14 - Siti Sofia Iva Udiana - LP Posisi Fowler
14 - Siti Sofia Iva Udiana - LP Posisi Fowler
OLEH :
NAMA : SITI SOFIA IVA UDIANA
NIM : 190550014
i
HALAMAN PENGESAHAN
(Nurul Aini,M.Kes)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-nya tentu saya
tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kesalahan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran untuk laporan
ini, agar laporan dapat lebih baik lagi. Jika terdapat banyak kesalahan, penulis
mohon maaf.
Penulis juga ngucapkan termakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan laporan terutama dosen pembimbing “Nurul Aini, M.Kes” dan
pembimbing lahan “Lik Anatus S,Amd.Keb” yang telah membimbing dalam
menulis laporan ini.
Demikian, semoga laporan ini bermanfaat. Terimakasih
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1
c. Mahasiswa mampu mehami langkah kerja pengaturan posisi fowler
1.3 Ruang Lingkup
1.3.1 Sasaran
Sasaran dari penulisan laporan tindakan ini adalah pasien yang datang ke
PMB bidan Lik Anatus S, Amd.Keb Sumber Ketempa-Kalisat dan
membutuhkan pengaturan posisi
1.3.2 Tempat praktek
Tempat praktek dalam penulisan laporan tindakan ini adalah PMB bidan
Lik Anatus S, Amd.Keb Sumber Ketempa-Kalisat
1.3.3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penulisan laporan tindakan ini pada tanggal 12 Januari
2021
1.4 Manfaat
1.4.1 Institusi
Dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dalam memberikan posisi pada
pasien sehingga tahu apa yang perlu di tingkatkan.
1.4.2 Lahan praktek
Sebagi bahan masukan oleh mahasiswa
1.4.3 Pasien
pasien mendapatkan kenyamanan saat tindakan
1.5 Sistematika Penulisan
a. Cover
b. Pengesahan
c. Kata pengantar
d. Daftar isi
e. Bab 1 pendahuluan
1.1 latar belakang
1.2 tujuan (umum dan khusus)
1.3 ruang lingkup (sasaran, tempat praktek, waktu pelaksanaan)
1.4 manfaat (institusi, lahan praktek, pasien)
1.5 sistematika penulisan
f. Bab 2 tinjauan pustaka
2
2.1 tinjauan teori (tindakan)
g. Bab 3 laporan tindakan
3.1 identitas pasien
3.2 deskripsi pasien
3.3 prosedur tindakan yang dilakukan
h. Bab 4 pembahasan
i. Bab 5 penutup
5.1 kesimpulan
5.2 saran
j. Daftar pustaka
k. Lampiran (lembar konsul)
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4
untuk mempertahankan keamana. Pada posisi ini kepala dan dada
membentuk sudut 90 derajat, dan pada posisi fowler lutut dapat di tekuk
atau tidak ditekuk (Hamidah,2017).
a. Kegunaan posisi fowler pada pasien adalah sebagai berikut :
1) Memberikan rasa nyaman
2) Memberikan mobilisasi
3) Memberi perasaan lega pada klien yang sesak nafas
4) Memberikan perawatan, misalnya pada pasien dengan pemasangan
WSD pasca operasi
b. Indikasi posisi fowler sebagai berikut :
1) Klien yang sesak nafas
2) Pasca operasi (hidung, strauma, thorax, perut) bila keadaan umum
baik atau sudah sadar betul
2.2.3 Posisi genupectoral
Posisi genupectoral adalah posisi klien dengan sikap menungging,
kedua kaki ditekuk, dada menempel kasur
Kegunaan posisi genupectoral adalah untuk memudahkan
pemeriksaan daerah rectum dan sigmoid untuk membantu merubah letak
kepala, pada klien hamil dengan presentasi bokong
a. Indikasi dari posisi genupectoral adalah:
1) Klien memerlukan tindakan sigmoidoskopi, rectoskopy
2) Klien yang hamil dengan presentasi bokong
2.2.4 Posisi litotomi
Membaringkan klien telentang dengan kedua paha diangkat dan
ditekuk ke arah perut, tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap
paha (Hamidah,2017).
a. Kegunaan posisi litotomi adalah
1) Memudahkan pemasangan AKDR
2) Memudahkan pemeriksaan alat genetalia
3) Memudahkan persalinan
b. Indikasi posisi litotomi adalah
1) Klien yang membutuhkan tindakan gynekologi
5
2) Klien pada pemeriksaan kandung kemih
2.2.5 Posisi SIM
Membantu mengubah posisi setengah telungkup dengan salah satu
kaki ditekuk ke arah depan (Hamidah,2017).
a. Kegunaan posisi SIM adalah sebagai berikut :
1) Memudahkan dalam melakukan huknah dan pemeriksaan didaerah
perineum
2) Memudahkan pengaliran cairan dari rongga mulut/kerongkongan
3) Mengurangi tekanan pada tulang belakang dan trochanter mayor
(tonjolan pada panggul dan paha).
b. Indikasi posisi SIM adalah sebagai berikut :
1) Klien yang tidak sadar
2) Klien paralyse, hemiplegie atau hemiparise
3) Klien yang akan dilakukan tindakan tindakan klisma
4) Klien yang akan menjalani pemeriksaan pada perineal
5) Wanita hamil
6) Klien yang berbaring lama pada satu posisi
2.3 Langkah Kerja Posisi Fowler
2.3.1 Persiapan alat
a. Bantal 2-5
b. Sandaran punggung
2.3.2 Persiapan pasien
a. Memberi tahu mengenai prosedur yang dilakukan
2.3.3 Persiapan petugas
a. Cuci tangan di air yang mengalir
b. Bila perlu pakai sarung tangan (jika ada indikasi)
2.3.4 Persiapan lingkungan
a. Tutup semua jendela dan pintu
b. Pasang tirai atau sampiran
2.3.5 Langkah kerja
a. Membantu pasien untuk duduk
b. Menyusun bantal dengan sudut 45-90 derajat
6
c. Menaikan pasien
1) Perawat berdiri di sebalah kanan menghadap pasien
2) Menganjurkan pasien untuk menekuk kedua lutut
3) Menganjurkan untuk menopang badan dengan kedua lengan
4) Tangan kanan perawat membantu di bawah ketiak dan tangan kiri
di belakang punggung pasien
5) Menganjurkan pasien untuk mendorong badannya ke belakang
d. Bila pasien tidak dapat membantu
1) Dua perawat berdiri kedua sisi tempat tidur
2) Masing-masing perawat merentangkan 1 tangan di bawah bahu dan
1 tangan di bawah pangkal paha saling berpegangan
3) Menganjurkan pasien untuk mendudukan kepala dan kedua tangan
di atas perut
4) Salah satu perawat memberi aba-aba dan bersama mengangkat
pasien ke atas
e. Memberi posisi yang enak
f. Mencuci tangan
7
BAB 3 LAPORAN TINDAKAN
8
BAB 4 PEMBAHASAN
Mengubah posisi adalah mengatur pasien dalam posisi yang baik dan
mengubah secara teratur dan sistematik. Hal ini merupakan salah satu aspek asuhan
yang penting.
Pengaturan posisi pada Ny.“Yundai” karena Ny “Yundai” telah selesai
melakukan persalinan, setelah 2 jam persalinan Ny. “Yundai” ingin duduk untuk
minum. Pada saat melakukan prosedur pengaturan posisi, tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktek, namun pada persiapan petugas tidak mencuci
tangan dikarenakan efisiensi waktu, tetapi petugas menggunakan sarung tangan
bersih, langkah yang dilakukan petugas pengaturan posisi untuk duduk adalah
a. Langkah kerja
1) Membantu pasien duduk
2) Menyusun bantal di belakang pasien
3) Petugas berada di sisi kanan pasien
4) Tangan petugas berada di ketiak dan bahu
5) Memberi aba-aba agar pasien mendorong ke belakang
9
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pengaturan posisi adalah mengatur pasien dalam posisi yang baik dan
mengubah secara teratur dan sistematik. Hal ini merupakan salah satu aspek
asuhan yang penting.
5.1.2 Jenis pengaturan posisi adalah dorsal recumben (tidur terlentang kaki di
tekuk) litotomi (tidur terlentang kaki di sanggah dengan meja ginekologi),
fowler (posisi duduk), gunupectoral (posisi tengkurap seperti orang sujud),
5.1.3 Langkah kerja pengaturan posisi adalah
1) Membantu pasien duduk
2) Menyusun bantal di belakang pasien
3) Petugas berada di sisi kanan pasien
4) Tangan petugas berada di ketiak dan bahu
5) Memberi aba-aba agar pasien mendorong ke belakang
5.2 Saran
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini belum sempurna.
Oleh karena itu, saya menerima kritik, saran dan usulan agar pembuatan laporan
dapat terselesaikan dengan maksimal
10
DAFTAR PUSTAKA
11