Anda di halaman 1dari 3

Nickie Almira

PB 6A
Pengalaman Manis Calon Jurnalis Penerbitan Surat Kabar dan
Majalah

Hampir tiga tahun sudah aku belajar di kampus tercinta Politeknik Negeri Jakarta. Hari
sidang dan wisuda pun akan segera tiba. Segala persiapan sedang dimaksimalkan. Bahagia
rasanya ketika sadar sebentar lagi perjuanganku di kampus ini akan usai. Namun, aku merasa
waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin aku mengenakan seragam putih-hitam saat
mengikuti PKKP (Pengenalan Kehidupan Kampus PNJ).

Teringat masa di mana aku merasa sedikit gugup ketika awal menghadapi kehidupan
kampus. Sempat merasa cemas apakah aku bisa menemukan banyak teman baru yang cocok
denganku, apakah aku bisa beradaptasi dengan lingkungan kampus, dan apakah aku bisa
mengikuti perkuliahan dengan baik. Semua rasa gugup dan cemas itu aku rasakan. Untuk mereda
kecemasan, aku berupaya untuk terus memperbanyak teman. Beranikan diri untuk berkenalan
duluan dan berusaha bersikap baik kepada semua orang. Aku pun belajar menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru.

Saat masa PKKP aku terkesan dengan demo UKM (Unit Kegiatan Kampus) Poros Fm
yang terlihat begitu menarik dibandingkan UKM lainnya. Aku pun jadi tertarik tentang radio
kampus yang sepertinya seru. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk mendaftarkan diri menjadi
salah satu anggota Poros FM. Aku jalani semua tahap pendaftaran sampai wawancara.
Alhamdulillah aku lolos. Singkat cerita, dengan aku bergabung di komunitas radio tersebut aku
banyak belajar mengenai dunia radio, broadcasting, organisasi, membuat acara, dan menjalin
hubungan dengan komunitas radio kampus lainnya

Tanggung jawab menjadi Ketua Divisi Public Relations adalah pengalaman yang luar
biasa. Aku jadi banyak belajar tentang kepemimpinan dalam sebuah organisasi dan mendalami
tentang branding dan hubungan masyarakat. Dari komunitas itu pun aku merasa mempunyai
banyak teman-teman yang bisa menjadi pelipur lara di kala galau melanda. Banyak pengalaman
tak terlupakan yang akan menjadi kenangan.

Selain komunitas radio kampus, suasana kelas pun membuatku nyaman. Bertemu dengan
teman-teman dari berbagai daerah. Kelas PB A yang mayoritas berisi mahasiswi ini membuat
kelas terasa ramai. Masing-masing dari mahasiswa/i kelas PB A mempunyai karakter yang unik.
Canda, tawa, dan cerita selalu menghiasi kelas di setiap harinya.

Aku mengenal dan belajar dunia jurnalistik dididik oleh para dosen yang baik-baik dan
unik. Ada yang khas dengan topi koboinya dan ada yang khas dengan gaya nyentriknya. Aku
merasa sAngat menikmati belajar jurnalistik di jurusan Teknik grafika dan Penerbitan inI. Di
jurusan ini aku hampir tidak pernah merasa tertekan. Semua terasa menyenangkan. Mulai dari
teman-teman, dosen, hingga kaka tingkat. Tidak ada budaya senioritas yang aku temukan seperti
yang pernah aku rasakan semasa SMA. Lega rasanya.

Aku paling senang ketika ditugaskan liputan ke suatu tempat bersama teman-teman
kelasan. Rasanya sempat malu karena di awal mungkin banyak kesalahan yang aku lakukan saat
liputan, seperti kurang mengenali narasumber atau peristiwa atau tempat yang saat itu sedang
diliput. Kemampuan menulis pun masih berantakan. Namun, aku percaya semua itu bergantung
dengan jam terbang. Semakin aku perbanyak pengalaman, maka aku akan semakin matang. Aku
berusaha terus berlatih tak kenal letih. Belajar menikmati setiap prosesnya dan menumbuhkan
keyakinan bahwa aku bisa.

Puncaknya, setelah mendapat banyak ilmu materi/teori serta pelatihan dari dosen-dosen
di kampus, aku merasakan pengalaman menjadi jurnalis yang sebenarnya saat aku magang. Aku
bersyukur sekali bisa dapat kesempatan magang di Republika.co.id. Banyak ilmu dan
pengalaman yang aku dapatkan di sana. Senior-senior yang di kantor pun sangat terbuka dan
baik denganku. Aku jadi mengerti betul tugas seorang jurnalis itu seperti apa, baik ketika di
kantor maupun di lapangan. Kerja di waktu yang fleksibel namun tetap dituntut deadline.
Kecepatan menulis juga diperlukan saat liputan. Serunya bertemu dengan para narasumber-
narasumber hebat seperti para tokoh, artis, dan pejabat. Bersosialisasi dengan para jurnalis
lainnya juga aku lakukan agar bisa banyak belajar dari mereka.

Bangga rasanya ketika banyak tulisan beritaku yang dimuat di Republika.co.id. Adanya
Redaktur membimbingku dengan baik sehingga membuat aku semakin semangat menjalani
profesi sebagai jurnalis. Meski saat itu masih magang, aku berusaha memaksimalkan potensi dan
kemampuanku di bidang menulis berita dan feature. Aku paling suka menulis feature tentang
kuliner dan wisata. Intinya, banyak pengalaman berharga yang tidak akan aku lupa.

Anda mungkin juga menyukai