Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat

Adapun alat yang digunakan adalah Drem, Oshe, Plastik media, Pipa, Karet,

Batang pengaduk, Plastik dan koran.

III.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan adalah serbuk gergaji, jagung, kapur.

III.3. Prosedur Percobaan

III.3.1 Pembuatan Media

Dilakukan pencampuran media yakni serbuk gergaji 10 kg, dedak 1 kg serta

kapur 100 gr dan ditambahkan air secukupnya hingga menjadi lembab, kemudian

media tadi di maksukkan ke dalam plastik media dan kemudian di padatakan dengan

mesin press dan kemudian diikat pada bagian ujung plastik pada baglog dan

kemudian di sterilkan menggunakan oven.

III.3.2 Tahap Inokulasi

Disiapkan bibit F2 dari jamur tiram ke dalam baglog yang telah

disterilkan pada oven. Setelah disisipkan bibit jamur tiram baglog ditutup

menggunakan cincin pipa yang dilapisi oleh koran.

III.3.3 Tahap Inkubasi

Baglog kemudian disimpan dan diinkubasi dalam ruangan yang tertutup

hingga muncuk misellium jamur tiram pada baglog jamur tiram.


III.3.4 Tahap Perawatan

Ketika misellium pada jamur tiram sudah terlihat banyak tumbuh pada

baglog, dibuka penutup koran dan dipindahkan di ruang perawatan yang memiliki

suhu yang lembab dan tidak terkena matahari langsung serta serta dilakukan

dilakukan penyemprotan air.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1 Pembuatan Baglog Media

Baglog media pertumbuhan jamur tiram terbuat dari campuran dari serbuk

gergaji, dedak dan kapur dengan perbandingan masing – masing bhan yakni 100

banding 10 banding 1 diamana media tebuat dari 100 kg serbuk gergaji, 10 kg

dedak dan 1 kg kapur. Selama pencampuran bahan ditambahakan dengan air agar

semua bahan menjadi lembab agar mudah di padatkan sebagai media. Pada

pembuatan media baglog digunakan serbuk hergaji dikarenakan adanya senyawa

lignin yang terkadung pada tanaman yang dimana dapat digunakan jamur untuk

memperoleh nutrisi dengan mengubah makromolekul pada lignin dengan

menggunakan enzim liginase sehingga membentuk molekul gula sederhana yang

dapat digunakan oleh jamur tiram. Penambahan dari dedak dimaksudkan sebagai

sumber nutrisi lain yang diperlukan oleh jamur tiram. Penambahan kapur berfunsi

untuk mengatur pH dari baglog tersebut agar dapat digunakan oleh jamur.

Menurut Hidayah (2017) media tanam yang digunakan untuk budidaya jamur

tiram secara umum dapat menggunakan serbuk gergaji, bekatul, kapur (kalsium

karbonat), dan air. Serbuk gergaji yang baik digunakan sebagai media tanam dari

jenis kayu yang keras, sebab banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan

yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak. Penambahan bekatul untuk

meningkatkan nutrisi media tanam dan sebagai sumber karbohidrat, karbon (C)

dan nitrogen (N). Kapur (kalsium karbonat) sebagai sumber mineral yang

membentuk serat dan mengatur pH.

Setelah tercampur rata kemudian campuran tadi dimasukkan kedalam


plastik dan kemudian diapadatkan menggunakn alat press. Pemadatan ini di

maksudkan agar tekstur dari media baglog padat seperti batang pohon. Setalah

dipadatkan media badlog kemudian di sterilkan agar tidak ada muncul

mikroorganime lain yang tumbuh di dalam media baglog.

Gmabar 1. Proses Pencampuran Bahan Gambar 2. Proses Pemadatan

Baglog

Gambar 3. Baglog

IV. 2 Proses Inokulasi

Pada proses ini bibit jamur yang akan di inokulasikan kedalam media baglog
yang telah steril yakni bibit F2 jamur tiram. Penggunaan bibit F2 dimaksudkan

untuk mengurangi biaya dari pembuatan dan bibit F2 merupakan bibit terbaik

dibandingkan bibit F1 maupun bibit F3 atau lebih. Dimana pada bibit F1 masih

sangat muda dan belum cukup berkembang sedangkan pada bibit F3 dan lebih

akan mengakibatkan ukuran dari jamur tiram itu sendiri akan lebih kecil dan

mengurangi nilai jual dari jamur tiram. Proses inokulasi dilakukan dengan

menggunakan batang besi dan di masukkan kedalam media baglog dengan

memasukkan sebanyak 6 -7 bibit kedalam media baglog dan kemudian di beri

pipa yang telah di lapisi koran yang berfungsi sebagai tempat keluarnya jamur

tiram yang telah tumbuh.

Gambar 4. Bibit F2 Jamur Tiram

IV. 3 Proses Inkubasi

Pada proses ini, media baglog yang telah berisi bibit jamur tiram akan di

inkubasi di dalam ruang tertutup dan lembab selama berhari – hari. Proses

inkubasi ini berfungsi agar menumbuhkan misselium jamur tiram sehingga dapat

disimpan di tempat pembesaran.


Inkubasi dilakukan pada suhu berkisar antara 22-28 oC dengan kelembapan

60-70%. Baglog yang telah dipenuhi miselium (30-40 hari setelah inokulasi)

selanjutnya dipindahkan ke dalam kumbung untuk tahap penumbuhan badan buah

(pin head) dengan suhu 16-22 oC dan kelembapan 80-90%. Lama penyebaran

miselium dipengaruhi oleh suhu, kelembaban tempat inkubasi dan kualitas bibit

jamur yang digunakan. Guna menunjang pertumbuhan miselium pada jamur

tiram, idealnya ruang inkubasi memiliki suhu 24-29 oC dan kelembapan 90-100%.

Tingkat kepadatan baglog juga berpengaruh pada penyebaran miselium, apabila

baglog terlalu padat maka miselium juga akan sulit untuk menyebar ke seluruh

permukaan baglog, oleh karena itu dalam pengisian baglog diusahakan untuk

tidak terlalu padat atau terlalu renggang. (Hidayah, 2017).

Gambar 5. Inkubasi di Tempat Tertutup


IV. 4 Tahap Perawatan

Pada tahap perawatan, baglog yang telah ditumbuhi misselium dari jamur

tiram akan dipindahakan dari tempak inkubasi ke tempat pembesaran yang disebut

kumbung. Media baglog tadi kemudian akan di lubangi pada bagian pipa sehingga

jamur tiram akan tumbuh dan muncul keluar melalui lubang tersebut. Jamur yang

telah muncul kemudian ditunggu selama 3 minggu hingga dapat dilakukan panen

pertam kali. Setelah pemanenan pertama kemudian akan dapat dilakukan

pemanenna lagi selama 10 hari setalah pemanenan. Sebelum membuat kumbung

terlebih melakukan berbagai survei untuk memperhatikan bagaimana kondisi

lokasi yang dipilih untuk dibangun kumbung (rumah jamur tiram). Hal yang perlu

diperhatikan adalah: arah sirkulasi udara, misal angin lebih banyak datang dari

arah mana; ada tidaknya pencemaran udara di sekitar lokasi. Misal lokasi dekat

dengan tempat yang menghasilkan banyak asap CO2 , hal ini penting karena

jamur sangat rentan terhadap CO2 , jika banyak, maka jamur akan sulit untuk

tumbuh; kondisi suhu dan kelembaban, suhu hendaknya tidak melebihi 30 oC,

walau jamur masih mampu untuk tumbuh, namun biasanya lebih tipis. Jadi

kelembaban harus diusahakan tetap pada angka yang baik untuk kondisi

pertumbuhan jamur; dan sebaiknya di sekitar kumbung banyak terdapat pohon,

atau tanaman yang rimbun karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan itu juga

memicu pertumbuhan jamur (Sunandar, 2018).

Diinkubasi pada suhu ruang 22-28 oC sampai seluruh media penuh dengan

miselium jamur berwarna putih, selama 3-4 minggu penutup baglog dibuka agar

badan buah jamur bisa tumbuh. Kondisi yang diperlukan untuk pertumbuhan
tubuh buah yaitu suhu 16-28 oC. Panen Jamur Tiram dilakukan jika ukurannya

sudah cukup besar sekitar 5-10 cm. Panen dilakukan dengan cara mencabut

seluruh rumpun jamur yang ada, hingga tidak ada bagian jamur yang tertinggal

pada media baglog. Jamur yang telah dipanen kemudian dibersihkan, dan bagian

bawah batang dipotong, setelah panen ke-1 ditimbang berat basah jamur tiram

pada baglog tiap perlakuan. Baglog yang telah dipanen, plastik bagian belakang

disobek dengan pisau silet agar badan buah berikutnya bisa muncul dari baglog

bagian belakang (Hidayah, 2017).

Gambar 6. Pemanenan Jamur Tiram


BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Pada proses pembudidayaan jamur tiram harus dilakukan persiapan seperti

penyapan media baglog sebagai tempat pertumbuhan jamur tiram, ruang inkubasi

yang harus tertutup agar tidak adanya kontaminan yang masuk kedalam serta

kumbung sebagai tempat pembesaran yang harus terus dijaga suhu dan

kelembapannya agar jamur tiram dapat tumbuh optimal. Selain itu pengerjaan

dalam proses budidaya jamur tiram harus selalu aseptis.

V.2 Saran

Saran utuk kuliah lapangan selanjutnya agar para mahasiswa dapat

melakukan semua proses dalam budidaya jamur tiram seperti menginokulasikan

bibit jamur maupun mensterilkan media baglog yang akan di pakai.

Anda mungkin juga menyukai