Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Suatu perekonomian
dikatakan mengalami suatu perubahan akan perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih
tinggi daripada yang dicapai pada masa sebelumnya. Menurut Sukirno (1996: 33).
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen kebijakan fiskal yang
digunakan oleh pemerintah untuk menjalankan fungsinya dalam mengatur dan mengarahkan
perekonomian serta untuk menjalakan roda pemerintahan dengan cara mengatur pengeluaran dan
pendapatan negara.
APBN dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Alokasi
dana yang terdapat di dalam APBN digunakan untuk pembangunan. 'engan adanya pembangunan ekonmi 
akan tercipta pertumbuhan ekonomi. APBN dan pertumbuhan ek!n!mimerupakan dua indikat!r yang
penting dalam menentukan tingkat kemakmuran rakyat. Indikator-indikator yang menjadi asumsi di
dalam penyusunan APBN adalah indikat!r makro ekonomi yang menjadi indikator dalam proses
pertumbuhan ekonomi.
APBN merupakan suatu sarana yang efektif untuk mengarahkan dan mempermudah negara dalam
mencapai cita-cita pembangunan negara. Sebab dengan adanya APBN, setiap tindakan yang dilakukan
oleh negara dapat dikendalikan sesuai dengan tujuan APBN.
Namun melalui APBN juga Anda dapat mengetahui prioritas apa yang sedang mendapatkan penekanan
dari pemerintah, sehingga seluruh rakyat juga dapat menyatukan pandangan dalam mewujudkan
pembangunan yang menjadi prioritas utama sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan dalam APBN.
APBN adalah upaya untuk mengajak masyarakat memahami anggaran negerinya. Setelah meningkatkan
kesadaran, diharapkan masyarakat dapat aktif memberikan kontribusi langsung kepada negeri. Kontribusi
ini tidak hanya mengetahui dan mengawasi pengeluaran yang tercatat pada Belanja Negara, dan juga aktif
memberi kontribusi pada Pendapatan Negara.
Setiap pembangunan yang dilaksanakan pemerintah tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit
jumlahnya. Sesuai dengan tema tersebut sudah semestinya masyarakat mendapat informasi yang jelas dan
mudah dimengerti atas berbagai kebijakan pemerintah. Dengan demikian masyarakat  merasa ikut
memiliki APBN dan dapat mengawasi setiap belanja pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Salah
satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat
mencerminkan kemampuan pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu.
Pembangunan akan tepat mengenai sasaran, terlaksana dengan baik dan bermanfaat jika dilaksanakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pembangunan haruslah dilaksanakan dari masyarakat, oleh
masyarakat dan untuk masyarakat. Pandangan ini menunjukan asas demokrasi dalam konsep
pembangunan nasional. Masyarakat perlu dilibatkan secara langsung bukan karena padat karya,
melainkan bentuk partisipasi yang dilandasi oleh keinginan pemerintah atau keinginan masyarakat itu
sendiri. Dalam proses pembangunan masyarakat tidak semata-mata sebagai buruh (pekerja), tetapi
sebagai pelaku atau subyek.
Ada dua hal yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam melibatkan masyarakat dalam pembangunan,
pertama perlu aspiratif terhadap aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat dan perlu kepekaan terhadap
kebutuhan masyarakat. Pemerintah perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat serta mau
mendengarkan. Kedua pemerintah perlu melibatkan segenap kemampuan yang dimiliki masyarakat dalam
melaksanakan pembangunan, dengan kata lain pemerintah perlu menempatkan masyarakat sebagai
subyek pembangunan, bukan sebagai obyek pembangunan.
Pentingnya masyarakat dilibatkan dalam pelaksanaan pembangunan sebagai bentuk apresiasi bahwa
tujuan dari pada pembangunan itu sendiri untuk mensejahterakan masyarakatnya, dan juga ditekankan
dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional. Sistem
perencanaan yang diatur dalam Undang-undang tersebut dalam pelaksanaannya menerapkan kombinasi
antara top-down (atas bawah) dan bottom-up (bawah atas), yang lebih menekankan cara-cara aspiratif dan
partisipatif sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah kepada masyarakat. Dengan adanya program
partisipatif memberikan kesempatan secara langsung kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam
rencana yang menyangkut kesejahteraan mereka dan secara langsung juga melaksanakan sendiri serta
memperoleh hasil dari program tersebut.
Pemerintah dalam menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara setiap tahun tentu melibatkan
masyarakat , karena pembangunan bukan hanya  tanggungjawab pemerintah saja melainkan juga menjadi
tanggungjawab seluruh komponen masyarakat karena pembangunan nasional membutuhkan tahapan.
Pentahapannya ditetapkan dalam bentuk periodesasi atau rencana kerja anggaran kementerian/lembaga
setiap tahunnya.
Perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya harus berorientasi kebawah dan melibatkan masyarakat
secara luas, melalui pemberian wewenang. Dengan cara ini pemerintah makin mampu menyerap aspirasi
masyarakat banyak untuk dituangkan dalam rencana kerja tahunan pemerintah dalam bentuk APBN,
sehingga pembangunan yang dilaksanakan dapat memberdayakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat
banyak. Masyarakat harus menjadi pelaku dalam pembangunan, masyarakat perlu dibina dan
dipersiapkan untuk merumuskan sendiri permasalahan yang dihadapi, merencanakan langkah-langkah
yang diperlukan, melaksanakan rencana yang sudah diprogramkan.
Paradigma pendekatan yang sekarang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam
pembangunan, artinya pemerintah tidak lagi sebagai pemberi dan pelaksana, melainkan lebih berperan
sebagai fasilitator dan katalisator dari dinamika pembangunan. Dengan kata lain pemerintah menyediakan
anggaran, sehingga dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan, masyarakat mempunyai hak untuk
terlibat dan memberikan masukan dan mengambil keputusan, dalam rangka memenuhi hak-hak dasarnya.
APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara.Rencana keuangan pemerintah pastinya
memberikan pengaruh terhadap perekonomian negara. APBN sebagai instrumen utama kebijakan fiskal
(kebijakan terkait penerimaan dan pengeluaran negara), berperan mendorong pencapaian target-target
pembangunan yang telah ditetapkan. Peranan tersebut sejalan dengan salah satu fungsi APBN sebagai alat
untuk menjaga stabilitas dan akselerasi kinerja ekonomi.
APBN memiliki dampak yang besar bagi perekonomian, antara lain:

1. APBN menjadi pedoman dalam kegiatan pembangunan ekonomi. Misalnya, apabila APBN
memprioritaskan pembangunan industri, maka pemerintah akan lebih banyak melakukan
pembangunan dalam bidang industri.

2. APBN digunakan sebagai alat untuk memperbaiki perekonomian. Misalnya, pada tahun 1982
terjadi penurunan harga minyak dunia, padahal waktu itu pemerintah menggantungkan
penerimaannya pada sektor migas. Langkah yang diambil pemerintah untuk memperbaiki
perekonomian waktu itu adalah meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak, yang
dilakukan dengan cara memperbaiki sistem pemungutannya. Hingga saat ini penerimaan pajak
merupakan sumber utama pendapatan negara.

3. APBN memengaruhi perubahan harga secara keseluruhan. Misalnya, pemerintah menghilangkan


subsidi BBM, maka harga BBM akan naik, dilanjutkan dengan kenaikan harga barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat.

4. APBN dapat memengaruhi tingkat produktivitas perusahaan. Misalnya, pemerintah menaikkan


tarif ekspor, maka kemampuan eksportir untuk menghasilkan keuntungan menurun, hal ini akan
berakibat pada turunnya produktivitas eksportir tersebut. Demikian pula sebaliknya jika tarif
ekspor turun maka eksportir cenderung meningkatkan ekspornya.

5. APBN memengaruhi tingkat pemerataan distribusi pendapatan. Distribusi pendapatan yang tidak
rata dan tidak adil akan memicu kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial yang tinggi dapat
menimbulkan kerusuhan maupun meningkatnya tindak kejahatan. Selanjutnya kerusuhan dan
tindak kejahatan yang tinggi akan memengaruhi perekonomian negara. Sehingga pemerintah
dapat menggunakan APBN sebagai alat untuk memengaruhi tingkat pemerataan distribusi
pendapatan masyarakat, diantaranya penerapan pajak progresif dan subsidi.
Pemerintah memiliki 5 fokus belanja pemerintah pusat tahun 2020, yaitu untuk menciptakan SDM yang
berkualitas,  penguatan program perlindungan sosial, akslerasi pembangunan infrastruktur, birokrasi yang
efisien, melayani dan bebas korupsi, dan antisipasi ketidakpastian.
Dalam penguatan program perlindungan sosial, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp372,5
triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk peningkatan kersejahteraan masyarakat berpenghasilan
rendah, miskin dan rentan miskin. Masyarakat berpenghasilan rendah adalah mereka yang memiliki
penghasilan di bawah upah minimum yag ditetapkan oleh pemerintah. Menurut badan pusat statistik
(BPS), masyarakat miskin adalah mereka yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan
dibawah garis kemiskinan atau Rp 410.670 per kapita per bulan. Masyarakt rentan miskin adalah mereka
yang memiliki rata-rata pengeluaran dibawah Rp616.000 per kapita per bulan.
Pemerintah akan memberikan subsidi atau bantuan pangan kepada 15,7 juta keluarga miskin sebesar
Rp28,1 triliun. Hal ini dilakukan oleh pemerintah agar keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan gizi
anak-anak mereka. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi seorang anak, maka anak tersebut akan lebih
cerdas, pintar dan sehat. Agar Indonesia menjadi negara yang tangguh dan maju, maka Indoensia
membutuhkan anak-anak yang cerdas, pintar dan sehat.
Pemerintah juga memberikan subsidi program keluarga harapan (PKH) kepada 10 juta keluarga miskin
sebesar Rp29,1 triliun. PKH ini bertujuan untuk peningkatan pendidikan, kesehatan dan kemandirian
ekonomi keluarga. Pemerintah memberiakn bantuan PKH Reguler sebesar Rp. 550.000/keluarga/tahun,
bantuan PKH Akses sebesar Rp. 1.000.000/keluarga/tahun (tinggal di daerah sulit dan terpencil). Adapun
bantuan komponen setiap jiwa/tahun dengan rincian untuk ibu hamil senilai 2,4 juta, anak usia dini (0-6
tahun) senilai 2.4 juta, anak SD/sederajat senilai 900 ribu, anak SMP/sederajat senilai 1.5 juta, anak
SMA/sederajat senilai 2 juta, lanjut Usia 60 tahun ke atas senilai 2.4 juta dan penyandang disabilitas berat
senilai 2.4 juta dengan maksimal 4 komponen dalam setiap keluarga.
Dengan bantuan dari pemerintah dalam program sosial ini, diharapkan dapat mempercepat Indonesia
menjadi negara maju dengan kualitas SDM yang unggul. Dengan peningkatan kualitas SDM yang unggul
ini pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Program pemerintah diatas sejalan dengan teori pertumbuhan menurut Rostow. Teori Rostow menyatakan
bahwa dalam jangka panjang kualitas SDM sangat diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Teori Rostow didasarkan pada pengalaman pembangunan yang telah dialami oleh negara-
negara maju terutama di Eropa. Dengan mengamati proses pembangunan di negara-negara Eropa dari
mulai abad pertengahan hingga abad modern maka kemudian Rostow memformulasikan pola
pembangunan yang akan menjadi tahap-tahap evolusi dari suatu perkembangan ekonomi yang dilakukan
oleh negara-negara tersebut. Rostow membagi proses pembangunan ekonomi suatu negara menjadi lima
tahap, yaitu: a. tahap perekonomian tradisional; b. tahap prakondisi tinggal landas; c. tahap tinggal landas;
d. tahap menuju kedewasaan; dan e. tahap konsumsi massa tinggi.
Saat ini Indonesia sudah mencapai tahap menuju kedewasaan. Dimana pada tahap ini ditandai dengan
penerapan secara efektif teknologi modern terhadap sumber daya yang dimiliki. Pada saat negara berada
pada tahap kedewasaan teknologi, terdapat tiga perubahan penting yang terjadi, yaitu: 1) tenaga kerja
berubah dari tidak terdidik menjadi terdidik; 2) perubahan watak pengusaha dari pekerja keras dan kasar
berubah menjadi manajer efisien yang halus dan sopan; 3) masyarakat jenuh terhadap industrialisasi dan
menginginkan perubahan yang lebih jauh.
Pengaruh APBN bagi keberlangsungan hidup negara dan derah secara garis besar bisa dikatakan sama.
Pembedanya hanya pada ruang lingkupnya. APBN dan APBD sangat berpengaruh penting karena dalam
rancangan tersebut dapat diketahui arah, tujuan, serta prioritas pembangunan negara.

pengaruh apbn dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dimasyarakat:


1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, maksudnya dapat mengetahui besarnya GNP
dari tahun ke tahun.
2. Menciptakan kestabilan keuangan atau moneter negara, maksudnya dapat mengatur jumlah uang
yang beredar di masyarakat.
3. Menimbulkan investasi masyarakat, karena dapat mengembangkan industri - industri dalam
negeri.
4. Memperlancar distribusi pendapatan, maksudnya dapat mengetahui sumber penerimaan dan
penggunaan untk belanja pegawai dan belanja barang atau jasa serta yang lainnya.
5. Memperluas kesempatan kerja, karena terdapat pembangunan proyek - proyek negara dan
investasi negara, sehingga dapat membuka lapangan kerja.
6. Mempengaruhi kesejahteraan. Anggaran utamanya akan dialokasikan untuk kemajuan dan
kesejahteraan rakyat.
7. Pembangunan di berbagai sektor. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu fokus utama ini
bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapat.
8. Mempengaruhi rencana-rencana sektor swasta. Asumsi dalam APBN merupakan salah satu bahan
pertimbangan bagi investor dalam menanamkan modal.
9. Berpengaruh dalam perdagangan internasional, karena kebijakan pengaturan tariff pajak ekspor
dilakukan untuk melindungi kepentingan produsen dalam negeri dan mengamankan neraca
perdagangan internasional.

https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-kebijakan-fiskal-dan-tujuannya/

https://www.harmony.co.id/blog/inilah-fungsi-apbn-dan-penerapannya-bagi-masyarakat-indonesia

https://www.kemenkeu.go.id/sadarapbn

https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/sulteng/id/data-publikasi/berita-terbaru/2835-apbn-untuk-
kesejahteraan-masyarakat.html

https://tirto.id/apa-saja-pengaruh-apbn-dan-apbd-terhadap-perekonomian-gbfj

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.

Chaerani, Eva Yunadia. 2018. Kebijakan Fiskal Kaitannya dengan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

Ekonomikontekstual.com. Arti Penting APBN terhadap Perekonomian Negara.

https://onlinelearning.binus.ac.id/business-management/post/peran-apbn-untuk-peningkatan-
kesejahteraan-masyarakat-indonesia

Anda mungkin juga menyukai