Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PANCASILA

Dosen Pengampu : EDGAR PARINUSSA S.H


Nama : WILDA PATHA LANGI
NIM : 6160505200024
KELAS :A

JURUSAN : TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS


MAKASSAR
2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena berkat
limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya, makalah ini dapat kami
kerjakan dengan mudah dan lancar. Terima kasih kepada Dosen yang
membimbing kami,yang telah memberikan pengarahan kepada kami.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan
sebagai bahan pembelajaran, khususnya mengenai materi yang di bahas,
yaitu “ Tentang Kebebasan mengemukakan pendapat di muka umum di
kaitkan dengan HAM “
Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
Dosen membimbing serta pembaca demi kelayakan makalah ini. Apabila
terdapat kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf. Atas perhatian
Dosen membimbing serta pembaca, kami mengucapkan terima kasih.

Makassar, 10 Januari 2021

Wilda Patha Langi


Daftar Isi
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………6
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………….11
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Apa arti Kebebasan?
2.2 Apa arti Kebebasan Berpendapat?
2.3 Bagaimana kebebasan berpendapat dalam muka umum yang di
kaitkan dengan HAM ?

TUJUAN PENULISAN
1.Menjelaskan arti Teori Kebebasan.
2.Menjelaskan arti Kebebasan Berpendapat.
3.Menjelaskan kebebasan berpendapat dalam muka umum dalam HAM.

BAB III
Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Demokrasi merupakan pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dankewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua
warga negara. Awal istilah“Demokrasi” dapat dilihat melalui peradaban
Yunani kuno yang bercorak polis. Sistemini didasarkan pada mayoritas
dalam pemungutan suara. Demokrasi secara luas mampu diterima di
bandingkan dengan sistem lainnya. Sebagian besar negara di dunia telah
melaksanakan praktek dari sistem demokrasi. Sistem ini lebih unggul
dibanding dengan sistem lainnya disebabkan karena demokrasi
memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM).
Menurut Aristoteles, suatu negara bisa dikatakan baik jika diarahkan
pada kepentingan umum, untuk semua individu rakyatnya, sedangkan
jika diarahkan ke penguasa ia di kategorikan buruk. Landasan negara
demokratis adalah kebebasan.
Negara yang diperoleh melalui perjuangan yang cukup lama dan
memakan banyak korban, maka kata demokrasi mempunyai arti penting
yang telah dicapai. Kemerdekaan yang telah dicapai tersebut harus diisi
dengan sistem demokrasi yang berkeadilan. Dengan demikian nantinya
demokrasi akan jauh lebih bermakna sebab telah terpenuhinya nilai-nilai
hak asasi manusia untuk berekspresi dengan segala kebebasan yang
positif dan bukan kebebasan yang anarkis. Maka tahapan demokrasi
yang benar dan baik harus di kedepankan sehingga nanti akan dijumpai
suatu masyarakat yang hidup dalam suasana yang sejahtera dengan
koridor hukum yangberlaku.
Kebebasan mengeluarkan pendapat merupakan salah satu hak asasi
yang dimilikioleh setiap manusia dan dijamin dalam UUD 1945.
Pancasila sebagai pandangan hidup, dasar negara dan pemersatu bangsa
Indonesia yang majemuk sangat menjunjung tinggi kebebasan warga
negaranya untuk bebas mengemukakan pendapatnya. Dalam perspektif
Pancasila, kebebasan merupakan kebebasan yang terkandung dalam
setiapbutir-butir Pancasila. Memahami pengertian Pancasila, bahwa
menurut tata bahasaIndonesia berarti Lima Dasar: Panca berarti
lima, sedangkan sila berarti dasar kesusilaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


BAB II
PEMBAHASAN
1. TEORI KEBEBASAN
Kebebasan berarti setiap orang dapat melakukan segala sesuatu
menurut kehendakhatinya dan tentu saja dengan bijaksana. Prinsip
umum keadilan yang mendasari danmenerangkan berbagai keputusan
moral yang sungguh-sungguh dipertimbangkan dalamkeadaan-keadaan
khusus. Kebebasan merupakan salah satu hak dasar dari semua individu.
Setiap manusia berhak atas posisinya sebagai individu yang memiliki
hak-hak dasarnya seperti bertindak, berpikir dan berinteraksi dengan
siapapun. Kebebasan iniyang menurut Paul Sieghart adalah tentang
memanusiakan keingintahuan kita, mendapatkan informasi tentang
sekitar kita, mengkonstruksikan segala ide, keyakinan dan mimpi, cara
melihat dunia, bertukar pikiran, menyampaikan isi pendapat sebagai
hasil pemikiran, mempelajari pengalaman serta berbagai hal di bidang
budaya, sosial ilmiah atau seni. Hal ini yang membedakan manusia
dibandingkan makhluk hidup lainnya yaitu kekuatan atas otonomi dan
kebebasannya sendiri. Meski demikian, terdapat celah yang membatasi
kebebasannya itu, yaitu kebebasan orang lain. Hal ini nantinya harus
membuat manusia bertoleransi terhadap hak-hak dari individu lain.
Dua prinsip utama yang erat dengan prinsip kebebasan. Setiap orang
pada dasarnya memiliki hak yang sama sebagai sebuah dasar kebebasan
dan berlaku pula pada oranglain. Dalam hal ini, kebebasan dasar para
warga adalah kebebasan politik, yaitu hak untuk memberikan suara dan
ha katas kedudukan public, kemerdekaan berbicara dan berkumpul,
kebebasan nurani dan kemerdekaan berpikir, kemerdekaan memiliki
property, serta kemerdekaan dari penahanan dan pengambil alihan
semena-mena. Kebebasan ini dibutuhkan untuk menciptakan keadilan
agar semua masyarakat memiliki hak dan kedudukan yang sama.
Namun terkadang struktur sosial institusi dan masyarakat tidak
pernah memperlakukan manusia dengan persamaan dan penuh
kebebasan. Penindasan dan penegkangan terhadap cara berpikir, ideologi
dan keyakinan masih sering terjadi. Dalam masyarakat demokratis
sekalipun, sistem sosialnya memang dirancang dan ditumbuhkan untuk
memiliki hak-hak dasar ini. namun, institusi seperti negara, tidak berlaku
adil terhadap warganya. Tidak memberikan kebebasan yang sama dan
maksimal terhadap semua warganya. Pelanggaran hak-hak tersebut juga
terjadi di berbagai tempat, bahkan di negara demokrasi.
Sebagai makhluk yang rasional, manusia diharapkan bertindak
untuk mencapai kebebasannya demi menegakkan prinsip keadilan. Ini
ditujukan terutama untuk mencapai dan kebaikan semua orang. Setiap
manusia akan lahir sesuai dengan takdirnya sendiri dan berada dalam
posisi struktur sosial tertentu. Negara memegang tanggung jawab
utama.Walaupun terlihat sulit negara harus menggunakan lembaga dan
kewenangannya untuk melindungi kebebasan bagi semua warga negara.
Hal ini berkaitan dengan salah satu konsepsi mengenai original position.
Negara harus memperlakukan setiap warganya,tidak peduli apapun
agama atau rasnya, secara sama dalam kedudukannya di depan hukum.
2. Kebebasan Pendapat
Kebebasan berpendapat di muka umum merupakan salah satu bagian
dari Hak Asasi Manusia (HAM). Kemerdekaan setiap warga negara
untuk menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan perwujudan
demokrasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok
yang dibawa manusia sejak lahir, sebagai anugerah dari Tuhan. Pada
hakikatnya HakAsasi Manusia terdiri atas dua hak dasar yang paling
fundamental, ialah hak persamaan dan hak kebebasan. Dari kedua hak
dasar ini lahir hak-hak asasi lainnya atau tanpa keduahak dasar ini, hak
asasi manusia lainnya sulit akan ditegakkan.
Kebebasan berpendapat di Indonesia saat ini menurut tingkat
presentase warga negara dalam mengemukakan pendapatnya dan
menurut apa yang sekarang ini terlihat bawasannya kebebasan di
Indonesia sudah dipandang cukup tinggi karena saat ini Indonesia
merupakan negara yang demokratis dalam segala bidang. Saat ini warga
negara secara sah dapat mengemukakan apa yang ada di dalam
pikirannya untuk mengkritik setiap kebijakan public yang dibuat oleh
pemerintah beserta lembaga negara sehingga kebijakan tersebut bisa di
control sendiri oleh rakyat apabila kebijakan tersebut tidak sesuai
dengan tujuan dari kebijakan public tersebut.
Sebagai makhluk yang rasional, manusia diharapkan bertindak
untuk mencapaikebebasannya demi menegakkan prinsip keadilan. Ini
ditujukan terutama untuk mencapai8kebaikan semua orang. Setiap
manusia akan lahir sesuai dengan takdirnya sendiri danberada dalam
posisi struktur sosial tertentu. Negara memegan tanggung jawab
utama.Walaupun terlihat sulit negara harus menggunakan lembaga dan
kewenangannya untukmelindungi kebebasan bagi semua warga negara.
Hal ini berkaitan dengan salah satukonsepsi mengenai original position.
Negara harus memperlakukan setiap warganya,tidak peduli apapun
agama atau rasnya, secara sama dalam kedudukannya di depanhukum.
Kebebasan BerpendapatKebebasan berpendapat di muka umum
merupakan salah satu bagian dari Hak AsasiManusia (HAM).
Kemerdekaan setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat
dimuka umum merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan
kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Hak Asasi Manusia
adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokokyang dibawa manusia sejak
lahir, sebagai anugerah dari Tuhan. Pada hakikatnya HakAsasi Manusia
terdiri atas dua hak dasar yang paling fundamental, ialah hak
persamaandan hak kebebasan. Dari kedua hak dasar ini lahir hak-hak
asasi lainnya atau tanpa keduahak dasar ini, hak asasi manusia lainnya
sulit akan ditegakkan. Kebebasan berpendapat di Indonesia saat ini
menurut tingkat presentase warganegara dalam mengemukakan
pendapatnya dan menurut apa yang sekarang ini terlihat bawasannya
kebebasan di Indonesia sudah dipandang cukup tinggi karena saat
ini Indonesia merupakan negara yang demokratis dalam segala bidang.
Saat ini warganegara secara sah dapat mengemukakan apa yang ada di
dalam pikirannya untuk mengkritik setiap kebijakan public yang dibuat
oleh pemerintah beserta lembaga negara sehingga kebijakan tersebut
bisa di control sendiri oleh rakyat apabila kebijakan tersebut tidak sesuai
dengan tujuan dari kebijakan public tersebut. Akhir ini muncul berbagai
organisasi yang bergerak dalam kebebasan hak untuk berpendapat.
Organisasi yang ada hampir sebagian besar mempunyai tujuan untuk
sebagai sarana warga negara untuk menumpahkan segala pendapat dan
usulan yang nantinya organisasi tersebut menyampaikan atau
memfasilitasi untuk bisa di dengar olehpara pembuat kebijakan.
Sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara saling mengikat satu sama
lain. Akan tetapi proses kebebasan berpendapat di Indonesia tidak lepas
dari adanya penyalahgunaan kebebasan berpendapat sehingga dapat
memicu perpecahan yangberkepanjangan.
Adanya penyalahgunaan kebebasan dalam berpendapat karena
kurangnya kontrol.Tanpa kontrol yang jelas warga negara akan terlalu
menganggap bahwa semua kebijakanyang tidak menguntungkan
dirinya dan organisasinya akan ditentang dan dianggapkebijakan yang
tidak relevan menggunakan alasan kebebasan berpendapat. Maka
dengankebebasan yang melampaui batas tersebut dapat menimbulkan
perpecahan di negara ini.Hal ini berarti kebebasan berpendapat di
Indonesia ada sebagian kecil yang sudahmelampaui batas dalam
mengemukakan pendapat.
Kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum harus
berasaskan keseimbangan antara hak dan kewajiban, musyawarah dan
mufakat, kepastian hukum dan keadilan, proporsional yaitu bekerja
sesuai latihan, manfaat maksudnya mengeluarkan pendapat tidak untuk
diri sendiri tetapi juga untuk orang lain.
3. Kebebasan berpendapat dalam muka umum di kaitkan dengan
HAM
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara hukum dan
demokratis berwenang untuk mengatur dan melindungi pelaksanaan
kebebasan berpendapat. Kemerdekaan berpikir dan mengeluarkan
pendapat tersebut diatur dalam perubahan keempat Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia tahun 1945 pasal 28 E (2) Setiap orang
berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat. Kebebasan berekspresi termasuk dalam kebebasan
berpendapat merupakan salah satu hak paling mendasar dalam
kehidupan bernegara. Undang-undang No. 9 Tahun 1998 tentang
Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum pasal 1 ayat (1)
kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara
untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya
secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Indonesia adalah negara hukum yang tentu saja memiliki peraturan
yang melindungi hak-hak asasi manusia. Kehadiran hak asasi manusia
sebenarnya tidak diberikan olehnegara, melainkan asasi manusia
menurut hipotesis merupakan hak-hak individu yang sifatnya
adikodrati, dimiliki oleh setiap manusia sejak lahir. Hak
berbicara dan mengeluarkan pendapat yang dimiliki oleh setiap
masyarakat Indonesia tanpa memandang suku, ras dan agama.
Teknologi Informasi saat ini menjadi pedang bermata dua karena
selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan
dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan
melawan hukum. Penyampaian dan penyebaran informasi melalui media
cetak maupun elektronik sering kali ini mengikuti aturan yangberlaku di
masyarakat.
Dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 9 tahun 1998 disebutkan “Setiap
warga negara secara perseorangan atau kelompok bebas menyampaikan
pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Tujuan dari kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka
umum adalahmewujudkan kebebasan yang bertanggun jawab sebagai
salah satu pelaksanaan HAM sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945,
mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan
berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan
pendapat, mewujudkan iklim yang kondusif, bagi berkembangnya
partisipasi dan kreatifitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak
dan tanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi, mendapatkan
tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara tanpa mengabaikan kepentingan perseorangan atau kelompok.
Politik di Indonesia diramaikan oleh misalnya: masyarakat madani,
multikulturalisme, dan lain sebagainya. Para pemuka politik kerap
melontarkan wacana. Pernyataan yang keluar dari mulut seorang
politikus tentu mempunyai makna yang wajib disimak.

BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Kebebasan berpendapat merupakan salah satu hak asasi manusia.
Dimana hak tersebutdiatur dalam undang-undang dasar. Kebebasan
mengemukakan pendapat tergantung pada tingkat presentase warga
negara dan kondisi yang ada pada masa sekarang. Sebagai warganegara
diharapkan dapat menggunakan haknya dalam berpendapat dengan
batasan dan bijaksana mengingat negara Indonesia merupakan negara
hukum dan negara yang demokratis.

Anda mungkin juga menyukai