Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA

PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT EVALUASI DAN ASSESMEN

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd.

Dr. Viyanti, M.Pd.

Disusun Oleh

Kelompok 6

1. Lathifah Rhihadhatul Ainii (2013022047)


2. Galuh Wulan Safitri (2013022007)
3. Gita Putri Rahmawati (2013022009)
4. Erna Wahyu Septiana (2013022019)
5. Hana Lia (2013022027)
6. Intan Nur Azizah (2013022037)

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021/2022
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, karunia-
Nya serta limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga makalah yang berjudul “Pelaporan dan Tindak Lanjut Evaluasi
dan Asesmen” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Fisika. Makalah ini memuat suatu materi pembelajaran. Materi pembelajaran
tersebut meliputi : pelaporan dan tindak lanut evalusi dan asesmen.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada Prof.


Dr. Undang Rosidin, M.Pd. dan Dr. Viyanti, M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah yang telah memberikan pengarahan dan membimbing saya serta teman-
teman dan segenap pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat progresif dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini
sangat kami harapkan, agar tercipta makalah yang lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya selaku penyusun dan para
pembaca.

Bandar Lampung, 19 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..........................................................................


1.2. Rumusan Masalah .....................................................................
1.3. Tujuan .......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................

2.1. Pelaporan Hasil Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran...............


2.2.Tindak Lanjut Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran...................
2.3. Pengolahan Nilai untuk Pelaporan Hasil Asesmen dan Evaluasi
Pembelajaran..............................................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................

3.1. Kesimpulan................................................................................
3.2. Saran ..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................


I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semua hasil evaluasi harus dilaporkan kepada berbagai pihak yang


berkepentingan, seperti orang tua/wali, atasan, pemerintah, dan peserta didik itu
sendiri sebagai akuntabilitas publik. Hal ini dimaksudkan agar proses dan hasil
yang dicapai peserta didik termasuk perkembangannya dapat diketahui oleh
berbagai pihak, sehingga orang tua/wali (misalnya) dapat menentukan sikap yang
objektif dan mengambil langkah-langkah yang pasti sebagai tindak lanjut dari
laporan tersebut. Sebaliknya, jika hasil evaluasi itu tidak dilaporkan, orang tua
peserta didik tidak dapat mengetahui kemajuan belajar yang dicapai anaknya,
karena itu pula mungkin orang tua peserta didik tidak mempunyai sikap dan
rencana yang pasti terhadap anaknya, baik dalam rangka pemilihan minat dan
bakat, bimbingan maupun untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi. Laporan
kemajuan belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi antara sekolah,
peserta didik dan orang tua dalam upaya mengembangkan dan menjaga hubungan
kerja sama yang harmonis.

Selain pelaporan hasil penilaian, tindak lanjut evaluasi hasil pembelajaran juga
perlu dipahami dan dilakukan oleh setiap stakeholder, jika laporan hasil evaluasi
pembelajaran itu kurang maka apa yang harus dilakukan oleh pengambil
kebijakan pendidikan. Apa yang dilakukan oleh seorang pendidik, siswa dan
orang tua serta stakeholder pemerintah.
Siklus managemen pendidikan dilakukan lagi apakah ada yang kurang dalam
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan bagaimana perbaikan yang harus
dilakukan oleh pembuat kebijakan pendidikan. Dengan mengetahui apa yang
seharusnya dilakukan, maka akan memberikan pemahaman yang mendalam
tentang pelaksanaan program evaluasi pembelajaran.

1.2. Rumusan Masalah


Permasalahan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana dan apa sajakah jenis laporan hasil asesmen dan evaluasi
pembelajaran itu?

2. Bagaimanakah cara menerapkan tindak lanjut asesmen dan evaluasi


pembelajaran itu?

3. Bagaimanakah cara pengolahan nilai untuk pelaporan hasil asesmen


dan evaluasi pembelajaran?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :

1. Mengetahui jenis-jenis laporan hasil asesmen dan evaluasi


pembelajaran.

2. Mengetahui cara dari tindak lanjut asesmen dan evaluasi


pembelajaran.

3. Mengetahui cara pengolahan nilai untuk pelaporan hasil asesmen dan


evaluasi pembelajaran.

II. PEMBAHASAN
2.1. Pelaporan Asil Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran

Pada dasarnya pelaksanaan ujian oleh pendidik bertujuan untuk


mengetahui perkembangan hasil belajar siswa dan hasil mengajar guru. Hasil
belajar siswa digunakan untuk memotivasi siswa dan guru agar melakukan
perbaikan dan peningkatan proses belajar.untuk itu diperlukan laporan
perkembangan hasil belajar siswa untuk guru atau sekolah, untuk siswa dan orang
tua.

Upaya peningkatan kualitas pembelajaran memerlukan hasil informasi


evaluasi terhadap kualitas pembelajaran sebelumnya. Untuk dapat menyusun
progam lebih baik, hasil evaluasi sebelumnya merupakan acuan. Untuk itu, calon
pendidik perlu memahami evaluasi pembelajaran.

Produk fisik laporan evaluasi terlihat pada laporan tertulisnya. Laporan


tertulis harus disusun oleh tim evaluator, seingga hasil evaluasinya dpat
dipublikasikan dengan baik. Maka, makalah yang kami buat, avaluasi yang kami
maksud berfokus pada evaluasi belajar peserta didik.

Laporan hasil belajar seharusnya mencakup aspek kognitif, afeltif dan


psikomotor. Hasil ketga aspek tersebut tidak dijumlahkan, karena dimensi dan
ranah yang diukur berbeda. Ketiga aspek tersebut harus dimunculkan dalam
laporan hasil belajar dikarenakan setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan
pasa aspek yang berbeda, sehingga guru siswa dan orang tua dapat mengetahui di
mana letak kelebihan anak. Ada tiga jenis laporan yang harus dibuat oleh guru,
yaitu:

1. Laporan untuk Siswa

Untuk memberi informasi yang akurat agar dapat dimanfaatkan siswa seoptimal
mungkin, maka laporan yang harus diberikan kepada siswa harus berisi tentang :

a. Hasil pencapaian belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi dasar
yang sudah dicapai dan belum dicapai..
b. Kekuatan dan kelemahan siswa dalam semua mata pelajaran.
c. Minat siswa pada masing-masing pelajaran.

Redaksi laporan harus menggunakan bahasa yang dapat memotivasi siswa untuk
belajar lebih baik. Hasil ujian menunjukkan hasil belajar siswa, sehingga dalam
format laporan digunakan istilah hasil belajar.

2. Laporan untuk Orang Tua

Informasi hasil ujian dapat dimanfaatkan oleh orang tua untuk memotivasi
anaknya agar hasil belajar lebih baik dan mencari strategi dalam membantu
anaknya belajar. Untuk itu, diperlukan informasi yang akurat tentang hasil belajar
siswa yang meliputi :

a. Kekuatan dan kelemahan siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Kemajuan belajar siswa dibandingkan dengan diri sendiri.
c. Kemajuan belajar siswa dibandingkan dengan kompetensi dasar yang harus
dimiliki.
d. Kemajuan belajar siswa dibandingkan dengan kelompoknya.

Untuk memenuhi kebutuhan orang tua dalam meningkatkan proses belajar


mengajar, bentuk laporan hasil ujian harus menyangkut tiga aspek, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotor. Selain itu, laporan juga harus memuat kekuatan dan
kelemahan siswa, keterampilan siswa dalam melaksanakan tugas, dan minat siswa
terhadap pelajaran tertentu.

3. Laporan untuk Guru dan Sekolah

Hasil ujian digunakan oleh guru dan sekolah untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan siswa dalam suatu kelas, sekolah dan semua mata pelajaran. Hasil
ujian harus dapat mendorong guru agar mengajar lenih baik, membantu guru
dalam menentukan strategi belajar mengajar yang tepat, dan mendorong sekolah
agar memberi fasilitas belajar yang lebih baik. Laporan hasil belajar untuk guru
dan sekolah harus mencakup semua aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Guru
memerlikan informasi yang lebih global untuk masing-masing kelas yang diajar,
sedangkan kepala sekolah memerlukan informasi yang lebih global untuk semua
kelas dalam satu sekolah, khususnya tentang hasil belajar.
Ada beberapa nilai esensial dari pelaporan hasil belajar itu sendiri, yaitu :

a. Laporan sebagai Akuntabilitas Publik


Kurikulum 2013 yaitu berbasis kompetensi dirancang dan dilaksanakan dalam
kerangka manajemen berbasis sekolah, di mana peran serta masyarakat di bidang
pendidikan tidak hanya sebatas pada dukungan dana, tetapi juga di bidang
akademik. Unsur penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah partisipasi
masyarakat, transpalasi dan akuntabilitas publik. Atas dasar itu, laporan kemajuan
hasil belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi dan sarana kerjasama
antar sekolah, orang tua dan masyarakat yang bermanfaat, baik bagi kemajuan
belajar peserta didik maupun pengembangan sekolah.

b. Bentuk Laporan
Laporan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data kuantitatif. Data
kuantitatif disajikan dalam angka (skor), misalnya seorang peserta didik mendapat
nilai 6 (enam) pada mata pelajaran matematika. Baik peserta didik maupun orang
tua yang kurang memahami makna angka tersebut dapat berkonsultasi dengan
guru dan melihat buku nilai.

c. Isi Laporan

Laporan hasil belajar memuat informasi sebagai berikut :


1. Identitas peserta didik
2. Perkembangan peserta didik
3. Potensi peserta didik yang perlu dikembangkan
4. Partisipasi peserta didik dalam kegiatan di sekolah
5. Rekomendasi bagi peserta didik dan orang tua/wali
6. Tanda tangan wali kelas, kepala sekolah, dan orang tua/ wali peserta didik.

d. Jenis Administrasi dan Pelaporan

1. Leger ( Rekap Nilai )

Leger merupakan buku yang berisi informasi pencapaian hasil belajar


peserta didik dalam satu kelas, yang memberi gambaran secara rinci
tentang kemampuan prestasi akademik maupun catatan pribadi dalam
kurun waktu waktu satu tahun.

2. Buku Laporan

Rapor adalah buku laporan hasil belajar peserta didik yang secara
administratif dilaporkan setiap satu semester, untuk semua mata pelajaran
yang ditempuhnya dengan tuntas. Bagi mata pelajaran yang belum
mencapai ketuntasan tidak dimasukkan ke dalam rapor. Untuk mengatasi
hal tersebut sekolah dapat menerbitkan rapor sementara.

3. Transkrip

Transkrip merupakan kumpulan laporan pencapaian hasil belajar pada


akhir pendidikan, memberikan gambaran secara rinci dan menyeluruh
kompetensi dan prestasi peserta didik selama proses pendidikan. Transkrip
dimaksudkan untuk memberi penjelasan secara rinci prestasi peserta didik
pada akhir pendidikan.

4. Papor Keterampilan ( Skill Passport )

Paspor keterampilan atau skill pasport adalah dokumen rekaman


pengakuan atas kompetensi yang telah dikuasai oleh pemiliknya.

5. Ijazah

Ijazah adalah surat pengakuan bahwa pemiliknya telah menyelesaikan atau


menamatkan belajar sekaligus lulus jenjang pendidikan tertentu, dalam hal
ini Sekolah Menengah Kejuruan. I jazah diberikan pada akhir jenjang
pendidikan (tingkat II atau tingkat IV) kepada setiap peserta didik yang
telah menyelesaikan suatu program dan lulus ujian yang diselenggarakan.

2.2 Tindak Lanjut Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran

Ujian yang diselenggarakan oleh guru mempunyai banyak kegunaan, baik bagi
siswa, sekolah, maupun bagi guru sendiri. Bagi siswa, kegunaan hasil tes adalah :
1. Siswa dapat mengetahui apakah ia sudah menguasai materi atau belum

2. Siswa dapat mengetahui bagian materi yang belum dipahami sehingga siswa
dapat berupaya untuk memperbaikinya

3. Dapat menjadi penguatan bagi siswa yang sidah memperoleh skor tinggi
dan dapat menjadi dorongan untuk belajar lebih giat lagi

4. Dapat menjadi diagnosis bagi siswa.

Agar dapat memanfaatkan hasil ujian secara efektif, perlu dilakuakn analisis

terhadap hasil tes/hasil ujian yang telah dicapai oleh para siswa. Caranya yaitu

dengan membuat tabel spesifikasi yang mampu menunjukkan konsep atau tema

KD yang belum dikuasai siswa. Hal ini dapat terlihat bila butir-butir soal yang

diujikan sedah dikelompokkan sesuai dengan penguasaan konsep atau tema

dalam tiap indikator dan KD yang hendak diukur.

Tabel 2.1. Contoh Tabel Spesifikasi Hasil Analisis Hasil Tes Untuk Mata

Kompetensi Jumlah Jumlah Persen Penguasaan Keterangan


Dasar Butir Yang Betul Pencapai
an
1. Mendeskripsikan 20 15 75 15 Menguasai seluruh
Keterampilan dasar keterampilan dasar
dan keterampilan IPA, dan
sains menguasai
keterampilan proses
IPA berupa
mentabulasi data,
membuat grafik,
dan memaknakan
tabel/grafik, tetapi
belum menguasai
proses IPA dalam
hal melakukan
interferensi,
prediksi, dan
menentukan
variable bebas dan
variable terikat.
2. Mengenal 30 15 50 15 Hanya menguasai
langkah- kemampuan
langkah merumuskan tujuan
pemecahan dan manfaat
masalah percobaan,
melalui menentukan
metode perlakuan, dan
eksperimen menentukan
(percobaan) kelompok control.
Belum menguasai
kemampuan
merumuskan
persoalan, memilih
hal-hal yang harus
dimuat dalam
tinjauan pustaka,
merumuskan
hipotesis, dan
membuat tabel
hasil pengamatan

Berdasarkan Tabel 2.1, tampak bahwa Budi masih terbatas menguasai


kemampuan mendeskripsikan keterampilan dasar dan keterampilan proses sains
dan gagal menguasai kemampuan untuk mengenallangkah-langkah pemecahan
masalah melalui metode eksperimen. Dengan demikian, guru mengetahui dengan
persis dalam hal apa Budi perlu mendapat bimbingan melalui program
perbaikan/remedi sebagai tindak lanjut dari analisis hasil tes tersebut.

Bantuan remedi/perbaikan sebagai upaya tindak lanjut juga perlu didukung oleh
informasi yang digali guru mengenai penyebab tentang kegagalan siswa. Bila
kegagalan disebabkan oleh faktor akademik, maka dengan program remedi
diharapkan akan berhasil. Namun, apabila kegagalan datang karena disebabkan
oleh faktor non akademik (masalah sosial, ekonomi, atau keluarga, maka tindak
lanjut yang seharusnya dilakukan oleh guru tidak hanya berupa program remedial
melainkan juga diikuti oleh solusi pemecahan lain. Guru dapat memperoleh
penyebab kegagalan tersebut melalui wawancara mendalam dengan siswa yang
bersangkutan. Ada dua tindak lanjut dari hasil asesmen pembelajaran, yaitu:

1. Program Remedial

Program pembelajaran remedial adalah layanan pendidikan yang diberikan


kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga
mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan.

Siswa yang harus dimasukkan ke dalam kelompok pembelajarar remedial


biasanya siswa yang mengalami kesulitan dalam hal sebaga berikut:

a. Kemampuan mengingat relatif kurang.


b. Konsentrasi yang sangat kurang dan mudah terganggu dengan sesuatu
yang lain di sekitarnya pada saat belajar
c. Relatif lemah dalam kemampuan memahami secara menyeluruh.
d. Kurang dalam memotivasi diri dalam belajar.
e. Kurang dalam hal kepercayaan diri dan rendah harapan dirinya.
f. Memerlukan waktu relatif lebih lama daripada yang lainnya untuk
menyelesaikan tugas-tugas.
g. Sering gagal dalam menyimak suatu gagasan dari suatu informasi.
h. Mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep yang abstrak.
i. Gagal menghubungkan suatu konsep dengan konsep lainnya yang relevan
j. Lemah dalam kemampuan memecahkan masalah
Mengingat pentingnya program pembelajaran remedial dalam keseluruhan
proses belajar-mengajar, maka kita perlu memahami pendekatan dan metode
pembelajaran remedial tersebut.

Pendekatan dalam pengajaran remedial dibedakan menjadi tiga, sebagai


berikut:

a. Pendekatan yang Bersifat Kuratif


b. Pendekatan yang Bersifat Preventif
c. Pendekatan yang Bersifat Pengembangan

Program remedial dapat dilaksanakan pada beberapa hal berikut:

 Setelah mengikuti tes/ujian KD tertentu.


 Setelah mengikuti tes/ujian blok atas sejumlah KD dalam satu
 Setelah mengikuti tes/ujian tengah semester atau akhir semester.kesatuan.

Dalam melaksanakan program remedial, ada beberapa metode dari kegiatan


perbaikan yang dapat dipilih, yaitu:

a. Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi siswa yang


belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu yang
merupakan implikasi dari peran guru sebagai "tutor"
b. Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, yang
sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran regular.
Penyederhanaan dapat dalam bentuk penyederhanaan isi/ materi,
penyederhanaan cara penyajian, dan penyederhanaan soal/pertanyaan yang
diberikan.
c. Penggunaan alat peraga audio visual untuk menarik perhatian peserta
didik.
d. Studi kelompok (study group).
e. Tutoring, yaitu rekan siswa yang telah mencapai ketuntasan diminta untuk
membantu temannya yang ditunjuk secara individual.
f. Tugas-tugas perorangan dengan menggunakan sumber yang relevan
g. Bimbingan lain, artinya proses perbaikan itu dapat dilakukan oleh wali
kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling, atau orang tua
siswa.

2. Program Pengayaan

Program pengyaan dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang


diperuntukan bagi peserta didik yang memliki kemampuan akademik yang
tinggi yang berarti mereka adalah peserta didik yang tergolong cepat
dalam menyelesaikan tugas belajarnya. Tujuan diadakan program
pengayaan adalah agar siswa lebih mengusai bahan pelajaran dengan cara
peserta didik di suruh membuat ringkasan tentang materi pelajaran yang
telah di sampaikan oleh guru, menjadi tutor sebaya yaitu mengajari
temannya yang belum selesai tugasnya.

Waktu pelaksanaan program pengayaan biasanya dilaksanakan bersamaan


dengan waktu kegiatan remedial diadakan. Adapun Teknik atau cara
pelaksaan pengayaan adalah sebagai berikut.

a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan


memperluas wawasan bagi KD tertentu.
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gamar, model, grafik,
bacaan atau pragraf dan lain-lain.
c. Memberikan soal-soal Latihan tambahan yang bersifat pengayaan.
d. Membantu guru membimbing teman-temannya yang belum mencapai
ketuntasan.

Lalu bagaimana tindak lanjut dalam evaluasi pembelajaran? Telah diketahui


bahwa hubungan assesmen, evaluasi, dan pelaporan merupakan hubungan yang
linear. Di assesmen kegiatan guru yang utama adalah mengumpulkan data,
mengumpulkan contoh-contoh, dan mencatat hasil observasi (berdasarkan hasil
pengukuran). Dalam evaluasi, tugas guru adalah membuat ikhtisar dan ringkasan,
menilai kecocokannya dengan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian membuat
keputusan (misalnya seorang siswa boleh naik kelas atau tidak, lulus ujian atau
tidak) dalam kegiatan ini sesuai penilaian otentik, termasuk pula menilai hasil
evaluasi diri. Selanjutnya dalam pelaroran, yang merupakan tahap akhir dari
proses penilaian, guru melakukan sistesis, menafsirkan, serta mengomunikasikan
hasil evaluasi kepada seluruh pemegang kepentingan Pendidikan yang terkait.

Untuk membuat laporan hasil belajar ,guu atau pihak sekolah perlu Menyusun
pedoman Laporan hasil belajar. Contoh pedoman tersebut adalah :

1. Hasil belajar siswa / nilai diyatakan dalam bentuk skor dengan rentang 0-
100.
2. Kriteria ketuntasan minimal(KKM) hasil belajar harus ditentukan oleh
guru yang mengempu mata pelajaran tersebut.
3. Nilai yang kurang dari batas KKM perlu diberikan remedial ,sedangkan
nilai yang di atas batas KKM perlu diberikan pengayaan.
4. Nilai dalam buku rapor adalah nilai akhir,berarti juga nilai hasil remedial
bagi sisiwa yang memerlukan.
5. Nilai tertinggi hasil remedial tidak boleh melebihi KKM.
6. Kolom nilai merupakan nilai akhir dari penilaian kelas.
7. Kolom keterangan diisi dengan uraian singkat tentang kompetensi yang
dicapai oleh siswa.
8. Ketidakhadiran siswa perlu dicatat dan dilaporkan kepada orang tua/ wali
siswa dalam Laporan Hasil Belajar (Buku Rapor).
9. Kolom keterangan diisi dengan prediksi prestasi kepribadian siswa yang
mencakup empat aspek yang dinilai (kelakuan,kerajinan, kedisiplinan,
kerapian, kebersihan).
10. Klasifikasi predikat prestasi kepribadian siswa di sajikan pada Tabel 12.4
Tabel 12.4 Klasifikasi Predikat Prestasi Kepribadian Siswa

Predikat Angka Mutu Huruf Mutu


Sangat Baik 91-100 A
Baik 75-90 B
Cukup 60-74 C
Kurang 40-59 D
Kurang Sekali < 40 E

11.Perlu penjelasan bagi siswa yang prestasi kepribadiannya memperoleh predikat


cukup dan kurang / kurang sekali.

2.3. Pengolahan Nilai untuk Pelaporan Hasil Asesmen dan Evaluasi


Pembelajaran

Penilaian yang dilakukan untuk mengisi laporan hasil belajar ada 3 (tiga )
macam,:

1. Penilaian Pengetahuan

a. Penilaian Pengetahuan terdiri atas.

1) Nilai Proses atau Nilai Harian (NP) atau ulangan harian .

2) Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)

3) Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)

b. Nilai Proses (NP) atau Nilai Harian (NH) diperoleh dari hasil ulangan
harian.Nilai harian dapat diperoleh dari tes tulis,ter lisan,dan penugasan
yang dilaksanakan pada setiap akhir satu sub-tema atau tema pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan pendidik.
c. Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) diperoleh dari hasil tes tulis yang
dilaksanakan pada tengah semester.Materi Ulangan Tengah Semester
mencakup seluruh kompetensi yang telah dibelajarkan sampai dengan saat
pelaksanaan UTS.
d. Nilai Ulangan Hasil Semester (NUAS) diperolrh dari hasil tes tulis yang
dilaksanakan di akhir semester.Materi UAS mencakup seluruh kompetensi
pada semester tersebut.
e. Pengetahuan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai Proses
(NP),Ulangan Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS)
yang bobotnya ditentukan oleh satuan pendidikan .
f. Penilaian rapor untuk pengetahuan menggunakan penilaian kuantitatif skala
1-4 (kelipatan 0.33), dengan 2 (dua) decimal di belakang koma seperti
berikut:

Tabel 12.5 Rentang Nilai Kompetensi Pengetahuan

No Rentang Nilai Keterangan Predikat


.
1 0 < D ≤ 1,00 Nilai D = lebih dari 0 dan kurang dari atau D
sama dengan 1
+
2 1,00 < D ≤ 1,33 Nilai D+ = lebih dari 1 dan kurang dari atau D+
sama dengan 1,33
+
3 1,33 < D ≤ 1,66 Nilai C- = lebih dari 1,33 dan kurang dari C-
atau sama dengan 1,66
4 1,66 < D+≤ 2,00 Nilai C = lebih dari 1,66 dan kurang dari C
atau sama dengan 2,00
5 2,00 < D+ ≤ 2,33 Nilai C+ = lebih dari 2,00 dan kurang dari C+
atau sama dengan 2,33
+
6 2,33 < D ≤ 2,66 Nilai D = lebih dari 2,33 dan kurang dari B-
atau sama dengan 2,66
+
7 2,66 < D ≤ 3,00 Nilai D = lebih dari 2,66 dan kurang dari B
atau sama dengan 3,00
8 3,00 < D+ ≤ 3,33 Nilai D = lebih dari 3,00 dan kurang dari B+
atau sama dengan 3,33
9 3,33 < D+ ≤ 3,66 Nilai D = lebih dari 3,33 dan kurang dari A+
atau sama dengan 3,66
+
10 3,66 < D ≤ 4,00 Nilai D = lebih dari 3,66 dan kurang dari A
atau sama dengan 4,00

g. Ketuntasan Minimal untuk seluruh kompetesi dasar pada kompetensi


pengetahuan adalah 2.66 ( B- )

h. Penghitungan nilai penghitungan adalah dengan cara :

1) Menggunakan skala nilai 0 sd 100

2) Penghitungan nilai pada rapor,sekolah dapat menggunakan pembobotan.

3) Nilai harian / nilai proses di sarankan untuk diberi bobot lebih besar dari

pada UTS dan UAS karena lebih mencerminkan perkembangan pencapaian

kompetensi peserta didik .

4)Contoh: pembobotan 2 : 1 : 1 untuk NP: NUTS: NUAS (Jumlah

perbandingan pembobotan = 4 )

Tabel 12.6 Contoh Pengolahan Nilai IPA

Nama Rekap Nilai Setiap Tema UTS UAS Nilai Predikat


Siswa Akhir
Egalita 78 88 70 79 8 6 79 B+
Panji 86 88 90 88 9 9 90 A
Dst

Panji memperoleh nilai IPA sebagai berikut :

¿
NP = 86+ 88+90+88 ¿ 4 = 88

NUTS = 98

NUAS = 90

Nilai Rapor = 91
Nilai Rapor Panji = 91

Nilai Konversi = =36,4( A-)

Deskripsi = Panji telah menguasai dengan baik pengetahuan factual dan

konsep Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Keterampilan diperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri
atas:
1) Nilai kinerja atau praktik
2) Nilai proyek dan / atau produk
3) Nilai portofolio
b. Pengolahan nilai untuk keterampilan menggunakan penilaian kuantitatif 1-
4, dengan kelipatan 0,33 dengan 2 (decimal) di belakang koma seperti
Tabel 12.7 berikut:
Tabel 12.7 Rentang Nilai Kompetensi Keterampilan

N Rentang Nilai Keterangan Preidikat


O
1 0 < D ≤ 1,00 Nilai D = lebih dari 0 dan kurang dari atau D
sama dengan 1
2 1,00 < D+ ≤ Nilai D+ = lebih dari 1 dan kurang dari atau D+
1,33 sama dengan 1,33
3 1,33 < D+ ≤ Nilai C- = lebih dari 1,33 dan kurang dari C-
1,66 atau sama dengan 1,66
4 1,66 < D+ ≤ Nilai C = lebih dari 1,66 dan kurang dari atau C
2,00 sama dengan 2,00
5 2,00 < D+ ≤ Nilai C+ = lebih dari 2,00 dan kurang dari C+
2,33 atau sama dengan 2,33
6 2,33 < D+ ≤ Nilai D = lebih dari 2,33 dan kurang dari atau B-
2,66 sama dengan 2,66
7 2,66 < D+ ≤ Nilai D = lebih dari 2,66 dan kurang dari atau B
3,00 sama dengan 3,00
8 3,00 < D+ ≤ Nilai D = lebih dari 3,00 dan kurang dari atau B+
3,33 sama dengan 3,33
9 3,33 < D+ ≤ Nilai D = lebih dari 3,33 dan kurang dari atau A-
3,66 sama dengan 3,66
10 3,66 < D+ ≤ Nilai D = lebih dari 3,66 dan kurang dari atau A
4,00 sama dengan 4,00
c. Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi
keterampilan adalah 2,66 (B-)
d. Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:
1) Menggunakan skala nilai 0 sd. 100
2) Penilaian dapat menggunakan pembobotan ditetapkan oleh Sutuan
Pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah dan
peseta didik.
3) Disarankan nilai praktik/kinerja diberi bobot lebih besar daripada nilai
portofolio dan proyek/produk karena lebih mencerminkan proses
perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik
4) Contoh: pembobotan 2 : 1 : 1 untuk Nilai Praktik: Nilai Portofolio:
Nilai Proyek (Jumlah perbandingan pembobotan = 4)
Contoh format nilai keterampilan pada tema—1:

Tema : ……………

Muatan : IPA

Nama Siswa Tema-1 Nilai Predikat


Akhir
Praktik/Unjuk Proyek Produk Portofolio
Kerja
Egalita 80 75 76 71 80 76 76 77 76 B+
Panji 77 87 70 89 78 90 80 85 82 A-
Dst…..
3. Penilaian Sikap.

Sikap sosial yang diamati antara lain: (1) Jujur; (2) Disiplin; (3) Tanggung
Jawab; (4) Santun; (5) Peduli; dan (6) Percaya diri. Dapat ditambahkan lagi
sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi dalam pembelajaran, misalnya kerja
sama, ketelitian, ketekunan, dan lain-lain:

a. Penilaian sikap diperoleh menggunakan instrument


1) Penilaian observasi (penilaian proses
2) enilaian diri sendiri
3) Penilaian antarteman
4) Jurnal catatan guru
b. Untuk penilaian sikap spiritual dan sosial menggunakan nilai kualitatif
sebagai berikut:
1) SB = Sangat Baik
2) B = Baik
3) C = Cukup
4) K = Kurang
c. Untuk memudahkan dalam pengolahan nilai aspek sikap, guru dapat
mengkonversikan dalam rentangan nilai 1-4 sebagai berikut
1) SB Sangat Baik = 4
2) B = Baik = 3
3) C = Cukup = 2
4) K = Kurang = 1
d. Kompetensi sikap spiritual dan sosial dinyatakan tuntas apabila mencapai
nilai BAIK (B)
e. Penghitungan nilai sikap adalah dengan cara:
Contoh Penilaian Sikap Sosial:

Tema : ………………………

Sikap : Jujur

No Nama Sumber Penilaian Skala Predikat


Siswa Observasi Penilaian Antar teman Jurnal
Diri
1 Egalita 4 3 2 3 3 3 4 3 B
2 Panji 2 3 3 2 2 2 2 2 C
3 Dst….

Tema : …………………………………

Sikap : Tanggung Jawab

No Nama Sumber Penilaian Skala Predikat


Siswa Observasi Penilaian Antar teman Jurnal
Diri
1 Egalita 4 3 2 3 3 3 4
2 Panji 2 3 3 2 2 2 2
3 Dst….

Keterangan:

1) Kolom pada skala/predikat diperoleh dari kecenderungan perilaku yang muncul


dari peserta didik setelah nilai sikap sosial pada satu tema diperoleh, maka akan
dituangkan dalam format rekap nilai sikap sosial per semester. Skala
akhir/predikat itu yang nanti akan digunakan untuk mengisi nilai aspek sosial di
rapor (KI 2). Nilai sikap sosial merupakan akumulasi semua perilaku yang diamati
(seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan lain lain)

2) Dalam format di atas pada tema ke-...... sikap jujur telah obeservasi sebanyak
tiga kali, penilaian diri sebanyak satu kali, antarteman sebanyak satu kali, dan
jurnal sebanyak dua kali, (frekuensi penilaian bergantung pada rancangan
pembelajaran).

4. Rekapitulasi Nilai Sikap

No Nama Rekap Nilai setiap Tema Skala Predikat


Siswa 1 2 3 4 5
1 Egalita 3 3 3 4 3 3 B+
2 Panji 2 2 4 3 3 3 A
3 Dst….
Sumber: Panduan Penilaian SD
(Kemendikbud 2013)

Keterangan:

a. Jujur
b. Tanggung Jawab
c. Disiplin
d. Santun
e. Peduli
III. PENUTUP

Kesimpulan
 Dalam Pelaporan Asil Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran ada tiga jenis
laporan yang harus dibuat oleh guru, yaitu laporan untuk siswa, laporan
untuk guru, dan laporan untuk orang tua.

 Ada dua tindak lanjut dari hasil asesmen pembelajaran, yaitu:


1. Program pembelajaran remedial adalah layanan pendidikan yang
diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya
sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan.
2. Program pengyaan dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang
diperuntukan bagi peserta didik yang memliki kemampuan akademik
yang tinggi yang berarti mereka adalah peserta didik yang tergolong
cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya.

 Dalam Pengolahan Nilai untuk Pelaporan Hasil Asesmen dan Evaluasi


Pembelajaran, penilaian yang dilakukan untuk mengisi laporan hasil
belajar ada 3 (tiga ) macam :
1. Penilaian Pengetahuan
2. Penilaian Keterampilan
3. Penilaian Sikap
4. Rekapitulasi Nilai Sikap
Saran

Apa yang terkandung dalam isi makalah ini bukan semata pemikiran
penulis, untuk menyelesaikan tugas makalah ini, penulis mengambil materi
dari berbagai macam referensi yang kemudian dirangkum oleh penulis
sendiri. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih sangat
banyak terdapat kekurangan baik itu dari segi penulisan maupun bahasa,
maka daripada itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca untuk mendorong penulis dalam pembuatan tugas selanjutnya ke
arah yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal.2012.Evaluasi Pembelajaran.Jakarta:Direktorat Jenderal


Pendidikan Islam Rosidin, Undang (2018), Evaluasi dan Asesmen
Pembelajaran, Yogyakarta: Media Akademi

Anda mungkin juga menyukai