Dosen Pengampu :
Oleh :
Muhammad Kaulan Karima
H41190165
Golongan A
JURUSAN TEKNIK
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Energi diperlukan sekali oleh masyarakat yang sudah maju dalam jumlah
yang besar dan dengan biaya yang serendah mungkin. Energi angin terdapat
dimana–mana, juga di Indonesia. Kita hanya perlu menguasai teknologinya untuk
dapat memanfaatkan energi yang terkandung oleh angin, yang antara lain dapat
dilakukan dengan menggunakan generator angin. Dalam perkembangan industri
di Negeri Belanda kincir angin telah memainkan peranan penting. Seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, mendorong
bangsa Indonesia untuk melewati tahap–tahap perkembangannya agar dapat hidup
sederajat dan tidak tertinggal dengan bangsa – bangsa lain. Hal ini dapat dilihat
munculnya berbagai macam pembangunan, baik pembangunan fisik maupun non
fisik. Sarana dan prasarana yang tidak asing lagi adalah penyediaan energi listrik.
Sarana ini sudah banyak terdapat diseluruh wilayah Indonesia, bahkan hampir
seluruh pelosok tanah air, hanya sebagian kecil yang belum karena tidak dapat
dijangkau dengan jaringan PLN.
Sumber energi listrik dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu dapat
diperbaruhi dan tidak dapat diperbaruhi. Pembangkit listrik yang dapat
diperbaruhi seperti; pembangkit listrik yang digerakkan oleh tenaga surya, energi
gelombang laut dan energi angin, saat ini masih dikembangkan secara terbatas di
Indonesia. Sedangkan pembangkit listrik yang tidak dapat diperbaruhi seperti;,
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), dan lain sebagainya.
Dikhawatirkan energi ini semakin lama semakin berkurang. Telah dilakukan
banyak sekali kemungkinan–kemungkinan lain pemanfaatan sumber daya alam
dan segala sesuatu yang dimungkinkan dapat digunakan sebagai pembangkit
tenaga listrik.
1
Pemenuhan energi listrik di daerah terpencil, daerah yang tidak dapat
dijangkau dengan jaringan PLN. Energi listrik yang cocok, dan yang paling
efisien adalah pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga
surya. Hal ini ditunjang dengan letak negara Indonesia yang terletak didaerah
khatulistiwa memungkinkan pemanfaatan energi surya untuk diubah ke energi
listrik, karena sinar surya bersinar sepanjang tahun.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Sistem sel surya yang dapat digunakan di permukaan bumi terdiri dari
panel sel surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki
(baterai) 12 volt yang maintenance fee. Panel sel surya merupakan modul yang
terdiri dari beberapa sel surya yang dihubungkan seri dan parallel tergantung
ukuran dari kapasitas yang diperlukan. Rangkain kontroler pengisian aki dalam
sistem sel surya merupakan rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian
akinya. Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt.
Bila tegangan turun sampai 10.8 volt berarti sisa tegangan pada aki 2.2 volt, maka
kontroler akan mengisi aki dengan panel surya sebagai sumber dayanya. Tentu
saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada saat ada cahaya
matahari. Jika penurunan tegangan terjadi pada malam hari, maka kontroler akan
memutus pemasokan energi listrik. Setelah proses pengisian itu berlangsung
selama beberapa jam, tegangan aki itu akan naik bila tegangan aki itu mencapai
12 volt, maka kontroler akan menghentikan proses pengisian aki itu. Rangkaian
kontroler pengisian aki, sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri. Tapi, biasanya
rangkaian kontroler ini sudah tersedia dipasaran. Memang harga kontroler itu
cukup mahal kalau dibeli sebagai unit sendiri. Kebanyakan sistem sel surya itu
hanya dijual dalam bentuk paket lengkap itu jelas lebih murah dibandingkan
dengan bila merakit sendiri. Biasanya panel surya itu diletakkan dengan posisi
lurus menghadap matahari. Padahal bumi itu bergerak mengelilingi matahari, agar
dapat terserap secara maksimum sinar matahari itu harus diusahakan selalu jatuh
tegak lurus pada permukaan panel surya.
Bahan sel surya sendiri terdiri dari kaca pelindung dan material adhensive
transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan kemudian
material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi
jumlah cahaya yang dipantulkan, semikonduktor P-type dan N-type (terbuat dari
campuran silikon) untuk menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran
akhir (terbat dari logam tipis) untuk mengirim elektron ke perabot listrik. Cara
kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor dioda.
Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-
konduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh
4
perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi
perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-
konduktor, menyebabkan aliran medan maknetlistrik. Dan menyebabkan elektron
dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik.
Panel Surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah
cahaya menjadi listrik, yaitu disebut surya atas matahari atau “sol” karena
matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel Surya
sering kali disebut fotovoltaik, fotovoltaik dapat diartikan sebagai “cahaya-
listrik”. Sel Surya atau sel PV bergantung pada efek fotovoltaik untuk menyerap
energi matahari dari penyebab arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang
berlawanan. Jenis panel sel surya yaitu :
1. Polycrystalline
Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak. Tipe
polycrystalline memerlukan luas permukan yang lebih besar dibandingkan dengan
jenis monocrystallne untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi
dapat menghasilkan listrik pada saat mendung.
2. Monocrystalline
Merupakan panel surya yang paling efisien, menghasilkan daya listrik
persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 24%.
Kelemahan dari panel ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya
mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan
5
3. Panel Surya Amor
Merupakan panel yang tidak benar-benar kristal, tetapi lapisan tipis silicon
diendapkan pada bahan dasar seperti logam atau gelas untuk membuat panel
surya. Amorf paduan dari silikon dan karbon (amorf silikon karbida juga
dihidrogenasi, a-Si 1-xC xH) adalah varian yang menarik. Pengenalan atom karbon
menambahkan ekstra derajat kebebasan untuk mengontrol sifat-sifat materi. Film
ini juga bisadibuat transparan untuk cahaya tampak.
6
sudah 'penuh') dan kelebihan voltase dari panel surya/solar cell. Kelebihan voltase
dan pengisian akan mengurangi umur baterai.
7
c) Fase float : baterai akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya
13.4 – 13.7 Volt). Beban yang terhubung ke baterai dapat
menggunakan arus maksimum dari panel surya pada stage ini.
2.1.2.3 Baterai
Baterai merupakan sebuah peralatan yang dapat mengubah energi Baterai
listrik adalah alat yang terdiri dari 2 atau lebih sel elektrokimia yang mengubah
energi kimia yang tersimpan menjadi energi listrik. Tiap sel memiliki kutub
positif (katoda) dan kutub negatif (anoda). Kutub yang bertanda positif
menandakan bahwa memiliki energi potensial yang lebih tinggi daripada kutub
bertanda negatif. Kutub bertanda negatif adalah sumber elektron yang ketika
disambungkan dengan rangkaian eksternal akan mengalir dan memberikan energi
ke peralatan eksternal. Ketika baterai dihubungkan dengan rangkaian eksternal,
elektrolit dapat berpindah sebagai ion didalamnya, sehingga terjadi reaksi kimia
pada kedua kutubnya. Perpindahan ion dalam baterai akan mengalirkan arus listrik
keluar dari baterai sehingga menghasilkan kerja. Meski sebutan baterai secara
teknis adalah alat dengan beberapa sel, sel tunggal juga umumnya disebut baterai.
Baterai untuk solar cell sendiri mempunyai dua tujuan penting dalam sistem
fotovotaik; pertama adalah untuk memberikan daya listrik kepada sistem ketika
daya tidak disediakan oleh array panel-panel surya, kesua adalah untuk
menyimpan kelebihan daya yang ditimbulkan oleh panelpanel setiap kali daya itu
melebihi beban.
8
2.1.2.4 Inverter
Inverter adalah sebuah alat yang mengubah listrik DC (Direct Current)
dari baterai atau panel sel surya menjadi AC (Alternating Current). Penggunaan
inverter dari dalam Pembangkit Tenaga Listrik (PLTS) adalah untuk perangkat
yang menggunakan AC (Alternating Current), misalnya untuk penerangan
peralatan elektronik seperti komputer, peralatan komunikasi, TV, dll. Inverter
dapat digunakan dirumah dan semua tempat yang memerlukan energi (listrik)
cadangan untuk mengganti listrik PLN.
9
2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) merupakan suatu sistem pembangkit
listrik yang mengonversikan suatu energi kinetik dari udara menjadi energi
mekanik yang menyebabkan putaran yang terjadi pada generator sehingga
menghasilkan arus listrik. Energi angin dimanfaatkan untuk memutarkan baling-
baling sehingga rotor berputar. Ketika rotor berputar maka secara otomatis
generator tersebut akan mengalirkan energi listrik, seperti gambar dibawah ini :
10
Laju aliran massa diberikan oleh persamaan :
𝑚 = 𝜌𝐴𝑣
dengan nilai :
𝜌 = massa jenis angin (kg/m3) (ketetapan 𝜌 =1,225 kg/m3),
𝐴 = luas penampang turbin (m2) bisa ditulis ( 𝐴 = 𝜋𝑟2).
Dengan mengubah massa udara pada Persamaan diatas, maka diperoleh
perumusan daya total yang dihitung dari kecepatan angin sebagai berikut.
1
𝑃𝑎 = pAv2
2
dengan nilai :
𝑃𝑎 = daya angin (Watt).
11
𝑃𝑡𝑖𝑛=𝑛𝑔𝑃𝑚
dengan nilai :
𝑃𝑡𝑖𝑛 = daya total input (Watt),
𝑛𝑔 = efisiensi generator.
2.2.4.1 Generator
Generator mengubah energi mekanik (putaran poros) menjadi
energi listrik. Ada dua tipe generator, yaitu generator synchronous dan
asynchronous (umumnya disebut induction generator). Generator sinkron
adalah standar generator yang digunakan dalam pembangkit daya listrik
dan digunakan pada kebanyakan power plant. Semua generator harus
digerakkan pada putaran konstan untuk mengahsilkan daya yang konstan
pada frekuensi 50 Hz. Untuk mikrohidro umumnya digunakan generator 4
kutub dengan putaran sekitar 1.500 rpm. Generator sinkron mempunyai
efisiensi antara 75% sampai dengan 90% pada beban penuh, tergantung
pada ukuran generatornya. Efisiensi generator induksi berkisar 65% (pada
beban sebagian) sampai dengan 75% (pada beban penuh).
12
- Turbin angin vertikal
Turbin angin jenis ini memiliki ciri-ciri poros dan generator disusun
berdiri atau tegak lurus. Keunggulan turbin jenis ini adalah turbin dapat
menerima angin yang arah hembusannya bervariasi.
2.2.4.4 Nacelle
13
Nacelle adalah komponen pelindung atau rumah bagi seluruh
komponen yang ada didalam turbin dan generator PLTB. Di dalam nacelle
terdapat beberapa komponen yaitu;
a. Gearbox.
b. Generator.
c. Low and High Speed Shaft , dan lain sebagainya.
2.2.4.5 Shaft
Shaft atau poros merupakan
komponen mekanik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga mekanik dari satu
tempat ke tempat yang lain. Di dalam PLTB
poros terbagi
menjadi dua yaitu poros utama dan poros sekunder. Poros utama digunakan
untuk menyalurkan energi mekanik dari turbin menuju gearbox atau
transmisi. Poros kedua digunakan untuk menyalurkan energi mekanik dari
gearbox atau transmisi menuju generator.
14
2.2.4.6 Gearbox
Gearbox atau transmisi
merupakan komponen mekanik yang
berfungsi untuk mengubah kecepatan
putaran baik dari tinggi menuju
putaran lambat maupun sebaliknya
dengan satuan rasio sebagai contoh
1:50. Pada PLTB jenis transmisi yang
diperlukan adalah mengubah kecepatan rendah menuju kecepatan tinggi
yaitu dengan rasio 90:1. Putaran pada turbin rata-rata hanya 20 rpm
sedangkan generator membutuhkan minimal 1500 rpm untuk mencapai
tegangan nominalnya.
2.2.4.7 Brakes
Komponen Brakes atau rem berfungsi
untuk memelankan atau menghentikan laju
putaran turbin jika diperlukan. Jenis rem
yang digunakan adalah cakram. Keuntungan
rem cakram adalah panas akibat gesekan
kampas mudah terbuang karena piringan
cakram secara langsung terekspos dengan
udara lingkungan. Berbeda dengan rem tromol yang tertutup oleh pelindung
besi.
2.2.4.8 Yaw
Yaw Gear merupakan komponen
yang dapat mengubah arah dari turbin
PLTB sesuai dengan arah angin yang
tersedia. Yaw Gear berfungsi untuk
memaksimalkan potensi udara yang bisa
didapat oleh PLTB.
2.2.4.9 Akumulator
15
Akumulator merupakan peralatan
penyimpan energi listrik. Selain untuk
menyimpan energi listrik, akumulator juga
berfungsi sebagai penstabil tegangan. Pada
pembangkit listrik tenaga bayu, akumulator
berfungsi untuk menyimpan energi listrik dikarenakan angin yang
digunakan untuk membangkitkan energi listrik tidak selalu tersedia selama
24 jam. Maka dari itu diperlukan akumulator untuk menyimpan energi
listrik yang dihasilkan selama pembangkit bekerja.
16
BAB 3
METODOLOGI
(durung)
1.
17
BAB 4
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
4.2 Pembahasan
18
Maka didapatkan
615000 liter : 11,6667 liter/detik = 52714,1351 detik
52714,1351 : 60 = 878,5689 menit
878,5689 menit : 60 = 14,6428 jam
Kita asumsikan pembagian daya tiap tiap pembangkit, jadi tiap pembangkit harus
dapat menghasilkan daya sebesar 15 kWh.
4.2.1 PLTS
Dari data diatas diketahui total daya listrik per harinya sebesar 15 kWh.
Losses yang terjadi seperti pengaruh debu, kontroler, panas, dll diasumsikan
sebesar 40%
Maka dari itu estimasi total per harinya : total daya : (100% - besar losses)
= 15000 : (100 – 40)%
= 15000 : 60%
= 25000 Watt
Maka dari itu penentuan panel surya dihitung dengan
Estimasi total per harinya dibagi dengan lama penyinaran (5-6 jam)
- 25000/5 = 5000 wp
Disini saya menggunakan panel surya dengan merek Maysun Solar Mono 500 wp
dengan Vmp 42,8 V dan Imp 11,69 A
19
Impp = Imp = 11,69 A
Pmpp = Vmpp x Impp
= 428 V x 11,69A
= 5003,32 W
Dilihat dari hasil Pmpp pada panel sebesar 5003,32 W dengan daya sebesar ini
telah melebihi dari total daya yang dibutuhkan.
Penentuan baterai disini daya yang tersimpan akan terpakai oleh inverter dengan
asumsi 5% maka dari itu, baterai yang akan disiapkan sebesar 15000/95% =
14250 watt.
Maka dari itu baterai yang akan digunakan = 35625 : (12 x 200) = 14,84375
dibulatkan menjadi 15 buah
Penentuan Inventer
Kapasitas Inverter = Pwp x safety Factor
= 5000 x 1,25
= 6250 watt
4.2.2 PLTB
Dari data diatas diketahui total daya listrik per harinya sebesar 9 kWh.
Losses yang terjadi diasumsikan sebesar 40%. Kemudian saya memilih
menggunakan PLTB yang sudah satu set yang sudah dijual di marketplace
Tokopedia dengan spesifikasi sebagai berikut:
Model : NE-2000L
Rated Power : 2000W
Maksimum Power : 2200W
Start-up wind speed : 3 m/s
Rated Wind Speed : 10 m/s
Survival Wind Speed : 45 m/s
20
Top Net Weight : 56 kg
Wheel Diameter : 3,2 meter
Number of Blades : 3
Blades Material : reinforced glass fibre
Generator Type : Three Phase Permanent Magnet AC Synchronous
Generator
Magnet Material : NdFeB
Generator Case : Casting Aluminium Alloy
Control System : Electromagnet / Wind wheel yaw
Speed Regulation : Tall furling
Working Temperature : -40° ~ 80°C
Design Life : 20 year
Gross Weight : 40 kg
Certificates : CE, ISO14000, ISO 9001, TUV
Maka dari itu estimasi total per harinya : total energi : (100% - besar losses)
= 2850 : (100 – 40)%
= 2850 : 60%
= 4750 Watt
Dengan asumsi bahwa dengan kecepatan angin rata-rata 5 m/s mampu
menghasilkan 500 watt secara konstan dan dipasang dengan ketinggian kurang
lebih 12 meter diatas permukaan tanah. Maka dari itu penentuan jam operasional
PLTB dihitung dengan :
T (Waktu operasional) =
21
= (9050+500) × 1,25 : 48
= 9550 ×1,25 : 48
= 248,69 A = 249 A
Baterai
Ada energi yang terbuang karena penggunaan inverter sekitar 5% maka baterai
yang kita siapkan sebesar = 30000/(100-5)% = 31578,95 watt dibulatkan
menjadi 31580 watt.
Dalam penggunaan baterai ada lifetime (DOD) nya maka saya menggunakan
persentase lifetime yang tinggi yaitu 80%
Dengan Jenis baterai type lithium lifePo4 48v 100Ah daya baterai yang
dibutuhkan = 100/80 * 31580 = 39475 Watt
Jumlah Baterai= 39475 / (48 x100) = 8,22 ( 9 Pcs )
Maka dari perhitungan tersebut kita membutuhkan 9 buah baterai lithium lifePo4
48v 100Ah dipasang paralel
Penentuan Inventer
22
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil berikut :
1. Kebutuhan air sawah 5 ha sebesar 616500 liter, yang dapat
dipenuhi dengan waktu pengisian air selama 14,68 jam
2. PLTS diperlukan untuk mengampu 19800 watt yang
menggunakan 14 unit panel disusun parallel dengan tegangan
35,6 V dan arus total 117 A, diamankan MCB 120A
3. PLTB menghasilkan estimasi daya sebesar 3190 watt
menggunkan bilah sepanjang 3,5 meter dengan putaran 97 rpm
memerlukan gear dengan rasio 1:6,2 untuk memutar generator
600 rpm dengan daya akhir 1860 watt, diamankan dengan MCB
3 fasa 4A
4. Kontrol akhir menggunakan SCC MPPT 120A untuk charge
baterai, dan Wind turbin regulator 48 V 2000 Watt, inverter 48
V 8000 Watt, dan baterai 48V 200Ah sebanyak 3 unit
5. Estimasi biaya total ssejumlah Rp 61.933.000
23
DAFTAR PUSTAKA
Medina, I. A., Giriantari, I. A. D., & Sukerayasa, I. W. (2018). Kajian dan
Evaluasi Sistem Suplai Energi Listrik PLTS dan PLTB di Kampus Teknik
Elektro Universitas Udayana Bukit Jimbaran Bali. Majalah Ilmiah Teknologi
Elektro, 17(3).
Kananda, K., & Nazir, R. (2013). Konsep pengaturan aliran daya untuk PLTS
tersambung ke sistem grid pada rumah tinggal. Jurnal Nasional Teknik
Elektro, 2(2), 65-71.
24