Anda di halaman 1dari 34

KEMENTERIAN KOPERASI DAN

USAHA KECIL DAN MENENGAH

LAPORAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KOPERASI DAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH

PERIODE 31 DESEMBER 2020


(AUDITED)
Jl. H.R Rasuna Said Kav 3-4, Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan 12940| Kotak Pos 177,621,384 | Tel. (021)
5204366-74, 522992777, 52992999| Fax. (021) 5204383| http://kemenkopukm.go.id| Call center 15005687
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31
Desember 2020 (Audited) ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan
berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Laporan Keuangan ini meliputi :

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan


realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2020.

Realisasi Pendapatan Negara sampai dengan 31 Desember 2020 adalah berupa


Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp292.180.506.741 atau mencapai 142,30
persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp205.323.384.000.

Realisasi Belanja Negara sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar


Rp29.256.403.276.678 atau mencapai 99,26 persen dari alokasi anggaran sebesar
Rp29.474.605.608.000.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada 31 Desember 2020. Nilai Aset per 31 Desember 2020 dicatat dan disajikan
sebesar Rp11.534.611.112.997 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar
Rp1.189.872.762.988; Investasi Jangka Panjang (neto) Rp0; Aset Tetap (neto) sebesar
Rp4.092.506.167.942; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0; dan Aset Lainnya
(neto) sebesar Rp6.252.232.182.067.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp18.631.028.991 dan


Rp11.515.980.084.006.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari


kegiatan operasional, surplus/defisit dari kegiatan non-operasional, suplus/defisit pos luar
biasa, dan surplus/defisit LO. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember
2020 adalah sebesar Rp284.586.635.261, sedangkan jumlah beban dari kegiatan

-1-
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

operasional adalah sebesar Rp23.223.727.111.853, sehingga terdapat defisit dari kegiatan


operasional sebesar Rp22.939.140.476.592. Kegiatan Non Operasional defisit sebesar
Rp2.122.464.672 dan Defisit Sebelum Pos Luar Biasa sebesar Rp22.941.262.941.264
sehingga entitas mengalami defisit-LO sebesar Rp22.941.262.941.264.

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2020
adalah sebesar Rp5.261.764.244.615 ditambah defisit-LO sebesar Rp22.941.262.941.264,
koreksi yang menambah/mengurangi ekuitas Rp125.511.890.537 kemudian
ditambah/dikurangi dengan koreksi-koreksi dampak kumulatif kebijakan akuntansi /
kesalahan mendasar senilai Rp0, ditambah dengan transaksi antar entitas senilai
Rp29.069.966.890.118 sehingga Ekuitas Entitas pada tanggal 31 Desember 2020 adalah
senilai Rp11.515.980.084.006.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula
dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar
Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan
31 Desember 2020, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan
akuntansi berbasis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening
kas negara. Sedangkan Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca
pada 31 Desember 2020 disusun dan disajikan berdasarkan akuntansi berbasis akrual,
yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas
negara.

-2-
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN


KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(Dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
URAIAN CATATAN % thd Angg
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 205.323.384.000 292.180.506.741 142,30 328.467.305.298
JUMLAH PENDAPATAN 205.323.384.000 292.180.506.741 142,30 328.467.305.298

BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 104.009.600.000 101.270.101.843 97,37 105.544.687.512
Belanja Barang B.4 29.352.069.103.000 29.138.302.310.273 99,27 790.217.125.420
Belanja Modal B.5 18.526.905.000 16.830.864.562 90,85 8.973.693.577
JUMLAH BELANJA 29.474.605.608.000 29.256.403.276.678 99,26 904.735.506.509

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

-3-
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

II. NERACA
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
NERACA
PER 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - 100.000
Kas Lainnya dan Setara Kas C.2 4.063.594.668 4.294.107.374
Kas pada Badan Layanan Umum C.3 1.144.688.527.861 1.038.852.694.897
Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) C.4 55.545.207 352.191.621
Piutang Bukan Pajak C.5 - 101.057.937.896
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.6 - (100.897.964.800)
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.7 1.220.552.288 1.220.552.288
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bag Lancar Tagihan
C.8 (1.220.552.288) (1.220.552.288)
Penjualan Angsuran
Bag Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
C.9 6.996.000 19.996.000
Rugi
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bag Lancar Tagihan
C.10 (478.060) (99.980)
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Piutang dari Kegiatan Operasional Badan Layanan Umum C.11 229.908.551.589 6.914.246.522
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang dari Kegiatan
C.12 (223.139.241.966) (6.592.115.723)
Operasional Badan Layanan Umum
Persediaan C.13 34.289.267.689 88.240.415.725
Jumlah Aset Lancar 1.189.872.762.988 1.132.241.509.532

ASET TETAP
Tanah C.14 3.282.411.957.000 3.282.411.957.000
Peralatan dan Mesin C.15 408.554.665.064 408.983.616.837
Gedung dan Bangunan C.16 839.813.703.110 837.639.845.313
Jalan Irigasi dan Jaringan C.17 38.461.026.984 38.211.323.571
Aset Tetap Lainnya C.18 3.480.898.885 3.416.599.885
Konstruksi Dalam Pengerjaan C.19 2.522.511.000 2.522.511.000
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 (482.738.594.101) (455.330.668.930)
Jumlah Aset Tetap 4.092.506.167.942 4.117.855.184.676

PIUTANG JANGKA PANJANG


Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi C.21 - 2.332.000
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan TP/TGR C.22 - (11.660)
Piutang Jangka Panjang Lainnya C.23 15.792.703.300 15.792.703.300
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Jangka Panjang
C.24 (15.792.703.300) (15.792.703.300)
Lainnya
Jumlah Piutang Jangka Panjang - 2.320.340

ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud C.25 38.673.442.828 36.168.848.828
Dana Yang Dibatasi Penggunaannya C.26 6.230.681.398.855 -
Dana Cadangan Penjaminan C.27 - 587.184.785
Aset Lain-lain C.28 19.539.728.532 38.140.973.294
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.29 (36.662.388.148) (42.724.127.035)
Jumlah Aset Lainnya 6.252.232.182.067 32.172.879.872
JUMLAH ASET 11.534.611.112.997 5.282.271.894.420

-4-
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019


KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang kepada Pihak Ketiga C.30 6.923.950.734 7.230.000.821
Pendapatan Diterima di Muka C.31 11.707.078.257 13.277.548.984
Utang Muka dari KPPN C.32 - 100.000
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek - -
JUMLAH KEWAJIBAN 18.631.028.991 20.507.649.805

Ekuitas Dana Investasi


Ekuitas C.33 11.515.980.084.006 5.261.764.244.615
JUMLAH EKUITAS 11.515.980.084.006 5.261.764.244.615
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 11.534.611.112.997 5.282.271.894.420

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

-5-
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

III. LAPORAN OPERASIONAL


KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 284.586.635.261 340.232.141.230
Jumlah Pendapatan Operasional 284.586.635.261 340.232.141.230

BEBAN
Beban Pegawai D.2 162.687.797.377 169.404.836.878
Beban Persediaan D.3 10.724.614.365 8.802.117.028
Beban Barang dan Jasa D.4 282.231.294.286 355.457.041.071
Beban Pemeliharaan D.5 26.189.080.809 31.663.478.373
Beban Perjalanan Dinas D.6 103.419.526.508 216.366.850.560
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 22.473.098.770.452 87.162.038.122
Beban Bantuan Sosial - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8 49.726.500.193 59.702.197.771
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.9 115.649.527.863 5.913.852.473
Beban Lain-lain - -
JUMLAH BEBAN 23.223.727.111.853 934.472.412.276
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL (22.939.140.476.592) (594.240.271.046)

KEGIATAN NON OPERASIONAL D.10


Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar (2.445.817.687) (134.008.525.199)
Surplus/Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - -
Defisit Selisih Kurs - -
Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional Lainnya 323.353.015 2.330.116.876
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL (2.122.464.672) (131.678.408.323)
SURPLUS / DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (22.941.262.941.264) (725.918.679.369)

POS LUAR BIASA D.11


Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan - -
Beban Persediaan - -
JUMLAH POS LUAR BIASA - -
SURPLUS/DEFISIT LO (22.941.262.941.264) (725.918.679.369)

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

-6-
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

EKUITAS AWAL E.1 5.261.764.244.615 2.684.714.201.106

SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (22.941.262.941.264) (725.918.679.369)

KOREKSI YANG MENAMBAH / MENGURANGI EKUITAS E.3 125.511.890.537 2.571.682.091.091

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN - -

KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR

PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.1 - -

KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.2 - 63.842.700

KOREKSI ATAS REKLASIFIKASI E.3.3 593.135.245 2.826.060.083

SELISIH REVALUASI ASET E.3.4 1.889.081.000 2.228.401.041.119

KOREKSI NILAI ASET NON REVALUASI E.3.5 (3.370.907.922) 340.340.262.257

KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 126.400.582.214 50.884.932

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 29.069.966.890.118 731.286.631.787

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS 6.254.215.839.391 2.577.050.043.509

EKUITAS AKHIR E.5 11.515.980.084.006 5.261.764.244.615

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

-7-
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN UMUM
Profil A.1. Profil Kementerian Koperasi dan UKM
Kementerian
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dibentuk
berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2015 tentang
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dengan tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Koperasi dan UKM untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM menjalankan
fungsi:
1) Perumusan dan penetapan di bidang peningkatan kapasitas
kebijakan; kelembagaan Koperasi dan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),
pemberdayaan pembiayaan
2) Koordinasi dan sinkronisasi
Koperasi dan UMKM, pemberdayaan
pelaksanaan kebijakan;
produksi dan pemasaran Koperasi
dan UMKM, restrukturisasi usaha
Koperasi dan UMKM,
pengembangan sumber daya
manusia Koperasi dan UMKM, dan
pemeriksaan serta pengawasan
Koperasi

3) Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan


administrasi di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM;
4) Pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Koperasi dan UKM; dan
5) Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koperasi
dan UKM.

Kementerian Koperasi dan UKM dalam penganggaran, pelaksanaan, akuntansi


dan pelaporan IT telah menggunakan aplikasi SAS, SAIBA, SIMAK BMN,
aplikasi Persediaan Akrual dan Elektronik Rekonsiliasi dan Laporan Keuangan
(e-rekon LK).

-8-
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

Pemberdayaan Koperasi dan UMKM merupakan salah satu upaya pencapaian


tujuan negara dan bangsa Indonesia, yang sesuai Pembukaan Undang-
Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diantaranya
adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Pelaksanaan pemberdayaan
Koperasi dan UMKM menggunakan landasan azas kekeluargaan (pasal 33
ayat 1 UUD 1945) dan penyelenggaraan perekonomian nasional yang berdasar
atas demokrasi ekonomi (pasal 33 ayat 4 UUD 1945).
Sesuai Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2020 – 2024,
pemberdayaan Koperasi dan UMKM juga dilakukan dalam rangka pelaksanaan
amanat beberapa ketentuan sebagai berikut.
1) UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu pembangunan
Koperasi merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah dan seluruh
rakyat Indonesia yang diarahkan untuk membangun Koperasi yang kuat
dan mandiri berdasarkan prinsip Koperasi, sehingga mampu berperan
serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
2) UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah yaitu
pemberdayaan UMKM merupakan bagian yang integral dalam
pembangunan perekonomian nasional yang diselenggarakan secara
menyeluruh, optimal, dan berkesinambungan melalui pengembangan iklim
yang kondusif, pemberian kesempatan berusaha, dukungan, perlindungan,
dan pengembangan usaha seluas-luasnya, sehingga mampu
meningkatkan kedudukan, peran, dan potensi UMKM dalam mewujudkan
pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan pendapatan rakyat,
penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.
3) UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 yaitu:
a) peningkatan daya saing usaha kecil dan menengah (UKM) di berbagai
wilayah di Indonesia, sehingga menjadi bagian integral dari kegiatan
ekonomi dan memperkuat basis ekonomi dalam negeri;
b) pengembangan UKM diarahkan agar menjadi pelaku ekonomi yang
makin berbasis iptek dan berdaya saing dengan produk impor,
khususnya dalam menyediakan barang dan jasa kebutuhan

-9-
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

masyarakat sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan


dalam perubahan struktural dan memperkuat perekonomian domestik;
c) Koperasi yang didorong berkembang luas sesuai kebutuhan menjadi
wahana yang efektif untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi
kolektif para anggotanya, baik produsen maupun konsumen di
berbagai sektor kegiatan ekonomi sehingga menjadi gerakan ekonomi
yang berperan nyata dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial
dan ekonomi masyarakat; dan
d) pemberdayaan usaha mikro menjadi pilihan strategis untuk
meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan
rendah dalam rangka mengurangi kesenjangan pendapatan dan
kemiskinan melalui peningkatan kapasitas usaha dan ketrampilan
pengelolaan usaha serta sekaligus mendorong adanya kepastian,
perlindungan, dan pembinaan usaha.

Amanat UUD 1945 dan ketiga UU tersebut mengarahkan pemberdayaan


Koperasi dan UMKM dilaksanakan melalui pendekatan keberpihakan
(affirmative) dan pendekatan pengembangan kemandirian. Pendekatan
keberpihakan diwujudkan dalam bentuk pemberian kesempatan berusaha,
dukungan peningkatan kapasitas usaha dan keterampian, serta perlindungan
usaha terutama bagi Koperasi dan UMKM yang berkembang di antara
masyarakat berpendapatan rendah. Pada saat yang sama, pemberdayaan
Koperasi dan UMKM diarahkan untuk membangun kemandirian dan daya saing
melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif, penerapan iptek, dan penguatan
skala ekonomi sehingga memiliki posisi tawar yang tinggi dalam menghadapi
kondisi pasar yang dinamis. Pemberdayaan Koperasi dan UMKM juga
diarahkan untuk memperkuat meningkatkan kontribusinya dalam
perekonomian, baik dalam penganggulangan kemiskinan, penciptaan lapangan
kerja, maupun dalam peningkatan nilai tambah perekonomian yang menyokong
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pembangunan berkelanjutan.

Di tahun 2020, Kementerian Koperasi dan UKM telah menyiapkan program-


program strategis untuk memastikan terjadi percepatan pengembangan
Koperasi dan UMKM. Adapun tiga pilar strategi nasional Kementrian Koperasi
dan UKM adalah, pertama meningkatkan kapasitas dan kompetensi UKM.
Kedua membangun lembaga keuangan yang aman bagi UKM, dan ketiga

- 10 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

koordinasi lintas sektor. Melalui tiga pilar strategi nasional pengembangan


KUMKM, disusun enam program strategis yakni, perluasan akses pasar,
meningkatkan daya saing produk dan jasa, pengembangan kapasitas dan
manajemen SDM usaha, akselerasi pembiayaan dan investasi, kemudahan
dan kesempatan berusaha dan koordinasi lintas sektor.

Visi Misi dan A.1.1. Visi Misi dan Tujuan


Tujuan
Visi dan misi Kementerian Koperasi dan UKM diarahkan untuk mendukung
pencapaian visi dan misi Presiden Republik Indonesia. Dalam rangka
menjalankan amanat Presiden serta untuk pencapaian kinerja yang lebih
optimal dan fokus dalam pengembangan KUMKM, maka visi Kementerian
Koperasi dan UMKM dalam 5 tahun kedepan diarahkan untuk mendukung
Presiden dalam mewujudkan visinya yaitu, :“Terwujudnya Koperasi Modern
dan UMKM Naik Kelas dalam mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”. Maju bermakna
Koperasi Generasi Baru Yang Maju dan Modern. Berdaulat dan Mandiri
bermakna UMKM yang Mampu Bersaing di Pasar Domestik dan Global.

Kementerian Koperasi dan UMKM melaksanakan Misi Presiden dan Wakil


Presiden ke-2 yaitu struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya
saing.
Dalam rangka mewujudkan visi dari Pengembangan Koperasi dan UMKM yang
telah ditetapkan, maka Tujuan Pengembangan Koperasi dan UMKM 2020-
2024 diarahkan untuk :
1. Terwujudnya Koperasi Generasi Baru yang Maju dan Modern, dengan hasil:
a. Modernisasi Koperasi;
b. Melahirkan Wirausaha Baru (New Enterpreuner).
2. Terwujudnya UMKM yang Mampu Bersaing di Pasar Domestik dan Global,
dengan hasil:
a. Integrasi UMKM dalam Global Value Chains (GVC);
b. UMKM Naik Kelas (Scalling Up).
3. Terwujudnya Kementerian Koperasi dan UKM yang Profesional dan
Berkinerja Tinggi, dengan hasil:
a. Indeks Reformasi Birokrasi, Kementerian Koperasi dan UKM;
b. Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM.

- 11 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

VISI, MISI DAN TEMA PENGEMBANGAN KUMKM 2020-2024

Struktur A.1.2. Struktur Organisasi


Organisasi
Struktur Organisasi diatur dalam Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor
08/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Susunan organisasi Kementerian
Koperasi dan UKM terdiri atas 10 Eselon 1 yakni satu (1) unit kerja Sekretariat
Kementerian dan enam (6) unit kerja Deputi serta tiga (3) Staf Ahli.

- 12 -
Data per 1 Desember 2020
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
(Audited)

MENTERI
STAF AHLI TETEN MASDUKI

SEKRETARIAT KEMENTERIAN
Prof. Dr. RULLY INDRAWAN, MSi

1. SA. Bidang Ekonomi Makro  ---


2. SA. Bidang Produktivitas dan Daya Saing  Ir. HERUSTIATI
3. SA. Bidang Hubungan Antar Lembaga  Ir. LUHUR PRADJARTO, MM
INSPEKTORAT BIRO PERENCANAAN BIRO KEUANGAN BIRO UMUM
Ir. ADI TRISNOJUWONO, Drs. EDHI KUSDIYARWOKO ELLY MUCHTORIA, SE HARIYANTO, S.Sos, MM
M.P DWIKENCONO, M.A

DEPUTI DEPUTI DEPUTI DEPUTI BIDANG DEPUTI DEPUTI


BIDANG KELEMBAGAAN BIDANG PEMBIAYAAN BIDANG PRODUKSI DAN PEMASARAN RESTRUKTURISASI USAHA BIDANG PENGEMBANGAN BIDANG PENGAWASAN
RULLY NURYANTO, SE, Ir. R.S. HANUNG HARIMBA Ir. VICTORIA Br. SIMANUNGKALIT, Ir. EDDY SATRIYA, MA SUMBER DAYA MANUSIA AHMAD ZABADI,SH,MM
M.Si RACHMAN, S.E., M.S. MM Ir. ARIF RAHMAN HAKIM, M.S

Plt. SEKRETARIAT SEKRETARIAT DEPUTI SEKRETARIAT DEPUTI Plt. SEKRETARIAT DEPUTI SEKRETARIAT DEPUTI Plt. SEKRETARIAT DEPUTI
DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN BIDANG PRODUKSI DAN BIDANG RESTRUKTURISASI BIDANG PENGEMBANGAN BIDANG PENGAWASAN
USAHA

- 13 -
BIDANG KELEMBAGAAN SANTOSO, S.Sos PEMASARAN SUMBERDAYA MANUSIA Ir. DEVI RIMAYANTI, MM
BAGUS RACHMAN, SE., MEc DANIEL ASNUR, S.Kom, MM M.IE, AUFRIDA HERNI
NOVIETA, S.P Drs. TALKAH BADRUS, MM

ASDEP ASDEP ASDEP Plt. ASDEP ASDEP ASDEP


PENYULUHAN SIMPAN PINJAM PERTANIAN DAN PEMETAAN KONDISI & PENINGKATAN KUALITAS SDM KEPATUHAN
BAGUS RACHMAN, SE, Dr. Dra. MASRIFAH, PERKEBUNAN PERKOPERASIAN SUPARYONO, SH, MM
PELUANG USAHA
MEc DEWI SYARLEN, S.E., M.M Dra. DWI ANDRIANI
M.M RAHMADI, S.Sos, M.Si SULISTYOWATI

ASDEP ASDEP ASDEP ASDEP ASDEP ASDEP


ORGANISASI DAN BADAN PERMODALAN PERIKANAN DAN PENDAMPINGAN USAHA STANDARDISASI DAN PEMERIKSAAAN
HUKUM KOPERASI FIXY, S.E. Ak, M.Phil PETERNAKAN FITRI RINALDI, SE., MM SERTIFIKASI SDM KUMKM KELEMBAGAAN
CHRISTINA AGUSTIN, Drs. BUDI MUSTOPO RETNO ENDANG PRIHANTINI, Ir. DEVI RIMAYANTI, MM
API, MM SH, MM
ASDEP
ASDEP
Plt. ASDEP ASDEP PENGEMBANGAN DAN
ASURANSI, PENJAMINAN, ASDEP ASDEP
PERATURAN DAN PASAR MODAL INDUSTRI DAN JASA PENGUATAN USAHA
PENGEMBANGAN PEMERIKSAAN USAHA
PERUNDANG-UNDANGAN Ir. IRENE SWA SURYANI, ARI ANINDYA HARTIKA, M.IE, AUFRIDA HERNI
KEWIRAUSAHAAN SIMPAN PINJAM
HENRA, SH, MH M.M STP NOVIETA, S.P
NASRUN, S.Sos, MAB ARI GUNAWAN, S.E

ASDEP ASDEP ASDEP ASDEP Plt. ASDEP Plt. ASDEP


TATALAKSANA KOPERASI PEMBIAYAAN NON BANK STANDARISASI DAN PERLINDUNGAN USAHA
DAN PERPAJAKAN
PENGEMBANGAN PERAN PENILAIAN KESEHATAN
DR. M. HANAFIAH, SE, SERTIFIKASI SUTARMO, SE, MM
SANTOSO, S.Sos SITI DARMAWASITA, ST, SERTA MASYARAKAT USAHA SIMPAN PINJAM
M.M
MSi NASRUN, S.Sos, MAB SUPARYONO, SH., MM

ASDEP
ASDEP ASDEP ASDEP ASDEP ASDEP
KEANGGOTAAN PENELITIAN DAN PENGKAJIAN
PEMBIAYAAN SYARIAH PEMASARAN PENGEMBANGAN PENERAPAN SANKSI
AVANTI DYAH KUMKM
RR. RINI MEGAWARTI, DESTRI ANA SARI, S.H INVESTASI USAHA BUDI SUHARTO, SH, SE,
PURWANDARI, S.E MANGATAS PARULIAN P,
S.E., M.M EVIYANTI, SH, MM M.Kn
SE,MM
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020

Sumber Data : Bagian Kepegawaian (SOTK 2020)


Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

Sumber Daya A.1.3. Sumber Daya Manusia


Manusia
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
memiliki 744 pegawai dengan rincian sebagai berikut:

No Unit Kerja Jumlah


1 Sekretariat 229
2 Deputi Bidang Kelembagaan 84
3 Deputi Bidang Pembiayaan 84
4 Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran 92
5 Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha 81
6 Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia 90
7 Deputi Bidang Pengawasan 84
Jumlah 744

Kebijakan A.2. Kebijakan Teknis Kementerian Koperasi dan UKM


Teknis
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Koperasi dan UKM didasarkan pada
dua landasan, yaitu arah kebijakan dan strategi nasional sebagaimana
diamanatkan dalam RPJMN 2020-2024 yang diarahkan untuk peningkatan nilai
tambah, lapangan kerja, investasi, ekspor, dan daya saing perekonomian pada
tahun 2020-2024 yang mencakup, Penguatan kewirausahaan dan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi yang dilaksanakan dengan
strategi:
1. Meningkatkan kemitraan usaha antara Usaha Mikro Kecil dan Usaha
Besar, mencakup pengembangan kapasitas usaha dan kualitas produk,
penguatan kapasitas kelembagaan dan perluasan kemitraan usaha;
2. Meningkatkan kapasitas usaha dan akses pembiayaan bagi wirausaha,
dilaksanakan melalui penyediaan skema pembiayaan bagi wirausaha dan
UMKM, termasuk modal awal usaha dan impact investment, serta
pendampingan mengakses kredit/ pembiayaan;
3. Meningkatkan kapasitas, jangkauan, dan inovasi koperasi mencakup
peningkatan kapasitas pengurus dan manajer koperasi, serta
pendampingan kelompok untuk berkoperasi;
4. Meningkatkan penciptaan peluang usaha dan start-up dilaksanakan melalui
pelatihan kewirausahaan, inkubasi usaha, penguatan kapasitas layanan
usaha, dan pengembangan sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM); dan

- 14 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

5. Meningkatkan nilai tambah usaha sosial ditingkatkan melalui


pendampingan akses permodalan, peningkatan kapasitas, serta fasilitasi
akses kepada pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Pengembangan kewirausahaan dan UMKM, termasuk Koperasi dan sentra


IKM, diarahkan: sesuai potensi daerah dan untuk mendukung pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri, kawasan pariwisata,
Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN), peningkatan aktivitas ekonomi
produktif di wilayah Tertinggal Terdepan Terluar (3T) dan Terintegrasi dengan
pengembangan infrastruktur. Selain itu, RPJMN 2020-2024 juga mengarahkan
Koperasi untuk mendukung pembangunan dan pembudayaan sistem ekonomi
kerakyatan berlandaskan Pancasila, melalui revitalisasi spirit Koperasi sebagai
soko guru perekonomian Indonesia dan peningkatan etos kerja dan
kewirausahaan berlandaskan semangat gotong royong.

Sedangkan penugasan yang sifatnya sangat teknis yang diamanatkan oleh


Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
dimana salah satu tugas tersebut adalah: Bersama dengan Pemerintah Daerah
menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil (Pasal 21). Dalam hal ini
pemerintah, pemerintah daerah, dan dunia usaha dapat memberikan hibah,
mengusahakan bantuan luar negeri, dan mengusahakansumber pembiayaan
lain yang sah serta tidak mengikat untuk Usaha Mikro dan Kecil (Pasal 21 ayat
4).

Pendekatan A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan


Penyusunan
Laporan Laporan Keuangan per 31 Desember 2020 (Audited) ini merupakan laporan
Keuangan
yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian
Koperasi dan UKM. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi
Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikthtisaran
sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada
Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang
untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan UKM yang
terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan

- 15 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

Perubahan Ekuitas, dan Neraca. Sedangkan SIMAK – BMN adalah sistem yang
menghasilkan aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan
neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Jumlah Satuan Kerja (Satker) di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM


per 31 Desember 2020 adalah 87 Satker yang merupakan daftar Satker aktif
dan inaktif bersaldo, dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian Jumlah Satker


1 Satker Pusat 7
2 BLU 2
3 Dekonsentrasi 34
4 Tugas Pembantuan - Tidak Aktif 43
5 Konsolidasi 1
Total 87

Basis Akuntansi A.4. Basis Akuntansi


Kementerian Koperasi dan UKM menerapkan basis akrual dalam penyusunan
dan penyajian Neraca, Laporan Operasi dan Laporan Perubahan Ekuitas. Basis
akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat
kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.

Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran basis kas untuk disusun dan disajikan
dengan basis kas. Basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui
pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar A.5. Dasar Pengukuran


Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kementerian Koperasi dan UKM dalam penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

- 16 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.


Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Kebijakan A.6. Kebijakan Akuntansi


akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan per 31 Desember 2020
(Audited) telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan UKM adalah
sebagai berikut:

Pendapatan- (1) Pendapatan- LRA


LRA
 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netto (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO (2) Pendapatan- LO
 Pendapatan-LO diakui pada saat timbul nya hak atas pendapatan
dan/atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi.
 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja
(3) Belanja
 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan

- 17 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran


tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban (4) Beban
 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;
dan terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset (5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.

Aset Lancar a. Aset Lancar


 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs
tengah BI pada tanggal neraca.
 Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
 Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
 Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi apabila
telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung
Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.
 Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang
menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang
menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur
dengan andal.
 Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net
realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan
piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas
piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan

- 18 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai


berikut:

Kualitas Uraian Penyisihan


Lancar Belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh 0.5%
tempo yang ditetapkan;
Kurang LancarSatu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama 10%
tidak dilakukan pelunasan;
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak 50%
dilakukan pelunasan;
Macet 1 Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga 100%
tidak dilakukan pelunasan
2 Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti


Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian
Lancar TPA.
 Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
 harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
 harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
 harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.

AsetTetap b. Aset Tetap


 Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
 Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi
sebagai berikut:
a. Sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (satu juta rupiah), untuk:
1. Peralatan dan mesin; atau
2. Aset tetap renovasi peralatan dan mesin; dan
b. Sama dengan atau lebih dari Rp25.000.000 (dua puluh lima juta
rupiah), untuk:
1. Gedung dan bangunan; atau
2. Aset tetap renovasi gedung dan bangunan.

- 19 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum


kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

 Pada tahun 2017 dan 2018, Pemerintah melakukan penilaian kembali


(revaluasi) berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah
dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik Negara.
Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa Tanah, Gedung dan
Bangunan, serta Jalan, Jaringan, dan irigasi berupa Jalan, Jembatan,
dan Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2015. Termasuk dalam ruang lingkup obyek revaluasi adalah
aset tetap pada Kementerian Negara/Lembaga yang sedang
dilaksanakan pemanfaatan. Pelaksanaan penilaian dalam rangka
revaluasi dilakukan dengan pendekatan data pasar, pendekatan biaya,
dan/atau pendekatan oleh Penilai Pemerintah di lingkungan Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan. Berdasarkan
pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu penyelesaian, pelaksanaan
penilaian kembali dilakukan dengan survei lapangan untuk obyek
penilaian berupa Tanah dan tanpa survei lapangan untuk obyek
penilaian kembali selain tanah.

 Pada tahun 2019, atas hasil penilaian kembali tahun 2017 dan 2018
terdapat perbaikan/koreksi yang dilakukan guna menyempurnakan hasil
penilaian kembali agar diperoleh nilai Aset Tetap yang lebih akurat,
andal, dan wajar.

 Berdasarkan Surat Anggota BPK Nomor 50/S/IV-XV/01/2020 tanggal 6


Januari 2020 hal Tanggapan atas Penyelesaian Tindak Lanjut Perbaikan
Penilaian Kembali Barang Milik Negara Tahun 2017-2018 dinyatakan
bahwa Pemerintah dapat menyajikan seluruh hasil penilaian kembali
BMN tahun 2017-2018 beserta perbaikannya dalam LKPP tahun 2019

- 20 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

Audited sesuai mekanisme yang berlaku.

 Nilai Aset Tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan baru dan
nilai akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai Aset Tetap
hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya maka selisih
tersebut diakui sebagai penambah ekuitas pada Laporan Keuangan.
Namun, apabila nilai Aset Tetap hasil revaluasi lebih rendah dari nilai
buku sebelumnya maka selisih tersebut diakui sebagai pengurang
ekuitas pada Laporan Keuangan.

 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah


yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai
dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya
telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-lain pada pos Aset Lainnya.
 Aset Tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.

Penyusutan c. Penyusutan Aset Tetap


Aset Tetap
 Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
 Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah;
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber
sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
 Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap
akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis
lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari
Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

- 21 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

 Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan


Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa
Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset
Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa
manffaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat


Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Piutang Jangka d. Piutang Jangka Panjang


Panjang
 Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan.

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan


Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai
nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya e. Aset Lainnya
 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak
berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12
(dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan
kas yang dibatasi penggunaannya.
 Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
 Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
 Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 620/KM.6/2015 tentang Masa

- 22 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak
Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa
manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Masa Manfaat
Kelompok Aset Tak Berwujud
(tahun)
Software Komputer 4

Franchise 5

Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia Dagang,


10
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas


20
Tanaman Semusim.

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan 25

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak
50
Ekonomi Produser Fonogram.

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70

 Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku
yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban


 Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka,
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek
Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari
dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

- 23 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban


pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas


Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Capaian Output A.7. Capaian Output


Capaian Output A.7.1 Capaian Output Strategis Kementerian Koperasi dan UKM
Strategis

Selama periode Tahun Anggaran 2020, output strategis yang telah dicapai
oleh Kementerian Koperasi dan UKM sebagai berikut:

I. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya


Kementerian Koperasi dan UKM
PAGU DAN REALISASI CAPAIAN KINERJA OUTPUT

KODE
PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT PAGU REALISASI
044.01.01
% TARGET REALISASI %
Rp Rp

1 2 3 4 5 6 7 8
I Program Dukungan Manajemen dan 167.937.457.000 162.029.057.627 96,48%
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Koperasi dan UKM
2724 Penyusunan Perencanaan Program/Kegiatan 3.172.603.000 3.053.883.960 96,26%
Kementerian Koperasi dan UKM
951 Layanan Internal (overhead) 199.000.000 194.200.000 97,59% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%
952 Layanan Perencanaan 2.973.603.000 2.859.683.960 96,17% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%

2725 Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan 2.130.114.000 2.033.164.286 95,45%


Kerjasama Teknik
951 LAYANAN SARANA DAN PRASARANA 158.700.000 158.332.500 99,77% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%
953 INTERNAL
LAYANAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 1.340.314.000 1.271.619.586 94,87% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%
964 LAYANAN KERJASAMA INTERNASIONAL 631.100.000 603.212.200 95,58% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%

2727 Pelaksanaan, Penatausahaan dan Pelaporan 116.682.383.000 113.282.991.635 97,09%


Anggaran dan BMN
955 Layanan Manajemen Keuangan 10.397.576.000 9.920.658.750 95,41% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%
956 Layanan Manajemen BMN 2.275.207.000 2.092.231.042 91,96% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%
994 Layanan Perkantoran 104.009.600.000 101.270.101.843 97,37% 12 Layanan 12 Layanan 100,00%

2728 Penyelenggaraan Pemeriksaan dan 2.414.500.000 2.329.169.321 96,47%


Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan
Daerah
965 Layanan Audit Internal 2.414.500.000 2.329.169.321 96,47% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%

2729 Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur dan 5.126.246.000 4.363.383.100 85,12%


Administrasi Kepegawaian
951 Layanan Internal (Overhead) 308.338.000 308.338.000 100,00% 4 Layanan 4 Layanan 100,00%
954 Layanan Manajemen SDM 4.817.908.000 4.055.045.100 84,17% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%

- 24 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

PAGU DAN REALISASI CAPAIAN KINERJA OUTPUT

KODE
PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT PAGU REALISASI
044.01.01
% TARGET REALISASI %
Rp Rp

1 2 3 4 5 6 7 8
2730 Penyelenggaraan Ketatausahaan 5.337.098.000 5.074.407.076 95,08%

962 Layanan Umum 5.337.098.000 5.074.407.076 95,08% 12 Layanan 12 Layanan 100,00%

2731 Penyelenggaraan kehumasan dan advokasi 12.472.867.000 12.089.650.707 96,93%


hukum
957 Layanan Hukum 579.200.000 561.360.600 96,92% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%
958 Layanan Hubungan Masyarakat dan Informasi 11.893.667.000 11.528.290.107 96,93% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%

4940 Koordinasi Penyusunan Regulasi Koperasi 1.700.000.000 1.524.127.326 89,65%


dan UMKM
001 Koordinasi Penyusunan Peraturan Perundang- 1.500.266.000 1.329.560.426 88,62%
2 Laporan 2 Laporan 100,00%
undangan Koperasi dan UMKM
002 Standar Pelayanan Minimum Koperasi dan 149.734.000 146.179.000 97,63%
2 Laporan 2 Laporan 100,00%
UMKM
951 LAYANAN SARANA DAN PRASARANA INTERNAL 50.000.000 48.387.900 96,78% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%

4941 Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan dan 1.656.597.000 1.644.922.809 99,30%


Monev Urusan Kelembagaan
950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1.656.597.000 1.644.922.809 99,30% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%

4942 Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan dan 3.840.323.000 3.640.916.018 94,81%


Monev Urusan Pembiayaan
950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 3.840.323.000 3.640.916.018 3 Layanan 3 Layanan 100,00%

4943 Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan dan 3.985.600.000 3.767.024.806 94,52%


Monev Urusan Produksi dan Pemasaran
950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 3.985.600.000 3.767.024.806 94,52% 1 (Layanan) 1 (Layanan) 100,00%

4944 Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan dan 2.484.445.000 2.452.910.160 98,73%


Monev Urusan Restrukturisasi Usaha
950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 2.484.445.000 2.452.910.160 98,73% 1 (Layanan) 1 (Layanan) 100,00%

4945 Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan dan 1.518.289.000 1.494.375.380 98,42%


Monev Urusan Pengembangan SDM
950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1.518.289.000 1.494.375.380 98,42% 1 (Layanan) 1 (Layanan) 100,00%

4946 Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan dan 1.416.392.000 1.405.042.989 99,20%


Monev Urusan Pengawasan Koperasi
950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1.416.392.000 1.405.042.989 99,20% 1 (Layanan) 1 (Layanan) 100,00%

5616 Pengembangan Sistem Informasi dan Data 4.000.000.000 3.873.088.054 96,83%


951 LAYANAN SARANA DAN PRASARANA INTERNAL 1.146.840.000 1.132.420.000 98,74% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%
963 Layanan Data dan Informasi 2.853.160.000 2.740.668.054 96,06% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian


Koperasi dan UKM
PAGU DAN REALISASI CAPAIAN KINERJA OUTPUT
KODE
PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT PAGU REALISASI
044.01.01 % TARGET REALISASI %
Rp Rp
1 2 3 4 5 6 7 8
II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 91.227.955.000 85.502.933.187 93,72%
Aparatur Kementerian Koperasi dan UKM
2732 Pengadaan Sarana Prasarana Kantor Kementerian 70.771.544.000 67.296.691.224 95,09%
Koperasi dan UKM
951 LAYANA SARANA DAN PRASARANA 633.680.000 624.481.900 98,55% 7 (Layanan) 7 (Layanan) 100,00%
994 Layanan Perkantoran 70.137.864.000 66.672.209.324 95,06% 18 (Layanan) 18 (Layanan) 100,00%

5274 Sarana Prasarana LLP KUKM 20.456.411.000 18.206.241.963 89,00%


994 Layanan Perkantoran 20.456.411.000 18.206.241.963 89,00% 1 Layanan 1 Layanan 100,00%

- 25 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

III. Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi


KODE PAGU DAN REALISASI CAPAIAN KINERJA OUTPUT
044.01.0 PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT PAGU REALISASI
% TARGET REALISASI %
1 Rp Rp
1 2 3 4 5 6 7 8
III Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan 29.194.069.116.000 28.988.163.411.234 99,29%
Koperasi
2726 Dukungan Pemberdayaan KUMKM di Daerah 85.652.805.000 82.075.206.589 95,82%
001 Dukungan Pemberdayaan KUMKM di Daerah 20.886.040.000 18.879.371.964 90,39% 370 Dokumen 309 Dokumen 83,51%
002 Satuan Tugas Pengawas Koperasi 2.596.095.000 2.245.189.000 86,48% 1127 Orang 674 Orang 59,80%
003 Operasional PLUT di Daerah 9.695.861.000 9.250.976.650 95,41% 47 Unit 38 Unit 80,85%
004 Fasilitasi Pameran dan Promosi KUMKM di 8.477.115.000 8.434.465.975 99,50%
34 Event 45 Event 132,35%
Daerah
005 Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) 43.997.694.000 43.265.203.000 98,34% 1234 Orang 908 Orang 73,58%

2737 Penguatan Koperasi dan UMKM Yang 1.652.379.000 1.622.873.615 98,21%


Menghasilkan Produk Ramah Lingkungan
002 Koperasi dan UMKM Penerima Dukungan 1.652.379.000 1.622.873.615 98,21%
2 (Koperasi) 2 (Koperasi) 100,00%
Pengembangan
Usaha Eco Tourism

2740 Perluasan Pembiayaan dan Jasa Keuangan Non 1.382.424.000 1.318.266.303 95,36%
Bank dan Advokasi Perpajakan Bagi Koperasi dan
UMKM
001 Badan Layanan Umum Daerah 324.294.000 299.645.875 92,40% 2 (BLUD) 2 (BLUD) 100,00%
002 Lembaga Penjaminan Kredit Daerah 341.550.000 329.144.628 96,37% 100 (KUMKM) 100 (KUMKM) 100,00%
003 Advokasi Perpajakan 716.580.000 689.475.800 96,22% 1 Dokumen 1 Dokumen 100,00%

2742 Fasilitasi Permodalan Koperasi dan Usaha Mikro 28.836.606.858.000 28.659.419.883.499 99,39%
dan Kecil
001 Wirausaha Pemula Yang Didukung Modal Awal 11.201.096.000 10.771.210.920 96,16%
738 (Orang) 776 (Orang) 105,15%
Usaha
003 RINTISAN KOPERASI YG DI PERKUAT USAHA 71.512.000 69.777.000 97,57%
1 Dokumen 1 Dokumen 100,00%
KEMITRAAN
005 EVALUASI DAMPAK PEMBERIAN MODAL USAHA 500.000.000 391.083.970 78,22% 1 Dokumen 1 Dokumen 100,00%
Pelaku Pelaku
006 BANTUAN BAGI PELAKU USAHA MIKRO 28.824.834.250.000 28.648.187.811.609 99,39% 12.000.000 Usaha 10.119.721 Usaha 84,33%
Mikro Mikro

2746 Penerapan Peraturan Perundangan di Bidang 735.221.000 728.148.300 99,04%


Koperasi dan UMKM
001 Penerapan Peraturan Perundang-undangan di bidang 247.381.000 240.536.300 97,23%
5 (PERDA) 5 (PERDA) 100,00%
kukm
002 PELAKSANAAN SOSIALIASI PERATURAN UU KUKM 398.375.000 398.229.000 99,96% 6 PROVINSI 6 PROVINSI 100,00%
003 DOKUMENTASI UU PER UU 89.465.000 89.383.000 99,91% 2 DOK 3 DOK 150,00%

2751 Perluasan dan Peningkatan Akses Pemasaran 4.930.115.000 4.719.838.264 95,73% 285 0 285 100,00%
001 PROMOSI DAN PEMASARAN DALAM NEGERI 2.224.510.000 2.119.296.963 95,27% 135 KUMKM 135 KUMKM 100,00%
002 PROMOSI DAN PEMASARAN LUAR NEGERI 2.582.570.000 2.484.469.901 96,20% 30 KUMKM 30 KUMKM 100,00%
003 Promosi Peningkatan Citra Digital Produk UKM 123.035.000 116.071.400 94,34%
120 KUMKM 120 KUMKM 100,00%
Kualitas Ekspor

2755 Pengembangan Kemitraan dan Kerjasama Investasi 2.368.799.000 2.321.764.668 98,01%


150 KUMK 150 KUMK 100,00%

KUMKM YANG DI FASILITASI KEMITRAAAN DENGAN 2.234.717.672


001 2.278.249.000 98,09% 100 KUMK 100 KUMK 100,00%
UMB
002 PENGUATAN DAN PMT PROSES KEMITRAAN 90.550.000 87.046.996 96,13% 50 KUMK 50 KUMK 100,00%

2757 Pengembangan Kewirausahaan 19.504.309.000 19.222.842.746 98,56% 5595 (Orang) 7.929 141,72%
001 PESERTA PEMASYARAKATAN KEWIRAUSAHAAN 1.468.500.000 1.431.965.000 97,51% 900 (Orang) 902 (Orang) 100,22%
002 PELATIHAN INKUBASI KEWIRAUSAHAAN DAN 1.665.990.000 1.662.275.000 99,78%
440 (Orang) 660 (Orang) 150,00%
TECHNOPRENEUR
003 PEMBERDAYAAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN 16.245.185.000 16.012.783.746 98,57%
4225 (Orang) 6.337 (Orang) 149,99%
PELATIHAN
004 PELATIHAN DAN INKUBASI KEWIRAUSAHAAN SOSIAL 124.634.000 115.819.000 92,93% 30 (Orang) 30 (Orang) 100,00%

2760 Peningkatan Kualitas SDM Koperasi dan UKM 21.668.103.000 21.481.761.786 99,14% 7.060 - 7.287 103,22%
001 Pelatihan PERKOPERASIAN 9.649.979.000 9.516.419.128 98,62% 1780 (Orang) 1.782 (Orang) 100,11%
002 Pelatihan VOCATIONAL 10.275.001.000 10.225.139.198 99,51% 4840 (Orang) 4.845 (Orang) 100,10%
003 Peserta Pelatihan Perkoperasian Syariah 1.743.123.000 1.740.203.460 99,83% 440 (Orang) 660 (Orang) 150,00%

2762 Pengembangan Standardisasi dan Sertifikasi SDM 9.720.994.000 9.561.058.427 98,35%


2071 0 2.819 136,12%
KUKM
001 SKKNI YANG DIKEMBANGKAN 338.085.000 321.200.200 95,01% 1 DOK 1 DOK 100,00%
002 SDM KOPERASI DAN UKM YANG DIFASILITASI SKKNI 7.029.909.000 6.948.656.027 98,84% 1380 (Orang) 1.858 (Orang) 134,64%
003 PESERTA PELATIHAN PENGELOLAH LKM BERBASIS 816.250.000 787.349.400 96,46%
150 (Orang) 150 (Orang) 100,00%
KOPTNSI
004 PESERTA PELATIHAN MANAJEMEN BERBASIS 1.536.750.000 1.503.852.800 97,86% 540 (Orang) 810 (Orang) 150,00%

2765 Peningkatan Standardisasi Mutu dan Sertifikasi 4.346.800.000 4.333.111.108 99,69%


Produk
001 KUMKM yang difasilitasi standarisasi mutu dan 2.413.750.896 99,52%
2.425.306.000 680 (KUMKM) 680 (KUMKM) 100,00%
sertifikasi produk
002 KUMKM yang difasilitasi standarisasi mutu dan 1.921.494.000 1.919.360.212 99,89%
50 (KUMKM) 50 (KUMKM) 100,00%
sertifikasi produk untuk eskpor

2768 Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UMKM 3.265.748.000 3.229.437.610 98,89%
Melalui Layanan Usaha Terpadu
001 PENGUATAN KLMBGAN PENDAMPING PLUT 673.873.000 673.461.100 7 (Unit) - (Unit) 0,00%
002 SARANA PRASARNA PLUT 2.591.875.000 2.555.976.510 5 (Unit) - (Unit) 0,00%

- 26 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

KODE PAGU DAN REALISASI CAPAIAN KINERJA OUTPUT


044.01.0 PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT PAGU REALISASI
% TARGET REALISASI %
1 Rp Rp
1 2 3 4 5 6 7 8
2779 Pengelolaan Dana Bergulir 163.606.000.000 143.747.802.440 87,86%
001 Penataan dan Penyaluran Dana Bergulir 16.969.795.000 9.504.616.049 56,01% 12000 KUKM 12.000 KUKM 100,00%
002 Dukungan Manajemen dan Sarana Prasarana 146.636.205.000 134.243.186.391 91,55% 76 LAP 76 LAP 100,00%

2782 Layanan Pemasaran Bagi Koperasi dan UMKM 32.656.471.000 28.469.221.382 87,18%
001 Promosi dan Pemasaran Koperasi dan UMKM 32.656.471.000 28.469.221.382 87,18% 2500 KUKM 2.500 KUKM 100,00%

4951 Pengembangan Investasi Usaha 906.507.000 886.612.270 97,81%


001 KOPERASI DAN UMKM YANG DIFASILITASI 906.507.000 886.612.270 97,81% 304 (KUMKM) 304 (KUMKM) 100,00%
KERJASAMABILATERAL DAN MULTILATERAL KUMKM
EKONOMI

4952 Pemetaan Kondisi dan Peluang Usaha KUMKM 959.060.000 944.650.700 98,50%
001 PEMETAAN KONDISI DAN PELUANG USAHA KUMKM 959.060.000 944.650.700 98,50% 300 (KUMKM) 300 (KUMKM) 100,00%

5669 Penguatan Koperasi dan UMKM di Bidang 681.861.000 677.851.962 99,41%


Keuangan Syariah
001 ADVOKASI LITERASI DAN PENUMBUHAN USAHA 181.132.000 181.132.000 100,00%
100 KSPPS 100 KSPPS 100,00%
SIMPAN PINJAM DAN PEMBIYAAN SYARIAH OLEH
KOP
ADVOKASI KERJA SAMA USAHA ANTAR LEMBAGA 316.647.762 98,75%
002 320.652.000 2 (Jaringan) 2 (Jaringan) 100,00%
PEMBIAYAAN / KEUANGAN SYARIAH
003 ADVOKASI PENDAYAGUNAAN SUMBER - SUMBER 180.077.000 180.072.200 100,00%
70 (KSPPS) 70 (KSPPS) 100,00%
PEMBIAYAAN SYARIAH

5670 Perlindungan Usaha KUMKM 2.682.647.000 2.666.902.065 99,41%


001 Perlindungan Usaha KUMKM 2.682.647.000 2.666.902.065 99,41% 1300 (KUMKM) 1.300 (KUMKM) 100,00%

5673 Penelitian dan Pengkajian Kebijakan di Bidang 742.015.000 736.177.500 99,21%


Koperasi dan UMKM
967 LAYANAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 742.015.000 736.177.500 99,21% 3 (Layanan) 3 (Layanan) 100,00%

IV. Program Penguatan Kelembagaan Koperasi


PAGU DAN REALISASI CAPAIAN KINERJA OUTPUT
KODE
PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT PAGU REALISASI
044.01.01 % TARGET REALISASI %
Rp Rp
1 2 4 5 6 7 8 10
IV Program Penguatan Kelembagaan Koperasi 3.725.312.000 3.708.302.010 99,54%
2741 Penguatan Usaha Simpan Pinjam Koperasi 746.397.000 746.385.500 100,00%
002 ADVOKASI KERJASAMA ANTAR USAHA 348.480.000 348.471.500 100,00%
3 (Jaringan) 3 (Jaringan) 100,00%
SIMPAN PINJAM KOPERASI
003 KSP/USP KOPERASI YANG TERADVOKASI 212.958.000 212.956.400 100,00%
100 (KSP/USP) 100 (KSP/USP) 100,00%
KELEMBAGAAN DAN USAHANYA
004 ADVOKASI LITERASI DAN PENUMBUHAN 184.959.000 184.957.600 100,00%
100 (LKM) 100 (LKM) 100,00%
USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI

2745 Penataan Organisasi dan Badan Hukum 565.676.000 564.033.500 99,71%


Koperasi
001 PENATAAN BADAN HUKUM, ANGGARAN 282.276.000 280.786.800 99,47% 200 koperasi 200 koperasi 100,00%
DASAR KOPERASI DAN IJIN USAHA KOPERASI
002 PENGGABUNGAN, PELEBURAN DAN 52.550.000 52.544.100 99,99%
200 koperasi 200 koperasi 100,00%
PEMBUBARAN KOPERASI
003 advokasi pembubaran koperasi 118.000.000 117.873.900 99,89% 100 koperasi 100 koperasi 100,00%
004 FASILITAS AKTA PENDIRIAN KOPERASI DARI 112.850.000 112.828.700 99,98%
30 akta 30 akta 100,00%
USAHA MIKRO

2749 Peningkatan Keanggotaan Koperasi 391.716.000 390.481.900 99,68%


Kaderisasi Perkoperasian di kalangan pemuda 56.707.000 99,98% (Perguruan (Perguruan
001 56.720.000 1 1 100,00%
(Lab Perkoperasian) Tinggi) Tinggi)
ADVOKASI PARTISIPASI ANGGOTA DALAM 122.462.400 99,88%
002 122.610.000 10 KOPERASI 10 KOPERASI 100,00%
PERMODALAN DAN USAHA KOPERASI
ADVOKASI PARTISIPASI PENGAWASAN OLEH 211.312.500 99,49%
003 212.386.000 10 KOPERASI 10 KOPERASI 100,00%
ANGGOTA

2750 Pemeriksaan Kelembagaan Koperasi 325.000.000 323.078.013 99,41%


001 Pemeriksaan Kelembagaan Koperasi 325.000.000 323.078.013 99,41% 3 (Koperasi) 3 (Koperasi) 100,00%

4947 Peningkatan Tata Laksana Koperasi dan 396.523.000 395.487.280 99,74%


UMKM
001 Peningkatan manajemen koperasi perkotaan 240.916.000 239.963.580 99,60%
10 Koperasi 10 Koperasi 100,00%
dan pedesaan
002 Penerapan Tata kelola UMK yang baik 87.750.000 87.681.300 99,92% 10 UMKM 10 UMKM 100,00%
003 PENERAPAN ADVOKASI AKUNTABILITAS 67.857.000 67.842.400 99,98%
10 Koperasi 10 Koperasi 100,00%
KOPERASI

- 27 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

PAGU DAN REALISASI CAPAIAN KINERJA OUTPUT


KODE
PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT PAGU REALISASI
044.01.01 % TARGET REALISASI %
Rp Rp
1 2 4 5 6 7 8 10
5675 Penerapan Kepatuhan Koperasi 325.000.000 324.632.954 99,89%
001 Penerapan Kepatuhan Koperasi 325.000.000 324.632.954 99,89% 3 (Koperasi) 3 (Koperasi) 100,00%

5676 Penilaian Kualitas dan Kesehatan 325.000.000 317.014.246 97,54%


Kelembagaan dan Usaha Koperasi
Penilaian Kesehatan Usaha Simpan Pinjam 317.014.246 97,54%
001 325.000.000 3 Koperasi 3 Koperasi 100,00%
Koperasi

5677 Pemeriksaan Usaha Simpan Pinjam 325.000.000 323.590.587 99,57%


001 Pemeriksaan Usaha Simpan Pinjam 325.000.000 323.590.587 99,57% 3 (KSP/USP/KSPP 3 (KSP/USP/KSPP 100,00%
S/USPPS) S/USPPS)

5678 Penanganan Rekomendasi Pasca 325.000.000 323.598.030 99,57%


Pemeriksaan Koperasi dan Usaha Simpan
Pinjam
004 PENANGANAN TINDAKLANJUT LAPORAN 323.598.030 99,57%
325.000.000 3 Persen 3 Persen 100,00%
HASIL PEMERIKSAAN KOPERASI

V. Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro


KODE PAGU DAN REALISASI CAPAIAN KINERJA OUTPUT
044.01.0 PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT PAGU REALISASI
% TARGET REALISASI %
1 Rp Rp
1 2 3 4 5 6 7 8
V Program Peningkatan Penghidupan 17.645.768.000 16.999.572.620 96,34%
Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro
4949 Penguatan Sistem Bisnis Koperasi/Sentra Usaha 2.065.600.000 1.951.280.831 94,47%
Mikro di Sektor Pertanian dan Perkebunan
002 KOPERASI/SENTRA USAHA MIKRO BIDANG 2.065.600.000 1.951.280.831 94,47% 10 Koperasi 10 Koperasi 100,00%
PERTANIAN DAN PERKEBUNAN YANG
DIPERKUAT KAPASITAS USAHANYA MELALUI
KEMITRAAN

4950 Penguatan Sistem Bisnis Koperasi/Sentra Usaha 2.143.200.000 2.031.168.038 94,77%


Mikro di Sektor Perikanan dan Peternakan

002 KOPERASI/SENTRA USAHA MIKRO YANG 2.143.200.000 2.031.168.038 94,77%


8 Koperasi 8 Koperasi 100,00%
DIPERKUAT KAPASITAS USAHA MELALUI
KEMITRAAN
5611 Pengembangan SDM Usaha Mikro, Kecil dan 1.248.515.000 1.242.793.600 99,54%
Koperasi
001 DIKLAT SDM USAHA MIKRO, KECIL DAN 1.207.265.000 1.202.378.600 99,60% 300 (Orang) 300 (Orang) 100,00%
KOPERASI (Inkubator
002 INKUBATOR BISNIS DAN TEKNOLOGI 41.250.000 40.415.000 97,98% 1 (Inkubator) - 0,00%
)

5612 Peningkatan Akses KUMKM pada Asuransi, 1.279.469.000 1.250.719.063 97,75%


Penjaminan dan Pasar Modal
002 USAHA MIKRO SEKTOR PRIORITAS DI DAMPINGI 744.137.000 724.898.863 97,41%
1 UMK 1 UMK 100,00%
PEMBIAYAAN
003 SERTIFIKASI TANAH (SHAT) 256.371.000 256.363.100 100,00% 1 UMK 1 UMK 100,00%
004 FASILITAS ASURANSI 37.467.000 37.466.900 100,00% 1 KOP 1 KOP 100,00%
005 241.494.000 231.990.200 96,06% KOP DAN KOP DAN
KOPERASI AKSES PENDANAAN PASAR MODAL 1 1 100,00%
UMKM UMKM

5613 Penguatan Sistem Bisnis Koperasi Sentra Usaha 3.462.512.000 3.375.328.609 97,48%
Mikro di Sektor Industri dan Jasa
KOPERASI/SENTRA USAHA MIKRO BIDANG 3.375.328.609 97,48% (Koperasi/ (Koperasi/
002 INDUSTRI DAN JASA YANG DIPERKUAT 3.462.512.000 10 Sentra 10 Sentra 100,00%
KAPASITAS USAHANYA MELALUI KEMITRAAN UKM) UKM)

5614 Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemasaran 6.547.036.000 6.252.779.079 95,51%


Bagi Usaha Mikro
001 REVITALISASI PASAR RAKYAT YANG DIKELOLA 2.258.310.000 2.170.386.624 96,11%
2 (Unit) 2 (Unit) 100,00%
KOPERASI
002 REVITALISASI PASAR RAKYAT YANG DIKELOLA 654.830.000 616.570.724 94,16%
KOPERASI DI DAERAH TERTINGGAL, PERBATASAN 1 (Unit) 1 (Unit) 100,00%
DAN PASCA BENCANA
003 PEDAGANG SKALA MIKRO INFORMAL / 3.633.896.000 3.465.821.731 95,37%
PEDAGANG KAKI LIMA YANG DIFASILITASI
100 Umi 100 Umi 100,00%
PENATAAN LOKASI, SARANA USAHA DAN
PROMOSI

5615 Penyuluhan dan Pendampingan Perkoperasian 899.436.000 895.503.400 99,56%

001 Pendampingan Kelompok Pra Koperasi untuk 530.612.000 527.138.700 99,35% 160 (Kelompok 160 (Kelompo 100,00%
Membentuk Koperasi Pra k Pra
Koperasi) Koperasi)
002 Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan 368.824.000 368.364.700 99,88% 1 PPKL 1 PPKL 100,00%

- 28 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

Refocussing A.7.2 Refocussing Kegiatan/Realokasi Anggaran serta Capaian Output


Kegiatan serta Pelaksanaan Program Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan
Capaian Output Ekonomi Nasional (PC PEN)
PC PEN
(1) Refocussing Kegiatan/Realokasi Anggaran

Dalam rangka penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),


Kementerian Koperasi dan UKM melakukan refocussing kegiatan/realokasi
anggaran untuk penyediaan belanja penanganan pandemi COVID-19 sebesar
Rp28.816.134.663.000 dalam belanja barang dan sebesar Rp 132.500.000
dalam belanja modal. Anggaran tersebut digunakan sebagai berikut:
1. Belanja vitamin, masker, belanja komunikasi dalam bentuk pulsa, paket
data, dan internet, Lisensi Online Meeting, dan belanja bahan kegiatan
sebesar Rp523.210.000;
2. Belanja konsumsi untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melaksanakan
Work in Office (WiO) sebesar Rp600.959.000;
3. Belanja untuk kebutuhan COVID-19 dan Alat Pelindung Diri (APD) Dokter
sebesar Rp2.200.500.000;
4. Belanja honorarium narasumber/moderator dan belanja pelaksanaan
Swab Test sebesar Rp5.216.090.000;
5. Belanja transportasi untuk ASN yang melaksanakan WiO sebesar
Rp2.020.800.000;
6. Belanja Komunikasi, Lisensi Zoom, Karantina, dan Penambah Daya Tahan
Tubuh pada Satker BLU sebesar Rp1.073.947.000;
7. Belanja APD, Hand Sanitizer, Masker, dan pelaksanaan Rapid pada Satker
BLU sebesar Rp2.012.580.000;
8. Belanja Penyemprotan Disinfektan, Sterilisasi Ruangan, dan Swab Test
pegawai Satker BLU sebesar Rp1.013.577.000;
9. Belanja transportasi untuk pegawai Satker BLU yang melaksanakan WiO
sebesar Rp1.473.000.000;
10. Belanja Program Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) sebesar
Rp28.800.000.000.000.

- 29 -
Laporan Keuangan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah per 31 Desember 2020
(Audited)

Selain itu, terdapat alokasi belanja barang yang diperuntukkan sebagai


fasilitasi program BPUM dan dalam rangka penanganan pandemi COVID-
19 sebesar Rp24.834.250.000.

(2) Capaian Output Pelaksanaan PC PEN

Dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 pada kluster UMKM,


Kementerian Koperasi dan UKM mengalokasikan anggaran sebesar
Rp28.800.000.000.000 untuk Program BPUM dan Rp824.834.250.000 dana
Safeguarding program BPUM. Dalam proses penyalurannya, Kementerian
Koperasi dan UKM telah mengeluarkan Peraturan Menteri Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah Bagi Pelaku Usaha Mikro
Untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi
Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional Serta Penyelamatam
Ekonomi Nasional Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) dan Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM)
Nomor 98 Tahun 2020.

Output yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program PC PEN


tersebut sebagai berikut:

Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi - Fasilitasi Permodalan


Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil
PAGU DAN REALISASI (Rp) CAPAIAN KINERJA OUTPUT
KODE OUTPUT PAGU REALISASI
% TARGET Realisasi %
Rp Rp
1 2 3 4 6 7 8
006 BANTUAN BAGI 28.800.000.000.000 28.800.000.000.000 100,00% 12.000.000 PELAKU 10.247.688 PELAKU 85,40%
PELAKU USAHA USAHA USAHA
MIKRO MIKRO MIKRO
SAFEGUARDING 24.834.250.000 9.038.937.854 36,40%
BPUM

Terhadap realisasi BPUM sesuai Surat Perintah Membayar (SPM)/Surat


Perintah Pencairan Dana (SP2D) pada akun 526321 sebesar
Rp28.800.000.000.000, terdapat pengembalian BPUM di Tahun 2020 sebesar
Rp160.837.801.245 dengan Capaian Ouputnya sebesar 10.247.688 pelaku
Usaha Mikro atau 85,40% dari target yang ditetapkan.

- 30 -

Anda mungkin juga menyukai