Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

PABEAN, IMIGRASI, DAN KARANTINA

Dosen Pengampu:

Andi Lukman,S.E.,M.M.,CHRA.,CMA

NAMA:
Titi Ayu Hirawati (2006603036)
PRODI/KELAS:
Pariwisata 2020/Kelas B
1. Carilah contoh dokumen-dokumen perjalanan yang terkait dengan imigrasi.
2. Buatlah laporan mengenai dokumen-dokumen tersebut berikut dengan penjelasannya
(pengertian, jenis, syarat dan sebagainya).
3. Pengumpulan: hukomchristoffer@gmail.com

Jawaban:

Dokumen Perjalanan Republik Indonesia adalah Paspor Republik Indonesia dan Surat
Perjalanan Laksana Paspor Republik Indonesia.

1. Paspor
Paspor adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia
kepada Warga Negara Indonesia yang berisikan identitas pemiliknya untuk
melakukan perjalanan antar negara dan berlaku selama jangka waktu tertentu.
Jenis-jenis paspor:
a. Paspor diplomatik
Paspor yang digunakan untuk pegawai pemerintahan dalam rangka tugas
diplomatik. Hanya berlaku 1 kali pemakaian.
b. Paspor dinas
Paspor yang digunakan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dalam tugas
negara. Masa berlaku selama 2 tahun.
c. Paspor biasa
Paspor yang digunakan oleh orang biasa yang ingin bepergian ke luar negeri.
Masa berlaku 5 tahun.
d. Paspor WNA
Paspor yang digunakan untuk orang asing yang tinggal secara permanen
disuatu negara. Masa berlaku 2 tahun.
e. Paspor keluarga
Paspor yang digunakan untuk anak-anak dengan umur dibawah 5 tahun.
Paspor diatasnamakan pada orang tua atau wali yang bertanggung jawab
f. Paspor haji
Paspor yang digunakan untuk perjalanan ibadah haji
Syarat membuat paspor:
a. E-ktp dan fotokopian
b. Akta kelahiran
c. Materai
d. Surat nikah (jika sudah menikah)
e. Ijazah terakhir yang ditempuh atau surat baptis asli dan fotokopi (hanya
memilih salah satu yang didalamnya terdapat informasi nama, tempat tanggal
lahir dan nama orang tua)
f. Kartu keluarga dan fotokopi.
2. Surat Perjalanan Laksana Paspor Republik Indonesia
Surat Perjalanan Laksana Paspor Republik Indonesia (SPLP) adalah dokumen
pengganti paspor yang diberikan daIam keadaan tertentu yang berlaku selama
jangka waktu tertentu. Contohnya untuk orang yang kehilangan paspornya saat
berunjung di negara lain dan warga negara yang tinggal di daerah perbatasan
dengan negara lain. Berlaku untuk 1 kali perjalanan.
Jenis-jenis Surat Perjalanan Laksana Paspor Republik Indonesia:
a. Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk warga negara Indonesia
b. Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing
c. Surat Perjalanan Lintas Batas atau Pas Lintas Batas
Syarat membuat Surat Perjalanan Laksana Paspor Republik Indonesia:
a. Mengisi Berita Acara Pemeriksaan SPLP
b. Mengisi formulir permohonan Surat Perjalanan RI
c. Surat Pernyataan Tidak Berkewarganegaraan Asing
d. Surat Keterangan Kehilangan dari Kantor Polisi
e. Fotokopi Paspor yang hilang
f. Bukti tiket pesawat kembali ke negara asal
g. Fotocopy Kartu Keluarga
h. Fotocopy Akte Kelahiran
i. Fotokopi KTP
j. Satu lembar pasfoto ukuran 3 x 4cm dengan latar belakang putih polos diambil
6 bulan terakhir, bukan hasil editing, jelas/tidak buram, baju rapi, tidak
mengenakan topi dan atau kacamata.
k. Biaya pembuatan SPLP dapat dilihat di Daftar Tarif Jasa Kekonsuleran,
ditransfer melalui kantor pos
Syarat membuat Surat Perjalanan Lintas Batas atau Pas Lintas Batas:
a. Permohonan Pas Lintas Batas yang telah diisi dan disahkan oleh Kepala Desa
setempat atau dengan nama lain
b. Melampirkan bukti identitas Kartu Tanda Penduduk yang diterbitkan oleh
Pejabat dan instansi yang berwenang
c. Kartu Keluarga (Asli dan fotocopy)
d. Akta Kelahiran / Surat Nikah / Ijazah / Surat Baptis (Asli dan fotocopy)
e. Melampirkan pas foto 3×4 (tiga kali empat) sebanyaj 3 (Tiga) lembar latar
belakang warna merah
f. Tidak tercantum dalam daftar pencegahan.

Dokumen Perjalanan lainnya:

3. Exit Permit
Exit Permit adalah sebuah dokumen berbentuk lembaran kertas yang berisi
stempel resmi dari kantor imigrasi. Lembaran itu kemudian ditempel pada paspor
sebagai bukti bahwa kamu sudah memasuki atau keluar dari wilayah negara
tertentu. Masa berlaku pada umumnya selama tiga bulan, tetapi bisa jadi lebih
panjang tergantung pada jenis visa yang diperoleh.
Jenis-jenis Exit Permit:
a. Exit Permit Diplomatik
Dokumen perizinan yang diperuntukkan bagi pegawai pemerintahan dalam
rangka tugas diplomatik.
b. Exit Permit Dinas
Dokumen ini merupakan perizinan yang diberikan kepada Pegawai Negeri
Sipil (PNS) yang dalam tugas negara.
c. Exit Permit Biasa
Dokumen ini merupakan perizinan yang diberikan kepada setiap warga negara
yang melakukan perjalanan ke luar negeri.
d. Exit Permit Only
Dokumen ini merupakan perizinan yang diberikan kepada Warga Negara
Asing yang telah tinggal selama 6 bulan/lebih atau pun yang tinggal/domisili
di Indonesia untuk meninggalkan Indonesia tanpa izin kembali.
e. Exit Permit Multiple
Dokumen ini merupakan perizinan yang diberikan kepada Warga Negara
Indonesia untuk beberapa kali perjalanan dalam waktu 6 bulan.
Syarat membuat Exit Permit:
a. Surat Persetujuan Asli dari Kemensetneg (PNS), atau Surat Perintah
(TNI/POLRI), atau Surat Izin Fraksi/Komisi dan Surat dari Kesekjenan (DPR,
DPD, MPR)
b. Fotocopy Surat Keputusan Menteri Luar Negeri (khusus untuk penempatan di
Perwakilan RI di luar negeri)
c. Surat Pengantar Asli dari Instansi Terkait kepada Direktorat Konsuler
d. Fotocopy Kartu Pegawai atau Kartu Tanda Anggota dilegalisir cap basah
e. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Keluarga
f. Foto Paspor
g. Foto diri setengah badan
4. Fiscal Certificate
Sertifikat Fiskal adalah surat keterangan yang menunjukkan bahwa para
wisatawan sebagai warga negara sudah membayar pajak sesuai peraturan yang
berlaku. Saat ini, wisatawan dapat menunjukkan kepemilikan nomor pokok wajib
pajak (NPWP) sebagai bukti bebas fiskal luar negeri kepada pihak otoritas
bandara atau imigrasi.
Syarat membuat Fiscal Certificate:
a. Telah menyampaikan:
 Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan untuk 2 (dua) Tahun
Pajak terakhir
 Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai untuk 3 (tiga)
Masa Pajak terakhir untuk Wajib Pajak Pusat dan/atau Wajib Pajak
Cabang apabila ada
b. Tidak mempunyai Utang Pajak di KPP tempat Wajib Pajak Pusat maupun
Wajib Pajak Cabang terdaftar, atau mempunyai Utang Pajak namun atas
keseluruhan Utang Pajak tersebut telah mendapatkan izin untuk menunda atau
mengangsur pembayaran pajak sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat (4)
Undang-Undang KUP
c. Tidak sedang dalam proses penanganan tindak pidana di bidang perpajakan
dan/atau tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya tindak
pidana di bidang perpajakan yaitu pemeriksaan bukti permulaan secara
terbuka, penyidikan, atau penuntutan.
5. Visa
Visa adalah dokumen yang menjadi alat bukti diizinkannya seseorang untuk
memasuki suatu negara.
Jenis-jenis Visa:
a. Visa Diplomatik
Visa yang diberikan kepada orang yang memegang paspor diplomatik.
b. Visa Dinas
Visa yang diberikan kepada orang yang memegang paspor dinas
c. Visa Kunjungan Wisata
d. Visa on Arrival
Visa yang dibuat setelah kedatangan seseorang tiba di negara tujuannya
(hanya untuk negara-negara tertentu, contoh: Maladewa, Yordania,
Madagaskar, Armenia, Nepal, dan lain-lain)
e. Visa Kunjungan Bisnis
f. Visa Kunjungan Keluarga (ada penjamin)
g. Visa Kerja
h. Visa Bisnis
i. Visa Belajar
j. Visa Pertukaran Pelajar
Syarat membuat Visa Kunjungan:
a. Melakukan pendaftaran atau reservasi jadwal verifikasi dokumen
b. Menyiapkan dokumen yang diperlukan (paspor dan fotocopy, KTP dan
fotocopy, formulir permohonan, foto, bukti pembayaran visa (untuk negara
yang mewajibkan pembayaran visa di muka), surat keterangan sponsor, surat
keterangan kerja/belajar, dokumen keuangan (seperti slip gaji) dan fotocopy,
jadwal dan tiket perjalanan, surat keterangan kesehatan
c. Menyerahkan dokumen dan wawancara apabila dibutuhkan
d. Pengambilan
Syarat membuat Visa on Arrival
a. Saat sampai di negara tujuan, di pintu imigrasi akan diharuskan membayar
biaya visa
a. Setelah selesai akan di beri cap atau sticker
6. Health Certificate
Sertifikat kesehatan, kartu sehat, atau yellow card adalah dokumen yang
diterbitkan oleh dinas kesehatan yang dipakai saat seseorang melakukan
perjalanan ke negara lain. Pengurusan kartu ini didasarkan pada Undang-Undang
Kesehatan Internasional yang diberlakukan oleh WHO. Fungsinya adalah untuk
membuktikan bahwa negara tempat seseorang berasal sudah terbebas dari kasus
penyakit menular.
Sertifikat sehat bisa didapatkan dengan melakukan serangkaian pemeriksaan
kesehatan di rumah sakit terdekat. Pemeriksaan juga beragam tergantung
kebijakan dari negara yang akan dikunjungi. Sertifikat ini biasanya menjadi syarat
dalam mendapatkan Visa. Dokumen-dokumen yang bisa dibawa berupa:
a. Paspor asli
b. KTP atau akta kelahiran
c. Pas foto
d. Surat pengantar dari kedutaan
e. Hasil pemeriksaan yang pernah dilakukan
f. Obat-obatan yang sedang dikonsumsi
g. Kacamata jika menggunakannya

Anda mungkin juga menyukai