Anda di halaman 1dari 5

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS KERENTANAN AIRTANAH DENGAN METODE SVV

DAN DRASTIC BERDASAR LITERATUR

Genadi Toar Nainggolan [1], Tedy Agung Cahyadi [1], dan Nur Ali Amri [1]
[1]
Magister Teknik Pertambangan UPN, SWK 104 Lingkar Utara, Yogyakarta, 55283, Indonesia

e-mail: genaditoar@gmail.com

ABSTRAK
Kegiatan penambangan material sirtu memberikan dampak positif dan negatif, dampak positifnya adalah bahan
galian yang diambil dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam membangun infrastruktur dan
sarana prasarana. Dampak negatif dari kegiatan pertambangan material sirtu adalah terjadinya perubahan tata guna
lahan yang mempengaruhi potensi resapan air dan berdampak pada ketersediaan air tanah baik secara kuantitas
maupun kualitas. Analisis kerentanan air tanah dilakukan sebagai upaya awal dalam menanggulangi penurunan
potensi air tanah yang berpengaruh terhadap penurunan muka air tanah (groundwater level), debit air tanah,
penurunan permukaan tanah (surface/land subsidence), dan kualitas air tanah. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui perbandingan hasil analisis kerentanan air tanah akibat kegiatan penambangan dengan menggunakan
metode SVV dan DRASTIC. Kedua metode ini digunakan sebagai metode pembobotan dan penilaian. Metode
DRASTIC dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:, curah hujan, , media tanah, konduktivitas hidraulik, kedalaman
muka air tanah, topografi (lereng), dan media akuifer, sedangkan metode SVV dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu: ketebalan dari zona tidak jenuh air, nilai recharge atau perkolasi, dan tipe material zona tidak jenuh air.
Kedua metode ini diharapkan dapat mengetahui tingkat kerentanan air tanah erosi yang terjadi di daerah penelitian.

Kata kunci: kerentanan, airtanah, metode, tambang, drastic, svv.

ABSTRACT
Sirtu material mining activities have positive and negative impacts, the positive impact is that the extracted mineral
material can be utilized to meet human needs in building infrastructure and infrastructure. The negative impact of
material mining activities is the occurrence of land-use changes that affect the potential for water catchment and
have an impact on the availability of groundwater both in quantity and quality. Groundwater vulnerability analysis
is carried out as an initial effort to overcome the reduction in groundwater potential that affects groundwater level,
groundwater discharge, surface subsidence, and groundwater quality. This research was conducted to compare the
results of groundwater vulnerability analysis due to mining activities using SVV and DRASTIC methods. Both of
these methods are used as a method of weighting and valuation. The DRASTIC method is influenced by several
factors, namely: rainfall, soil media, hydraulic conductivity, depth of groundwater level, topography (slope),
unsaturated zone material, and aquifer media, while the SVV method is influenced by several factors namely: the
thickness of unsaturated zone water, recharge or percolation value, and water unsaturated zone type material. Both
of these methods are expected to be able to find out the level of erosion groundwater vulnerability that occurred in
the study area

Keywords : vulnerability, groundwater, methods, mining, drastic.


terhadap penurunan muka air tanah (groundwater
PENDAHULUAN level), debit air tanah, penurunan permukaan tanah
(surface/land subsidence), dan kualitas air tanah
Kegiatan Penambangan pasir dan batu dapat (Pujianto dkk, 2014).
mengakibatkan perubahan tata guna lahan, morfologi,
geologi, dan hidrogeologi. Perubahan ini dapat
Menurut Keputusan Menteri No.1451
mempengaruhi topografi, perlapisan batuan bawah
K/10/MEM/2000 tentang pedoman teknis
permukaan, dan akuifer. (Devy dkk, 2014).
penyelenggaraan tugas pemerintah di bidang
Perubahan tata guna lahan ini akan mempengaruhi
pengelolaan air bawah tanah maka airtanah wajib
potensi resapan air yang akan berdampak pada untuk dikelola dan dilindungi dari pendayagunaan
ketersediaan air tanah baik secara kuantitas maupun dan pencemaran. Adanya kegiatan Pertambangan
kualitas. Penurunan potensi air tanah pada area
dapat berdampak mengganggu tata air dan
penambangan sangat mungkin terjadi karena elevasi
lingkungan disekitarnya. Kerentanan air tanah adalah
lantai bukaan tambang sudah jauh berada di bawah
besar kemampuan lapisan diatas lapisan akuifer atau
permukaan tanah terutama permukaan air tanah
sistem air tanah dalam menahan kontaminan pada
dalam. Penurunan potensi air tanah berpengaruh

267
permukaan tanah. Beberapa metode telah banyak yang sedikit berbeda. Dua versi DRASTIC
berkembang dalam menganilisis kerentanan airtanah. didasarkan pada empat asumsi (Pedreira et al, 2014) :
a. Polutan diperkenalkan di permukaan tanah.
Metode sistem parametrik merupakan metode yang b. Polutan dibuang ke air tanah oleh
sering digunakan dalam menganalisis kerentanan air pengendapan.
tanah. Metode ini terdiri dari tiga sistem penilaian c. Polutan memiliki mobilitas air.
yaitu sistem point, sistem rating, dan sistem matrik. d. Area minimum yang dievaluasi oleh
Evaluasi kerentanan dengan sistem point dilakukan DRASTIC adalah 0,40 km².
dengan menilai parameter berdasarkan tingkat Menurut (Kumar et al, 2015) kondisi
kepentingannya menggunakan sistem bobot dan geofisika dan karakteristik wilayah studi yang cocok
rating. Nilai kerentanan adalah penjumlahan dari untuk penggunaan model kerentanan DRASTIC
hasil perkalian bobot dan rating setiap parameter dari adalah daerah pemukiman padat penduduk, kegiatan
suatu metode yang diterapkan pada suatu daerah. pertanian intensif, pabrik dan unit industri, daerah
Metode parametrik yang digunakan dalam penelitian kering dan semi kering.
ini adalah metode SVV dan DRASTIC. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui metode kerentanan Perlu dicatat bahwa konsentrasi yang signifikan dari
airtanah yang cocok dalam kegiatan pertambangan
polutan spesifik di zona tertentu tidak dapat
sirtu.
digunakan sebagai alat kalibrasi yang kuat untuk
KAJIAN PUSTAKA hasil DRASTIC. Sebaliknya itu tergantung pada pola
penggunaan lahan yang ada, luas spasial, dan lokasi
Metode DRASTIC sumber kontaminasi potensial dan variasi musiman
Metode DRASTIC merupakan bagian dari metode dan temporal mereka (Wang et al., 2012).
pembobotan dan penilaian. Parameter yang
digunakan dalam metode ini didasari oleh faktor Indeks DRASTIC dihitung dengan menerapkan
hidrogeologi yang dianggap berperan penting dalam kombinasi linear dari semua parameter dengan
mempengaruhi kontaminasi air tanah. Parameter yang bantuan persamaan berikut:
digunakan adalah kedalaman permukaan air tanah, DI = Dr.Dw + Rr.Rw + Ar.Aw + Sr.Sw + Tr.Tw +
curah hujan,jenis akuifer, tekstur tanah, kemiringan Ir.Iw + Cr.Cw
lereng, dampak zona tak jenuh, dan konduktivitas Keterangan :
hidrolik akuifer. Sistem evaluasi DRASTIC w = nilai weight (beban)
didasarkan pada tiga komponen (bobot, rentang, dan r = nilai rating
rating) yang dinyatakan dalam angka. Tabel 1 dan 2 menunjukkan kelebihan dan
kekurangan dari metode DRASTIC yang dikutip dari
Metode DRASTIC merupakan singkatan dari tujuh berbagai sumber.
faktor hidrogeologi yang dianggap penting dalam
evaluasi kerentanan air tanah. Singkatan tersebut Tabel 1: Kelebihan Metode DRASTIC
adalah Depth to groundwater water (Kedalaman No Sumber Kelebihan
muka air tanah), Recharge (Curah hujan), Aquifer 1 (Karan et Fleksibel untuk perubahan
media (Media akuifer), Soil media (Media tanah), al, 2018) parameter sesuai persyaratan
Topography (Topografi/lereng), Impact of the spesifik wilayah studi yang
vadose zone (Pengaruh zona tak jenuh), Hydraulic berbeda.
Conductivity (Konduktivitas hidrolik). 2 (Gogu dan
Dassargues DRASTIC
Dalam Kumar et al (2015) metode DRASTIC 2000; mempertimbangkan lebih
mengasumsikan beberapa poin penting saat Rose´n banyak parameter yang
memodelkan kerentanan kontaminasi air tanah, yaitu 1994) menambah presisi pada hasil
: 3 (Kumar et Model yang dapat diterima
a. Kontaminan dilepaskan di permukaan bumi al, 2015) secara luas
(penggunaan pupuk, pembakaran batubara Ekonomis dan membutuhkan
dan pencucian logam dari tailing abu waktu yang singkat untuk
batubara). mengevaluasi kerentanan air
b. Kontaminan mengalir ke air tanah melalui tanah dengan rentang yang
presipitasi. lebih luas.
c. Kontaminan bergerak dengan kecepatan air. Paling cocok untuk
d. Area yang bersangkutan harus cukup besar. pengelolaan penggunaan lahan
Ada dua versi berbeda untuk DRASTIC, (land use)
yaitu asli dan versi pestisida yang dimodifikasi,
dengan beberapa faktor hidrogeologis memiliki bobot

268
No Sumber Kelebihan No Sumber Kekurangan
4 (Rahman, Model DRASTIC digunakan isi ulang dan lepaskan area
2008) di banyak negara karena
informasi input yang Hanya area lebih dari 100
diperlukan untuk aplikasinya hektar yang dapat dinilai
sudah tersedia atau dapat kerentanannya
dengan mudah diperoleh dari
Pengaruh jenis polusi tidak
berbagai lembaga Pemerintah. diperhitungkan
Metode DRASTIC juga dapat 4 (Hamza et Kurangnya informasi bawah
digunakan dalam al., 2007). permukaan dapat
memprioritaskan area untuk
menyebabkan estimasi
tujuan pemantauan. Ini dapat
permeabilitas umum atau
membantu para perencana dan
samar dalam akuifer yang
pembuat kebijakan sambil
sangat heterogen
memilih area untuk
5 (Karan et al, Ketersediaan data untuk
pembuangan limbah dan
2018) implementasi model
lokasi industri dll.
DRASTIC khusus sektor
5 (Smith, Keuntungan dari pendekatan
dapat menjadi batasan utama
Scott, & overlay dan indeks seperti
dalam studi multi kriteria
Fugitt, yang digunakan oleh
Kerentanan Air Tanah
1994) DRASTIC adalah bahwa
modifikasi dapat segera dibuat
Metode SVV
(EPA, 2003) dan dapat
digunakan untuk studi skala Dalam Putra (2007) metode SVV adalah metode
yang lebih besar kerentanan yang digunakan hanya untuk kondisi air
6 Rundquist Metode DRASTIC dapat tanah dangkal pada batuan kuarter, terutama pada
et al. dieksekusi dengan sukses daerah yang kekurangan data pengukuran sifat tanah
(1991) dengan pelatihan dan atau batuan. Tingkat kerentanannya sama dengan
pengalaman minimal (mudah metode Hoelting yakni berdasarkan atas keefektifan
dilakukan). perlindungan (kemampuan lapisan batuan di atas
akuifer untuk melindungi air tanah) dalam hal
Tabel 2: Kekurangan Metode DRASTIC advective transport time. Advective transport time
ditentukan berdasarkan resapan air yang mencapai
No Sumber Kekurangan permukaan air tanah melalui lapisan di bagian atas
1 (Babiker et Meskipun, DRASTIC telah akuifer dengan infiltrasi difusi relatif tanpa
al., 2005) berhasil diterapkan dalam memperhatikan konsentrasi aliran signifikan. (Heru
banyak penelitian, tetapi Hendrayana, 2011). Parameter yang digunakan dalam
metode ini banyak dikritik metode ini adalah ketebalan dari zona tidak jenuh air,
karena subyektivitasnya nilai recharge atau perkolasi, dan tipe material zona
dalam menetapkan peringkat tidak jenuh air. Dalam metode SVV, kelas kerentanan
numerik pada parameter. juga mewakili pergerakan rata-rata air di zona tak
2 (Neshat et Tujuh parameter jenuh (Souvannachith et al, 2017)
al., 2014) hidrogeologis dari model
DRASTIC mengabaikan Berikut rumus yang digunakan dalam menghitungan
karakteristik regional tingkat kerentanan Airtanah metode SVV
3 (Kumar et Hanya alat evaluasi kualitatif PT = La + Z + Wu
al, 2015) Penggunaan lahan Keterangan :
merupakan faktor penting PT : Nilai akhir dari keefektifan perlindungan dari
dan penskalaan peringkat zona tidak jenuh air
relatif dan bobot perlu untuk La : Nilai rata-rata dari batuan penutup, La = (L1 +
memasukkannya L2 + … + Ln)/n
Model yang paling subyektif Z : Nilai ketebalan zona tidak jenuh air
karena peringkat yang Wu : Nilai dari recharge rata-rata
fleksibel ditetapkan untuk n : Jumlah lapisan batuan penutup akuifer
parameter tergantung pada
keadaan METODE
Sulit untuk mewakili akuifer
Tahapan dalam penelitian yang dilakukan oleh
semi tertekan dan tertekan
penulis dirangkum seperti bagan alir Gambar 1.
dan tidak mempertimbangkan
Penelitian ini berdasarkan studi literatur baik dalam

269
jurnal nasional, maupun internasional. Penelitian ini a. Metode nya sederhana dengan menggunakan
diharapkan dapat menentukan metode yang sesuai rumus numerik dan hubungan analogic.
dalam analisis kerentanan airtanah terhadap rencana Kekurangan
kegiatan penambangan. a. Diperuntukkan di kondisi air tanah yang
dangkal (<30m).

DISKUSI
Hasil perbandingan metode DRASTIC dan SVV
berdasarkan kesesuaian dalam implementasinya pada
kegiatan pertambangan menunjukkan keunggulan
metode DRASTIC disbandingkan SVV, namun pada
kenyataannya di lapangan, Perusahaan Tambang
Sirtu memiliki sedikit data dibandingkan tambang
komoditas lain seperti batubara dan mineral logam.
Gambar 1: Diagram Alir Penelitian Hal ini disebabkan oleh kebutuhan data untuk
dokumen perizinan tambang mineral bukan logam,
HASIL lebih sedikit dan sederhana dibandingkan dengan
Perbandingan metode DRASTIC dan SVV kebutuhan data untuk tambang mineral logam atau
berdasarkan kesesuaian dalam implementasinya pada batubara. Sehingga dari segi ekonomi dengan
kegiatan pertambangan material sirtu dapat dinilai parameter yang lebih sedikit dan sederhana, SVV
dari 2 aspek yaitu, perbandingan parameter yang dinilai lebih cocok untuk diterapkan di tambang sirtu.
digunakan, dan perbandingan kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing metode. KESIMPULAN
Perbandingan parameter DRASTIC dan SVV dapat Berdasarkan studi literatur dari berbagai jurnal
dilihat di Tabel 3. mengenai kerentanan airtanah, maka dapat ditarik
kesimpulan :
Tabel 3: Perbandingan Parameter Metode DRASTIC a. Metode yang mendekati cocok dalam
dan SVV penentuan kerentanan airtanah untuk
DRASTIC SVV kegiatan pertambangan adalah Metode
Depth  - DRASTIC
Recharge   b. Metode SVV dapat menjadi alternatif utama
Aquifer  - dalam penentuan kerentanan airtanah jika
Soil  - terkendala faktor ekonomi.
Topography  -
Vadoze zone   UCAPAN TERIMAKASIH
Hydraulic Conductivity  -
Dalam penyusunan paper ini tidak terlepas dukungan
Material of vadose zone - 
dari berbagai pihak khususnya Kepada Prodi Teknik
Pertambanagan UPN “Veteran” Yogyakarta.
Metode DRASTIC
Kelebihan DAFTAR PUSTAKA
a. Diperuntukkan pada daerah yang luas,
semakin luas area analisis maka akan Aller, L., Bennett, T., Lehr, J. H., Petty, R. J., &
semakin detail pemetaan kerentanannya. Hackett, G. (1987). DRASTIC: A
b. Dapat digunakan dalam kegiatan standardized system for evaluating ground
Pertambangan. water pollution potential using
c. Memiliki akurasi yang baik dan lebih hydrogeologic settings. US Environmental
efektif. Protection Agency. Washington, DC, 455.
Kekurangan
a. DRASTIC mengidentifikasi kerentanan Akhtar, Malik M., Bailey, Earl., dan Dawood,
yang lebih rendah dan tidak terfokuskan Ammar S. 2015. Evaluation of Local
pada risiko pencemaran Groundwater Vulnerability Based on
b. Membutuhkan banyak data agar hasil DRASTIC Index Method in Lahore,
pemetaan lebih bagus, mengingat metode ini Pakistan. Geofisica International, 54, 67-
diperuntukkan untuk daerah yang luas (skala 81.
besar).
Babiker, I. S., Mohamed, M. A., Hiyama, T., & Kato,
Metode SVV K. (2005). A GIS-based DRASTIC model
for assessing aquifer vulnerability in
Kelebihan

270
Kakamigahara Heights, Gifu Prefecture, Piscopo, Gennaro. 2001. Groundwater Vulnerability
central Japan. Science of the Total Map Explanatory Notes. NSW Department
Environment, 345(1-3), 127-140. of Land and Water Conservation.

Gogu, R. C., & Dassargues, A. (2000). Current trends Pujianto, E., Supangkal, H., Utomo, N. M., & Hakim,
and future challenges in groundwater A. (2011). Studi Pengaruh Penambangan
vulnerability assessment using overlay and Batubara Terhadap Kondisi Potensi Air
index methods. Environmental Tanah di Daerah Kalimantan
geology, 39(6), 549-559. Selatan. Puslitbang Teknologi Mineral dan
Batubara.
Hamza, M. H., Added, A., Rodriguez, R.,
Abdeljaoued, S., & Mammou, A. B. Rahman, A. (2008). A GIS based DRASTIC model
(2007). A GIS-based DRASTIC for assessing groundwater vulnerability in
vulnerability and net recharge shallow aquifer in Aligarh, India. Applied
reassessment in an aquifer of a semi-arid geography, 28(1), 32-53.
region (Metline-Ras Jebel-Raf Raf aquifer,
Northern Tunisia). Journal of Rose´n L (1994) A study of the DRASTIC
Environmental Management, 84(1), 12-19. methodology with emphasis on Swedish
conditions. Ground Water 32(2):278–284
Heru, H., & PE, P. D. (2014). Pemodelan Air Tanah
Daerah Penambangan Batubara Pit Rundquist, D. C., Peters, A. J., Di, L., Rodekohr, D.
Terbuka di Muara Lawa, Kabupaten Kutai A., Ehrman, R. L., & Murray, G. (1991).
Barat, Kalimantan Timur. In Prosiding Statewide groundwater‐vulnerability
Seminar Nasional Kebumian Ke-7. assessment in nebraska using the
drastic/GIS model. Geocarto
Karan, S. K., Samadder, S. R., & Singh, V. (2018). international, 6(2), 51-58.
Groundwater vulnerability assessment in
degraded coal mining areas using the Smith, P. A., Scott, H. D., & Fugitt, T. (1994).
AHP–Modified DRASTIC model. Land Influence of geographic database scale on
Degradation & Development, 29(8), 2351- prediction of groundwater vulnerability to
2365. pesticides. Soil and Sediment
Contamination, 3(3), 285-298.
Kumar, P., Bansod, B. K., Debnath, S. K., Thakur, P.
K., & Ghanshyam, C. (2015). Index-based Souvannachith, T., Putra, D. P. E., & Hendrayana, H.
groundwater vulnerability mapping models (2017). Assessment of groundwater
using hydrogeological settings: a critical contamination hazard by nitrate in Samas
evaluation. Environmental Impact area, Bantul district, Yogyakarta,
Assessment Review, 51, 38-49. Indonesia. Journal of Applied
Geology, 2(1), 36-47.
Kusuma, K. I. (2009). Studi kerentanan air tanah
menggunakan metode DRASTIC di Wang, J., He, J., & Chen, H. (2012). Assessment of
urban area Kota Semarang. Skripsi. groundwater contamination risk using
Universitas Diponegoro. hazard quantification, a modified
DRASTIC model and groundwater value,
Neshat, A., Pradhan, B., Pirasteh, S., & Shafri, H. Z. Beijing Plain, China. Science of the Total
M. (2014). Estimating groundwater Environment, 432, 216-226.
vulnerability to pollution using a modified
DRASTIC model in the Kerman Widyastuti, M., Notosiswoyo, S., dan Anggayana, K.
agricultural area, Iran. Environmental 2006. Pengembangan Metode DRASTIC
earth sciences, 71(7), 3119-3131. untuk Prediksi Kerentanan Air Tanah
Terhadap Pencemaran di Sleman. Majalah
Pedreira, R., Kallioras, A., Pliakas, F., Gkiougkis, I., Geografi Indonesia, Vol. 20, No.1, hal 33
& Schuth, C. (2015). Groundwater – 51.
vulnerability assessment of a coastal
aquifer system at River Nestos eastern
Delta, Greece. Environmental Earth
Sciences, 73(10), 6387-6415.

271

Anda mungkin juga menyukai