Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2 Perbandingan Sistem Komunikasi

Soal:

1. Buatlah perbandingan antara sistem komunikasi Libertarian dengan sistem komunikasi komunis!

2. Buatlah analisis kebebasan media massa yang ada di Indonesia berdasarkan sistem komunikasi
libertarian! Gunakan contoh!

Jawaban :

1. Dalam sistem libertarian, individu dalam masyarakat mempunyai kedudukan yang istimewa
karena adanya anggapan bahwa fungsi utama dari masyarakat ialah untuk memajukan
kepentingan-kepentingan anggotanya secara individu dengan tujuan meraih kebahagiaan dan
kesejahteraan. Dengan kata lain, masyarakat     dibentuk untuk mencapai kebutuhan individu
sesuai dengan kenyataan bahwa kekuatan individu berada diatas masyarakat. Dalam mencapai
tujuan masyarakat memerlukan alat yang disebut dengan negara. Negara menyediakan
lingkungan bagi masyarakat atau individu sehingga dapat mencapai sendiri tujuannya.
Tercapainya tujuan individu merupakan tujuan terakhir, negara tidak boleh menghalang-halangi
keinginan individu.
Dapat dikemukakan bahwa sistem Libertarian mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Reaksi terhadap munculnya sistem autotarian
b. Penghormatan setinggi-tingginya atas eksistensi individu
Prinsip kebebasan harus dijunjung tinggi karena merupakan manifestasi kebebasan dasar
yang dimiliki individu dan harus dijamin. Kedudukan hukum media massa dalam sistem
Libertarian ini sangatlah kuat seolah menjadi “penguasa” itu sendiri. Akan menjadi
kekhawatiran apabila hak-hak individu yang berada diluar media massa yang dijunjung
tinggi pada sistem Libertarian ini justru akan dilanggar oleh media massa, karena dalam
sistem Libertarian ini media massa mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
a. Melayani kebutuhan ekonomi (iklan)
b. Melayani kebutuhan kehidupan politik
c. Mencari keuntungan (demi kelangsungan hidupnya)
d. Menjaga hak warga negara
e. Memberi hiburan
Sistem komunikasi komunis menempatkan negara dan partai komunis  sebagai titik tertinggi
kendali atas aktivitas komunikasi dan transaksi informasi, penguasa  dapat menentukan arah
kebijakan komunikasi sehingga dapat sejalan dengan kepentingan mereka. (Contoh di Rusia ).
komunikasi yang dilakukan bersifat top-down. Artinya kebebasan komunikasi hanya terjadi bila
dilakukan oleh penguasa serta mendukung arah dan kepentingan penguasa dan tidak berlaku
sebaliknya dari publik ke penguasa. Keputusan penguasa harus diikuti, keberhasilan perlu
ditonjolkan sedangkan kegagalan dan penyelewangan harus disembunyikan serta keberanian
untuk membuka ruang komunikasi dapat berakibat pada penculikan.
Komunikasi yang dilakukan cenderung satu arah dan satu muka. Dua alasan mendasar
dilakukannya komunikasi satu arah dan satu muka untuk menghindari
adanya spurious feedback (umpan balik lancung) Dua alasan mendasar spurious feedback adalah
tidak mungkin umpan balik yang benar muncul dari informasi yang salah dan tidak mungkin
umpan balik diberikan secara benar bila pemberi umpan balik berada di bawah tekanan keadaan.
Ciri set up dan format komunikasi komunis adalah:
a. Kuatnya posisi sumber informasi, artinya partai komunis mengalahkan dan mengabaikan
potensi kekuatan sumber informasi yang lain.
b. Penyeragaman massage atau isi pesan yang sesuai dengan kehendak sumber informasi utama
dan dengan kecenderungan  untuk menyatakan tidak adanya isi pesan perspektif lain.
c. Penggunaan media atau saluran komunikasi yang dikontrol, dikuasai bahkan dimiliki oleh
penguasa.
d. Kecenderungan pemaksaan terhadap penerima pesan untuk hanya mengkonsumsi pesan yang
ada dan menghapus pesan yang berasal dari sumber lain.
e. Umpan balik yang bersifat memuja terhadap program-program yang dibuat penguasa.
f. Efek komunikasi yang muncul akan selalu ditampilkan dari sisi yang positif.

2. Setiap negara memilki jenis dan karakteristik sistem persnya masing masing. Sistem pers di suatu
negara erat kaitannya dengan tujuan, latar belakang dan fungsu politik di dalam negara tersebut.
Adanya ideologi suatu negara juga mempengaruhi sistem pers yang berkembang. Para ahli
membagi sistem pers negara menjadi 4 bagian besar, yang terdiri dari:
a. Sistem pers otoriter (authoritarian).
b. Sistem pers liberal (libertarian).
c. Sistem pers komunis (marxist).
d. Sistem pers bertanggung jawab sosial (social responsibility).

Sistem pers di Indonesia adalah sistem pers Pancasila. Hal ini mengandung arti bahwa informasi
yang disampaikan pers harus bertanggung jawab berdasarkan ideologi Pancasila. Sistem pers
Pancasila ini secara umum memiliki karakteristik yang mirip dengan sistem pers bertanggung
jawab sosial atau social responsibility.

Sistem pers di Indonesia memiliki karakter yang khas dengan adanya Pancasila ditambah
karakteristik masyarakat Indonesia yang juga sangat khas. Konsep pers Pancasila bermula dari
zaman Menteri Penerangan RI yang selalu menyebut sistem pers Pancasila sebagai sistem pers di
Indoensia. Sistem pers di Indonesia ini memiliki keterikatan dengan Keputusan Dewan Pers No.
79/XVI/1974 tentang kebebasan pers Indonesia. Dalam putusan ini, dijelaskan bahwa kebebasan
pers di Indonesia harus didasarkan pada hal hal berikut:
a. Landasan Idiil : Pancasila.
b. Landasan Konstitusional: UUD 1945 dan Ketetapan MPR.
c. Landasan Strategis: GBHN.
d. Landasan Yuridis: UU Pokok Pers No. 21 th 1982.
e. Landasan Kemasyarakatan: Tata nilai sosial pada masyarakat Indonesia.
f. Landasan Etis: Kode etik profesional.

Sumber referensi :
BMP SKOM4434 Modul 5 dan 6

Anda mungkin juga menyukai