Anda di halaman 1dari 8

TUGAS WAJIB III

Nama : Dwi Handayani


NIM : 835961054
Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas (IDIK4008)
Nama Tutor : Bambang Irawan, M.Pd

1. Kesimpulan Data hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2


Pada siklus 1 sekor tertingi 43% yang di capai 12 siswa sedangkan sekor 21% di capai 6
siswa & sekor 29% di capai 8 siswa dan sekor tekecil 7% di capai 2 orang sedangkan
siklus 2 nili terbesar 57% di capai 16 siswa sekor 32 di capai 9 siswa dan sekor terkaci
11% di capai 3 orang dari siklus 1 dan 2 siklus 2 memiliki penigkatan siswa yang
seblumya mendapat nilai tertingi hanya 43% yang hanya di capai 12 siswa pada siklus 1
tapi di siklus 2 nilai sekor tertingi 57 % yang di capai 16 sisw
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER
DAYA ALAM MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA
FLASHCARD PADA SISWA KELAS III SD

Disususn Oleh
DWI HANDAYANI
NIM : 835961054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA
2021
PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN
MEDIA
FLASHCARD PADA SISWA KELAS III SD

B. Latar Belakang dan Identifikasi Masalah


Pendidikan dasar menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun
2003 yaitu berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang
sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs.), atau
bentuk lain yang sederajat. Kurikulum yang digunakan pada dunia pendidikan khususnya
Sekolah Dasar selalu mengalami perubahan. Kurikulum yang di gunakan pada saat ini adalah
KTSP. Salah satu mata pelajaran yang termuat dalam KTSP adalah mata pelajaran IPA.
Menurut Trianto (2010), Pada hakekatnya pembelajaran IPA dibangun atas empat dasar
yaitu proses, produk, pengembangan sikap dan teknologi. Namun selama ini pembelajaran
IPA di sekolah dasar kurang dapat mengajak siswa untuk mengembangkan kreatifitas
berpikirnya. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan berpusat pada
guru dan bukan siswa sebagai pusat pembelajaran. Oleh karena itu, maka dalam proses
pembelajaran IPA hendaknya guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang menarik,
inovatif, serta memberikan iklim kondusif bagi perkembangan daya nalar dan kreatifitas
siswa.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dilihat bahwa masalah-masalah selama proses
pembelajaran IPA materi sumber daya alam yang mengakibatkan hasil belajar siswa
rendah antara lain :
a) Siswa merasa bosan saat proses pembelajaran IPA berlangsung.
b) Siswa sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru.
c) Siswa kurang aktif selama proses pembelajaran.

1. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat dianalisis beberapa permasalahan sebagai
berikut:
1. Guru masih menggunakan metode ceramah yang kurang bervariasi dalam
pembelajaran IPA materi sumber daya alam.
2. Guru jarang menggunakan media dalam pembelajaran IPA materi sumber daya alam.

1. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan kenyataan yang terjadi di SD Tarbiyatul Islam di atas, dapat dilihat
bahwa penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru dapat mempengaruhi
perolehan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran yang masih bersifat
konvensional pada mata pelajaran IPA tersebut ternyata menunjukkan hasil yang kurang
memuaskan. Untuk itu, guru harus aktif dan kreatif dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa

A. Rumusan dan Pemecahan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA materi Sumber Daya
Alam dengan menerapkan model Make a Match dengan media Flashcard pada siswa kelas
III SD ?
2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi Sumber
Daya Alam dengan menerapkan model Make a Match dengan media Flashcard pada siswa
kelas III SD ?
A. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui penerapan model
Make a Match dengan media Flashcard .
2. Untuk mendeskripsikan hasil belajar IPA materi sumber daya alam pada siswa kelas III SD
Tarbiyatul Islam melalui penerapan model Make a Match dengan media Flashcard .

A. Manfaat
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoretis
Manfaat teoretis penelitian ini adalah memberi informasi mengenai pengembangan
pembelajaran melalui penerapan model Make a Match dengan media Flashcard dapat
dijadikan landasan dalam melaksanakan pembelajaran IPA agar hasil belajar siswa dapat
meningkat.
2. Manfaat praktis
a.Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, semangat
kerjasama antar siswa, motivasi dan daya tarik siswa terhadap pembelajaran terutama
mata pelajaran IPA.
b. Guru
Hasil penelitian diharapkan dapat menggali kreativitas guru dalam mengelola
pembelajaran di kelas dan memberikan pengetahuan cara mengajar yang disenangi
siswa sehingga guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
A. KAJIAN PUSTAKA
Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Gagne (dalam Sri Anitah W,dkk, 2014), belajar adalah suatu proses dimana
suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Sedangkan menurut Ernest
R Hilgard (dalam Sri Anitah W,dkk, 2014), belajar adalah poses perubahan tingkah laku
yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari
lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif. Perubahan itu
terjadi secara menyeluruh meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
2. Aktivitas Belajar
Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009), belajar adalah perubahan kemampuan yang
dicapai seseorang melalui aktivitas. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan
menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa
lainnya. Aktivitas yang timbul dari siswa apabila diarahkan dengan baik pada obyek
pembelajaran akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan
mengarah pada meningkatnya suatu hasil belajar siswa

3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tingkatan tertinggi dari suatu proses yang telah dilakukan
dalam belajar. Menurut Benyamin Bloom (dalam Sri Anitah W,dkk, 2014) yang dapat
menunjukkan gambaran hasil belajar, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sedangkan menurut Romizoswki (dalam Sri Anitah W,dkk, 2014) dalam
4. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Dilihat dari tahap perkembangan kognitif yang diutarakan Piaget dalam Isjoni (2010),
siswa Sekolah Dasar termasuk dalam tahap operasional konkrit. Siswa sekolah dasar masih
belum dapat berpikir abstrak. Oleh karena itu, guru harus menggunakan bantuan
mediamedia konkret untuk menyampaikan pelajaran.
B. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil
sehingga siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan juga
anggota yang lain. Menurut Robert E. Slavin (2010) cooperative learning merujuk pada
berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.
1. Model Pembelajaran Make a Match 1. Pengertian Model Pembelajaran Make a Match
Model pembelajaran make a match yaitu model pembelajaran yang dikembangkan
oleh Lorna Curran (1994). Model pembelajaran make a match yaitu model
pembelajaran dimana siswa mencari pasangan sambil mempelajari suatu konsep atau
topik tertentu dalam suasana yang menyenangkan.
2. Pembelajaran IPA di SD
Menurut De Vito,et al (1993) dalam Samatowa (2011: 104) Pembelajaran IPA yang
baik harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa diberi kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan, membangkitkan ide-ide, membangun rasa ingin tahu tentang
segala sesuatu yang ada di lingkungannya, membangun keterampilan yang diperlukan, dan
menimbulkan kesadaran siswa bahwa belajar IPA menjadi sangat diperlukan untuk
dipelajari.
3. Media Pembelajaran
Media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003:112) diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses
belajar mengajar.
C. Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya
serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut Arikunto (Suyadi, 2012:18), PTK adalah
gabungan pengertian dari kata “penelitian, tindakan, dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan
mengamati suatu objek, dengan
menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk mendapatkan data yang bermanfaat bagi
perlakuan yang sengaja diterapkan kepada objek dengan tujuan tertentu yang dalam
penerapannya dirangkai menjadi beberapa periode atau siklus.
A. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Subjek, tempat, dan waktu (setting)
1. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas III SD Tarbiyatul Islam pada
pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian
sebanyak 23 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
2. Tempat Penelitian
SDN 72 BENGKUL SELATAN
3.Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari dua siklus.
Siklus 1 akan dilaksanakan pada bulan November dan siklus 2 akan dilaksanakan pada bulan
Desember.
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Prosedur penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model PTK yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan McTaggart dalam bentuk siklus yang
terdiri dari empat tahapan dalam setiap siklus.
1. Deskripsi Per Siklus Siklus I
A. Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan dilakukan sebelum memberikan tindakan kepada siswa. Pada tahap
perencanaan ini, peneliti merencanakan langkah-langkah yang akan dilakukan pada siklus I
untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas III
B. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I akan dilaksanakan pada bulan November.
Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan peneliti melalui penerapan model Make a Match
dengan media Flashcard yaitu sebelum pembelajaran dimulai guru memberi motivasi belajar
siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan sehari – hari.
C. Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Kegiatan observasi pada
siklus 1 ini dilakukan oleh pengamat yaitu teman sejawat
D. Refleksi
Pada tahap ini, hasil observasi pada siklus I dianalisis. Hasil tersebut kemudian digunakan
sebagai refleksi apakah dalam pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya sesuai dengan
yang diharapkan.
Siklus II
A. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka dalam tahap perencanaan dalam sikl
B. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II akan dilaksanakan pada bulan November 2018.
Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan peneliti melalui penerapan model Make a Match
dengan media Flashcard
C. Observasi
Observasi pada siklus 2 dilakukan oleh teman sejawat pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Observasi ini digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dan untuk
mengetahui sejauh mana hasil penerapan model make a match dengan media
D. Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang dilakukan pada siklus II.
Selain untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa, analisis juga dilakukan untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran di kelas pada siklus II.

Perhatikantabelberikut:
Buatlahkesimpulanhasilpenelitianberdasarkantabel di atas

A. DAFTAR PUSTAKA
Anitah W, Sri, dkk. (2014). Strategi Pembelajaran di SD. Tanggerang Selatan : Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai