTEMUAN III

Lengkapilah peragaan gambar berikut dan tuliskan kalimat matematika pengurangan


dibawahnya sehingga menghasilkan pernyataan yang benar!

1. Diambil hasilnya

- =

2. diambil hasilnya

- =

3. Diambil hasilnya

- =

4.
diambil hasilnya

- =

5. Hitunglah hasil dari operasi hitung campuran dibawah ini!


a. 8 + 12 – 7 = ....
b. 25 – (- 9) + 15 = ...
c. - 32 + 17 – (-5) = ..
d. (- 9) – (- 6) + (- 10)= ...
76

Lampiran 3: Instrumen Soal Siklus I

INSTRUMEN SOAL SIKLUS I

Petunjuk:

 Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu


 Kerjakan soal dengan jujur, teliti dan percaya diri

Jawablah soal dibawah ini dengan benar!

7. Penggali sumur berada pada posisi sepuluh meter dibawah permukaan tanah, hal ini
berarti....
8. Daerah itu rawan banjir karena ketinggiannya -5 cm, jadi posisi daerah itu berada pada....
9. Hitunglah penjumlahan dibawah ini, apa yang dapat kamu simpulkan?
d. 5 + (-7)= ....
e. (-4) + (-3) = ....
10. Hitunglah pengurangan dibawah ini, apa yang dapat kamu simpulkan?
e. 8 – 3 = ...
f. 8 + (-3) = ...
g. 5 – (-4) = ...
h. 5 + 4 = ....
11. Kerjakan operasi hitung campuran dibawah ini dengan benar!
e. 37 – (-73) + (-10) =
f. 14 + (-15) – 24 =
g. -36 – 13 + 63=
h. -25 + 15 – (-8) =
12.Seorang pedagang mempunyai modal Rp.250.000,-.kemarin ia rugi Rp. 25.000,-. Hari ini
ia mendapat laba Rp. 75.000,-. Berapa jumlah uangnya sekarang?
77

Lampiran 4: Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

Penilaian
No Aspek yang dinilai / aktifitas guru
1 2 3 4
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa
3. Memotivasi siswa dalam belajar
4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan
5. Menguasai materi pelajaran
6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa
7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar
8. penggunaan media / alat peraga
9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
10. Memberikan tugas latihan
11. Mengadakan evaluasi
Jumlah Skor
Nilai Maksimum 44
Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,
Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati


78

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

Penilaian
No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1 2 3 4
1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan
2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik
3. Membentuk bilangan dengan alat peraga
4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga
5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga
6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan
7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika
Jumlah Skor
Nilai Maksimum 28

Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,
Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati


79

Lampiran 5 : Data hasil observasi aktivitas guru

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

SIKLUS I, Pertemuan I

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian


1 2 3 4
1. Merumuskan tujuan pembelajaran √
2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √
3. Memotivasi siswa dalam belajar √
4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √
5. Menguasai materi pelajaran √
6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √
7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √
8. penggunaan media / alat peraga √
9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √
10. Memberikan tugas latihan √
11. Mengadakan evaluasi √
Jumlah Skor 27
Nilai Maksimum 44
Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,
Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati


80

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

SIKLLUS I, Pertemuan II

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian


1 2 3 4
1. Merumuskan tujuan pembelajaran √
2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √
3. Memotivasi siswa dalam belajar √
4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √
5. Menguasai materi pelajaran √
6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √
7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √
8. penggunaan media / alat peraga √
9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √
10. Memberikan tugas latihan √
11. Mengadakan evaluasi √
Jumlah Skor 30
Nilai Maksimum 44
Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,
Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati


81

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

SIKLUS I, Pertemuan III

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian


1 2 3 4
1. Merumuskan tujuan pembelajaran √
2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √
3. Memotivasi siswa dalam belajar √
4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √
5. Menguasai materi pelajaran √
6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √
7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √
8. penggunaan media / alat peraga √
9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √
10. Memberikan tugas latihan √
11. Mengadakan evaluasi √
Jumlah Skor 31
Nilai Maksimum 44
Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,
Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati


82

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

SIKLUS I, Pertemuan IV

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian


1 2 3 4
1. Merumuskan tujuan pembelajaran √
2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √
3. Memotivasi siswa dalam belajar √
4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √
5. Menguasai materi pelajaran √
6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √
7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √
8. penggunaan media / alat peraga √
9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √ √
10. Memberikan tugas latihan √
11. Mengadakan evaluasi √
Jumlah Skor 36
Nilai Maksimum 44
Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati


83

Lampiran 6 : Data hasil observasi aktivitas Siswa Siklus I

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

SIKLUS I, Pertemuan I

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

Penilaian
No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1 2 3 4
1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √
2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √
3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √
4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √
5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √
6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √
7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √
Jumlah Skor 13
Nilai Maksimum 28
Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati


84

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

SIKLUS I, Pertemuan II

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

Penilaian
No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1 2 3 4
1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √
2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √
3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √
4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √
5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √
6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √
7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √
Jumlah Skor 16
Nilai Maksimum 28
Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati


85

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

SIKLUS I, Pertemuan III

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

Penilaian
No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1 2 3 4
1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √
2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √
3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √
4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √
5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √
6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √
7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √
Jumlah Skor 20
Nilai Maksimum 28

Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati


86

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

SIKLUS I, Pertemuan IV

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

Penilaian
No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1 2 3 4
1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √
2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √
3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √
4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √
5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √
6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √
7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √
Jumlah Skor 22
Nilai Maksimum 28

Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang
Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati


87

Lampiran 7 : Data hasil tes pemahaman siswa siklus I

DATA HASIL TES AKHIR SIKLUS I

NO NAMA SISWA NILAI


1. Adam Rizky Saputra 56
2. Ayu Sukriya Ningsih 56
3. Muhammad naufal 56
4. Mohammad Ramadhan 98
5. Mustofa 60
6. Imam Nursodo 68
7. Nurul Aulia 52
8. Handoko 44
9. Riska Triyuni 68
Jumlah 558
Rata-rata kelas 62

Keterangan :
Nilai Siswa ≥70 : 1 orang
Nilai Siswa <70 : 8 orang
88

Lampiran 8:

Catatan lapangan siklus I

Pada Pertemuan pertama siswa masih tampak malu dan segan untuk bertanya dikarenakan
belum terbiasa dengan penggunaan metode demonsrasi dalam kegiatan pembelajaran,
ditambah lagi dengan adanya alat peraga ssebagai media peragaan.

Pada pertemuan kedua, tampak siswa mulai menikmatai kegiatan belajar dengan metode
demonstrasi, namun masih ada beberapa siswa yang belum paham cara menggunakan alat
peraga yang disiapkan, oleh karena itu siswa tidak mau maju ke depan untuk
memperagakannya.

Pada petemuan ketiga, kondisi kelas tampak nyaman untuk belajar, tidak ada kegaduhan
siswa, semua menyimak materi dengan baik, meskipun masih ada yang belum begitu paham
dalam menyelesaikan soal pengurangan.

Pada pertemuan keempat,tampak keseriusan siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan,
namun masih ada siswa yang tampak gusar dalam mengerjakannya. Semua siswa berusaha
menyelesaikan tugasnya denagn baik dan penuh rasa percaya diri.

Observer,

Nikmah Fatimah
89

Lampiran 9: Rencana Pelaksanaan pembelajaran Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RRP)

SIKLUS II

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/2

Pertemuan ke :1

Alokasi Waktu : 2x35 menit

X. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat


I. Kompetensi Dasar : 5.3 Menjumlahkan bilangan bulat
II. Indikator Pencapaian :
 Melakukan penjumlahan bilangan bulat negatif
 Menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika

III. Tujuan Pembelajaran :


Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;
 Siswa dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat
 Siswa dapat menuliskan penjumlahan bilangan bulat negatif dalam kalimat
matematika

IV. Materi pembelajaran : Penjumlahan bilangan bulat


V. Metode Pembelajaran : tanya jawab dan demonstrasi

VI. Langkah-langkah pembelajaran :

Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter


A. Kegiatan Awal (± 10 menit)
 Mengucapkan salam dan  Menjawab salam dan kabar
menanyakan kabar siswa
 Mengajak para siswa untuk  Berdoa bersama sebelum
berdoa sebelum memulai memulai pelajaran
pelajaran
 Memeriksa kehadiran siswa  Mendengarkan apa yang
dan menyampaikan tujuan disampaikan guru
pembelajaran
90

 Memotivasi siswa agar tetap  Mengikuti instruksi guru


semangat dalam mengikuti
pembelajaran dan
mengkondisikan kelas  Tanya jawab tentang
 bertanya jawab tentang bilangan bulat
materi yang lalu dan yang
akan d pelajari.
B. Kegiatan inti ( ±50 menit)
B.1Eksplorasi  Rasa ingin
 Mendemonstrasikan  Memperhatikan tahu
penggunaan alat peraga demonstrasi guru
manik-manik dalam
menyelesaikan soal
penjumlahan bilangan bulat
negatif
Contoh:
Digabung hasil
dengan

3 + 0 = 3

B.2Elaborasi
 Meminta siswa  Mendemonstrasikan soal  Tekun
mendemonstrasikan soal penjumlahan dan
diatas dan menuliskannya menuliskannya dalam
pada lembar kerja masing- lembar kerja
masing. 0 = 1
B.3 Konfirmasi
 Menyimpulkan bersama-  Menyimpulkan materi  Teliti
sama tentang kegiatan yang bersama-sama dengan guru
baru dilaksanakan
 Mempersilahkan siswa  Siswa bertanya berkaitan
untuk bertanya berkaitan dengan hal yang belum di
dengan materi yang belum pahami
dipahami
C. Kegiatan akhir (±10 menit)
 Melakukan evaluasi secara  Mengevaluasi bersama
lisan guru
 Memberikan tugas latihan  Mendengarkan pesan guru
di rumah
 Mengajak para siswa untuk  Membaca doa bersama-
berdoa selesai pembelajaran sama dan menjawab salam
dan mengucapkan salam guru.
penutup.

VII. Media dan alat peraga:


91

 Buku matematika kelas IV


 Alat peraga manik-manik
VIII. Penilaian
No Indikator Teknik Bentuk Instrumen soal, kunci jawaban dan skor
Pencapaian
1. Melakukan Tes Essay 1. Tentukan hasil penjumlahan dibawah ini!
penjumlahan e. 5 + (-6) =
bilangan bulat f. 8 + (-3) =
negatif g. (-4) + 8 =
h. (-9) + 5=
2. Menuliskan Tes Essay 2. Perhatikan gambar dibawah ini!
penjumlahan tertulis Tuliskan gambar peragaan berikut ke dalam
bilangan bulat kalimat matematika dan hitung hasilnya!
negatif dalam a.
kalimat digabung hasilnya
dengan
matematika

b. Digabung hasilnya
Dengan

c. Digabung
b. d dengan hasilnya

Bekasi, 20 Mei 2013

Mengetahui,
Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati


92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RRP)

SIKLUS II

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/2
Pertemuan ke :2
Alokasi Waktu : 2x35 menit

I. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat


II. Kompetensi Dasar : 5.2 Mengurangkan bilangan bulat
III. Indikator Pencapaian :
 Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif
 Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat matematika
 Melakukan operasi hitung campuran
IV. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;
 Siswa dapat Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat negatif
 Siswa dapat Menuliskan hasil pengurangan bilangan bulat negatif dalam kalimat
matematika
 Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran

V. Materi pembelajaran : Pengurangan bilangan bulat negatif


VI. Metode Pembelajaran : tanya jawab dan demonstrasi
VII. Langkah-langkah pembelajaran :

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai


Karakter
A. Kegiatan Awal (± 10 menit)
 Mengucapkan salam dan menanyakan  Menjawab salam dan kabar
kabar siswa  Berdoa bersama sebelum
 Mengajak para siswa untuk berdoa memulai pelajaran
sebelum memulai pelajaran
 Memeriksa kehadiran siswa dan  Mendengarkan apa yang
menyampaikan tujuan pembelajaran disampaikan guru
 Memotivasi siswa agar tetap semangat
93

dalam mengikuti pembelajaran dan  Mengikuti instruksi guru


mengkondisikan kelas
 bertanya jawab tentang materi yang lalu  Bertanya jawab dengan guru
dan yang akan di pelajari.
B. Kegiatan inti ( ±50 menit)
B.1 Eksplorasi
 Mendemonstrasikan cara penggunaan  Memperhatikan demonstrasi
alat peraga manik-manik dalam guru
menyelesaikan soal pengurangan,
Yang berarti mengambil atau
memisahkan sebagian dari suatu
kumpulan.
Contoh:

Diambil hasilnya

 Membagi siswa dalam 3 kelompok


untuk memecahkan masalah bersama  Mengikuti instruksi guru
Tahap 1: membagi soal ke siswa dalam pembagian kelompok
Tahap 2: membimbing siswa dalam  Mengerjakan soal yang
menyimpulkan maksud dari soal tersebut diberikan
B.2 Elaborasi
 Memberikan soal lks untuk dikerjakan  Mengerjakan soal yang  Kerja
masing-masing diberikan keras
 Membimbing siswa dalam mengerjakan dan
soal tekun
B.3 Konfirmasi
 Menyimpulkan bersama siswa tentang  Bersama-sama  Rasa
materi yang baru dipelajari menympulkan materi ingin
 Mempersilahkan siswa untuk bertanya tahu
berkaitan dengan materi yang belum  Bertanya berkaitan
dipahami dengan hal yang belum
dipahami

C. Kegiatan akhir (±10 menit)


 Mengevaluasi materi hari ini  Mengevaluasi bersama
guru
 Memberikan tugas latihan dirumah  Menerima tugas dari guru
 Menyampaikan pesan-pesan kepada  Mendengarkan pesan
siswa guru
 Mengajak siswa untuk berdoa setelah  Membaca doa bersama-
belajar dan mengucapkan salam sama dan menjawab salam
penutup guru.
94

VIII. Media dan alat peraga:Buku Matematika kelas IV


Alat peraga manik-manik

IX. Penilaian:

No Indikator Pencapaian Teknik bentuk Instrumen soal, kunci jawaban


dan skor
1. Melakukan operasi Tes Isian 4. Lengkapi peragaan gambar
pengurangan bilangan tertulis berikut sehingga menghasilkan
bulat negatif pernyataan yang benar!

c. diambil

hasilnya

d.
diambil

hasilnya

2. Menuliskan operasi Tes 5. Dari soal nomor 1 diatas,


pengurangan bilangan tertulis Isian tuliskan hasilnya dalam
bulat negatif dalam kalimat matematika serta
kalimat matematika bandingkan jawabanya, Apa
yang dapat kamu simpulkan?
Jawab:
c. 4 – (-3) = 7
4+3 =7
Sehingga, - (-3) = +3
d. -3 – (2) = -5
-3 + (-2) = -5
Sehingga, - (2) = + (-2)
Kesimpulan: bahwa secara umum
mengurangi dengan bilangan
negatif sama dengan menambah
dengan lawannya.
95

3. Melakukan operasi Tes Isian 6. Kerjakan soal operasi hitung


hitung campuran tertulis campuran penjumlahan dan
pengurangan berikut ini!
d. 15 – 35 + 26 =
e. 10 - 8 + (-7) =
f. 14 + (-17) – 21 =
Jawab:
d. 46
e. -5
f. -24

Bekasi, 21 Mei 2013

Mengetahui,
Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati


96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RRP)

SIKLUS II

Nama Satuan Pendidikan : MI Sirojul Athfal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/2
Pertemuan ke :3
Alokasi Waktu : 2x35 menit
I. Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan Mengurangkan bilangan bulat
II. Kompetensi Dasar : 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
III. Indikator Pencapaian :
 Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif
 Menyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif
 Melakukan operasi hitung campuran

IV. Tujuan Pembelajaran :


Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui metode demonstrasi diharapkan;
 Siswa dapat Menjelaskan penggunaan bilangan bulat negatif
 Siswa dapatMenyimpulkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
negatif
 Siswa dapat Melakukan operasi hitung campuran

V. Materi pembelajaran : Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif


VI. Metode Pembelajaran : latihan
VII. Langkah-langkah pembelajaran :
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai karakter
A. Kegiatan Awal (± 10 menit)  Menjawab salam dan
 Mengucapkan salam dan kabar
menanyakan kabar siswa  Berdoa bersama
 Mengajak para siswa untuk sebelum memulai
berdoa sebelum memulai pelajaran
pelajaran
 Memeriksa kehadiran siswa  Mendengarkan apa
dan menyampaikan tujuan yang disampaikan guru
pembelajaran
 Memotivasi siswa agar  Mengikuti instruksi
97

tetap semangat dalam guru


mengikuti pembelajaran
dan mengkondisikan kelas

B. Kegiatan Inti ( ± 50 menit)


B.1 Eksplorasi
 Menanamkan ras percaya  Mendengarkan nasehat  Rasa ingin
diri anak agar tidak melihat guru tahu
jawaban teman
 membagikan soal latihan  Mengerjakan soal yang
siklus I dan membimbing diberikan
siswa dalam
mengerjakannya
B.2 Elaborasi
 Mengingatkan sisa waktu  Mendengarkan peringatan  Kerja
untuk menyelesaikan soal guru keras
latihan
 Meminta siswa  Mengumpulkan lembar
mengumpulkan lembar jawaban ke depan  Tekun dan
jawaban kedepan teliti

B.3 Konfirmasi
 Mempersilahkan siswa  Bertanya tentang soal yang  Berani
untuk bertanya berkaitan dianggap sulit bertanya
soal latihan
C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)
 Mengevaluasi soal latihan  Mengevaluasi soal bersama
guru
 Menyampaikan pesan pesan  Mendengarkan pesan guru
 Mengajak berdoa dan  Berdoa dan menjawab
mengucapkan salam salam

VIII. Media dan alat peraga:Buku Matematika kelas IV


Alat peraga berwarna
IX. Penilaian : tes tertulis
no Indikator pencapaian bentuk Instrumen soal dan jawaban

1. Menjelaskan penggunaan Isian 1. Seorang penyelam berada di


bilangan bulat negatif kedalaman laut lima belas meter
dari permukaan laut.hal ini berarti
posisi penyelam tersebut berada
pada....
Jawab:
Posisi penyelam itu berada pada -15
meter, karena dibawah permukaan
laut (kedalaman).
2. Hasil panen pak doni mengalami
98

penurunan sebesar tiga puluh empat


kilogram.bagaimana menuliskan
bilangan tersebut dalam
matematika?mengapa?
Jawab:
Bilangan tersebut dapat ditulis -34kg,
karena hasil panennya mengalami
penurunan.
2. Menyimpulkan konsep Isian 3. Lengkapilah penjumlahan dibawah
penjumlahan dan ini, sifat apa yang dapat kamu
pengurangan bilangan bulat simpulkan?
negatif a. 8 + (-6) = .... dan -6 + 8 = ....
b. 15 + (-15) = ....
c. 0 + 7 = .... dan 5 + 0 = ....
Jawab:
a. 8+ (-6) =(-8) + 6 = 2,
Berlaku sifat komulatif
/pertukaran
b. 15 + (-15) = 0
Berlaku sifat invers
penjumlahan/ lawan suatu
bilangan
c. 0+7 =7 dan 5+0 = 5
Berlaku sifat bilangan nol /
unsur identitas penjumlahan
4. Hitunglah pengurangan dibawah ini,
lalu bandingkan hasil a dan b, c dan
d, apa yang dapat kamu simpulkan?
a. 12 – 9= ...
b. 12 + (-9) = ...
c. 7 – (-5) = ...
d. 7 + 5 = ....
Jawab:
a. 12 – 9 = 3
b. 12 + (-9) = 3
c. 7 - (-5) = 12
d. 7+ 5 = 12
Kesimpulan:
Jawaban soal a dan b sama,
pengurangnya (+9),lawannya (-9).
Dengan pengurangnya (-5), lawannya
(+5) soal c dan d juga sama, jadi
dapat disimpulkan bahwa mengurangi
bilangan bulat negatif sama halnya
menambahkan dengan lawan dari
pengurangnya
3. Melakukan operasi hitung isian 5. Kerjakan operasi hitung campuran
campuran dibawah ini dengan benar!
a. 35 – (-56) + (-18) =
b. 17 + (-13) – 29 =
99

c. -26 – 14+ 53=


d. -22 + 16 – (-9) =
Jawab:
a. 73
b. -25
c. -13
d. 15
6. Pak Tono mempunyai 345kg
beras,dijual ke tengkulak 235 kg, di
bagi ke tetangga 45kg, ternyata sisa
hasil panen bulan lalu masih ada
25kg.berapa kg beras pak tono saat
ini?
Jawab:
345 – 230 – 45 + 50 = 120kg

Bekasi, 23 Mei 2013

Mengetahui,
Kepala madrasah Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Zurismiati


100

Lampiran 10: Lembar Kerja Siklus II

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II, PERTEMUAN I

1. Gambarkan peragaan dari kalimat penjumlahan dibawah ini.gunakan warna biru


mewakili bilangan (+1) dan warna kuning mewakili bilangan (-1).
a. 5 + 6 = ...
b. 7 + -4 = ....
c. -8 + 7 = ...
d. -9 + -5 = ....
2. Hitunglah penjumlahan dibawah ini tanpa menggunakan alat peraga manik-manik!
a. 25 + 43 =
b. 17 + (-9) =
c. -15 + 36 =
d. (-10) + (-7) =

3. Tuliskan sifat yang terdapat pada operasi hitung penjumlahan!


101

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II, PERTEMUAN II

A. Gambarkan peragaan dari kalimat pengurangan dibawah ini.gunakan warna biru


mewakili bilangan (+1) dan warna kuning mewakili bilangan (-1).
a. 12 – 5 =
b. 8 – (-3) =
c. -3 – 7 =

B. Tentukan hasil dari pengurangan dibawah ini tanpa menggunakan alat peraga manik-manik!
a. 45 – 22 =
b. 37 – (- 8) =
c. (-23) – 12 =
d. (-13) – (- 9) =

C. Hitunglah operasi hitung campuran berikut ini!


a. 42 + 15 – 10 =
b. 36 – 21 + 13 =
c. -17 + 56 – (-8) =

Lampiran 11 : Instrumen Soal Siklus II


102

INSTRUMEN SOAL SIKLUS II

Petunjuk:
 Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu
 Kerjakan soal dengan jujur, teliti dan percaya diri

 Seorang penyelam berada di kedalaman laut lima belas meter dari permukaan laut.hal ini
berarti posisi penyelam tersebut berada pada....
 Hasil panen pak doni mengalami penurunan sebesar tiga puluh empat kilogram.bagaimana
menuliskan bilangan tersebut dalam matematika?mengapa?
 Lengkapilah penjumlahan dibawah ini, sifat apa yang dapat kamu simpulkan?
 8 + (-6) = .... dan -6 + 8 = ....

 15 + (-15) = ....
 0 + 7 = .... dan 5 + 0 = ....
 Hitunglah pengurangan dibawah ini, lalu bandingkan hasil a dan b, c dan d, apa yang
dapat kamu simpulkan?
 12 – 9= ...
 12 + (-9) = ...
 7 – (-5) = ...
 7 + 5 = ....
 Kerjakan operasi hitung campuran dibawah ini dengan benar!
 35 – (-56) + (-18) =
 17 + (-13) – 29 =
 -26 – 14+ 53=
 -22 + 16 – (-9) =
 Pak Tono mempunyai 345kg beras,dijual ke tengkulak 235 kg, di bagi ke tetangga 45kg,
ternyata sisa hasil panen bulan lalu masih ada 25kg.berapa kg beras pak tono saat ini?

Lampiran 12 :
103

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU

SIKLUS II, Pertemuan I

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian


1 2 3 4
1. Merumuskan tujuan pembelajaran √
2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √
3. Memotivasi siswa dalam belajar √
4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √
5. Menguasai materi pelajaran √
6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √
7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √
8. penggunaan media / alat peraga √
9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √
10. Memberikan tugas latihan √
11. Mengadakan evaluasi √
Jumlah Skor 36
Nilai Maksimum 44

Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU


104

SIKLUS II, Pertemuan II

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian


1 2 3 4
1. Merumuskan tujuan pembelajaran √
2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √
3. Memotivasi siswa dalam belajar √
4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √
5. Menguasai materi pelajaran √
6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √
7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √
8. penggunaan media / alat peraga √
9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √
10. Memberikan tugas latihan √
11. Mengadakan evaluasi √
Jumlah Skor 39
Nilai Maksimum 44

Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS GURU


105

SIKLUS II, Pertemuan III

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

No Aspek yang dinilai / aktifitas guru Penilaian


1 2 3 4
1. Merumuskan tujuan pembelajaran √
2. Mengkondisikan kelas dan tempat duduk siswa √
3. Memotivasi siswa dalam belajar √
4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan √
5. Menguasai materi pelajaran √
6. Melakukan kegiatan yang dapat merangsang pengetahuan siswa √
7. Membimbing dan memonitor siswa dalam belajar √
8. penggunaan media / alat peraga √
9. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya √
10. Memberikan tugas latihan √
11. Mengadakan evaluasi √
Jumlah Skor 40
Nilai Maksimum 44

Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal observer peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

Lampiran 13 : Data hasil observasi aktivitas Siswa Siklus II


106

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

SIKLUS II, Pertemuan I

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

Penilaian
No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1 2 3 4
1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √
2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √
3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √
4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √
5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √
6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √
7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √
Jumlah Skor 21
Nilai Maksimum 28

Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA


107

SIKLUS II, Pertemuan II

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

Penilaian
No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1 2 3 4
1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √
2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √
3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √
4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √
5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √
6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √
7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √
Jumlah Skor 23
Nilai Maksimum 28

Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA


108

SIKLUS II, Pertemuan III

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya!

Penilaian
No Aspek yang Dinilai / Aktifitas Siswa
1 2 3 4
1. Berani bertanya dan menjawab pertanyaan √
2. Memahami penggunaan alat peraga manik-manik √
3. Membentuk bilangan dengan alat peraga √
4. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan alat peraga √
5. Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa alat peraga √
6. Mengerjakan soal-soal yang diberikan √
7. Menuliskan peragaan demonstrasi dalam kallimat matematika √
Jumlah Skor 25
Nilai Maksimum 28

Keterangan:
4 : amat baik
3 : baik
2 : cukup
1 : kurang

Mengetahui,

Kepala MI Sirojul Athfal Observer Peneliti

H. Saefuddin Zuhri, S.Pd.I Nikmah Fatimah Zurismiati

Lampiran 14 : Data hasil tes pemahaman siswa siklus II


109

DATA HASIL TES AKHIR SIKLUS II

NO NAMA SISWA NILAI


1. Adam Rizky Saputra 66
2. Ayu Sukriya Ningsih 70
3. Muhammad naufal 76
4. Mohammad Ramadhan 76
5. Mustofa 78
6. Imam Nursodo 94
7. Nurul Aulia 60
8. Handoko 60
9. Riska Triyuni 86
Jumlah 666
Rata-rata kelas 74

Keterangan :

Nilai ≥ 70 : 6 orang

Nilai <70 : 3 orang

Lampiran 15: Data hasil catatan lapangan siklus II


110

CATATAN LAPANGAN SIKLUS II

Pertemuan pertama, siswa kembali bingung mengapa materinya diulang kembali, namun
setelah diberi penjelasan para siswa pun mengerti. Justru tampak beberapa siswa merasa
senang dengan adanya pengulangan tersebut, karena merasa senang dengan metode yang
diberikan.tampak ada siswa yang berani bertanya atau menjawab pertanyaan guru.

Pertemuan kedua, banyak siswa yang berantusia untuk maju kedepan memperagakan kegiata
demonstrasi, tampaknya siswa sudah tidak malu dan mulai tumbuh rasa percaya diri.siswa
pun sudah terbiasa dengan penggunaan metode demonstrasi tersebut.

Pertemuan ketiga kondisi kelas tenang, para siswa mengerjakan soal dengan sungguh-
sungguh agar mendapatkan nilai yang maksimal. Masih ada stu siswa yang tampak gusar,
namun tidak membut gaduh suasana.

Observer,

Nikmah Fatimah
111

Lampiran 16: Foto Kegiatan Siswa


112
113
114

Lampiran 17: Lembar Uji Referensi

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Zurismiati
NIM : 809018300083
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi : “ Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Operasi
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Melalui Metode Demonstrasi dengan Menggunakan
Alat Peraga”.

Halaman Paraf
Bab No Daftar Pustaka
Referensi Pembimbing
Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas
I 1 1.9
Terbuka, 2011
Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas
I 2 1.20
Terbuka, 2011
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung:PT Remsjs
I 3 101
Rosdakarya, 2010
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta:Kencana,
II 1 73
2004
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung:Remaja Rosdakarya,
II 2 21
2009
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik edisi 4, Jakarta:Gramedia
II 3 177
Pustaka Umum, 2008
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:CV
II 4 157
Alfabeta,2011
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:CV
II 5 136
Alfabeta,2011
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di SD, Bandung: Remaja
II 6 5
Rosdakarya,2010
II 7 Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas 3.8
115

Terbuka, 2011
Tatang Herman, dkk. Pendidikan Matematika 1, Bandung: UPI Press,
II 8 4
2010
Tatang Herman, dkk. Pendidikan Matematika 1, Bandung: UPI Press,
II 9 10
2010
Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas
II 10 3.26
Terbuka, 2011
Tatang Herman, dkk. Pendidikan Matematika 1, Bandung: UPI Press,
II 11 17
2010
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di SD, Bandung: Remaja
II 12 16
Rosdakarya,2010
Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas
II 13 3.10
Terbuka, 2011
Gatot Muhsetyo,dkk, Pembelajaran matematika SD, Jakarta:Universitas
II 14 3.11
Terbuka, 2011
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
II 15 152
Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
II 16 153
Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010
II
File:///:E./Pengertian dan Tujuan Alat peraga Pendidikan_Fairuz El
II 17 -
Said.htm di download 28-09-13.
II Hidayat, Syarif. Teori dan Prinsip Pendidikan. Jakarta: Pustaka Mandiri,
18 17
2013.
Sadiman, Arief S, dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
II 19 115

Andri Setiawan, Skripsi: Pengaruh Strategi Berhitung (Different


II 20 Strategis) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi -
Operasi Bilangan Bulat, Jakarta:FITK UIN, 2007
Rida Rindjani, Skripsi: Pengaruh Metode Problem Posing terhadap
II 21 -
Pemahaman Konsep Matematika Siswa, Jakarta:FITK UIN, 2007
Muhamad Arifin, Skripsi: Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran
II 22 -
Silent Demonstration terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa,
116

Jakarta:FITK UIN, 2006


Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan
III 1 8
Kelas, Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:Bumi
III 2 6
Aksara, 2012
III http://www.kabarmingguan.com/2012/12/pengertian-penelitian-
3 -
tindakan-kelas-ptk.html di download12-05-13.
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan
III 4 9
Kelas, Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan
III 5 20
Kelas, Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan
III 6 21
Kelas, Jakarta:PT. Malta Printindo, 2009

Jakarta, 27 Juli 2013


Pembimbing,

Abdul Muin, S.Si, M.Pd


197512012006041003
117

Lampiran 18: Surat Pernyataan Penulis

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang Bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Zurismiati
NIM : 8090183000183
Jurusan/Prodi : Kependidikan Islam/PGMI
Alamat : Kp. Setu Rt.001/Rw.001 Kel. Bintara Jaya
Kec. Bekasi Barat, Kota Bekasi.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa Skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Metode Demonstrasi dengan
Menggunakan Alat Peraga adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing : Abdul Muin, S.Si, M.Pd


NIP : 197512012006041003
Jurusan/Program Studi : Kependidikan Islam/ Pendidikan Matematika

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima
segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.

Jakarta, Juli 2013


Yang Menyatakan,

Anda mungkin juga menyukai