Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TINDAKAN MENYIAPAKAN,MEMBERI MAKAN DAN

MINUM PADA ” BY.NY A “ RUANG PERINATOLOGI


RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT

OLEH : FIRDA IZZATUL WAHIDAH


NIM : 200550005

AKADEMI KEBIDANAN JEMBER


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Jl Pangandaran 42 , Antirogo Jember – Jawa Timur


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tindakan Pengaturan Posisi Miring Pada ” By.Ny SumiatunI “Telah


dilaksanakan pada tanggal 29 juni 2021 Dirumah Sakit Daerah Kalisat di Ruang
Perinatologi .

Jember,28 Juni 2021

Pembimbing Ruangan Mahasiswa

(Warih Respitowati,S.ST,M.Kes) (Firda Izzatul W )

Pembimbing Akademik

(Rusdiarti.M.Gz)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-nya tentu saya
tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kesalahan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran untuk laporan
ini, agar laporan dapat lebih baik lagi. Jika terdapat banyak kesalahan, penulis
mohon maaf.

Penulis juga mengucapkan terimkasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan laporan terutama dosen pembimbing “Rusdiarti,M.Gz” dan
pembimbing lahan “Warih Respitowati,S.ST,M.Kes” yang telah membimbing
dalam menulis laporan ini.

Demikian,semoga laporan ini bermanfaat. Terimakasih

Jember,28 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1 LatarBelakang .................................................................................................1
1.2 Tujuan .............................................................................................................1
1.3 RuangLingkup .................................................................................................2
1.4 Manfaat ...........................................................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................4
2.1 Pengertian Susu Formula .................................................................................4
2.2 Macam-macam susu formula ...........................................................................4
2.3 Pemberian susu formula (Permenkes RI No. 39, 2013) ....................................5
BAB III LAPORAN TINDAKAN ................................................................................8
3.1 IdentitasPasien .................................................................................................8
3.2 DeskripsiPasienn .............................................................................................8
3.3 ProsedurTindakan yang dilakukan....................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................ 10
BAB V PENUTUP....................................................................................................... 11
5.1 Kesimpulan.................................................................................................... 11
5.2 Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 12
LAMPIRAN ................................................................................................................ 13

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Anak adalah buah hati yang senantiasa didambakan setiap pasangan.


Memiliki anak yang sehat dan tumbuh optimal merupakan tujuan orang tua
dimanapun. Masa bayi antara usia 0-12 bulan, merupakan masa emas untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena itu, masa ini merupakan
kesempatan yang baik bagi orang tua untuk mengupayakan tumbuh kembang
anak secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan orang tua untuk
mencapai hal tersebut adalah melalui pemberian susu yang baik (Mintardja dalam
Mutiara & Ruslianti, 2007). Susu adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
(mammae) baik dari binatang maupun seorang ibu. Susu formula adalah cairan
yang berisi zat yang mati didalamnya, tidak ada sel yang hidup seperti sel
darah putih, zat pembunuh bakteri, antibodi, serta tidak mengandung enzim
maupun hormon yang mengandung faktor pertumbuhan (Ardiansyah dalam
Roesli, 2004). Raspy (2007) juga berpendapat bahwa susu formula adalah cairan
atau bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi dan anak-anak yang
berfungsi sebagai pengganti ASI.
Dari latar belakang diatas, mahasiswa melakukan tindakan pemeriksaan
tanda-tanda vital pada pasien. Diharapkan dapat mengetahui perubahan sistem
yang ada di tubuh.

1.2 Tujuan
1.2.1 Umum

Tujuan umum dari penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa mampu
dalam melakukan praktek Menyiapkan,memberi makan dan minum

1.2.2 Khusus

Tujuan khusus dari praktek Menyiapkan,memberi makan dan minum:

a. Mahasiswa mampu memahami Konsep susu formula


b. Mahasiswa mampu memahami macam-macam susu formula

1
c. Mahasiswa mampu mengetahui cara pemberian susu formula

1.3 RuangLingkup
1.3.1 Sasaran

Sasaran dari penulisan laporan ini yaitu pasien yang datang ke Rumah Sakit
Daerah Kalisat dan Menyiapkan,memberi makan dan minum pada pasien

1.3.2 Tempat praktek

Tempat praktek dalam penulisan laporan ini adalah Rumah Sakit Daerah
Kalisat.

1.3.3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan penulisan laporan tindakan ini pada 29 Juni 2021

1.4 Manfaat
1.4.1 Institusi

Dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dalam Menyiapkan,memberi


makan dan minum posisi pada pasien sehingga tahu apa yang perlu di
tingkatkan.

1.4.2 Lahan praktek

Sebagai lahan masukan bagi mahasiswa.

1.4.3 Pasien

Pasien mendapatkan kenyamanan saat tindakan.

1.5 Sistematika Penulisan


a. Cover
b. Pengesahan
c. Kata pengantar
d. Daftar Isi
e. Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang

2
1.2 Tujuan (umum & Khusus)
1.3 Ruang Llingkup (Sasaran,tempat praktek,waktu pelaksanaan)
1.4 Manfaat (Institusi,lahan praktek,pasien)
1.5 Sistematika penulisan

f. Bab 2 Tinjauan Pustaka

2.1 tinjauan teori (tindakan)

g. Bab 3 Laporan Tindakan

3.1 identitas pasien

3.2 deskripsi Pasien

3.3 prosedur tindakan yang dilakukan

h. Bab 4 Pembahasan

i. Bab 5 Penutup

5.1 kesimpulan

5.2 saran

j. Daftar Pustaka

k. Lampiran (lembar konsul)

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Susu Formula


2.1.1 Pengertian
Susu formula bayi adalah susu yang secara khusus diformulasikan
sebagai pengganti ASI untuk bayi sampai berusia 6 (enam) bulan
(Permenkes RI No 39, 2013). Susu formula bayi merupakan susu yang
dihumanisasi, yaitu dimanipulasi sehingga menyerupai ASI (Lissauer,
2009).

2.2 Macam-macam susu formula


Macam-macam susu formula menurut menurut Khasanah (2011) adalah :

2.2.1 Susu formula adaptasi

Susu formula adaptasi adalah susu formula yang disesuaikan dengan


kebutuhan bayi baru lahir sampai umur 6 bulan. Susunan zat gizi susu formula
adaptasi sangat mendekati ASI, namun tidak sama persis.

2.2.2 Susu awal lengkap


Susu formula awal lengkap susunan zat gizinya lengkap dan
pemberiannya dapat dimulai setelah bayi dilahirkan. Susu formula ini memiliki
kadar protein yang tinggi dan komposisi zat gizi lain tidak disesuaikan dengan
ASI.

2.2.3 Susu formula follow-up


Susu formula follow-up adalah susu formula lanjutan yang gunanya mengganti
formula bayi yang sedang dipakai. Susu formula follow-up diperuntukkan bagi
bayi berumur 6 bulan ke atas.

2.2.4 Susu formula khusus

Susu formula khusus merupakan formula khusus yang diberikan pada bayi
yang mengalami gangguan malabsorbsi, alergi, dan intoleransi.

4
2.2.5 Susu formula prematur

Susu formula prematur digunakan untuk bayi yang lahir prematur.


Komposisi zat gizinya lebih besar dibandingkan dengan formula biasa.

2.2.6 Susu hipoalergenik (hidrolisat)


Susu formula hipoalergenik diberikan pada bayi yang mengalami
gangguan pencernaan protein. Kandungan susu formula ini bentuk protein
yang paling kecil sehingga langsung bisa digunakan oleh tubuh bayi.
2.2.7 Susu soya

Bahan dasar dalam susu soya adalah sari kedelai yang diperuntukkan
bagi bayi yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi.

2.2.8 Susu rendah laktosa atau tanpa laktosa

Susu rendah laktosa cocok untuk bayi yang tidak mampu mencerna
laktosa (intoleransi laktosa). Sebagai penggantinya, susu formula jenis ini
akan menambahkan kandungan gula jagung.

2.2.9 Susu formula dengan asam lemak rantai sedang yang tinggi

Susu formula dengan lemak rantai sedang tinggi diberikan kepada


bayi yang kesulitan dalam menyerap lemak.

2.2.10 Susu formula semierlementer

Susu formula semierlementer diberikan pada bayi yang mengalami


infeksi usus yang sudah dilakukan pembedahan dan tidak boleh diberikan
secara sembarangan tanpa petunjuk dokter.

2.3 Pemberian susu formula (Permenkes RI No. 39, 2013)


1) Pemberian susu formula bayi berdasarkan indikasi medis :

a) Bayi yang hanya dapat menerima susu dengan formula khusus: galaktosemia
klasik, maple syrup urine disease, fenilketonuria, dan kelainan metabolisme lain.

b) Bayi yang membutuhkan makanan lain selain ASI dengan jangka waktu terbatas
: BBLR <1500 gram, bayi prematur <32 minggu, bayi yang berisiko hipoglikemia.

5
c) Kondisi medis ibu yang sedang mendapatkan pengobatan : ibu terinfeksi HIV
kecuali jika bayi diketahui (+) terinfeksi HIV atau ibu dan bayi telah mendapatkan
pengobatan dan ASI dinyatakan aman untuk bayi, ibu menderita penyakit parah
seperti sepsis, ibu menderita infeksi virus Herpes Simplex tipe 1 (HSV-1) dan HSV-

2. payudara, ibu dalam pengobatan menggunakan obat psikoterapi jenis penenang,


obat anti epilepsi, opioid, radioaktif iodine 131, penggunaan yodium (yodofor
topical) dan sitotoksik kemoterapi.d) Ibu dengan HbsAg + (bayi belum diberikan
vaksinasi hepatitis yang pasif dan aktif dalam 12 jam dan keadaan lain sesuai ilmu
pengetahuan dan teknologi.

3. Pemberian susu formula pada keadaan ibu tidak ada/terpisah dari

bayi:

a) Ibu meninggal dunia, sakit berat, menderita gangguan jiwa berat.

b) Ibu tidak diketahui keberadaannya.

c) Ibu terpisah dari bayi karena bencana.

3.1.1 Cara pemberian susu formula (Permenkes RI No. 39, 2013)

1) Pemberian susu formula bayi harus disesuaikan dengan umur, kondisi bayi dan
sesuai dengan takaran saji yang dianjurkan.

2) Penggunaan susu formula bayi harus dilakukan dengan memenuhi persyaratan


hygiene dan sanitasi, meliputi :

a) Cuci tangan dengan sabun dan dibilas pada air mengalir sebelum menyajikan
susu formula bayi.

b) Cairkan susu dengan air yang telah dididihkan dan tunggu 10 menit.

c) Lihat petunjuk takaran yang terdapat pada kemasan susu formula bayi atau
dengan mengikuti saran dokter.

d) Jika dalam waktu 2 jam susu tidak habis harus dibuang.

3) Penggunaan produk bayi lainnya dilakukan secara hygiene dan sesuai standar
yang ditetapkan, meliputi :

6
a) Perhatikan tanggal kadaluarsa.

b) Perhatikan keutuhan kemasan.

c) Cuci dan rebus setiap bagian alat yang digunakan untuk penyiapan/penyajian
susu formula bayi dengan air mendidih.

7
BAB III LAPORAN TINDAKAN

3.1 IdentitasPasien
a. Tanggal pengkajian : 28 Juni 2021
b. Nama : By,Ny.A
c. Jenis kelamin : Laki - laki
d. Tanggal lahir :26 Juni 2021
e. Alamat : Dusun Krajan Utara 02/02 Patemon Pakusari
f. Tempat : Ruang Perinatologi

3.2 DeskripsiPasienn
Ny “A” telah melakukan persalinan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Daerah
Kalisat secara SC pada hari Sabtu, 26 Juni 2021 pukul 11.21 WIB. By Ny “A”
mendapat perawatan di Ruang Perinatologi segera setelah persalinan dan
didapati berat badan 2900 gram dan Panjang 49 cm dengan jenis kelamin laki
– laki. Selama diruang Perinatologi bayi minum susu formula dikarena ibu
tidak menyetor ASI disebabkan ASI ibu tidak keluar.

3.3 ProsedurTindakan yang dilakukan


Persiapan alat

1 Buah botol susu


1 Susu formula
Air

Persiapan petugas

1) Mencuci tangan
2) Memakai sarung tangan

Persiapan pasien

Persiapan lingkungan

8
Langkah kerja

1. Siapkan peralatan susu bayi


2. Mencampurkan air dingin dan panas dengan perbandingan 1:1 atau dengan
suhu tidak kurang dari 70 derajat Celcius atau hangat-hangat kuku.
3. Lalu dikocok perlahan hingga tercampur
4. Baru masukkan susu ke dalam botol susu
5. Lalu berikan susu pada si bayi

9
BAB IV PEMBAHASAN

Susu formula bayi adalah susu yang secara khusus diformulasikan


sebagai pengganti ASI untuk bayi sampai berusia 6 (enam) bulan (Permenkes RI
No 39, 2013). Susu formula bayi merupakan susu yang dihumanisasi, yaitu
dimanipulasi sehingga menyerupai ASI (Lissauer, 2009).

Ny “A” telah melakukan persalinan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Daerah


Kalisat secara SC pada hari Sabtu, 26 Juni 2021 pukul 11.21 WIB. By Ny “A”
mendapat perawatan di Ruang Perinatologi segera setelah persalinan dan didapati
berat badan 2900 gram dan Panjang 49 cm dengan jenis kelamin laki – laki. Selama
diruang Perinatologi bayi minum susu formula dikarena ibu tidak menyetor ASI
disebabkan ASI ibu tidak keluar, tetapi jika ASI ibu sudah keluar maka ASI ibu
diberikan kepada bayi.

a. Langkah kerja :

1. Siapkan peralatan susu bayi


2. Mencampurkan air dingin dan panas dengan perbandingan 1:1 atau dengan
suhu tidak kurang dari 70 derajat Celcius atau hangat-hangat kuku.
3. Lalu dikocok perlahan hingga tercampur
4. Baru masukkan susu ke dalam botol susu
5. Lalu berikan susu pada si bayi

10
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Susu formula bayi adalah susu yang secara khusus diformulasikan
sebagai pengganti ASI untuk bayi sampai berusia 6 (enam) bulan (Permenkes
RI No 39, 2013).
5.1.2 Macam-macam susu formula :Susu formula adaptasi, Susu awal lengkap, Susu
formula follow-up , Susu formula khusus, Susu formula prematur, Susu
hipoalergenik (hidrolisat), Susu foya,Susu rendah laktosa atau tanpa laktosa,Susu
formula dengan asam lemak rantai sedang yang tinggi,Susu formula semierlementer.
5.1.3 Pemberian susu formula (Permenkes RI No. 39, 2013) 1) Pemberian susu
formula bayi berdasarkan indikasi medis, payudara, ibu dalam pengobatan
menggunakan obat psikoterapi jenis penenang, Pemberian susu formula pada
keadaan ibu tidak ada/terpisah dari bayi.

5.1.4 Cara pemberian susu formula (Permenkes RI No. 39, 2013),1) Pemberian
susu formula bayi harus disesuaikan dengan umur, kondisi bayi dan sesuai
dengan takaran saji yang dianjurkan,2) Penggunaan susu formula bayi harus
dilakukan dengan memenuhi persyaratan hygiene dan sanitasi

Langkah kerja pengaturan posisi adalah :

1. Siapkan peralatan susu bayi


2. Mencampurkan air dingin dan panas dengan perbandingan 1:1 atau dengan
suhu tidak kurang dari 70 derajat Celcius atau hangat-hangat kuku.
3. Lalu dikocok perlahan hingga tercampur
4. Baru masukkan susu ke dalam botol susu
5. Lalu berikan susu pada si bayi

5.2 Saran
Saya menyadari bahwa dalam perbuatan laporan ini belum sempurna,Oleh
karena itu,saya menerima kritik ,sara dan usulan agar pembuatan laporan dapat
terselesaikan dengan maksimal.

11
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2013 tentang SUSU FORMULA BAYI
DAN PRODUK BAYI LAINNYA.
Anonim, 2011. Pemberian Susu Formula. www.dokteranakku.net, Diakses tanggal 4
Juli 2021

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai