Anda di halaman 1dari 4

Intervensi Keperawatan

Deficit Perawatan Diri


Observasi:
 Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
 Monitor tingkat kemandirian
 Identifikasi kebuthan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias
dan makan
Terapeutik:
 Sediakan lingkungan yang terapeutik (suasana hangat, rileks,
privasi)
 Siapkan keperluan pribadi ( parfum, sikat gigi, sabun mandi)
 Dampingi melakukan peraswatan mandiri sampai mandiri
 Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
 Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan
perawatan diri
 Fasilitas menerima keadaan ketergantungan
Edukasi:
 Anjurkan melakuikan perawatan diri secara konsistedn sesua
kemampuan
Intervensi Keperawatan Intervensi Keperawat
Perfusi perifer tidak efektif Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Observasi: Observasi:
 Periksa sirkulasi perifer (nadi perifer, edema pengisian  Identifikasi penyebab peningkatan TIK (lesi, gangguan
kapiler,warna, suhu, ankle brakial index) metabolisme, edema serebral)
 Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (diabetes, perokok,  Monitor tanda gejala peningkatan TIK (TD meningkat, tekanan
hipertensi, kadar kolesterol) nadi melebar, brakikardi, pola napas ireguler, kesadaran menurun)
 Monitor panas, kemerahan nyeri, bengkak pada ekstremitas  Monitor map ( mean arterial pressure)
Terapeutik:  Monitor CVP (central venous pressure)
 Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah pada area  Monitor PAWP jika perlu
keterbatasan perfusi  Monitor ICP (intra cranial pressure) jika tersedia
 Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas yang  Monitor status pernapasan
mengalami keterbatasan perfusi  Monitor cairan serebrospinalis
 Hindari tekanan dan pemasanga tourniquet pada area yang cedera Terapeutik:
 Lakukan pencegahan infeksi  Berikan posisi semi fowler
 Lakukan perawatan kaki dan kuku  Cegah terjadinya kejang
 Lakukan hidrasi  Pertahankan suhu tubuh normal
Edukasi:  Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang
 Anjurkan berhenti merokok tenang.
 Anjurkan berolahraga rutin Edukasi:
 Anjurkan minum obat darah tinggi secara teratur  Kolaborasi pemberiam sedasi dan anti konvulsan jika perlu
 Anjurkan untuk mengurangi obat penyekat beta  Kolaborasi pemberian deuretik osmosis jika perlu
 Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat  Kolaborasi pemberian pelunak tinja , jika diperlukan
 Anjurkan program rehabilitasi vaskuler
 Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (rendah lemak
jenuh, minyak ikan omega 3
 Infomrasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaorkan (rasa
sakit tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
 Anjurkan memonitor secara mandiri
 Ajarkan tekhnik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Intervensi Keperawtan Intervensi Keperawatan
Nyeri Akut Deficit nutrisi
Observasi: Observasi:
 Identifikasi status nutrisi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas nyeri
 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri nonverbal  Identifikasi makanan yang disukai
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri  Identifikasi jenis nutrisi dan kebutuhan kalori
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri  Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap nyeri  Monitor asupan makanan
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang udah diberikan  Monitor berat badan
 Monitor efek samping penggunaan alagesik
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik:
 Berikan tekhnik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri. Terapeutik:
 Memperberat nyeri  Lakukan oral hygen sebelum makan, jika perlu
 Fasilitas Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
 Fasilitas menentukan pedoman diet
Edukasi:
 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
 Jelaskan penyebab, priode dan pemiju nyeri  Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
 Jelaskan strategi meredakan nyeri  Berikan suplemen makan
 Anjurkan memonitor secara mandiri
 Ajarkan tekhnik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri Edukasi:
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgesik  Anjurkan posisi duduk, jika mampu
 Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi:
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan.
Intervensi Keperawatan Intervensi Keperawatan
Pola napas tidak efektif Bersihan jalan napas tidak efektif
Observasi: Observasi:
 Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)  Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
 Monitor bunyi napas tambahan  Monitor bunyi napas tambahan
 Monitor sputum (jumlah, warna dan aroma)  Monitor sputum (jumlah, warna dan aroma)
Terapeutik: Terapeutik:
 Posisikan semi-fowler atau fowler  Posisikan semi-fowler atau fowler
 Berikan minum air hangat  Berikan minum air hangat
 Lakukan fisioterapi dada jika diperlukan  Lakukan fisioterapi dada jika diperlukan
 Berikan oksigen jika diperlukan  Berikan oksigen jika diperlukan
 Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik  Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
 Lakukan hiperoksigenisasi sebelum penghisapan  Lakukan hiperoksigenisasi sebelum penghisapan
endotrakeal endotrakeal
Edukasi: Edukasi:
 Anjurkan asupan cairan 200ml/hari jika tidak  Anjurkan asupan cairan 200ml/hari jika tidak
terkontraindikasi terkontraindikasi
 Anjurkan tekhnik batuk efektif  Anjurkan tekhnik batuk efektif
Kolaborasi: Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekpektoran jika perlu Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekpektoran jika perlu

Anda mungkin juga menyukai