Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi

korelasi analitik atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu

situasi atau kelompok subjektif. Pendekatan yang digunakan pada

penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Desain cross sectional

adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/ observasi

data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat

(Nursalam, 2020).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan yaitu persiapan,

pelaksanaan, dan penyusunan laporan.

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan mulai Maret sampai April 2021

meliputi pengajuan judul, studi awal dan studi kepustakaan,

menyusun proposal, konsultasi dengan pembimbing sampai

mendapatkan persetujuan dari pembimbing untuk ujian proposal

dan revisi proposal.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian dimulai Mei sampai Juni

2021.

43
44

c. Tahap Penyusunan Laporan

Tahap penyusunan laporan dimulai Juli sampai Agustus

2021. Pada tahap ini penulis membuat hasil, pengolahan data,

menyusun laporan hasil penelitian, konsultasi pembimbing I dan

pembimbing II sampai mendapat persetujuan pembimbing untuk

ujian skripsi.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Stikes Hangtuah

Tanjungpinang.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia: klien)

yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2020).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1

Keperawatan Stikes Hangtuah Tanjungpinang yang berjumlah 125

mahasiswa.

2. Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sementara

sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2020). Dalam penelitian ini,

penulis mempersempit populasi yaitu jumlah seluruh mahasiswa

sebanyak 125 mahasiswa dengan menghitung ukuran sampel yang

dilakukan dengan teknik Slovin menurut Sugiyono (2011). Adapun


45

penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam penarikan

sampel jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat

digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak memerlukan tabel

jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan

sederhana.

Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut :

Keterangan :

n = Ukuran sampel/jumlah responden

N = Ukuran populasi

e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel

yang masih bisa ditolerir, e=0,05

Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut :

Nilai e = 0,05 (5%) untuk populasi dalam jumlah besar

Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah kecil

Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah

antara 5-10% dari populasi penelitian.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 125

mahasiswa, sehingga persentase kelonggaran yang digunakan adalah

5% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian.

Maka untuk mengetahui sampel penelitian dengan perhitungan sebagai

berikut:
46

disesuaikan oleh peneliti menjadi 95

responden

Berdasarkan perhitungan di atas sampel yang menjadi responden

dalam penelitian ini di sesuaikan menjadi sebanyak 95 orang atau

sekitar 76% dari seluruh total mahasiswa S1 keperawatan Stikes

Hangtuah Tanjungpinang, hal dilakukan untuk mempermudah dalam

pengolahan data dan untuk hasil pengujian yang lebih baik, sampel

yang diambil berdasarkan teknik probability sampling yaitu sistematik

random sampling.

a. Kriteria inklusi

Karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target

yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2020).

1) Mahasiswa S1 keperawatan Stikes Hangtuah Tanjungpinang

2) Mahasiswa keperawatan yang tidak ada penyakit penyerta

3) Mahasiswa keperawatan rentang usia di atas 17 tahun

b. Kriteria eksklusi

Menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang tidak

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2020).

1) Mahasiswa S1 keperawatan yang tidak menjalani perkuliahan

di Stikes Hangtuah Tanjungpinang.


47

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik yang melekat pada populasi,

bervariasi antara satu orang dengan yang lainnya dan diteliti dalam

satu penelitian (Dharma, 2011).

Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah stres,

sedangkan variabel dependen adalah insomnia pada mahasiswa

keperawatan.

2. Definisi Operasional

Mengukur atau menilai variabel penelitian, kemudian memberikan

gambaran tentang varibel tersebut atau menghubungkannya, yang

bertujuan untuk membuat variabel menjadi lebih konkrit dan dapat

diukur (Dharma, 2011). Adapun variabel dalam penelitian ini akan

dijelaskan dalam definisi operasional sebagai berikut :

Tabel 3.1
Definisi Operasional
Hubungan Stres Dengan Insomnia Pada Mahasiswa Keperawatan
Stikes Hangtuah Tanjungpinang

No Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala


Operasional ukur
1. Independen

Stres sebuah respon Kuesioner Memberikan Skor ≤20 : Ordinal


yang dialami Kessler instruksi untuk tidak
setiap individu Psychologycal menjawab mengalami
dan menimbulkan Distres Scale pertanyaan stres
dampak, baik pada kuesioner Skor 20-24
dampak positif dengan stres ringan
maupun negative jawaban Skor 24-29
scoring di stres sedang
setiap Skor ≥30 :
pertanyaan stres berat

2. Dependen
Insomnia gejala yang kuesioner Memberikan Setiap Ordinal
dialami oleh klien KSPBJ-IRS instruksi untuk pertanyaan
48

yang mengalami (Kelompok Studi menjawab dinilai


kesulitan tidur Psikiatri Biologi pertanyaan dengan skor
kronis untuk Jakarta – pada kuesioner antara 1
tidur, sering Insomnia Rating dengan sampai 4.
terbangun dari Scale) jawaban skor 11-19
tidur, dan tidur scoring di tidak ada
singkat atau tidur setiap keluhan
nonrestoratif pertanyaan insomnia,
skor 20-27
insomnia
ringan, skor
28-36
insomnia
berat, dan
skor 37-44
insomnia
sangat berat.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suati

penelitian (Nursalam, 2020).

Pengumpulan data dilakukan penulis sendiri. Rangkaian kegiatan

selama penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Meminta surat izin penelitian dari bagian akademik Program Studi S1

Keperawatan Stikes Hangtuah Tanjungpinang.

2. Mengajukan surat izin penelitian kepada Stikes Hangtuah

Tanjungpinang.

3. Mendapatkan Surat izin penelitian dari Stikes Hangtuah

Tanjungpinang.

4. Memberikan kuesioner kepada mahasiswa Stikes Hangtuah

Tanjungpinang.

5. Responden mengisi kuesioner.


49

F. Alat Pengumpulan Data

Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data (Notoatmojo, 2018). Instrument pada penelitian ini

menggunakan lembar kuesioner. Kuesioner adalah suatu bentuk atau

dokumen yang berisi beberapa item pertanyaan atau pernyataan yang

dibuat berdasarkan indikator suatu variabel (Dharma, 2015).

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur insomnia dari subjek

adalah menggunakan KSPBJ-IRS (Kelompok Studi Psikiatri Biologi

Jakarta – Insomnia Rating Scale). Alat ukur ini mengukur insomnia secara

terperinci. Berikut merupakan butir-butir dari KSPBJ Insomnia Rating

Scale yang telah di modifikasi dan nilai scoring dari tiap item yang dipilih

oleh subjek adalah lamanya tidur, mimpi, kualitas tidur, masuk tidur,

terbangun malam hari, waktu untuk tidur kembali, lamanya tidur setelah

terbangun, lamanya gangguan tidur terbangun pada malam hari, terbangun

dini hari, lamanya perasaan tidak segar setiap bangun pagi. Setiap

pertanyaan dinilai dengan skor antara 1 sampai 4. Jumlah total dapat

dikategorikan sebagai berikut: skor 11-19 tidak ada keluhan insomnia,

skor 20-27 insomnia ringan, skor 28-36 insomnia berat, dan skor 37-44

insomnia sangat berat.

Kessler Psychologycal Distres Scale merupakan Alat ukur pada stres

yang terdiri dari 10 pertanyaan atau bisa lebih yang diajukan kepada

responden dengan skor 1 untuk jawaban dimana responden tidak pernah

mengalami stres, 2 untuk jawaban jarang mengalami stres, 3 untuk

jawaban kadang-kadang mengalami stres, 4 untuk jawaban sering


50

mengalami stres, dan 5 untuk jawaban selalu mengalami stres dalam waktu

30 hari terakhir sehingga jumlah skor maksimal yang bisa didapatkan

adalah 50. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal.

Menurut Carolin (2010) tingkat stres dikategorikan sebagai berikut :

1) Skor ≤ 20 : tidak mengalami stres

2) Skor 20-24 : stres ringan

3) Skor 24-29 : stres sedang

4) Skor ≥ 30 : stres berat

G. Validitas Data Dan Realibilitas

1. Uji Validitas (Keakuratan/Keandalan)

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur. Kriteria perhitungan

dilakukan dengan membandingkan r hitung dan r tabel. Apabila r

hitung lebih besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Sebaliknya

apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument dinyatakan

tidak valid.

Pada uji validitas ini, peneliti memiliki 30 responden dimana

nilai r tabel dengan taraf signifikan (α 5%) adalah 0,361. Apabila r

hitung ≥ r tabel (≥ 0,361) dinyatakan valid, sedangkan apabila

koefisien r hitung < 0,361 dinyatakan tidak valid.

Peneliti melakukan uji validitas sebanyak 1 kali terhadap 30

responden. Dalam pengujian dari 11 pertanyaan mengenai insomnia,

kuesioner dinyatakan valid. Sedangkan untuk pengujian dari 10

pertanyaan mengenai stres, kuesioner dinyatakan valid.


51

2. Uji Reliabilitas (Kekonsistensian)

Reliabilitas adalah tingkat kekonsistensi dari suatu alat ukur.

reliabilitas menunjukkan apakah pengukuran menghasilkan data yang

konsisten jika instrument di gunakan kembali secara berulang

(Dharma, 2011). Instrument dikatakan reliabel jika alpha atau

koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,60 namun jika Cronbach alpha

kurang dari 0,60 maka instrument dinyatakan tidak reliabel.

Setelah dilakukan uji valid instrument insomnia didapatkan

nilai cronbach alpha (0,784) dan stres didapatkan nilai cronbach alpha

(0,756). Artinya instrument dinyatakan reliabel (> 0,60).

H. Teknik Analisa Data

1. Proses Pengolahan Data

Kegiatan pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian

selalu berhubungan. Dalam pengumpulan data digunakan alat

pengumpul data atau sering disebut instrumen penelitian. Instrumen

disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan data yang mudah di

olah. Langkah-langkah pengolahan tergantung pada bentuk instrumen

atau kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data, apakah

kuesioner terbuka (Open Ended) atau terstruktur (Closed Ended).

Menurut Notoatmodjo (2018) dalam suatu penelitian, pengolahan

data merupakan salah satu langkah yang penting. Hal ini disebabkan

karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah,

belum memberikan informasi apa-apa, dan belum siap disajikan.

Setelah data terkumpul melalui format pengumpulan data, maka


52

dilakukan pengolahan data yang melalui beberapa tahapan sebagai

berikut:

a. Editing (Penyutingan Data)

Hasil wawancara, atau angket yang diperoleh atau

dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih

dahulu kalau ternyata masih ada data atau informasi yang tidak

lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka

kuesioner tersebut dikeluarkan (Drop Out).

b. Coding (Pengkodean Data)

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya

dilakukan peng”kodean” atau “Coding”, yakni mengubah data

berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

Coding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam

memasukkan data (Data Entry).

c. Tabulasi

Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diinginkan oleh peneliti.

d. Data Entry (Memasukkan Data)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembaran kode atau

kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

e. Processing Data

Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam

bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program

atau “Software” komputer. Software komputer ini


53

bermacammacam, masing-masing mempunyai kelebihan dan

kekurangannya. Salah satu paket program yang paling sering

digunakan untuk “entri data” penelitian adalah paket program SPSS

for Window. Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang

yang melakukan “Data Entry” ini. Apabila tidak maka akan terjadi

bias, meskipun hanya memasukkan data saja.

f. Cleaning (Pembersih Data)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi.

2. Uji Univariat

Uji univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

umumnya dalam analis ini menghasilkan distribusi frekuensi dan

persentase dari setiap variabel (Notoatmojo, 2012). Adapun analisis

univariat yang akan di deskripsikan yaitu stres dan insomnia pada

mahasiswa keperawatan.

3. Uji Bivariat

Setelah melakukan uji bivariat hasilnya akan diketahui

karakteristik atau distribusi setiap variabel dan dapat dilanjutkan uji

bivariat. Uji bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmojo, 2012). Peneliti ingin


54

melihat apakah ada hubungan stres dan kecemasan dengan insomnia

pada mahasiswa S1 Keperawatan. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan uji spearman rank. Uji spearman rank adalah uji

statistik yang ditujukan untuk mengetahui hubungan antara dua

variabel berskala ordinal. Analisa data ini menggunakan SPSS for

windows (Nursalam, 2014). Tujuan uji spearman rank terbagi

menjadi 3 bagian, yaitu:

a) Melihat tingkat kekuatan hubungan dua variabel. Kekuatan nilai r

terbagi menjadi 5 bagian, yaitu:

1) 0,00 – 0,25 : Hubungan sangat lemah

2) 0,26 – 0,50 : Hubungan cukup

3) 0,51 – 0,75 : Hubungan kuat

4) 0,76 – 0,99 : Hubungan sangat kuat

5) 1,00 : Hubungan sempurna

b) Melihat arah hubungan dua variabel

1) + : Maka hubungan kedua variabel searah

2) - : Maka hubungan kedua variabel tidak searah

c) Melihat apakah hubungan signifikan atau tidak

1) < 0,05 : Ada hubungan

2) > 0,05 : Tidak ada hubungan

Hipotesis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

menerima hipotesis Ha. Apabila nilai p < 0,05 maka dinyatakan Ha

diterima yaitu ada hubungan stres dan kecemasan dengan insomnia

pada mahasiswa S1 Keperawatan. Tetapi sebaliknya apabila p > 0,05


55

maka H0 ditolak berarti tidak ada hubungan stres dengan insomnia

pada mahasiswa S1 Keperawatan.

I. Pertimbangan Etik

Pada penelitian ini, peneliti memperhatikan prinsip-prinsip etika

penelitian yaitu The five right of human subjects in research (Polit & Beck,

2012). lima hak tersebut adalah :

1. Respect for Autonomy

Responden memiliki hak untuk membuat keputusan secara sadar

untuk menerima atau menolak menjadi partisipan. Peneliti menjelaskan

kepada responden tentang proses penelitian yang meliputi pengisan

koesioner pre and post berupa data dan pernyataan serta melakukan

tindakan lalu selanjutnya responden diberi kebebasan untuk

menentukan apakah bersedia atau menolak berpartisipasi dalam

penelitian.

2. Privacy or dignity

Responden memiliki hak untuk dihargai tentang apa yag mereka

lakukan dan apa yang dilakukan terhadap mereka serta untuk

mengontrol kapan dan bagaimana informasi tentang mereka dibagi

dengan orang lain. Peneliti hanya melakukan wawancara pada waktu

yang telah disepakati dengan partisipan. Setting pemberian koesiner dan

tindakan dibuat berdasarkan pertimbangan terciptanya suasana santai,

tenang dan kondusif serta tidak diketahui oleh orang lain, kecuali

keluarga responden.
56

3. Anonymity dan Confidentialy

Peneliti menjelaskan kepada responden bahwa identitasnya

terjamin kerahasiaannya dengan menggunakan pengkodean sebagai

pengganti identitas dari responden. Selain itu peneliti menyimpan

seluruh dokumen hasil pengumpulan data berupa lembar persetujuan

mengikuti penelitian, biodata, hasil transkip koesioner pre and post

dalam tempat khusus yang hanya dapat diakses oleh peneliti. Semua

bentuk data hanya digunakan untuk keperluan proses analisis sampai

penyusunan laporan penelitian sehingga responden tidak perlu takut

data yang bersifat rahasia dan pribadi diketahui orang lain.

4. Justice

Peneliti memberikan kesempatan yang sama bagi responden yang

memenuhi kriteria untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Selain itu,

peneliti memberikan kesempatan yang sama dengan responden untuk

mengungkapkan perasaannya baik sedih maupun senang dan

mengungkapkan seluruh pengalamannya terkait proses menyusui pada

periode post partum.

5. Beneficence and Nonmaleficence

Penelitian ini tidak membahayakan responden dan peneliti telah

berusaha melindungi responden dari bahaya ketidaknyamanan

(protection from discomfort). Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat,

penggunaan koesiner, prosedur tindakan dan penggunaan data

penelitian sehingga dapat dialami oleh partisipan dan bersedia

menandatangani surat ketersediaan berpartisipasi atau Informed


57

Consent. Selama proses penelitian berlangsung peneliti memperhatikan

beberapa hal yang dapat merugikan partisipan antara lain kenyamanan,

dan perubahan perasaan. Apabila kondisi tersebut membahayakan

kondisi partisipan maka peneliti menghentikan tindakan terlebih dulu

dan memulainya lagi ketika kondisi sudah stabil dan partisipan siap

untuk melakukan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai