Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

DIABETES MELLITUS TIPE 1


PADA Tn.s di RSUD Dr.H.BOB BAZAR, SKM

DISUSUN OLEH :

NABILA UMI KALSUM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI PROFESI NERS KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Sub Pokok Bahasan : Diabetes Melitus (DM)


Sasaran : Tn.S dan keluarga
Tanggal Pelaksanaan : 12 oktober 2021
Waktu : 1x20 menit
Pukul : 08.00 s/d WIB
Tempat : Ruang RPD laki-laki RSUD Dr.H BOB
BAZAR, SKM

A. Latar Belakang
Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan
metabolik akibat ganguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah disertai lesi pada membran basalis pada
pemeriksaan dengan mikroskop elektron. Laporan statistik dari International
Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa sekarang sudah ada sekitar 230 juta
penderita diabetes. Angka ini terus bertambah hingga 3 persen atau sekitar 7 juta
orang setiap tahunnya. Diabetes telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat
di dunia. Setiap tahun ada 3,2 juta kematian yang disebabkan oleh diabetes. Hampir
80 persen kematian pasien diabetes terjadi di negara berpenghasilan rendah-
menengah. Di tengah kondisi itu, perhatian banyak pihak umumnya masih terfokus
pada penderita diabetes dewasa. Padahal, anak dengan diabetes tak kalah
memerlukan perhatian dan bantuan. Diabetes pada anak umumnya disebut tipe 1,
yaitu pankreas rusak dan tak lagi mampu memproduksi insulin dalam jumlah
memadai sehingga terjadi defisit absolut insulin. Sebaliknya, diabetes pada orang
dewasa umumnya disebut tipe 2, yaitu terjadi kerusakan sel tubuh meskipun insulin
sebenarnya tersedia memadai sehingga terjadi defisit relatif insulin. Insiden diabetes
melitus tipe 1 sangat bervariasi di tiap negara. Dari data-data epidemiologik
memperlihatkan bahwa puncak usia terjadinya DM pada anak adalah pada usia 5-7
tahun dan pada saat menjelang remaja. Dari semua penderita diabetes, 5-10
persennya adalah penderita diabetes tipe 1. Di Indonesia, statistik mengenai diabetes
tipe 1 belum ada, diperkirakan hanya sekitar 2-3 persen dari total keseluruhan.
Mungkin ini disebabkan karena sebagian tidak terdiagnosis atau tidak diketahui
sampai si pasien sudah mengalami komplikasi dan meninggal.
Biasanya gejalanya timbul secara mendadak dan bisa berat sampai
mengakibatkan koma apabila tidak segera ditolong dengan suntikan insulin. World
Diabetes Foundation menyarankan untuk mencurigai diabetes jika ada anak dengan
gejala klinis khas, yaitu 3P ( pilifagi, polidipsi dan poliuri ) dan kadar gula darah
(GD) tinggi, di atas 200 mg/dl. GD yang tinggi menyebabkan molekul gula terdapat
di dalam air kencing, yang normalnya tak mengandung gula, sehingga sejak dulu
disebut penyakit kencing manis.

1
B. Tujuan
Tujuan Umum:
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan maka masyarakat Mampu
mengetahui dan merawat anggota keluarga yang sakit dalam hal perawatan pasien
Diabetes Melitus (DM)/ pemenuhan diit) Untuk mencegah terjadinya komplikasi
lebih lanjut.

Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit
Lansia Mampu:
1. Mengetahui pengertian DM
2. Mengetahui penyebab DM
3. Mengetahui tanda dan gejala DM
4. Mengetahui komplikasi DM
5. Mengetahui tentang penatalaksanaan pada pasien Diabetes Melitus (DM)

C. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience

5 Menit Pembukaan
 Memberi salam pembuka dan perkenalan
diri Membalas salam
 Menyebutkan materi yang akan
disampaikan Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari kegiatan
penyuluhan Mendengarkan

 Kontrak Waktu Merespon


10 menit Pelaksanaan
 Menjelaskan pengertian DM          Memperhatikan
 Menjelaskan penyebab DM          Memperhatikan.
 Menjelaskan tanda dan gejala DM          Memperhatikan.

 Menjelaskan komplikasi DM
 Menjelaskan tentang penatalaksanaan pada Memperhatikan.
pasien Diabetes Melitus (DM)
Memperhatikan.

Memperhatikan.

2
Memperhatikan.
Memperhatikan
Dan mempraktekkan
kembali
5 Menit Evaluasi 1. Menanyakan hal yang
belum jelas
1. Tanya Jawab
2. Aktif bersama dalam
2. Menyimpulkan hasil penyuluhan
menyimpulkan
3. Memberikan salam penutup
3. Menjawab salam
penutup

D. Media dan Alat


1. Leafet
2. SAP
3. Kamera untuk dokumentasi

E. Materi (Terlampir)

F. Evaluasi
Evaluasi Lisan
1. Pasien dapat Mengetahui apa pengertian dari DM?
2. Pasien dapat Mengetahui apa penyebab DM?
3. Pasien dapat Mengetahui apa tanda dan gejala DM?
4. Pasien dapat Mengetahui apa komplikasi DM?
5. Pasien dapat Mengetahui apa tentang penatalaksanaan pada pasien Diabetes
Melitus (DM)?

G. Referensi

Adejoh, S. (2014). Diabetes Knowledge, Health Belief, And Diabetes Management


Among The Igala Nigeria. Nigeria: Departement of Sociology. Vol. 1-8.
Agus, Rivanto, & Budiman. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan
Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
American Diabetes Association. (2012). Standar of Medical Care in Diabetes.
Diabetes care, 33(1),S11-S61.
American Diabetes Association. (2016). Standar of Medical Care in Diabetes.
Diabetes care, Vol. 39, Sup. 1.

3
Andayani, Ibrahim & Asdie (2010). Patogenesis dan Terapi Diabetes Melitus Tipe 2.
MEDIKA, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Arisman. (2011). Obesitas, Diabetes Melitus & Displidemia. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Askandar T. (2011). Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes Panduan Lengkap
Pola Makan Untuk Penderita Diabetes. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Azizah L.M. 2011. Keperawatan Jiwa (Aplikasi Praktik Klinik).Graha Ilmu:
Yogyakarta.
Azwar, Asrul & Joedo,. P. (2014). Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. Tangerang Selatan: Bina Rupa Aksara Publisher.
Azwar, S. (2015). Reliabilitas dan Validitas Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Basuki E. (2008). Penyuluhan Diabetes Mellitus. Jakarta, Balai Penerbit FK UI, pp.
131-35.

4
LAMPIRAN MATERI
“Diabetes mellitus”

A. PENGERTIAN
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai
oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Smeltzer,2002 :
1220)

B. PENYEBAB
Faktor penyebab diabetes mellitus:
1. Faktor keturunan
2. Gaya hidup
3. Obesitas/ kegemukan
4. Penuaan
5. Infeksi

C.  TANDA DAN GEJALA


1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi
 polidipsi (banyak minum)
 poliuri (banyak kencing)
 polipagi (banyak makan)
2. Kelemahan tubuh
3. Kesemutan/ rasa gatal
4. Gatal-gatal pada kulit
5. Luka yang tidak sembuh-sembuh

D.   KOMPLIKASI-KOMPLIKASI
1. Gangguan pada mata
2. Gangguan pada syaraf
3. Gangguan pada pembuluh darah
4. Gangguan pada otak
5. Gangguan pada ginjal

E. Penanganan
Penanganan untuk menjegah terjadinya Dm adalah:

5
a. Kontrol kadar gula darah yang teratur
b. Olah raga yang teratur/ latihan gerak
c. Minum obat secara teratur
d. Makanan sesuai diit

F. Diit Pada Diabetes Melitus


Pemberian diit pada DM dengan memperhatikan prinsip 3 J yaitu:
a. Jenis bahan Makanan
b. Jadual makanan
c. Jumlah makanan
Diit pada Dm adalah:
Tinggi karbohidrat, tinggi serat, rendah lemak, rendah protein
Tujuan Pemberian Diit pada DM:
1. Mempertahankan kadar gula agar normal
2. Mempertahankan BB yang seimbang
3. Mencegah Komplikasi akut dan kronik
 Makanan yang harus dihindari
1. Gula
2. Susu
3. Madu
 Makanan yang mengandung karbohidrat yang boleh dimakan
1. Nasi
2. Kentang
3. Roti
4. Singkong
 Bahan makanan yang mengandung protein hewani yang boleh
dimakan, seperti:
1. Ikan segar
2. Ayam
3. Telur Ayam
4. Udang
 Bahan makanan yang mengandung protein nabati yang boleh
dimakan, seperti:
1. Tahu
2. Tempe
3. Kacang tanah
4. Kacang hijau
5. Kacang merah
 Sayuran yang bebas dimakan
1. Kangkung
2. Tomat
3. Terong
4. Ketimun
5. Kol
6. Sawi
7. Gambas
 Sayuran yang boleh dimakan tapi dibatasi:
1. Buncis

6
2. Daun singkong
3. Kacang panjang
4. Kembang Kol
5. Bayam
 Buah yang bebas dimakan tanpa dibatasi
1. Jambu air
2. Jambu biji
3. Pepaya

 Buah yang boleh dimakan tapi dibatasi


1. Pisang, kecuali pisang ambon dan pisang hijau
2. Jeruk
3. Mangga
4. Nanas
 Buah yang tidak boleh dimakan, seperti;
1. Nangka
2. Durian
3. Sawo
4. Lecy
5. Apel merah
Kebutuhan
Kalori Misalnya
Data Tinggi badan = 150cm BB total = 150 – 100

= 50 Kg ( a )

7
8

Anda mungkin juga menyukai