Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN LABA RUGI

1. Pengertian

Menurut Wikipedia

Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang mejabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan
sehingga menghasilkan suatu laba bersih.

Menurut Para Ahli :

 Najmudin (2011:71) “Laporan laba rugi adalah membandingkan pendapatan terhadap beban
pengeluarannya untuk menentukan laba atau rugi bersih. Laporan ini memberikan informasi
mengenai hasil akhir perusahaan selama periode tertentu.”

 Kasmir (2010:67) “Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukan keadaan perusahaan
dalam suatu periode tertentu. Artinya laporan ini harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau
periode tertentu untuk mengetahui jumlah pendapatan dan biaya yang sudah dikeluarkan.
Oleh karena itu bisa diketahui, perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.”

2. Komponen dalam Laporan Laba Rugi

1. Pendapatan / Penjualan

Pendapatan Penjualan adalah pendapatan perusahaan dari penjualan atau jasa, ditampilkan di bagian
paling atas pernyataan. Nilai ini akan menjadi kotor biaya yang terkait dengan pembuatan barang yang
dijual atau dalam menyediakan layanan. Beberapa perusahaan memiliki beberapa aliran pendapatan yang
menambah garis pendapatan total.

2. Harga Pokok Penjualan (HPP)

Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah item baris yang menggabungkan biaya langsung yang terkait
dengan penjualan produk untuk menghasilkan pendapatan. Item baris ini juga dapat disebut Cost of Sales
jika perusahaan tersebut adalah bisnis jasa. Biaya langsung dapat mencakup tenaga kerja, suku cadang,
bahan, dan alokasi biaya lain seperti depresiasi (lihat penjelasan depresiasi di bawah).

3. Laba kotor

Laba Kotor  dihitung dengan mengurangkan Harga Pokok Penjualan (atau Harga Pokok Penjualan) dari
Pendapatan Penjualan.

4. Beban usaha
Beban usaha (disebut juga beban oprasional) adalah pengorbanan langsung dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aset peruhaan yang berhubungan dengan kegiatan usaha. Yang termasuk dalam beban
usaha misalnya bebang gaji, beban asuransi, serta beban air, listrik, telepon dll.

a. Beban Pemasaran, Periklanan, dan Promosi

Sebagian besar bisnis memiliki beberapa pengeluaran terkait dengan penjualan barang dan / atau jasa.
Biaya pemasaran, periklanan, dan promosi sering kali dikelompokkan bersama karena merupakan biaya
yang serupa, semuanya terkait dengan penjualan.

b. Beban Umum dan Administrasi (G&A)

Biaya SG&A termasuk bagian penjualan, umum, dan administrasi yang berisi semua biaya tidak langsung
lainnya yang terkait dengan menjalankan bisnis. Ini termasuk gaji dan upah, biaya sewa dan kantor,
asuransi, biaya perjalanan, dan terkadang depresiasi dan amortisasi, bersama dengan biaya operasional
lainnya. Namun, entitas dapat memilih untuk memisahkan depresiasi dan amortisasi di bagiannya sendiri.

c. EBITDA

Meskipun tidak ada di semua laporan laba rugi, EBITDA adalah akronim dari istilah Bahasa
Inggris Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau  Penghasilan sebelum
Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi. Ini dihitung dengan mengurangi biaya SG&A (tidak termasuk
amortisasi dan depresiasi) dari laba kotor.

d. Depresiasi atau Beban Penyusutan & Amortisasi

Depresiasi dan amortisasi adalah biaya non tunai yang dibuat oleh akuntan untuk menyebarkan biaya aset
modal seperti Properti, Pabrik, dan Peralatan (PP&E).

e. Bunga

Beban bunga. Perusahaan biasanya membagi beban bunga dan pendapatan bunga sebagai item baris
terpisah dalam laporan laba rugi. Ini dilakukan untuk merekonsiliasi perbedaan antara EBIT dan EBT.
Beban bunga ditentukan oleh jadwal hutang.

4. Pendapatan Operasional (atau EBIT)

Pendapatan Operasional mewakili apa yang diperoleh dari operasi bisnis reguler. Dengan kata lain, ini
adalah laba sebelum pendapatan non-operasional, biaya non-operasional, bunga, atau pajak dikurangkan
dari pendapatan. EBIT adalah istilah yang umum digunakan di bidang keuangan dan singkatan dari
Earnings Before Interest and Taxes.

5. Biaya lainnya

Bisnis sering kali memiliki pengeluaran lain yang unik untuk industrinya. Pengeluaran lain mungkin
termasuk pemenuhan, teknologi, penelitian dan pengembangan (R&D), kompensasi berbasis saham
(SBC), biaya penurunan nilai, keuntungan / kerugian atas penjualan investasi, dampak nilai tukar mata
uang asing, dan banyak biaya lainnya yang khusus untuk industri atau perusahaan.
6. EBT (Pendapatan Sebelum Pajak)

EBT adalah singkatan dari Earnings Before Tax, juga dikenal sebagai pendapatan sebelum pajak, dan
ditemukan dengan mengurangkan beban bunga dari Pendapatan Operasional. Ini adalah subtotal terakhir
sebelum sampai pada laba bersih.

7.  Pajak penghasilan

Pajak Pendapatan mengacu pada pajak relevan yang dibebankan pada pendapatan sebelum pajak. Total
beban pajak dapat terdiri dari pajak kini dan pajak masa depan.

8 Pendapatan bersih

Pendapatan bersih dihitung dengan mengurangi pajak pendapatan dari pendapatan sebelum pajak. Ini
adalah jumlah yang mengalir ke laba ditahan di neraca, setelah dikurangi untuk setiap dividen.

3. Jenis-Jenis Laporan Laba Rugi

A. Laporan Laba Rugi Single Step

Pernyataan single step atau langkah tunggal  hanya menunjukkan satu kategori pendapatan dan satu
kategori pengeluaran. Format ini kurang bermanfaat bagi pengguna eksternal karena mereka tidak dapat
menghitung rasio efisiensi dan profitabilitas dengan lingkup data yang terbatas.

Laporan ini bersifat sederhana, tidak berisi detail perputaran keuangan yang terjadi pada perusahaan
tersebut dan biasanya laporan laba rugi ini dipakai oleh perusahaan dagang rintisan atau UKM. Contoh
laporan single step adalah seperti di bawah ini :

B. Laporan laba rugi Multiple Step

Pada laporan Multiple step atau multi-langkah, akuntan harus memisahkan akun biaya ke dalam akun lain
yang lebih relevan, lebih mendetail dan dapat digunakan berdasarkan fungsinya. Beban pokok penjualan,
biaya operasi dan non-operasional dipisahkan dan digunakan untuk menghitung laba kotor, laba operasi,
dan laba bersih.

Laporan keuangan jenis ini biasanya sudah berdasarkan standar yang digunakan untuk pelaporan laba rugi
perusahaan dagang besar atau perusahaan yang memiliki banyak pemangku kepentingan, seperti kreditor
dan investor. Contoh laporan laba rugi multiple step adalah seperti di bawah ini :

4. Fungsi Laporan Laba Rugi

1. Untuk Dijadikan Bahan Evaluasi Keuangan

Ketika perusahaan sudah berjalan selama satu bulan atau satu tahun pasti ada transaksi keuangan di sana.
Baik yang menghasilkan kerugian maupun laba. Nah, akumulasi dari total finansial tersebut yang akan
menjadi laba rugi perusahaan di bulan atau tahun tertentu.

Jika keuangan tersebut dicatat lengkap dengan transaksinya tentu atasan bisa mengetahui secara jelas asal
usul munculnya data finansial tersebut. Sehingga bisa dilakukan penghitungan lebih menyeluruh ketika
evaluasi nanti.

2. Untuk Mengetahui Perkembangan Perusahaan

Perusahaan sedang berkembang bisa dilihat dari kondisi keuangan di perusahaan tersebut. Jika lebih besar
keuntungan atau laba dibandingkan rugi, tentu prospek perusahaan ke depan akan semakin meningkat.
Apalagi jika dibarengi dengan peningkatan alat produksi, sumber daya manusia dan selainnya.

Maka dari itu, untuk mengetahui perkembangan perusahaan, atasan harus tahu data-data laba rugi
perusahaan. Maka dari itu, dibuatlah laporan laba rugi yang bisa dijadikan tolak ukur perkembangan atau
sebaliknya.

3. Untuk Mengatur Langkah Kebijakan Atasan


Fungsi yang ketiga dari laporan laba rugi adalah untuk mengatur langkah kebijakan atasan terkait dengan
pembiayaan. Jika di dalam laporan tersebut, kerugian terbanyak akibat alat produksi yang tidak bekerja,
maka di tahun berikutnya, bisa diganti dengan aplikasi yang lebih menguntungkan.

Begitu juga jika yang profit-nya tinggi dari produk A bukan B, maka di tahun berikutnya, kegiatan
produksi A lebih ditingkatkan dibandingkan produksi produk yang B.

5. Manfaat Laporan Laba Rugi.

1. Mengevaluasi Kinerja Perusahaan


Manfaat pertama dari laporan laba rugi yaitu dapat menjadi bahan evaluasi kinerja perusahaan. Melalui
laporan laba rugi Anda dapat melihat peningkatan pendapatan atau kerugian yang didapat oleh
perusahaan.
Dengan melakukan evaluasi, selanjutnya Anda dapat meminimalkan risiko kerugian. Misalnya,
perusahaan mengalami kerugian terus menerus maka Anda dapat mengambil keputusan untuk bisa
berkembang dan tetap bisa menghadapi persaingan.
2. Mengembangkan Perusahaan
Dengan melihat dan mengamati laporan laba rugi pada akhir periode, Anda sebagai pemilik perusahaan
dapat menilai pengeluaran-pengeluaran yang efektif dan tidak.
Hal ini akan sangat membantu perusahaan untuk mengembangkan perusahaan.
Karena untuk mengembangkan perusahaan, Anda perlu memiliki kemampuan untuk meningkatkan
pendapatan/profit atau mengurangi pengeluaran dan laporan laba rugi dapat menyajikan informasi
tersebut.
3. Menilai Risiko
Beberapa perusahaan mungkin ada yang sulit untuk mendapatkan profit dan mengalami kerugian terus
menerus maka laporan laba rugi dapat berfungsi untuk menilai risiko perusahaan kedepan.
Dengan mengetahui risiko perusahaan atau bisnis, maka secepatnya Anda dapat mencari solusi. Risiko
dalam setiap bisnis pasti ada, jadi tugas Anda yang penting adalah meminimalkan risiko yang bisa saja
terjadi tanpa dugaan sebelumnya.
4. Tolok Ukur Perusahaan
Manfaat lain dari laporan laba rugi adalah menjadi tolok ukur perusahaan untuk bekerja lebih baik lagi.
Agar karyawan dan perusahaan dapat berkembang lebih baik lagi kedepan nya.
Tolak ukur laporan laba rugi juga dapat memacu kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat bersaing
dengan pesaing di pasar.
5. Menganalisis Strategi Perusahaan
Laporan laba rugi juga dapat digunakan untuk menganalisis strategi perusahaan. dalam menjalankan
operasionalnya, perusahaan pasti memiliki strategi khusus.
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya strategi maka dapat dilihat dari beberapa hal contoh laporan
laba ruginya.
Apakah strategi yang dipilih dapat membuat perusahaan menghasilkan pendapatan yang maksimal di
setiap bulannya atau malah sebaliknya strategi yang dipilih tidak cocok.
6. Profil Perusahaan
Selain masalah pasar biasa, perusahaan yang terbuka atau go public juga harus memikirkan profilnya di
dunia pasar modal.Profil perusahaan ini akan berpengaruh terhadap para investor atau pemegang saham.
Investor maupun pemegang saham tentu saja tidak mau memilih perusahaan dengan profil yang buruk
untuk menginvestasikan uangnya.
Karenanya pemegang saham atau pun calon investor akan melihat dengan teliti laporan keuangan salah
satu contoh laporan laba rugi.

6. Cara Membuat Laporan Laba Rugi

Untuk membuat laporan laba rugi dan melaporkan keuntungan yang dihasilkan bisnis Anda, ikuti
langkah-langkah akuntansi berikut:

1. Pilih Periode Pelaporan

Langkah pertama dalam menyiapkan laporan laba rugi adalah memilih periode pelaporan yang akan
dicakup oleh laporan Anda. Bisnis biasanya memilih untuk melaporkan laporan laba rugi mereka secara
tahunan, triwulanan atau bulanan.

Perusahaan yang diperdagangkan secara publik diharuskan untuk menyiapkan laporan keuangan setiap
triwulan dan tahunan, tetapi bisnis kecil tidak diatur secara ketat dalam pelaporan mereka.

Membuat laporan pendapatan bulanan dapat membantu Anda mengidentifikasi tren keuntungan dan
pengeluaran Anda dari waktu ke waktu. Informasi tersebut dapat membantu Anda membuat keputusan
bisnis untuk membuat perusahaan Anda lebih efisien dan menguntungkan.

2. Buat Neraca Percobaan

Untuk membuat laporan laba rugi untuk bisnis Anda, Anda perlu mencetak laporan neraca percobaan
standar. Anda dapat dengan mudah menghasilkan neraca melalui software akuntansi berbasis cloud Anda.

Neraca percobaan adalah dokumen internal yang mencantumkan saldo akhir setiap akun di buku besar
untuk periode pelaporan tertentu. Ini akan memberi Anda semua angka saldo akhir yang Anda butuhkan
untuk membuat laporan laba rugi.

3. Hitung Pendapatan Anda

Selanjutnya, Anda perlu menghitung total pendapatan penjualan bisnis Anda untuk periode pelaporan.
Pendapatan Anda mencakup semua uang yang diperoleh untuk layanan Anda selama periode pelaporan,
meskipun Anda belum menerima semua pembayaran.

Tambahkan semua item baris pendapatan dari laporan neraca percobaan Anda dan masukkan jumlah total
dalam item baris pendapatan dari laporan laba rugi Anda.
4. Tentukan HPP

Harga pokok penjualan Anda mencakup biaya tenaga kerja langsung, bahan dan biaya overhead yang
Anda keluarkan untuk menyediakan barang atau jasa Anda.

Tambahkan semua item baris harga pokok penjualan di laporan saldo percobaan Anda dan buat daftar
total harga pokok penjualan di laporan laba rugi, tepat di bawah item baris pendapatan.

5. Hitung Gross Margin

Kurangi total harga pokok penjualan dari total pendapatan pada laporan laba rugi Anda. Perhitungan ini
akan memberi Anda margin kotor, atau jumlah kotor yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa Anda.

6. Tambahkan Biaya Operasi

Tambahkan semua biaya operasional yang tercantum di laporan neraca saldo Anda. Masukkan jumlah
total ke dalam laporan laba rugi sebagai item baris biaya penjualan dan administrasi. Itu terletak tepat di
bawah garis margin kotor.

7. Hitung Penghasilan Anda

Kurangi total biaya penjualan dan administrasi dari margin kotor. Ini akan memberi Anda pendapatan
sebelum pajak. Masukkan jumlah di bagian bawah laporan laba rugi.

8. Tambahkan Pajak Penghasilan

Untuk menghitung pajak pendapatan, kalikan tarif pajak negara yang berlaku dengan angka pendapatan
sebelum pajak Anda. Tambahkan ini ke laporan laba rugi, di bawah angka penghasilan sebelum pajak.

9. Hitung Penghasilan Neto

Untuk menentukan pendapatan bersih bisnis Anda, kurangi pajak pendapatan dari angka pendapatan
sebelum pajak. Masukkan angka tersebut ke dalam baris terakhir laporan laba rugi Anda.

10. Akhirkan Laporan Laba Rugi

Untuk menyelesaikan laporan laba rugi Anda, tambahkan tajuk ke laporan yang mengidentifikasinya
sebagai laporan laba rugi. Tambahkan detail bisnis Anda dan periode pelaporan yang dicakup oleh
laporan laba rugi.

Anda mungkin juga menyukai