PENGANTAR ILMU HUKUM

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

DAN PENGERTIAN PENGANTAR ILMU HUKUM (PIH)
KULIAH I
OLEH
TOMMY HENDRA PURWAKA
FH UNIKA ATMA JAYA
JAKARTA, 6 SEPT 2021
 DESKRIPSI MATA KULIAH PIH
Pengantar Ilmu Hukum merupakan mata kuliah dasar yang
akan mengantar mahasiswa untuk memahami hukum secara
umum, abstrak dan universal. Matakuliah ini memberikan
pemahaman kepada mahasiswa pengertian-pengertian yang
mndasar mengenai hukum pada umumnya Mata kuliah ini
memeberikan pemahaman terkait: asal usul hukum, sumber
hukum, unsur hukum, tujuan dan fungsi hukum serta asas-
asas dan sistem hukum serta metode penemuan hukum.
 CAPAIAN PEMBELAJARAN
YANG DIBEBANKAN PADA MATA KULIAH
SIKAP (S) KETERAMPILAN UMUM (KU)
Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis,
S1 Berkontribusi dalam peningkatan mutu KU1
sistematis dan inovatif dalam konteks
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan
dan beradaban berdasarkan Pancasila
menerapkan nilai humaniora sesuai dengan
S2 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan bidang keahliannya

cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa

Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau
KU2
tanggungjawab pada negara dan bangsa implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
S3 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah,
bermasyarakat dan bernegara tata cara dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik
S4 Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik seni
 CAPAIAN PEMBELAJARAN
YANG DIBEBANKAN PADA MATA KULIAH
KETERAMPILAN KHUSUS (KK) PENGETAHUAN (PP)
KK1 Mampu menyusun konsep penyelesaian masalah
PP1 Menguasai konsep teoritis tentang:
atau kasus hukum melalui penerapan metode
berpikir yuridik berdasarkan pengetahuan 1)ciri, struktur dan teori Ilmu Hukum
teoritis tentang sumber, asa, prinsip dan norma
2)sumber, asas, prinsip dan norma hukum
hukum dari berbagai bidang hukum positif
Indonesia dan mengkomunikasikannya secara 3)Sistem atau tata hukum nasional Indonesia dan
lisan dan/atau tertulis, khusus dalam lingkup
sejarah perkembanganya
masyarakat akademik, sesuai dengan etika
akademik
PP2 Menguasai konsep umum pengetahuan filsafat
KK2 Mampu merumuskan ide secara logis, kritis, dan
argumentatif di bidang Hukum Positif Indonesia hukum, sosiologis hukum, dan perbandingan
dan mengkomunikasikannya secara lisan dan/atau hukum agar dapat memahami hukum secara
tertulis, khusus dalam lingkup masyarakat
akademik, sesuai dengan etika akademik kontekstual, sistematik dan utuh
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CPMK)
CPMK berisi perpaduan dari Capaian Pembelajaran yang Dibebankan pada Mata Kuliah,
baik Sikap, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus, Penguasaan Pengetahuan.

CPMK1 Mampu memahami dan menjelaskan asal usul, unsur-unsur, tujuan dan fungsi
hukum
CPMK2 Mampu memahami dan menjelaskan sumber-sumber hukum baik sumber hukum
material mapun sumber hukum formal
CPMK3 Mampu memahami dan menjelaskan asas-asas dan sistem hukum
CPMK4 Mampu memahami dan menjelaskan mazhab-mazhab hukum dan ilmu-ilmu yang
membantu dalam studi hukum
CPMK5 Mampu memahami dan menjelaskan beberapa istilah dan pengertian-pengertian
dasar dalam studi hukum
 ASESMEN
JENIS ASESMEN BOBOT PENILAIAN
V Tes Tertulis UTS : 30 %
Tes lisan Tugas/Kuis 1 : 20 %
Tes kinerja (praktek) Tugas/Kuis 2 : %
V Tugas (makalah, proyek, portofolio, Tugas/Kuis 3 : %
produk) UAS : 50 %
Total : 100 %
 SUMBER BELAJAR (REFERENSI)
• JB. Daliyo, Pengantar Ilmu Hukum, Buku Panduan Mahasiswa, PT
Prenhallindo, Jakarta. Asosiasi Perguruan tinggi Katolik (APTIK)
• Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Alumni, Bandung
• Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, CV Rajawali, Jakarta
• Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta
• CST Kansil, Pengantar Hukum dan Tata Hukum Indonesia, PN. Balai
Pustaka, Jakarta
• LY. Van Apeldoorn, Pengatar Ilmu Hukum, Pradnya paramita, Jakarta
• Ridwan Halim, Pengantar Ilmu Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta
• Asosiasi Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Hukum Acara
Mahkamah Konstitusi
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
4 x 50 Mampu:
menit Menjelaskan
1. Batasan Tatap Muka penengertian
Mampu memahami
Pengertian Ilmu Hukum
dan menjelaskan Tugas Kuliah:
Ilmu Hukum 4 x 60 dan Pengantar
kedudukan dan fungsi menuliskan
dan Pengantar menit Ilmu Hukum
mata kuliah FHK 101 Ceramah hasil perban-
llmu Hukum Tugas Menjelaskan 6
1 Pengantar Ilmu Hukum Diskusi dingan antara 7,5
2.Kedudukan Terstru metode mem
(4 sks) dan mampu Tanya Jawab materi kuliah
dan fungsi ktur pelajari Hukum
menjelaskan metode PIH dengan
Pengantar Ilmu Menjelaskan
dalam mempelajari PHI
Hukum 4 x 60 perbedaan an-
Ilmu Hukum
menit tara PIH & PHI
Tugas
mandiri
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
Mampu menje
4 x 50
laskan bentuk
menit
masyarakat
Tatap
berdasarkan 4
Muka Tugas Kuliah:
kriteria
Menuliskan
Mampu
Mampu memahami 4 x 60 perbedaan
Manusia menjelaskan
dan menjelaskan Ceramah menit antara
sebagai pengertian 4
2 bentuk-bentuk Diskusi Tugas Kaidah 7,5
makhluk sosial kaidah sosial
masyarakat serta Tanya Jawab Terstru Hukum
Kaidah Sosial Mampu perbe
Kaidah Sosial ktur dengan
daan antar
kaidah Sosial
Kaidah Sosial
4 x 60 lainnya
berdasarkan:
menit
Tujuan, Sasar
Tugas
an, Asal Usul,
mandiri
Sanksi danIsi
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
4 x 50
menit Tugas Kuliah:
Tatap Mencari dan
menuliskan:
Hukum Muka Mampu menje
Mampu memahmi Lembaga2 resmi
sebagai kaidah yg ber wenang laskan:
dan menjelaskan
sosial 4 x 60 me ngeluarkan 4 (empat)
dengan menyebutkan peraturan
Pengertian 1. Ceramah menit Unur-unsur
conoh-contohnya Contoh2 hukum
3 Hukum Tujuan Diskusi Tugas di Indonesia dan
hukum,3 (tiga) 7,5
mengenai unsur-
dan Fungsi Tanya Jawab Terstru di DKI Jakarta ciri hukum
unsur hukum, tujuan,
hukum ktur Contoh2 sank si Penggolongan
fungsi dan hukum
Penggolongan Hukum dgn
penggolongan hukum Pengertian
Hukum 4 x 60 Hukum oleh para contohnya
menit ahli sebanyak-
Tugas banyaknya
mandiri
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
Tugas Kuliah:
Menuliskan bebe
4 x 50 rapa pengertian
menit diambil dari Kete
Tatap Muka ntuan Umum per
aturan perun
dang-undangan
4 x 60 Menuliskan krite
Mampu memahami Sumber hukum menit ria hukum adat
Ceramah menurut Putusan
menjelaskan: sumber material Tugas
4 Diskusi MK RI 7,5
hukum material dan Sumber hukum Terstru Menuliskan jenis-
Tanya jawab
sumber hukum formal formal ktur jenis peraturan
perundang-unda
ngan di Indonesia
4 x 60 dgn mengacu pd
menit Pasal 7 UU No 12
Tugas tahun 2011 ttg
Pembentukan
mandiri
Peraturan Perun
dang-undangan.
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
Tugas Kuliah:
Menuliskan bebe
4 x 50 rapa pengertian
menit diambil dari Kete
Tatap Muka ntuan Umum per
aturan perun
dang-undangan
4 x 60 Menuliskan krite
Mampu memahami Sumber hukum menit ria hukum adat
Ceramah menurut Putusan
menjelaskan: sumber material Tugas
4 Diskusi MK RI 7,5
hukum material dan Sumber hukum Terstru Menuliskan jenis-
Tanya jawab
sumber hukum formal formal ktur jenis peraturan
perundang-unda
ngan di Indonesia
4 x 60 dgn mengacu pd
menit Pasal 7 UU No 12
Tugas tahun 2011 ttg
Pembentukan
mandiri
Peraturan Perun
dang-undangan.
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
Tugas Kuliah:
Mampu memahami Menuliskan Bebera
pa Asas Hukum Per
dan menjelakan: asas- data, Pidana, Tata
4 x 50 Negara, Internasional
asas hukum yang
menit Hukum Acara Perda Mampu
berlaku umum ta, Hukum Acara Pi menjelaskan
Tatap Muka dana dan beberapa
(Perdata, Pidana, Tata Jenis atau cabang
perbedaan anatra
Negara, Acara Pidana, norma hukum dan
Hukum lainnya.
4 x 60 Menuliskan Bebera asas hukum
Acara Perdata) dan Asas-asas
Ceramah menit pa asas-asas yg ada
sistem hukum (Anglo hukum di beberapa UU Mampu
6 Diskusi Tugas Mencari dan menulis menjelaskan
7,5
Saxon, Eropa Sistem hukum
Tanya Jawab Terstru kan Sistem Hukum beberapa asas
Continental, Hukum Anglo Saxon, Sistem
ktur Hukum Eropa Konti
hukum: Perdata,
Adat, Hukum Islam, nental Pidana dan HTN,
Hukum Kanonik Mencari dan menulis Hukum Acara
4 x 60 kan beberapa hal yg Pidana dan Hukum
(dalam perkawinan)
menit Tugas berlaku dalam sistem acara Perdata
yang berlaku secara hukum Islam dan Sis
mandiri tem Hukum Kanonik
umum khususnya dalam hal
perkawinan atau
pernikahan.
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
Mampu menje
laskan disertai
contoh: hak, hak
asasi manusia,
Beberapa 4 x 50 menit
kewajiban su
Peristilahan Tatap Muka
Mampu memahami dan Tugas Kuliah: byek hukum, o-
dan
menjelaskan beberapa Menuliskan bjek hukum, pe-
pengertian 4 x 60 menit
peristilahan dan dengan contoh ristiwa hukum,
dasar dalam Tanya jawab Tugas
pengertian dasar beberapa perbuatan hu-
7 memahami Ceramah Terstru 7,5
sehingga dapat peristilahan kum, hubungan
hukum Diskusi ktur
memahami dan dan pengertian hukum, hukum
mempelajari hukum dasar terkait objektif, hukum
4 x 60 menit
dengan baik studi hukum. subjektif, hukum
Tugas
positif, perbuat
mandiri
an melawan hu-
kum, wanpresta
si, delik pidana,
sanksi hukum.
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
Metode
Tugas Kuliah:
Penafsiran
Mencari dan
Hukum pada
menuliskan
umumnya
Mampu menjelaskan contoh-contoh
Metode
bahwa pada dasarnya metode
Penfsiran Hukum 4 x 50 menit
pekerjaan dan tugas penafsir an dan
yg diguna kan di Tatap Muka Mampu
seorang sarjana Hukum contoh-contoh
Mahkamah menjelas kan
adalah melakukan metode
Konstitusi RI 4 x 60 menit metode pene-
penemuan hukum 1. Ceramah konstruksi
Metode Tugas Terstru muan hukum
9 terhadap Tanya Jawab hukum yang 7,5
Penemuan ktur dgn contoh
kasus/sengketa/masalah Diskusi ada pada: Buku
Hukum: sekurang-
yg harus diselesaikan Wajib, JB
Hermeneutika 4 x 60 menit kurangnya 10
oleh Sarjana Hukum Daliyo,
Hukum Tugas macam.
Mampu pula memahami Penafsiran
Metode mandiri
metode dalam Hukum di MKRI
Konstruksi
penemuan hukum Penafsiran
Hukum
Hermeneutika
Metode
di internet atau
penemuah
web site.
hukum progresif
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
Metode
Tugas Kuliah:
Penafsiran
Mencari dan
Hukum pada
menuliskan
umumnya;
Mampu menjelaskan contoh-contoh
Metode
bahwa pada dasarnya 4 x 50 menit metode penaf
Penfsiran Hukum
pekerjaan dan tugas Tatap Muka siran dan
yang digunakan Mampu menjelas
seorang sarjana Hukum contoh-contoh
di Mahkamah kan metode
adalah melakukan 4 x 60 menit metode kons
Konstitusi RI; Ceramah penemuan
penemuan hukum Tugas Terstru truksi hukum
10 Metode Tanya Jawab hukum dengan 7,5
terhadap kasus atau ktur yang ada pada:
Penemuan Diskusi contoh sekurang-
sengketa/masalah yang Buku Wajib, JB
Hukum: kurang nya 10
harus diselesaikan oleh 4 x 60 menit Daliyo
Hermeneutika macam.
Sarjana Hukum Mampu Tugas Penafsiran
Hukum Metode
pula memahami metode mandiri Hukum di MKRI
Konstruksi
dalam penemuan hukum Penafsiran
Hukum
Hermeneutika
Metode
di internet atau
penemuah
web site.
hukum progresif
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
Tugas Kuliah:
Menuliskan inti sari
Ajaran Hukum
Kodrat beserta
tokoh-tokohnya:
Aristoteles, Thomas
Aquino, Hugo de
Groot, Rudolf
Stumler
4 x 50 menit Menuliskan inti sari
Mazhab Hukum Tatap Muka ajaran Teori Murni
Kodrat Mazhab Tentang Hukum oleh
Mampu menjelaskan Aliran atau Mampu menjelaskan
Hukum Sejarah Tanya jawab 4 x 60 menit Hans Kelsen
Mazhab-mazhab dalam Hukum sekurang-kurang 5
11 Mazhab Imperatif Ceramah Tugas Terstru Menuliskan inti sari 7,5
sehingga mampu memahami (lima) aliran/ajaran
Mazhab Sosuologis Diskusi ktur ajaran Eugen Erlich
bentuk dan peran hukum dalam Hukum
Mazhab Hukum dan Leon Duguit
Fungsional 4 x 60 menit tentang Aliran
Tugas mandiri Sosiologis
Menuliskan inti sari
Ajaran Roscue Pond
tentang Ajaran
Fungsional Hukum
Menuliskan inti sari
ajaran Carl Von
Savigny tentang
Aliran Sejarah pada
hukum
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
Mampu menje
1. Sejarah
4 x 50 menit laskan perbeda
Hukum
Tatap Muka Tugas Kuliah: an obyek ketu
Sosiologi
Menuliskan juh ilmu di Luar
Hukum
Mampu memahami dan 4 x 60 menit peran 7 Ilmu Hukum
Antropologi 1. Diskusi
menjelaskan beberapa Tugas (tujuh) ilmu di Mampu
Hukum Tanya Jawab
12 ilmu di luar Ilmu Hukum Terstru luar Ilmu menjelaskan 7,5
Perbandingan Ceramah
yang akan membantu ktur Hukum yang peranan
hukum
mendalami Hukum membantu masing-masing
Psikologi
4 x 60 menit mendalami ilmu pembantu
Hukum
Tugas Ilmu Hukum. dalam
Politik Hukum
mandiri mendalami Ilmu
Filsafat Hukum
Hukum
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
Tugas kuliah:
mencari dan
memahami jenis-
jenis mata kuliah
Jenis-jenis yang mengguna
Lapangan Hukum 4 x 50 menit kan istilah
dan Pengertiannya Tatap Muka “Hukum......” di
Mampu memahami dan
Jenis-jenis Kurikulum Untuk Mampu
menjelaskan Jenis-jenis Diskusi
Peminatan: Hukum 4 x 60 menit 2017 Fakultas menjelaskan jenis-
Lapangan/Bidang Hukum Tanya Jawab
13 Perdata, Hukum Tugas Terstru Hukum Unika jenis Lapangan 7,5
serta mampu memahami Ceramah
Ekbis, Hukum ktur Atmajaya Hukum yang ada di
jenis-jenis Peminatan
Pidana, Hukum Menuliskan 7 Indonesia
Hukum
Tata Negara dan 4 x 60 menit (tujuh) mata
Hukum Tugas mandiri kuliah Hukum
Internasional yang merupakan
mata kuliah
Wajib di Fakultas
Hukum Unika
Atmajaya
 RENCANA PEMBELAJARAN
(2) (6) (7)
(1) (4) (8)
Sub-CPMK (sebagai (3) (5) Pengalaman Kriteria
Minggu Bentuk Bobot
kemampuan akhir Bahan kajian Waktu belajar penilaian dan
ke pembelajaran nilai
yang diharapkan) mahasiswa indikator
Presentasi: pendalaman Tanya Jawab
14 Materi Kuliah Diskusi 5

Tanya Jawab
Presentasi Pendalaman
15 Diskusi 5
Materi Kuliah
 METODE UNTUK MEMAHAMI HUKUM DALAM PIH

1. IDEALIS: HUKUM SBG PERWUJUDAN NILAI-NILAI TERTENTU, YAITU NILAI

KEBENARAN, NILAI KEADILAN DAN NILAI KEPASTIAN.
2. NORMATIF ANALITIS: HUKUM SBG SISTEM NORMA/KAEDAH/ATURAN
YANG ABSTRAK.
3. SOSIOLOGIS: UBI SOCIETAS IBI IUS (CICERO) YANG ARTINYA DI MANA
ADA MASYARAKAT DI SITU ADA HUKUM.
4. HISTORIS: SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM DARI WAKTU KE WAKTU.
5. SISTEMATIS: TATA KEBERADAAN HUKUM SECARA NYATA (ONTOLOGI)
BESERTA HAKIKAT (EPISTEMOLOGI) DAN MANFAAT (AKSIOLOGI) DARI
KEBERADAAN HUKUM TSB SECARA RASIONAL.
6. KOMPARATIF: PERBANDINGAN SISTEM HUKUM YANG BERLAKU.
 PENGERTIAN PENGANTAR ILMU HUKUM
1. PENGERTIAN: KEMAMPUAN UNTUK MEMBENTUK GAMBARAN TENTANG SESUATU DI DALAM PIKIRAN. ARTINYA, PAHAM UNTUK DIRI
SENDIRI BERDASARKAN DAYA RASA APETITUAL, DAYA RASA SPIRITUAL, DAN DAYA RASA INTELEKTUAL (TIGA UNSUR KEJIWAAN).
2. PEMAHAMAN: KEMAMPUAN UNTUK MENDEFINISIKAN ATAU MERUMUSKAN SESUATU YANG DIMENGERTI DENGAN KATA-KATA SENDIRI
DALAM UPAYA MENJELASKAN SESUATU TSB KEPADA ORANG LAIN BERDASARKAN KETIGA DAYA RASA DI ATAS + DAYA RASA SOSIAL + DAYA
RASA ESTETIKA.
3. PENGETAHUAN: KEMAMPUAN UNTUK MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN BERDASARKAN PENGALAMAN EMPIRIK MELALUI PANCA INDERA
(DAYA RASA APETITUAL), PENALARAN LOGIKA (DAYA RASA INTELEKTUAL), INTUISI/KEYAKINAN (DAYA RASA SPIRITUAL) DAN OTORITAS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM DIRI SENDIRI (DAYA RASA SOSIAL DAN DAYA RASA ESTETIKA) GUNA DIAPLIKASIKAN DI MASYARAKAT.
4. ILMU=HASIL OBSERVASI & EKSPERIMEN YG DI-TATA SECARA SISTEMATIS & LOGIS DLM KERANGKA PENGERTIAN, PEMAHAMAN DAN
PENGETAHUAN TENTANG LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA YANG MELIPUTI LINGKUNGAN ALAM HAYATI DAN NON-HAYATI, LINGKUNGAN
SOSIAL BUDAYA DAN LINGKUNGAN BUATAN DAN BINAAN.
5. ILMU PENGETAHUAN: (PENGERTIAN + PEMAHAMAN + PENGETAHUAN) x METODE ILMIAH, YAITU ATURAN DAN TATA CARA SISTEMATIS DAN
LOGIS YANG DIANUT SUATU CABANG ILMU PENGETAHUAN, DALAM KAITAN INI ADALAH ILMU HUKUM.
6. HUKUM: PERATURAN TERTULIS (PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN) DAN TAK TERTULIS (ADAT DAN KEBIASAAN) YANG MENGATUR
LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA DAN MASYARAKAT.
7. ILMU PENGETAHUAN HUKUM ADALAH SELURUH USAHA SADAR UNTUK MENYELIDIKI, MENEMUKAN, DAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MANUSIA DARI BERBAGAI SEGI KENYATAAN HUKUM (KEBENARAN, KEADILAN, KEPASTIAN) DALAM ALAM KEHIDUPAN (LINGKUNGAN HIDUP)
MANUSIA DAN MASYARAKAT.
8. ILMU HUKUM: HASIL OBSERVASI & EKSPERIMEN YG DITATA SECARA SISTEMATIS DAN LOGIS DALAM KERANGKA PENGERTIAN, PEMAHAMAN
DAN PENGETAHUAN HUKUM YG MENGATUR HUBUNGAN MANUSIA DAN MASYARAKAT DGN LINGKUNGAN HIDUPNYA YANG MELIPUTI
SUMBER DAYA ALAM (LINGKUNGAN ALAM HAYATI DAN NON-HAYATI), SDM (LINGKUNGAN SOSIAL DAN BUDAYA), DAN SUMBER DAYA
BUATAN (LINGKUNGAN BUATAN DAN LINGKUNGAN BINAAN).
9. PIH: MATA KULIAH UNTUK MENGANTARKAN MAHASISWA MEMILIKI PENGERTIAN, MEMPUNYAI PEMAHAMAN DAN MENGUASAI
PENGETAHUAN TENTANG HUKUM PADA UMUMNYA, SEDANGKAN PHI MENGANTAR MAHASISWA UTK MEMPELAJARI HUKUM POSITIF ATAU
HUKUM YANG DIBERLAKUKAN DI INDONESIA.
 PERBEDAAN PIH DAN PHI
PIH
1. OBYEK: HUKUM PADA UMUMNYA YANG TIDAK
TERBATAS PADA HUKUM POSITIF SUATU
NEGARA
2. FUNGSI: MEMOTIVASI MAHASISWA UNTUK
MEMPELAJARI HUKUM
3. MAKSUD: MENGANTAR MAHASISWA UNTUK
MEMAHAMI HUKUM SBG BAGIAN DARI ILMU
HUKUM
4. TUJUAN: MEMPERSIAPKAN PENGETAHUAN
HUKUM MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI
PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
5. TARGET: MAHASISWA MAMPU MENJELASKAN
MATERI PENGANTAR ILMU HUKUM DAN SIAP
MENGIKUTI PERKULIAHAN PROGRAM STUDI
ILMU HUKUM
PHI
1. OBYEK: HUKUM POSITIF INDONESIA ATAU
HUKUM YANG SAAT INI DIBERLAKUKAN DI
INDONESIA
2. FUNGSI: MEMOTIVASI MAHASISWA UNTUK
MEMPELAJARI HUKUM POSITIF INDONESIA
3. MAKSUD: MENGANTAR MAHASISWA UNTUK
MEMAHAMI HUKUM POSITIF INDONESIA SBG
BAGIAN DARI ILMU HUKUM
4. TUJUAN: MEMPERSIAPKAN PENGETAHUAN
HUKUM POSITIF MAHASISWA UNTUK
MENGIKUTI PERKULIAHAN PROGRAM STUDI
ILMU HUKUM
5. TARGET: MAHASISWA MAMPU MENJELASKAN
MATERI PENGANTAR HUKUM INDONESIA DAN
SIAP MENGIKUTI PERKULIAHAN PROGRAM
STUDI ILMU HUKUM
6. HUBUNGAN PHI DAN PIH: PIH DUKUNG PHI.
 MENGAPA HUKUM PENTING
1. MARCUS TULLIUS CICERO (106 SM-43 SM): UBI SOCIETAS, IBI IUS. DIMANA
ADA MASYARAKAT, DI SITU ADA HUKUM. TIADA MASYARAKAT DI DUNIA INI
TANPA HUKUM.
2. THOMAS AQUINAS (1225-1274): KEBERADAAN HUKUM ADALAH SUATU
KEHARUSAN MORAL. MASYARAKAT TANPA HUKUM ADALAH MASYARAKAT
YANG A-MORAL.
3. ERICH FROMM (1900-1980): MENULIS BUKU “ESCAPE FROM FREEDOM”
(1941). MEMBAHAS TENTANG “FREEDOM FROM” DAN “FREEDOM TO” YANG
ADA DI MASYARAKAT. KESIMPULAN: HUKUM JAMIN KEBEBASAN.
4. TOMMY HENDRA PURWAKA: MENULIS ARTIKEL “POLITIK HUKUM
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM” (2015). KENYATAAN MENUNJUKAN
BAHWA SETIAP ORANG, MASYARAKAT, DUNIA USAHA, DAN NEGARA DALAM
MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUPNYA SENANTIASA BERHADAPAN DENGAN
KEPENTINGAN PRIVAT DAN KEPENTINGAN PUBLIK YANG BERKAITAN DGN
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM), SUMBER DAYA ALAM (SDA) DAN SUMBER
DAYA BUATAN (SDB) YANG SEMUANYA DIATUR OLEH HUKUM.
 PEMBANGUNAN ASIA ABAD KE 21
SEBAGAI CERMIN PENTINGNYA PERANAN HUKUM
1. PEMBANGUNAN GLOBAL ABAD KE-21 BERPUSAT DI ASIA DIPIMPIN RRT, INDIA &
ASEAN;
2. PEMBANGUNAN ASEAN DGN INTI INDONESIA:
A. PEMBANGUNAN NASIONAL DIATUR OLEH HUKUM NASIONAL DARI MASING-MASING NEGARA
ANGGOTA ASEAN;
B. HUBUNGAN PEMBANGUNAN NASIONAL ANTAR NEGARA ANGGOTA DAN PEMBANGUNAN
ASEAN DIATUR OLEH HUKUM REGIONAL ASEAN;
C. HUBUNGAN PEMBANGUNAN NASIONAL DARI MASING-MASING NEGARA ANGGOTA ASEAN
DAN PEMBANGUNAN ASEAN DGN NEGARA-NEGARA, ORGANISASI REGIONAL DAN ORGANISASI
INTERNASIONAL DI LUAR ASEAN DIATUR OLEH HUKUM INTERNASIONAL.
3. KEUNGGULAN INDONESIA:
A. MEMPUNYAI KEANEKARAGAMAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN NON-HAYATI;
B. MEMILIKI KEBINEKAAN SUMBER DAYA MANUSIA;
C. MERUPAKAN NEGARA KEPULAUAN TERBESAR DI DUNIA DGN VISI “POROS MARITIM DUNIA”
YANG MENJEMBATANI NEGARA-NEGARA DI BENUA ASIA DAN BENUA AUSTRALIA SERTA
NEGARA-NEGARA DI KAWASAN SAMUDERA HINDIA DAN DI KAWASAN SAMUDERA PASIFIK;
D. MERUPAKAN PASAR TERBESAR UNTUK KAWASAN ASEAN;
E. MERUPAKAN SUMBER PANGAN, FARMASI, DAN ENERGI.
 PERKEMBANGAN ILMU PEMBANGUNAN
MEMERLUKAN LANDASAN HUKUM
PENGEMBANGAN ILMU, SAINS-TEKNOLOGI PENOPANG PEMBANGUNAN
YANG MEMERLUKAN LANDASAN HUKUM MELIPUTI:
1. ZAT (PADAT, CAIR DAN GAS)-MATERI (BENDA BERWUJUD DAN TAK BERWUJUD);
2. GAYA-ENERGI, LISTRIK-MAGNET, NANO-TEKNOLOGI, DISRUPTIVE DIGITAL
TECHNO LOGY [BLOCKCHAIN TECHNOLOGY, INTERNET OF THING (IOT),
ARTIFICIAL INTEL-LIGENCE (AI), VIRTUAL REALITY (VR) DAN SMART CONTRACT];
3. RUANG ANGKASA, (A.L. ALAM-SEMESTA, TATA-SURYA DAN LINGKUNANNYA);
4. BUMI DARATAN, LAUTAN, UDARA, ALAM BUATAN;
5. TUMBUHAN, REKAYASA GENETIKA, SANDANG, PANGAN DAN PAPAN;
6. HEWAN, SIKLUS HIDUP, KEPUNAHAN, KONSERVASI;
7. TUBUH INSANI, GENETIKA, STEM-SEL;
8. TATA KEMASYARAKATAN MELIPUTI POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA,
PERTAHANAN, KEAMANAN, LINGKUNGAN DAN HUKUM.
PERKARA-PERKARA BESAR DALAM TATA KEMASYARAKATAN YANG
DIHADAPI BANGSA YANG MEMERLUKAN PENYELESAIAN HUKUM
1. POLITIK: PENYELESAIAN SENGKETA PEMILU, PILPRES, DAN PILKADA.
2. EKONOMI: PENYEDERHANAAN PERIZINAN INVESTASI DAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
MELALUI OMNIBUS LAW YANG MENGHASILKAN UU CIPTA KERJA.
3. SOSIAL: PHK MASAL SEBAGAI DAMPAK DARI PANDEMI COVID-19.
4. BUDAYA: PERAMBAHAN HAK-HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL MASYARAKAT HUKUM ADAT
OLEH INDUSTRI FARMASI DAN PERBENIHAN.
5. PERTAHANAN: PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN GERAKAN SEPARATISME.
6. KEAMANAN: PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME.
7. LINGKUNGAN: PENYELESAIAN SENGKETA REKLAMASI TELUK JAKARTA DALAM
MENANGGAPI KONDISI JAKARTA SBG “THE FASTEST SINKING CITY IN THE WORLD”;
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN; BANJIR DAN TANAH LONGSOR; PERUBAHAN IKLIM;
PENYEDIAAN AIR BERSIH; PENGELOLAAN SAMPAH; DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN.
8. HUKUM: HIPER REGULASI YG TERDIRI LEBIH DARI 72.000 PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN YG PERLU DIREVISI, DIROMBAK, DAN DISEDERHANAKAN MELALUI TEKNIK
OMNIBUS LAW, SEPERTI MISALNYA RUU CK, RUU IKN, DAN RUU PERPAJAKAN.
 CIRI-CIRI HUKUM SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
ILMU PENGETAHUAN MENURUT ADMIN (2011) MEMPUNYAI CIRI-CIRI SEBAGAI
BERIKUT:
1. ADA OBYEK KAJIAN;
2. PUNYA METODE;
3. BERSIFAT SISTEMATIS, UNIVERSAL, OBYEKTIF, ANALITIS, DAN VERIFIKATIF.
BERDASARKAN CIRI-CIRI TERSEBUT DI ATAS, ILMU PENGETAHUAN DAPAT
DIPAHAMI SEBAGAI SUATU SARANA YANG SISTEMATIS DAN UNIVERSAL UNTUK
MENJAWAB KEINGINTAHUAN KITA TENTANG KEBENARAN MENGENAI SUATU
OBYEK ATAU FAKTA ATAU FENOMENA SOSIAL TERTENTU DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI. RASA INGIN TAHU TERSEBUT MENDORONG TIMBULNYA UPAYA
UNTUK MENELITI OBYEK PENELITIAN YANG DILAKUKAN SECARA OBYEKTIF DAN
ANALITIS DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI PENELITIAN, DIMANA
HASILNYA DAPAT DIUJI KEMBALI KEBENARANNYA (VERIFIKASI) SECARA ILMIAH.
Lihat Admin, “Ciri Ilmu Pengetahuan” dalam http://budisma.web.id/ciri-ilmu-
pengetahuan/, 1 Agustus 2011.
 CIRI-CIRI HUKUM SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
DISAMPING ITU, ILMU PENGETAHUAN SENDIRI MERUPAKAN SUATU PROSES
METODOLOGIK UNTUK MENGADAKAN PERUBAHAN POSITIF DARI BERBUAT
(ADA UNSUR AKSI DAN REAKSI/LOW LEVEL: OPERASIONAL) MELALUI BELA
JAR MENJADI BERPIKIR (ADA UNSUR INGIN TAHU YANG DIJAWAB MELALUI
PENELITIAN DAN KEMUDIAN DIIKUTI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
/MID LEVEL: SEMI OPERASIONAL DAN SEMI KONSEPTUAL, SERTA HIGH
LEVEL: KONSEPTUAL) GUNA MENGHASILKAN PENINGKATAN PENGERTIAN
(UNSUR CONSCIOUSNESS), PEMAHAMAN (UNSUR AWARENESS), DAN
PENGETAHUAN (UNSUR SCIENCES) DALAM MENUMBUH KEMBANGKAN
KOMPETENSI YANG PROFESIONAL (PROFESIONALISME: PROFESSIONAL
CAPABILITY, PROFESSIONAL RESPONSIBILITY, PROFESSIONAL ACCOUNT-
ABILITY, PROFESSIONAL ETHICS, DAN PROFESSIONAL LIABILITY).