Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL 1

PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN

NAMA : YULIA TASNIM


NIM : 042021213
MATA KULIAH : EKONOMI MONETER / ESPA4227
UPBJJ / POKJA : SURABAYA / GRESIK

JAWABAN
1. Dalam hal penciptaan uang beredar terdapat dua pandangan, yaitu:
a. Pandangan pertama
 Jumlah uang beredar (JUB) sepenuhnya ditentukan oleh otoritas moneter atau Bank
Sentral, oleh karena itu jumlah uang yang beredar bersifat otonom yang berarti
jumlah uang yang bersedar tersebut tidak dipengaruhi oleh tingkat bungah pasar
uang.
 Menurut pandangan ini di Indonesia jumlah uang beredar ditunjukkan oleh jumlah
uang primer.
 Bentuk kurva penawaran uang adalah vertikal

b. Pandangan kedua
 Jumlah uang yang beredar bukan hanya ditentukan oleh otoritas moneter saja
melainkan lembaga jasa seperti bank umum dan perilaku masyarakat.
 Jumlah uang yang beredar selain dipengaruhi oleh instrument-instrumen yang
bersifat otonom yang dilakukan otoritas moneter, juga oleh kebijakan bank umum
dalam menentukan tingkat bunga pasar uang.
 Menurut pandangan ini di Indonesia jumlah yang dipengaruhi oleh bank umum
tersebut ditujukkan oleh uang giral dan uang kuasi.
 Kurva penawaran berbentuk miring dari kiri bawah ke kanan atas atau mempunyai
kemiringan positif
ESPA4227 - MODUL 1 - HAL 1.22 – 1.23

2. Lembaga keuangan bukan bank memiliki beberapa jenis, antara lain:


a. Lembaga pembiayaan
 Merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari
masyarakat.
 Bidang usaha lembaga pembiayaan sesuai dengan Keppres No. 61 Tahun 1988adalah
sebagai berikut:
1) Sewa guna usaha (leasing)
2) Modal ventura (venture capital)
3) Anjak piutang (factoring)
4) Pembiayaan konsumen (consumer finance)
5) Kartu keridit (credit card)
6) Perdagangan surat berharga (securities company)

b. Perusahaan Asuransi
 Asuransi/pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hokum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. (Undang-Undang No. 2
Tahun 1992).
 Jenis usaha perusahaan asuransi menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992, yaitu:
1) Usaha asuransi terdiri atas; asuransi kerugian (non life insurance), asuransi jiwa
(life insurance) dan reasuransi (reinsurance).
2) Usaha penunjang asuransi terdiri atas pialang asuransi, pialang reasuransi, penilai
kerugian, konsultan aktuaria, agen asuransi

c. Dana Pensiun
 Adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pensiun.
 Dana pensiun harus memenuhi beberapa asas yaitu:
1) Asas keterpisahan kekayaandana pensiun dari kekayaan badan hokum
pendirinya.
2) Asas penyelenggaraan dalam system pendanaan.
3) Asas pembinaan dan pengawasan.
4) Asas penundaan manfaat.

d. Reksa Dana
 Merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer
investasi.
 Ada tiga unsur penting dalam reksa dana , yaitu:
1) Adanya kumpulan dana masyarakat (pool of funds)
2) Investasi dalam bentukportofolio efek
3) Manajer investasi sebagai pengelola dana.

e. Perusahaan Modal Venture


 Bertujuan agar sektor usaha terutama usaha kecil di daerah-daerah dapat lebih dekat
dengan sumber-sumber pembiayaan dan menerima bantuan pembiayaan untuk
jangka waktu tertentu
 Jangka waktu pembiayaan dibatasi maksimal 10 tahun harus sudah dilakukan
tindakan divestasi
 Perusahaan modal venture memberikan pembiayaan dalam bentuk ekuitas dan
pembiayaan dengan pola bagi hasil.

f. Perusahaan Penjamin
 Bidang usaha perusahaan penjaminan adalah melakukan kegiatan dalam bentuk
pemberian jasa pinjaman untuk menanggung pembayarankewajiban keuangan
terjamin, apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban perikatannya kepada
penerima jabatan yang timbul dari transaksi kredit, sewa guna usaha, anjak piutang,
pembiayaan konsumen dan pembiayaan dengan pola bagi hasil serta pembelian
barang secara angsuran.

g. Pegadaian
 Merupakan lembaga yang menyalurkan pinjaman dengan pengikatan cara gadai yang
telah dikenal sejak pemerintahan Hindia Belanda.
 Tugas pokoknya adalah untuk menjembatani kebutuhan dana masyarakat dengan
memberi uang pinjaman berdasarkan hokum gadai.
ESPA4227 - MODUL 2 - HAL 2.16 - 2.23

3. Teori permintaan uang menurut Keynes memiliki tiga motif, yaitu:


a. Untuk transaksi (transaction motive)
 Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, dimana
semakin tinggi tingkat pendapatan semakin besar keinginan memegang uang kas
untuk transaksi.
 Permintaan uang nominal untuk tujuan transaksi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan
nasional,

b. Untuk berjaga-jaga (precautionary motive)


 Jumlah permintaan uang untuk berjaga-jaga pada dasarnya ditentukan oleh tingkat
transaksi yang diperkirakan pada masa yang akan datang.
 Faktor yang mempengaruhi permintaan uang untuk berjaga-jaga adalah faktor tingkat
pendapatan dan tingkat suku bunga

c. Untuk spekulasi (speculation motive)


 Jumlah uang kas yang melebihi keperluan transaksi akan disimpan sebagai kekayaan
dalam bentuk uang kas yang berfungsi sebagai store of value atau penimbun
kekayaa.
 Permintaa uang untuk spekulasi di pengaruhi oleh tingkat bunga, karena semakin
tinggi tingkat bunga semakin rendah keinginan masyarakat akan uang kas untuk
spekulasi. Oleh karena itu jika tingkat bunga naik berarti opportunity cost of holding
money semakin besar sehingga keinginan masyarakat akan uang kas semakin kecil.
Sebaliknya semakin rendah tingkat bunga semakin besar keinginan masyarakat untuk
menyimpan uang kas.
ESPA4227 - MODUL 3 - Hal 3.8 - 3.12

4. Perbedaan antara teori permintaan uang klasik dengan teori permintaan uang friedman,
yaitu:
a. Teori permintaan uang klasik
 Teori permintaan uang klasik adalah teori mengenai permintaan dan penawaran akan
uang, beserta interaksi antara keduanya. Dimana fokus dari teori ini adalah hubungan
antara penawaran uang atau jumlah uang beredar dengan nilai uang atau tingkat
harga. Hubungan dua variable dijabarkan lewat konsepsi teori mereka mengenai
permintaan akan uang. Perubahan akan jumlah uang beredar atau penawaran uang
berinteraksi dengan permintaan akan uang dan selanjutnya menentukan nilai uang.

 Dengan sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut:

M.V = P.T
Dimana: M = Jumlah Uang Beredar (JUB)
V = Perputaran uang dari satu orang ke orang lain dalam satu periode
P = Harga barang
T = Volume barang yang diperdagangkan

 Teori permintaan uang klasik mengenai factor yang menentukan permintaan uang
dapat dijelaskan dengan menggunakan teori kuantitas (quantity theory) dan teori sisa
tunai (cash-balance theory).
b. Teori permintaan uang friedman
 Teori permintaan uang Friedman dikenal dengan “Restatememt of Quantity Theory”
(penegasan kembali teori kuantitas). Friedman menyatakan bahwa uang pada
prinsipnya merupakan salah satu bentuk kekayaan.
 Permintaan uang tergantung pada tiga hal yaitu :
1) Total kekayaan yang dimiliki, dalam segala bentuk kekayaan ini merupakan
kendala anggaran (Budget Constraint)
2) Harga dan keuntungan (Return), dari masing-masing bentuk kekayaan,
3) Selera dan preferensi pemilik kekayaan.

 Analisis Friedman bertitik tolak pada keuntungan marginal dari proses substitusi
antar bentuk kekayaan seperti uang, obligasi, saham, surat berharga dan bentuk
kekayaan lainnya. Kekayaan seseorang dapat diartikan bahwa seluruh sumber
pendapatan atau jasa yang dapat dikonsumsi. Oleh karena itu tingkat bunga
menunjukkan suatu hubungan antara jumlah kekayaan dengan pendapatan. Dimana
seseorang yang mempunyai kekayaan akan selalu berusaha untuk memilih bentuk-
bentuk kekayaan sehingga mencapai kepuasan maksimum. Hal ini dapat dicapai
apabila tingkat substitusi antara satu bentuk kekayaan dengan kekayaan lain sama.
ESPA4227 - MODUL 3 - Hal 3.2

5. Ketiga determinasi faktor angka pelipat ganda uang, meliputi antara lain:
a. Currency Ratio
 Tinggi rendahnya currency ratio berkaitan dengan perilaku masyarakat dalam
menentukan pilihan diantara memegang uang kartal maupun uang giral.
 Faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
1) Biaya penggunaan uang kartal
2) Kenyamanan dan keamanan

b. Time and Saving Deposit Ratio


 Besar kecilnya nilai time and saving deposit ratio dipengaruhi oleh perilaku
masyarakat dalam memilih antara memegang uang giral ataupun uang kuasi.
 Faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
1) Biaya relative (opportunity cost)
2) Pendapatan masyarakat
3) Kemampuan layanan sector perbankan

c. Reserve Ratio
 Komponen darijumlah uang tunai yang digunakan sebagai cadangan keseluruhannya
sangatlah sulit untuk di hitung, karena jumlah cadangan uang tersebut terdiri atas dua
komponen, yaitu komponen dengan jumlah uang tetap dan komponen lain yang
berupa kelebihan dari uang tetap.
 Ada dua kelompok komponen, yaitu:
1) Rasio cadangan resmi atas simpanan masyarakat (legal reserve ratio) yang dapat
dipengaruhi oleh berbagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh otoritas moneter.
2) Rasio kelebihan cadangan atas simpanan masyarakat (excase reserve ratio) yang
dapat dipengaruhi oleh berbagai keperluan yang dibutuhkan perbankan akan
likuiditas dalam jangka pendek.
ESPA4227 - MODUL 4 - Hal 4.21 - 4.25

Anda mungkin juga menyukai