Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu : Nurhikmah, SST., MPH

Nama siswa : Arief Ramadhan


Npm : 181440111005

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2020/2021
1. JENIS-JENIS BIDANG WIRAUSAHA BIDANG KEPERAWATAN DAN
KESEHATAN

Seorang perawat yang bekerja pada suatu rumah sakit biasanya bekerja dengan sistem shift.
Namun ada juga perawat yang bekerja dengan jam kerja yang tetap. Jika seorang perawat
ingin memiliki usaha sampingan ataupun menjadikan usaha tersebut menjadi sumber utama
untuk memperoleh pendapatan, maka peluang usaha ini bisa menjadi referensi untuk
dijalankan.

1. Mendirikan Praktik Mandiri

Praktik mandiri oleh perawat biasanya disebut dengan home care. Menurut Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia atau Kemenkes RI, home care adalah pelayanan kesehatan
yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat
dari penyakit.

Menurut Rice R, bentuk-bentuk layanan home care atau perawatan kesehatan di rumah bisa
berupa kasus umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus khusus yang sering dijumpai
pada beberapa komunitas.

Beberapa kasus umum pasca perawatan di rumah sakit yang biasa dilakukan di praktik
mandiri atau home care adalah diantaranya sebagai berikut:

 Pasien yang mengalami gangguan oksigenasi


 Pasien yang mengalami penyakit obstruktif paru kronis
 Pasien yang mengalami penyakit gagal jantung
 Pasien yang mengalami luka dengan tingkat kronis
 Pasien yang mengalami penyakit diabetes
 Pasien yang mengalami gangguan pada fungsi kemih
 Pasien yang membutuhkan cairan infus
 Pasien yang mengalami gangguan pada fungsi syaraf
 Pasien yang mengalami penyakit human immunodeficiency virus atau HIV AIDS
 Pasien yang sedang mengalami pemulihan dan rehabilitasi

Sedangkan kasus khusus yang sering dijumpai pada beberapa komunitas yang biasa
dilakukan pada praktik mandiri atau home care adalah diantaranya sebagai berikut:

 Pasien yang mengalami kondisi terminal


 Pasien yang sudah dalam usia lanjut
 Pasien yang mengalami gangguan kejiwaan atau kesehatan mental
 Pasien yang mengalami kondisi post partum

2. Mendirikan Praktik Bersama


Selain praktik mandiri, perawat juga bisa mendirikan praktik bersama. Maksudnya adalah,
perawat bisa bekerjasama dengan beberapa dokter, bidan, atau apoteker dalam menjalankan
praktik ini. Sehingga praktik yang didirikan lebih lengkap dari segi tenaga medis
dibandingkan dengan praktik mandiri.

3. Membuka Jasa Konseling Keperawatan

Konseling bisa disamakan dengan konsultasi. Perawat bisa membuka jasa konseling di
rumah. Tidak semua manusia memiliki pengetahuan luas yang berkaitan tentang kesehatan
atau medis. Sehingga warga sekitar, paling tidak tetangga, bisa berkonsultasi dengan perawat
jika ada hal-hal yang ingin diketahui tentang medis.

Dengan kecanggihan teknologi, seperti dengan adanya internet dan sosial media, konseling
keperawatan juga bisa dilakukan secara online. Misalnya, seorang perawat bisa membuat
website yang dapat menampung berbagai pertanyaan terkait hal medis. Kemudian perawat
bisa memberikan jawaban sesuai dengan bidang pengetahuannya. Perawat yang membuka
usaha jasa konseling keperawatan termasuk contoh pekerja sektural informal dan menjadi
bisnis modal lima juta atau bahkan kurang dari 5 juta.

4. Membuka Jasa Terapi

Jasa terapi yang bisa dibuka adalah jenis terapi komplementer. Terapi komplementer adalah
salah satu jenis terapi yang dijalankan untuk pengobatan suatu penyakit dan berguna untuk
memperbaiki sistem kekebalan tubuh (sistem imun), supaya sistem imun dalam tubuh
manusia mampu merangsang untuk penyembuhan penyakit yang ada dalam tubuh. Terapi
komplementer berguna juga sebagai penunjang pengobatan medis konvensional, seperti
terapi dengan bahan herbal, terapi chiropractic, terapi medan magnet, terapi energi, terapi
akupuntur, terapi hiperbarik, dan berbagai terapi lainnya. Jasa terapi adalah usaha yang jarang
tapi sangat dibutuhkan.

5. Membuka Jasa Fisioterapi

Menurut Krausen, fisioterapi merupakan suatu cara atau bentuk pelayanan kesehatan untuk
mengembalikan fungsi organ tubuh dengan memakai tenaga alam, yaitu tenaga listrik, air,
panas, dingin, dan sinar matahari. Penggunaan berbagai tenaga alam untuk mengembalikan
fungsi organ tubuh tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan supaya mendapatkan efek
dari pengobatan tersebut. Jika fisioterapi dilakukan secara berlebihan ataupun kurang juga
akan memiliki dampak yang kurang baik. Hal ini merupakan contoh dari peluang usaha yang
menjanjikan dengan modal kecil.

6. Menjadi Seorang Penulis

Perawat bisa menuangkan berbagai gagasan, pengetahuan, serta pengalaman yang pernah
dilalui ke dalam sebuah buku, khususnya tulisan yang berkaitan tentang medis atau
kesehatan.

7. Membuka Jasa Penyewaan Alat Medis

Perawat bisa membuka jasa penyewaan alat-alat medis seperti alat glucometri, tabung
oksigen, kursi roda, atau alat-alat medis lainnya. Biasanya jasa penyewaan alat medis ini
diperlukan bagi pasien yang terbaring lemah di rumah, atau sedang dalam proses rawat jalan.
Jasa penyewaan alat medis merupakan salah satu peluang usaha yang masih belum banyak
pesaing

Seorang perawat memiliki pekerjaan yang mulia. Semoga peran sebagai perawat tidak hanya
muncul pada saat di rumah sakit atau instansi kesehatan lainnya, tetapi di luar itu bisa tetap
bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan.

2.HOME CARE NURSING DALAM KONTEKS WIRAUSAHA

Entrepreneurship ( Wirausaha ) atau wiraswasta berasal dari kata prancis”


entreprende “ ( dalam bahasa Jerman ) disebut Unternehmer, yang artinya adalah “to
undertake ( menjalankan, melakukan , berusaha ) to set about ( memulai , to begin /
memulai ) , to attempt ( mencoba ).Wiraswasta terdiri atas kata wira ( gagah, berani, perkasa )
dan swa ( sendiri, mandiri ). Wiraswasta berarti orang gagah yang berani atau perkasa dalam
usaha.

Sebagian banyak orang memberikan arti dalam khasanah wirausaha yaitu orang yang
mampu menciptakan bisnis baru, dan biasanya langsung berhadapan dengan resiko dan
ketidakpastian dalam mencapai keberhasilan. Wirausaha mampu mengidentifikasi berbagai
kesempatan, dan mencurahkan seluruh sumber daya yang ia miliki untuk mengubah
kesempatamn itu menjadi sesuatu yang menguntungkan.

Pelayanan keperawatan kesehatan dirumah atau yang disebut dengan istilah “ Home
Care “ merupakan program pemerintah dalam bidang pelayanan keperawatan yang sudah ada
dan perlu dioptimalkan, sekarang ini karena pelayanan kesehatan dalam bidang keperawatan
kesehatan dengan berorientasi pada pelayanan keperawatan kesehatan dirumah ( Home care )
menjadi trend , telah menjadi kebutuhan masyarakat. yang belum tergarap oleh pihak
pemerintah maupun swasta di Indonesia. Hal ini didukung dengan makin bertambahnya
populasi penduduk , peningkatan umur harapan hidup yang berdampak pada peningkatan
masalah penyakit antara lain infeksi penyakit kronis masih tinggi diikuti pula dengan
peningkatan penyakit degeneratif dan gangguan psikososial. Kondisi ini menyebabkan
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan jangka panjang dan berkesinambungan
menjadi meningkat. Salah satu pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat antara lain melalui pelayanan keperawatan kesehatan dirumah ( Home Care ).
( Dirjen Bina Pelayanan Keperawatan DepKes RI ,2006 ).[1]
Seperti pada visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia yaitu, memandirikan
masyarakat untuk hidup sehat, dan misinya adalah membuat rakyat sehat . Guna mendukung
terwujudnya visi dan misi tersebut, berbagai program kesehatan telah berkembang termasuk
pelayanan keperawatan kesehatan dirumah . Di dalam memberikan pelayanan keperawatan
kesehatan dirumah atau yang disebut “home care service “ perlu adanya keterlibatan
multidisiplin ilmu atau yang disebut dengan istilah “ multidisplin professional home care
service “ . Adapun kita sebagai seorang entrepreneurship dalam bidang keperawatan
kesehatan, maka perlu kita ketahui langkah-langkah dalam bidang ini. Sebelum melangkah
pada kiat dalam membangun entrepreneurship perlu pengkhajian terhadap kebutuhan yang di
perlukan .Berikut ini berdasarkan hasil pengkhajian need assessment home care yang
diselenggarakan oleh Direktorat Pelayanan Keperawatan th 2000 didapatkan bahwa : 100%
responden pengelola program dan responden konsumen dan 96,7% pengelola pelayanan di
RS, Puskesmas dan Yayasan menyatakan perlu dikembangkan pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah. Berbagai faktor yang mendorong perkembangan “entrepreneurship
home care “ di Indonesia, yaitu kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEKdi bidang
kesehatan dan tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberikan pelayanan
keseperawatan kesehatan di rumah yang berwawasan wirausaha. Sehubungan dengan itu
perlu dikembangkan kiat entrepreneurship pelayanan keperawatan kesehatan di Rumah atau
yang disebut dengan istilah “ Kiat Membangun Entrepreneurship Home Care “ dalam system
pelayanan kesehatan di Indonesia.

Ekonom Joseph Schumpeter ( 1967 ) menamakan entrepreneurship sebagai “ the


process of creative destruction “ , karena sering peluang komersial baru menantang cara lama
melakukan bisnis. Creative destruction berarti mengubah produk, proses, gagasan, dan bisnis
baru yang lebih baik misalnya home care yang selama ini belum punya gambaran seperti apa
bentuk dan role model yang sebenarnya dan sekarang inilah kesempatan untuk
mempublikasikan gambaran dan percontohan nasional yang berorientasi pada
entrepreneurship

Entrepreneurship mempunyai tiga pengaruh penting dalam berbisnis, yang paling


jelas adalah suatu pilihan karis. Hampir separuh dari lulusan sekolah bisnis diharapkan
bekerja sendiri ( self employed ) pada suatu waktu dalam karir mereka, kedua ,
entrepreneurship pada dasarnya adalah membahas bagaimana seseorang mengorganisasi
suatubisnis. Perusahaan yang berjiwa wirausaha biasanya memulai bisnis usahanya dari kecil.
Perusahaan ini mengikuti pola yang dapat diprediksi berkhaitan dengan struktur dan
operasinya. Ketiga, entrepreneurship merupakan dorongan utama dibelakang inovasi dalam
masyarakat kapitalis, karena wirausaha mencoba memperbaiki atau menciptakan produk atau
jasa untuk merebut pasar dan laba.dalam hal ini adalah Home care yang saat ini trend dalam
pelayanan keperawatan kesehatan di Indonesia.

Suyanto ( 2005 ) menyatakan bahwa, “ Smart in the entrepreneurship : 11 rahasia memulai


bisnis tanpa uang “. Adalah memberikan bagaimana memulai bisnis tanpa uang. Hal ini visi
dan strategi untuk melambungkan perusahaah dalam hal ini adalah home care agar bisa
sukses, dan bagaimana mengubah kegagalan menjadi kesuksesan , dengan bercermin pada
para entrepreneur pengusaha top dunia akan bisa kita cermati dan ikuti bagaimana langkah
mereka yang sebenarnya sangat sederhana. Bahkan, ini tidak harus memerlukan pendidikan
formal namun hanya keberanian dan keuletan.[2]

Anda bisa membedakan seorang MBA dengan seorang entrepreneur atau


wirausaha ?, pertanyaan terebut mengundang berbagai jawaban, diantaranya seperti yang
disampaikan oleh Amin widjaja Tunggal, th 2007, menyebutkan bahwa perbedaan seorang
MBA tidak akan pernah mampu mengawali bisnis, bagaimanapun juga gelarnya adalah
administrator bisnis , karena dia seorang administrator bukan seorang wirausaha, bukan
seorang MBA untuk tinggal dan hidup di sebuah pabrik, menyuruh seluruh keluarganya
untuk bekerja tanpa upah, dan terus mencari sampai kesuksesan yang didapatkan. Itu
membutuhkan seorang wirausaha, seorang dengan gagasan, seorang petarung jalanan, bukan
seorang pakar system yang terstruktur. Sehingga kekuatan seorang MBA terletak pada
kemampuan mereka untuk melestarikan dana. Sedangkan kekuatan wirausaha terletak pada
inovasi gagasan yang mendorong arus kas, dan memusatkan perhatian pada pusat laba.

1.Sikap mental positif merupakan cara komunikasi atau mengekspresikan suasana hati atau
watak kepada orang lain. Jika ekspresi kita kepada orang lain positif, maka kita disebut orang
yang bersikap mental positif.. Sebaliknya , jika ekspresi kita kepada orang lain negative, kita
disebut orang yang bersikap mental negatif. Untuk mengembangkan dan mendulang home care
kea rah bisnis atau berorientasi pada entrepreneur maka sikap positif sangat perlu karena sikap
mental positif sangat mendorong kita untuk mencapai tujuan dengan gigih. Ketika kita jatuh
terperosok kita masih dapat mengatakan “ah ini cumin kesandung batu kecil “. Tujuan kita
belum tercapai”. Kita pun mampu bangkit kembali. Seperti dikatakan oleh Soichiro Honda
tetap bersikap mental positif ketika piston berbentuk cincin buatannya ditolak oleh Toyota dan
ditertawakan oleh teknisi. Setelah bertahan dua tahun danmemperbaiki piston kelemahannya ,
akhirnya Toyota mau menerimanya bahkan , ketika pabriknya di bom dua kali dan
dihancurkan oleh gempa bumi, ia tetap bersikap mental positif dalam meraih cita-citanya untuk
tetap mempunya pabrik.[3]

Dengan mencermati statement tersebut sikap mental positif mendorong kita untuk menjadi
lebih kreatif. Setiap saat terjadi hal-hal yang tak kita inginkan, dengan sikap mental positif kita
masih dapat menanggapinya dengan mencari suatu hikmah dibalik secara kreatif.

Ketika hanya ada dua orang yang mendaftar di Primagama, muncul kreatifitas yang terwujud
dalam strategi jaminan diterima. Demikian juga ketika hanya 8 orang calon mahasiswa yang
mendaftar AMIKOM , Suyanto mencoba menemukan sesuatu dibalik kesulitan tersebut.
Selesai sholat dhuhur, tiba-tiba muncul sebuah pemikiran dibenak Suyanto “ Tempat Kuliah
Orang Berdasi “. Spontan kalimat itu dijadikan sebuah slogan AMIKOM. Banyak dari
kawannya mempertanyakan kata – kata tersebut. Mahasiswa inginnya kan bebas, kok disuruh
pakai dasi, “dasi itu yang memakai kan salesman”, diganti saja slogan itu pak Yanto…, saran
temannya, namun pendirian pak Yanto tetap bersikeras mempertahankan slogan itu, Karena
yang dicermati Suyanto adalah bahwa di Perguruan Tinggi yang diasaah hanya ilmu
pengetahuan dan skils, dan menurut nya yang diasah yang pertama adalah sikap dan mental
yang lebih dahulu diasah.sehingga sikap menta positif merupakan sikap mental yang harus
dimiliki oleh seorang entrepreur yang sukses dan senjata yang sangat ampuh untuk meraih
sukses.

2. Menjaga kreatifitas

Entrepreneur merupakan orang yang tanggap terhadap setiap perubahan lingkungan secara
kreatif dan inovatif. Baginya lingkungan macam apapun tidak menjadikan masalah, termasuk
saat terjadi krisis . Dengan demikian dibalik timbunya kesulitan atau ancaman, terdapat pula
peluang yang menjanjikan. Kreativitas adalah kemampuan untuk menyajikan gagasan atau ide
baru, sedangkan inovasi merupakan aplikasi dari gagasan atau ide baru. Coba bayangkan kalau
kita berfikiran kreatif , contoh : pertanyaan : apakah di Home care bapak sudah terbentuk
koperasi ? jawabannya…., seandainya sudah…..,apakah koperasi sudah bekerja sama dengan
pihak Bank… ? sendainya sudah … apakah pihak Bank sudah memberikan fasilitas pinjaman
terhadap Home care ….? selain itu apakah didalamnya koperasi apakah ada bentuk usaha
lain… seperti apotek …,karena obat bisa diambil dari apotek yang dimiliki, minuman….karena
minuman bagi karyawan bisa diambil dari unit usaha kecil itu, makanan/ kantin…, karena unit
usaha makan karyawan bisa makan dari unit usaha yang dimilikinya, masih banyak lagi contoh
contoh lain .

3. Teknik mencipta ide

Bagaimana agar ide tersebut dapat terwujud dalam usaha… ? bahkan kalau perlu , bagaimana
caranya agar ide tersebut dapat melambungkan usahanya .. ? menciptakan ide yang orisionil
tidaklah mudah sehingga dapat digunakan beberapa teknik , dan salah satu teknik tersebut
adalah teknik mencipta ide atau dikenal dengan istilah MINIMISASI.

Teknik minimisasi ini , selain pengecilan dalam fisik, dapat pula bermakna dalam hal waktu.
Honda meraih sukses dengan menggunakan teknik minimisasidalam hal fisik ketika memasuki
pasar Amerika Serikat. Pada saat itu di Amerika Serikat, sepeda motor besar 250 cc dan 350
cc.awalnya Honda mencoba membuat sepeda motor besar , tetapi mengalami kegagakan.
Akhirnya Honda menggunakan teknik minimisasi dengan embuat sepeda motor 50 cc yang
disebut super cup, yang mengawali kesuksesan Honda.

Pimpinan Sony Akio Morita juga menggunakan teknik minimisasi , ketika melihat anak-anak
muda mendengarkan musik dengan memanggul tape recorder besar kemana-mana,muncul
pertanyaan dalam benaknya, bagaimana kalau dapat diganti tape recorder kecil … ? yang bisa
dimasukka kedalam saku / tas kecil … ?ide itu diwujudkan oleh Morita dengan menciptakan
Walkman, yang merupakan awal dari kesuksesan perusahaan Sony tersebut.

Home care merupakan bentuk pelayanan kesehatan terutama keperawatan merupakan demand
yang sangat besar pada jajaran keperawatan sehingga memontum ini merupakan kesempatan
bagi profesi keperawatan untuk mengembangkan diri dalam bentuk praktek mandiri
keperawatan yang terintegrated. Hal ini yang bertindak dalam pemberian pelayanan kesehatan
adalah profesi keperawatan, dokter, bidan , fisioteraphy, apoteker, psikolog, dokter gigi dan
masih banyak lagi profesi kesehatan lain yang tergabung dalam pemberian pelayanan
kesehatan di rumah.[4]

4. Kreatifitas periklanan

Kreatifitas sendiri merupkan kemampuan untuk menyajikan gagasan atau ide baru, sedangkan
inovasi merupakan aplikasi dari gagasan atau ide baru. Sesungguhnya manusia itu sendiri
merupakan makhluk kreatif, tetapi karena kreatifitas tersebut jarang dipraktekkan secara rutin
akhirnya kreatifitas tersebut menjadi lumpuh, ibarat otot seseorang secara fisiologis yang tidak
pernah dilatih.Kreativitas hamper selalu digunakan dalam periklanan karena membantu
periklanan dalam memberi informasi, membujuk , mengingatkan, meningkatkan nilai, dan “
meledakkan “ periklanan.

Sosiolog asal Jerman, Max Weber berpendapat bahwa orang berfikir dengan menggunakan dua
cara, yaitu berfikir secara obyektif rasional, berdasarkan fakta, dan berfikir kualitatif, intuitif,
berdasarkan nilai. Pada pelayanan kesehatan terutama home care dalam periklanan sangat
diperlukan , hal ini memang merupakan media untuk mempublikasikan pada masyarakat luas
bahwa home care merupakan wujud integrated pelayanan kesehatan multidisiplin profesional
kesehatan yang komprehensif.

Periklanan yang perlu dikembangkan pada masyarakat luas bisa dengan menggunakan radio,
televisi, surat kabar, pos, flip chart, spanduk, dor to dor, atau bahkan yang lebih trend untuk
sekarang ini melalui internet dengan membuka web side .

Yang menjadi pertanyaan adalah…., apakah home care yang ada di Bali terutama di tempat
bapak sudah memasang iklan dengan membuka web side….. ? kalau sudah ……, apakah iklan
yang sudah diiklankan sudah menarik terhadap konsumen…. ? seandainya sudah…. Siapa
tokoh/ bintang yang digunakan dalam periklanan adalah orang yang dikenal masyarakat…. ?
ini menjadi menarik di kala iklan tersebut merupakan tokoh yang dikenal oleh masyarakat.

Menciptakan Visi dan strategi usaha home care

1. Pondasi kepemimpinan

Pondasi kepemimpinan yang efektif adalah memikirkan visi dan misi organisasi,
mendefinisikan, dan menegakkannya secara jelas dan nyata. Pemimpin menetapkan tujuan,
menentukan prioritas , serta menetapkan dan memonitor standar. Adapun menurut Tony Buzan
dalam bukunya The Power of spiritual Intelegance, visi didefinisikan sebagai kemampuan
berfikir atau merencanakan masa depan dengan bijak, dan imajinatif, menggunakan gambaran
mental tentang situasi yang dapat dan mungkin terjadi di masa mendatang.

Kepemimpinan merupakan inti dari strategi. Sony untuk menemukan pasar baru dengan
sebutan “ semangat perintis “. Sony merupakan tokoh perintis dan tidak pernah bertujuan
mengikuti yang lain, Sony akan selalu menjadi penemu hal yang baru. Sony mempunyai
prinsip menghargai dan mendukung kemampuan sesorang dan selalu membawa yang terbaik.

Home care merupakan suatu bentuk praktik keperawatan mandiri yang teritegrated sangat
baru. Sebagai wujud integrated multi disiplin professional kesehatan . Dalam hal ini yang
menjadi idaman dari kalangan profesional keperawatan adalah praktik keperawatan mandiri
yang notabene ini merupakan suatu indepedent dalam praktik profesi kesehatan yang payung
hukumnya sudah di tegakkan diperaturan pemerintah maupun Undang-Undang Kesehatan. Ini
meruakan pondasi dari seorang pemimpin home care yang bisa di gunakan untuk berpijak
dalam melangkah kedepan[5]

2. Kepemimpinan sebagai strategi

Inti dari srategi adalah kepemimpinan . Tidak seorang pun akan mengikuti anda jika tidak tahu
ke mana mesti melangkah. Anda akan menemukan kebenarannya pada semangat Akio Morita
memberikan arah sony untuk menemukan pasar baru dengan sebutan ” semangat perintis ”.

Pemimpin merupakan orang pertama yang menentukan sukses dan gagalnya organisasi, Steven
R. Covey, menyatakan bahwa ” pemimpin merupakan kunci sukses organisasi, kepemimpinan
menelaah seorang pemimpin yang efektif, dan apa yang membedakan pemimpin dengan yang
bukan dipimpin. Abraham Zalezink dari sekolah Bisnis Havard menyatakan bahwa pemimpin
dan manajer sangat berbeda dalam motif, sejarah pribadi, serta cara berfikir dan bertindak.

Manajer cenderung mengambil sikap impersonal, pasif terhadap tujuan.

3. Kesederhanaan sebagai strategi

BMW menggunakan kata sederhana driving untuk mewakili The Ultimate Machine ( mobil
yang enak dikendarai ). Dengan kesederhanaan ini, BMW menjadi mobil mewah Eropa dengan
penjualan tertinggi kedua di Amerika Serikat. Salah satu kecenderungan terhadap
kesederhanaan sepanjang 40 tahun terakhir adalah , jika anda mudah dipahami , bahasa anda
vulgar.

Eistein menghabiskan tahun demi tahun bersama tiga assistennya membuat teori relativitas
yang mudah dipahami orang awam. Sebagai simpul dari para pembesar tersebut diatas baik
kalangan millyuner maupun ilmuwan menyatakan akan kesederhanaan sangat penting dalam
mengembangkan home care ke arah entrepreneurship dikalangan proesi keperawatan. [6]

4 Menjadi yang pertama

Dalam bukunya“ The trout on strategy “ oleh Jack Trout , menyatakan bahwa strategy yang
pertama tentang penguasaan atribut, kepemimpinan , merupakan senjata bagaimana produk
dibuat dan dijadikan sebagai pilot projec, jika tidak bisa maka dengan harga rendah. Ini sudah
menjadi suatu semboyan para entrepreneur jempolan. Dengan menyikapi statmen yang
disampaikan tersebut, Home care yang berorientasi pada pelayanan keperawatan kesehatan
yang ada di Bali bisa dijadikan pilot project untuk pengembangan diri dalam entrepreneur.
Karena dengan menjadi yang pertama akan dicari para konsumen dan lebih jauh lagi bahwa
menjadi yang pertama merupakan salah satu strategi bersaing yang cukup handal.

5. Menjadi specialis

Sampaikan kepada konsumen bahwa anda adalah specialis home care yang merupakan
pelayanan keperawatan kesehatan terhadap konsumen.

“ Saya hanya seorang biasa diatas kuda luar biasa “.kata Terry Ehrich, sebuah kuda yang
sangat specialis. Menyimak dari pernyataan tersebut bahwa home care ini sangat tepat untuk
bisa digunakan sebagai pijakan dalam pengembangan usaha dalam bidang kesehatan.Sehingga
sebagai kuda tunggangan dalam pengembangan usaha bidang kesehatan home care sangat
realistis dan aplikasi, sebagai implikasinya adalah dengan perkembangan homecare yang
sangat direspon oleh kalangan profesi keperawatan ini merupakan ancaman bagi profesi dokter
apabila tidak dilakukan penegasan terhadap hak dan tugas. Maka dalam menyikapi
permasalahan itu di Fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta terutama
Central for family medicine and primary health care system development, telah menerapkan
kuliah kerja kesehatan masyarakat yeng terdiri dari proram pendidikan dokter, ners dan gizi
kesehatan sebagai bentuk inependensi sebuah profesi ditengah masyarakat.[7]

Home Care menuju ke arah Transformasi Kewirausahaan

1. Siapa Pengusaha kecil Home care keperawatan kesehatan itu ?


Nyoman Cakra adalah pengusaha home care yang dengan latar belakang pendidikan diawali
dari pendidikan keperawatan bukan dari salah satu universitas ternama, beliaulah seorang
perawat salah satu Rumah Sakit di Gianyar dan beliau adalah seorang entrepreneur yang bisa
membaca situasi dan peluang sehingga berani membuka usaha dalam bentuk “ Home Care “ .

Dwi Harjanto adalah seorang dosen di fakultas kedokteran universitas Gadjah Mada
Yogyakart, Beliaulah sebagai pencetus konsep kuliah kerja kesehatan masyarakat yang
teritegrated antara profesi dokter, profesi keperawatan dan gizi kesehatan di Fakultas
kedokteran Universitas Gadjah Mada, beliau selain sebagai dosen juga mempunyai jiwa
entrepreneur dalam bidang pertanian dan peternakan , sehingga mengaplikasikan dalam bentuk
agrobisnis. Sebagai bentuk kepedulian terhadap pelayanan kesehatan, dalam pandangannya
saat ini memberikan suatu gambaran bahwa home care yang baru trend dikalangan profesi
keperawatan saat ini tertlihat independent profesi itu, lebih jauh lagi ketika seminar tentang “
Home Care : merupakan wujud kemandirian perawat “ yang dilaksanakan oleh ILMIKI yang
bekerjasama dengan kalangan akademisi di PSIK Fakultas Kedokteran UGM di Yogyakarta
merupakan bentuk inovasi keeperawatan yang berorientasi vocasional menuju pada
professional. Menurutnya bahwa Home Care merupakan wujud dari integrated multi disiplin
professional yang diaplikasikan dalam bentuk kebersamaan antar profesi ini merupakan
momen yang sangat baik dari kalangan profesi keperawatan dan profesi gizi untuk diakui
sebagai profesi kesehatan oleh masyarakat, bahkan pada bulan November 2007 – desember
2007 telah mengadakan pelatihan terhadap kementerian Kesehatan Malaysia , utusan dari
STIKES di Lampung dan Dinas Kesehatan Propinsi di Kaltim, bahkan dari Direktorat
pelayanan medis dan keperawatan Departemen Kesehatan RI Jakarta memberikan worning
agar masalah ini bisa disampaikan dalam bentuk pelatihan secara kontinyu terhadap PPSDM
dalam hal ini adalah PUSDIKNAKES untuk tahun anggaran 2008-2009.

1. Mengembangkan industri Home care keperawatan kesehatan

: suatu keharusan

Dalam rapat kerja di tingkat fakultas, 2007, berbagai professor bidang kesehatan secara serius
mereka membahas masalah bagaimana mengembangkan industri . Dalam pandangan mereka,
mengembangkan industri home care kesehatan merupakan keharusan. Seperti peranyataan
Prof.Dr. dr. Soenarto, Sp.THT, bahwa Integrated multi professional merupakan suatu
keharusan dan Dwi Harjanto menyampaikan bahwa Home care merupakan wujud kemandirian
perawat yang perlu dikembangakan, karena dengan independent profesi keperawatan tersebut
merupakan bentuk inovasi profesi yang selama ini berorientasi pada vocasional berubah
menuju kearah professional. Bahwa persyaratan profesi diantaranya adalah adanya
kemandirian / independent suatu profesi. Sehngga industri home care perlu dikembangkan
dengan pertimbangan bahwa , home care tenaga kesehatan yang paling banyak didominasi oleh
perawat, hal ini merupakan suatu industri yang bisa kita kemas dengan melihat pulau Bali
merupakan pulau yang terindah di dunia, bahkan bali lebih dikenal didunia ketimbang
Indonesia dan lebih jauh lagi bahwa Bali merupakan pulau wisata di dunia sehingga sasaran
yang kita tuju bukan pada pelayanan kesehatan masyarakat Bali, tapi justru yang lebih jauh
lagi adalah wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri yang berkunjung dan pulang dari
Bali . Bisa kita pahami bahwa industri home care merupakan pilot project tingkat nasional
sehinga bisa dikembangkan pada jajaran semua system kesehatan. [8]

1. Peran Usaha industri Home care bidang keperawatan kesehatan

a. Melaksanakan konsultasi manajemen pengusaha kecil dengan melibatkan instansi terkait


yang dikoordinasikan oleh pemda

b. Melasanakan kerja sama dengan perguruan tinggi dalam penyelenggaraan pelatihan,


konsultasi dan pembinaan manajeman usaha kecil.

c. Melaksanakan temu kemitraan ,studi banding dan magang

d. Meningkatkan pembinaan pengusaha kecil melalui pembentukan forum koordinasi tingkat I


& II dengan mengadakan pertemuan.secara periodik. dan

1. Transformasi kewirausahaan

Proses transformasi home care dalam sudut pandang kewirausahaan , cara berfikir yang ada
disini memberikan suatu pandangan bahwa pemberian pelayanan kesehatan pada tataran home
care , yang semula berorientasi pada pelayanan kesehatan yang sifatnya sosial berubah menjadi
orientasi pada entrepreneurship

( wira usaha ), hal ini sudah menjadi suatu tuntutan perubahan zaman yang barorientasi adanya
inovasi, yang dahulu sesuai dengan sumpah hipocrates bahwa pelayanan kesehatan berorientasi
pada pengabdian, namun sekarang permasalahan menjadi lain dikala orang berfikir tentang
adanya profesional dan kesejahteraan pada orang yang mengabdikan pada prof esi itu.

Seperti pada konsep sebelumnya, bahwa transformasi home care merupakan suatu perubahan
paradigma yang mendasar tentang sudut pandang pemberian pelayanan kesehatan yang
beorientasi pada industri, yang dimaksudkan disini adalah bahwa cara berfikir yang taradapat
konsep awal , bahwa transformasi dari pencipta pekerjaan , menjadi pencipta pekerjaan lagi,
akan tetapi dengan tingkat productivitas yang lebih tinggi dan untuk sektor yang mampu
menghasilkan nilai tambah yang lebih besar, dan pemikiran ini tentunya membawa implikasi
yang mendasar.

Anda mungkin juga menyukai