Terapi Oksigen
Terapi Oksigen
K RESPIRASI
FK UNAND - RS M DJAMIL PADANG
Seorang atlet, dalam
kegiatan fisiknya
merasakan sesak napas.
Tidak ada riwayat dan
keluhan paru-pernapasan
sebelumnya.
Ringan
•60 - < 80 mmhg
Sedang
• 40 - < 60 mmhg
Berat
•< 40 mmhg
.
• Alveolar hipoventilasi
• Kemapuan hb berkurang
• Shunt
• Abnormal difusi
a. Hipoventilasi alveolar
- terjadi peningkatan PaCO2
- contoh : eksaserbasi akut PPOK, overdosis obat,
‘sleep apnea’
- terapi O2 mengatasi hipoksemia, tetapi tidak
memperbaiki ventilasi
b. V/Q mismatch (gangguan ventilasi-perfusi)
- penyebab tersering
- contoh : penyakit paru obstruksi, retensi sputum,
penyakit kardiovaskular (IMA)
- respons baik dengan terapi O2
c. Shunt
- kapiler paru melewati alveoli yang tidak
berventilasi darah deoksigenasi
AaDO2 = PA O2 - PaO2
PA O2 = (Patm - PH2O) xFiO2 - PaCO2 x 1.25
=(760 - 47) xFiO2-PaCO2 x 1.25
= 713 x FiO2 – PaCO2 x1,25
= 713 x 0.21 - 48 X 1.25
= 149.73 - 48 x 1.25
= 149.73 -60
= 89.73
3. Konsentrator
Bentuk besar dengan ukuran 240- 622 l
Diisi ulang
Ringan 7 hari (kecepatan aliran 2 l/ mnt)
Dapat dibawa sambil berjalan
Diisi ulang
Harga lebih mahal
Mengambil udara ruangan
Mempunyai sistem filtrasi (partikel besar,
bakteri, gas non O2)
Menggunakan listrik
Tidak perlu isi ulang
O2 zat yang sangat dibutuhkan untuk hidup
‘Goal’ terapi O2 mempertahankan PaO2 60 mmHg atau SaO2 90%
Indikasi utama terapi O2 adalah hipoksemia
Mekanisme terjadinya hipoksemia
- gangguan ventilasi-perfusi
- hipoventilasi alveolar
- shunt / pirau
- gangguan difusi
- pe tekanan O2 inspirasi
- gangguan fungsi Hb
Seorang pasien masuk IGD dengan keluhan
sesak nafas meningkat sejak tiga jam SMR. Dari
anamnesis di ketahui pasien telah menderita
asma sebelumnya. Keluhan selama ini tidak
pernah berat dan sampai di rawat. Setelah di
periksa AGD didapatkan ph 7.48, Pco2 30
mmhg, Po2 48 mmhg
▪ Berapa oksigen yang di berikan
▪ Apa alat yang di gunakan
Seorang pasien masuk IGD dengan keluahan
sesak nafas meningkat sejak tiga jam SMR. Dari
anamnesis di ketahui pasien telah menderita
PPOK sebelumnya. Keluhan selama ini tidak
pernah berat dan sampai di rawat. Setelah di
periksa AGD didapatkan
ph 7.37, PCO2 60 mmHg, PO2 50 mmHg
Berapa oksigen yang di berikan
Apa alat yang di gunakan
Seorang pasien laki-laki 61 th. masuk ke IGD
dengan keluhan sesak nafas batuk berdahak
kental dan demam sejak 3 hari ini. Pasien bekas
perokok berat. Riwayat sesak telah ada sejak
lebih kurang 10 th. Sesak sering jika os
beraktivitas. Dari hasil AGD di dapatkan PH 7.43
; Pco2 65 mmHg, Po2 43 mmmHg
▪ apa di agnosis
Setelah pemberian oksigen 40% di periksa
kembali AGD ternyata hasi AGD
Ph 7,2
Pco2 90 mmHg
Po2 60 mmHg
▪ Kesimpulan
▪ Terapi oksigen membuat acute ventilatory failure
▪ Ingat bahwa pada pasien PPOK kemoreseptor yang berperan sebagai
stimulatornya adalah hipoksemia
Seorang pasien laki-laki 57 th masuk IGD
dengan keluhan sesak nafas. Sesak mendadak
sejak 2 hr yll. Sesak tidak berbunyi tidak di
pengaruhi cuaca makanan aktivitas. Pasien
telah di kenal menderita hipertensi. Dari hasil
pemeriksaan fisis TD 180/110mmhg, fre nafas 36
x/ menit, dan dari paru ada ronki basah halus
tidak nyaring.
Lab, leukosit 8000/dl, Ro torak tampak kranialiasi,
AGD Ph 7,51; PaO2 35 mmHg, PCo2 20 mmHg
RR/070704/pdg