Anda di halaman 1dari 11

A.

ANALISIS INFORMASI KEUANGAN


Analisa cash flow atau arus kas sangatlah penting dalam memproyeksi dan menilai kinerja
suatu perusahaan. Karena dalam laporan arus kas kita dapat mengidentifikasi hasil atau
perkiraan operasi yang salah atau menyesatkan. 
Jelaskan menurut Anda seberapa pentingnya analisa cash flow untuk memproyeksi dan menilai
kinerja perusahaan!
Jawab:
Tujuan dari laporan aliran kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas serta setara kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
dari suatu entitas selama suatu periode.
1. Aktivitas Operasi
Salah satu bagian yang lebih penting dalam menganalisis perusahaan adalah aktvitas
operasi. Akitivitas operasi (operating activities) mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis
yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan
setidaknya lima komponen: penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran,
dan administrasi. Bauran yang tepat atas komponen-komponen aktivitas operasi tersebut
tergantung pada jenis bisnis, rencana, serta pasar input dan output. Manajemen
memutuskan bauran yang paling efisien dan efektif untuk keunggulan kompetitif perusahaan.
Aktivitas operasi perusahaan merupakan sumber utama laba perusahaan. Laba
mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam membeli sesuatu dari pasar input dan
menjualnya dalam pasar output. Seberapa baik perusahaan dalam menjalankan rencana
bisnis dan strateginya serta dalam menentukan bauran aktivitas operasinya itu menentukan
kesuksesan atau kegagalan perusahaan. Analisis atas angka laba atau bagian
komponennya mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya secara efektif dan efisien.
2. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi (investing activities) mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi
dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa serta untuk menginvestasikan
kelebihan kas. Investasi dalam tanah, bangunan, peralatan, hak legal (paten, lisensi, dan hak
cipta), persediaan, modal manusia (manajer dan karyawan), sistem informasi, serta aktiva
sejenis dilakukan untuk menjalankan operasi bisnis perusahaan. Aktiva-aktiva ini disebut
sebagai aktiva operasi (operating asset). Perusahaan juga sering secara temporer atau
permanen menginvestasikan kelebihan kasnya dalam bentuk efek seperti saham ekuitas
perusahaan lain, obligasi perusahaan dan pemerintah, serta reksa dana. Aktiva ini disebut
aktiva keungan (financial asset).
Informasi aktivitas pendanaan dan investasi membantu kita dalam mengevaluasi kinerja
bisnis. Perhatikan bahwa nilai investasi selalu sama dengan dengan nilai pendanaan yang
diperoleh. Kelebihan pendanaan yang tidak diinvestasikan dilaporkan sebagai kas (atau
aktiva non kas lainnya). Jumlah dan komposisi investasi tiap perusahaan berbeda-beda.
Banyak perusahaan membutuhkan investasi dalam jumlah sangat besar untuk memperoleh,
mengembangkan, dan menjual produk mereka, sedangkan perusahaan memerlukan sedikit
investasi. Besarnya investasi tidak menentukan kesuksesan perusahaan. Efisiensi dan
efektivitas perusahaan dalam menjalankan operasinya menentukan laba dan pengembalian
kepada pemilik.
3. Aktivitas Pendanaan
Perusahaan memerlukan pendanaan untuk menjalankan rencana bisnisnya. Aktivitas
pendanaan (financing activities) adalah metode yang digunakan perusahaan untuk
mendapatkan uang agar membiayai kebutuhan-kebutuhan tersebut. Karena pentingnya
aktivitas pendanaan ini dalam menentukan sukses atau gagalnya perusahaan, perusahaan
harus berhati-hati dalam perolehan dan pengelolaan sumber daya keuangan.
Terdapat dua sumber utama pendanaan eksternal: (1) investor ekuitas (disebut juga pemilik
atau pemegang saham), (2) Kreditur (pemberi pinjaman). Keputusan tentang komposisi
aktivitas pendanaan tergantung pada kondisi di pasar keuangan. Pasar keuangan
merupakan sumber potensial untuk pendanaan. Perusahaan mempertimbangkan beberapa
hal dalam mencari pasar keuangan, meliputi jumlah pendanaan yang diperlukan, sumber
pendanaan (pemilik atau kreditur), waktu pembayaran kembali, dan struktur perjanjian
pendanaan. Keputusan atas hal-hal tersebut menentukan struktur organisasi perusahaan,
memengaruhi pertumbuhannya, memengaruhi eksposur terhadap risiko, dan menentukan
kekuatan pihak luar dalam keputusan bisnis.
Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan dalam suatu laporan
kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan keuangan lainnya,
harus membantu investor, kreditur, dan pihak lainnya untuk hal-hal berikut ini:
1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih di masa depan;
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan
membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal;
3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran
kas yang berkaitan;
4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan, baik kas maupun non kas,
terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu
Kas merupakan aktiva yangs sangat likuid serta menawarkan likuiditasdan fleksibilitasbagi
perusahaan. Aktivitas operasi perusahaan melibatkan konversi kas menjadi aktiva, seperti
persediaan yang digunakan untuk menghasilkan piutang dari penjualan kredit. Sesungguhnya,
kas merupakan akhir dari profitabilitas. Kas digunakan untuk membayar utang, mengganti
peralatan, memperluas fasilitas, dan membayar dividen. Dengan demikian, analisis arus kas
masuk dan keluar perusahaan berikut sumber operasi, investasi, dan pendanaannya
meruoakan salah satu pekerjaan investigasi yang sangat penting. Analisis ini membantu kita
menilai likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan.
Laporan arus kas penting bagi analisis dan menyediakan informasi untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan pengguna laporan seperti berikut:
1. Berapa banyak kas yang dihasilkan dari atau digunakan untuk operasi?
2. Pengeluaran apakah yang dibayarkan dengan kas dari operasi?
3. Bagaimana dividen dibayar saat perusahaan mengalami kerugian operasi?
4. Berasal dari manakah kas untuk pembayaran utang?
5. Berasal dari manakah kas untuk pembayaran saham preferen?
6. Bagaimanakah kenaikan investasi didanai?
7. Berasal dari manakah pembelian aktiva baru?
8. Mengapa kas lebih rendah saat laba meningkat?
9. Bagaimanakah penggunaan kas yang berasal dari pendanaan baru?
Pengguna laporan keuangan menganalisis arus kas untuk menjawab pertanyaan tersebut yang
serupa. Arus kas merupakan kunci untuk merekonstruksi banyak transaksi, yang menjadi
bagian penting dalam analisis. Analisis laporan ini memerlukan pemahaman atas ukuran
akuntansi yang mendasari penyiapan dan penyajiannya.
Sumber:
BMP EKS4204 – Analisis Informasi Keuangan halaman 3.3 – 3.8, 3-12, dan 5.2 – 5.3

B. TEORI AKUNTANSI
Jelaskan pendapat anda pengukuran pada aset tetap tidak berwujud
Jawab:
Sesuatu dapat didefinisikan sebagai aktiva jika memenuhi kriteria:
1. Mempunyai manfaat ekonomi di masa yang akan datang;
2. Dikontrol oleh suatu entitas
3. Kejadian di masa lalu
Aktiva tidak berwujud adalah suatu aktiva yang tidak terlihat wujudnya namun memiliki nilai
bagi perusahaan dan umur ekonomisnya lebih dari satu tahun. Keberadaan aktiva tersebut
sangat berpengaruh dalam bisnis terutama untuk jangka panjang.
Perusahaan membutuhkan aktiva ini untuk menciptakan nilai perusahaan agar dapat
meningkatkan profit. Dalam beberapa kasus, aktiva ini memiliki nilai yang sangat besar
dibandingkan dengan modal yang dimiliki perusahaan tersebut.

1. Tidak berwujud secara nyata


Jika dilihat dari namanya, aktiva ini memang tidak memiliki wujud dan eksistensi yang
dapat dilihat secara langsung. Namun, walaupun tidak memiliki wujud atau eksistensinya, aktiva
ini memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Perusahaan dapat
berkembang dan memperluas pasar jika aktiva tidak berwujudnya memiliki nilai yang tinggi.
2. Tidak dapat dikategorikan sebagai instrumen keuangan
Aktiva tidak berwujud diukur dengan nilai dan bersifat jangka panjang. Pendapatan yang
diterima dari aktiva jenis ini akan diterima di masa yang akan datang. Nilai dari aktiva ini
didapatkan dari klaim, lalu di kemudian hari, kas akan diterima perusahaan dari subjek yang
melakukan klaim aktiva di perusahaan tersebut.
3. Aktiva yang bersifat jangka panjang
Masa manfaat dari aktiva ini adalah lebih dari satu tahun. Namun, jika perusahaan tidak
dapat mengukur atau mengestimasikan nilainya, maka aktiva tersebut akan dianggap memiliki
masa manfaat 10 tahun. Penentuan masa manfaat dari aktiva ini didasarkan pada hak
kontraktual atau hak lainnya berdasarkan hukum yang berlaku.
Untuk disebut sebagai aktiva tidak berwujud, suatu aktiva harus memenuhi kriteria tersebut.
Namun, jika suatu aktiva tidak dapat memenuhi kriteria tersebut, maka pengeluaran yang
dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tersebut akan dianggap sebagai beban perusahaan.
Kemudian akan dicatat sebagai beban saat terjadinya arus kas keluar untuk mendapatkan
aktiva tersebut.

Contoh dari Aktiva tidak Berwujud

Ada berbagai macam aktiva yang dapat digunakan perusahaan dan dimiliki sebagai aset
perusahaan. Apa saja aktiva tidak berwujud yang dapat digunakan perusahaan untuk
meningkatkan nilai perusahaan?
1. Franchise dan Licences

Franchise adalah hak guna dalam melakukan suatu jenis usaha dimana perjanjian bisnis telah
disepakati oleh franchisor dengan franchisee. Franchisor adalah orang yang memberikan hak
kepada franchisee untuk memasarkan atau menjual produk yang
dimiliki franchisor. Sedangkan licences adalah hak agar dapat memakai suatu jasa atau produk.

2. Goodwill

Goodwil adalah suatu keadaan dimana terjadi lebih bayar untuk aktiva dibandingkan dengan
nilai pasar. Biasanya goodwill akan timbul jika suatu perusahaan membeli perusahaan lain.
Ketika melakukan pembelian, perusahaan mendapatkan keuntungan. Keuntungan inilah yang
dinamakan goodwill. Dasar yang digunakan untuk mengetahui nilai goodwill adalah nilai pasar
atau nilai yang dapat direalisasikan untuk goodwill tersebut.

3. Trademark (Hak Merek Dagang)

Saat seseorang membangun suatu bisnis dan melakukan pemasaran dengan menciptakan logo
ataupun merek, maka bisnis tersebut telah menciptakan hak merek dagang. Agar dapat
menggunakan hak dagang, dapat dimulai dari menciptakan produk, logo dan desain hingga
mengurus penerbitan sertifikat hak dagang. Untuk menentukan nilai dari suatu hak merek
dagang, dapat dinilai dari pengeluaran yang dibutuhkan ketika mendapatkan hak merek dagang
tersebut.

4. Copyright (Hak Cipta)

Salah satu aktiva tidak berwujud lainnya yang sering digunakan adalah hak cipta
atau copyright. Hak cipta adalah hak eksklusif perusahaan agar dapat menjual karya cipta,
seperti musik dan karya seni  lainnya, atas perjanjian yang telah disepakati. Nilai dari hak cipta
dapat ditentukan dari semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hak cipta tersebut.

5. Patent (Hak Paten)

Jenis aktiva berikutnya adalah hak paten. Hak paten adalah hak yang diberikan atas suatu
temuan yang didapatkan dari sebuah penelitian untuk diberikan perlindungan bahkan dapat
dijual untuk temuan tersebut. Nilai dari hak paten adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan hak paten.
Pengukuran untuk aset tetap tidak berwujud
Menurut PSAK No. 19 (Revisi 2000), setelah aktiva tak berwujud diakui pertama kali
menurut harga perolehannya, maka di kemudian hari aktiva tak berwujud tersebut diukur
sebesar harga perolehannya dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi penurunan nilai.
PSAK mengijinkan perlakuan alternative bagi pengukuran aktiva, yaitu sebesar nilai revaluasi
 Amortisasi
Aktiva tidak berwujud diamortisasi selama masa manfaatnya, pada umumnya tidak melebihi
20 tahun sejak tanggal aktiva siap untuk digunakan. Hanya dalam beberapa kasus yang
jarang terjadi, yang harus diperkuat oleh bukti yang meyakinkan, aktiva tidak berwujud boleh
disusutkan lebih dari 20 tahun
 Pengakuan beban
Semua pengeluaran yang dilakukan untuk aktiva tidak berwujud harus diakui sebagai beban
periode perjalan. Disamping itu, apabila suatu pengeluaran untuk aktiva tidak berwujud telah
diakui sebagai beban pada periode sebelumnya, maka dalam periode selanjutnya
pengeluaran tersebut tidak boleh diakui sebagai bagian dari perolehan aktiva tidak berwujud.

Perusahaan harus melakukan penilaian terhadap aktiva tidak berwujud untuk mengetahui
nilai dari aktiva tersebut apakah mengalami kenaikan atau penurunan. keuntungan dan
kerugian yang didapatkan dari aktiva ini harus dilaporkan entitas pada laporan laba rugi.  Ketika
suatu aktiva tidak memiliki manfaat ekonomi lagi, maka entitas harus menghentikan pengakuan
atas aktiva tersebut.

Sumber:
BMP EKSI4415 – Teori Akuntansi hal. 4.2 – 4.3
Accurate.id./akuntansi
Journal.ui.ac.id: Aktiva Tidak Berwujud oleh Saoria Lisvery dan Irma Yosephine Ginting

C. TEORI EKONOMI MIKRO


Jelaskan secara singkat bagaimana perusahaan monopolis memutuskan kuantitas
outputnya untuk memaksimumkan profit ! Lengkapi jawaban anda dengan grafik !
Jawab:
Suatu pasar dikatakan sebagai pasar monopoli apabila seluruh penawaran terhadap suatu jenis
barang di pasar dikuasai oleh satu penjual.
Untuk memaksimalkan profit, sebuah perusahaan harus mengatur output agar pendapatan
marginal sama dengan biaya marginal.
 
Q* adalah tingkat output pada MR=MC. Jika perusahaan memproduksi output lebih kecil,
katakanlah Q1, akan mengorbankan sebagian profit karena pendapatan ekstra yang didapat
dari memproduksi dan menjual unit-unit antara Q1 dan Q* melebihi biaya produksinya.
Demikian juga, perluasan output dari Q* ke Q2 akan mengurangi profit karena biaya tambahan
akan melebihi pendapatan tambahan.
Sebagaimana meningkatnya Q dari nol, profit akan meningkat hingga mencapai maksimum,
kemudian mulai menurun. Dengan demikian maksimisasi profit Q merupakan profit tambahan
yang dihasilkan dari sedikit peningkatan dalam Q yang hanya nol.
∆ π ∆ R ∆C
= − =0
∆Q ∆Q ∆Q

∆R ∆C
Karena adalah pendapatan marginal dan adalah biaya marginal, maka kondidi
∆Q ∆Q
maksimisasi profit adalah MR = MC = 0 atau MR = MC.

Sumber: ESPA4221 – Teori Ekonomi Mikro hal 5.4 dan 5.7 - 5.9

D. TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI


Jelaskan obligasi yang diterbitkan oleh negara Republik Indonesia untuk
pembiayaan pembangunan NKRI!
Jawab:
Obligasi pemerintah yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dapat
berupa Surat Utang Negara (SUN), Surat Berharga Syariah Negara (SBSN),
Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Ritel.
1. Surat Utang Negara (SUN)
Surat Utang Negara (SUN) yang diatur oleh Undang-Undang No. 24 Tahun 2002
tentang Surat Utang Negara, merupakan surat berharga berupa surat pengakuan
utang dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran
Bungan dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan masa
berlakunya. Pembayaran bunga dan pokoknya dibayarkan dari APBN.
Penerbitan SUN harus disetujui oleh DPR dan berkonsultasi dengan Bank
Indonesia. Nominal dari SUN adalah sebesar Rp. 1.000.000,- per lembarnya.
SUN diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia bertujuan:
a. Membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
b. Menutup kekurangan kas jangka pendek akibat ketidaksesuaian antara
arus kas penerimaan dan pengeluaran dari Rekening Kas Negara dalam
satu tahun anggaran;
c. Mengelola portofolio utang Negara.
Beberapa macam bentuk SUN adalah Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
dengan jangka waktu maksimal 12 bulan, dan Obligasi Negara (ON) yang
berjangka lebih dari 12 bulan.
2. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang lebih dikenal dengan sebutan
Sukuk Negara merupakan surat berharga Negara berdasarkan prinsip syariah.
SBSN dapat dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. SBSN mempunyai
beberapa seri dan variasi sebagai berikut ini:
 Ijarah Fixed Rate (IFR) adalah seri SBSN dengan suku bunga tetap;
 Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara berbasis proyek (project
based sukuk);
 Sukuk Dana Haji, SBSN dari penempatan Dana Haji dan Dana Abadi Umat
oleh Kementerian Agama;
 SPN Syariah, SBSN yang berjangka waktu tidak lebih dari 12 bulan dengan
pembayaran kupon secara diskonto;

3. Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI)


Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) adalah obligasi yang diterbitkan Negara
dan dijual kepada warga Negara Indonesia melalui perantara bank atau lembaga
keuangan yang ditunjuk. Minimal pembelian ORI adalah Rp. 5 juta dan
maksimum Rp. 3 miliar per individu. Jangka waktu ori sekitar 3 sampai 5 tahun
dengan bunga dibayar tiap bulan langsung dikirim ke rekening bank investor.
Perkembangan dari ORI adalah SBN ritel online (E-SBN) yang memudahkan
investor membeli surat berharga Negara ritel lewat online. Penjualan E-SBN ini
melibatkan perusahaan fintech (financial technology) yang sudah mendapat izin
operasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jangka waktu E-SBN adalah dua
tahun dengan minimal pemesanan sebesar Rp. 1 Juta dan maksimal Rp. 3
miliar.
4. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel
Surat Berharga Syariah Negara Ritel (diberi kode SR) dikenal dengan nama
Sukuk Negara Ritel yang merupakan SBSN yang dijual kepada individu atau
orang perseorangan warga Negara Indonesia melalui agen penjual dengan nilai
nominal kecil.

Sumber:
BMP EKSI4203 – Teori Portofolio dan Analisis Investasi hal. 5.3 - 5.7

Anda mungkin juga menyukai