Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKUNTABILITAS

KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

TAHUN 2018

Nama : Mohamad Vryatno Moonti

NPP : 29.1552

Kelas : D-1

No Absen : 21

EVALUASI KINERJA PEMERINTAHAN DAERAH

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karuniaNya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP/LKjlP) Kecamatan Limboto Tahun 2018 dapat diselesaikan dengan baik
sesuai ketentuan.

Maksud penyusunan LAKIP/LKjlP adalah untuk mempertanggungjawabkan kinerja


Kecamatan Limboto dalam menjalankan kegiatan selama tahun 2018. LAKIP/LKjIP
ini mencerminkan tentang pencapaian kinerja, sasaran dan kegiatan serta menjadi
bahan evaluasi dan feed back bagi seluruh jajaran Kecamatan Limboto dalam rangka
melaksanakan kegiatan di masa mendatang.

Hasil yang telah diraih berdasarkan dari pelaksanaan kegiatan selama tahun
2018 menunjukkan penurunan secara kuantitas baik dari segi keuangan maupun
target kinerja, walaupun secara kualitas tetap terpenuhi.

Pencapaian ini bukanlah merupakan hasil kerja perorangan, bidang maupun


sekretariat semata. Namun semua ini merupakan hasil dari dukungan dan kerjasama
yang selalu terbina baik di kalangan internal Kecamatan Limboto maupun dengan
seluruh perangkat kecamatan.

Kedepan, Kecamatan Limboto akan berusaha untuk terus meningkatkan


akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian, dan transparansi dalam pelaksanaan
penelitian/kajian, pengembangan dan tugas-tugas lainnya.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Limboto adalah DI sebuah kecamatan di Kabupaten Gorontalo, Indonesia dari 19


kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo. Limboto juga merupakan ibu kota
kabupaten Gorontalo. Terletak di 0,30 derajat Lintang Utara, 1,0 derajat Lintang
Selatan, 121 derajat bujur Timur dan 123,3 derajat Bujur Barat.

Kabupaten Gorontalo dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun


1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi dengan ibu kota
semula Isimu. Pada tahun 1978 ibu kota Kabupaten Gorontalo dipindahkan ke
Limboto. Ada sebagian data pada atlas atau peta yang memuat ibu kota Kabupaten
Gorontalo adalah Isimu. Jelas hal tersebut tidak sesuai dengan realita dan fakta yang
ada di lapangan.

Melalui kantor kecamatan ini, warga dapat mengurus berbagai bentuk perizinan.
Beberapa perizinan yang sering dibuat terkait dengan penerbitan izin usaha mikro
kecil (IUMK), rekomendasi surat pengantar SKCK, surar keterangan domisili, surat
izin menutup jalan untuk pembangunan atau acara, pengesahaan surat keterangan
miskin, dispensasi nikah, rekomendasi dan pengesahaan permohonan cerai, belum
nikah, dan nikah. Surat-surat lainnya yang dapat diurus terkait perizinan tertentu
seperti surat eksplorasi air tanah, penggalian mata air, surat perubahan penggunaan
tanah, waris, hingga wakaf. Ada banyak fungsi dan tugas lain dari kantor kecamatan,
segera kunjungi kantor kecamatan terdekat ini untuk informasi layanan-layanan
lainnya.
1.2 GAMBARAN SINGKAT
1.2.1 KEDUDUKAN

Kantor Camat Limboto Kabupaten Gorontalo terbentuk pada tanggal 28


Desember 2007 dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 tahun 2008 Tentang Kecamatan.
Kecamatan dengan Nomor Kode 75.01.18 dan dengan ditetapkannya Peraturan
Daerah nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Gorontalo, maka Kantor Camat Limboto termasuk Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang juga merupakan Organisasi yang sudah terberntuk
serta memiliki Susunan Organasi tersendiri yang berdasarkan Peraturan Bupati
Gorontalo Nomor 60 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi, Tata Kerja Kecamatan Tipe A.
Kecamatan Limboto termasuk dalam tipe A dengan Kedudukan sebagaimana
yang tercantum dalam Peraturan Bupati Gorontalo Nomor 60 tahun 2016 pada Pasal
2 Ayat (1) bahwa Kecamatan merupakan Perangkat Dearah Kabapaten Gorontalo
sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu, Ayat
(2) Kecamatan dipimpin oleh Camat, Ayat (3) Camat berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

1.2.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo sesuai dengan Organisai Perangkat
Daerah yang baru bahwa Kecamatan Limboto termasuk Kecamatan Tipe A. Pada
Pasal 4 Kecamatan mempunyai tugas Meningkatkan Koordinasi Penyelenggaraan
Pemerintahan, Pelayanan Publik, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa atau kelurahan
serta membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada
Kabupaten.
 Tugas dan Fungsi Camat.

Pada Pasal 5 untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 4 Camat mempunyai fungsi :

o penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum dan pembinaan


keagrariaan dan pembinaan sosial politik dalam negeri;

o Pembinaan pemerintahan Desa atau kelurahan;

o Pembinaan pembangunan yang meliputi pembinaan sarana dan


prasarana, perekonomian, produksi dan distribusi;

o Pembinaan kesejahteraan soaial;

o Pembinaan ketentraman, ketertiban wilayah dan lingkungan hidup;

o Pembinaan pelayanan umum;

o Penyusunan rencana dan program, pembinaan administrasi,


ketatausahaan dan rumah tangga;

1.2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Bupati Gorontalo Nomor 60 tahun 2016


tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Tata Kerja
Kecamatan Tipe A, maka dalam pasaL 2 Ayat (1) bahwa kecamatan
merupakan Perangkat Daerah Kabupaten sebagai pelaksana teknis yang
mempunyai wilayah karja tertentu, Ayat
(2) Kecamatan dipimpin oleh Camat dan Ayat (3) bahwa Camat
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah
melalui Sekretaris Daerah. Pasal 3 Ayat (1) Susunan Organisasi
Kecamatan Tipe A Terdiri dari :
 Camat

 Sekretaris, Membawahi :

o Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

o Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

 Seksi Pemerintahan

 Seksi Pemberdayaan Masyarakat

 Seksi Kesejahteraan Sosial

 Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Lingkungan Hidup

 Kelompok Jabatan Fungsional

1.2.4 LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH

Kantor Camat Limboto dalam mengemban Tugas Pokok dan


Fungsinya senantiasa dipengaruhi oleh lingkungan yang bersifat Strategis,
yakni kondisi, situasi, keadaan, peristiwa dan pengaruh-pengaruh yang
mengelilingi dan mempengaruhi perkembangan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi.
Secara terstruktur, lingkungan Strategis dimaksud berupa
lingkungan internal organisasi yang terdiri atas dua faktor Strategis, yaitu
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), serta berupa lingkungan
eksternal organisasi yang terdiri atas dua faktor Strategis, yaitu peluang
(opportunity) dan ancaman/tantangan (threath).
Adapun yang menjadi isu-isu Strategis di Lingkungan Kantor
Camat Limboto Kabupaten Gorontalo adalah sebagai berikut :
 Belum maksimalnya pelayanan perekaman data e-KTP

 Masih terbatasnya SDM yang menangani hal yang berkaitan


dengan SPPHT dan Akta jual beli

 Tidak adanya satgas trantibyang membantu kepala seksi jika ada


permasalan yang terjadi

 Masih terbatasnya SDM pada tingkat desa yang terampil penyusunan


laporan

 Tidak adanya pos anggaran dalam memfasilitasi sosial


kemasyarakatan

 Pelayanan kepada masyarakat belum maksimal

 Sarana dan Prasarana kerja yang belum memadai dalam


menunjang kegiatan sehari-hari

 Kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur yang belum maksimal.

Faktor-faktor kunci keberhasilan (critical succes factors)


merupakan faktor- faktor yang sangat penting dalam mewujudkan
keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, dan bahkan
perumusan tujuan organisasi haruslah memperhatikan keberadaan faktor-
faktor kunci keberhasilan tersebut.
Identifikasi terhadap masalah dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya di lingkungan Kantor Camat Limboto sebagai berikut :
1) Faktor Internal.

 Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya e-ktp


 Masih terbatasnya staf pada seksi pemerintahan

 Perlu adanya pemberdayaan staf pada semua seksi

 Masih sering lambatnya permintaan laporan di tingkat desa

 Masih adanya kegiatan kemasyarakatan yang tidak ditunjang oleh


anggaran

 Tidak adanya Survey yang dilakukan kecamatan untuk pengukur


tingkat kepuasan masyarakat (IKM)

 Terbatasnya anggaran yang ada

 Belum adanya pelatihan/bimtek bagi perencana atau


pejabat/aparatur lain di kecamatan.

2) Faktor Ekternal.

 Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengurusan e-KTP

 Perlu adanya pelatihan/bimtek mengenai SPPHT dan Akta Jual beli

 Perlu adanya interkoneksi dengan dinas terkait

 Perlu adanya interkoneksi dengan dinas Kesbang dalam hal


pelatihan dan kewenangan

 Belum adanya regenerasi/pergantian aparat di tingkat desa

 Perlu adanya campur tangan/kontribusi dinas terkait

 Masyarakat belum berpartisipatif dalam menilai pelayanan.

 Seyogyanya dapat difasilitasi/diadakan oleh dinas/instansi yang


terkait.
BAB 2
PERENCANAAN STRATEGIS
2.1 VISI DAN MISI
2.1.1 VISI
“TERWUJUDNYA KABUPATEN GORONTALO GEMILANG MENUJU
MASYARAKAT MADANI”
Pernyataan visi di atas terdiri 2 frasa besar yakni: “Terwujudnya
Kabupaten Gorontalo Gemilang” dan frasa “Masyarakat Madani”. Kedua
frasa tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Terwujudnya Kabupaten Gorontalo Gemilang

Kata “terwujudnya” mengandung makna menuju proses


perwujudan. Proses tersebut membutuhkan waktu untuk membentuk
wujud, dari kondisi saat ini ke kondisi harapan. Jadi terminologi
terwujudnya adalah proses perubahan menuju ke kondisi yang dicitakan.
Kabupaten Gorontalo adalah daerah yang hendak dirubah dari kondisi
kini ke kondisi yang diharapkan.
Kata “Gemilang” adalah hasil suatu pekerjaan hebat, luar biasa,
yang menunjukkan kejayaan dan kemasyhuran yang berbentuk
kesejahteraan dan kemandirian rakyat sebagaimana visi dalam RPJPD
2005-2025 Kabupaten Gorontalo, yakni “KABUPATEN GORONTALO
SEJAHTERA DAN MANDIRI”. Dengan kata lain Gemilang berarti
sebuah hasil dari proses perubahan yang menggambarkan kejayaan dan
kemasyhuran berupa kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Kata
“GEMILANG” merupakan akronim dari GEnerasi MembangunInsan
cemerLANG.

2. Masyarakat Madani
Adalah kondisi daerah/wilayah bernuansa kota yang masyarakatnya
menjunjung tinggi hak-hak sipil, nilai, norma, dan hukum yang ditopang
oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban.

2.1.2 MISI
Misi pembangunan daerah adalah rumusan umum mengenai upaya-
upaya yangakan dilaksanakan untuk mewujudkan visi serta memberikan
kerangka bagi tujuandan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai
dan menentukan arah pembangunan yangakan ditempuh untuk mencapai
visi. Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah Kabupaten Gorontalo
tersebut di atas selanjutnya dirumuskan misi pembangunan daerah
Kabupaten Gorontalo Tahun 2016 – 2021, sebagai berikut:

1. Menciptakan Sumberdaya Manusia Cerdas, Sehat dan Berkarakter.

Mengandung makna bahwa, Pemerintah Kabupaten Gorontalo akan


membangun sumberdaya manusia yang sehat dan cerdas sehingga
kedepannya akan tercipta SDM yang produktif dan kompetitif dengan
karakter yang dilandasi kearifan lokal yang siap menghadapi era
globalisasi
2. Menyelenggarakan Pemerintahan Yang Harmonis, Bersih dan
Dinamis.
Mengandung makna bahwa, Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam
pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan akan mengedepankan
sinergitas antar lembaga, serta mendorong partisipasi, transparansi,
responsibilitas, berorientasi hasil, adil, efektif, efisien, akuntabel, dan
adaptif terhadap perubahan yang terjadi
3. Mengoptimalkan Sumberdaya Alam Menuju Kemandirian.
Mengandung makna bahwa, Pemerintah Kabupaten Gorontalo akan
mewujudkan kemandirian masyarakat yang berbasis pada potensi lokal
dan keungulan daerah yang kompetitif sehingga menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, berkeadilan dan berkelanjutan

2.2 TUJUAN DAN SASARAN


2.2.1 TUJUAN

Tujuan menggambarkan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi,


melaksanakan misi dengan menjawab permasalahan pembangunan dan isu strategis
pada Kecamatan Limboto. Adapun Tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah
Kecamatan Limboto yakni “Terwujudnya keprofesionalisme Aparatur Sipil Negara
terhadap peningkatan pelayanan”.

2.2.2 SASARAN
Sasaran mencerminkan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran yang ingin
dicapai oleh Pemerintah Kecamatan Limboto yang merupakan penjabaran dari tujuan
adalah “Mewujudkan keprofesionalisme Aparatur Sipil Negara pada kinerja terhadap
pelayanan kepada masyarakat”.

2.3 STRATEGI
Adapun strategi yang diikuti program dan kegiatan yang dibagi dalam 3 bidang
yang akan ditempuh antara lain:

 Pelayanan Administrasi Perkantoran


oPenyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
o Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
o Penyediaan jasa administrasi keuangan
o Penyediaan jasa perbaikan peralatan kantor
o Penyediaan alat tulis kantor cetak penggandaan
o Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan kantor
o Penyediaan Makanan dan Minuman
o Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
o Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah

 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


o Pengadaan Kendaraan Operasional
o Peratan Gedung Kantor

 Peningkatan Disiplin Aparatur


o Pengadaan Pakaian Dina
AKUNTABILITAS KERJA

2.4 INDIKATOR KINERJA

Tabel Indikator Kinerja 5 Tahunan


Tabel Indikator Kerja Tahun 2018
Sasaran
Strategis Program Indikator Kinerja Kegiatan
ewujudkan Pelayanan Cakupan Pelayanan
keprofesional Administr Administrasi Perkantoran
is me ASN asi 1. Waktu penyediaan jasa 1. Penyediaan jasa
pada kinerja Perkantor komunkasi, sumber komunikasi, sumber
dan an daya air dan listrik daya air dan listrik
produktifi tas 2. Jumlah dan jenis kendaraan 2. Penyediaan Jasa
terhadap dinas/operasional yang Pemeliharaan dan
disediakan jasa Perizinan
pelayanan pemeliharaan dan Kendaraan
pada perizinan Dinas/Operasion
masyarakat al
3. Waktu penyediaan jasa 3. Penyediaan jasa
administrasi keuangan administrasi
keuangan
4. Jumlah dan jenis alat tulis 4. Penyediaan alat tulis
kantor yang disediakan kantor
5. Jumlah dan jenis barang 5. Penyediaan barang
cetakan dan penggandaan cetakan dan
yang Penggadaan
disediakan
6. Jumlah dan jenis peralatan 6. Penyediaan Peralatan
dan perlengkapan kantor dan Perlengkapan
yang disediakan
Kantor
7. Jumlah bahan bacaan dan 7. Penyediaan Bahan
peraturan perundang- Bacaan dan Peraturan
undangan Perundang-
yang disediakan undangan
8. Jumlah dan jenis 8. Penyediaan Komponen
komponen instalasi instalasi listrik
listrik/penerangan /penerangan
bangunan kantor yang bangunan kantor
disediakan
9. Jumlah orang yang 9. Penyediaan Makanan
disediakan makanan dan dan Minuman
minuman
10. Jumlah rapat-rapat 10. Rapat-rapat
Koordinasi
koordinasi dan konsultasi dan Konsultasi Ke
ke luar daerah Luar Daerah
11. Jumlah rapat-rapat 11. Rapat-rapat
Koordinasi
koordinasi dan konsultasi dan Konsultasi di
di dalam daerah Dalam Daerah
Peningkat Cakupan Layanan sarana dan
prasarana aparatur
an Sarana 1. Jumlah dan jenis peralatan 1. Pengadaan Peralatan
dan gedung kantor yang Gedung Kantor
Prasarana disediakan
2. Jumlah rumah jabatan/dinas 2. Pengadaan Peralatan
Aparatur yang dipelihara Rumah
rutin/berkala Jabatan/Dinas
3. Jumlah Gedung Kantor 3. Pemeliharaan
yang dipelihara Rutin/Berkala
rutin/berkala Gedung
Kantor
Cakupan Tingkat Disiplin
Aparatur
1. Jumlah pakaian dinas 1. Pengadaan
beserta Pakaian Dinas
perlengkapannya yang beserta
disediakan perlengkapannya
2. Jumlah pakaian khusus 2. Pengadaan
hari-hari Pakaian
tertentu yang diadakan Khusus hari-hari
tertentu
Cakupan pembinaan dan
pemasyara katan olahraga
1. Jumlah orang yang 1. Belanja makan
diberikan minum
makan dan minum kegiatan
2. jumlah pakaian olahraga 2. Belanja pakaian
yang disediakan olah raga
Cakupan keberdayaan
Masyarakat perdesaan
1. Jumlah lembaga dan 1. Pemberdayaan
organisasi Lembaga dan
masyarakat perdesaan yang organisasi perdesaan
difasilitasi

2.5 CAPAIAN DAN ANALISIS KINERJA


2.5.1 CAPAIAN KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah
perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan dalam mengelola
sumber daya sesuai dengan mandat yang diterima. Media
pertanggungjawaban tersebut adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan pelaporan pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan. Pertanggungjawaban tersebut antara lain
meliputi pengukuran, evaluasi dan analisis kinerja, serta akuntabilitas
keuangan yang dilaporkan secara menyeluruh dan terpadu untuk
memenuhi kewajiban dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan
/kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
Pengukuran kinerja Kantor Camat Limboto dilakukan dengan
membandingkan rencana dan realisasi yakni Apabila semakin tinggi
realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah
realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:

Realisasi
Capaian Indikator Kinerja X100%
Rencana

Nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala


pengukuran ordinal
sebagai berikut :

 85 s/d 100 : Sangat Berhasil


 70  X < 85 : Berhasil
 55  X < 70 : Cukup Berhasil
 Kurang dar 55 : Tidak Berhasil
Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup tingkat pencapain
sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari sasaran yang telah
ditetapkan, sebagaimana telah dituangkan dalam penetapan kinerja
pengukuran pencapain sasaran ini menggunakan formulir Pengukuran
Kinerja berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pendekatan
di atas, tingkat pencapaian kinerja sasaran Kantor Camat Limboto
Kabupaten Gorontalo Tahun 2016 adalah :

%
NO SASARAN DAN INDIKATOR TAR CAPAI CAPAI PREDIKA
SASARAN GET AN AN T
1 Tercapainya pelayanan prima
yang bagi masyarakat
cepat,tepat dan
akurat.
Nilai Indeks kepuasan Sangat
pelayan masyarakat 87 100% 100%
berhasil
Jumlah prosedur Sangat
pelayanan dikecamatan 15 100% 100%
berhasil

Berdasarkan diatas dapat dijelaskan bahwa, Kantor Camat Limboto


yang sesuai dengan target yang ada di rencana strategis memiliki 1 (satu)
Sasaran, Dengan 2 (dua) Program pilihan yaitu Nilai Indeks kepuasan
pelayan masyarakat dan Jumlah prosedur pelayanan dikecamatan serta 5
(Lima) program pendukung yaitu Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur dan Program Dari semua sasaran
tersebut sangat berhasil dilaksanakan karena tingkat kepedulian dari
Kantor Camat Limboto dalam memfasilitasi setiap kegiatan serta
keseriusan Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan setiap kegiatan.
2.5.2 EVALUASI KINERJA
Untuk mengukur capaian target kinerja masing-masing indikator
kinerja SKPD, ditentukan berdasarkan mekanisme sebagai berikut :
Tahun 2015 Capaian Tahun 2016 Capaian
No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Kinerja Target Realisasi Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
Nilai Indeks
kepuasan
1
pelayan
Persen 100% 100% 79 100% 100%
masyarakat
Jumlah prosedur
2 pelayanan Persen 100% 100% 15 100% 100%
dikecamatan

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Nilai Indeks


kepuasan pelayan masyarakat dengan Indikator Sasarannya yakni Nilai
Indeks kepuasan pelayan masyarakat yang ditargetkan 79 % baik di tahun
2017 maupun di tahun 2018 yang menunjukkna capaian kinerja 100%
dan Jumlah prosedur pelayanan dikecamatan dengan Indikator
Sasarannya yakni Jumlah prosedur pelayanan dikecamatan yang
ditargetkan 15 pelayanan baik di tahun 2016 maupun di tahun 2017
dengan capaian kinerja 100%.

2.5.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN


Secara umum semua program dan kegiatan yang telah direncanakan
oleh Kantor Camat Limboto pada Tahun 2017 yang dilaksanakan sesuai
dengan tepat waktu dan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pelaksanaan Anggaran.
Adapun Realisasi atau penyerapan Keuangan di Kantor Camat
Limboto per 31 Desember tahun 2017 dengan Rencana Anggaran sebesar
Rp.647.960.080 yang diperuntukkan pada Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur, Program Peningkatan Disiplin Aparatur, Program Wawasan
Kebangsaan serta Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau yang
direalisasikan pada 17 kegiatan dengan rincian dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel. Sumber Biaya Berasal Dari APBD Kabupaten Gorontalo TA. 2017

Pagu Sebelum Pagu Setelah


No Uraian Realisasi (Rp) %
Perubahan (Rp) Perubahan (Rp)

1 2 3 4 5 6

Program Pelayanan Administrasi


I. - - 80,94
Perkantoran

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya


1 22.800.000 22.800.000 22.800.000 100,00
air dan listrik

Penyediaan jasa pemeliharaan dan


2 perizinan kendaraan dinas/operasional 32.400.000 32.400.000 32.400.000 100,00

Penyediaan jasa administrasi keuangan


3 70.200.000 143.800.000 136.300.000 83,54

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor


4 2.450.000 2.450.000 2.450.000 100,00

5 Penyediaan alat tulis kantor 15.000.000 14,991.250 17.991.250 88,32

Penyediaan barang cetakan dan


6 17.991.250 17.991.250 17.991.250 100,00
penggandaan

9 Penyediaan makanan dan minuman 68.600.000 111.100.000 111.100.000

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke


10 187.450.000 242.950.000 242.950.000 100,00
luar daerah

Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi


11 50.008.750 52.608.750 52.608.750 100,00-
Dalam Daerah

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana


II. - - - -
Aparatur

pengadaan Kendaraan dinas/operasional


1 20.000.000 20.000.000 20.000.000 100,00

2 Pengadaan Peralatan gedung kantor 51.250.000 51.250.000 51,250.000 100

III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur - - - -

Pengadaan Pakaian Dinas Beserta


1 10.500.000 10.500.000 10,500.000 100,00
Perlengkapannya
TOTAL 615.150.000 732.350.000 724.850.000

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan pada 5


(Lima) Program yang dijabarkan kedalam 17 kegiatan yang dilaksanakan di Kantor
Camat Limboto dengan anggaran sebesar Rp. 651.131.169 dengan Realisasinya
Anggarannya sebesar Rp.577.744.131 atau Capaian Realisasinya 80,94%.
Adapun realisasi Program adalah Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran yang anggarannya sebesar Rp. 491.221.169,00 dengan realisasi
anggarannya sebesar Rp. 535.121.169,00atau 80,94%. Sedangkan program yang
realisasinya mencapai 100% adalah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur yang realisasi keuangannya sebesar Rp ,00 dan Program Peningkatan
Disiplin Aparat.

BAB 3
3.1 TINJAUAN UMUM
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kecamatan
Limboto merupakan dokumen yang berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah ( AKIP ) yang disusun dan disampaikan secara
sistematik dan melembaga yang dimaksudkan sebagai instrument bagi instansi
pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dikelola Kecamatan Limboto sudah
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ada dalam struktur organisasi Kecamatan
Limboto dimana pengelolaan sumber daya yang ada dimanfaatkan semaksimal
mungkin, dapat dilihat dari faktor keberhasilan dan kegagalan yang diuraiakan pada
BAB IV tentang hasil evaluasi indikator – indikator kinerja sebagaimana yang
ditunjukan oleh pengukuran dan penilaian kinerja, evaluasi kinerja kegiatan dan
evaluasi kinerja sasaran.

Dari hasil evaluasi kinerja pada Kantor Kecamatan Limboto selama tahun 2017
dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kegiatan
berhasil cukup baik, dengan demikian pada hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan
dampak ( impacts ) sudah sesuai target yang diharapkan.

Dari beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan pada tahun 2017 masih
terdapat beberapa kegiatan yang berlanjut di tahun 2018. Hal ini kita laksanakan
berdasarkan hasil evaluasi akhir tahun 2017 dimana masih diperlukan kegiatan
terebut pada waktu yang akan datang. Disamping itu juga sebagai pendorong
peningkatan kinerja yang ada sehingga target yang direncanakan dapat tercapai.

Dengan tersusunnya laporan ini dapat memberikan solusi terhadap masalah-


masalah serta kendala dalam pengendalian roda Pemerintahan dan masalah
penyelenggaraan Pemerintahan kecamatan Limboto secara khusus dan pemerintah
Kabupaten Gorontalo pada umumnya.

Dari beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan pada tahun 2017 masih
terdapat beberapa kegiatan yang berlanjut di tahun 2018. Hal ini kita laksanakan
berdasarkan hasil evaluasi akhir tahun 2017 dimana masih diperlukan kegiatan
terebut pada waktu yang akan datang. Disamping itu juga sebagai pendorong
peningkatan kinerja yang ada sehingga target yang direncanakan dapat tercapai.

Dengan tersusunnya laporan ini dapat memberikan solusi terhadap masalah-


masalah serta kendala dalam pengendalian roda Pemerintahan dan masalah
penyelenggaraan Pemerintahan kecamatan Limboto secara khusus dan pemerintah
Kabupaten Gorontalo pada umumnya.
3.2 TINJAUAN KHUSUS

Obyektifitas Informasi dari penetapan indikator kinerja dan penyajian


angkaangka untuk pencapaian Kinerja diperoleh dari LAKIP Kecamatan Limboto
2018 yang dilatar belakangi dari komitmen yang dibangun dari seluruh potensi yang
ada. Validitas data untuk diolah menjadi informasi sangat bergantung dari Sistem
informasi yang ada dan akan ada serta konsistensi dari komitmen yang telah
dibangun bersama, karena pengukuran kinerja bersifat on going proccess sehingga
wajib secara terus menerus dikaji dan dievaluasi agar dapat diperoleh seperangkat
indikator kinerja yang benar-benar realistis dan didukung dengan sistem informasi
yang memadai. Pengembangan sistem informasi kinerja nantinya secara tehnis dapat
dijadikan sistem lacak performansi organisasi yang merupakan entry point terhadap
pengendalian fungsi – fungsi organisasi secara menyeluruh.

Melalui mekanisme sinergitas antar bidang, LAKIP Kecamatan Limboto 2018


adalah media komunikasi yang efektif bagi pimpinan dalam melihat sampai sejauh
mana keputusan – keputusan strategis mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
di sekitar organisasi.

3.3 SARAN TIDAK LANJUT


Setelah melakukan penelitian pada Kecamatan Limboto serta setelah mengambil
kesimpulan maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

 Perumusan indikator kinerja yang ditetapkan sebaiknya tidak hanya


indikator level masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome)
saja tetapi juga indikator level manfaat (benefit) dan dampak (impact)
 Adanya pelaksanaan evaluasi kinerja dan evaluasi LAKIP secara
keseluruhan setiap periode sehingga terdapat perbaikan setiap periodenya
 Karena sering adanya keterlambatan penyampaian laporan, sebaikya
diberlakukan sanksi dan reward untuk mendukung pelaksanaan Sistem
AKIP.

Anda mungkin juga menyukai