Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMBUATAN KEPUTUSAN

Di susun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah


Pengantar Manajemen

DISUSUN OLEH :

1. AJENG PRILIANTI PUTRI (2110631020001)


2. ARISKA APRIYANTI (2110631020005)
3. DERISA HENDRIYANTI (2110631020012)
4. LIYAN ILAHI (2110631020023)
5. MEGA BERLIANA NURROSADI
(2110631020026)
6. MOCHAMAD IKHSAN SALIS (2110631020028)
7. RIFKA HUSNIYAH (2110631020040)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKOMONI

UNIVERSITAS SINGA PERBANGSA KARAWANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan, sehingga bisa menyelesaikan tugas Makalah ini dengan judul
“Pembuatan Keputusan” dengan tepat waktu.

Tidak lupa juga kami sampaikan terimakasih kepada Bapak Dr. H. Odang Kusmayadi,
MM. selaku dosen mata kuliah pengantar manajemen yang telah memberikan tugas untuk
makalah ini. Dan juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyaK


kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

November 2021

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3. Tujuan.........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1 Pengertian Pembuatan Keputusan..............................................................................................6
2.2 Tipe-Tipe Pembuatan Keputusan.................................................................................................7
2.3 Situasi-Situasi dalam Pembuatan Keputusan...............................................................................9
2.4 Gaya Pengambilan Keputusan..................................................................................................10
2.5 Metode Pembuatan Keputusan.................................................................................................11
2.6 Proses Pembuatan Keputusan...................................................................................................12
2.7 Keterampilan dalam Pembuatan Keputusan.............................................................................13
2.8 Keuntungan dan Kerugian dalam Pembuatan Keputusan..........................................................15
BAB III PENUTUP......................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................17
3.2 Saran..........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembuatan keputusan merupakan salah satu unsur yang sangat esensial dalam
organisasi dan manajemen. Pembuatan keputusan bukan hanya fungsi pimpinan, tapi juga
suatu proses partisipasi seluruh anggota untuk meningkatkan fungsi-fungsi manajemen.
Bagi pimpinan pembuatan keputusan itu merupakan salah satu fungsi untuk yang tidak
dapat dihindari untuk tidak melakukannya, sebab tanpa pembuatan keputusan fungsi
kepemimpinan tidak dapat dilaksanakan dan pungsi manajemen tidak dapat berjalan untuk
mewujudkan tujuan organisasi. Herbent Simon (1978) mengemukakan bahwa keputusan itu
adalah suatu manifestasi kewenangan pimpinan yang sangat diharapkan oleh bawahan,
sebab tanpa pembuatan keputusan, seluruh kegiatan bawahan menjadi tidak pasti. Ketidak
pastian ini menyebabkan lemahnya pimpinan yang dapat mengakibatkan labilnya organisasi.
Kelabilan ini merupakan titik awal kehancuran organisasi. Dalam bidang pendidikan,
penyelenggaraan pendidikan hanya mungkin dilaksanakan bila didasarkan atas kebijakan
dan perencanaan yang menyeluruh dan mantap untuk menghadapi masa depan. Kebijakan
dan perencanaan pengembangan pendidikan ini adalah bentuk seperangkat keputusan-
keputusan untuk mengendalikan dan merekayasa masa depan dalam upaya membangun
manusia Indonesia untuk menghadapi masa depan. Pembuatan keputusan dengan demikian
dalam pembangunan pendidikan memegang peran strategis dan karenanya kualitas
pembuatan keputusan merupakan titik sentral dalam proses pembuatan keputusan. Ini
mengandung arti bahwa untuk menghasilkan keputusan yang bermutu, keputusan itu
menuntut dipenuhinya persyaratan professional yang harus di miliki oleh setiap pemimpin
atau manager yang professional.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Pembuatan Keputusan?

4
2. Apa saja Tipe-Tipe dalam Pembuatan Keputusan?
3. Bagaimana Situasi-Situasi dalam pembuatan keputusan?
4. Apa saja Gaya Pengambilan Keputusan ?
5. Bagaimana Metode Dalam Pembuatan Keputusan ?
6. Bagaimana Proses Pembuatan Keputusan ?
7. Apa Saja Keterampilan dalam Pembuatan Keputusan ?
8. Apa Saja Keuntungan dan Kerugian dalam Pembuatan Keputusan?

1.3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pembuatan Keputusan?
2. Untuk Mengetahui Tipe-Tipe dalam Pembuatan Keputusan?
3. Untuk Mengetahui Situasi-Situasi dalam pembuatan keputusan?
4. Untuk Mengetahui Gaya Pengambilan Keputusan ?
5. Untuk Mengetahui Metode Dalam Pembuatan Keputusan ?
6. Untuk Mengetahui Proses Pembuatan Keputusan ?
7. Untuk Mengetahui Keterampilan dalam Pembuatan Keputusan ?
8. Untuk Mengetahui dan Kerugian dalam Pembuatan Keputusan?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembuatan Keputusan

Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini


memainkan peran penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan.
Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang
dapat dibuat manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan
organisasi yang akan dicapai, sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan
melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses perencanaan itu melibatkan
manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan
manajer akan menentukan efektifitas rencana yang disusun.

Menurut para ahli :

 G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan


yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
 Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh
kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk
pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
 Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah
pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan,
suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber
yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
 P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu
masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan
tindakan.
Secara umum pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses
melalui bagaimana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah

6
tertentu. 1)[1]Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting bagi individu
maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit
sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyakanya
alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit
dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tingkat yang berbeda-beda.
Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan
yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya
mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.

2.2 Tipe-Tipe Pembuatan Keputusan

Pembuatan keputusan dapat disefinisikan sebagai penetuan serangkaian kegiatan


untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh
para manajer puncak, tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama. Setiap jabatan
seseorang dalam organisasi menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan, bahkan
untuk pekerjaan rutin sekalipun dan dalam macam organisasi apapun.

Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dan
situasi yang ada. Salah satu metode pengklasifikasian keputusan yang banyak digunakan
yaitu:
1. Keputusan terprogram (programmed decision)

Keputusan terprorgram adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau
prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang-ulang. Setiap organisasi mepunyai
kebijaksanaan-kebijaksanaan tertulis atau tidak tertulis yang memudahkan pembuatan
keputusan dalam situasi yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan alternatif-
alternatif. Sebagai contoh, manajer tidak perlu memikirkan penetapan gaji karyawan baru,
karena organisasi/perusahaan pada umumnya sudah mempunyai skala gaji pada setiap
posisi dalam perusahaan/organisasi. Manajer juga tidak perlu memikirkan masalah-masalah
harian yang akan dihadapi, karena prosedur-prosedur untuk menangani masalah-masalah
rutin telah tersedia.

7
2. Keputusan tidak terprogram (non-programmed decision)

Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah


khusus,khas atau tidak biasa dan tidak terstruktur serta menimbulkan konsekuensi-
konsekuensi penting bagi organisasi.banyak keputusan tidak terprogram melibatkan
perencanaan strategis, karena ketidakpastiannya begitu besar dan keputusan merupakan
hal yang sangat kompleks. Bila suatu masalah yang timbul tidak hanya cukup diliput oleh
kebijaksanaan atau sangat penting dan perlu penanganan khusus, maka harus diselesaikan
dengan keputusan tidak terprogram. Contohnya penanganan produk yang jatuh dipasaran,
cara perbaika hubungan masyarakat.                                                                                   

Herbert A. Simon mengemukakan teknik-teknik tradisional dan modern dalam pembuatan


keputusan-keputusan yang diprogram dan tidak diprogram.   

Tipe-tipe Keputusan Teknik-teknik pembuatan keputusan

              Tradisional                                    Modern
Diprogram : -        Kebiasaan -        Teknik-teknik riset

Keputusan-keputusan rutin -        Kegiatan rutin : operasi :

dan berulang-ulang, organisasi Prosedur-prosedur Analisa matematik, model-

mengembangkan proses- pengoprasian standar model simulasi komputer

proses khusus bagi -        Struktur -        Pengolahan data

penanganannya. organisasi   pengharapan elektronik

umum sistem tujuan

saluran-saluran informasi

yang disusun dengan baik.

Tidak diprogram : -        Kebijakan intuisi dan Teknik pemecahan masalah

Keputusan-keputusan sekali kreatifitas yang diterapkan pada :

pakai, disusun tidak sehat, -        Coba-coba -        Latihan membuat

8
kebijaksanaan, ditangani -        Seleksi dan latihan keputusan

dengan proses pemecahan para pelaksana -        Penyusunan program-

masalah umum program komputer

Tabel di atas menunjukkan kemajuan dalam pengembangan dan penggunaan peralatan-


peralatan riset operasi dalam tabel tersebut telah terjadi sangat cepat selama dekade
terakhir ini, terutama bidang simulasi komputer dan pengolahan data elektronik. Sejalan
dengan perkembangan teknik-teknik pembuatan keputusan, efisiensi pemecahan masalah-
masalah yang dprogram dan kualitas pemecahannya juga telah meningkat. Dan banyak
masalah-masalah yang tidak diprogram sebelumnya telah menjadi diprogram. Di lain pihak,
teknik-teknik pemecahan masalah empirik (heuristic) bagi pembuatan keputusan yang tidak
diprogram tidak berkembang dengan pesat, dan penggunaannya semakin menyempit.

2.3 Situasi-Situasi dalam Pembuatan Keputusan

Pada dasarnya para manajer membuat keputusan sekarang adalah untuk kegiatan-
kegiatan yang pelaksanaan dan tujuannya akan dicapai pada waktu yang akan datang. 2)
[2]
Situasi-situasi dalam pembuatan keputusan ini menyangkut aspek-aspek yang tidak dapat
diketahui dan sulit diperkirakan. Contohnya reaksi pesaing tertentu dipasar, tingkat inflasi
tiga tahun mendatang. Kondisi seperti itu merupakan kondisi yang tidak dapat dipastikan
dengan baik, sehingga manajer akan mengahadapi tiga macam situasi diantaranya :
kepastian, risiko, dan ketidakpastian.

 Dalam kondisi kepastian para manajer mengetahui apa yang akan terjadi diwaktu yang
akan datang, karena tersedia informasi yang akurat, dan dapat dijadikan dasar
pengukuran dalam pembuatan suatu keputusan.
 Dalam kondisi risiko, manajer mengetahui besarnya probabilitas setiap kemungkinan
hasil, tetapi informasi lengkap tidak tersedia.
 Dalam kondisi ketidakpastian, manajer tidak mengetahui probabilitas bahkan mungkin
tidak mengetahui kemungkinan hasil-hasil.

9
2.4 Gaya Pengambilan Keputusan
            Pada dasarnya, ada empat gaya pengambilan keputusan yang  diterapkan oleh
manajer sewaktu mereka membuat keputusan, yaitu:

 Gaya Pengarahan
Gaya pengarahan memiliki toleransi yang rendah terhadap ambiguitas (kurang dapat
menerima dan memproses informasi atau kondisi yang tidak jelas, samar-samar, atau
bermakna ganda) dan bersikap rasional dalam cara berpikirnya. Gaya ini mendorong
efisiensi dan logis, dimana keputusan dibuat secara cepat dan fokus pada sasaran  jangka
pendek. Namun, kecepatan dan efisiensi dalam membuat keputusan sering mengakibatkan
pengambilan keputusan dengan informasi yang relatif minimum dan mempertimbangkan
sedikit alternatif.

 Gaya Analitis
Gaya analitis memiliki toleransi terhadap ambiguitas yang jauh lebih tinggi dari pada gaya
mengarahkan, dimana pengambilan keputusan memerlukan lebih banyak informasi dan
alternatif. Gaya pengambilan keputusan ini cenderung hati-hati, dan memiliki kemampuan
untuk beradaptasi terhadap situasi-situasi yang unik. Sama seperti gaya mengarahkan, gaya
analitis juga bersikap rasional dalam cara berpikirnya.

 Gaya Konseptual
Individu-individu dengan gaya ini cenderung memiliki pandangan yang amat luas sehingga
akan melihat banyak alterntif. Mereka fokus pada sasaran jangka panjang dan memiliki
kemampuan yang sangat baik (kreatif) dalam menemukan solusi atas sejumlah masalah.
Gaya ini juga dicirikan oleh toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas dan cara berfikir
intuitif.

 Gaya Perilaku
Individu-individu gaya perilaku ini cenderung sangat baik dalam bekerja sama dengan orang
lain. Mereka menaruh perhatian terhadap kinerja atau prestasi bawahan dan sangat senang
menerima saran dari orang lain. Seringkali mereka melakukan rapat sebagai sarana untuk
berkomunikasi dan berusaha menghindari konflik. Para pengambil keputusan yang bergaya
perilaku sangat memperhatikan penerimaan oleh orang lain atas keputusan yang dibuatnya.

10
2.5 Metode Pembuatan Keputusan

Pengamatan proses Pengambilan keputusan dalam kelompokdiarahkan pada cara atau


metode dalam pengambilan keputusan. Suatumetode belum tentu lebih baik disbandingkan
metode lainnya. Setiapmetode mempunyai kegunaannya sendirisendiri tergantung
padakelompoknya, waktu yang tersedia, dan fasilitas yang ada. Berikut disajikan enam
metode pengambilan keputusan.

1. Keputusan dengan Otoritas

Suatu metode yang efisien jika pimpinan sidang atau rapatmendengarkan secara saksama
gagasan anggotanya. Gagasan yangdisampaikan didiskusikan, pimpinan mendengarkan
dengan baik.Setelah pimpinan mendapatkan informasi yang cukup, ia
kemudianmemutuskan dengan menggunakan otoritasnya. Jika gagasananggota sering tidak
terakomodasi, maka muncul kemungkinanadanya anggota yang merasa kecewa sehingga
pada rapat berikutnyadapat mengurangi partisipasi anggotanya dalam
memberikanmasukan.

2.Keputusan Minoritas

Keputusan minoritas terjadi jika satu atau dua anggota kelompok dapat mengatasi anggota
kelompok lainnya. Penyebabnya ialah karena yang minoritas tersebut memiliki enam
kekuasaan

3.Keputusan Mayoritas

Keputusan mayoritas merupakan metode pengambilan keputusan yang paling banyak


dikenal orang di Negara yangmenerapkan system demokrasi. Keputusan di adakan dengan
cara pemungutan suara. Suara terbanyak adalah pemenangnya. Kelemahan metode ini
adalah pemungutan suara cenderung mengarah kepada pembentukan koliasi sehingga ada
minoritas yang dikalahkan.Walaupun sebenarnya suara minoritas kadang-kadang lebih
baikdari pada mayoritas.

4.Keputusan Konsensus

11
Keputusan consensus merupakan metode yang banyak menyitawaktu karena memberikan
kesempatan kepada semua anggotauntukberkonsensus. Keputusannya tidak selalu bulat
karenamemungkinkan ada sebagian anggota yang tidak setuju.

5.Keputusan Bulat

Metode ini yang paling ideal, tetapi sulit direalisasikan.Keputusan ini terjadi apabila semua
anggota telah menyetujui keputusan yang akan diambil.

2.6 Proses Pembuatan Keputusan

A. Pemahaman dan perumusan masalah


Hal pertama yang harus dilakukan oleh manajer dalam pembuatan keputusan adalah
memahami masalah yang sedang dihadapi, dan peka terhadap masalah-masalah.
Setelah masalah telah dipahami dengan baik, selanjutnya menentukan bagian-bagian
masalah yang harus dipecahkan. Para manajer dapat mempermudah identifikasi
masalah dengan cara sistematik menguji hubungan sebab-akibat.
B. Pengumpulan dan analisa data yang relevan
Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah mereka harus mulai
memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan
data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, dan kemudian
mendapatkan informasi tersebut.
C. Pengembangan alternatif-alternatif
Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecendrungan
untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian
keputusan yang efektif.
D. Evaluasi alternatif-alternatif
Setelah manajer mengembangkan alternatif-alternatif, mereka harus
mengevaluasinya untuk menilai efektifitas setiap alternatif. Efektifitas dapat diukur
dengan dua kriteria : apakah alternatif tersebut realistik bila dihubungkan dengan
tujuan dan sumber daya organisasi/perusahaan, dan seberapa baik alternatif akan
membantu pemecahan masalah.
12
E. Pemilihan alternatif terbaik
Tahap kelima pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif.
Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang tesedia bagi manajer
dan ketidak sempurnaan kebijakan manajer.
F. Implementasi keputusan
Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat rencana-rencana
untuk mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam
penerapan keputusan. Implementasi keputusan menyangkut lebih dari sekedar
pemberian perintah. Manajer harus menetapkan anggaran atau jadwal rencana
kegiatan, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang
diperlukan, serta menugaskan tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan tugas-
tugas tertentu.
G. Evaluasi hasil-hasil keputusan

Implementasi keputusan harus dimonitor terus memnerus. Manajer harus


mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan
memberikan hasil-hasil yang diinginkan.

2.7 Keterampilan dalam Pembuatan Keputusan

Pembuatan keputusan sebagai unsur utama dalam manajemen dan fungsi esensial
dalam kepemimpinan menuntut keterampilan tertentu sehingga keputusan yang dihasilkan
memiliki kualitas sebagai produk pemimpin yang professional. Keterampilan pembuatan
keputusan semakin terasa amat strategik dalam pembuatan keputusan, pada abad
informasi, karena teknologi informasi dapat menyediakan peluang untuk memperoleh data
yang relevan, yang diperlukan oleh pembuat keputusan yang professional. Tuntutan kualitas
manajemen yang mendorong untuk mengembangkan kekuatan organisasi dan manajemen
dan dalam peran pemimpin dalam proses tersebut. Karena itu keterampilan yang diperlukan
oleh pembuat keputusan adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan Kognitif

13
Keterampilan ini mencakup: keterampilan dalam mengindentifikasi masalah,
mengidentifikasi berbagai alternatif solusi, keterampilan memutuskan dengan cepat dan
tepat, keterampilan analisis, keterampilan antisipatik, dan keterampilan berikfir kreatif
terutama dalam mengidentifikasi berbagai alternatif solusi.

2. Keterampilan menghimpun dan mengolah data

Keterampilan ini terutama mencakup keterampilan menguasai teknologi dengan sistem


informasi yang dapat menghimpun dan mengolah serta memanfaatkan data yang relevan
dengan kebutuhan untuk membuat keputusan. Ada tiga keterampilan utama yang perlu
dikuasai oleh pembuat keputusan: keterampilan mengembangkan sistem informasi,
keterampilan retrieval data, dan keterampilan seleksi dan utilisasi data untuk mendukung
pembuat keputusan.

3. Keterampilan komunikasi

Keterampilan komunikasi mencakup: keterampilan menjelaskan dengan tepat dan menarik


tentang keputusan yang diambil kepada masyarakat, keterampilan membaca aspirasi dan
kecenderungan masyarakat, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis untuk
memaparkan keputusan-keputusan baik secara lisan maupun tertulis.

4. Keterampilan Mempengaruhi

Keterampilan mempengaruhi adalah keterampilan untuk menjual keputusan kepada


masyarakat dan anggota dengan meyakinkan sehingga terjadi perubahan untuk mendukung
dan ikut melaksanakan keputusan yang telah diambil. Keterampilan ini biasanya didukung
oleh keterampilan untuk bersosialisasi, keterampilan untuk bergaul dan mendekati orang
lain, keterampilan membaca aspirasi orang lain, keterampilan berbicara dan berpidato
dengan meyakinkan, dan keterampilan membuat orang lain tertawa, gembira dan menangis
sedih.

5. Keterampilan Managerial

Keterempilan managerial yang mendukung prses pembuatan keputusan adalah:


keterampilan pemimpin terutama dalam implementasi keputusan, keterampilan teknis
operasional terutama dalam merumuskan keputusan, kererampilan hubungan manusia,

14
terutama dalam proses sosialisasi keputusan, keterampilan konseptual yang diperlukan
untuk merumuskan masalah, identifikasi alternatif solusi, dan memilih keputusan yang tepat
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ketrampilan lain yang mendukung
pembuatan keputusan ini terutama dalam tahapan implementasi adalah keterampilan
mengembangkan rencana dan program dan keterampilan memecahkan konflik yang terjadi
sebagai akibat benturan kepentingan. Keseluruhan keterampilan managerial ni merupakan
perangkat esensial untuk keberhasilan keputusan yang bermutu dan generik serta
mempengaruhi secara mendasar dan menyeluruh masa depan organisasi.

2.8 Keuntungan dan Kerugian dalam Pembuatan Keputusan

Dalam setiap kegiatan pasti ada yang Keuntungan dan Kerugian. Dalam Pembuatan
Keputusan juga ada yang namanya keuntungan dan kerugian, yakni sebagai berikut.

Keuntungan:
1. Suatu perhimpunan dan sejumlah pengetahuan yang dapat memberikan informasi
dan pengalaman yang lebih banyak sebagaimana suka untuk mengambil keputusan.
2. Situasi dan masalah dilihat dari berbagai sudut pengetahuan dan pengalaman oleh
setiap individu di dalam kelompok yang mempunyai berbagai keahlian.
3. Didapatkannya suatu pengertian yang mendalam dalam mengambil tindakan dari
berbagai alternative berdasarkan pertimbangan rasional.
4. Hasil akhir dari keputusan merupakan hasil bersama.
5. Merupakan tempat pelatihanbagi anggota kelompok yang kurang memiliki
pengalaman.

Kerugian:

1. Dapat terjadi adanya tekanan social dan melumpuhkan anggota kelompok yang
kreatif dalam memberikan sumbangan pikiran.
2. Kehendak atau permainan politik dari sebagian anggota kelompok yang mempunyai
kepentingan pribadi dapat mengubah pikiran sehat

15
3. Kadang-kadang kegiatan kelompok berkurang karena didominasi oleh sekelompok
kecil anggota yang berbicara keras dan banyak.
4. Dikarenakan menang dalam dua argumentasi sehingga perimbangan yang kurang
utama menjadi utama.
5. Adakalanya karena kelompok bawahan kohesif menyebabkan adanya hasrat untuk
melanggar pertimbangan dan mengevaluasi tindakan alternatif

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembuatan keputusan adalah kegiatan pemilihan diantara berbagai alternatif yang
berbeda Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu
keputusan, dari identifikasi masalah awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif
sampai pemilihannya. Didalam Pembuatan keputusan ada beberapa tipe yaitu keputusan-
keputusanyang deprogram dan keputusan yang tidak di program dan disis lain ada bebrapa
keuntungan dan kerugian dalam pembuatan keputusan salah satu keuntungannya Suatu
perhimpunan dan sejumlah pengetahuan yang dapatmemberikan informasi dan
pengalaman yang lebih banyak sebagaimana sukauntuk mengambil keputusan dan
kerugianya Dapat terjadi adanya tekanansocial dan melumpuhkan anggota kelompok yang
kreatif dalam memberikansumbangan pikiran. dan ada berbagai macam metode keputusan.

3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini semoga kita para pemakalah khususnya dan para
pembaca umumnya dapat lebih memahami tentang Pembuatan Keputusan pada suatu
perusahaan Semoga bermanfaat dan dengan adanya konsep dasar manajemen diharapkan
dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya para pelajar untuk
mengetahui maksud dari ruang kelas, serta diharapkan kepada para pelajar atau mahasiswa
untuk mengamalkan ilmu yang telah diberikan oleh dosen serta apa yang mereka pelajari
pada saat kegiatan belajar mengajar untuk diamalkan di kehidupan sekarang ataupun masa
yang akan datang.Mengambil keputusan dalam manajemen kita perlu mempelajari
beberapa aspek yang telah kami susun dalam makalah ini, kita semua pasti tidak ingin
keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang membuat kita menyesal dikemudian hari.
Untuk itu makalah ini diperlukan dan dibutuhkan oleh semua orang khususnya mahasiswa
yang masih memerlukan ilmu dan pengetahuan dalam mengambil keputusan.

17
DAFTAR PUSTAKA

FahmiIrham Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerja. s.l. ,Mitra Wacana
Media,2016.

Hardius UsmanMsi. Teknik Pengambilan Keputusan.s.l.,Grasindo.

SariFebrina Metode Dalam Pengambilan Keputusan.s.l.,Deepublish,2018.

Wawan HermawanS.E.,M.T. Teori Pengambilan Keputusan.s.l.,Repository,2011.

http://degung-wira.blogspot.com/2012/10/4-gaya-pengambilan-keputusan.html

https://nindisabrina.wordpress.com/2015/04/30/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengambilan-
keputusan/

https://feelinbali.blogspot.com/2013/09/manajemen-pengambilan-keputusan.html

18

Anda mungkin juga menyukai