Anda di halaman 1dari 7

Sebuah laporan kasus: Ekstraksi gigi 65 dengan teknik anestesi lokal

Anterior Middle Superior Alveolar (AMSA) menggunakan sistem C-CLAD


SleeperOne 5th Generation
Rizqa Septianoly Pratiwi1, Nidia Risky Primanda2, Meutia Adenia3, Prima Andisetyanto4, Kirana Lina
Gunawan5, Gina Aulia Suwandi6, Indah Permatasari7
1,2,3,4
Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Sekeloa Selatan Nomor 1,
Bandung, Jawa Barat, Indonesia 40132
5
Departemen Bedah Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Sekeloa Selatan Nomor 1, Bandung, Jawa
Barat, Indonesia 40132
6,7
Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Indonesia

ABSTRAK

Manajemen nyeri merupakan bagian penting dari kedokteran gigi khususnya pada kedokteran gigi
anak. Sebagian besar prosedur atau tindakan kedokteran gigi biasanya menimbulkan rasa nyeri yang mana nyeri
tersebut dapat dikendalikan dengan penggunaan anestesi lokal. Laporan kasus ini menjelaskan mengenai
manajemen nyeri ekstraksi gigi 65 dengan teknik anestesi lokal AMSA (Anterior Middle Superior Alveolar)
menggunakan sistem C-CLAD SleeperOne 5th Generation. Teknik anestesi lokal AMSA (Anterior Middle
Superior Alveolar) dapat membius kedua saraf anterior dan middle superior alveolar dengan sekali suntikan di
palatal. Teknik ini sangat bermanfaat untuk mengurangi traumatik pasca injeksi dalam prosedur ekstraksi gigi
posterior rahang atas. Sistem C-CLAD (Computer-Controlled Local Anesthetic Delivery) disebut juga suatu
perangkat anestesi tanpa rasa sakit atau rasa sakit minimum. Injeksi AMSA menggunakan CCLAD secara
signifikan mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terkait dengan blok saraf Nasopalatinal dan Greater
Palatinal, yang paling banyak dapat menyebabkan traumatik injeksi intraoral. Sistem C-CLAD ini memberikan
alternatif yang baik dibandingkan jarum suntik manual konvensional dan dapat menjadi alat yang berguna
membantu para operator dalam menangani pasien anak agar perawatan gigi berjalan dengan lebih baik dan
optimal.

Kata kunci: Manajemen nyeri, anestesi lokal, AMSA, C-CLAD.

A case report: Extraction of tooth 65 with local anesthesia technique Anterior


Middle Superior Alveolar (AMSA) using the C-CLAD system SleeperOne 5th
Generation
ABSTRACT

Pain management is an important part of dentistry, especially in pediatric dentistry. Most dentistry
procedures or treatments usually cause pain but it can be controlled with the use of local anesthesia. This case
report describes the pain management for tooth 65 extraction with AMSA local anesthesia technique (Anterior
Middle Superior Alveolar) using the C-CLAD SleeperOne 5th Generation system. AMSA's local anesthetic
technique (Anterior Middle Superior Alveolar) can anesthetize both the anterior nerve and the middle superior
alveolar with a single injection in the palatal. This technique is very useful for reducing traumatic post-injection
in the posterior tooth extraction procedure of the upper jaw. C-CLAD (Computer-Controlled Local Anesthetic
Delivery) system is also called an anesthetic device without pain or minimum pain. AMSA injection using C-
CLAD significantly reduces the pain and discomfort associated with Nasopalatinal and Greater Palatinal nerve
blocks, which can lead to traumatic intraoral injection. This C-CLAD system provides a good alternative to
conventional manual syringes and can be a useful tool to help operators in handling pediatric patients so that
dental care runs better and optimally.

Keywords: Pain management, local anesthesia, AMSA, C-CLAD.


1. Pendahuluan
Nyeri merupakan pengalaman konstan dengan mempertimbangkan
emosional sensorik yang tidak anatomi dan jaringan yang dianestesi.
menyenangkan terhadap suatu stimulus. Perangkat yang umum dikenal dari jenis
Nyeri merupakan fenomena multidimensi ini termasuk: the Wand® (Milestone
yang kompleks.1 Manajemen nyeri Scientific, Livingstone, NJ), Comfort
merupakan bagian penting dari kedokteran Control Syringe (CCS; Dentsply, USA),
gigi khususnya pada kedokteran gigi anak. QuickSleeper (Dental HiTec, France), and
Sebagian besar prosedur atau tindakan iCT (Dentium, Seoul, Korea).5 Jenis
kedokteran gigi biasanya menimbulkan perangkat terbaru yaitu SleeperOne di
rasa nyeri yang mana nyeri tersebut dapat desain oleh Dental HiTec di Cholet,
dikendalikan dengan penggunaan anestesi Prancis, yang berdasarkan pabriknya dapat
lokal.2 Anestesi lokal adalah hilangnya digunakan injeksi infiltrasi, intraligamen,
rasa sakit pada bagian tubuh tertentu tanpa intraseptal, teknik blok palatal serta saraf
disertai dengan hilangnya kesadaran. secara teratur. Pada dasarnya, perangkat
Anestesi lokal merupakan pengaplikasian ini terlihat seperti pena yang digenggam,
atau injeksi bahan anestesi pada daerah memiliki empat kecepatan injeksi, dan
spesifik di tubuh. Anestesi lokal bekerja deposisi anetesi yang dikendalikan dengan
memblok secara reversibel pada sistem pedal kaki nirkabel sehingga memastikan
konduksi saraf pada area tertentu sehingga presisi injeksi yang lebih tinggi
terjadi kehilangan sensasi dan aktivitas dibandingkan jarum suntik standar.
motorik.3 Anestesi lokal diperkenalkan ke Perangkat SleeperOne ini menjadi populer
dalam profesi kedokteran gigi lebih dari di kedokteran gigi anak Jarumnya yang
seratus tahun yang lalu, pilihan untuk kecil dengan ukuran 30G sehingga
menganestesi area tertentu pada rongga mengurangi rasa nyeri.6
mulut telah menjadi lebih variatif yang
Perangkat C-CLAD telah digunakan
dilakukan untuk memberikan kenyamanan
karena secara menguntungkan dapat
dan keselamatan pasiennya. Dewasa ini
mengelola tiga injeksi yaitu Anterior
anestesi lokal menggunakan cartridge,
middle superior alveolar nerve block
jarum, dan semprotan. Pentingnya untuk
(AMSA), Palatal approach-anterior
memperbaharui pengetahuan/ilmu dan
superior alveolar nerve block (P-ASA),
keterampilan dalam menggunakan
dan Periodontal Ligament Injection
teknologi baru untuk manajemen serta
(PDL). Hal tersebut digunakan pada pasien
pengendalian rasa sakit yang nantinya
anak-anak dengan fobia atau adanya
semakin meningkatkan kenyamanan
trauma dental. C-CLAD ini membuat
pasien.4
tekniknya cukup terkenal di kalangan
Beberapa penelitian telah menunjukkan dokter gigi karena meminimalkan tingkat
untuk mengurangi rasa kecemasan, rasa ketidaknyamanan pasien.7
nyeri, dan persepsi rasa nyeri di bidang
pediatrik dan populasi umum dengan 2. Laporan Kasus
sistem C-CLAD (Computer-Controlled Seorang pasien anak perempuan berusia
Local Anesthetic Delivery), yang disebut 11 tahun datang ke RSGM dengan keluhan
juga suatu perangkat anestesi tanpa rasa gigi geraham kiri atas berlubang besar dan
sakit atau rasa sakit minimum. C-CLAD belum lepas. Gigi permanen penggantinya
secara kolektif mengacu pada suatu juga belum tumbuh. Sebelumnya gigi
perangkat yang tidak hanya memperlambat tersebut telah dilakukan perawatan
dan mempertahankan kecepatan injeksi, pulpotomi 2 tahun yang lalu, namun belum
tetapi juga mempertahankan kecepatan
selesai. Pasien telah melakukan foto C D

rontgen terlebih dahulu sebelumnya.


Pada pemeriksaan ekstraoral diketahui
tidak terdapat kelainan. Pemeriksaan
intraoral menunjukkan adanya kavitas di
oklusal mencapai pulpa gigi 65 disertai E F

persistensi dan mobilitas grade I.


Pemeriksaan radiografi panoramik
menunjukkan gambaran radiopak pada
kamar pulpa gigi 65 menyerupai bahan
pengisi saluran akar dengan suspek
Gambar 3. A. Tampon, kassa, cotton pellet, cotton roll
nekrosis pulpa et causa post perawatan dalam pouch steril. B. Diagnostik set, forcep molar rahang atas,
saluran akar gigi 65. Penatalaksaan bein serta container untuk tempat carpule anestesi dalam pouch
steril. C. Gown steril, duk steril serta handscoen steril. D. Box
terhadap pasien akan dilakukan ekstraksi SlepperOne generasi 5. E. Bagian dari SlepperOne terdiri atas
gigi 65 menggunakan di bawah kontrol pedal dan handpiece. F. Alat pelengkap terdiri dari kaca
intraoral dan cheeck retraktor, serta bahan terdiri dari povidon
anestesi lokal. Anestesi lokal yang iodine, carpule anestesi xylestesin, jarum ukuran 30G dengan
dikendalikan menggunakan sistem C- panjang 16 mm.

CLAD bertujuan untuk anestesi rasa nyeri


yang minimum, dengan pendekatan teknik
A
anestesi blok Anterior Middle Superior B

Alveolar untuk perluasan manajemen gigi


anterior dan jaringan lunak serta keras
bagian bukal dan palatal.
C D

E F

Gambar 1. Pemeriksaan Intraoral

G H

Gambar 4. A. Isolasi daerah kerja. B. Asepsis


menggunakan povidon iodin dan pemasangan bite block. C.
Gambar 2. Foto Rontgent Panoramik Teknik anestesi lokal AMSA dengan C-CLAD SleeperOne
generasi 5 menggunakan jarum ukuran 30G dengan panjan 16
A B mm dan bahan anestesi xylestesin sebanyak 1,6 cc deponir kira-
kira selama 2 menit. D. Blance test menggunakan pinset. E.
Bein pada mesial gigi 65. F. Pengambilan gigi 65 dengan forcep.
G. Soket post ekstraksi gigi 65. H. Keadaan soket saat kontrol
dua minggu post ekstraksi.
kedokteran gigi anak. Rasa nyeri tersebut
dikendalikan dengan penggunaan agen
anestesi lokal yang mana injeksinya tidak
boleh mengakibatkan rasa nyeri berlebih.
Banyak upaya telah dilakukan untuk
mengurangi rasa sakit terkait dengan
prosedur anestesi seperti modifikasi kimia
agen anestesi dan agen buffer tambahan.
Namun, fokus kekhawatiran utama terjadi
ketika injeksi jarum suntik dan cara
Gambar 5. Daerah yang teranestesi pada palatum. pemberiannya. Penggunaan jarum suntik
konvensional tidak memberikan kontrol
yang memadai dalam
mengadministrasikan cairan anestetikum
sehingga sistem C-CLAD dibuat dengan
tujuan untuk mengurangi rasa sakit dan
rasa tidak nyaman saat dilakukannya
proses anestesi yang dikendalikan dengan
prosesor computer untuk mengompensasi
resistensi jaringan.8
Injeksi Anterior Middle Superior
Alveolar (AMSA) dijelaskan oleh
Friedman dan Hochman pada tahun 1997.
Gambar 6. Daerah yang teranestesi pada bukal.
Konsep dari teknik injeksi AMSA secara
umum adalah “teknik injeksi rahang atas
yang ideal dengan onset yang cepat untuk
anestesi pulpa pada beberapa gigi dengan
satu kali injeksi pada mukosa palatal”. 9
Teknik ini memiliki kemampuan dapat
membius kedua saraf anterior dan middle
superior alveolar dengan sekali suntikan
di bagian palatal. Lokasi insersi jarum
teknik AMSA terdapat di mukosa palatal
antara gigi premolar pertama dan kedua, di
tengah antara raphe mid-palatine dan free
gingiva margin. Lokasi ini sesuai dengan
pertemuan saraf Alveolar Superior
Gambar 7. Gigi 65. Anterior (ASA), saraf Middle Superior
Alveolar (MSA), dan berkaitan dengan
3. Pembahasan subneural dental plexus. Area yang
Injeksi merupakan suatu aspek utama teranestesi dengan teknik AMSA ini yaitu
dari terjadinya kecemasan atau ketakutan bagian pulpa dari gigi insisif, kaninus, dan
ketika dilakukannya perawatan gigi. premolar rahang atas; attached gingiva
Injeksi merupakan sumber stress yang aspek bukal dari gigi tersebut; attached
mengakibatkan suatu reaksi penolakan palatal tissue dari midline ke free gingiva
anak dalam menjalani prosedur perawatan margin pada gigi tersebut. Pemberian
dan pengobatan gigi. kontrol nyeri injeksi AMSA dapat diberikan dengan
merupakan aspek yang sangat penting menggunakan jarum suntik konvensional
dalam kedokteran gigi, khususnya dan sistem yang dikendalikan secara
komputerisasi yaitu sistem C-CLAD. Review of an Advanced Technique
Sistem C-CLAD dengan pegangan seperti for Local Anesthesia Delivery in
pena yang memungkinkan tetap menjaga Dentistry. Am J Adv Drug Deliv.
laju aliran anestetikum yang ideal. 2014;1(2):17–20.
Anestesi lokal yang dikendalikan 2. Feda M, Amoudi N Al, Sharaf A,
komputer tersebut memberikan hasil yang Hanno A, Farsi N, Masoud I, et al.
lebih baik, termasuk ketika penerimaan A comparative study of children’s
pasien yang lebih tinggi responnya pain reactions and perceptions to
terhadap teknik penggunaan sistem C- AMSA injection using CCLAD
CLAD. Sistem C-CLAD memungkinkan versus traditional injections. J Clin
suntikan yang hampir menimbulkan rasa Pediatr Dent. 2010;34(3):217–22.
yang tidak sakit, karena tekanan tinggi 3. Malamed SF. Handbook of Local
yang dikendalikan dengan laju lambat Anesthesia. 7th ed. St. Louis
yang konstan pada aliran volume. Sistem Missouri: Elsevier; 2020.
C-CLAD ini meminimalkan rasa 4. Salgotra V, Agrawal R, Mandal S,
kecemasan pada pasien maupun operator. Kohli S. New Gadgets in Local
Sistem C-CLAD ini menyediakan Anesthesia: A review. IOSR J Dent
beberapa mode dan kecepatan yang Med Sci. 2014;13(3):62–6.
diantaranya mengenai mode dari 5. Kwak E-J, Pang N-S, Cho J-H, Jung
Sleeperone5 yaitu mode warna biru yang B-Y, Kim K-D, Park W. Computer-
diindikasikan untuk injeksi osteocentral controlled local anesthetic delivery
untuk anak, warna merah muda for painless anesthesia: a literature
diindikasikan untuk injeksi intraligamen, review. J Dent Anesth Pain Med.
serta warna oranye untuk injeksi infiltrasi 2016;16(2):81–8.
dan blok saraf. Pada kasus yang dilakukan, 6. Jung RM, Rybak M, Milner P,
digunakan mode penggunaan warna oranye Lewkowicz N. Local anesthetics
untuk menginjeksi blok teknik AMSA.3,10 and advances in their administration
– an overview. J Pre-Clinical Clin
4. Simpulan Res. 2017;11(1):94–101.
Sebagai simpulan, berbagai penelitian 7. Malamed SF. Anesthetic Agents
yang ada dan telah dilakukan, menyatakan and Computer-Controlled Local
bahwa anestesi menggunakan sistem C- Anesthetic Delivery (CCLAD) in
CLAD merupakan suatu alat procedural Dentistry Educational Objectives.
yang menjanjikan karena menghasilkan 2010;1:1–11.
suatu metode anestesi yang lebih nyaman 8. Agustina CR, Gunawan KL,
karena meminimalkan rasa sakit yang Indriyanti R, Gartika M. The Use of
mungkin timbul saat insersi jarum. Sistem Computer Control Local Anesthetic
C-CLAD ini memberikan alternatif yang Delivery Injection with Music as an
baik dibandingkan jarum suntik manual Adjunct in Stress and Pain
konvensonal dan dapat menjadi alat yang Reduction for Children. Int J Sci
berguna membantu para operator dalam Res. 2018;9(2):21–5.
menangani pasien anak agar perawatan 9. Iwanaga J, Tubbs RS. Palatal
gigi berjalan dengan lebih baik dan injection does not block the superior
optimal. Diperlukannya penelitian lebih alveolar nerve trunks: correcting an
lanjut untuk mengevaluasi efektivitas error regarding the innervation of
sistem C-CLAD di lokasi yang berbeda the maxillary teeth. Cureus.
dan pada gigi sulung yang berbeda. 2018;10(1).
10. Santhosh Kumar MP. Newer
Daftar Pustaka delivery systems for local anesthesia
1. Dubey A. The Wand : A Mini in dentistry. J Pharm Sci Res.
2015;7(5):252–5.
Profil Penulis

Rizqa Septianoly Kirana Lina Gunawan


Pratiwi (Indonesia) (Indonesia) received
graduated from Faculty DDS from Padjadjaran
of Dentistry, …… University in 1977.She
University in …….. She continued to master
continued to specialist program in Padjadjaran
program in Pediatric University since 2008
Dentistry in Padjadjaran and graduated in 2011.
University since …. She is a lecturer in Department of Oral
Surgery of Dentistry Faculty, Padjadjaran
University.
Nidia Risky Primanda
(Indonesia) graduated Gina Aulia Suwandi
from Faculty of (Indonesia) graduated
Dentistry, …… from Faculty of
University in …….. She Dentistry, Padjadjaran
continued to specialist University in 2019. She
program in Pediatric is currently a dental
Dentistry in Padjadjaran profession student in
University since …. Padjadjaran University
since 2019.

Meutia Adenia
(Indonesia) graduated Indah Permatasari
from Faculty of (Indonesia) graduated
Dentistry, …… from Faculty of
University in …….. She Dentistry, Padjadjaran
continued to specialist University in 2019. She
program in Pediatric is currently a dental
Dentistry in Padjadjaran profession student in
University since …. Padjadjaran University
since 2019.

Prima Andisetyanto
(Indonesia) received
DDS from Padjadjaran
University in 2012. He
continued to specialist
program in Pediatric
Dentistry in Padjadjaran
University since 2016
and graduated in 2019.
He is a lecturer in Department of Pediatric
Dentistry of Dentistry Faculty,Padjadjaran
University, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai