Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_005

SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

Analisis Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah Terhadap PMT di


Penyulang Takalar 20 KV GI Sungguminasa
Andi Rahmi Wahyuni Kamal, Siti Mustabsyirah Dahlan, Bakhtiar dan A.Wawan Indrawan
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jl. Perintis Kemerdekaan km. 10 Makassar 90245
a.rahmywahyuni@gmail.com, sitimustabsyirah@gmail.com, bakhtiar.pnup@gmail.com,
andi_wawan@poliupg.ac.id

Abstrak – Gangguan hubung singkat sering terjadi pada operasi sistem tenaga listrik yang dapat mengakibatkan
terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Umumnya gangguan hubung singkat yang sering terjadi yakni
hubung singkat antar fase atau hubung singkat fase ke tanah. Maka dari itu dibuat peralatan pada kubikel yg berfungsi
untuk memutus rangkai listrik ketika terjadi gangguan yakni Pemutus tenaga (PMT). PMT sangat penting bagi sistem
tenaga listrik untuk menghindari perluasan gangguan dan saat melakukan pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan
untuk menjelaskan dampak hubung singkat satu fasa ke tanah terhadap PMT Alsthom Penyulang Takalar GI
Sungguminasa serta mengetahui proses pemulihan setelah terjadi gangguan. Metode yang digunakan pada penelitian
ini adalah studi literature, metode observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan aplikasi ETAP 12.6.0 untuk
perhitungan arus hubung singkat satu fasa ke tanah yang akan dibandingkan dengan perhitungan manual. Hasil dari
penelitian ini didapatkan nilai hubung singkat satu fasa ke tanah berdasarkan perhitungan manual sebesar 253.26A
dan hasil simulasi sebesar 253A. Hasil tersebut tidak melebihi dari kapasitas PMT sehingga PMT masih dapat
beroperasi dengan baik. Jika arus hubung singkat melebihi dari kapasitas PMT, hal tersebut dapat mengakibatkan
kerusakan yang fatal pada PMT.

Kata kunci : penyulang, pemutus tenaga, PMT, arus hubung singkat


PENDAHULUAN Gardu Induk sisi 20 KV merupakan instalasi
Gangguan adalah penghalang dari suatu sistem sistem penyaluran tenaga listrik dengan
yang sedang beroperasi atau suatu keadaan dari tegangan menengah (20.000 Volt) ke pusat -
sistem penyaluran tenaga listrik yang pusat beban. Di dalamnya terdapat
menyimpang dari kondisi normal. Suatu kubikel/panel bagi yaitu panel In comming, Out
gangguan di dalam peralatan listrik going, Couple, Panel Pengukuran dan Panel
didefinisikan sebagai terjadinya suatu kerusakan Trafo Pemakaian Sendiri[6].
di dalam jaringan listrik yang menyebabkan
aliran arus listrik keluar dari saluran yang
seharusnya. Berdasarkan ANSI/IEEE Std. 100-
1992 gangguan didefinisikan sebagai suatu
kondisi fisis yang disebabkan kegagalan suatu
perangkat, komponen, atau suatu elemen untuk
bekerja sesuai dengan fungsinya. Gangguan
hampir selalu ditimbulkan oleh hubung singkat Gambar 1. Wilayah gardu induk sisi 20 kV
antar fase atau hubung singkat fase ke tanah.
Suatu gangguan distribusi hampir selalu berupa Kubikel
hubung langsung atau melalui impedansi. Istilah Kubikel 20 KV adalah seperangkat peralatan
gangguan identik dengan hubung singkat, sesuai listrik yang dipasang pada Gardu Hubung
standart ANSI/IEEE Std. 100-1992[9]. Distribusi yang berfungsi sebagai Pembagi,
Maka dari itu seiring dengan pesatnya Pemutus, Penghubung Pengontrol dan Proteksi
perkembangan teknologi dalam bidang sistem penyaluran tenaga listrik tegangan 20
kelistrikan, dewasa ini dipasang sebuah alat KV[6].
bernama pemutus tenaga (PMT) di setiap
kubikel. PMT adalah sakelar yang dapat
digunakan untuk menghubungkan atau
memutuskan arus/daya listrik sesuai ratingnya.
Yang berfungsi untuk menghindari perluasan
gangguan[6].
TINJAUAN PUSTAKA
Garduk Induk Sisi 20 KV

ISBN: 978-602-18168-0-6 152


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_004
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

Jika kontak terbuat dari bahan yang titik


leburnya rendah, misalnya tembaga, ion positif
akan menimbulkan emisi medan tinggi. Hasil
emisi termis dan emisi medan tinggi akan
melanggengkan proses ionisasi, sehingga
perpindahan muatan antar kontak terus
berlangsung dan hal inilah disebut busur api.
Klasifikasi PMT
Jenis-jenis PMT berdasarkan media isolator dan
material dielektriknya adalah terbagi menjadi
empat jenis, yaitu[8]:
Gambar 2. Kubikel 20 kV Alsthom Sakelar PMT minyak
Bagian-bagian kubikel Sakelar PMT udara hembus
Kubikel 20 kV terdiri dari : Sakelar PMT vakum
Pemutus tenaga (PMT) Sakelar PMT gas SF6
Sakelar pemutus tenaga (PMT) adalah suatu Tabel 1. Batas tekanan gas SF6 pada pemutus tenaga[8]
peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu
sistem tenaga listrik, yang mampu untuk Tekanan gas SF6
Tekanan
sudah terisi dari Tekanan
membuka dan menutup rangkaian listrik pada Merek PMT
pabrik
normal
semua kondisi, termasuk arus hubung singkat,
Bar Bar Bar Bar
sesuai dengan ratingnya baik pada kondisi Merlin Gerin 0,03 6 5,2 5
tegangan yang normal ataupun tidak normal[8].
Delle Alsthom 0,203 5,05 + 0,05 4,7 4,58-4,62

PMT 20 kV di Gardu Induk umumnya didisain


dapat dikeluarkan dari kubikel dengan cara
ditarik ke luar. Sehingga PMT dan mekanisme
penggeraknya dapat dengan mudah
Gambar 3. Pembentukan busur api dikeluarkan/dimasukan untuk keperluan
Medan elektrik yang dapat menimbulkan arcing pemeliharaan. Umumnya PMT dengan jenis
diantara kontak tersebut, seperti ditunjukkan pabrik dan dengan rating sama, mempunyai
pada gambar 2.3, arus yang sebelumnya konstruksi dan rangkaian kontrol yang sama.
mengalir pada kontak akan memanaskan kontak Sehingga dapat dipindah antar kubikel dan
dan menghasilkan emisi thermis pada hanya perlu satu PMT cadangan untuk PMT
permukaan kontak. Sedangkan medan elektrik dengan rating yang sama. Selama operasi
menimbulkan emisi medan tinggi pada kontak seluruh bagian yang bertegangan tertutup
dimisalkan katoda (K). Kedua emisi ini dengan pelindung metal yang ditanahkan, untuk
menghasilkan elektron bebas yang sangat menjamin agar operator aman selama
banyak dan bergerak menuju kontak anoda (A). mengoperasikannya. Untuk mengeluarkan atau
Elektron-elektron ini membentuk molekul netral memasukkan PMT dari atau ke kubikel,
media isolasi dikawasan positif, benturan- urutannya harus benar dan dicek untuk setiap
benturan ini akan menimbulkan proses ionisasi. langkah agar aman.
Dengan demikian, jumlah elektron bebas yang Penyebab kerusakan pada PMT
menuju anoda akan semakin bertambah dan Beberapa hal yang menyebabkan PMT mengalami
muncul ion positif hasil ionisasi yang bergerak kegagalan dalam beroperasi, antara lain sebagai
menuju katoda, perpindahan elektron bebas ke berikut[2]:
Kerusakan relai
anoda menimbulkan arus dan memanaskan
Transformator arus jenuh
kontak anoda. Ion positif yang tiba di kontak Ada gangguan pada pengawatan sekunder
katoda akan menimbulkan dua efek yang Baterai lemah
berbeda. Jika kontak terbuat dari bahan yang Mekanisme PMT macet
titik leburnya tinggi, misalnya karbon, maka ion PMT tidak mampu memutus arus gangguan yang
positif akan menimbulkan pemanasan di katoda. terjadi
Akibatnya, emisi thermis semakin meningkat. Derajat isolasi media isolasi yang lambat bekerja

ISBN: 978-602-18168-0-6 153


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_004
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

Terjadinya arus/tegangan transien pada saat tenaga listrik hampir seluruhnya merupakan
pemutusan dan penyambungan beban gangguan hubung singkat, yang akan
Peredam busur api yang bermasalah menimbulkan arus yang besar. Semakin besar
Pemisah (PMS) sistemnya semakin besar arus gangguannya.
Pemisah (PMS) Arus yang besar bila tidak segera dihilangkan
Pemisah berfungsi untuk memisahkan peralatan akan merusak peralatan yang dilaluinya. Untuk
yang akan dipelihara agar terlihat secara visual memisahkan daerah yang terganggu itu dari
bahwa peralatan yang akan dipelihara sudah sistem diperlukan suatu sistem proteksi, yang
terpisah dari bagian yang bertegangan, sehingga pada dasarnya adalah alat pengaman yang
aman bagi petugas terhadap tegangan dari luar bertujuan untuk melepaskan atau membuka
peralatan tersebut. Lengan kontak PMT 20 kV sistem yang terganggu, sehingga arus gangguan
pada kubikel disisi kabel dan di sisi rel, ini akan padam[4].
berfungsi sebagai pemisah, dimana untuk Relai hubung tanah (GFR)
memisahkannya dilakukan dengan cara Relai hubung tanah yang lebih dikenal dengan
mengeluarkan PMT dari kubikel tersebut atau GFR (Ground Fault Relay) pada dasarnya
diposisikan test[7]. mempunyai prinsip kerja sama dengan relai arus
Busbar (Rel) 20 KV lebih (OCR) namun memiliki perbedaan dalam
Busbar 20 kV pada kubikel berfungsi sebagai kegunaannya. Bila relai arus lebih mendeteksi
penghubung antara kabel masuk dengan adanya hubung singkat antar fasa, maka GFR
beberapa penyulang. Bentuk rel 20 kV ada yang mendeteksi adanya hubung singkat ke tanah[1].
berpenampang bulat/pipa (tubuler), setengah Adapun prinsip kerja dari GFR yaitu pada
bulat dan ada pula yang berbentuk plat sesuai kondisi beban seimbang, Ir, Is, It sama besar,
dengan desain dari pabrik kubikelnya[7]. sehingga pada kawat netral tidak timbul arus dan
Tranformator arus dan transformator relai hubung tanah tidak dialiri arus. Bila terjadi
tegangan ketidakseimbangan arus atau terjadi gangguan
Transformator Arus (CT) dan Transformator hubung singkat ke tanah maka akan timbul arus
Tegangan (PT) biasa juga disebut transformator urutan nol pada kawat netral, sehingga relai
instrumen. Transformator instrumen ini hubung tanah akan bekerja. Perhitungan setelan
rangkaian sekundernya tersambung dengan arus gangguan tanah di penyulang dengan
instrumen pengukuran dan atau instrumen rumus[1] :
proteksi / rele[5]. Iset = Set Relai x In Relai (5)
Transformator arus (CT) Prinsip kerja relay OCR & GFR
CT adalah peralatan listrik yang dipergunakan
dalam rangkaian arus bolak-balik yang dapat
memperkecil arus besar menjadi arus kecil,
dipergunakan untuk pengukuran dan
proteksi[5].
Fungsi CT adalah untuk memperoleh arus yang
sebanding dengan arus yang hendak diukur (sisi
sekunder 1A atau 5A) dan untuk memisahkan Gambar 4. Hubungan antara OCR Dan GFR
sirkuit dari sistem yang arusnya hendak diukur Apabila relay proteksi merasakan arus gangguan
(yang selanjutnya disebut sirkuit primer) maka dengaan segera kontak trip relay bekerja
terhadap sirkuit dimana instrument tersambung (yang tadinya NO menjadi NC) sehingga
(yang selanjutnya disebut sirkuit sekunder) [5]. memberi suplai pada tripyng coil. Tripyng coil
Transformator tegangan (PT) bekerja menggerakkan mekanik open PMT
PT adalah peralatan listrik yang dapat sehingga membuka kontak utama PMT. Proses
menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan ini berlangsung sangat cepat (bebepapa detik)
rendah[5]. tujuannya segera mengisolasi daerah yang
Relai Proteksi Sisi 20 kV terganggu, namun bila relay proteksi tidak
Secara umum pengertian sistem proteksi ialah bekerja maka gangguan akan meluas yang
cara untuk mencegah atau membatasi kerusakan menyebabkan kerugian[5].
peralatan akibat gangguan, sehingga Gangguan
kelangsungan penyaluran tenaga listrik dapat Pengertian gangguan dan jenis-jenis
dipertahankan. Gangguan pada sistem distribusi gangguan

ISBN: 978-602-18168-0-6 154


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_004
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

Suatu gangguan di dalam peralatan listrik Adapun rumus dasar perhitungan impedansi
didefenisikan sebagai terjadinya suatu sumber, data yang diperlukan adalah data
kerusakan di dalam jaringan listrik yang hubung singkat pada bus primer trafo[10] :
menyebabkan arus listrik keluar dari saluran 𝑘𝑉 2
Zs = 𝑀𝑉𝐴 (7)
yang seharusnya , dimana gangguan hampir ℎ𝑠
Keterangan :
selalu ditimbulkan oleh hubung singkat antar Zs = Impedansi sumber (dalam hal ini pada sisi
fasa atau hubung singkat fasa ke tanah[9]. sumber 150 kV)
Ada beberapa jenis gangguan pada sistem Kv = Tegangan pada sisi primer
tenaga listrik, yaitu gangguan simetris dan MVAHS = Short circuit level trafo tenaga
gangguan asimetris. Gangguan simetris adalah Perlu diingat bahwa impedansi sumber ini
gangguan yang terjadi pada semua fasanya adalah nilai ohm pada sisi 150 kV, karena arus
sehingga arus dan tegangan pada masing-masing gagguan hubung singkat yang akan dihitung
fasa bernilai sama, yaitu diantaranya hubung adalah gangguan hubung singkat di sisi 20 kV,
singkat 3 fasa dan hubung singkat 3 fasa ke maka impedansi sumber tersebut harus
tanah. Sedangkan gangguan asimetris adalah dikonversikan dulu ke sisi 20 kV, sehingga pada
gangguan yang mengakibatkan arus mengalir perhitungan arus gangguan nanti sudah
pada setiap fasa tidak seimbang, yaitu menggunakan sumber 20 kV. Untuk
diantaranya hubung singkat 1 fasa ke tanah, mengkonversikan impedansi yang terletak di sisi
hubung singkat fasa ke fasa, dan hubung singkat 150 KV, dilakukan dengan cara sebagai
2 fasa ke tanah[9]. berikut[10]:
Gangguan hubung singkat 3 fasa, gangguan 𝑘𝑉 2
Zs (sisi 20 kV) = 𝑀𝑉𝐴 x Zs (sisi 150 kV) (8)
hubung singkat 2 fasa dan gangguan hubung ℎ𝑠

singkat 1 fasa ke tanah. Adapun rumus dasar


perhitungan arus gangguan sebagai berikut[10] : Menghitung reaktansi trafo
𝑉 Untuk menghitung reaktansi trafo digunakan
I=𝑍 (6)
rumus[10] :
Keterangan : 𝑘𝑉 2
Xt (pada 100%) = 𝑀𝑉𝐴 (𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜) (9)
I = Arus gangguan Hubung singkat
V = Tegangan Sumber (Volt) Keterangan :
Z = Impedansi jaringan, nilai ekivalen dari Xt = Reaktansi trafo (Ω)
seluruh impedansi di dalam jaringan dari Nilai reaktansi trafo tenaga[10] :
Reaktansi urutan positif, negative (Xt1 = Xt2 )
sumber tegangan sampai ke titik gangguan
Xt = Xt % x Xt (pada 100%) (10)
(Ω/km)
Reaktansi urutan nol (Xt0)
Dengan mengetahui besarnya tegangan sumber
Reaktansi urutan nol ini didapat dengan
dan besarnya nilai impedansi tiap komponen
memperhatikan data trafo tenaga itu sendiri
jaringan serta bentuk konfigurasi jaringan di
yaitu dengan melihat kapasitas belitan delta
dalam sistem, maka besarnya arus gangguan
yang ada dalam trafo itu[10] :
hubung singkat dapat dihitung dengan rumus di
Untuk trafo tenaga dengan hubungan belitan
atas.
∆/Y dimana kapasitas belitan deta sama besar
Perhitungan arus gangguan hubung singkat
dengan kapasitas belitan Y, maka Xt0 = Xt1,
Arus hubung singkat adalah arus lebih yang
Untuk trafo tenaga dengan belitan Yyd dimana
diakibatkan oleh gangguan impedansi yang
kapasitas belitan delta (d) biasanya sepertiga
sangat kecil mendekati nol antara dua
dari kapasitas belitan Y (belitan yang dipakai
penghantar aktif yang dalam kondisi operasi
untuk menyalurkan daya, sedangkan belitan
normal berbeda potensialnya. Perhitungan arus
delta tetap ada di dalam tetapi tidak dikeluarkan
hubung singkat dari sistem 20 kV yang dipasok
kecuali satu terminal delta untuk ditanahkan),
dari gardu induk, Untuk menghitung arus
maka nilai Xt0=3Xt1,
hubung singkat pada sistem diatas, pertama –
Untuk trafo tenaga dengan hubungan YY dan
tama hitung impedansi sumber ( reaktansi )
tidak mempunyai belitan delta di dalamnya,
dalam hal ini diambil dari data hubung singkat
maka besarnya Xt0 berkisar antara 9 s/d 14 Xt1.
pada bus 150 kV , kedua menghitung reaktansi
Menghitung impedansi penyulang
trafo tenaga, ketiga menghitung impedansi
Menghitung impedansi penyulang, impedansi
penyulang[10].
penyulang ini dihitung tergantung dari besarnya
Menghitung impedansi sumber
impedansi per meter penyulang yang

ISBN: 978-602-18168-0-6 155


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_004
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

bersangkutan, dimana besar nilainya ditentukan dari hubung singkat 3 fasa, 2 fasa atau 1 fasa ke
dari konsfigurasi tiang yang digunakan untuk tanah.
jaringan SUTM atau dari jenis kabel tanah untuk Gangguan Hubung Singkat 1 Fasa ke tanah
jaringan SKTM. Dalam perhitungan disini
diambil dengan impedansi. Rumus perhitungan
yang digunakan yakni[10] :
Z = Z = % panjang x Panjang penyulang x (R Gambar 5. Gangguan hubung singkat 1 fasa
1 2 1
Kemungkinan terjadinya gangguan satu fasa ke
+ jX ) (11)
1 tanah adalah back flashover antara tiang ke salah satu
Keterangan : kawat transmisi dan distribusi. Sesaat setelah tiang
Z1 = Impedansi urutan positif (Ω) tersambar petir yang besar walaupun tahanan kaki
Z2 = Impedansi urutan negative (Ω) tiangya cukup rendah namun bisa juga gangguan fasa
Dengan demikian nilai impedansi penyulang ke tanah ini terjadi sewaktu salah satu kawat fasa
untuk lokasi gangguan yang dalam perhitungan transmisi / distribusi tersentuh pohon yang cukup
tinggi dll. Berikut rumus yang digunakan[10] :
ini disimulasikan terjadi pada lokasi dengan 𝑉
jarak 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% panjang I=𝑍 (19)
penyulang. Keterangan:
Menghitung impedansi ekivalen jaringan I = Arus gangguan urutan nol = I0
20000
Perhitungan yang akan dilakukan disini adalah V = Tegangan fasa-netral system 20 kV = 3 = Vph

perhitungan besarnya nilai impedansi positif ( Z1 eq ), Z = Impedansi urutan positif ( Z1eq ) dan urutan
negative ( Z2 eq ), dan nol ( Z0 eq ) dari titik gangguan negatif ( Z2eq ) dan
sampai ke sumber, sesuai dengan urutan di atas. impedansi urutan nol (Z0eq)
Karena dari sumber ke titik gangguan impedansi
yang terbentuk adalah tersambung seri, maka I1 fasa ke tanah = 3 x I0 (20)
perhitungan Z1eq dan Z2eq dapat langsung Sehingga arus gagguan hubung singkat 1 fasa
menjumlahkan impedansi-impedansi tersebut[10].
ketanah dapat dihitung sebagai berikut[10] :
Sedangkan untuk perhitungan Z0eq dimulai dari titik
gangguan sampai ke trafo tenaga yang netralnya 𝐸𝑓𝑎𝑠𝑎 3𝑥𝑉𝑝ℎ
ditanahkan. Untuk menghitung Z0eq ini, I1fasa = = 3 x I0 =
𝑍1 𝑒𝑞 𝑍1 𝑒𝑞+ 𝑍2 𝑒𝑞 + 𝑍0 𝑒𝑞
diumpamakan trafo tenaga yang terpasang 3𝑥
20000
mempunyai hubungan Yyd, dimana mempunyai nilai √3
=𝑍
1 𝑒𝑞+ 𝑍2 𝑒𝑞 + 𝑍0 𝑒𝑞
Xt0 = 3Xt1[10].
34641,016
Adapun rumus Perhitungan Z1eq dan Z2eq yang =𝑍
1 𝑒𝑞+ 𝑍2 𝑒𝑞 + 𝑍0 𝑒𝑞
digunakan yakni[10] : 34641,016
Z1 eq = Z2 eq = Z1s + Z1t + Z1 penyulang (12) = 2𝑥𝑍 (21)
1 𝑒𝑞 + 𝑍0 𝑒𝑞
Keterangan :
Kembali sama halnya dengan perhitungan arus
Z1s = Hitungan impedansi sumber
Z1t = Hitungan impedansi trafo
gangguan 3 Fasa dan 2 Fasa, Arus gangguan 1
Z1 penyulang = Tergantung dari lokasi gangguan Fasa ketanah juga dihitung untuk lokasi
Karena lokasi gangguan diasumsikan terjadi pada gangguan yang di asumsikan terjadi pada 25%,
25%, 50%, 75% dan 100% panjang penyulang, maka 50%, 75% dan 100% panjang penyulang,
Z1 eq (Z2 eq ) yang didapat juga pada lokasi tersebut. sehingga dengan rumus terakhir diatas dapat
Perhitungan Z0 eq [10] : dihitung besarnya arus gangguan 1 fasa ke tanah
Z0 eq = Zt0 + 3RN + Z0 penyulang (13) sesuai lokasi gangguannya.
Keterangan :
RN = Pentanahan netral pada trafo (Ω) Aplikasi ETAP
Karena lokasi gangguan diasumsikan terjadi Dalam perancangan dan analisis sebuah sistem
pada 25%, 50%, 75% dan 100% panjang tenaga listrik, sebuah software aplikasi sangat
penyulang, maka Z0 eq yang didapat juga pada dibutuhkan untuk merepresentasikan kondisi
lokasi tersebut. real.Hal ini dikarenakan sulitnya meng-uji coba
Setelah mendapatkan impedansi ekivalen sesuai suatu sistem tenaga listrik dalam skala yang
dengan lokasi gangguan, selanjutnya besar terhadap kondisi transien yang ekstrim.
perhitungan arus gangguan hubung singkat ETAP Power Station 6.0.0 merupakan salah satu
dapat dihitung dengan menggunakan rumus software aplikasi yang banyak digunakan untuk
dasar seperti dijelaskan sebelumnya, hanya saja mensimulasikan sistem tenaga listrik. Secara
impedansi ekivalen mana yang dimasukkan ke umum ETAP dapat digunakan untuk simulasi
dalam rumus dasar tersebut adalah tergantung

ISBN: 978-602-18168-0-6 156


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_004
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

hasil perancangan dan analisis suatu sistem


tenaga listrik yang meliputi[3] :
1. Menggambarkan denah beban-beban
2. Men-setting data-data beban dan jaringan
3. Merancang diagram satu garis (One Line
Diagram)
4. Menganalisis aliran daya (Load Flow)
5. Menghitung gangguan hubung singkat (Short
Circuit)
6. Menganalisis Motor Starting atau keadaan
Transien.
Setiap komponen Sistem Tenaga Listrik dapat
digambarkan dalam worksheet atau ruang kerja
program dengan lambang-lambang tertentu.
Spesifikasi masing-masing komponen dapat
disesuaikan keadaan sebenarnya atau kondisi
nyata di lapangan. Spesifikasi ini juga dapat
dipilih sesuai data umumnya yang dapat diambil
dari library atau data yang ada pada program.
Adapun tampilan Program ETAP Power Station
sebagaimana tampak ada gambar berikut :

Gambar 6. Tampilan program ETAP dan keterangan


singkatnya

ISBN: 978-602-18168-0-6 157


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_004
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

METODE PENELITIAN Belitan D ADA


Kap. D 20 MVA
Reak Xo 2.5 Ohm
I nom 1732.1 Ampere
CT ratio 2000 5
NGR 40 Ohm
Kubikel 20 kV
Kubikel 20 kV yang dipakai pada Penyulang Takalar
yakni merk GEC ALSTHOM/UNINDO. Kubikel ini
berfungsi sebagai pembagi, pemutus, penghubung,
pengontrol, dan proteksi sistem penyaluran tenaga
listrik tegangan 20 kV.

Gambar 9. Kubikel Penyulang Takalar


Didalam kubikel ini terdapat beberapa komponen
seperti dibawah ini :
Bus 20 KV
Pemutus tenaga (PMT)
Berikut spesifikasi PMT Penyulang Takalar :
Tabel 3. Spesifikasi PMT Penyulang Takalar
SF6 GAS CIRCUIT BREAKER
Gambar 7. Diagram alir (flow chart) prosedur penelitian
HASIL dan PEMBAHASAN Voltage 24 kV
Data Komponen pada Panyulang Takalar Short time current 16 kA/1s
Pada penyulang Takalar disuplai dari trafo #2 GI
Sungguminasa yang terhubung pada bus 150 kV In 630 A
menuju bus 20 kV. Berikut ini data kompenen pada Frequency 50 Hz
Penyulang takalar :
Bus 150 KV Tekanan gas SF6 1.2 bar
sudah terisi dari
pabrik

Current transformer (CT)


Gambar 8. Bus 150 kV Berikut spesifikasi CT pada Penyulang
Trafo Daya #2 GI Sungguminasa Takalar :
Berikut spesifikasi Trafo #2 GI Sungguminasa : Tabel 4. Spesifikasi CT pada Penyulang Takalar
Tabel 2. Spesifikasi Trafo #2 GI Sungguminasa CURRENT TRANSFORMER
MVA HUBUNG Ith 16 kA/1 s
2376.12 MVA
SINGKAT : Ratio CT 300/5 A
Frekuensi 50 Hz

Kapasitas 60 MVA Relai OCR/GFR


Berikut spesifikasi relai OCR/GFR pada
12.5%
Reak X1 penyulang Takalar :
0.83 Ohm Tabel 5. Data Relai
Teg. Prim 150 kV No Data Relai OCR GFR

Teg. Sek. 20 Kv 1 Merek/Type GEC ALSTHOM / MCGG


82

ISBN: 978-602-18168-0-6 158


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_004
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

2 Set Relai 1A 0.1 A Xt1 = 12.5 % x 6.667 = 0.833 Ω


3 Aktual (Batas Max) 300 A 30 A Reaktansi urutan nol (Xt0)
4 Waktu Kerja 0.15 0.1 Xt0=3Xt1 = 3(0.833) = 2.499 Ω
5 In Relai 5A 5A Menghitung impedansi penyulang
Z = Z = Panjang letak gangguan x (R + jX )
6 Kurva Karakteristik SI 1 2 1 1

7 Rasio CT 300/5 A
Z = Z = 9 x (0.4608 + j0.3572)
1 2

Data jaringan distribusi Z = Z = 4.1472 + j3.2148 Ω


1 2
Pada penyulang Takalar menggunakan kabel AAAC Z0 = Panjang letak gangguan x (R + jX )
3x50 mm2 dan 3x70 mm2 untuk menyalurkan tenaga 1 1

listrik menuju konsumen yang dipakai sepanjang 12 Z0 = 9 x (0.6088 + j1.6447)


Km. dimana pada pada kasus ini gangguan terjadi Z0 = 5.4792 + j14.8023 Ω
sekitar ±9 Km dari penyulang Takalar tepatnya di Menghitung impedansi jaringan ekivalen
poros Takalar (depan terminal Cappa Bungaya) Perhitungan Z1eq dan Z2eq :
menggunakan kabel AAAC 3x70 mm2. Z1eq = Z2eq = Zs1 + Zt1 + Z1penyulang
Z1eq = Z2eq = j1.594 + j0.833 + (4.1472 +
j3.2148)
Z1eq = Z2eq= 4.1472 + j5.6148 Ω

Perhitungan Z0eq :
Z0eq = Zt0 + 3RN + Z0penyulang
Z0eq = j2.499 + 3(40) + (5.4792 + j14.8023)
Z0eq = 125.4792 + j17.3013 Ω
Menghitung arus gangguan hubung singkat satu
fasa ke tanah
Gambar 10. Data Jaringan Distribusi 20000
3 𝑥 𝑉𝑝ℎ 3𝑥
√3
I1fasa = 3xI0 = =
𝑍1𝑒𝑞+ 𝑍2𝑒𝑞+ 𝑍0𝑒𝑞 𝑍1𝑒𝑞+ 𝑍2𝑒𝑞+ 𝑍0𝑒𝑞
34641.061 34641.061
= =
𝑍1𝑒𝑞 + 𝑍2𝑒𝑞 + 𝑍0𝑒𝑞 2𝑥𝑍2𝑒𝑞+ 𝑍0𝑒𝑞
Analisis Gangguan Hubung Singkat Satu 34641.061
Fasa ke Tanah Terhadap PMT di Penyulang =
{2 𝑥 (4.1472 + j5.6148)}+ 125.4792 + j17.3013
Takalar 20 Kv GI Sungguminasa 34641.061
=
Arus hubung singkat 8.2944 + 𝑗11.2296 + 125.4792 + j17.3013
Untuk menghitung arus hubung singkat pada sistem 34641.061 34641.061
= = = 253.26<-
diatas, pertama – tama hitung impedansi sumber ( 133.7736+ j28.5309 136.782<12.04⁰
reaktansi ) dalam hal ini diambil dari data hubung 12.04⁰A
singkat pada bus 150 kV , kedua menghitung Pada kasus ini terjadi gangguan hubung singkat
reaktansi trafo tenaga, ketiga menghitung impedansi satu fasa ketanah sebesar 253.26<-12.04⁰A.
penyulang. Dimana arus hubung singkat tersebut melebihi
Iset(sekunder) = 30A pada relai GFR. Sehingga relai
Menghitung impedansi sumber GFR bekerja dan memerintahkan PMT Takalar
𝑘𝑉 2
Zs(sisi 150 kV) = trip. Dibandingkan dengan hasil simulasi pada
𝑀𝑉𝐴ℎ𝑠
1502
ETAP yakni sebesar 253A, terlihat pada gambar
Zs(sisi 150 kV) = = 9.469 Ω dibawah:
2376.12
𝑘𝑉 2
Zs(sisi 20 kV) = x Zs(sisi 150 kV)
𝑀𝑉𝐴ℎ𝑠
202
Zs(sisi 20 kV) = x 9.469 = 1.594 Ω
2376.12
Menghitung reaktansi trafo
𝑘𝑉 2
Xt (pada 100%) =
𝑀𝑉𝐴𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜
202
Xt (pada 100%) = = 6.667

60
Nilai reaktansi trafo tenaga :
Reaktansi urutan positif, negative (Xt1 = Xt2 )
Gambar 11. Simulasi ETAP
Xt1 = Xt % x Xt (pada 100%)

ISBN: 978-602-18168-0-6 159


Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_004
SNTEI 2016
PNUP, Makassar, 3 November 2016

Perhitungan manual dan simulasi ETAP memiliki Multa, P. Lesnanto dan Aridan. Restu. 2013.
selisih sebesar 0.26A. Semakin besar arus gangguan Modul Pelatihan Etap. Yogyakarta: Universitas
dan seringnya terjadi gangguan akan mempengaruhi Gadjah Mada.
kinerja peralatan, yang mengakibatkan pendeknya Muhalan, dkk. 2014. “Analisa Perhitungan dan
umur peralatan. Secara teori, jika lokasi gangguan
Pengaturan Relai Arus Lebih dan Relai
semakin jauh dari sumber, maka impedansi gangguan
semakin besar dan akibatnya arus gangguan semakin Gangguan Tanah pada Kubikel Cakra 20 kV Di
kecil. Jika arus hubung singkat yang terjadi melebihi PT XYZ”. Dalam Jurnal Sinergi, XVIII (03),
kapasitas dari PMT maka akan menyebabkan 166-169.
terjadinya ledakan pada PMT, karena PMT sudah Pandjaitan, Bonar. 2012. Praktik-praktik
tidak dapat lagi mengalirkan arus yang sangat besar Proteksi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta:
melebihi kapasitasnya. ANDI Yogyakarta.
Dampak Gangguan PT.PLN (Persero). 2011. Diklat Profesi
Dampak yang ditimbulkan pada kasus ini yakni Penyaluran Pemeliharaan Kubikel 20 KV
konsumen yang dilayani oleh penyulang Takalar Gardu Induk B.1.1.2.60.3. Jakarta Selatan.
mengalami pemadaman selama 4 menit. PT.PLN (Persero). 2014. Buku O&M (SE114).
Proses Pemulihan Sarimun N, Wahyudi. 2012. Proteksi Sistem
Jika telah dilakukan perbaikan pada gangguan yang
Distribusi Tenaga Listrik. Depok: Garamond.
terjadi maka dari pihak HAR PT.PLN Persero
melakukan penormalan kembali pada PMT 20 kV Widianto, Fajar. 2012. ”Analisis Gangguan
penyulang, namun sebelumnya terlebih dahulu Hubung Singkat Tiga Fase Pada Sistem
menginformasikan ke pihak Dispatcher DCC Distribusi Standar Ieee 13 Bus Dengan
(Distribution Control Center), Tunggu permintaan Menggunakan Program Etap Power Station
dari Dispatcher DCC untuk penormalan PMT 20 kV 7.0”. Dalam Jurnal Emitor, XIV (2): 19-29.
Penyulang. Yulistiawan dkk. 2012. “Analisis Penggunaan
Setelah Dispatcher DCC menyetujui maka dilakukan Gas SF6 Pada Pemutus Tenaga (PMT) Di Gardu
penormalan kembali pada PMT 20 kV, pertama-tama Induk Cigereleng Bandung”. Dalam Jurnal Upi
yaitu menyuplai tegangan pada Penyulang Takalar, Edu, XI (2): 81 – 93.
maka beban pada Penyulang Takalar akan kembali
normal.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan arus
hubung singkat yang didapatkan menurut
perhitungan sebesar 253.26 A dan simulasi
ETAP sebesar 253 A, tidak melebihi kapasitas
hubung singkat PMT Takalar yakni sebesar 16
kA, sehingga PMT beroperasi dengan baik. Jika
arus hubung singkat melebihi dari kapasitas
PMT, hal tersebut dapat mengakibatkan
kerusakan yang fatal pada PMT.
Adapun cara untuk pemulihan kembali setelah
terjadinya gangguan pada penyulang takalar
yaitu menginformasikan terlebih dahulu ke
pihak DCC (Distribution Control Center),
setelah disetujui oleh pihak DCC maka
dilakukan penormalan kembali pada PMT. Dan
menyuplai aliran listrik ke beban yang
mengalami pemadaman.

DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Irfan. 2009. Skripsi : Analisa Setting
Relai Arus Lebih Dan Relai Gangguan Tanah
Pada Penyulang Sadewa Di GI Cawang. Depok:
Universitas Indonesia.
Marsudi, Djiteng. 2005. Pembangkit Energi
Listrik. Jakarta: Erlangga.

ISBN: 978-602-18168-0-6 160

Anda mungkin juga menyukai