maka dilakukan penelitian pada 360 sampel sesuai pada Tabel IV-1.
kelompok laki-laki dan perempuan. Terdapat empat sampel laki-laki dan empat
sampel perempuan pada setiap usia, yang berarti terdapat empat sampel yang
maksila, peneliti melakukan uji variabilitas data yang meliputi intra-observer dan
acak diukur oleh seorang pengamat dan dilakukan pengukuran ulang dengan
interval 3 minggu pada orang yang sama. Diwaktu yang sama dilakukan juga
Berdasarkan Tabel IV-2 dan IV-3 hasil uji t berpasangan pada pengukuran
memenuhi asumsi p≥0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
Berdasarkan Tabel IV-4 dan IV-5 hasil uji t berpasangan pada pengukuran
perempuan), sampel laki-laki dan sampel perempuan. Uji ini dimaksudkan untuk
menunjukkan nilai p (sig. 2-tailed) sebesar 0,200 pada sampel campuran dan
sampel laki-laki serta dan 0,80 pada sampel perempuan. Nilai tersebut lebih besar
dari nilai α = 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data hasil pengukuran
berdistribusi normal. Untuk dilakukan uji korelasi Pearson data harus memenuhi
asumsi yaitu terdistribusi normal yang berarti data tersebut memiliki pola dan
yang digunakan.Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu usia dan volume
pulpa gigi insisif sentral maksila pada Subras Deutero-Melayu. Berikut tabel
Tabel IV-9 Tabel Statistik Deskriptif Usia dan Volume Pulpa Pasien Laki-laki dan
Perempuan di Instalasi Radiologi Oral dan Maksilofasial RSGM Universitas
Padjadjaran
Nilai Nilai Standar
N Rata-rata
Minimal Maksimal Deviasi
Usia (tahun) 360 7 51 29.00 13.005
Volume (mm3) 360 6.060 42.490 18.02749 8.030.519
Valid N (listwise) 360
Berdasarkan Tabel IV-8 terdapat variasi usia dan volume pulpa pada
radiograf CBCT. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya selisih nilai minimal dan
nilai maksimal pada variabel usia dan volume pulpa.Nilai N adalah total sampel
radiograf CBCT pasien laki-laki dan perempuan yaitu 360 sampel. Nilai minimal
usia yaitu 7 tahun dan nilai maksimal 51 tahun dengan rata-rata usia 29 tahun.
Standar deviasi menunjukkan angka 13,023. Pada baris volume dapat dilihat nilai
minimal yaitu 6,060 dan nilai maksimal volume 42,49. Rata-rata volume pulpa
pada kelompok sampel ini yaitu 18,02 dan standar deviasi sebesar 8,03.
45.00
40.00
35.00
Volume Pulpa (mm3)
30.00
25.00
20.00
Sampel
15.00
10.00
5.00
0.00
0 10 20 30 40 50 60
Usia Kronologis (tahun)
Tabel IV-10 Tabel Statistik Deskriptif Usia dan Volume Pulpa Pasien Laki-laki di Instalasi
Radiologi Oral dan Maksilofasial RSGM Universitas Padjadjaran
Dilihat dari tabel di atas N adalah total sampel radiograf CBCT pasien
laki-laki yaitu 180 sampel. Nilai minimal usia 7 tahun dan nilai maksimalnya
yaitu 51 tahun dengan rata-rata usia 29 tahun dan standar deviasi menunjukkan
angka 13,023.Pada baris volume dapat dilihat nilai minimal yaitu 7,365 dan nilai
maksimal volume 40,730. Rata-rata volume pulpa 19,52 dan standar deviasi yaitu
8,27.
45.00
40.00
35.00
Volume Pulpa (mm3)
30.00
25.00
20.00
Sampel
15.00
10.00
5.00
0.00
0 10 20 30 40 50 60
Usia Kronologis (tahun)
Tabel IV-11 Tabel Statistik Deskriptif Usia dan Volume Pulpa Pasien Perempuan di
Instalasi Radiologi Oral dan Maksilofasial RSGM Universitas Padjadjaran
N Nilai Nilai Rata-rata Standar
Minimal Maksimal Deviasi
Usia (tahun) 360 7 51 29.00 13.023
3
Volume (mm ) 360 6.060 42.590 16.55603 7.501767
Valid N (listwise) 360
Dilihat dari tabel di atas N adalah total sampel radiograf CBCT pasien
perempuan yaitu 180 sampel. Nilai minimal usia yaitu 7 tahun dan nilai
menunjukkan angka 13,023.Pada baris volume dapat dilihat nilai minimal yaitu
6,060 dan nilai maksimal volume 42,59. Rata-rata volume pulpa sebesar 16,55
Uji yang dilakukan antara variabel usia dan volume pulpa dilakukan uji
dipilih karena data penelitian berdistribusi normal sesuai pada Tabel IV-6, Tabel
IV-7 dan Tabel IV-8.Analisis ini dilakukan pada sampel campuran (laki-laki dan
Hasil uji korelasi Pearson dapat dilihat pada Tabel IV-5, Tabel IV-6 dan
Tabel IV-7.
Tabel IV-12 Tabel Uji Korelasi Pearson Usia dan Volume Pulpa pada Pasien Laki-laki dan
Perempuan
Usia Volume
Usia Pearson 1 -.787
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000
N 360 360
Volume Pearson -.787** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000
N 360 360
**Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Hasil uji korelasi Pearson (r) berdasar tabel di atas adalah sebesar -0,787.
Angka tersebut menunjukkan adanya hubungan kuat yang signifikan antara usia
kronolgis dan volume pulpa gigi insisif sentral maksila (Sig. 2-tailed 0.000 <value
negatif antara usia kronologis dan volume pulpa, dimana volume pulpa akan
Tabel IV-13 Tabel Uji Korelasi Pearson Usia dan Volume Pulpa pada Pasien Laki-laki
Usia Volume
Usia Pearson 1 -.808
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000
N 360 360
Volume Pearson -.808** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000
N 180 180
**Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
kkuat yang signifikan antara usia kronologis dengan volume pulpa gigi insisif
sentral maksila (Sig value 0.000<value α = 0,05). Simbol negatif pada nilai
volume pulpa, dimana volume pulpa akan berkurang seiring bertambahnya usia.
Tabel IV-14 Tabel Uji Korelasi Pearson Usia dan Volume Pulpa pada Pasien Perempuan
Usia Volume
Usia Pearson 1 -.793
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000
N 360 360
Volume Pearson -.793** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.000
N 180 180
**Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Hasil uji korelasi Pearson (r) berdasar Tabel IV-7 di atas adalah sebesar
usia kronolgis dan volume pulpa gigi insisif sentral maksila (Sig value
hubungan negatif antara usia kronologis dan volume pulpa, dimana volume pulpa
I.2 Pembahasan
Pada penelitian ini digunakan sebanyak 360 sampel radiograf CBCT dari
jumlah sampel minimal sebanyak 180 sampel dengan tingkat keyakinan 93,7%.
hubungan antara usia kronologis manusia dengan volume pulpa insisif sentral
uji statistik pada sampel campuran (laki-laki dan perempuan) diperoleh -0,787.
Tabel IV-13 menunjukkan hasil koefisien Pearson (r) -0,808 pada sampel laki-
laki dan Tabel IV-14 diperoleh korelasi -0,793 pada sampel perempuan.
Korelasi negatif yang signifikan antara usia kronologis dan volume pulpa
akan diiringi dengan penurunan volume pulpa gigi. Menurut Kvaal et al. (1995),
rongga pulpa gigi berkurang sebagai akibat dari deposisi dentin sekunder. 42Dentin
sekunder terbentuk sepanjang hidup, akibatnya baik kamar pulpa dan saluran akar
akan menjadi lebih kecil dan terkadang sampai pada titik dimana kamar pulpa dan
adalah berkurangnya secara cepat volume elemen seluler dalam ruang pulpa. Hal
ini terjadi akibat deposisi dentin secara berkelanjutan. Saluran akar akan mengecil
berkurangnya jumlah sel pulpa. Pengurangan sel ini mengenai semua sel, dari
Penelitian yang sama sudah dilakukan oleh Ge, et al. (2015) pada 13
macam gigi dengan total sampel sebanyak 240 sampel pada populasi masyarakat
China.Kumar, et al (2016) pada gigi molar pertama maksila dan molar pertama
mandibula dengan total sampel sebanyak 320 sampel pada populasi masyarakat
India.13,44
Hasil nilai koefisien korelasi pada penelitian ini lebih signifikan dan kuat
dan kelompok sampel campuran.Hal yang sama juga ditunjukkan pada penelitian
Ge, et al (2015) pada gigi insisif sentral maksila dan pada penelitian berbeda yang
dilakukan oleh Biuki, et al. (2017) mengenai korelasi rasio volume gigi dan pulpa
penelitian Star, et al. (2011) hasil yang lebih signifikan dan kuat terdapat pada
kaninus.9
Pada hasil penelitian Ge, et al (2015) yang dilakukan pada 13 macam gigi,
gigi molar kedua maksila memiliki nilai koefisien korelasi yang paling tinggi dan
korelasi paling rendah pada gigi kaninus.Hal tersebut memungkinkan karena gigi
molar yang berfungsi untuk menghaluskan makanan dan lebih banyak aposisi gigi
yang terletak pada dinding kavitas pulpa pada gigi molar daripada gigi lainnya.
Gigi kaninus memiliki nilai koefisien korelasi paling rendah karena letak gigi
kaninus yang berada tepat pada titik lengkung rahang dimana pada gambar 3D
tidak memperlihatkan gambaran yang jelas dan akurat seperti gigi lain. Di sisi
lain, gigi molar juga memiliki ruang pulpa yang luas dibandingkan dengan gigi
Tabel IV-15 Rata-rata Penyusutan Volume Pulpa Gigi Insisif Sentral Maksila
Anak dibawah umur (7-17 tahun) Pemuda (18-51 tahun)
Laki-laki 1,587 mm 0,369 mm
Perempuan 1,014 mm 0,499 mm
volume pulpa gigi insisif sentral maksila pasien laki-laki pada kategori usia anak
dibawah umur (7-17 tahun) terbilang besar yaitu 1,587 mm dibandingkan pada
kategori usia pemuda (18-51 tahun) yaitu 0,369 mm. Hal yang sama juga terjadi
pada sampel perempuan yang nilai penyusutan volume pulpanya lebih besar pada
kategori usia anak dibawah umur (1,014 mm) dibandingkan dengan usia pemuda
(0,499 mm).
kesesuaian dengan hasil yang diperoleh secara teori yang dikemukakan pada
antara usia kronologis manusia dengan volume pulpa gigi insisif sentral maksila.
Penelitian yang dilakukan di China tahun 2016 dengan software yang
saluran akar sempit atau bahkan hampir tidak terlihat.13 Hal ini dapat menjadi
kelemahan pada penelitian karena pada usia tua volume pulpa pada saluran akar
terlihat sangat kecil dan sulit dijangkau oleh software. Di sisi lain, kelebihan
penelitian ini yaitu ITK-SNAP 3.6.0 merupakan software yang open source atau
dapat dengan mudah diakses oleh semua orang (dapat diunduh pada
CBCT dari pasien dengan subras Deutero-melayu yang juga merupakan suatu
kelebihan pada penelitian ini. Pembentukan dentin sekunder yang tidak teratur di
BAB IV
tujuan untuk menganalisis korelasi usia kronologis manusia dan volume ruang
pulpa premolar pertama maksila pada radiografi CBCT dengan metode korelasi
Pearson.Usia sampel ditentukan oleh data rekam medis pasien, dan ukuran
volume ruang pulpa gigi premolar pertama pengukuran radiograf CBCT dengan
Populasi penelitian ini berasal dari data sekunder berupa data radiograf
CBCT berusia 12-56 tahun yang datang ke Instalasi Radiologi RSGM Unpad
tahun 2017-2018 dan sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan 4
sampel gigi untuk setiap usiadan jenis kelamin.Pemilihan sampel dilakukan sesuai
Laki-laki Perempuan
Jumlah sampel 180 180
Usia 12-56 12-56
Data usia dan volume yang didapatkan melalui software ITKSnap
23. Analisis korelasi Pearson dalam statistika merupakan metode yang digunakan
untuk menganalisis arah dan kuat lemahnya hubungan antara satu variabel dengan
dahulu untuk menguji distribusi data.Tabel IV-2 merupakan uji normalitas pada
sampel laki-laki.
normal karena nilai p (sig. 2-tailed bernilai 0.200) lebih besar dari nilai α = 0.05.
Data berdistribusi normal menunjukkan adanya suatu pola yang terbentuk
normal karena nilai p (sig. 2-tailed bernilai 0.200) lebih besar dari nilai α = 0.05.
dengan cara pengukuran 15 sampel acak dalam interval tiga minggu oleh peneliti
yang sama. Tabel IV-4 menunjukkan nilai p (sig. 2-tailed bernilai 0.289 > α =
0.05) dan nilai korelasi sebesar 0.955 sehingga tidak terdapat perbedaan signifikan
oleh peneliti berbeda. Pada tabel tidak terdapat perbedaan signifikan pada varians
inter-observer (p= )
digunakan dalam penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah usia kronologis
sampel dan volume ruang pulpa dari gigi premolar pertama maksila untuk
menganalisis korelasi antara usia kronologis sampel dan volume ruang pulpa gigi.
Tabel IV-6 merupakan deskripsi variabel penelitian yang terdiri dari nilai
minimum, nilai maksimum, mean, dan deviasi standar dari usia dan volume ruang
Tabel IV-21Statistik Deskriptif Usia dan Volume Ruang Pulpa Gigi pada Sampel Laki-laki
dan Perempuan
Std.
N
Minimum Maksimum Mean Deviation
Usia (tahun) 360 12 56 34.00 13.005
Volume ruang
360 4.983 34.480 12.83183 5.112327
pulpa (mm3)
Valid N (listwise) 360
penelitian ini adalah 360 sampel, usia minimum dari sampel ialah 12 tahun dan
usia maksimum ialah 56 tahun. Mean usia sampel adalah 34 tahun dengan deviasi
standar sebesar 13.005 tahun. Volume ruang pulpa gigi minimum dari sampel
laki-laki dan perempuan ialah 4.983 mm3 dan nilai maksimum sebesar 34.480
mm3. Nilai mean sebesar 12.832 mm3, dengan nilai deviasi standar sebesar 5.112
mm3.
Tabel IV-7 merupakan deskripsi variabel penelitian yang terdiri dari nilai
minimum, nilai maksimum, mean, dan deviasi standar dari usia dan volume ruang
Tabel IV-22 Statistik Deskriptif Usia dan Volume Ruang Pulpa Gigi pada Sampel Laki-laki
Std.
N
Minimum Maksimum Mean Deviation
Usia (tahun) 180 12 56 34 13.023
Volume ruang
180 4.995 34.480 13.47297 5.514532
pulpa (mm3)
Valid N (listwise) 180
adalah 148 sampel, usia minimum dari sampel ialah 12 tahun dan usia maksimum
ialah 56 tahun. Mean usia sampel laki-laki adalah 34 tahun dengan deviasi standar
sebesar 13.023 tahun. Volume ruang pulpa gigi minimum dari sampel laki-laki
ialah 4.995 mm3 dan nilai maksimum sebesar 34.480 mm3. Nilai mean sebesar
Tabel IV-8 merupakan deskripsi variabel penelitian yang terdiri dari nilai
minimum, nilai maksimum, mean, dan deviasi standar dari usia dan volume ruang
Tabel IV-23Analisis Deskriptif Usia dan Volume Ruang Pulpa Gigi pada Sampel Perempuan
Std.
N Minimum Maksimum Mean Deviation
Usia (tahun) 180 12 56 34 13.023
Volume ruang 12.190
180 4.983 26.740 4.602284
pulpa (mm3) 69
Valid N (listwise) 180
Berdasarkan tabel IV-8, jumlah sampel perempuan dalam penelitian ini
adalah 180 sampel, usia minimum dari sampel ialah 12 tahun dan usia maksimum
ialah 56 tahun. Mean usia sampel perempuan adalah 34 tahun dengan deviasi
standar sebesar 13.023 tahun. Volume ruang pulpa gigi minimum dari sampel
perempuan ialah 4.983 mm3 dan nilai maksimum sebesar 26.740 mm 3. Nilai mean
sebesar 12.19 mm3, dengan nilai deviasi standar sebesar 4.602 mm3.
ruang pulpa premolar pertama maksila. Uji statistik yang digunakan adalah
korelasi Pearson, yang dipilih karena distribusi data yang normal sesuai tabel IV-2
dan IV-3.Analisis korelasi dilakukan pada sampel total laki-laki dan perempuan,
Tabel IV-24 Analisis Korelasi Pearson Sampel Total Laki-laki dan Perempuan
Volume ruang
Usia
pulpa
Pearson Correlation 1 -.790**
Volume ruang
Sig. (2-tailed) .000
pulpa
N 360 360
Pearson Correlation -.790** 1
Usia Sig. (2-tailed) .000
N 360 360
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Grafik IV-4Scatterplot Sampel Total Laki-laki dan Perempuan
Pada tabel IV-9, diketahui bahwa hasil korelasi antara usia dan volume
ruang pulpa gigi pada sampel laki-laki dan perempuan sebesar -0.790. Hasil
analisis korelasi Pearson antara kedua variabel menunjukkan korelasi yang kuat
(Pearson correlation -0.790> 0.5) yang signifikan (Sig. value 0.000 <α value=
0.05), dengan korelasi bersifat negatif, yang berarti apabila usia semakin
Volume ruang
Usia
pulpa
Pearson Correlation 1 -.806**
Volume ruang
Sig. (2-tailed) .000
pulpa
N 180 180
Pearson Correlation -.806** 1
Usia Sig. (2-tailed) .000
N 180 180
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Grafik IV-5 Scatterplot Sampel Laki-laki
Pada tabel IV-10, diketahui bahwa hasil korelasi antara usia dan volume
ruang pulpa pada laki-laki sebesar -0.806. Hasil analisis korelasi Pearson antara
kedua variabel menunjukkan korelasi yang kuat (Pearson correlation -0.806> 0.5)
dan signifikan (Sig. value 0.000 <α value), dengan korelasi bersifat negatif, yang
berarti apabila usia semakin meningkat maka volume pulpa menurun, dan
sebaliknya.
Volume ruang
Usia
pulpa
Pearson Correlation 1 -.789**
Volume ruang
Sig. (2-tailed) .000
pulpa
N 180 180
Pearson Correlation -.789** 1
Usia Sig. (2-tailed) .000
N 180 180
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Grafik IV-6 Scatterplot Sampel Perempuan
Pada tabel IV-11, diketahui hasil korelasi antara usia dan volume ruang
pulpa pada perempuan sebesar -0.789. Hasil analisis korelasi Pearson antara
kedua variabel menunjukkan korelasi yang kuat (Pearson correlation -0.789> 0.5)
dan signifikan (Sig. value 0.000 <α value), dengan korelasi bersifat negatif, yang
berarti apabila usia semakin meningkat maka volume pulpa menurun, dan
sebaliknya.
IV.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson pada tabel IV-8, IV, dan IV
terdapat hubungan yang signifikan dan kuat antara usia dengan volume ruang
pulpa gigi premolar pertama maksila pada kelompok sampel laki-laki, perempuan,
dan sampel total laki-laki dan perempuan. Nilai korelasi pada sampel laki-laki
(r=-0.806) lebih besar dibandingkan sampel perempuan (r=-0.789) dan total laki-
laki dan perempuan (r=-0.790). Hasil ini sesuai dengan penelitian Biuki (2017)
yang menganalisis pada 6 gigi anterior dengan nilai korelasi pada sampel laki-laki
0.74), tapi berbeda dengan hasil penelitian Zhi-pu Ge (2015) yang menunjukkan
menurunnya suplai vaskuler, limfatik, dan saraf, pengurangan ukuran dan jumlah
kemampuan reparatif pulpa. Selain itu, terdapat peningkatan jumlah serat kolagen,
proses kalsifikasi dan regulasi gen proapoptosis seperti seperti AIFM1, MOAP1,
Penelitian oleh Zhi-pu Ge et. al. pada tahun 2015 pada gigi molar untuk
mengestimasi usia dengan volume pulpa melalui radiograf CBCT pada populasi
China, dan Nima Biuki et. al. pada tahun 2017 meneliti estimasi usia dengan
volume ruang pulpa gigi anterior pada populasi Iran. Penelitian ini dilakukan
untuk menganalisis korelasi usia dengan volume ruang pulpa gigi premolar
Kelemahan penelitian Zhi-pu Ge et. al. dan Nima Biuki et. al. adalah tidak
terdapat distribusi usia yang merata pada sampel laki-laki dan perempuan (Zhi-pu
Ge 213 sampel laki-laki dan 190 sampel perempuan, Nima Biuki 46 sampel laki-
laki dan 76 sampel perempuan) dan pada penelitian Biuki et al. tidak terdapat
distribusi data per usia yang merata (sampel laki-laki 15.90-69.54 dan sampel
perempuan 13.60-61.85) dan rentang usia awal tidak dimulai sejak erupsi gigi
permanen gigi tersebut, sehingga tidak seakurat penelitian yang mengukur dari
usia awal erupsi gigi. Populasi dalam penelitian Zhi-pu Ge et. al. dan Nima Biuki
et. al. besar dan tidak didiferensiasi, sehingga keakuratan hasil analisis dapat
Deutero-Melayu, sehingga hasil analisis lebih akurat dan tidak dipengaruhi oleh
radiograf CBCT diatas usia 56 tahun yang memenuhi kriteria untuk dianalisis.
4. PREMOLAR KEDUA MAKSILA
volume pulpa gigi premolar kedua maksila. Penelitian dilakukan setelah mendapat
pasien berusia antara 13-57 tahun dihitung volume pulpanya dan dianalisis
menggunakan uji korelasi pearson. Distribusi sampel dapat dilihat pada tabel IV-
1.
Laki-laki Perempuan
Ukuran Sampel (radiograf
180 180
CBCT)
Rentang Usia (tahun) 13-57 13-57
secara statistik menggunakan paired-t test seperti pada tabel IV-2 dan IV-3
berikut.
29
Tabel IV-29 Hasil Uji Variabilitas Inter-observer
didapatkan bahwa p value (sig. 2-tailed) sebesar 0.831 sehingga tidak ada
volume
_trans
N 180
Normal Mean 3.1653
a,b
Parameters 4
Std. .
Deviation 773218
Most Extreme Absolu
.080
Differences te
Positiv
.065
e
Negati
-.080
ve
Test Statistic .080
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
normal karena p value (sig. 2-tailed yang bernilai 0.200) lebih besar dari nilai α =
0.05.
Vo
lume
N 18
0
Normal Mean 5.6
Parametersa,b 0393
Std. 1.3
Deviation 42407
Most Extreme Absolu .
Differences te 084
Positiv .
e 084
Negati -.0
ve 75
Test Statistic .
084
Asymp. Sig. (2-tailed) .
073c,d
normal karena p value (sig. 2-tailed yang bernilai 0.073) lebih besar dari nilai α =
0.05.
IV.3.1 Statistik deskriptif
Tabel IV-33 Statistik Deskriptif Usia dan Volume Pulpa Sampel Laki-Laki dan Perempuan
di Instalasi Radiologi Oral Dan Maksilofasial RSGM Unpad
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Usia (tahun) 360 13 57 35.00 13.005
Volume (mm3) 360 2.357 32.590 10.82417 5.874227
Valid N (listwise) 360
Berdasarkan tabel IV-6 di atas, total sampel radiograf CBCT pasien laki-
laki dan perempuan dalam penelitian ini adalah 360, dengan rentang usia 13
sampai 57 tahun. Usia paling kecil adalah 13 dan paling besar adalah 57 tahun,
rata-rata usia adalah 35 tahun dengan standar deviasi 13.005 tahun. Volume pulpa
yang dihitung adalah sebanyak 360 data dengan nilai minimal 2.357, maksimal
Grafik IV-7 Distribusi Usia dan Volume Pulpa Sampel Laki-Laki dan Perempuan
Distribusi usia dan volume pulpa pada sampel laki-laki dan perempuan
dapat dilihat pada grafik IV-1. Volume pulpa gigi premolar kedua maksila
Tabel IV-34 Statitik Deskriptif Usia dan Volume Pulpa Sampel Laki-Laki di Instalasi
Radiologi Oral Dan Maksilofasial RSGM Unpad
Pada tabel IV-7 di atas dapat dilihat bahwa total sampel radiograf CBCT
pasien laki-laki dalam penelitian ini adalah 180, dengan rentang usia 13 sampai 57
tahun. Usia paling kecil adalah 13 dan paling besar adalah 57 tahun, rata-rata usia
adalah 35 tahun dengan standar deviasi 13.023 tahun. Volume pulpa yang
dihitung adalah sebanyak 180 data dengan nilai minimal 2.357, dan nilai
6.368.
Grafik IV-8 Distribusi Usia dan Volume Pulpa Sampel Laki-Laki
Distribusi usia dan volume pulpa pada sampel laki-laki dapat dilihat pada
grafik IV-4. Volume pulpa gigi premolar kedua maksila semakin mengecil seiring
bertambahnya usia.
Tabel IV-35 Statitik Deskriptif Usia dan Volume Pulpa Sampel Perempuan di Instalasi
Radiologi Oral Dan Maksilofasial RSGM Unpad
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Usia (tahun) 180 13 57 35.00 13.023
Volume (mm3) 180 2.850 29.970 10.60393 5.342407
Valid N (listwise) 180
adalah 180, dengan rentang usia 13 sampai 57 tahun. Usia paling kecil adalah 13
dan paling besar adalah 57 tahun, rata-rata usia adalah 35 tahun dengan standar
deviasi 13.023 tahun. Volume pulpa yang dihitung adalah sebanyak 180 data
dengan nilai minimal 2.850, maksimal 29.970. Sedangkan rata-rata 10.603 dan
Distribusi usia dan volume pulpa sampel perempuan dapat dilihat pada
grafik IV-6. Berdasarkan grafik tersebut tampak bahwa volume pulpa gigi
Analisis korelasi yang dilakukan pada variabel usia dan volume pulpa gigi
premolar kedua maksila adalah uji korelasi Pearson. Uji korelasi Pearson ini
dipilih karena distribusi datanya adalah distribusi data normal sesuai tabel IV-4
dan IV-5. Analisis korelasi Pearson ini dilakukan pada sampel campuran laki-laki
dan perempuan, laki-laki, dan perempuan seperti pada tabel IV-9, IV-10, dan IV-
11 berikut.
Tabel IV-36 Hasil Analisis Korelasi Pearson pada Sampel Laki-Laki dan Perempuan
Usia p
Usia Pearson Correlation 1 -.793**
Sig. (2-tailed) .000
N 360 360
Volume Pearson Correlation -.793** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 360 360
Pada tabel IV-9 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisiean korelasi (r)
kuat yang signifikan antara usia dengan volume pulpa (sig. 2-tailed 0.000 < value
α = 0.05). Tanda minus menunjukkan bahwa korelasi bersifat negatif, yang berarti
apabila usia semakin meningkat maka volume pulpa semakin menurun, dan
meningkat.
Tabel IV-37 Hasil Analisis Korelasi Pearson Pulpa pada Sampel Laki-Laki
Usia Volume
Pearson Correlation 1 -.813**
Usia Sig. (2-tailed) .000
N 180 180
Pearson Correlation -.813** 1
Volume Sig. (2-tailed) .000
N 180 180
Berdasarkan tabel IV-10 di atas, nilai koefisien korelasi Pearson (r) antara
usia dengan volume pada kelompok sampel pasien laki-laki adalah sebesar -0.813.
Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat dan signifikan antara
usia dengan volume pulpa (sig. 2-tailed 0.000 < value α = 0.05). Tanda minus
menunjukkan bahwa korelasi bersifat negatif, yang berarti volume pulpa akan
Tabel IV-38 Hasil Analisis Korelasi Pearson Pulpa pada Sampel Perempuan
Usia Volume
Usia Pearson Correlation 1 -.776**
Sig. (2-tailed) .000
N 180 180
Volume Pearson Correlation -.776** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 180 180
Pada tabel IV-11 di atas dapat dilihat nilai koefisien korelasi Pearson (r)
cukup kuat kuat dan signifikan antara usia dengan volume pulpa (sig. 2-tailed
0.000 < value α = 0.05). Tanda minus menunjukkan bahwa korelasi bersifat
negatif, yang berarti volume pulpa akan semakin berkurang seiring bertambahnya
usia.
IV.4Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson pada tabel IV-9, IV-10 dan IV-
11, terdapat hubungan yang signifikan dan kuat antara usia dengan volume pulpa
Korelasi yang kuat antara usia dengan volume tersebut menunjukkan bahwa
dentin juga menyebabkan adanya penurunan jumlah pembuluh darah dan saraf di
pulpa koronal.39
Korelasi paling kuat adalah pada kelompok sampel laki-laki (r = -0.813),
mengenai estimasi usia menggunakan volume pulpa gigi oleh Kumar (2016) dan
Star (2011). Kumar et al. (2016) melakukan penelitian mengenai estimasi usia
berdasarkan volume kamar pulpa gigi molar pertama maksila dan mandibula pada
populasi India yang diwakili oleh 320 sampel pada rentang usia 10-70 tahun.
Hazha Star pada tahun 2011 melakukan penelitian serupa pada 15 gigi premolar
usia kronologis dengan volume pulpa lebih kuat pada sampel laki-laki.20,38
korelasi lebih kuat terdapat pada kelompok sampel perempuan. Ge et al. meneliti
Korelasi antara usia kronologis dengan volume pulpa gigi premolar kedua
namun masih di bawah nilai korelasi pada penelitian dengan gigi molar pertama
atau kedua sebagai sampel. Hal ini dapat diasosiasikan dengan fungsi gigi
premolar dalam fungsi mastikasi yang mirip dengan molar, namun dengan daya
Korelasi antara usia kronologis dengan volume pulpa pada gigi premolar
kedua maksila bersifat negatif, dimana terdapat pengurangan volume pulpa seiring
bertambahnya usia. Pengurangan volume pulpa pada setiap kelompok usia dan
+grafik
hasil penelitian menjadi lebih aplikatif dalam bidang forensik kedokteran gigi.
Pengukuran volume pulpa menggunakan aplikasi open source yang bisa diakses
aplikasi ITK SNAP tidak bisa melakukan segmentasi secara sempurna sampai
apeks akar. Hal ini disebabkan karena pada bagian seperempat apeks akar
merupakan bagian terkecil dari pulpa dengan perbedaan kontras minimal sehingga
batas kontur internal tidak terdeteksi olah aplikasi. Selain itu karena keterbatasan
sampel, rentang usia subjek penelitian ini hanya sampai usia 57 tahun.
5. MOLAR PERTAMA MAKSILA
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tomography (CBCT) pasien instalasi radiologi Rumah Sakit Gigi dan Mulut
pada penlitian ini melihat gambaran volume gigi molar pertama maksila dari
bagian bifurkasi sampai tanduk pulpa. Data radiografi gigi yang telah didapatkan
dieksport kedalam bentuk file DICOM. Setelah itu, diukur besar volume pulpanya
dengan menggunakan aplikasi ITK Snap versi 3.6.0. Perhitungan volume pulpa
gigi molar pertama kemudian disajikan kedalam bentuk tabel dan dimasukan
Laki-laki Perempuan
Ukuran sampel 180 180
(radiografi)
Rentang Usia (tahun) 7-51 7-51
Berdasarkan tabel IV-1 diketahui bahwa terdapat rentang usia 7 sampai 51
tahun yakni berjumlah 45 jenjang usia. Setiap usia terdapat 4 sampel laki-laki dan
pulpa gigi molar pertama maksila, dilaksanakan uji variabilitas data intra dan inter
observer. Data intra observer merupakan data yang diperoleh dari peneliti utama
kedua dilaksanakan dalam waktu yang berbeda dalam rentang waktu tiga minggu.
Sedangkan data inter observer merupakan data yang diperoleh dari peneliti utama
dan peneliti kedua kemudian melakukan pengamatan. Hal ini bertujuan untuk
variabilitas data intra observer yakni 15 sampel (N). Hasil pengolahan Uji t
pengamatan pertama dan volume pengamatan kedua senilai 0.953. Hal ini
menunjukan bahwa data intra observer tidak ada perbedaan antara pengamatan
pertama dan kedua karena nilai korelasinya (p≥0,05). Tanda positif pada hasil
variabilitas pada data inter observer atau antara dua pengamat dilakukan pada 15
sampel (N) terpilih. Nilai korelasi yang diperoleh dari hasil uji t berpasangan
yakni 0.958. Hal ini berarti tidak ada perbedaan persepsi antara pengamat pertama
antar pengamat (p≥0,05). Tanda positif pada hasil menyatakan bahwa data antar
Setelah dilakukan uji variabilitas data intra dan inter observer selanjutnya
dilakukan uji normalitas. Uji Normalitas bertujuan untuk menilai sebaran data
pada sebuah kelompok data atau variabel dalam menentukan apakah data tersebut
Tes Normalitas
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Volume .092 90 .060
Hasil tes normalitas Kolmogorov-Smirnov pada tabel IV-4 diatas
menunjukan angka signifikansi mencapai 0.60 untuk 90 sampel laki-laki. Hal ini
Tes Normalitas
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Volume .067 90 .0200
Sedangkan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk 90 sampel
perempuan dapat dilihat pada tabel IV-5 diatas. Hasil menunjukan bahwa
signifikasi senilai 0.200. Hal ini berarti data penelitian terdistribusi normal karena
(p>0.50).
IV.4.1.2 4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah usia dari pasien dan
volume kamar pulpa gigi molar pertama maksila yang bertujuan untuk
ini menjelaskan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi dari
Tabel IV- 6 Deskripsi Statistik Data Sampel Laki-laki meliputi Nilai Minimum, NIilai
Maksimum, Rata-rata dan Standar Deviasi
Deskripsi Statistik
Std.
N Minimum Maksimum Rata-rata
Deviation
Usia 180 7 51 29.00 13.023
Volume 180 3.210 57.980 29.19074 15.173684
Valid N 180
terdiri dari 180 sampel didapatkan bahwa usia minimum (terendah) yakni
volume kamar pulpa gigi molar pertama pasien adalah 29,19074 dengan
deviasi menunjukan angka sebesar 13,023 untuk usia dan 15,173684 untuk
Deskripsi Statistik
Rata- Std.
perempuan. Tabel menujunkan bahwa usia minimum (terendah) dari sampel yakni
7 tahun dan usia maksimum (tertinggi) adalah 51 tahun sehingga jenjang usia
antara 7 tahun ke 51 tahun berjumlah 45 jenjang usia yang terdiri dari 180 sampel
(N). Rata-rata volume kamar pulpa gigi molar pertama pasien adalah 29.00
dengan nilai minimum mencapai 4,632 dan nilai maksimum 67,150. Standar
deviasi menunjukan angka sebesar 24,64899 untuk usia dan 16,229713 volume
kamar pulpa.
Tabel IV- 8 Deskripsi Statistik Data Sampel Laki-laki dan Perempuan meliputi Nilai
Minimum, NIilai Maksimum, Rata-rata dan Standar Deviasi
Deskripsi Statistik
Std.
hasil pada tabel IV-8 yang menjelaskan bahwa jumlah seluruh sampel penelitian
adalah 360 (N). Rata-rata volume kamar pulpa gigi molar pertama maksila adalah
29,00 dengan nilai minimum 3,210 dan nilai maksimum 67,150. Standar deviasi
pada seluruh sampel juga dapat dilihat nilainya yakni untuk usia 13,005
pulpa gigi molar pertama maksila pada pasien laki-laki di Instalasi Radiologi
N R p-value Kesimpulan
180 -0.988 0.000 Signifikan
volume kamar pulpa gigi molar pertama maksila. Berdasarkan data yang disajikan
pada tabel IV-6 terlihat bahwa nilai korelasi yang diperoleh dari analisis korelasi
Pearson sebesar -0,988. Hal ini menunjukan bahwa terdapat korelasi antara usia
kronologis pasien dengan kamar pulpa gig molar karena (p≥0,05). interpretasi
koefisien korelasi menurut Walpole (2012) nilai -0,971 termasuk ke dalam
kategori korelasi sangat kuat karena termasuk kedalam kelas interval 0,8-1,0.
Nilai korelasi pada hasil penelitian ini bertanda negative karena menunjukan
korelasi yang terjadi antara usia kronologis dan volume pulpa bernilai berbanding
pulpa gigi molar pertama maksila pun akan semakin menurun. Korelasi usia
kronolis dan volume kamar pulpa gigi molar pertama maksila yang berbanding
terbalik juga ditunukan oleh grafik IV-1 yang menujukan arah grafik menurun.
Selain pada pasien laki-laki yang terdapat korelasi antara usia kronologis
dan volume kamar pulpa gigi molar pertama maksila, pada pasien perempuan juga
terdapat adanya hubungan. Hal ini dapat dilihat didalam tabel IV-10.
N R p-value Kesimpulan
180 -0.941 0.000 Signifikan
Hasil analisis korelasi pada pasien perempuan sebesar -0.0941 yang
menyimpulkan bahwa adanya korelasi yang kuat antara usia kronologis dengan
volume kamar pulpa gigi molar pertama maksila karena nilai korelasinya
(p≥0.05). Nilai korelasi pada hasil penelitian ini bertanda negative karena
menunjukan korelasi yang terjadi antara usia kronologis dan volume pulpa
bernilai berbanding terbalik. Korelasi usia kronolis dan volume kamar pulpa gigi
molar pertama maksila yang berbanding terbalik juga ditunukan oleh grafik IV-2
Uji korelasi juga dilakukan pada sampel campuran antara pasien laki-laki
dan perempuan yang berjumlah 360. Hasil analisis korelasi pearson dapat dilihat
N R p-value Kesimpulan
180 -0.953 0.000 Signifikan
Berdasarkan tabel IV-11 hasil analisis korelasi pasien perempuan dan laki-
laki sebesar (-0,953) yang berarti bahwa terdapat korelasi kuat antara volume
kamar pulpa gigi molar pertama maksila dengan usia kronologis pasien laki-laki
dan perempuan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas
Padjadjaran. Korelasi usia kronolis dan volume kamar pulpa gigi molar pertama
maksila berbanding terbalik sehingga memiliki nilai yang bertanda negatif. Hal ini
juga ditunjukan oleh grafik IV-3 yang menujukan arah grafik menurun.
kamar pulpa gigi molar pertama maksila pasien Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran dengan satuan milimeter dalam setiap
laki-laki paling signifikan pada rentang usia 7 sampai 10 tahun. Pada usia tersebut
angka 1.423 mm3. Sedangkan pada fase 41 sampai 51 tahun penurunan volume
2.5
1.5
0.5
0
7-10 tahun 11-20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun 41-51 tahun
perempuan paling signifikan pada rentang usia 7 sampai 10 tahun. Pada usia
1,777 mm3. Pada fase 21 sampai 30 tahun penurunan volume pulpa mencapai
angka 1.520 mm3 dan fase 31 sampai 40 tahun penurunan volume pulpa mencapai
angka 0.559 mm3. Sedangkan pada fase 41 sampai 51 tahun penurunan volume
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
7-10 tahun 11-20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun 41-51 tahun
identifikasi usia ketika terdapat kematian seorang anak yang tidak diketahui
usia maupun identitasnya. Selain itu juga dapat memberikan informasi
Padjadjaran dalam kurun waktu bulan November 2018 sampai Januari 2019
dengan volume kamar pulpa gigi molar pertama maksila. Analisis korelasi
hubungannya. Hal ini tentu berkaitan dengan teori dentin sekunder yang
semakin berkurang.
dentin sekunder terus berlanjut sepanjang hidup dan terjadi disemua internal
dinding gigi. Oleh karena itu, deposisi dentin sekunder dapat dijadikan
Pada tahun 2015 Zhi -pu Ge et All telah melakukan riset mengenai
estimasi usia berdasarkan kamar volume pulpa molar pertama maksila dan
Shiva Kumar (2016) yang meneliti mengenai pengukuran estimasi usia dari
volume kamar pulpa gigi molar pertama dengan melihat gambaran foto
mengenai estimasi usia pada populasi Malaysia oleh Muhammad Khan Asif
(2018).
Pengkuran
Rentang 12-69 10-70 16-65
Usia
Kriterian Tidak ada Gigi dengan Karies,
Ekslusi karies, tidak karies, gigi pembentukan
tambalan direstorasi,
yang
patologis,
gigi setelah
perawatan
endodontik,
kalsifikasi
pulpa.
Populasi Tiongkok India Etnik Melayu
dan Tionghoa
di Malaysia
Tipe Analisis Analisis Analisis Analisis
regresi linear
Standar Tidak spesifik Maksila : Insisif kanan
Kesalahan ±0.092 maksila
Atau kanan
Korelasi maksila (r
Pearson =0.74)
Kaninus kiri
maksila (r
=0.73).
korelasi Pearson.
signifikan dan kuat hubungannya. Hal ini berarti metode penelitian yang
sampai 51 tahun. Gigi molar pertama mencapai erupsi pada saat usia 6
tahun. Dentin sekunder mulai terbentuk setelah gigi erupsi dan berlanjut
dengan sanagt lambat sepanjang umur gigi dan memperkecil ruang pulpa
usia 33-40 tahun. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini konstriksi
volume pulpa gigi molar pertama maksila rentang usia 30 sampai 40 tahun
mencapai rata-rata 1.423 mm3 pada sampel laki-laki dan 0.429 mm3 pada
20 tahun.
arah mesiodistal.
Perubahan ini disebabkan oleh faktor alamiah dan faktor lingkungan. Hal
lingkungan pulpa lebih protektif bagi pulpa yang masih tinggal dan
keakuratan hasil penelitian. Oleh karena itu, sampel yang kurang jelas
tersebut peneliti harus memastikan volume kamar pulpa diukur dari bagian
tanduk pulpa sampai mencapai orifis. Sehingga dalam hal ini perlu
penelitian.
volume kamar pulpa berbasis aplikasi yang dapat diakses oleh siapapun
apabila dilihat secara klinis yakni dengan mnegitung jumlah gigi sulung
yang sudah erupsi pada usia 6 bulan sampai 2,5 tahun. Pemeriksaan
radiografi melalui metode atlas dan diagram Gustafson dan Koch sesuai
dan permanen pada suia 6 bulan sampai 16 tahun. Rentang usia 3-16
penelitian ini dapat digunakan pada individu usia 6 tahun sampai dewasa.
pulpa gigi molar pertama maksila selama ini belum banyak dilakukan pada
sub ras ini, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
4.1 Result
2018 the research was carried out and the results were obtained.
Table IV-1 Distribution of sample and age according to gender of Maxillary second
molar
MALE FEMALE
Sample Size 180 180
Age Range ( Years of age ) 9-53 9-53
Table IV-2 Distribution sample and age according to gender of Maxillary third
molar
MALE FEMALE
Sample Size 180 180
Age Range ( Years of Age) 17-62 17-62
The Age Ranges from 9 years old to 53 and 17 yeas old to 62 years of age, which
is 44 years of male and female.So for each age four male and four female samples were
taken and in total of eight samples for each age were observed in total of 360 samples.
Before the Data is calculated, inter and intr observation was done by the operator
15 samples were picked randomly from the data pool to do intra observation between
operator and an assistant peer, calculation of the pulp chamber volume known is this
study as the variable, is done by using spss and compared between operator and
assiatance, checking the consistancy. While intrais done waster a week the 15 randomely
selected samples are re calculated to check the consistency of the pulp chamber volume.
TabelIV-3 Paired t Test Intra-observer of Maxillary Second Molar
Based on Tables IV-3 and IV-4, the results of paired t test on intra-observer
measurements show the value of Sig. (2-tailed) of 0.935 means that the value fulfills the
Based on Tables IV-5 and IV-6, the results of paired t test on intra-observer
measurements show the value of Sig. (2-tailed) of 0.897 means that the value fulfills the
Based on Tables IV-7 and IV-8, the results of the paired t test on inter-observer
measurements show the value of Sig. (2-tailed) of 0.945 means that the value fulfills the
Based on Tables IV-9 and IV-10, the results of the paired t test on inter-observer
measurements show the value of Sig. (2-tailed) of 0.940 means that the value fulfills the
Then the normlity test i carried out in the male and female sample groups to see if
the distribution of data from the value of pulp chamber volume was normal or abnormal.
Hence if the data collected is normal peason’s correltion will be used for the anlaysist.
The Table IV-11 Above shows the distribution of maxillary second molar
Male samples isnormal because p value (sig. 2-tailed that is 0.081) is higher then
the value of a=0.05 meanng the distribution is normal.
The Table IV-12 Above shows the distribution of maxillary second molar
Female samples isnormal because p value (sig. 2-tailed that 0.07) is higher then
the value of a=0.05. If the data distribution is normal
The Table IV-13 Above shows the distribution of maxillary Third molar
Male samples isnormal because p value (sig. 2-tailed that is 0.22) is higher then
the value of a=0.05 meanng the distribution is normal.
Tabel IV-14 Normality Test of Maxillary Third Molar of Female Patient.
minimun values, maximum values, mean and standar deviation between the
chronological age and pulp chamber’s volume of male patients, maxillary second
molar.
Tabel IV-15 Descriptive Statistics Of Chronological Age and Pulp Chamber’s Volume
InMaxillary Second Molar of Male Patient
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Male_Age 180 9 53 31,00 13,023
Pulp_volume 180 6,12 68,16 26,1324 11,72376
Valid N (listwise) 180
Based on the tableIV-15 above, it can be seen the age range number of
male patients in this study were 45 people consisting of 180 samples, with the
minimum (lowest) age of the patient to be 9 years old, while the maximum
(highest) age was 53 years old and a mean age (average ) of 31. The mean
(average) patient volume is 25.132 with the minimum value of 6.12 and the
consist of minimun values, maximum values, mean and standar deviation btween
the chronological age and pulp chamber’s volume of female patients, maxillary
second molar.
Tabel IV-16 Descriptive Statistics Of Chronological Age and Pulp Chambr’s Volume
inMaxillary Second Molar of Female Patients
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Female_Age 180 9 53 31,00 13,023
Pulp_volume 180 8,09 54,65 23,2424 10,76491
Valid N (listwise) 180
Based on the tableIV-16 above, it can be seen the number of male patients
in this study were 44 people consisting of 180 samples, with the minimum
(lowest) age of the patient to be 9 years old, while the maximum (highest) age
was 53 years old and a mean age (average ) of 31. The mean (average) patient
volume is 23.24 with the minimum value of 8.9 and the maxiuml value of 55.65.
The standard deviation is shown to be 10.76 which is used to quantify the amoutn
Graph 4.2 shows Pearson Correlation Scatter Diagram Age of Female Patient
Samples and Pulp Chamber Volume Second Molar
3. Male and Female patien sample based on chronologican age and pulp
consist of minimun values, maximum values, mean and standar deviation btween
the chronological age and pulp chamber’s volume of female patients, maxillary
second molar.
Tabel IV-17 Descriptive Statistics Of Chronological Age and Pulp Chambr’s Volume in
Maxillary Second Molar of Male and Female Patients.
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Male_and_Female_Age 360 9 53 31,00 13,005
Pulp_volume 360 6,12 68,16 24,6874 11,33163
Valid N (listwise) 360
Based on the table IV-17 above, it can be seen the number of male and
female patients in this study were 44 people consisting of 360 samples, with the
minimum (lowest) age of the patient to be 9 years old, while the maximum
(highest) age was 53 years old and a mean age (average ) of 31. The mean
(average) patient volume is 24.69 with the minimum value of 6.12 and the
consist of minimun values, maximum values, mean and standar deviation btween
the chronological age and pulp chamber’s volume of female patients, maxillary
second molar.
Based on the tableIV-18 above, it can be seen the number of male patients
in this study were 44 people consisting of 180 samples, with the minimum
(lowest) age of the patient to be 17 years old, while the maximum (highest) age
was 61 years old and a mean age (average ) of 39. The mean (average) patient
volume is 18.59 with the minimum value of 2.67 and the maxiuml value of 57.56.
The standard deviation is shown to be 9.67 which is used to quantify the amount
Graph 4.4 shows Pearson Correlation Scatter Diagram Age of Male Patient
Samples and Pulp Chamber Volume of Third Molar
consist of minimun values, maximum values, mean and standar deviation btween
the chronological age and pulp chamber’s volume of female patients, maxillary
third molar.
Based on the table IV-19 above, it can be seen the number of female
patients in this study were 44 people consisting of 180 samples, with the
minimum (lowest) age of the patient to be 17 years old, while the maximum
(highest) age was 61 years old and a mean age (average ) of 39. The mean
(average) patient volume is 15.84 with the minimum value of 2.09 and the
maxiuml value of 38.31. The standard deviation is shown to be 7.16 which is used
6. Male and Female patient sample based on chronological age and pulp
consist of minimun values, maximum values, mean and standar deviation btween
the chronological age and pulp chamber’s volume of female patients, maxillary
third molar.
Tabel .IV-20 Descriptive Statistics Of Age and Pulp Volume in Maxillary Third Molar Of
Male and Demale Patients
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Male_and_Female_Age 360 17 61 39,00 13,005
Pulp_Volume 360 2,09 57,56 17,2175 8,60800
Valid N (listwise) 360
Based on the table IV-20 above, it can be seen the number of female
patients in this study were 44 people consisting of 180 samples, with the
minimum (lowest) age of the patient to be 17 years old, while the maximum
(highest) age was 61 years old and a mean age (average ) of 39. The mean
(average) patient volume is 17.21 with the minimum value of 2.09 and the
maxiuml value of 57.56. The standard deviation is shown to be 8.61 which is used
The correlation analysist done to the variables of chronological age and pulp
chamber volume of maxillary second molar of male patien sample by using pearson’s
correlation. Pearson’s correlation was choosen because the distribution od the data is
Male_Age Pulp_volume
Male_Age Pearson Correlation 1 -,863**
Sig. (2-tailed) ,000
N 180 180
Pulp_volume Pearson Correlation -,863** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 180 180
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
The Table above Table IV-21 Shows the results, the correlation value obtained is -0.863.
The relation between chronological age of the patients and pulp chamber’s volume
showed strong significant relationship (Sig. 2-tailed 0.000< value a=0.05). The negative
or minus value on the correltaion indicates that the older the patient the lower the pulp
The variable to be measured in this study is the chronological age of the patient
and the pulp volume from the patient’s tooth in order to know the significant correlation
and relationship between these two variables.The following presents the description of
the research variables consisting of Pearson’s Correlation and Significance btween the
The relatio between chronological age of the patients and pulp chamber’s volume
showed significant relationship (Sig value 0.000< value a=0.05). The negative or minus
value on the correltaion indicates the older the patient is the more pulp chamber’s volume
based on the age and the Pulp Chambr volume of Maxillary second molar.
The variable to be measured in this study is the chronological age of the patient
and the pulp chamber volume from the patient’s tooth in order to know the significant
correlation and relationship between these two variables.. The following presents the
btween the age and volume of the pulp chamber of Male and Female samples.
The Table above Table. IV-23 Shows the results, the correlation value obtained is
-0.886. The relation between chronological age of the patients and pulp chamber’s
volume showed significant relationship (Sig value 0.000< value a=0.05). The negative or
minus value on the correltaion indicates the older the patient is the more pulp chamber’s
4. Pearson Correlation descrptive analysis of Male Patient Sample based on the age
The variable to be measured in this study is the chronological age of the patient
and the pulp chamber volume from the patient’s tooth in order to know the significant
correlation and relationship between these two variables.. The following presents the
btween the age and volume of the pulp chamber of Male samples of Maxillary Third
Molar.
Tabel .IV-24 Correlations of Chronological Age and Pulp Chamber’s Volume of Maxillary
Third Molar Male Patients
Male_Age Pulp_Volume
Male_Age Pearson Correlation 1 -,531**
Sig. (2-tailed) ,000
N 180 180
Pulp_Volume Pearson Correlation -,531** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 180 180
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
The Table above Table IV-24 Shows the results, the correlation value obtained is
-0.531. The relation between chronological age of the patients and pulp chamber’s
volume showed significant relationship (Sig value 0.000< value a=0.05). The negative or
minus value on the correltaion indicates the older the patient is the more pulp chamber’s
5. Pearson Correlation descrptive analysis of Female Patient Sample based on the age and
The variable to be measured in this study is the chronological age of the patient
and the pulp volume from the patient’s tooth in order to know the significant correlation
and relationship between these two variables.The following presents the description of
the research variables consisting of Pearson’s Correlation and Significance btween the
Tabel .IV-25 Correlations of Chronological Age and Pulp Chamber’s Volume of Maxillary
Third MolarFemale Patients
Female_Age Pulp_Volume
Female_Age Pearson Correlation 1 -,552**
Sig. (2-tailed) ,000
N 180 180
Pulp_Volume Pearson Correlation -,552** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 180 180
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
The Table above Table IV-25 Shows the results, the correlation value obtained is
-0.552. The relation between chronological age of the patients and pulp chamber’s
volume showed significant relationship (Sig value 0.000< value a=0.05). The negative or
minus value on the correltaion indicates the older the patient is the more pulp chamber’s
6. Pearson Correlation descrptive analysis of Male and Female Patient Sample based on
the age and the Pulp Chambr volume of Maxillary Third molar.
The variable to be measured in this study is the chronological age of the patient
and the pulp chamber volume from the patient’s tooth in order to know the significant
correlation and relationship between these two variables. The following presents the
btween the age and volume of the pulp chamber of Male and Female samples.
Tabel .IV-26 Correlations of Chronological Age and Pulp Chamber’s Volume of Maxillary
Third Molar Male and Female Patients
Male_and_Female
_Age Pulp_Volume
Male_and_Female_Age Pearson Correlation 1 -,527**
Sig. (2-tailed) ,000
N 360 360
Pulp_Volume Pearson Correlation -,527** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 360 360
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
The Table above Table IV-26 Shows the results, the correlation value obtained is
-0.527. The relation between chronological age of the patients and pulp chamber’s
volume showed significant relationship (Sig value 0.000< value a=0.05). The negative or
minus value on the correltaion indicates the older the patient is the more pulp chamber’s
4.2 Disccussion
For decates, research had been done reguarding the correlation of the dental pulp
coresponding to age in many differant races, making a link between chronological age
and dental pulp chamber’s volume. The correlation between the said two variable show
strong correlation to each other but there are anomalies in the correlation either it be
linear, expotential or etc. Making the correlations between chronological age and pulp
chamber volume to be abnormal and less accurate. Hence this discussion is to further
solidify the correlation between chronological age and dental pulp chamber’s volume of
deutero malays.
In May of 2011, Kaya S et.al rseach used Cone-beam dental computerize
tomography (CBCT), to image the pulp-dentin complex to monitor the Pulp changes
histologically with aging. The studyevaluated the changes in the root canals with aging of
central superior teeth using CBCT. The study examined 100 non-carious maxillary
central incisors. The teeth were then further devided into fivegroups according to the age
of the patients: Group A:15-24, Group B: 25-34, Group C: 35-44, Group D: 45-54
andGroup E: 55 years and older. CBCT was used to determine root length, and pulp
width at the cervical, apical 1/2, and apical 1/3.The experiment shows the pulp length did
not change with aging, while the pulp width did change. Hence when the with of the pulp
decrease there will be a change in pulp volume further solidifying the correlation and age
estimation. 31
Calculation of Pulp-Tooth Volume using CBCT imaging to see the relationship while in
the same year of 2011 Zaher JF et al,. did a similar research on Age estimation from
pulp/tooth area ratio in maxillary incisors among Egyptians using dental radiographic
images. Both studies have provided that chronological age and pulp chamber volume
have correlation between each other in different race. Hence, this study has been
perfomed to identify and strengthen the correlation of chronological age based on pulp
chamber’s volume of maxillary second and third molar in Deutero malay subrace in
Indonesia.3 40
methods by calculating whole pulp ratio instead of only the pulp chamber, calculation
was done using cone beam computed tomography (CBCT). 3D images of 111 clinically
obtainedCBCT images (Scanora 3D dental cone beam unit) of 57 female and 54 male
balgien patients ranging between the age of 10 and 65 years old, the pulp–tooth volume
ratio of 64 incisors, 32 canines, and 15 premolars was calculated with Simplant Pro
software. His finding showsThe strongest Pearson correlation coefficient between the
pulp–tooth volume ratio and age was measured on incisors. The observed relation
between the pulp–tooth volume ratio and age was stronger for women than for men but
was not found statistically different. There weare also a linear regression with age as
In comparison to Zaher JF et al reseach, the method used was simillar but thier
reseach age estimation was from dental radiographs by using a digital camera. The
radiographic image were computed and pulp/tooth area ratios were determined by
AutoCAD Program. The aim of Zaher’s reseach was to determine the reliability of age
maxillary central and lateral incisors of both male and female patients aged between 12–
60 years old were used. Hence, when there is a relation ship between the age and pulp,
there is a correlation. The research shows statistically significant correlation and linier
regression .(r = 0.23 & P = 0.006 for maxillary central incisors and r = −0.2 & P = 0.05
for maxillary lateral incisors) between age and pulp tooth area ratio. 30
In this analytical reseach, the method used is by concept taken from both journals
listed above, using CBCT imaging gotten from Rumah Sakit Gigi dan Mulut of previous
reseachin this study the data were gathered and tabluated using ITKSnap v3.6.0 software
whole pulp like from Star’s reseach the pulp is narrowed down to only the pulp chamber
volume was taken from the duetero malay subrace in indonesia. The Data gathered in our
study is the pulpchamber’s volume, 180 maxillary second and third molars of both male
and female duetero melay subrace patients were gathered in comparision to zaher and
star t this study’s sample size is bigger with a total of 360 samples for each tooth and are
In the results shown the correlation was statistically significant (p < 0.00) proving
there is a correlation between chronological age and pulp chamber’s volume in the
duetero malay subrace. How ever, for the maxillary third molar the although there is
significancy the accurcy of the significany is quite low. Listed above it shows the the
correlation value obtained is -0.552 for female patients and -0.531. for male patiens
while combined only –0.527 which is not high when compared to maxillary second
molar. The correlation value of maxillary second molars are -0.863 for male and -0.897
for female with a combination of both male and female of -0.886 which is significantly
higher then maxillary thirdmolar. The descritive analysist also shows the standard
of data values. The standard deviation for maxillar second molar male patients
are11.724, females are 10.76 and the combination of mixed data between maleand
female is 11.33. Campared to Maxillary third molar which are 9,67 for male
patiens, 7.16 for femlae patients. And 8.61 for mixed. It can be seen that the
second molar.
This maybe due to the fact maxillary third molar erupts in between 17 to 30 years
of age. Progressive reduction in the size of the pulpal chamber and a progressive
deposition of calcified masses that originate in the root pulp progress into the coronal
pulp, Reparative dentin resulting from restorative procedures, trauma, attrition, and
recurrent caries also contributes to decrease of canal and chamber size. In summary, if the
patiens third molar were to erupt later, the erupted tooth will not do through as much
damage and because the tooth is new the pulp chamber volume will be new as well as of
a new third molar tooth making the accuracy of pulp volume age estimation to drop
eventhough the correlation is strong. Maxillary second molar on the other hand erputs
according to age in exceptions of some abnoralities where the eruption is delayed, the
correlation and regression of the pulp chamber volume with age is more accurate.
This study is done to strengthen and provide prove of correlation between pulp
chamber and chronological age in dueteromalay subrace, tobe a potention way of age
BAB V
PEMBAHASAN
radiograf CBCT dari pasien laki-laki dan perempuan yang berusia 6 – 50 tahun,
sehingga terdapat 45 jenjang usia pada sampel laki-laki dan perempuan. Maka
dari itu, terdapat 4 sampel laki-laki dan perempuan yang akan dianalisis pada
setiap usia.
sebanyak 360 radiograf CBCT, terdiri dari 180 radiograf CBCT pasien perempuan
dan 180 radiograf CBCT pasien laki-laki. Tujuan utama dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara usia manusia dengan volume
yang terdiri 180 sampel pasien laki-laki dan 180 sampel pasien perempuan dari
rentang usia 6 – 50 tahun yang akan dilakukan pengukuran pada volume gigi
secara acak dan volume pulpa diukur oleh seorang pengamat. Setelah itu, oleh
Berdasarkan Tabel IV-2 didapatkan hasil uji t berpasangan dari hasil pengukuran
menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kedua data tersebut,
N Correlation Sig.
sampel secara acak dan kemudia 2 orang pengamat dia waktu dan tempat yang
nilai korelasi sebesar 0,893. Hasil tersebut menunjukkan tidak adanya perbedaan
yang signifikan antara kedua data tersebut, sehingga hasil perhitungan memiliki
sifat konsisten.
N Correlation Sig.
Paired Differences
Sebelum dilakukan uji statistik analisis korelasi Pearson, data diuji asumsi
normalitas. Uji normalitas dilakukan terlebih dahulu pada data penelitian untuk
melihat distribusi dari data tersebut. Data tersitribusi normal atau tidak dapat
dilihat dari nilai Asymp.Sig (2-tailed). Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar
Volume Pulpa
Tabel IV-
Laki-laki
4
N 180
Positive .064
Negative -.054
tersebut didapatkan nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,068. Nilai tersebut lebih
besar dibandingkan α (α = 0,05), yang artinya data pengukuran volume pulpa dari
Volume Pulpa
Perempuan
N 180
Positive .046
Negative -.026
table tersebut didapatkan nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,200. Nilai tersebut
Variabel dari penelitian ini adalah usia dari pasien dan volume pulpa untuk
mengetahui korelasi antara usia kronologis pasien dengan volume pulpa. Berikut
merupakan deskripsi dari penelitian ini yang terdiri dari nilai minimum, nilai
maksimum, rata-rata, dan standard deviasi dari usia dan volume pulpa untuk
Tabel IV-45 Tabel Deskriptif Data Usia Kronologis dan Volume Pulpa Gigi Insisif Sentral
Mandibula pada Pasien Laki-laki dan Perempuan
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Valid N 360
(listwise)
Berdasarkan Tabel IV-6, dapat terlihat jumlah sampel laki-laki dan perempuan
adalah 360. Usia minimum dari data diatas adalah 6 tahun, sedangkan usia
maksimum pasien dari data diatas adalah 50 tahun. Rata-rata usia adalah 28 tahun
dengan standard deviasi 13,005. Pada data volume pulpa, nilai minimum yang
Tabel IV-46 Tabel Deskriptif Data Usia Kronologis dan Volume Pulpa Gigi Insisif Sentral
Mandibula pada Pasien Laki-laki
Descriptive Statistics
Berdasarkan Tabel IV-7, dapat terlihat jumlah sampel laki-laki adalah 180.
Usia minimum dari data diatas adalah 6 tahun, sedangkan usia maksimum pasien
dari data diatas adalah 50 tahun. Rata-rata usia adalah 28 tahun dengan standard
deviasi 13,005. Pada data volume pulpa, nilai minimum yang didapatkan adalah
5,383 mm3 , sedangkan nilai maksimumnya adalah 20,961 mm3. Rata-rata volume
pulpa pasien laki-laki adalah 10,59851 mm3 dengan standard deviasi 3,596680.
Tabel IV-47 Tabel Deskriptif Data Usia Kronologis dan Volume Pulpa Gigi Insisif Sentral
Mandibula pada Pasien Perempuan
Descriptive Statistics
Valid N 180
(listwise)
Berdasarkan Tabel IV-8, dapat terlihat jumlah sampel perempuan adalah 180.
Usia minimum dari data diatas adalah 6 tahun, sedangkan usia maksimum pasien
dari data diatas adalah 50 tahun. Rata-rata usia adalah 28 tahun dengan standard
deviasi 13,005. Pada data volume pulpa, nilai minimum yang didapatkan adalah
5,233 mm3 , sedangkan nilai maksimumnya adalah 20,445 mm3. Rata-rata volume
pulpa pasien perempuan adalah 10,01699 mm3 dengan standard deviasi 3,297522.
variabel. Analisis dilakukan pada variabel usia dan volume pulpa dengan
menggunakan analisis korelasi Pearson. Uji korelasi pearson dipilih karena data
hasil analisis korelasi dari sampel campuran laki-laki dan perempuan. (Tabel IV-
9)
Tabel IV-48 Tabel Uji Korelasi Pearson pada Pasien Laki-laki dan Perempuan
Correlations
Usia Volume
N 360 360
N 360 360
Ha
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
sil uji
korelasi yang didapatkan sebesar -0.829, yang artinya terdapat hubungan yang
kuat dan signifikan antara usia kronologis dan volume pulpa gigi insisif sentral
mandibula. Nilai korelasi pada penelitian ini bertanda negatif yang menunjukkan
usia maka volume pulpa dari gigi insisif sentral yang ditinjau melalui radiograf
60
50
40
30
AGE
20
10
0
4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000 20.000 22.000
MALE & FEMALE
Grafik IV-10 Grafik Hubungan Usia Kronologis dan Volume Pulpa Gigi Insisif
Sentral Mandibula pada Pasien Laki-laki dan Perempuan
Correlations
Volume Laki-
Usia_180 laki
N 180 180
N 180 180
Correlations
Volume
Usia Perempuan
N 180 180
Volume Pearson Correlation -.822** 1
Perempuan
(mm3) Sig. (2-tailed) .000
N 180 180
Berdasarkan tabel IV-5 didapatkan bahwa hasil uji korelasi usia kronologis
dan volume pulpa gigi insisif sentral mandibula pada radiograf pasien laki-laki
sebesar -0,842. Tabel IV-6 menunjukkan hasil uji korelasi antara usia kronologis
dan volume pulpa gigi insisif sentral mandibula pada radiograf pasien perempuan
sebesar -0,822. Kedua hasil uji korelasi tersebut menunjukkan terdapat hubungan
yang kuat antara usia kronologis dan volume pulpa gigi insisif sentral mandibula.
Nilai korelasi yang didapat dalam penelitian ini bertanda negatif yang
Semakin bertambahnya usia maka volume pulpa dari gigi insisif sentral yang
dengan volume rongga pulpa gigi insisif sentral mandibula pada pasien laki-laki
dan perempuan yang berlawanan arah dapat dilihat pada grafik IV-2 dan IV-3
50
40
30
AGE
20
10
0
4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000 20.000 22.000
MALE
Grafik IV-11 Grafik Hubungan Usia Kronologis dan Volume Pulpa Gigi
Insisif Sentral Mandibula pada Pasien Laki-laki
60
50
40
30
AGE
20
10
0
4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000 20.000 22.000
FEMALE
Grafik IV-12 Grafik Hubungan Usia Kronologis dan Volume Pulpa Gigi
Insisif Sentral Mandibula pada Pasien Perempuan
V.2 Pembahasan
Estimasi usia dan penentuan jenis kelamin merupakan hal yang penting dalam
bencana alam karena gigi merupakan material biologis yang paling tahan terhadap
estimasi usia berdasarkan volume rongga pulpa gigi insisif sentral mandibula dari
radiograf micro-CT.9 Tahun 2016 Zhi-pu Ge et al., (Ge et al., 2016) melakukan
berdasarkan volume pulpa dari gigi insisif sentral mandibula pada subras Deutero-
Melayu di Indonesia.
Metodologi
Studi Analitik Studi Analitik Studi Analitik
Penelitian
Akar
Kelemahan dari penelitian Zhi-Pu Ge et al., 20167 dan H. Someda et al., 20099
adalah tidak keseimbangan antara jumlah sampel laki-laki dan perempuan. Pada
penelitian H. Someda et al., 2009 menggunakan gigi yang telah diekstraksi untuk
ini tidak bisa dilakukan pada pasien dengan gigi yang masih intak di rongga
mulut.9 Penelitian ini dapat dilakukan tanpa melakukan proses ekstraksi terlebih
dahulu. Populasi pada penelitian Zhi-Pu Ge et al., 2016 dan H. Someda et al.,
2009 lebih besar dan subras pada populasi tidak dibedakan sedangkan pada
Berdasarkan data penelitian yang telah didapat akan dilakukan analisis korelasi
dengan metode analisis korelasi Pearson. Hasil analisis korelasi dengan tidak
membedakan jenis kelamin adalah -0,829. dengan ρ-value 0.000. Jika ρ-value
lebih kecil daripada α (α = 0,05) maka H 1 dapat diterima, yaitu terdapat hubungan
mandibula pada radiograf pasien laki-laki sebersar -0,842. Sedangkan, hasil uji
korelasi antara usia kronologis dan volume pulpa gigi insisif sentral mandibula
pada radiograf pasien perempuan sebesar -0,822. Kedua hasil uji korelasi tersebut
menunjukkan hubungan antara usia kronologis dan volume pulpa gigi insisif
sentral mandibula pada pasien dengan jenis kelamin laki-laki lebih tinggi
penelitian ini bertanda negatif yang menunjukkan arah hubungan kedua variabel
tersebut adalah berlawanan arah. Semakin bertambahnya usia maka volume pulpa
dari gigi insisif sentral yang ditinjau melalui radiograf CBCT semakin berkurang.
Kelebihan dari penelitian ini adalah data yang digunakan merupakan data
sekunder yang diambil dari Instalasi Radiologi RSGM FKG UNPAD sehingga
lebih mudah dan efisien dalam proses pengumpulan data. Data yang diambil
merupakan radiograf CBCT sehingga metode yang digunakan tidak invasif bagi
source sehingga lebih mudah untuk diakses. Kekurangan dari penelitian ini CBCT
gambar CBCT mengalami peningkatan noise dari radiasi tersebar di banyak arah.
BAB VI
VI.1Hasil Penelitian
penelitian pada radiograf CBCT di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gigi dan
diambil dari tahun 2014 – 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
korelasi antara usia kronologis manusia dan volume pulpa gigi insisif lateral
mandibula. Usia kronologis dilihat berdasarkan rekam medis pasien dan volume
Tabel IV-52 Distribusi sampel dan rentang usia berdasarkan jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
Ukuran sampel (radiograf 180 180
CBCT)
Rentang usia (tahun) 7 – 51 7 – 51
Berdasarkan tabel IV-1, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
radiograf CBCT dengan distribusi kelompok sampel laki-laki berjumlah 180 buah
dan kelompok sampel perempuan berjumlah 180 buah dengan rentang usia dari 7
intra-observer dilakukan pada 15 sampel yang diambil secara acak yang diukur
oleh seorang pengamat dan dilakukan pengukuran ulang dengan interval waktu 3
menggunakan paired-t test untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara hasil
tersebut lebih besar nilai p (p≥0,05), sehingga dapat diartikan bahwa tidak
tersebut lebih besar nilai p (p≥0,05), sehingga dapat diartikan bahwa tidak
adalah normal karena nilai p (Sig. (2 tailed) yang bernilai 0.200c) lebih besar dari
adalah normal karena nilai p (Sig. (2 tailed) yang bernilai 0.200c) lebih besar dari
sampel laki-laki, perempuan, dan campuran yang berisi deskripsi dari nilai
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Usia 180 7 51 29.00 13.023
volume 180 3.589 26.500 11.07767 5.691168
Valid N
180
(listwise)
Grafik IV-14 Scatter plot korelasi Pearson sampel laki-laki
pulpa pada sampel radiograf CBCT laki-laki. Hal ini dapat dilihat dengan
besarnya nilai minimum dan maksimum pada variabel usia kronologis dan volume
pulpa. Ukuran sampel yang digunakan 180, nilai minimum usia 7 tahun, nilai
maksimum usia 51 tahun dengan rata-rata usia 29 tahun dan standar deviasi
13.023, sedangkan nilai minimum volume 3.589 mm3, nilai maksimum volume
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
usia 180 7 51 29.00 13.023
volume 180 3.566 21.650 10.51539 4.681567
Valid N
180
(listwise)
Grafik IV-15 Scatter plot korelasi Pearson pada sampel perempuan
pulpa pada sampel radiograf CBCT perempuan. Hal ini dapat dilihat dengan
besarnya nilai minimum dan maksimum pada variabel usia kronologis dan volume
pulpa. Ukuran sampel yang digunakan 180, nilai minimum usia 7 tahun ,nilai
maksimum usia 51 tahun dengan mean 29.00 tahun dan standar deviasi 13.023,
sedangkan nilai minimum volume 3.566 mm3, nilai maksimum 21.650 mm3, mean
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
usia 360 7 51 29.00 13.005
volume 360 3.566 26.500 11.07767 5.691168
Valid N
360
(listwise)
Grafik IV-16 Scatter plot korelasi Pearson pada sampel laki-laki dan perempuan
pulpa pada sampel radiograf CBCT laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat dilihat
dengan besarnya nilai minimum dan maksimum pada variabel usia kronologis dan
volume pulpa. Ukuran sampel yang digunakan 360, nilai minimum usia 7 tahun,
nilai maksimum usia 51 tahun, dengan mean 29.00 tahun dan standar deviasi
13.005, sedangkan nilai minimum volume 3.566 mm3, nilai maksimum volume
dan volume pulpa gigi insisif lateral mandibula adalah uji korelasi Pearson. Uji
korelasi pearson ini dipilih karena data berdistribusi normal sesuai tabel IV-6 dan
IV-7. Analisis korelsi pearson ini dilakukan pada kelompok sampel laki-laki
laki-laki
Tabel IV-11 menunjukkan hasil uji korelasi Pearson pada sampel laki-laki
yang signifikan antara usia kronologis dengan volume pulpa (sig. (2-
bahwa korelasi bersifat negatif atau berlawanan arah, yang berarti semakin
2. Analisis korelasi Pearson pada gigi insisif lateral mandibula pada sampel
dan perempuan
volume pulpa (sig. (2-tailed) 0.000 < value α = 0.05). Sementara tanda
Correlations
usia volume
Usia Pearson Correlation 1 -.860**
Sig. (2-tailed) .000
N 360 360
Volume Pearson Correlation -.860** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 360 360
*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
volume pulpa (sig. (2-tailed) 0.000 < value α = 0.05). Sementara tanda
VI.2Pembahasan
Penelitian ini menggunakan uji statistik korelasi Pearson untuk
mengetahui arah dan besarnya korelasi antara usia kronologis manusia dan
volume pulpa gigi insisif mandibula. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, tabel
IV-11 menunjukkan besar korelasi antara usia kronologis manusia dan volume
pulpa gigi insisif lateral mandibula pada sampel laki-laki sebesar -0.878,
sedangkan pada tabel IV-12 menunjukkan besar korelasi usia kronologis manusia
dengan volume pulpa gigi insisif lateral mandibula pada sampel perempuan
sebesar -0.849 .Sementara pada sampel campuran laki-laki dan perempuan, tabel
IV-13 menunjukkan besar korelasi antara usia kronologis dan volume pulpa gigi
insisif lateral mandibula sebesar -0.860. Menurut Guilford, nilai koefisien korelasi
≥ 0.7 - < 0.9 merupakan hubungan yang erat.46Korelasi antara usia kronologis dan
volume pulpa gigi insisif lateral mandibula pada sampel laki-laki lebih kuat
hubungan yang erat. Sementara itu, tanda negatif menunjukkan usia kronologis
manusia dengan volume pulpa gigi insisif mandibula memiliki hubungan negatif
yaitu setiap kenaikan usia kronologis diikuti dengan penurunan volume pulpa.
antara usia kronologis dan volume pulpa gigi sesuai dengan teori yang
2004)
Tahun 2011, Star, et al. melakukan penelitian yang menunjukkan korelasi
usia kronologis manusia dengan gigi insisif sebesar -0.68 pada laki-laki dan -0.61
pada perempuan. Penelitian ini menggunakan 111 radiograf CBCT dengan sampel
gigi insisif sebanyak 64 gigi.Menurut penelitian Star, et al. (2011), tidak ada bukti
bahwa jenis kelamin harus dipertimbangkan ketika menggunakan rasio dan jenis
termasuk gigi insisif lateral mandibula. Hubungan antara usia kronologis manusia
dengan volume pulpa lebih kuat pada laki-laki daripada perempuan untuk gigi
insisif sentral maksila, insisif lateral maksila, kaninus maksila, insisif sentral
kedua mandibula.
insisif lateral mandibula pada kelompok sampel laki-laki dan kelompok sampel
volume pulpa gigi insisif lateral mandibula pada kelompok sampel perempuan.
Tabel IV-66 Rata-rata penurunan volume pulpa pada kelompok sampel laki-laki
Grafik IV-17 Rata-rata penurunan volume pulpa pada kelompok sampel laki-laki
0.6
0.5
0.2
0.1
0
7 sd 10 11 sd 20 21 sd 30 31 sd 40 41 sd 50
Grafik IV-18 Rata-rata penurunan volume pulpa pada kelompok sampel perempuan
volume pulpa pada kelompok usia 7 – 10 tahun menuju kelompok usia 11 – 20,
pulpa kembali.
sebagai hasilnya kamar pulpa dan saluran akar menjadi lebih kecil sampai ke titik
di mana tidak terlihat di radiograf. 48Dentin sekunder bertanggung jawab terhadap
data sekunder dari Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas
Padjadjaran sehingga lebih efektif dan efisien dalam pengumpulan data.Selain itu,
radiograf CBCT bersifat kurang invasif terhadap pasien dan tidak diperlukan
pulpa yaitu ITK SNAP 3.6 0 merupakan aplikasi open source, sehingga dapat
diakses oleh semua orang.Sampel yang digunakan pada penelitian ini merupakan
volume pulpa.
10. PREMOLAR PERTAMA DAN KEDUA MANDIBULA
VI.3Hasil Penelitian
untuk mengetahui korelasi antara usia kronologis manusia dengan volume pulpa
Laki-laki Perempuan
Jumlah Sampel
(Radiograf CBCT) 180 180
Rentang Usia
(tahun) 11 – 54 11 - 54
Tabel 4.1 menunjukan bahwa terdapat 360 sampel foto radiograf CBCT
terdiri dari 180 sampel pasien perempuan dan 180 sampel pasien laki-laki dengan
rentang usia 11 – 54 tahun. Terdapat empat sampel laki-laki dan empat sampel
dan dilakukan pengukuran ulang dengan interval 3 minggu pada orang yang sama.
Di waktu yang sama dilakukan juga pengukuran volume pulpa gigi premolar
mandibula secara inter-observer pada 15 sampel yang sama oleh 2 pengamat yang
berbeda.
N Correlation Sig.
Sig. (2-
Paired Differences t df tailed)
0,213 berarti nilai tersebut memenuhi asumsi p≥0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
N Correlation Sig.
Sig. (2-
Paired Differences t df tailed)
Berdasarkan Tabel IV-4 dan IV-5 hasil uji t berpasangan pada pengukuran
Untuk mengetahui korelasi antara usia dan volume pulpa gigi premolar
pertama dan kedua mandibula maka dilakukan uji statistik analisis korelasi
Pearsson, data diuji dengan asumsi normalitas. Uji ini dimaksudkan untuk
mengetahui normal atau tidaknya distribusi sampel pada kelompok sampel laki-
laki dan kelompok sampel perempuan. Uji normalitas dilakukan dengan
Tabel IV-73 Tabel Uji Normalitas Gigi Premolar Pertama pada Sampel Laki-laki
dan Sampel Perempuan
N 180 180
N 180 180
Dari tabel IV-6 dan IV-7 dapat dilihat bahwa nilai signifikan pada variabel
usia, volume pulpa gigi premolar pertama pada sampel laki-laki dan sampel
perempuan (Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0.055 dan 0.200) dan volume pulpa gigi
premolar kedua pada sampel laki-laki dan perempuan (Asymp. Sig. 2-tailed
sebesar 0.200 dan 0.091) lebih besar dari α (0,05) artinya variabel volume gigi
premolar pertama mandibula pada sampel laki-laki dan sampel perempuan
berdistribusi normal.
nilai minimum, rata-rata, dan standar deviasi ditunjukan dengan tabel IV-8 untuk
premolar pertama mandibula dan tabel IV-9 untuk premolar kedua mandibula.
Descriptive Statistics
Grafik IV-19 Diagram Korelasi Usia Kronologis dengan Volume Pulpa Gigi
Premolar Pertama Mandibula
Grafik IV-20 Diagram Korelasi Usia Kronologis dengan Volume Pulpa Gigi
Premolar Pertama Mandibula pada Sampel Laki-laki
Grafik IV-21 Diagram Korelasi Usia Kronologis dengan Volume Pulpa Gigi
Premolar Pertama Mandibula pada Sampel Perempuan
Tabel IV-8 menggambarkan distribusi data dari premolar pertama
dengan 180 sampel radiograf laki-laki dan 180 sampel radiograf perempuan dari
usia 10 hingga 54 tahun. Rata-rata usia sebesar 32.00 dengan standar deviasi
sebesar 13.005. Nilai maksimum volume sebesar 39.690 mm 3 yaitu pada sampel
radiograf laki-laki dan nilai minimum volume sebesar 1.000 mm 3 pada sampel
sebesar 14.44044 mm3, rata-rata pada sampel radiograf laki-laki sebesar 15.90231
radiograf laki-laki sebesar 7.952660, dan pada sampel raiograf perempuan sebesar
pada grafik IV-1 untuk volume gigi premolar pertama mandibular secara
keseluruhan, grafik IV-2 untuk sampel radiograf laki-laki dan grafik IV-3 untuk
Descriptive Statistics
Grafik IV-24 Diagram Korelasi Usia Kronologis dengan Volume Pulpa Gigi Premolar
Kedua Mandibula pada Sampel Perempuan
dengan jumlah sampel radiograf premolar pertama sejumlah 360 dengan 180
sampel radiograf laki-laki dan 180 sampel radiograf perempuan dari usia 10
hingga 54 tahun. Rata-rata usia sebesar 32.00 dengan standar deviasi sebesar
13.005. Nilai maksimum volume sebesar 46.870 mm 3 yaitu pada sampel radiograf
laki-laki dan nilai minimum volume sebesar 0.500 mm3 pada sampel radiograf
deviasi volume premolar pertama sebesar 9,404381, pada sampel radiograf laki-
laki sebesar 9,856794, dan pada sampel raiograf perempuan sebesar 9,080378.
Distribusi data volume premolar kedua mandibula juga ditunjukan pada grafik IV-
4 untuk volume gigi premolar kedua mandibula secara keseluruhan, grafik IV-5
untuk sampel radiograf laki-laki, dan grafik IV-6 untuk sampel radiograf
Tabel IV-8 dan IV-9 menunjukan bahwa pada penelitian ini terdapat
variasi usia dan volume pulpa premolar pertama maupun premolar kedua
mandibula pada pasien laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat dilihat dari
besarnya perbedaan nilai minimum dan maksimum pada variabel usia dan volume
pulpa.
Analisis mengenai korelasi usia kronologis manusia dan volume pulpa gigi
dilakukan dengan uji korelasi Pearsson. Uji korelasi Pearson dipilih karena data
Korelasi usia kronologis manusia dengan volume pulpa gigi premolar pertama
mandibula dengan analisis korelasi pearsson dapat dilihat pada tabel IV-10.
Tabel IV-77 Korelasi Usia Kronologis dengan Volume Pulpa Gigi Premolar
Pertama Mandibula
Usia Volume P1
N 360 360
N 360 360
premolar pertama mandibula dengan uji korelasi Pearson. Nilai korelasi Pearson
hubungan kuat antara usia dengan volume pulpa gigi premolar pertama
mandibula. Tanda negatif yang menunjukan hubungan yang terjadi antara usia
mengalami pengurangan.
Tabel IV-78 Korelasi Usia Kronologis dengan Volume Pulpa Gigi Premolar
Pertama Mandibula pada Sampel Laki-laki
Usia Volume P1 Laki-laki
N 180 180
N 180 180
premolar pertama mandibular pada sampel radiograf laki-laki dengan uji korelasi
Pearson. Nilai korelasi Pearson menunjukan angka sebesar -0,809. Angka 0,809
menunjukan bahwa terdapat hubungan kuat antara usia dengan volume pulpa gigi
menunjukan hubungan yang terjadi antara usia kronologis dengan volume pulpa
pengurangan.
Tabel IV-79 Korelasi Usia Kronologis dengan Volume Pulpa Gigi Premolar
Pertama Mandibula pada Sampel Perempuan
Correlations
Usia Volume P1 Perempuan
N 180 180
N 180 180
korelasi Pearson. Nilai korelasi Pearson menunjukan angka sebesar -0,811. Angka
0,811 menunjukan bahwa terdapat hubungan kuat antara usia dengan volume
negatif yang menunjukan hubungan yang terjadi antara usia kronologis dengan
adalah berlawanan arah. Artinya seiring bertambahnya usia maka volume pulpa
mengalami pengurangan.
IV.1.1 Analisis Korelasi Usia Kronologis dengan Volume Pulpa Gigi
Premolar Kedua Mandibula
Korelasi usia kronologis manusia dengan volume pulpa gigi premolar kedua
mandibula dengan sampel sejumlah 360 terdiri dari 180 sampel laki-laki dan
Usia Volume P2
N 360 360
N 360 360
premolar kedua mandibula dengan uji korelasi Pearson. Nilai korelasi Pearson
hubungan kuat antara usia dengan volume pulpa gigi premolar kedua mandibula.
Tanda negatif yang menunjukan hubungan yang terjadi antara usia kronologis
dengan volume pulpa gigi premolar kedua mandibula adalah berlawanan arah.
N 180 180
N 180 180
premolar kedua mandibular pada sampel radiograf laki-laki dengan uji korelasi
Pearson. Nilai korelasi Pearson menunjukan angka sebesar -0,774. Angka 0,774
menunjukan bahwa terdapat hubungan kuat antara usia dengan volume pulpa gigi
premolar kedua mandibula pada sampel radiograf laki-laki. Tanda negatif yang
menunjukan hubungan yang terjadi antara usia kronologis dengan volume pulpa
gigi premolar kedua mandibular pada sampel laki-laki adalah berlawanan arah.
N 180 180
N 180 180
volume pulpa gigi premolar kedua mandibular. Berdasarkan data yang disajikan
pada tabel IV-15 terlihat nilai korelasi yang diperoleh dari analisis korelasi
Pearsson antara usia kronologis usia dengan volume pulpa gigi premolar pertama
mandibular adalah -0.744. Nilai korelasi pada sampel laki-laki sebesar -0.786
(Tabel IV-9). Nilai korelasi pada sampel perempuan sebesar -0.743 (Tabel IV-10).
hubungan yang terjadi antara usia kronologis dengan volume pulpa gigi premolar
arah.
VI.4Pembahasan
hubungan antara usia kronologis manusia dengan volume rongga pulpa gigi
premolar mandibula. Hal tersebut dilihat dari nilai korelasi Pearson sebesar
-0.794 pada gigi premolar pertama dan -0.743 pada gigi premolar kedua. Menurut
Guilford, hasil nilai korelasi tersebut menunjukan adanya hubungan yang kuat
antara usia kronologis dengan volume pulpa gigi premolar pertama maupun
sebesar -0.794. Nilai korelasi pearson gigi premolar pertama mandibula pada
sampel laki-laki sebesar -0.809 dan pada sampel perempuan sebesar -0.811. Nilai
korelasi pearson untuk gigi premolar kedua sebesar -0.743, pada sampel laki-laki
sebesar -0.774, sedangkan pada sampel perempuan sebesar -0.743. Tanda negatif
pada hasil uji statistik menggambarkan hubungan dengan arah yang berlawanan,
penambahan volume pulpa. Dengan kata lain, seiring bertambahnya usia maka
pertama lebih besar dengan selisih sebesar 0.051 dibandingkan gigi premolar
kedua, hal ini menunjukan kolerasi antara usia kronologis manusia dengan
volume pulpa pada gigi premolar pertama lebih kuat dibandingkan pada gigi
premolar kedua.
distribusi data pada premolar pertama dan premolar kedua. Dari tabel tersebut,
nilai maksimum dan nilai minimum volume premolar kedua mandibula (nilai
maksimum sebesar 46,870 dan nilai minimum 0,500) lebih besar dibandingkan
pada premolar pertama. Standar deviasi pada gigi premolar kedua sebesar
mandibula yaitu 1,347 mm3. Rata-rata percepatan penurunan volume pulpa gigi
premolar pertama pada sampel radiograf laki-laki sebesar 2,276 mm 3 dan sebesar
2,013 mm3 pada sampel radiograf perempuan. Artinya penurunan volume pulpa
gigi premolar pertama mandibula lebih cepat terjadi pada laki-laki dibandingkan
perempuan.
mandibula sebesar 1,943 mm3. Rata-rata percepatan penurunan volume pulpa gigi
dan sebesar 0,767 mm3 pada sampel radiograf perempuan. Artinya penurunan
volume pulpa gigi premolar kedua mandibula lebih cepat terjadi pada laki-laki
dibandingkan perempuan.
Rata-rata penurunan volume pulpa gigi premolar kedua (sebesar 1,943 mm3)
penelitian mengenai estimasi usia berdasarkan volume rongga pulpa pada 13 gigi
mengenai estimasi usia berdasarkan volume rongga pulpa gigi premolar pertama
2010 mengenai estimasi usia berdasarkan volume pulpa pada gigi premolar
pertama dan kedua mandibula menggunakan gambaran radiograf X-ray CT. Pada
Usia 12 - 63 20 – 70 14 - 79 10 – 54
Kekurangan dari penelitian oleh Zhi-pu Ge, Aboshi, dan Ayaka Sakuma
pertama dengan premolar kedua. Hal ini menunjukan penelitian ini lebih akurat
dalam hal kesamaan jumlah sampel pada laki-laki dan perempuan serta area yang
diukur antara gigi premolar pertama dan kedua. Selain itu, penelitian sebelumnya
Kelebihan dari penelitian ini adalah sampel radiograf CBCT yang berasal
yang digunakan untuk menghitung volume juga merupakan aplikasi open source
sehingga mudah diakses oleh kalangan banyak. Selain itu, sampel berasal dari
data sekunder gambaran radiograf CBCT yang menyediakan area yang lebih luas
penggunaan yang luas CBCT pada praktik dokter gigi, informasi volume pada
gigi individu hidup dapat mudah didapat. Gambaran radiograf MBCT hanya
terbatas dimana hanya satu gigi yang telah diekstraksi yang dapat dilakukan
scanning. Sementara itu, ekstraksi gigi pada individu yang masih hidup tidak