Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

RADIASI
KELOMPOK 3

Disusun oleh :

1. Andi Kurniawan ( 021190035 )


2. Taufiq Hidayat ( 021210024 )
3. Pratiwi Fitriani ( 021210032 )
4. Mareta Salsabila ( 021210042 )

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha


Esa atas selesainya makalah yang berjudul “Interaksi Radiasi Dengan
Materi". Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan laporan ini, maka penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Yuli Ristianingsih,S.T.M.Eng selaku Dosen Mata
Kuliah Fisika
2. Serta teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna.


Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan
sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 2 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar belakang.................................................................................. 1

B. Rumusan masalah ........................................................................... 1

C. Tujuan penulisan ............................................................................ 2

D. Manfaat penulisan ............................................................................ 2

BAB II ISI...................................................................................................... 3

A. Interaksi Radiasi Dengan Materi .................................................... 3

1. Interaksi Radiasi Partikel Bermuatan .............................................. 4

2. Interaksi Radiasi Neutron ............................................................... 8

3. Interaksi Radiasi Gelombang Elektromagnetik .............................. 14

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 20

Kesimpulan ...................................................................................... 20

Saran ................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 21

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sinar-x merupakan salah satu bentuk energi. Bila sinar-x


masuk ke suatu bahan, sinar akan bergabung dengan atom-atom bahan
tersebut atau melewati bahan tanpa bergabung dengan atom-atomnya.
Bila bergabung maka energy akan diteruskan dari sinar-x ke atom
bahan. Penerusan energy ini disebut absorpsi dan jumlah energy yang
terabsorpsi disebut dosis absorpsi. Makin besar energy yang
dipindahkan atau disrap oleh atom tubuh pasien, makin besar
kemungkinan terjadinya kerusakan biologi pada pasien tersebut. Jadi,
untuk keamanan pasien, jummlah energy yang diteruskan (dosis
absorpsi) harus dibuat sekecil mungkin. Tetapi, tanpa fenomena
absorpsi dan perbedaan sifat absorpsi dari berbagai struktur tubuh,
radiograf diagnostic, yaitu radiograf dimana berbagai struktur yang
berbeda dapat dilihat, radiographer/operator juga mendapat manfaat
bila dosis radiasi pasien dibuat kecil, karena akan makin kecil radiasi
pendar dari pasien. Mekanisme absorpsi radiasi dan pemendaran oleh
atom dapat mmembantu untuk memperjelas beberapa konsep penting
pada radiografi dan perlindungan radiasi. Interaksi sinar-x dan matter
akan dibicarakan pada bab ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis-jenis interaksi radiasi?


2. Bagaimana karakteristik akibat dari interaksi radiasi?

1
C. Tujuan penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Radiodiagnostik


2. Untuk mengetahui jenis interaksi radiasi dengan materi
3. Untuk mengetahui karakteristik akibat dari interaksi radiasi

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah tersebut adalah sebagai berikut

1. Dapat mengetahui jenis interaksi radiasi dengan materi


2. Menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang
Interaksi Radiasi dengan Materi

2
BAB II
ISI

Radiasi adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang


karena energi yang demikiannya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
Radiasi dapat didefinisikan sebagai proses dimana energi dilepaskan oleh atom-
atom. Radiasi ini biasanya diklasifikasikan menjadi dua kelompok yakni Radiasi
korpuskuler (corpuscular radiation), adalah suatu pancaran atau aliran dari atom-
atom dan atau partikel-partikel sub-atom, yang mempunyai kemampuan untuk
memindahkan energi geraknya atau energi kinetiknya (kinetic energy) ke bahan-
bahan yang mereka tumbuk/bentuk. Radiasi Elektromagnetis adalah suatu
pancaran gelombang (gangguan medan elektris dan magnetis) yang bisa
menyebabkan perubahan struktur dalam atom dari bahan-bahan yang dilaluinya
(medium).
Radiasi adalah energi yang dihantarkan, dipancarkan dan diserap dalam
bentuk partikel atau gelombang. Berdasarkan sumbernya radiasi secara garis besar
dapat dibedakan menjadi :
1. Radiasi alam Radiasi alam berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari
kulit bumi, peluruhan radom dan thorium di udara, serta radionuklida yang ada
dalam bahan makanan. Berikut sumber radiasi dari alam : Radiasi benda-benda
langit, Radiasi dari kerak bumi.
2. Radiasi buatan Radiasi buatan adalah radiasi yang timbul karena atau
berhunbungan dengan aktivitas manusia, seperti penyinaran dengan sinar-X di
bidang medis (radiodiagnostik dan radioterapi), radiasi diperoleh di pembangkit
tenaga nuklir, radiasi yang diperoleh di bidang industri dll. Berikut sumber radiasi
dari buatan : Radiasi dari tindakan medik, Radiasi dari reaktor nuklir

A. INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI

Secara umum interaksi radiasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu

interaksi radiasi partikel bermuatan, yaitu radiasi ɑ dan ; radiasi

3
partikel tidak bermuatan yaitu radiasi neutron; dan radiasi gelombang

elektromagnetik (foton) yaitu radiasi y dan sinar-X.

Gambar 1. Interaksi radiasi dengan materi

Sumbergambar : http://www.medrec07.com/2015/02/interaksi-radiasi-partikel-
bermuatan.html

1. Interaksi Radiasi Partikel Bermuatan

Terdapat tiga kemungkinan interaksi radiasi partikel bermuatan


ketika mengenai materi yaitu proses ionisasi, proses eksitasi, dan
proses bremstrahlung.

1.1 Proses Ionisasi

Ketika radiasi partikel bermuatan melalui materi maka terdapat


beberapa elektron yang akan terlepas dari. Proses terlepasnya elektron
dari suatu atom dinamakan sebagai proses ionisasi. Setelah terjadi

4
proses ionisasi maka atom tersebut akan bermuatan positif (ion
positif).

Energi radiasi yang datang akan berkurang setelah melakukan


proses ionisasi. Elektron yang terlepas dari ikatannya tersebut (ion
negatif) akan menjadi elektron bebas yang tidak mempunyai energi
kinetik dan bebas bergerak secara random di medium.

Gambar 2. Proses ionisasi (medrec07,2015)

5
1.2 Proses Eksitasi

Proses ini mirip dengan proses ionisasi, perbedaannya, dalam


proses eksitasi ini elektron tidak sampai lepas dari atomnya hanya
berpindah ke lintasan yang lebih luar. Setelah terjadi proses eksitasi
maka atom tersebut akan berubah menjadi atom yang tereksitasi.
Sebagaimana proses ionisasi, energi radiasi yang datang akan
berkurang setelah mela-kukan proses eksitasi.

Atom yang berada dalam keadaan tereksitasi ini akan segera


kembali ke keadaan dasarnya (ground state) dengan melakukan
transisi elektron. Salah satu elektron yang berada di lintasan luar akan
berpindah mengisi kekosongan di lintasan yang lebih dalam sambil
memancarkan sinar-X karakteristik.

Gambar 3. Proses eksitasi (astro, 2013)

Sumber gambar :

http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-
ketika.html

6
1.3 Proses Brehmstrahlung

Proses ini lebih dominan terjadi pada interaksi radiasi beta dan
electron karena massa dan muatan partikel beta electron lebih kecil
sehingga kurang diserap oleh materi dan daya tembusnya lebih tinggi
dibandingkan dengan partikel Dengan adanya gaya elektrostatik, radiasi
atau ɑ electron yang bergerak

mendekati inti akan dibelokkan. Perubahan arah gerak ini akan


menyebabkan perubahan momentum yang menyebabkan pancaran electr
gelombang elektromagnetik (foton). Foton tersebut dinamai sinar-X
brehmstrahlung (bedakan dengan sinar-X karakteristik yang dihasilkan
oleh transisi electron).

Gambar 4. Proses brehmstrahlung (medrec07, 2013)

7
1.4 Reaksi Inti

Dalam peristiwa ini, radiasi partikel bermuatan berhasil


“masuk” dan ditangkap oleh inti atom bahan, sehingga inti atom
bahan akan berubah, mungkin menjadi inti atom yang tidak stabil.
Fenomena ini disebut sebagai proses aktivasi. Akan tetapi ada juga
yang hanya sekedar bereaksi tanpa menghasilkan inti yang tidak
stabil seperti reaksi partikel alpha bila mengenai bahan Berilium akan
menghasilkan unsur Lithium dan radiasi neutron. Berbeda dengan
tiga peristiwa di atas, peristiwa reaksi inti ini tidak terjadi pada
semua jenis materi. Bila energi neutron sudah sangat rendah atau
sering disebut sebagai neutron termal, maka kemungkinan neutron
tersebut “ditangkap” oleh inti atom bahan penyerap akan dominan
sehingga membentuk inti atom baru, yang biasanya merupakan inti
atom yang tidak stabil. Peristiwa ini yang disebut sebagai proses
aktivasi neutron, yaitu mengubah bahan yang stabil menjadi bahan
radioaktif. Peristiwa aktivasi neutron ini juga dapat disebabkan oleh
neutron cepat meskipun dengan probabilitas kejadian yang lebih
rendah.

2. Interaksi Radiasi Neutron

Karena neutron tidak bermuatan listrik, seperti halnya foton, maka


jarak lintasannya menembus materi lebih panjang daripada jarak
tembus partikel bermuatan listrik. Dan meskipun tidak berenergi
tinggi, neutron dapat masuk dengan mudah ke dalam inti atom. Oleh
karena itu neutron mempunyai peran penting dalam interaksinya
dengan inti atom.

8
Dalam reaksi inti yang berupa penyerapan neutron, akan
dipancarkan partikel misalnya proton, deuteron, partikel a, neutron,
radiasi g dan kombinasi sejumlah partikel tersebut. Reaksi penyerapan
neutron oleh inti dapat mengakibatkan reaksi pembelahan inti atom
menjadi 2 atau lebih inti hasil belah. Pada umumnya, makin kecil
energi neutron maka semakin besar probabilitas terjadinya reaksi inti.
Dengan neutron yang berenergi kurang dari 500 keV, terjadi hamburan
elastis dan tangkapan neutron, reaksi seperti ini memperlihatkan
hamburan elastis dan tangkapan resonansi terhadap energi spesifik.
Bila energi neutron kecil, probabilitas tangkapan berbanding
terbalik dengan kecepatan neutron yaitu 1/v (hukum 1/v). Dengan
neutron yang mempunyai energi sekitar 500 keV hingga 10 MeV,
selain hamburan elastis dan tangkapan elektron, dapat juga terjadi
hamburan inelastis dan transformasi inti. Dengan energi sekitar 10
MeV hingga 50 MeV, mungkin terjadi pancaran lebih dari 2 partikel.
Akibat hamburan elastis, sebagian energi neutron dapat dipindahkan
menjadi energi inti atom. Semakin kecil massa inti atom, maka
semakin besar energi neutron yang hilang akibat tumbukan.
Berdasarkan hal ini, inti atom hidrogen dapat menurunkan energi
neutron secara efisien karena massanya sama (batan,….)

2.1 Hamburan Elastic

Hamburan elastic atau Tumbukan elastik adalah tumbukan di


mana total energi kinetik partikel-partikel sebelum dan sesudah
tumbukan tidak berubah. Dalam tumbukan elastik, sebagian energi
neutron diberikan ke inti atom yang ditumbuknya sehingga atom
tersebut terpental sedangkan neutronnya dibelokkan/ dihamburkan.

9
Tumbukan elastik terjadi bila atom yang ditumbuk neutron
mempunyai massa yang sama, atau hampir sama dengan massa
neutron (misalnya atom Hidrogen), sehingga fraksi energi neutron
yang terserap oleh atom tersebut cukup besar.

Gambar 5. proses tumbukan elastik Suber gambar :


http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-
ketika.html
2.2 Hamburan Inelastis

Proses hamburan inelastic atau tumbukan tak elastik sebenarnya


sama saja dengan tumbukan elastik, tetapi energi kinetik sebelum dan
sesudah tumbukan berbeda. Ini terjadi bila massa atom yang ditumbuk
neutron jauh lebih besar dari massa neutron. Setelah tumbukan, atom
tersebut tidak terpental, hanya bergetar, sedang neutronnya
terhamburkan. Dalam peristiwa ini, energi neutron yang diberikan ke
atom yang ditumbuknya tidak terlalu besar sehingga setelah tumbukan,
energi neutron tidak banyak berkurang. Oleh karena itu, bahan yang
mengandung atom-atom dengan nomor atom besar tidak efektif
sebagai penahan radiasi neutron.

1
0
2.3 Penyerapan/penangkapan neutron

Pada penyerapan neutron oleh suatu inti atom tidak ada neutron
yang dihasilkan pada akhir proses, sebagai gantinya akan dihasilkan
partikel bermuatan atau gamma. Jika inti atom yang dihasilkan adalah
radioaktif, maka radiasi tambahan akan dihasilkan beberapa saat
kemudian.

2.4 Transmutasi

Bila energi neutron sudah sangat rendah (atau biasa disebut


sebagai neutron termal, En < 0,025 eV), maka ada kemungkinan
neutron tersebut akan ’ditangkap’ oleh inti atom bahan penyerap
sehingga akan terbentuk inti atom baru karena penambahan neutron.
Inti atom yang terbentuk ini umumnya tidak stabil (radioaktif) yang
memancarkan radiasi (alpha, beta atau gamma). Peristiwa ini disebut
sebagai aktivasi neutron, yaitu suatu proses yang dilakukan untuk
mengubah bahan/materi yang tadinya bersifat stabil menajdi
bahan/materi yang radioaktif.

(Gambar 6. proses transmutasi) Sumber gambar :


http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-
materi-ketika.html

1
1
Isotop B10 dari unsur Boron merupakan inti atom yang stabil.
Ketika sebuah neutron termal mengenai isotop ini, maka akan terjadi
proses aktivasi yang akan mengubah B10 menjadi radioisotop (B11)*
yang tidak stabil. Inti ini kemudian dengan cepat berubah menjadi Li7
yang stabil sambil memancarkan radiasi alpha.
Selain oleh neutron, proses reaksi inti seperti ini juga dapat
disebabkan oleh partikel bermuatan seperti proton, tetapi dengan
energi yang sangat tinggi. Proses aktivasi ini biasanya dimanfaatkan
untuk memproduksi radioisotop.

2.5 Penangkapan radiasi

Interaksi ini merupakan reaksi nuklir yang paling umum terjadi.


Pada interaksi ini, sebuah neutron akan diserap oleh inti atom target
yang kemudian membentuk inti atom majemuk dalam keadaan
eksitasi. Inti majemuk ini kemudian akan memancarkan radiasi gamma
dan kembali ke keadaan dasarnya (ground state). Pada reaksi ini inti
atom yang dihasilkan merupakan isotop dari inti atom target, dan ada
kenaikan nomor massa sebesar satu.

(Gambar 8. proses penangkapan radiasi) Sumber gambar ;


http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-ketika.html

1
2
2.6 Fisi

Gambar 9. Reaksi fisi Sumber Gambar :


http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-
ketika.html

Salah satu interaksi neutron yang paling penting adalah reaksi fisi
yang berlangsung di dalam reaktor. Pada reaksi ini, inti atom yang
menyerap neutron akan menjadi sangat tidak stabil sehingga
membelah menjadi dua inti baru sambil melepaskan sejumlah besar
energi. Contoh reaksi ini adalah reaksi pembelahan inti atom uranium-
235 yang berlangsung di dalam PLTN.

1
3
Gambar 10. Pembelahan inti

atom uranium Sumber gambar

http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-

materi-ketika.html

3. Interaksi Radiasi Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik sebenarnya sangat banyak, yang


dibedakan atas panjang gelombang atau tingkat energinya.
Interaksi yang dibahas disini hanyalah interaksi sinar-X dan sinar
gamma saja, yaitu radiasi foton yang dapat mengionisasi materi
meskipun secara tidak langsung.
Terdapat tiga kemungkinan proses interaksi dan sinar-
X dengan materi yaitu efek fotolistrik, efek Compton dan produksi
pasangan.

a. Gamma

Radiasi gamma dipancarkan oleh inti atom yang dalam keadaan

1
4
tereksitasi (bedakan dengan atom yang tereksitasi). Setelah
memancarkan radiasi gamma, inti atom tidak mengalami perubahan
baik jumlah proton maupun jumlah neutron.

(Gambar 11. Reaksi gamma) \Sumber gambar :


http://www.medrec07.com/2015/02/interaksi-radiasi-partikel-bermuatan.html

b. Sinar-X

Sebenarnya dikenal dua jenis sinar-X yaitu yang dihasilkan oleh atom
dalam keadaan tereksitasi (sinar-X karakteristik) dan yang dihasilkan
oleh proses interaksi radiasi partikel bermuatan (brehmsstrahlung).

(Gambar 12. reaksi sinar-x)

Sumber gambar : http://www.medrec07.com/2015/02/interaksi-radiasi-partikel-


bermuatan.html

1
5
Perbedaan kedua jenis sinar energinya. Sinar-X karakteristik bersifat
“discreet” pada energi tertentu sesuai dengan jenis unsurnya,
sedangkan brehmsstrahlung bersifat kontinyu

3.1 Efek Fotolistrik

Peristiwa terlepasnya elektron orbital suatu atom karena interaksi


dengan radiasi g dinamakan efek fotolistrik. Elektron yang dilepaskan
pada peristiwa tersebut disebut fotoelektron, dan energi geraknya
adalah selisih antara energi ionisasi elektron orbital dan energi radiasi
g. Pada saat energi radiasi g kecil, kebanyakan fotoelektron terlepas
dengan arah tegak lurus pada arah radiasi, tetapi bila energinya besar
maka fotoelektron terpancar ke arah depan dalam jumlah yang banyak.
Secara teori, semakin besar ikatan antara elektron dan inti atom maka
semakin besar persentase terjadinya efek fotolistrik; untuk elektron
pada kulit K akan terjadi efek fotolistrik sebesar kira-kira 80%. (batan)
Efek fotolistrik sangat dominan terjadi bila foton mempunyai
energi rendah, kurang dari 0,5 MeV dan lebih banyak terjadi pada
material dengan nomor massa besar. Sebagai contoh efek fotolistrik
lebih banyak terjadi pada timah hitam (Z =
82) daripada tembaga (Z = 29).

1
6
(Gambar 13. efek fotolistrik) Sumber gambar :
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-
ketika.html

3.2 Hamburan Compton

Peristiwa terjadinya tumbukan antara foton dan elektron dalam


suatu atom yang mengakibatkan sebagian energi foton menjadi energi
gerak elektron dan sebagian energi hamburan foton disebut efek
Compton . Bila energi foton cukup besar, efek Compton dapat terjadi
pada elektron orbital yang energi ikatnya dapat diabaikan.
Selanjutnya, seperti diperlihatkan pada gambar , elektron dianggap
sebagai elektron bebas, energi dan momentumnya sama besar sebelum
dan sesudah bertumbukan. Dalam hal ini terjadi tumbukan elastis
sempurna antara foton dan elektron. Koefisien atenuasi pada efek
Compton ialah jumlah dari perbandingan energi gerak elektron
antibonding dan perbandingan energi hamburan foton. Koefisien
atenuasi pada efek Compton sebanding dengan nomor atom materi. (
batan)

1
7
(Gambar 14. efek Compton)

3.3 Produksi Pasangan

Proses produksi pasangan hanya terjadi bila energi foton lebih


besar dari 1,02 MeV dan foton tersebut berhasil mendekati inti atom.
Radiasi foton ketika berada di daerah medan inti akan lenyap dan
berubah menjadi sepasang elektron – positron. Positron adalah partikel
yang identik dengan elektron tetapi bermuatan positif. Energi kinetik
total dari dua partikel tersebut sama dengan energi foton yang datang
dikurangi 1,02 MeV.

1
8
(Gambar 15. produksi pasangan) Sumber gambar :
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-ketika.h tml

3.4 Ionisasi Tidak Langsung

Dari tiga interaksi gelombang elektromagnetik tersebut di atas


terlihat bahwa semua interaksi menghasilkan partikel bermuatan
(elektron atau positron) yang berenergi. Elektron atau positron yang
berenergi tersebut dalam pergerakannya akan mengionisasi atom-atom
bahan yang dilaluinya sehingga dengan kata lain, gelombang
elektromagnetik juga dapat mengionisasi bahan tetapi secara tidak
langsung.

1
9
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Jenis interaksi radiasi terdapat tiga jenis yaitu interaksi radiasi


partikel bermuatan, yaitu radiasi dan radiasi partikel tidak bermuatan yaitu
radiasi neutron; dan radiasi gelombang elektromagnetik (foton) yaitu
radiasi dan sinar-X. Mekanisme interaksi radiasi bermacam-macam
antara lain : efek compton; efek fotolistrik; produksi berpasangan;
desintegrasi foton. Dalam diagnostic dengan pemanfaatan sinar-x interaksi
radiasi yang terjadi ialah efek Compton dan efek fotolistrik .

2. Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini mahasiwa dapat


memahami jenis interaksi radiasi, sehingga memahami dampak dari
efek interaksi radiasi yang terjadi.

2
0
DAFTAR PUSTAKA

Bushong C Stewart, Radiologic Science for Technologists


Physics, Biology, and Protection, 2012, Mosby.
Edwards Cris, Radiation Protection for Dental Radiographers, 1990,
Widya Medika.
Alatas, Zubaidah dkk, Buku Pintar Nuklir, Penerbit Batan.
http://www.medrec07.com/2015/02/interaksi-radiasi-partikel-
bermuatan.html
Diunduh pada hari Sabtu, 11 Maret 2017 pukul 09.00 WIB
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-
ketika.html

Diunduh pada hari Sabtu, 11 Maret 2017 pukul 09.30


WIB
http://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/03/08-
01-02-03.html
Diunduh pada hari sabtu 11 Maret 2017 pukul 11:13 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi ; Radiasi

2
1

Anda mungkin juga menyukai