Anda di halaman 1dari 18

NAMA :MUHAMMAD AGUNG SETIAWAN

NIM :2062201068

JAWABAN UTS TEORI AKUNTANSI

1.1. Pengertian Dari Teori Akuntansi


Teori akuntansi adalah suatu pengertian yang menggunakan spekulasi, metodologi dan kerangka
kerja dalam mempelajari pelaporan keuangan serta bagaimana prinsip pelaporan keuangan
diterapkan dalam industri akuntansi.

Pada dasarnya teori akuntansi dijadikan sebagai dasar untuk memahami pelaporan keuangan dan
bagaimana perusahaan membuat dan menyampaikan laporan keuangannya dengan menggunakan
strategi yang tepat.

Sejarah teori akuntansi berkembang sejak abad 3600 Sebelum Masehi.Pada zaman Yunani
dan Romawi kuno, teori akuntansi telah dilakukan. Contohnya penilaian tentang aset berupa
tembok di mana cara menghitungnya dengan membebankan seperdelapan dari biaya yang
dikeluarkan setiap tahun selama tembok tersebut masih beridiriPerkembangan Akuntansi Yang
Ada Di Indonesia

Abad ke 11 dan 13
• Timbulnya pusat-pusat perdagangan di kota-kota Italia
• Saat perang salib dibutuhkan kapal dan perlengkapan sekembali dari timur
tengah membawa barang dagang
• Timbul adanya Partnership

Abad ke 14
 Abad ini muncul metode yang dipakai oleh para pedagang abad pertengahan
di Italia pada tahun 1340, yaitu metode Double Entry Bookkeeping yang
kemudian dikembangkan oleh Luca Pacioli
 Tersirat bisnis entity
 Transaksi dihitung dengan mata uang
 Ditekankan perkiraan expense dan entity
Abad ke 16
Pada abad ini tata buku berpasangan mulai ditulis dan dikembangkan dalam
beberapa Bahasa pertama kali dalam Bahasa Belanda, Inggris, dan Italia.
Dalam abad tersebut teori akuntasi berkembang pesat di Italia yang
dituangkan dalam beberapa konsep Teori Akuntansi

Abad ke 17 dan 18
 Metode berpasangan tersebar keseluruh negara di Eropa.
 Perhitungan rugi laba dibuat setiap periode tidak setiap joint usaha selesai.
 Personifikasi/ perkiraan dalam laporan keuangan berdiri sendiri tidak
tergantung satu dengan yang lainnya.
 Kelanjutannya adalah metode Charge and Discharge sebagai penjabaran dari
pemakaian debit dan kredit.

Abad ke 19 dan 20
 Perkembangan pada abad ke 19 dan 20 ini adalah ditandai dengan
pengaruh penting.
 Revolusi industri yang membawa pengaruh terhadap akuntansi
penyusutan.
 Perkembangan dalam pembangunan jalan-jalan kereta api mempunyai
pengaruh terhadap akuntansi penyusunan dan keseragaman dalam
industri kereta api.
 Peraturan dibidang perpajakan.
 Berkembang pesat Perseroan Terbatas.
Ciri-ciri berkembangnya sejarah akuntansi

• Munculnya metode Cost Accounting dan diterapkan konsep Depreciation


• Pengaruh pajak pendapatan dalam akuntansi sangat besar dalam undang-
undang pajak (sangat dipengaruhi standard praktek akuntansi).
• Berkembangnya dan meningkatnya mutu laporan akuntansi dengan
mempertahankannya konsistensi seperti perhitungan despreciation,
mencantumkan inventory metode cost or market which ever s lower, seperti
konsep bagi penilaian saham.
• Perusahaan sebagai Perseroan Terbatas mempengaruhi secara langsung teori
akuntansi.

2. A. Perkembangan Dari Masa Kolonial


 Dipercaya atau tidak pada dasarnya sebuah praktek akuntansi di Indonesia ini sudah ada sejak
zaman dahulu yaitu sejak zaman VOC pada tahun 1642. Pada dasarnya akuntan akuntan dari
Belanda itu mendominasi tenaga kerja akuntan perusahaan yang menjadi monopoli penjajahan
hingga pada abad 19. 

Pada awalnya penduduk Jepang melakukan pendidikan akuntansi hanya diselenggarakan oleh
Departemen Keuangan yang pada saat itu berupa kursus Ajun akuntansi yang berada di Jakarta.

Pesertanya pada awalnya hanya 30 orang termasuk Profesor Sumardjo dan juga Profesor
Hadibroto bersama dengan 4 akuntan lulusan yang berasal dari FE UI dan suku ke-6 lulusan dari
Belanda.

Pada awalnya Profesor Soemardjo merintis sebuah ikatan akuntansi Indonesia atau yang sering
disebut sebagai IAI Pada tanggal  23 Desember 1957. Pada tahun yang sama pemerintah
melakukan sebuah nasionalisasi terhadap perusahaan dari Belanda. 

Hal ini menjadikan akuntansi yang ada dari Belanda kembali ke negeri dan menjadikan akuntan
di Indonesia semakin berkembang. Di Indonesia perkembangan tentang Akuntansi ini semakin
pesat terlebih ketika presiden meresmikan kegiatan pasar modal yang dilaksanakan pada tanggal
10 Agustus 1977.
Hal tersebut menjadikan peranan dari akuntansi dan juga laporan keuangan menjadi sangat
penting. Pada bulan Januari tahun 1977 Menteri Keuangan membuat sebuah surat keputusan
mengenai jasa akuntan yang menggantikan Kemenkeu dengan nomor 763/1968. 

Hal tersebut berisi tentang sebuah perizinan terhadap akuntan publik yang memiliki sertifikat
untuk untuk melakukan sebuah praktek di Indonesia dengan ketentuan dan Persyaratan yang
telah ditentukan.

B. Perkembangan Teori Akuntansi Saat Ini

Perkembangan akuntansi di Indonesia saat ini selalu memperlihatkan perubahan yang secara
terus-menerus konsisten menuju lebih baik lagi dan lebih lengkap. Tidak sedikit pula ilmu
akuntansi yang beroperasi dalam lingkungan perilaku baik sektor publik maupun internasional
bahkan untuk membantu menyelesaikan masalah hukum seperti akuntansi forensik.

Dan seiring bekembangnya zaman dan teknologi, proses akuntansi pada perusahaan sudah
menjadi lebih baik berkat bantuan teknologi.

Saat ini telah banyak penyedia jasa yang mengahadirkan software akuntansi berbasis cloud
sehingga kegiatan akuntansi dan pengelolaan pembukuan bisa dilakukan kapan saja dan dimana
saja Anda mau, salah satunya adalah Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud buatan Indonesia yang sudah
dikembangkan sejak 20 tahun lalu dan digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari
berbagai jenis bisnis.

Dengan menggunakan Accurate Online, Anda tidak hanya mendapatkan kemudahan dalam
mengelola akuntansi pada bisnis Anda, namun juga Anda akan mendapatkan solusi perpajakan,
pengelolaan inventori, pengelolaan multi cabang dan gudang, payroll dan masih banyak lagi.

3. A. Elemen Struktur Teori Akuntansi

Menurut Harahap (2008 : 65) Struktur teori akuntansi merupakan elemen yang saling berkait
yang menjadi pedoman pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik (standar) akuntansi

Struktur teori akuntansi berisi elemen sebagai berikut :


Rumusan tentang tujuan laporan keuangan
Rumusan tentang postulat
Konsep teoritis akuntansi
Rumusan prinsip akuntansi
Standar atau teknik akuntansi sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan sesuai kebutuhan
para pemakai

B. Tujuan Laporan Keuanagan

Tujuan laporan keuangan merupakan dasar awal dari struktur teori akuntansi. Banyak pendapat
tentang tujuan laporan keuangan ini, baik objek maupun penekananny, namun tujuan yang
selama ini mendapat dukungan luas adalah bahwa laporan keuangan bertujuan untuk
memberikan informasi keuangan kepada para pemakainya untuk dipakai dalam proses
pengambilan keputusan. Standar akuntansi indonesia misalnya merumuskan tujuan laporan
keuangan sebagai berikut :

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

C. Sifat Postulat Akuntansi


Dalam teori akuntansi kita selalu dibingungkan oleh isilah-istilah yang agak mirip tetapi
mungkin memiliki arti yang berbeda seperti istilah-istilah aksioma, postulat, konsep, metode,
peraturan, postulat, praktik, prosedur, prinsip, norma dll. Untuk mengurangi kebingungan itu
belkaoui memberikan sebagian definisi peristilahan sebagai berikut :

Postulate akuntansI Advertisement


Postulate Akuntansi adalah pernyataan yang tidak perlu dibuktikan atau aksioma yang telah
diakui secara umum yang harus sesuai dengan tujuan laporan keuangan dan menggambarkan
lingkungan ekonomi, politik, sosiologi, dan hukum dimana akuntansi akan beroperasi.
Postulat Akuntansi terdiri dari :

Postulat Entitas
Postulat entitas beranggapan, bahwa perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah dan
harus dibedakan dari kepentingan pemilik perusahaan maupun perusahaan lainnya.

Postulat Going Concern


Going concern postulat atau postulat kontinuitas beranggapan bahwa entitas bisnis akan terus
menjalankan aktivitas operasionalnya untuk jangka waktu yang tidak terbatas guna
merealisasikan protek-proyenya, serta aktivitas Operasionalnya

Postulate satuan unit pengukur


Postulate satuan pengukur menganggap bahwa akuntansi Adalah pengukuran dan proses
komunikasi mengenai aktivitas perusahaan yang dapat diukur berdasarkan satuan mata uang
yang diasumsikan stabil.

Postulate Periode Akuntansi


Postulate periode akuntansi menetapkan anggapan bahwa laporan keuangan yang
menggambarkan perubahan kekayaan perusahaan harus diungkapkan secara periodik.

Konsep teoritis akuntansi,


Konsep teoritis akuntansi adalah postulat yang menggambarkan sifat kesatuan akuntansi yang
beroperasi yang menandai hak-hak kepemilikan kekayaan.
Beberapa penulis memberikan beberapa kemungkinan teori yang dipakai, yaitu sebagai berikut:

Teori Proprietary
Tujuan penting dari teori ini adalah penentuan dan analisis terhadap Kekayaan bersih milik
properior. Sesuai dengan tujuan tersebut persamaan akuntansi yang dikembangkan adalah :

Assets – Liabilities = Properior’s Equity


Teori proprietary memiliki dua bentuk yang dibedakan berdasarkan kelompok proprietor, sbb:
Hanya pemegang sahan umum yang dianggap sebagai kelompok proprietor, sedangkan
pemegang saham preferen dianggap diluar kelompok (Husband,1954) Dividen untuk pemegang
saham preferen harus dikurangkan dari perhitungan earning bagi proprietor.

Teori Entitas
Dalam teori entitas, perusahaan dianggap terpisah dan harus dibedakan dari para pemilik modal.
Dengan demikian, entitas perusahaan menjadi pusat kepentingan akuntansi. Persamaan
Akuntansi yang diterapkan berdasarkan teori entitas adalah:
Assets = equity Atau
Assets = Liabilities + Stockholder Equities
Teori entitas paling tepat terapkan bagi perusahaan yang memandang adanya pemisahaan dan
perbedaan yang tegas antara perusahaan sebagai suatu entitas dengan pemiliknya
The Fund Theory
Menurut teori dana (fund theory) yang dikembangkan oleh vetter (1947): Teori dana
berpandangan bahwa dalam suatu entitas terdapat sumber daya ekonomi berupa dana, dan
kewajiban hutang serta batasan tertentu dalam hal penggunaan sumber daya ekonomis.
Persamaan akuntansi yang berlaku:
Assest = Batasan Penggunaan Assest
Dana adalah sumber daya fiskal yang independen dan entitas akuntnsi yang seimbang, terdiri
dari seperangkat pikiran untuk mencatat dan atau sumber lainnya, bersamaan dengan seluruh
kewajiban yang berkaitan, utang, cadangan, dan ekuitas, untuk tujuan tertentu sesuai dengan
aturan khusus, ketentuan serta batasan tertentu”.
The Enterprise theory
Residual equity theory
Commander theory
The investor theory
Amanah atau ibadah theory

Prinsip akuntansi
Prinsip Akuntansi adalah ketentuan/pedoman yang Diputuskan dan disepakati secara umum
berdasarkan tujuan dan konsep teoritis akuntansi, yang dijadikan landasan untuk penetapan
teknik akuntansi.
Standar akuntansi keuangan Indonesia memberikan dua asumsi dasar, yaitu :

Dasar Akrual
Kelangsungan usaha
APB Statement no. 4 memberikan Sembilan prinsip dasar akuntansi sebagai berikut :
The Cost Principles
The revenue Principles
The matching principles
The Objectivity principles
The consistency principles
The disclosure principles
The conservatism principles
The materiality principles
The uniformity dan comparability principles

3.1 Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan Menurut PSAK


Kerangka dasar akuntansi laporan keuangan ini sebenarnya diambil sepenuhnya dari
international accounting standard commite denga judul framework for the preparation and
presentation standard of financial statement (IASC). Yang mencakup:
Tujuan laporan keuangan
Asumsi dasar
Karakteristik kualitas informasi
Pengakuan dan pengukuran
Konsep dan pemeliharaan modal

Disamping itu laporan keuanga juga merupakan alat pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya (Stewardship)
Asumsi dasar dari laporan keuangan menurut PSAK ini adalah sebagai berikut :
Dasar akrual
Laporan keuangan menyajikan semua transaksi yang terjadi sesuai peristiwanya, hak dan
kewajiban yang melekat didalamnya bukan hanya melihat transaksi yang melibatkan kas

Kelangsungan usaha
Laporan keuangan dianggap menggambarkan perusahaan atau entitas yang memang di masa
depan tidak akan melakukan likuidasi seluruhnya atau sebagian
3.2 Karakteristik Kualitas
Karakteristik kualitas ini dimaksudkan untuk meningkatkan manfaat informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan sehingga lebih berguna bagi para pemakainya. Adpaun karakteristik
kualitas laporan keuangan ini adalah :
Dapat dipahami
Relevan
Matrealitas
Keandalan
Penyajian jujur
Substansi mengungguli
Netralitas
Pertimbangan sehat
Kelengkapan
Dapat dibandingkan
3.3 Pengakuan Dan Pengukuran
Pengakuan berarti proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria
pengakuan yang sesuai dengan standar akuntansi dalam laporan neraca dan laba rugi
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukan setiap unsur
laporan keuangan dalam neraca atau laba rugi. Metode pengukuran yang dikenal adalah
Biaya historis
Biaya kini
Nilai realisasi
Nilai sekarang

3.4 Konsep Dan Pemeliharaan Modal


Konsep modal berrati bahwa uang yang diinvestasikan dalam perusahaan adalah aktiva dikurangi
kewajiban. Konsep modal dimaksudkan bahwa modal itu harus dapat dipelihara yang dapat
dinilai dari kemampuan usaha atau kapasitas produksi misalnya diukur dengan output.
Ada dua konsep pemeliharaan modal, yaitu :
Pemeliharaan modal keuangan
Menurut konsep ini baru disebut lab ajika jumlah aktiva finansial bersih pada akhir periode
melebihi jumlah finansial aktiva bersih pada awal periode setelah memasukan kembali setiap
distribusi dari dan kepada pemilik Pemeliharaan modal fisik
Menurut konsep ini hanya bisa disebut lab ajika kapasitas produksi fisik atau kemampuan usaha
fisik pada awal periode setelah memasukan kembali distribusi dari dan kepada pemilik selama
periode itu.

Teknik akuntansi
Teknik akuntansi adalah aturan tertentu yang diterapkan Berdasarkan prinsip akuntansi,
digunakan sebagai pedoman untuk mencatatkan transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi
oleh entitas akuntansi.

4. TEORI DAN PRAKTIK AKUNTANSI


Pengertian akuntansi adalah “apa yang dilakukan oleh akuntan”. American Institute of Certified
Publik Accountant (1953) menyebutkan bahwa akuntansi adalah :
“Seni (art) mencatat, mengklasifikasi dan meringkas transaksi atau peristiwa yang dilakukan
sedemikian rupa dalam bentuk uan, atau paling tidak memiliki sifat keuangan dan
menginterpretasikan hasilnya.”
Teori memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Memiliki body of knowledge.
2. Konsisten secara internal.
3. Menjelaskan dan/atau memprediksi fenomena.
4. Menyajikan hal – hal yang ideal.
5. Referen yang ideal untuk mengarahkan praktik.
6. Membahas masalah dan memberikan solusi.

2.KLASIFIKASI PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI


A.Klasifikasi Teori Akuntansi Menurut Metode Penalaran
Atas dasar metode penalaran yang digunakan, teori akuntansi dapat dirumuskan dari berbagai
pendekatan yang berbeda, yaitu :
a) Deduktif.
b) Induktif.
c) Etikal.
d) Sosiologi.
e) Ekonomi.
f) Eklektik.

1. Pendekatan deduktif.
Perumusan teori akuntansi yang didasarkan pada pendekatan deduktif, dimulai dari proposisi
akuntansi dasar sampai dihasilkan prinsip akuntansi yang rasional sebagai pedoman dan dasar
untuk mengembangkan teknik – teknik akuntansi.
Secara umum, langkah yang digunakan dalam merumuskan teori akuntansi adalah sebagai berikut :
a) Menentukan tujuan pelaporan keuangan.
b) Memilih postulate akuntansi yang sesuai dengan kondisi ekonomi, politik dan sosiologi.
c) Menentukan prinsip akuntansi.
d) Mengembangkan teknik akuntansi.
Penentuan tujuan pelaporan keuangan merupakan hal yang paling penting karena tujuan yang
berbeda mungkin memerlukan struktur yang berbeda dan akan menghasilkan prinsip yang
berbeda pula. Kesalahan dalam menentukan tujuan dan kemampuan prosedur untuk mencapai
tujuan tersebut, akan menghasilkan konklusi yang salah. Keuntungan pendekatan deduktif adalah
kemampuan untuk merumuskan struktur teori yang konsisten, terkoordinasi, lengkap dan setiap
tahapan berjalan secara logis. Sedangkan kelemahan pendekatan ini adalah didasarkan pada
postulat dan tujuan tertentu yang kemungkinan salah. Apabila hal itu terjadi, otomatis prinsip
yang dihasilkan juga salah. Di samping itu, pendakatan deduktif juga terbukti sering
menghasilkan prinsip yang terlalu teoritis sehingga tidak dapat diterapkan dalam praktik.

2. Pendekatan induktif.
Proses penalaran yang menggunakan pendekatan induktif didasarkan pada konklusi yang
digeneralisasaikan berdasarkan hasil observasi dan pengukuran yang terinci. Proses induktif
melibatkan kegiatan observasi mengenai data keuangan yang berkaitan dengan berbagai unit
usaha. Dari hasil observasi tersebut, kemudian dilakukan generalisasi dan dirumuskan prinsip –
prinsip akuntansi seusai hubungan yang ada. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Mencatat semua observasi.
b) Menganalisis dan mengklasifikasi hasil observasi, sehingga dapat dirumuskan berbagai
kesamaan dan ketidaksamaan.
c) Hasil observasi kemudian di generalisasi.
d) Pengujian terhadap generalisasi.
Tujuan yang melandasi induksi adalah untuk merumuskan konklusi teoritis dan bersifat abstrak dari
rasionalisasi praktik akuntansi. Keuntungan utama pedekatan induktif adalah bahwa pendekatan
ini didasarkan pada kebebasan dimana perumusan teori akuntansi tidak dibatasi oleh struktur
atau model yang telah diyakini/disipakan untuk mengamati variabel tertentu selama hal tersebut
relevan dengan tujuan yang akan tercapai.
Namun, pendekatan ini juga memiliki kelemahan. Antara lain :
1. Seringkali observer dipengaruhi ole hide – ide yang tidak didasari tentang jenis hubungan
yang diamati dan jenis data yang diamati. Dengan kata lain, pengamat mungkin dipengaruhi
unsur bias yang tidak disadiri.
2. Data yang digunakan dalam observasi cenderung berbeda antara satu perusahaan dengan
perusahaan yang lain. Data yang diobservasi seringkali jumlahnya terbatas. Data yang
diobservasi jumlahnya terbatas. Konsekuensinya, kesimpulan yang dibuat dari hasil generalisasi
kemungkinan besar salah hanya karena data yang penting justru tidak diobservasi. Masalah yang
mungkin muncul adalah apakah kesimpulan yang dihasilkan dari data yang diperoleh dari suatu
entitas dapat diterapkan pada entitas lain ? apabila kesimpulan tersebut melibatkan aspek
pengukuran , keraguan juga dapat terjadi berkaitan dengan akurasi pengukuran yang digunakan.
Pendekatan deduktif dan induktif tidaklah bersifat mutually exclusive. Penalaran deduktif dan
induktif bersifat saling melengkapi dan sering digunakan secara bersama – sama.

3. Pendekatan etika.
Pendekatan etika didasarkan pada konsep kebenaran (truth), keadilan (justice) dan
kewajaran/kejujuran (fairness). Scott (1943) mengatakan bahwa prinsip akuntansi adalah
pernyataan umum yang menghubungkan aturan (pedoman) dan prosedur akuntansi dengan
konsep sosial tersebut. Meskipun pendekatan etika memiliki manfaat, pendekatan tersebut tidak
mampu menghasilkan standar yang dapat dijadikan pedoman dan diterapkan dalam praktik.

4. Pendekatan sosiologi.
Pendekatan ini menekankan pada pengaruh sosial yang timbul dari teknik – teknik akuntansi
terhadap kesejahteraan sosial di lingkungan tempat akuntansi akan dioperasikan. Oleh karena itu,
nilai – nilai sosial dianggap sebagai kriteria utama dalam merumuskan akuntansi. Socio
economic accounting bertujuan untuk mendorong perusahaan agar mempertanggungjawabkan
kegiatan usahanya pada lingkungan sosial melalui pengukuran, internalisasi dan pengungkapan
dampak sosial dari kegiatan perusahaan dalam laporan keuangan.

5. Pendekatan ekonomi.
Pendekatan ekonomi memusatkan perhatiannya pada pengendalian terhadap perilaku indicator
makro ekonomi sebagai akibat adopsi berbagai teknik akuntansi. Kriteria yang digunakan dalam
pendekatan ini adalah :
a) Kebijakan dan teknik akuntansi harus dapat merefleksikan realita akonomi.
b) Pemilihan teknik akuntansi tergantung pada konsekuensi ekonomi yang timbul dari penerapan
teknik tersebut.

6. Pendekatan eklektik (eclectic)


Pendekatan eklektik bertujuan untuk mengembangkan akuntansi dengan cara menggabungkan
berbagai pendekatan yang selama ini digunakan.
B. Klasifikasi Berdasarkan Sistem Bahasa.
1. Teori sintaktik
Teori sintaktik berusaha untuk menjelaskan praktik akuntansi dan memprediksi bagaimana
akuntan akan bereaksi pada situasi atau bagaimana mereka melaporkan peristiwa tertentu. Input
semantik adalah transaksi dan pertukaran yang dicatat dalam jurnal dan buku besar perusahaan.
Transaksi tersebut kemudian dimanipulasi (dibagi dan dujumlah) atas dasar alas an dan asumsi –
asumsi akuntansi cost historis.
2. Teori semantic (interpretasi)
Teori semantik berkaitan dengan penjelasan mengenai fenomena (obyek atau peristiwa) dan istilah
atau simbol yang mewakilinya. Jadi teori ini memeberikan penjelasan mengenai definisi
operasional. Pengujian terhadap teori interpretasi dapat dilakukan melalui penelitian untuk
menentukan apakah pemakai informasi akuntansi memahami arti (definisi) yang dibuat penyusun
laporan keuangan, sehingga konsisten dengan teori tersebut. Peranan teori adalah mencari cara –
cara yang dapat digunakan untuk memeprbaiki informasi akuntansi, agar dapat diinterpretasikan
sesuai dengan observasi dan pengalaman manusia.
3. Teori pragmatic (perilaku)
Teori ini berusaha menjelaskan pengaruh informasi akuntansi terhadap perilaku pengambil
keputusan. Jadi, teori pragmatic dimaksudkan untuk mengukur dan mengevaluasi pengaruh
ekonomi, psikologi dan sosiologi pemakai terhadap alternatif prosedur akuntansi dan media
pelaporannya.
a.) Pendekatan pragmatik – deskriptif
Metode perumusan teori akuntansi yang paling universal dan tua, kemungkinan adalah pamakaian
pragmatik deskriptif. Atas dasar metode ini, perilaku akuntansi diamatai terus – menerus dengan
tujuan untuk meniru prosedur dan prinsip – prinsip akuntansi. Proses seperti ini merupakan
pendekatan induktif yang digunakan untuk mengembangkan teori akuntansi. Ada beberapa kritik
yang ditujukan pada pendekatan tersebut.
· Tidak ada penilaian yang logis terhadap tindakan – tindakan yang dilakukan akuntan.
· Metode tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan perubahan, karena pendekatannya
tidka berujung pangkal.
· Dengan memusatkan pada pragmatik, perhatian cenderung dipusatkan pada perilaku –
perilaku akuntan , bukan pada pengukuran atribu – atribut perusahaan seperti aktiva, hutang,
pendapatan dan lain – lain.

b.) Pendekatan pragmatik – psikologis.


Pendekatan pregmatis yang kedua adalah dengan mengamati reaksi pemakai laporan keuangan.
Akuntan memanipulasi transaksi akuntansi menurut aturan – aturan sintaktik yang berbeda
dengan yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan. Kerangka teoritis yang
diperlukan untuk mengembangkan prkatik akuntansi yang sehat harus mempertimbangan faktor
berikut ini :
Ø Pernyataan tentang sifat entitas akuntansi dan lingkungannya.
Ø Pernyataan tentang tujuan dasar akuntansi keuangan.
Ø Evaluasi terhadap kebutuhan pemakai dan batasan kemampuan pemakai dalam memahami,
menginterpretasikan,dan menganalisis informasi yang disajikan.
Ø Pemilihan tentang apa yang seharusnya disajikan.
Ø Evaluasi terhadap proses pengukuran untuk mengkomunikasikan informasi.
Ø Evaluasi terhadap batasan yang berkaitan dengan pengukuran dan gambaran perusahaan.
Ø Pengembangan prinsip atau proporsi umum yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
merumuskan prosedur dan aturan.
Ø Perumusan structur dan format pencarian dan pemrosesan data, peringkasan dan pelaporan
informasi yang relevan.

C. Klasifikasi Berdasarkan Tujuan


Atas dasar tujuannya, teori akuntansi dapat dibedakan menjadi dua jenis :
1) Teori Normatif (Preskriptif)
Teori normative berusaha menjelaskan bagaimana seharusnya akuntansi dipraktekkan. Teori
normatif hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekan,
tanpa menguji hipotesis tersebut. Teori normative pada periode 1950 – 1960 berkonsentrasi pada
penciptaan laba (true income) selama satu periode akuntansi atau pada diskusi tentang tipe
informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan (decision – usefulness)
True Income
Teoritisi true income berkonsentrasi pada penciptaan pengukur tunggal yang unik dan benar untuk
aktiva dan laba.
Decision – Usefulness
Pendekatan decision usefulness menganggap bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk
membantu proses pengambilan keputusan dengan cara menyediakan data akuntansi yang relevan
atau bermanfaat. Pada kebanyakan kasus, teori ini didasarkan pada konsep ekonomi klasik
tentang laba dan kemakmuran (wealth) atau konsep ekonomi pengambilan keputusan rasional.
Teori ini bersifat normative, karena :
Ø Akuntansi seharusnya merupakan sistem pengukuran.
Ø Laba dan nilai dapat diukur secara tepat.
Ø Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi.
Ø Pasar tidak efisien (dalam pengertian ekonomi).
Ø Ada pengukur laba yang unik.

2) Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory)

Aliran positif didasarkan pada anggapan bahwa kekuasaan dan politik merupakan sesuatu yang
tetap dan sistem sosial dalam organisasi merupakan fenomena empiris konkrit dan bebas nilai
atau tidak tergantung pada manajer dan karyawan yang bekerja dalam organisasi tersebut.
Positive Accounting Theory (PAT) dimaksudkan untuk menjelaskan dan mem[prediksi
konsekuensi yang terjadi jika manajer menentukan pilihan tertentu. Penjelasan dan prediksi
dalam PAT didasarkan pada proses kontrak atau hubungan keagenan antara manajer dengan
kelompok lain seperti investor, kreditor, auditor, pihak pengelola Pasar Modal, dan institusi
pemerintah. PAT lebih bersifat deskriptif bukan preskriptif. Teori positif didasarkan pada premis
bahwa individu selalu bertindak atas dasar motivasi pribadi dan berusaha memaksimumkan
keuntungan pribadi. Kritik utama mereka terhadap teori normative adalah teori tersebut
didasarkan pada pertimbangan nilai. Pendekatan positif atau empiric berkaitan dengan usaha
untuk menguji atau menghubungkan kembali hipotesis atau teori dengan pengalaman atau fakta
– fakta dunia nyata.

Teori akuntansi positif berusaha menguji tiga hipotesis yaitu :


a. Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan hypothesis)
Manajer perusahaan dengan rencana bonus tertentu cenderung lebih menyukai metode yang
meninkatkan laba periode berjalan. Pilihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai
sekarang dari bonus yang akan diterima seandainya komite kompensasi dari Dewan direktur
tidak menyesuaikan dengan metode yang dipilih.
b. Hipotesis Hutang/Ekuitas (Debt/Equity Hypothesis)
Makin tinggi rasio hutang/ekuitas perusahaan, makin besar kemungkinan bagi manajer untuk
memilih metode akuntansi yang dapat menaikkan laba. Makin tinggi rasio hutang/ekuitas, makin
dekat perusahaan dengan batas perjanjian/peraturan kredit. Makin tinggi batasan kredit, makin
besar kemungkinan penyimpangan perjanjian kredit dan pengeluaran biaya. Manajer akan
memilih metode akuntansi yang dapat menaikkan laba sehingga dapat mengendurkan batasan
kredit dan mengurangi biaya kesalahan teknis.
c. Hipotesis Cost Politik (Political Cost Hypothesis)
Perusahaan besar cenderung menggunakan metode akuntansi yang dapat mengurangi laba periodik
dibandingkan perusahaan kecil. Individu yang rasional cenderung memilih untuk tidak
mengetahui informasi yang lengkap.

Tiga hipotesis di atas menunjukkan bahwa PAT mengakui adanya tiga hunbungan keagenan :
v Antara manajemen dengan pemilik
v Antara manajemen dengan kreditor
v Antara manajemen dengan pemerintah

Teori akuntansi positif dikembangkan melalui penelitian yang dapat dikelompokkan menjadi dua
tahap :
· Penelitian akuntansi dan perilaku dalam pasar modal dalam tahap penelitian ini yang
dijelaskan bukan praktek akuntansi yang berjalan, tetapi penelitian yang diarahkan untuk
menjelaskan hubungan antara pengumuman laba dengan reaksi harga saham.
· Penelitian dalam tahap kedua dilakukan dengan maksud menjelaskan dan memprediksi
praktek akuntansi antar perusahaan yang difokuskan pada dua alasan. Alasan pertama adalah
alasan oportunistik (ex-post) yang digunakan perusahaan dalam memilih metode akuntansi
tertentu. Alasan kedua adalah alasan efisiensi (ex-ante) berkaitan dengan metode akuntansi yang
dipilih guna mengurangi biaya kontrak antara perusahaan dengan stakeholder-nya.

PAT telah memberikan kontribusi bagi pengembangan akuntansi, misalnya :


a Menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi dan memberikan pejelasan spesifik
terhadap pola tersebut.
b. Memberikan kerangka yang jelas dalam memahami akuntansi.
c. Menunjukkan perean utama contracting cost dalam teori akuntansi.
d. Menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan memberikan kerangka dalam memprediksi
pilihan – pilihan akuntansi.
e. Mendorong riset yang relevan dengan akuntansi dengan menekankan pada penjelasan terhadap
fenomena akuntansi.
Pada saat sekarang ini, teori positif menekankan pada penjelasan tentang alas an – alas an teradap
praktek berjalan dan prediksi terhadap peranan akuntansi dan informasi terkait dalam keputusan
– keputusan ekonomi individu, perusahaan, dan pihak lain yang berperan dalam kegiatan pasar
modal dan ekonomi. Teori positif tidak bebas dari pertimbangan nilai atau implikasi preskriptif.
Hal ini disebabkan pertimbangan nilai yang bersifat implicit sering kali melandasi atau
memepngaruhi bentuk dan isi penelitian yang dilakukan.

5.Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang
telah dilakukan manjemen (stewardship), atau pertanggung- jawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya.
5 Komponen Dasar Laporan Keuangan
Laporan Laba dan Rugi.
Laporan Perubahan Ekuitas.
Neraca.
Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Catatan Atas Laporan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai