METODE PENELITIAN
dengan kontrol secara ketat. Dengan kata lain penelitian eksperimen murni
The Postest Only Control Group Design. Dalam rancangan ini pengukuran
Malang yang beralamat di Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang. Penelitian
2016.
3.3.1 Populasi
2013). Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus)
strain wistar.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah tikus putih
sampel pada penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang
Hal ini berarti seluruh unit percobaan mempunyai peluang yang sama besar
baku dalam penetapan jumlah sampel yang menggunkan hewan coba (tikus)
(t-1)(r-1)≥ 15
(r-1)(t-1) ≥ 15
(r-1)(7-1) ≥ 15
6 (r-1) ≥ 15
6r- 6 ≥ 15
6r ≥ 21
Kelompok Ulangan
1 2 3 4
A A1 A2 A3 A4
B B1 B2 B3 B4
C C1 C2 C3 C4
D D1 D2 D3 D4
E E1 E2 E3 E4
F F1 F2 F3 F4
G G1 G2 G3 G4
54
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berbagai jenis konsentrasi ekstrak
daun ketul (Bidens pilosa L.) yaitu dengan konsentrasi 5%, 7,5%, 10%,
dalam penelitian ini adalah penyembuhan luka sayat yang ditandai dengan
apabila luka telah tertutup oleh jaringan baru. Waktu observasi dilakukan
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2013). Variabel
kontrol dalam penelitian ini adalah batas waktu penyembuhan luka bakar
yaitu selama 2 minggu pada punggung tikus putih (Rattus norvegicus), jenis
tikus strain wistar jantan , umur 2-3 bulan, berat badan 100-200 gram, suhu
sekali, jenis makanan yaitu pakan ayam (BR-1) dan minuman air aquades.
55
Agar tidak terjadi kesalahan makna dalam tiap variabel maka perlu
yang memiliki potensi sebagai penyembuh luka sayat. Jenis tanaman yang
2. Luka sayat adalah luka yang diakibatkan oleh terkena benda tajam
terjadi karena suatu insisi, tidak ada jaringan yang hilang. Penyembuhan
3. Ekstrak daun ketul (Bidens pilosa L.) adalah ekstrak yang dibuat secara
2015).
filtratnya.
3. Adaptasi Tikus
Pada penelitian ini luka sayat dibuat pada punggung tikus dengan
Pada perlakuan kontrol (-) hanya diganti dengan kain kasa saja
Kelompok Kontrol (-) (4 ekor tikus tidak diberi ekstrak daun ketul (Bidens pilosa L.)
Kelompok Perlakuan III pemberian ekstrak daun ketul dengan konsentrasi 10%
sebanyak (5 tetes) setiap 1 kali sehari.
Menutup bagian luka pada punggung tikus dengan menggunakan kain kassa. Perlakukan
dilakukan sampai hari ke 14 dan diukur luas luka dari semua kelompok setiap hari
Data hasil penelitian dimanfaatkan menjadi sumber belajar biologi berbentuk Leaflet
Gambar 3.1
Pelaksanaan Penelitian
60
menutup. Luka dikatakan sembuh apabila luka telah tertutup oleh jaringan
luka dilihat dari hari tercepat penyembuhan luka, tidak adanya eritrema,
dengan mengambil foto setiap hari sekali sejak diberi perlakuan berbagai
Cycle 3E yang diperkenalkan oleh Robert Karplys dalam SCIS atau Science
al, 2007 dalam Ekayanti, 2014). Learning Cycle terdiri dari 3 tahapan yaitu
a. Tahap Eksplorasi
b. Tahap Eksplanasi
pertama. Kegiatan pada tahapan ini untuk mencari konsep-konsep yang relevan
melalui studi pustaka dan konsultasi kepada para ahli. Hasil dari studi pustaka
dan konsultasi para ahli akan memberikan pandangan bagi peneliti tentang
c. Tahap Elaborasi
Tahap elaborasi merupakan tahap akhir, di mana hasil studi pustaka dan
konsultasi dengan para ahli yang akan digunakan untuk membuat sebuah
produk. Kegiatan dari tahap ini merupakan penerapan dari konsep-konsep yang
Uji Normalitas merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk
menguji apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini
Zi = Xi – X (rata- rata)
S(Zi)=
Z1, Z 2.....Zn Zi
n
mutlaknya.
dengan nilai kritis L yang diambil dari table untuk titik uji
normal
(Sudjana, 2005).
64
sebagai berikut :
Data yang diperoleh dari masing- masing sampel n1, n2…..nx dengan
2
Si =
Yi 2 j ( Yi) 2 / ri
(ri 1)
sama
x t
2
JK =x 2
r
1 1 1
Faktor koreksi = 1+
3(t 1) ri 1 (ri 1)
X2(terkoreksi) = (1/C)X2
Kesimpulan
Hipotesis nol diterima (ragam dari semua perlakuan adalah sama atau
rata dua atau lebih kelompok (variabel dependen) berbeda secara nyata.
interval atau rasio yang berasal dari 1 variabel bebas. Adapun beberapa
a. Menentukan hipotesis
norvegicus)
Db umum = (r)(t)-1
Bd perlakuan = t-1
Db galat = t(r-1)
∑
FK = (
perlakuan
f. Nilai Ftabel ditentukan melalui table analisis varians satu arah dan
Keragaman
Perlakuan
Galat Percobaan
Umum
arah
Apabila nilai Fhitung > Ftabel pada taraf nyata 5% tetapi lebih
kecil dan atau sama dengan nilai Ftabel pada taraf nyata 1%,
Apabila nilai hitung Fhitung > Ftabel dan atau sama denga Ftabel
berbeda nyata.
Uji lanjut setelah anava yaitu dengan Uji Duncan’s 5%. Uji ini
paling efektif dari sejumlah n perlakuan dengan berdasar pada nilai rerata.
b. Menentukan nilai Sy
KTG
Sy =
r
Keterangan :
KTG = MKG = MKD = jumlah kuadrat galat dibagi derajat
bebasan galat
r = ulangan