Anda di halaman 1dari 7

 

  Masa dewasa madya (dewasa tengah)

Usia madya berusia sekitar 35-40 tahun & berakhir sekitar 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya
ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun
biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diiringi oleh penurunan daya ingat. Usia
madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan manusia, biasanya usia
tersebut dibagi dalam dua sub bagian, yaitu: (1) Usia madya dini dari usia sekitar 35-50 tahun,
dan (2) Usia madya lanjut dari 50-60 tahun. Pada periode usia madya lanjut, perubahan fisik dan
psikologis menjadi lebih kelihatan.

BAB II

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PADA FASE DEWASA

1. 2. Dewasa Madya

Usia berkisar antara 35-40 dan berakhir sekitar usia 60

 Fsikis : fungsi organ-organ berjalan sempurna namun mulai mengalami gangguan-gangguan,


seperti penyakit pada saluran pencernaan, dll.

 Fungsi motorik : memiliki kecepatan respon yang baik, tetapi diakhir usia dewasa madya
kecepatan respon mengalami penurunan.

 Fungsi psikomotorik :

Kemampuan kaki : mampu berjalan dan meloncat, diakhir usia madya kemampuan kaki mulai
mengalami keterbatasan.

 Bahasa : Keterampilan berbahasa lebih sopan, agak bijak dan lebih dewasa

 Intelegensi : Kemampuan berfikir masih realistis. Untuk sebagian orang dari kalangan pemikir,
biasanya saat dewasa madya mereka masih mengalami semangat untuk  berwawasan luas,
namun sebagian besar dewasa madya, lebih kearah medayagunakan kemampuan yang telah
dimiliki seadanya dan kurang tertarik terhadap keahlian-keahlian baru atau ilmu-ilmu baru.

 Emosional : stabilitas emosi masih sudah seimabang, terkontrol.

 Sosial : Masa dewasa madya awal biasanya lebih fokus pada kegiatannya masing-masing,
berteman dengan kelompok yang telah mereka bina, namun pada akhir masa dewasa madya
perubahan respon sosial mulai naik, lebih giat bermasyarakat dan mengenal tetangga.

 Moralitas dan keagamaan :  sangat menghargai adapt istiadat dan daya tarik kearah religi mulai
terlihat apalagi di usia madya akhir.

Beberapa ciri has lain pada perkembangan usia dewasa madya yaitu :

1. a.  Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti


Ciri pertama dari usia madya adalah bahwa masa tersebut merupakan periode yang sangat menakutkan.
Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin terasa lebih menakutkan dilihat
dari seluruh kehidupan manusia.

1. b.  Usia madya merupakan masa transisi

Seperti juga masa puber yang merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja dan
kemudian dewasa, demikian pula usia madya merupakan masa dimana pria dan wanita meninggalkan
ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki masa suatu periode dalam kehidupan yang
akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan prilaku baru. Periode ini merupakan masa dimana pria mengalami
perubahan keperkasaan dan wanita dalam kesuburan.

1. c.  Usia madya adalah masa stress

Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan
berbagai perubahan fisik, selalu cendrung merusak homeostatis fisik dan psikologis seseorang dan
membawa ke masa stress.

Marmor telah membagi sumber-sumber umum dari stress selama usia madya yang mengarah pada
ketidak seimbangan, yaitu :

–          Stress somatik, yang disebabkan oleh keadaan jasmani yang menunjukan usia tua

Contoh : Berat badan bertambah, rambut menipis, berubah dan botak, kulit kering dan berkedut, mata
kurang bersinar dan rabun, terjadi kegemukan dan lemak terkumpul yang menyebabkan perut meninjol.
[5]

–          Stress budaya, yang berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada kemudaan, keperkasaan dan
kesuksesan oleh kelompok budaya tertentu

–          Stress ekonomi, yang diakibatkan oleh beban keuangan dari mendidik anak dan memberikan
status simbol bagi seluruh anggota keluarga.

–          Stress psikologis, yang mungkin diakibatkan oleh kematian suami atau istri, kepergian anak dari
rumah, kebosanan terhadap perkawinan, atau rasa hilangnya masa muda dan mendekati ambang
kematian.

–          Contoh

Kadar kematian meningkat: 2 penyebab utama kematian; kanker dan jantung terutama bagi laki-laki.
(Bee, 1994)

2/3 pertengahan usia dewasa penyakit kronik dan setress. (Papalia & Olds, 1995)

Putus haid/ menopause dikaangan wanita & lelaki mengalami perubahan daya tarik seksual.

1. d.  Usia madya adalah “usia yang berbahaya”

Cara biasa menginterprestasi “usia berbahaya” ini berasal dari kalangan pria yang melakukan
pelampiasan untuk kekerasan yang berakhir sebelum memasuki usia lanjut. Seperti yang dikatakan
Acher: “Terhadap apa saja yang ada disekelilingnya, kelihatannya bahwa orang berusia madya berusaha
mencari percontohan kegiatan dan pengalaman baru. Periode ini dapat didramatisi ektra-marital, atau
dengan bentuk alkoholisme. Bagi beberapa orang, krisis usia madya dapat berakhir dengan kesusahan
dan semakin pendeknya usia mereka.

Usia ini dapat menjadi berbahaya dalam beberapa hal lain. Saat ini merupakan suatu masa dimana
seseorang mengalami kesusahan fisik sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang
berlebihan, ataupun kurang memperhatkan kehidupan. Timbulnya penyakit jiwa datang dengan cepat
dikalangan pria dan wanita, dan gangguan ini berpuncak pada bunuh diri.

1. e.  Usia madya adalah usia canggung

Usia ini bukan masa muda tapi juga bukan masa tua. Merasa bahwa keberadaan mereka tidak diakui di
masyarakat, orang-orang berusia madya sedapat mungkin berusaha untuk tidak dikenal oleh orang lain.

Hal ini nempak dalam cara mereka berpakaian. Sebagian besar mereka berusaha berpakaian
sesederhana mungkin namun masih menggunakan gaya yang berlaku pada masa yang seterusnya.

1. f.  Usia madya adalah masa berprestasi

Menurut Erikson, usia madya merupakan masa krisis dimana baik “generavitas” kecendrungan untuk
menghasilkan maupun stagnasi kecendruangan untuk tetap berhenti akan dominan. Selama usia madya
orang akan menjadi lebih sukses atau sebalinya mereka berhenti dan tidak mengerjakan sesuatu lagi.

1. g.  Usia madya merupakan masa evaluasi

Usia ini sebagai evaluasi terutama evaluasi diri. Karena usia pada umumnya merupakan saat mencapai
puncak prestasinya, maka logislah apabila masa ini juga merupakan saat mengevaluasi prestasi tersebut
berdasarkan aspirasi mereka dan harapan-harapan orang lain, khususnya anggota keluarga dan teman.

1. h.  Usia madya dievaluasi dengan standar ganda

Ada dua aspek yang perlu diperhatikan: Pertama,  aspek yang berkaitan dengan perubahan jasmani,
contoh rambut menjadi putih, timbul kerut-kerut dan keriput diwajah, dan terjadinya beberapa bagian
otot yang mengendur terutama pada bagian pinggang. Kedua,  dimana standar ganda dapat terlihat
nyata pada cara mereka menyatakan sikaf terhadap usia tua. Ada dua pandangan filosofis yang berbeda
tentang bagaimana orang harus menyesuaikan diri dengan usia madya. Satu, harus tetap merasa muda
aktif, dua, menua dengan anggun semakin lambat dan hati-hati, dan menjalani hidup dengan nyaman.

1. i.  Usia madya merupakan masa sepi

Masa ketika anak-anak tidak lama lagi tinggal bersama orangtua. Kecuali dalam beberapa kasus dimana
pria dan wanita menikah lebih lambat dibanding usia rata-rata, atau menunda kelahiran anak sehingga
mereka lebih mapan dalam karier, atau mempunyai keluarga besar sepanjang masa, usia madya
merupakan masa sepi dalam kehidupan perkawinan.

1. j.  Usia madya merupakan masa jenuh

Banyak atau hampir seluruh pria dan wanita mengalami kejenuhan pada akhir usia 30-an dan 40-an.
Kejenuhan tidak akan mendatangkan kebahagiaan dalam masa manapun. Akibatnya, usia madya
seringkali merupakan periode yang tidak menyenangkan dalam hidup.
BAB III

IMPLIKASI ATAU APLIKASI  USIA DEWASA

1. Dewasa Madya

Masalah dan penyelesaian yang dialami oleh kaum dewasa madya

1. a.  Penyesuaian diri terhadap perubahan fisik

Meliputi untuk melakukan penerimaan akan dan penyesuaian dengan berbagai perubahan fisik yang
normal terjadi pada usia madya. Contoh dalam mengubah penampilan, mereka harus benar-benar
menyadari bahwa fisiknya sudah tidak mampu lagi berfungsi sama seperti sediakala pada saat mereka
kuat dan bahkan beberapa organ-organ tertentu tubuh vital sudah “aus”. Mereka harus menyadari
bahwa kemampuan memproduksi sudah berkurang atau berakhir, dan bahkan mereka kehilangan
dorongan seks serta daya tarik seksual.

1. b.  Perubahan dalam penampilan

Sejak masa remaja, penampilan seseorang memegang peranan penting terutama dalam penlaian sosial,
sambutan sosial, dan kepemimpnan. Mereka yang berusia madya, memberontak terhadap penilaian
status tersebut yang mereka takuti ketika penampilan mereka menurun. Tanda-tanda menua cendrung
menjadi lebih jelas di kalangan kelompok-kelompok lainnya. Pada umumnya, pra dan wanita dari
kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi nampak lebih muda dari usia yang sebenarnya, begitu pula
sebaliknya.

1. c.  Perubahan dalam kemampuan indera

Perubahan yang paling merepotkan dan nampak terdapat pada mata dan telinga. Indera penglihatan
sudah mulai berkurang, demikian pula dengan indera pendengaran, terkadang diperlukan alat Bantu
pendengaran agar dapat mendengar lebih baik.

1.
d.  Perubahan pada keberfungsian fisiologis

Perubahan-perubahan tubuh bagian luar terjadi berbarengan dengan perubahan-perubahannya.


Perubahan ini, pada sebagian besar tubuh , langsung atau tidak langsung diakibatkan perubahan
jaringan tubuh. Dinding saluran alteri menjadi rapuh dengan bertambahnya usia. Keadaan tersebut
dapat menimbulkan kesulitan sirkulasi. Meningkatkan tekanan darah, khususnya pada orang gemuk
dapat menyebabkan komplikasi jantung.

1. e.  Perubahan pada kesehatan

Usia madya ditandai dengan menurunya kesegaran fisik secara umum dan memburuknya kesehatan.
Dimulai usia pertengahan 40-an, terdapat peningkatan ketidakmampuan dan ketidakabsahan yang
berlangsung dengan cepat. Masalah kesehatan secara umum pada usia ini mencangkup kecendrungan
untuk mudah lelah, telinga berdengung, sakit pada otot, kepekaan kulit, pusing-pusing biasa, sakit pada
lambung, kehilangan selera makan, serta insomnia.

1. f.  Perubahan seksual


Wanita mengalami menopause  dan pria mengalami masa klimakterik pria. Dua keadaan ini diliputi
dengan misteri bagi kebanyakan pria dan wanita.

Penyesuaian Diri

1. a. Penilaian tentang penyesuaian perubahan fisik

Biasanya terjadi secara bertahap dan lambat laun, tetapi sekali melakukan maka akan melakukan
penyesuaian diri  yang lebih baik terhadap peran mereka sebagai orang berusia madya, bagaimanapun
pada usia madya lebih cepat melakukan penyesuaian diri jika mereka dapat menyembunyikan beberapa
tanda menua.

1. b. Penyesuaian diri terhadap perubahan mental

Banyak pria dan wanita yang cemas untuk membangun kesediaan secara mental dibuktikan oleh minat
yang berkembang dalam mentalnya yang masih ada, hal ini merupakan bukti bahwa daya tariknya
terhadap kebutuhan cultural berkembang dan daya tarik tersebut dianggap sebagai bentuk reaksi
dengan cara semakin sering mencela penyelenggaraan pendidikan yang pernah mereka terima dulu dari
tingkat SD sampa dengan tingkat pendidikan tinggi.

1. c. Penyesuaian terhadap minat yang berubah

Selama perubahan minat selama usia madya perubahan-perubahan tersebut jauh kurang kentara
daripada perubahan-perubahan yang terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan. Perubahan ini terjadi
sebagai akibat dari perubahan tugas, tanggung jawab, kesehatan, dan peran dalam kehidupan.
Konsentrasi pria pada bidang pengembangan kerja pada umumnya memainkan peran penting dalam
menekankan keinginan mereka disbanding masa relative lebih muda.

Perubahan minat wanita lebih konkrit daripada pris, perubahan ini biasanya terjadi pada bidang.

1)      Penampilan pakaian;  minat ini mulai berkurang setelah menikah dan khususnya selama tahun-
tahun awal sebagai orangtua semakin nampak pada waktu perubahan fisik terjadi, yang diiringi dengan
semakin bertambahnya usa.

2)      Uang;  tanpa menyinggung berapa jumlahnya, usia ini memang cendrung tertarik pada uang.
Wanita usia madya, sering lebih tertarik pada uang darpada pria.

3)      Agama;  Mereka lebih ingin meningkatkan kegatan keagamaan daripada masa mudanya dulu.

4)      Rekreasi;  salah satu tugas perkembangan pokok selama usia madya adalah belajar menggunakan
waktu luang dengan cara yang memuaskan.

1. d. Penyesuaian sosial

Mereka lebih banyak terlibat dalam kegiatan sosial disbanding pada masa mudanya. Banyak wanita yang
menyadari bahwa kegatan sosial dapat menghilangkan kesepian, karena anak-anaknya sudah dewasa
dan sudah berkeluarga.

BAB III

KESIMPULAN
Manusia merupakan satu historisitas[6] yang berkembang kontinuitas dari masa lalu ke masa sekarang.
Perkembangan akan terus terjadi sepanjang hayat. Setiap orang berkembang dengan karakteristik
tersendiri, waktu mengubah kehidupan seseorang sehingga mengalami fase dewasa. ekspektasi yang
nyata tentang perkembangan fase dewasa memerlukan sikap yang terampil dalam berprilaku serta
pengaturan emosi khusus diperlukan agar dapat membantu kita untuk merespons

Schaie & Willis,1996 dalam Psikologi Perkembangan, mengemukakan bahwa masa dewasa adalah masa
menyesuaikan diri & kesedaran bahwa ia bukan lagi muda & masa depannya tidak lagi dipenuhi dengan
kemungkinan-kemungkinan. Masa dewasa adalah masa yang penuh aktifitas, kebanyakan tokoh
olahraga yang berprestasi berada dalam masa dewasa muda, masa dewasa muda yang penuh kegiatan
serta pilihan.

Masa dewasa yang panjang memerlukan kesiapan mental untuk lebih menerima hal-hal yang terjadi
pada hidupnya.

Akhir kata, Dengan mempelajari perkembangan peserta didik fase dewasa kita akan memperoleh
beberapa keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik
dewasa. Dari psikologi perkembangan akan diketahui karakter-karakter yang biasanya dimiliki mereka
seingga kita dapat memilih strategi apa untuk yang tepat disampaikan dalam proses belajar mengajar .
Kedua, dengan pengetahuun tentang psikologi perkembangan fase dewasa membantu kita untuk
merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu kita bersikap agar lebih memahami
persaannya. Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan fase dewasa akan membantu mengenali
berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal. Psikologi perkembangan akan secara terbuka
mengungkap proses pertumbuhan psikologi, proses-proses yang akan dialami pada kehldupan sehari-
hari. Yang lebih penting lagi, pengetahuan ini akan membantu kita memahami apa yang

kita alami sendiri, pendidikan orang dewasa yang memiliki harga diri dan dirinya membutuhkan
pengakuan, dan itu akan sangat berpengaruh dalam proses belajamya. Secara psikologis, dengan
mengetahui kebutuhan orang dewasa sebagai peserta kegiatan pendidikan/pelatihan, maka akan dapat
dengan mudah dan dapat ditentukan kondisi belajar yang harus disediakan, isi materi apa yang harus
diberikan, strategi, teknik serta metode apa yang cocok digunakan. Menurut Lunandi (1987) yang
terpenting dalam pendidikan orang dewasa adalah: Apa yang dipelajari pelajar, bukan apa yang
diajarkan pengajar. Artinya, hasil akhir yang dinilai adalah apa yang diperoleh orang dewasa dan
pertemuan pendidikan/pelatihan, bukan apa yang dilalukukan pengajar, pelatih atau penceramah dalam
pertemuannya.[7]

Sekian Terimakasih.
Daftar Pusataka

https://smartbibeh.wordpress.com/2010/02/21/perkembangan-masa-dewasa/

Anda mungkin juga menyukai