Anda di halaman 1dari 4

Mutiara Medika

Vol. 8 No. 1:48-51, Januari 2008

Perawatan Spiritual dalam Keperawatan : Sebuah Pendekatan Sistematik

Spiritual Care in Nursing : a systematic approach

Abstract
Spiritual needs, and psychosocial needs are much less tangible than physical needs
because they are often abstract, complex and more difficult to measure. Spiritual care can
be a natural part of total care which fits easily into the nursing process of assessment,
nursing diagnosis, planning, implementation and evaluation. Placing spiritual need and
spiritual care within this framework, has proved to be very helpful, for both philosophical
and practical reason.
In reality though, nurses are in the best position to deliver this important aspect of
nursing care, particularly when caring for the patient with a life-threatening illness.
Nurses learn early to become good listeners and communicators. By helping patients
express their beliefs and by staying with them during the events of their illness, they are
providing spiritual care. The challenge for nurses is to embrace holism and a holistic view
of life and self and then convey this into caring for others.

Key words: holistic care, nursing process, spiritual care

Abstrak
Kebutuhan spiritual dan psikososial kurang menjadi hal yang prioritas daripada
kebutuhan fisik karena kebutuhan tersebut seringkali abstrak, kompleks dan lebih sulit untuk
diukur. Perawatan spiritual menjadi bagian dari perawatan secara menyeluruh yang cukup
mudah diterapkan dalam proses keperawatan dari mulai pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Kebutuhan dan perawatan spiritual di dalam
kerangka kerja proses keperawatan ini telah terbukti sangat membantu baik dari segi filosofis
maupun praktis.
Faktanya, perawat berada dalam posisi terbaik dalam memberikan asuhan
keperawatan, terutama ketika merawat klien yang mempunyai penyakit yang mengancam
jiwa. Perawat belajar sejak dini untuk menjadi komunikator dan pendengar yang baik.
Dengan membantu klien mengekspresikan kepercayaannya dan berada di dekat klien
selama proses penyakitnya maka perawat sedang memberikan perawatan spiritual.
Tantangan bagi perawat adalah menerapkan pandangan secara menyeluruh pada kehidupan
dan dirinya dan kemudian ide ini diterapkan dalam pemberian perawatan pada orang lain.

Kata kunci: perawatan holistic, proses keperawatan, perawatan spiritual


Pendahuluan keperawatan yang terdahulu
Dalam memberikan asuhan telah memandang individu secara holistik.
keperawatan secara holistik, seorang Meskipun istilah holistic belum ada di
perawat harus mempertimbangkan dalam literatur keperawatan hingga tahun
berbagai aspek baik aspek fisik, sosial, 1980an oleh Roger, Parse, Neuman dan
emosional, kultural maupun spiritual yang lainnya. Kebutuhan akan spirit
dalam rangka pemenuhan kebutuhan sebagai hal yang penting untuk tetap
klien. Perawat juga harus terjaganya kesehatan pada semua
mempertimbangkan respon pasien individu. Perawat dapat mengobservasi
terhadap penyakit yang dideritanya dan bahwa kondisi fisik dapat mempengaruhi
kemampuan klien dalam pemenuhan mind dan spirit. Selain itu, kita juga bias
kebutuhan perawatan dirinya.1 Profesi memperhatikan jika seseorang

1
mengalami goncangan anaknya yang nyeri, membutuhkan lebih
emosional ataupun spiritual lambat laun banyak informasi medis tentang penyakit
bisa memunculkan gejala/gangguan anaknya, bertanya tentang makna dari
secara fisik. Kebutuhan spiritual dan penderitaan yang dialaminya dan rasa
psikososial kurang menjadi hal yang bersalah. Banyak perawat menyetujui
prioritas daripada kebutuhan fisik karena bahwa perawatan spiritual merupakan hal
kebutuhan tersebut seringkali abstrak, yang penting tetapi sebagian besar tidak
komplek dan lebih sulit untuk diukur. mampu untuk memberikan perawatan
Perawatan spiritual menjadi bagian dari spiritual secara tepat. 3
perawatan secara menyeluruh yang Tujuan dari penulisan naskah ini
cukup mudah diterapkan dalam proses adalah untuk memberikan gambaran
keperawatan dari mulai pengkajian, tentang perawatan spiritual sebagai
diagnosa keperawatan, perencanaan, pendekatan sistematik dalam memberikan
implementasi dan evaluasi. Kebutuhan
asuhan keperawatan.
dan perawatan spiritual di dalam kerangka
kerja proses keperawatan ini telah terbukti
sangat membantu baik dari segi filosofis Aplikasi di dalam praktek keperawatan
maupun Perawatan dan pengkajian
praktis. 2
spiritual menjadi hal yang sensitif dan
Sebuah studi di Amerika seharusnya didasarkan pada hubungan
menyebutkan bahwa dari beberapa salling percaya diantar klien dan perawat.2
pasien yang telah dikunjungi, 34% Pengkajian yang akurat pada klien sangat
mengalami penyakit kronik dan 21% penting untuk membantu menentukan
berada dalam kondisi terminal. Separuh intervensi yang yang akan digunakan.
lebih dari pasien membutuhkan Pengkajian kebutuhan spiritual
perawatan spiritual mengenai rasa seharusnya dilakukan dengan
ketakutan atau cemas, koping terhadap pendekatan secara sistematik dimana
nyeri atau gejala fisik yang lain, hubungan perawat melakukan pendekatan
dengan orang tuanya atau antar orang pengakajian di semua aspek. Pengkajian
tuanya. Sejumlah orang tua pasien 60% yang efektif tergantung pada terciptanya
sampai 80% diperkirakan mempunyai hubungan saling percaya dan
rasa ketakutan atau cemas, mengalami penghormatan terhadap nilai dan
kesulitan dalam menghadapi kepercayaan yang ada pada klien.
Observasi keperawatan meliputi
lingkungan disekitar klien, perasaan,
kemampuan fungsi tubuh dan
observasi data keperawatan.
Pendekatan holistik untuk
melakukan pengkajian spiritual diperlukan
untuk lebih memahami kesehatan spiritual
klien dan mengidentifikasi kebutuhan
spiritualnya. Spiritualitas merupakan
faktor yang terintegrasi di dalam diri
individu. Hal ini dipengaruhi oleh proses
fisiologis dan psikologis, latar
belakang budaya, lingkungan dan faktor
yang lain. Semua area dari pengkajian
keperawatan akan didapatkan data
yang diperlukan untuk merumuskan
diagnosa keperawatan.5
Perawat seharusnya mulai
melakukan pengkajian riwayat kesehatan
klien dengan pertanyaan-pertanyaan
tentang pandangan klien tentang masalah

2
Mutiara Medika
Vol. 8 No. 1:48-51, Januari 2008

utama yang dihadapi kemudian Apakah kepercayaan/agam yang dimiliki


melangkah ke area yang lebih sensitive memberikan adanya harapan,
sebagai wujud pemahaman dari kondisi ketenangan atau rasa bersalah, malu
klien. Pertanyaan langsung berhubungan takut atau marah? Apakah dengan kondisi
dengan spiritualitas secara umum yang sakit berpengaruh terhadap
ditanyakan oleh perawat seharusnya kepercayaan/ibadah
merupakan sebuah pemahaman yang Apakah cara yang digunakan untuk
lebih baik dari kondisi klien dan mampu
mengekspresikan perasaan? 3
membuat pokok-pokok pertanyaan dalam
sebuah format yang tepat disesuaikan
Ada sebuah konsep yang
dengan bahasa klien dan dengan cara
menjelaskan bahwa kebutuhan perawatan
memperhatikan kenyamanan baik dari
spiritual dapat dilihat dari beberapa
perawat dank lien. Dibawah ini
domain. Domain yang pertama yaitu
merupakan contoh pengakajian spiritual
domain fisik, contohnya dengan adanya
yang dapat digunakan. Respon klien yang
pengalaman terhadap nyeri dapat
ditampakkan dapat menjadi petunjuk
menyebabkan individu lebih berfokus
untuk menentukan tingkat
pada spiritualitasnya jika berpikir tentang
perkembangan spiritualnya.
makna penderitaan atau rasa sakit yang
dihadapinya. Sama halnya dengan
Petunjuk pengkajian spiritual harapan, rasa takut, permasalahan yang
Tanyakan pada klien tentang hal-hal diakibatkan oleh hubungan di dalam
dibawah ini: keluarga atau teman sekolah, masalah
Kepercayaan terhadap Tuhan financial, stigma adat dan perawatan
Pentingnya ibadah pada klien medis merupakan contoh dari
Apakah ada perubahan di dalam pengalaman yang biasa dijumpai dan
kepercayaan atau ibadahnya akhir-akhir dapat dihubungkan dengan konsep
ini? spiritulitas (bagian dari transcendent
concern). 3

Fig. 1 A model of spiritual, religious, or other beliefs, activities, and relationships mediating
between domains of ordinary experience and transcendent concerns.
3
Diagnosa Keperawatan dari praktek keperawatan jika kita
Menurut NANDA Nursing Diagnosis 2005- memandang klien sebagai individu secara
2006 ada 3 diagnosa keperawatan yang komprehensif. Oleh karena itu, Perawat
berkaitan masalah spiritual yang masing- harus mengembangkan identitas
masing merupakan 1 diagnosa spiritualnya supaya lebih sensitif terhadap
keperawatan aktual, 1 diagnosa risiko dan kebutuhan spiritual klien.
1 diagnosa keperawatan wellness atau Tantangan bagi perawat adalah
kesejahteraan. antar lain distress spiritual, menerapkan pandangan secara holistik
risiko distress spiritual dan potensial pada kehidupan dan dirinya. Selanjutnya,
peningkatan spiritual yang lebih baik.6 ide ini diterapkan dalam pemberian
Hubungan perawat–klien dibangun perawatan pada orang lain secara nyata
berdasarkan rasa percaya, proses menggunakan pendekatan yang
perawatan, komitmen serta menunjukkan sistematik dengan menggunakan proses
rasa hormat merupakan hal yang penting keperawatan mulai dari tahap pengkajian,
untuk memberikan intervensi spiritual penentuan diagnosa keperawatan
yang efektif. yang tepat, perencanaan, implementasi
Pengembangan spiritualitas dan evaluasi yang berkesinambungan.
perawat merupakan hal yang penting
dalam memberikan perawatan spiritual. Daftar Pustaka
Untuk memahami spiritualitas klien, 1. Govier I, 2000, Spiritual care in
perawat harus melakukan pengkajian nursing, Nursing Standard, 14, 17,
secara personal perkembangan
32-36
spiritualitas dirinya. Perawat harus
2. Hutcison M, 1997, Holism and spiritual
mengembangkan identitas spiritualnya
care in nursing practice , Sydney,
supaya lebih sensitif terhadap kebutuhan
Australia http://members.tripod.com/
spiritual klien. Hubungan terapeutik
~Marg_Hutchison/nurse-4.html
terjalin seiring dengan pemberian
3. Feudtner C, dkk, Spiritual care
perawatan spiritual yang tepat.2
needs of hospitalized children and
.
their families: a natural survey of
Kesimpulan
pastoral care provider’s perception,
Perawat berada dalam posisi Pediatrics vol 111 no 1 Januari 2003
terbaik dalam memberikan asuhan pp e67-e72
keperawatan, terutama ketika merawat http://pediatrics.aappublications.org/
klien yang mengalami penyakit yang cgi/content/full/111/1/e67?ck=nck
mengancam jiwa, penyakit kronis dan 4. Johnson, Adaptation and Growth
kondisi terminal. Perawat belajar sejak
Psychiatric-Mental Health Nursing
dini untuk menjadi komunikator dan
4th ed. (Philadelphia: Lippincott) http:/
pendengar yang baik. Dengan membantu
/www.muw.edu/nursing/tupelo/
klien mengekspresikan kepercayaannya
Culture.Spirituality.html
dan hadir secara fisik di dekat klien
5. Craven & Hirnle, (2000),
selama proses penyakitnya maka
Fundamental of Nursing human
perawat sedang memberikan
health and function, Lippincott,
perawatan spiritual.
Perawatan spiritual pada klien Philadelphia
merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan 6. NANDA 2005, Nursing Diagnoses:
Definition and Classifications 2005-
2006, Philadelphia, USA

Anda mungkin juga menyukai